Anda di halaman 1dari 3

Ujian Akhir Semester (UAS)

Manajemen Strategik

Dr. Agus Priyatno, MM.

Nama : Muh. Sirrie Noval Muniri

NIM : F.1910843

Prodi : MPI D

Semester. :5

Bismillahirrahmanirrahim

Jawaban :

1. Tindakan mengambil Keputusan dalam manajemen stratejik berarti sama dengan


pilihan stratejik, pilihan tersebut dari beberapa altenatif stratejik. Pilihan itu
berupa ketetapan mengenai aspirasi aspirasi dalam stratejik yang realistik,
keinginan yang rasional dan dapat direalisasikan. Stratejik berkaitan juga dengan
lingkungan eksternal. Tindakan dalam Keputusan stratejik ialah merumuskan
hubungan organisasi dengan lingkungannya. Sedangkan tindakan yaitu suatu
perbuatan, perilaku, atau aksi yang dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya
guna mencapai tujuan tertentu agar mampu membuat perubahan menjadi lebih
baik untuk kedepannya.

2. Langkah yang bisa dilakukan dalam mengsukseskan suatu organisasi/Lembaga


agar dapat menghadapi kompetisi dalam situasi global ini bisa meakukan dengan
cara sebagai berikut:
a) Dengan Mengedepankan model perencanaan yang berdasarkan pada
need assessment dan karakteristik masyarakat. Partisipasi masyarakat
dalam perencanaan organisasi/lembaga merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi.
b) Peran pemerintah bukan sebagai penggerak, penentu dan penguasa
dalam organisasi/lembaga namun pemerintah hendaknya berperan
sebagai katalisator, fasilitator dan pemberdaya masyarakat.
c) Penguatan fokus organisasi/lembaga, yaitu fokus diarahkan pada
pemenuhan kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan
pasar dan tuntutan teman saing.
d) Pemanfaatan sumber luar (out sourcing), memanfaatkan berbagai
potensi sumber daya yang ada, lembaga-lembaga yang ada, pranata-
pranata kemasyarakatan, perusahaan/industri, dan lembaga lainnya.
e) Memperkuat kolaborasi dan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak,
baik dari instansi pemerintah maun non pemerintah, bahkan baik dari
lembaga di dalam negeri maupun dari luar negeri.
f) Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang
dapat bersosialisasi baik dengan masyarakat lainnya.
g) Pemanfaatan teknologi informasi, yaitu: lembaga-lembaga, seperti
misalnya lembaga pendidikan baik jalur pendidikan formal, informal
maupun jalur non formal dapat memanfaatkan teknologi informasi
dalam mengakses informasi dalam mengembangkan potensi diri dan
lingkungannya (misal: penggunaan internet, multi media pembelajaran,
sistem informasi terpadu, dan sebagainya).

3. Adapun Langkah-langkahnya bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut ini :


a. Lembaga perlu melihat kebutuhan pasarnya sehingga mereka perlu
tahu komsumsi lembaganya termasuk sumber dana yang diperlukan.
b. Membuat lembaga yang berhasil, dapat memiliki keunggulan
dibandingkan dengan lembaga lainnya, tindakan untuk
mengembangkan lembaga tersebut dengan cara perluasan layanan dan
upaya peningkatan secara berkelanjutan.
c. Dalam lembaga tersebut inovasi harus dilakukan secara terus menerus.
Inovasi saat ini merupakan sebuah keharusan, lembaga pendidikan
yang tidak mampu melakukannya akan semakin tertinggal.
d. Organisasi dilembaga sangat menentukan kemajuan sebuah lembaga,
organisasi lembaga yang sehat terlihat dari dinamis dan utuhnya
sebuah lembaga sehingga mereka memiliki kesatuan langkah untuk
menuju kemajuan dan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.
e. Melakukan perubahan yang disikapi secara professional sehingga
sebuah lembaga dapat eksis, terlebih persaingan semakin ketat dan
membutuhkan inovasi dalam berbagai hal

4. Ketidakpastian adalah Situasi atau kondisi yang bisa menyebabkan tumbuhnya


risiko, karena akan mengakibatkan keragu-raguan seorang mengenai
kemampuannya dalam meramalkan kemungkinan terhadap pemcapaian dan hasil-
hasil yang akan terjadi di masa mendatang, dan juga keadaan ketidakpastian itu
tingkat probabilitasnya tidak diketahui secara kuantitatif Sedangkan Resiko akan
selalu menghadapi kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan tidak
terlupakan / tidak diinginkan. Jadi merupakan ketidakpastian atau kemungkinan
terjadinya sesuatu, yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian, dan eadaan
dalam resiko ini tingkat ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif.

5. Adapaun ciri – ciri dari sekolah pembelajar:


a) Suasana kondusif untuk belajar dan berkembang
b) Memperluas budaya belajar sampai ke pelanggan, pemasok dan
seluruh stakeholder
c) Sumber daya manusia sebagai fokus kebijakan utama
d) Proses tranformasi berjalan terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai