Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN PELAKSANAAN

PENJAMINAN MUTU
PEMETAAN KURSUS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENJAMINAN
MUTU PENDIDIKAN
PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
JAKARTA, 2011

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 1


Kata Pengantar
Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional sejak
awal tahun 2011 telah mengembangkan berbagai perangkat penjaminan mutu PAUDNI,
yakni a) pemetaan mutu pendidikan kursus, b) pemetaan mutu pendidikan kesetaraan,
dan c) pemetaan mutu pendidikan PAUD. Hal ini dilaksanakan atas dasar UUSPN No. 20
tahun 2003, PP No 17/2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, PP
No. 19 Tahun 2005, PP yang menaungi penyelenggaraan pendidikan PAUD (Permen No.
58/2009), PP yang mengatur penyelengaraan pendidikan kesetaraan (Permen No.
14/2007, No. 3/2008, No. 43/2009, dan No. 44/2009), dan Permendiknas yang mengatur
tentang Kursus (Permendiknas No. 40/2009, No. 41/2009, No. 42/2009, dan No.
45/2009), dan peraturan perundangan lainnya.

Salah satu upaya penjaminan mutu melakukan pemetaan mutu penyelenggara


pendidikan PAUDNI termasuk di dalamnya lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Tujuan
utama pemetaan mutu ini adalah: (1) mengetahui kinerja penyelenggara pendidikan
ditinjau dari pemenuhan standar nasional pendidikan, (2) mengetahui kinerja masing-
masing standar, komponen, dan indikator pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan,
(3) mengetahui perkembangan profil penyelenggara pendidikan, (4) mengetahui berbagai
kendala dalam penyelenggaraan pendidikan, dan 5) memberikan rekomendasi kepada
direktorat teknis dan atau terkait untuk melakukan pembinaan penyelenggara pendidikan
kursus.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam kegiatan pemetaan mutu LKP dilengkapi
dengan beberapa perangkat instrumen yaitu: a) pengelola, b) pembimbing/instruktur, c)
penguji, d) teknisi sumber belajar, dan e) standar kompetensi lulusan. Untuk memahami
perangkat semua instrumen dan pelaksanaannya dapat dilihat dalam Panduan pemetaan
mutu kursus tahun 2012.

Diharapkan hasil dari pemetaan mutu LKP ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam
melakukan pembinaan, pengawsan, dan akuntabilitas serta penjaminan mutu dalam
penyelenggaraan pendidikan. Atas segala kritikan dan masukan terhadap instrumen ini
diucapkan terima kasih.

Jakarta, April 2012

Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 2


A. Rasional
Perubahan kebijakan nasional dari sentralisasi menuju desentralisasi yang direalisasi
dengan pelaksanaan otonomi daerah dalam semua aspek kehidupan, termasuk aspek
pendidikan berakibat langsung pada beberapa kewenangan dan tanggung jawab,
khususnya dalam pelaksanaan dan pengelolaan sumber daya manusia. Konsekuensi
logis dari perubahan kebijakan tersebut, berakibat pada terjadinya proses distribusi
kewenangan ke daerah. Meskipun demikian masih ada kewenangan-kewenangan
tertentu yang langsung masih ditangani oleh pusat, khususnya dalam pengembangan
dan inovasi pendidikan, khususnya inovasi manajemen pendidikan baik dalam
konteks pendidikan formal, non-formal, maupun informal. Inovasi-inovasi tersebut
dikembangkan oleh pusat, diuji-cobakan oleh pusat dan di implementasikan di tingkat
daerah (penyelenggara pendidikan).
Untuk mengoptimalkan pengembangan dan terobosan, khususnya dalam bidang
pendidikan melalui Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan, Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan telah
menetapkan menetapkan lima pilar utama yakni: a) Ketersediaan, b) keterjangkauan,
c) kualitas, d) kepastian, dan e) kesetaraan. Khusus program peningkatan kualitas,
baik pendidikan non-formal maupun informal, Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan
telah mengembangkan berbagai program yang berkaitan dengan penjaminan mutu
pendidikan dilihat dari standar masing-masing kelompok, salah satunya adalah
melakukan pemetaan kinerja kelembagaan baik penyelenggara kursus,
penyelenggara pendidikan kesetaraan, dan penyelenggara pendidikan anak usia dini.
Dalam proses pemetaan kinerja penyelenggara pendidikan tersebut Pusat
Penjaminan Mutu Pendidikan mengembangkan berbagai instrumen pemetaan,
yakni :a) instrumen pemetaan penyelenggara pendidikan kursus, b) instrumen
pemetaan penyelenggara pendidikan kesetaraan, dan c) instrumen pemetaan
penyelenggara pendidikan anak usia dini.
Dalam pengembangan instrumen, hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain
struktur kelembagaan dimana penyelenggara pendidikan kursus dan PAUDNI di
bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, serta penyelenggara
pendidikan kesetaraan di bawah Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah. Landasan Yuridis yang digunakan untuk
pengembangan instrumen pemetaan penyelenggara kursus meliputi 4 standar PTK,
antara lain: a) standar pengelola, b) standar pembimbing, c) standar penguji, dan d)
standar teknisi. Untuk PAUDNI meliputi 4, antara lain: a) standar tingkat pencapaian
perkembangan, b) standar pendidik dan tenaga kependidikan, c) standar isi, proses,
dan penilaian, dan d) standar sarpras, pengelolaan, dan pembiayaan. Sedangkan
untuk penyelengaara pendidikan kesetaraan meliputi 5 standar antara lain : a) standar
isi, b) standar kompetensi lulusan, c) standar proses, d) standar PTK, dan e) standar
penilaian. Dalam pengembangan instrumen tersebut masing-masing Direktorat Teknis
telah mengembangkan konsep dan karakteristik esensial serta teknik evaluasi
masing-masing penyelenggara pendidikan baik kursus maupun PAUD. Namun
demikian dalam rangka membuat pemetaan kinerja kelembagaan pendidikan secara
menyeluruh perlu dikembangkan konsep, kerangka, dan instrumen pemetaan kinerja
penyelenggara untuk masing-masing penyelenggara pendidikan.

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 3


Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan telah mengembangkan seperangkat instrumen
pemetaan mutu penyelenggara pendidikan yang terdiri dari kelompok instrumen
kursus dan instrumen PAUD. Instrumen-instrumen tersebut dikembangkan
berdasarkan indikator esensial Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk masing-
masing penyelenggara pendidikan. Salah satu bentuk standarisasi penyelenggara
pendidikan, Kemendiknas telah melakukan berbagai pembinaan dalam rangka
mengimplementasikan amanah sistem perundang-undangan, dan salah satu
diantaranya adalah melakukan pemetaan mutu yang menjadi salah satu tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) Pusat Penjaminan Mutu pendidikan. Pemetaan dilakukan untuk
mengetahui kondisi dan lingkungan penyelenggara pendidikan beserta hasil-hasilnya.
Agar langkah-langkah dalam pemetaan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil yang optimal, maka perlu panduan yang sistimatis, dan
komprehensif.

B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pemetaan mutu LKP adalah untuk memberikan masukan,
jalan keluar, dan mengatasi segala problem dan hambatan yang terjadi di lembaga
penyelenggara, khususnya ditinjau dari berbagai standar yang menjadi acuan dasar
penyelenggaraan pendidikan tersebut. Penekanan pendalaman dan analisis dalam
pemetaan ini berkaitan erat dengan bidang-bidang manajemen pendidikan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut. Dengan demikian, pihak
penyelenggara pendidikan dan pihak lain yang terkait dapat melakukan perbaikan
atau penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan tujuan umum dari pemetaan penyelenggara pendidikan adalah untuk
mengetahui sejauhmana kinerja penyelenggara LKP dalam kerangka pemenuhan
standar nasional pendidikan (SNP). Secara rinci (khusus) tujuan pemetaan mutu LKP
adalah untuk:
1. Mengetahui kinerja penyelengaara LKP ditinjau dari pemenuhan standar nasional
pendidikan;
2. Mengetahui perkembangan profil LKP;
3. Mengetahui berbagai kendala dalam penyelenggaraan LKP:
4. Melakukan rekomendasi kepada direktorat teknis untuk melakukan pembinaan
penyelenggara pendidikan.

C. Sararan
Sasaran pemetaan mutu LKP adalah semua penyelenggara LKP yang telah memiliki
izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota.
D. Petugas
Petugas pemetaan mutu LKP adalah tim yang ditetapkan oleh Pusat Penjaminan
Mutu Pendidikan, Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan. Tim ini terdiri dari staf di Pusat PMP, Dinas Pendidikan Daerah, unsur
Perguruan Tinggi dan lainnya yang ditunjuk dengan memiliki kemampuan,
kesanggupan, keseriusan dan pemikiran inovatif, serta pengetahuan yang memadai
tentang pengembangan LKP. Selanjutnya sebelum menjalankan tugasnya, tim ini
diberi pembekalan secukupnya.

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 4


Setiap petugas memiliki tanggung jawab mengumpulkan data, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan serta membuat laporan singkat hasil pemetaan mutu LKP dengan
rambu-rambu dan kelengkapan sebagai berikut:
1. Semua isian yang ada di instrumen harus diisi dengan lengkap dan rapi.
2. Dukungan data untuk kelengkapan profil penyelenggara LKP.
3. Petugas memberikan file kepada lembaga kursus yaitu: file instrumen yang
mencakup 5 standar termasuk panduan pemetaan kursus.
4. Petugas mengembalikan semua instrumen pemetaan mutu LKP, yaitu: instrumen
pemetaan mutu LKP dan profil lembaga.
Secara administratif daftar dokumen dan kelengkapan administrasi yang perlu dibawa
oleh setiap petugas ke lapangan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Perangkat Pemetaan Mutu LKP

No. Dokumen/kelengkapan administrasi


1 SPPD
2 Surat Tugas
3 Panduan Pemetaan Mutu LKP
4 Instrumen Pemetaan Mutu LKP
5 Biaya Transport dan akomodasi termasuk uang harian petugas
Pemetaan Mutu LKP
6 Biaya Transport lokal pendamping petugas Pemetaan Mutu LKP
7 CD berisi: instrumen dan panduan

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Coaching Pemetaan Mutu

Pemetaan Mutu LKP akan dilaksanakan pada bulan Juni Tahun 2012 dengan
skedule sebagai berikut:

Tabel 2. Pentahapan Kegiatan Pemetaaan Mutu LKP

No. Pentahapan Kegiatan Waktu


A Capacity building Minggu I Juni 2012
B Pelaksanaan Pemetaan Mutu LKP ke lapangan Minggu II & III Juni 2012
C Pelaporan petugas Minggu IV Juni 2012
D Pelaporan keseluruhan Agustus 2012

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 5


F. Mekanisme Pemetaan Mutu LKP

1. Tahap persiapan
Tahap persiapan pada dasarnya adalah pemersiapan berbagai perangkat
berkaitan dengan pelaksanaan Pemetaan Mutu LKP antara lain: (1)
pengembangan instrumen Pemetaan Mutu LKP yang terdiri dari: pengelola LKP,
(2) identifikasi LKP melalui data base yang ada di Direktorat terkait; dan (3)
Penetapan petugas sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selanjutnya
dalam tahap persiapan juga dilakukan “coaching” bagi petugas yang akan ke
lapangan (LKP), melalui capacity building.

Materi capacity building meliputi: Kebijakan PMP, Pedoman Pemetaan Mutu


LKP, Instrumen Pemetaan Mutu LKP, Pensekoran dan Penilaian, serta Pelaporan
Pemetaan Mutu LKP, dan lainnya.

2. Pelaksanaan
a. Pemetaan Mutu ke penyelenggara LKP (BPKB, SKB, LKP, dan PKBM).
Pemetaan mutu LKP dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
komprehensif tentang kondisi penyelenggara pendidikan dan hal-hal yang lain,
melalui pemetaan dan atau pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara petugas mengisi instrument berdasarkan informasi yang
diperoleh dari responden, pengamatan lapangan, dan telaah dokumentasi.
1) Pengelola LKP
Pemetaan mutu pengelola dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
data yang komprehensif tentang kondisi penyelenggara pendidikan dan
hal-hal yang lain, melalui pemetaan dan atau pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan oleh petugas dengan cara mengisi
instrument berdasarkan informasi yang diperoleh dari responden lembaga
LKP.
2) Pembimbing/Instruktur
Wawancara dengan pembimbing dilakukan untuk memverifikasi data-data
yang berkaitan langsung dengan tugas-tugas pembimbing sebagai tenaga
pengajar di LKP.

3) Peserta Didik
Wawancara dengan peserta didik dilakukan untuk memverifikasi data-data
yang berkaitan langsung dengan pelayanan pendidikan khususnya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.

4) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 6


Wawancara dengan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang
terkait dengan penyelenggaraan dan pembinaan LKP tentang: kebijakan,
pendanaan, perizinan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana serta pengawasan penyelenggara pendidikan.

b. Pelaporan
Petugas wajib melaporkan hasilnya dari lapangan untuk selanjutnya akan
dianalisis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun yang perlu
diserahkan/dilaporkan oleh petugas antara lain: semua instrumen pemetaan
mutu LKP yang telah diisi, dan profil penyelenggara pendidikan LKP serta
dokumen pendukung yang diperlukan.

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 7


INSTRUMEN, PEMBOBOTAN, PENSKORAN, DAN
PENILAIAN KINERJA PENYELENGGARA PENDIDIKAN

A. Instrumen
Instrumen ini dikembangkan berdasarkan Permen Diknas yang mengatur standar
pengelola, pembimbing, penguji, dan kopetensi kelulusan. Untuk membangun
konstruk variabel yang akan diukur standar-standar pada umumnya dijabarkan
dalam komponen dan indikator. Dalam konteks kinerja penyelenggara pendidikan
LKP tolok ukur akan dicapai ketercapaian lima standar tersebut. Indikator-indikator
penilaian kinerja merupakan acuan untuk mengembangkan butir-butir penilaian
kinerja penyelenggara pendidikan. Indikator ini dijabarkan dari komponen-
komponen yang dijabarkan dari SNP merupakan fokus penilaian, sebagai suatu
ukuran kinerja penyelenggara pendidikan. Dalam merumuskan indikator-indikator
ini digunakan kriteria. Penilaian kinerja keseluruhan dilakukan dengan menjumlah
skor yang diperoleh dari setiap indikator atau komponen.
Butir pernyataan/pertanyaan yang ada dalam instrumen pemetaan mutu LKP
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan/pertanyaan yang sifatnya tertutup yaitu berupa butir-butir
pernyataan yang diberikan alternatip jawabannya. Untuk menjawab pernyataan
responden tinggal memilih alternative jawaban yang sesuai.
2. Pernyataan/pertanyaan yang sifatnya terbuka yaitu berupa butir-butir
pernyataan yang tidak diberikan alternatip jawaban. Untuk menjawab
pernyataan responden tinggal member jawaban.

B. Bobot Standar, Komponen, dan Indikator


Adapun besarnya bobot tiap standar masing-masing penyelenggara LKP adalah
sebagai berikut:
1. Bobot masing-masing penyelenggara pendidikan LKP

Tabel 3. Pembobotan Berdasarkan Standar

No Standar Pendidikan Bobot


1 Standar Pengelola 200
2 Standar Pembimbing/instruktur 200
3 Standar Penguji 200
4 Standar Teknisi Sumber Belajar 200
5 Standar Kompetensi Kelulusan 200
Jumlah 1000
C. Pen-skor-an Butir Pernyataan Instrumen Kinerja Penyelenggara pendidikan

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 8


Bentuk instrument dalam bentuk soft copy eletronik. Tujuan untuk mempermudah
dalam pengambilan dan pengolahan data.
Instrumen PAUD terdiri dari sejumlah butir-butir yang berupa pernyataan bersifat
terbuka dan tertertutup. Ada dua butir pernyataan yaitu: a) model pernyataan yang
opsinya skala/kontinum, dan /b) model pernyataan yang opsinya ceklist/diskrit.
Untuk pernyataan yang jawabannya skala/kontinum diberikan empat (4) opsi
jawaban, dengan skor 4, 3, 2, dan 1 hanya boleh dipilih (x) salah satu opsi,
sedangkan pernyataan yang jawabannya menggunakan ceklist/diskrit boleh
memilih (x) lebih dari satu opsi:
1. Hitung jumlah opsi yang tersedia pada pernyataan (misal N)
2. Hitung jumlah opsi yang dipilih (misal M)
3. Hitung persentase jumlah opsi yang dipilih dengan rumus:

Persen (%) = M/N x 100

4. Konversi persentase jumlah opsi yang dipilih menggunakan tabel konversi sbb:

No. Persentase Skor

1. 76 - 100 4
2. ≥ 51 - 75 3
3. ≥ 25 - 50 2
4. < 25 1

Misal model pernyataan yang opsinya ceklist/diskrit dalam instrumen


pemetaan mutu LKP ini mempunyai jumlah opsi maksimum 4. Untuk
penghitungan dapat menggunakan rumus dengan program exel atau tabel
konversi yang ditunjukkan pada tabel seperti berikut:

No. Jumlah Opsi yang Persentase Skor


Opsi (N) Dipilih (M) (%)
1. 9 9 100.00 4
8 88.89 4
7 77.78 4
6 66.67 3
5 55.56 3
4 44.44 2
3 33.33 2
2 22.22 1
1 11.11 1

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 9


Contoh-contoh pengisian instrumen

1. Contoh pengisian instrumen kinerja penyelenggara pendidikan dengan opsi


skala/kontinum:

1. Persentase pendidik yang memiliki pengetahuan kurikulum


Skor

(76-100) % 3
X (50-75) %
(25-49) %
(< 25) %

Keterangan : Pada butir pernyataan di atas ditanyakan prosentase pendidik yang


memiliki pengetahuan kurikulum, responden menjawab (x) 50-75 % …pada opsi ke 3,
artinya menurut responden/sekolah yang bersangkutan, memiliki skor 3.

2. Contoh pengisian instrumen kinerja penyelenggara pendidikan dengan opsi


ceklist/diskrit:

1. Kompetensi teknis tenaga administrasi:


Skor

Administrasi ketenagaan 3
X Administrasi keuangan
X Adminstrasi Sarpras
Administrasi persuratan dan pengarsipan
X

Keterangan : Pada butir pernyataan di atas: Kompetensi Teknis Tenaga


Adminstrasi, responden meng-kros (x) tiga opsi dari empat opsi. Perhitungan skor-nya,
berdasarkan tabel konversi, adalah 3.

Penjelasan Perhitungan Nilai Penyelenggara Pendidikan LKP

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 10


Butir pertanyaan terbuka menjaring data dasar (P) dan data kinerja (Q). Skor
kinerja yang dicapai oleh LKP dihitung dengan cara menghitung persentase
pencapaian kinerja dengan rumus di bawah ini.

Persen (%) = (Q/P)x 100

Hasil perhuitingan ini kemudian dirubah kedalam skala 1-4 menggunkan table
sebagai berikut.

No. Persentase Skor

1. 76 – 100 4
2. ≥ 51 – 75 3
3. ≥ 25 - 50 2
4. < 25 1

D. Perhitungan Nilai Komponen Pemetaan Mutu LKP


Nilai komponen (Nk) diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tiap pernyataan diberikan skor sesuai fakta di lapangan
2. Menjumlahkan tiap penskoran dari tiap pernyataan dari tiap komponen
(diperoleh jumlah skor/komponen)
3. Menghitung Nk tiap komponen, dengan rumus: Nk 1,2,… = Jumlah skor X
Bobot tiap komponen

D. Perhitungan Nilai per Standar


Nilai per Standar dapat diperoleh dengan menjumlahkan nilai tiap komponen
dengan umus: NSK1,2,… = Jumlah Nk

F. Perhitungan Nilai Kinerja Penyelenggara Pendidikan (NPP)


Nilai NPP dapat diperoleh dengan rumus: NPP = NS 1 + NS 2 + NS 3 + NS 4
+ NS 5 + NS 6 + NS 7 + NS 8.

Panduan Pemetaan Mutu Kursus 2012 Page 11

Anda mungkin juga menyukai