Anda di halaman 1dari 11

SPECIAL APPLICATION OF ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT

RASMI A012172006
SRI WAHYUNINGSIH AHMAD A012172009
Introductio
n abad ke dua puluh dan memasuki abad ke dua
Mengakhiri
puluh satu, berbagai jenis organisasi termasuk organisasi
niaga, organisasi di lingkungan pemerintahan, organisasi
sosial yang bersifat nirlaba akan menghadapi perubahan
dengan variasi, intensitas dan cakupan yang belum pernah
dialami sebelumnya. Di masa depan berbagai jenis
organisasi tersebut hanya akan berkembang dan maju
apabila cepat tanggap terhadap perubahan yang pasti akan
terjadi. Manajer masa kini dan masa depan akan dituntut
untuk tidak sekadar bersikap luwes dan beradaptasi dengan
lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga
mampu mengantisipasi berbagai bentuk perubahan dan
secara proaktif menyusun berbagai program perubahan
yang diperlukan.
A. PENGEMBANGAN ORGANISASI
Keberhasilan dunia usaha penting bagi
pemerintah suatu negara bukan hanya dilihat
dari sudut penerimaan negara berupa pajak
dengan berbagai jenisnya, seperti pajak
penghasilan perorangan, pajak penghasilan
badan, pajak penjualan, pajak pertambahan
nilai, pajak kekayaan, pajak barang mewah,
pajak ekspor dan mungkin berbagai jenis pajak
lainnya, akan tetapi juga dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat,
pengurangan kesenjangan sosial, mengatasi
pengangguran, ketaatan warga masyarakat
pada berbagai peraturan perundangundangan,
ketertiban masyarakat, akselerasi
pembangunan nasional khususnya
pembangunan ekonomi dan pelestarian
lingkungan.
UNSUR-UNSUR PENGEMBANGAN ORGANISASI

3. Berdampak
jangka panjang,

2. Mencakup 4. Melibatkan
seluruh manajemen puncak,
organisasi,

1. Terencana 5. Menggunakan
berbagai bentuk
intervensi berdasarkan
pendekatan
P.O keperilakuan.
Dengan perkataan lain, upaya-upaya PO merupakan
pendekatan yang terprogram dan sistematik dalam
mewujudkan perubahan. Sasaran utamanya ialah:
1. Peningkatan efektivitas organisasi sebagai suatu sistem
yang terbuka;
2. Mengembangkan potensi yang mungkin masih terpendam
dalam diri para anggota organisasi menjadi kemampuan
operasional yang nyata,
3. Intervensi keperilakuan dilaksanakan melalui kerja sama
antara manajemen dengan para anggota organisasi untuk
menemukan caracara yang lebih baik demi tercapainya tujuan
individu dalam organisasi dan tujuan organisasi sebagai
keseluruhan.
B.FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN

1. Tantangan Utama di Masa Depan 6. Berbagai Kecenderungan Sosial

2. Perubahan Dalam Konfigurasi


Ketenagakerjaan 7. Faktor Geopolitik

3. Tingkat Pendidikan Para Pekerja


8. Persaingan

4. Teknologi
9. Pelestarian Lingkungan

5. Situasi Perekonomian
C. PERUBAHAN TERENCANA
5. orientasi pada pelanggan yang
1. kemampuan bergerak lebih kemampuan membeli, preferensi
cepat dalam arti lebih inovatif dan kecenderungannya berperilaku
dan tanggap terhadap tuntutan selalu berubah;
lingkungannya;

2. sadar tentang pentingnya 5. organisasi yang strukturnya


komitmen pada peningkatan menjurus kepada bentuk yang
mute produk yang dihasilkan, semakin datar dan bukan
berupa barang dan atau jasa; piramidal, antara lain berkat
Text Here penerapan teknologi dan
perubahan kultur organisasi.

3. peningkatan keterlibatan para anggota organisasi


dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang
menyangkut karier, pekerjaan dan penghasilannya;
D. Metode Pengembangan Struktur
Berdasarkan kelompok sasarannya, teknik-teknik pengembangan organisasi dapat diringkas sebagai
berikut:
1. Pengembangan organisasi (PO) untuk perseorangan. Dengan teknik latihan sensitifitas. Meningkatkan
sensitifitas dan ketrampilan penanganan hubungan-hubungan antar pribadi.
2. PO untuk dua atau tiga orang. Teknik Analisis Transaksional, mengajarkan orang-orang untuk
mengirim berita yang jelas dan bertanggung jawab serta memberikan tanggapan yang wajar dan
beralasan.
3. PO untuk tim atau kelompok. Konsultasi proses, konsultan membantu anggota kelompok merubah
cara-cara mereka bekerja bersamadan mengembangkan berbagai ketrampilan diagnostuk dan
pemecahan masalah yang dibutuhkan untuk pemecahan yang lebih efektif.
4. PO untuk hubungan-hubungan antar kelompok. Pertemjan (rapat) konfrontasi, untuk memungkinkan
organisasi menilai kesehatannya sendiri dan untuk menetapkan rencana-rencana kegiatan perbaikan.
5. PO untuk organisasi keselutuhan. Teknik survei umpan balik, diguinakan untuk memperbaiki operasi-
operasi organisasi secara keseluruhan. Hasil survei (umpan balik) digunakan untuk memecahkan
masalah dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
6. Teknik PO lainnya yang telah dikenal adalah “Grid OD”, didasarkan atas kisi-kisi manajerial dari Blake
dan Mouton. Kisi-kisi ini mengidentifikasikan orientasi - perhatian manajemen terhap pekerjaan
(produksi) atau terhadap orang (karyawan).
Contoh Kasus
Kegagalan Succession Planning dan Robohnya Citibank.

Citibank salah satu bank terbesar di indonesia, tidak


hanya itu citibank juga adalah sekolah perbankakan yang
menghasilkan bara bankir-bankir yang berkualitas, dan
lulusan dari sekolah citibak pun orang-orang yang diakui
sebagai bankir-bankir terbaik dunia. Selain itu citibank
pun menjadi penguasa pasar kartu kredit di indonesia.
Dibalik kemegahan dan kehebatan citibank di Indonesia,
sebenernya citibank pusat atau yang disebut citigroup
yang berpusat di amerika mengalami kerugian yang
sangat besar yang diakibatkan oleh macetnya kredit
perumahan di Amerika. Citigroup harus menanggung
kerugian sebesar Rp 160 triliyun, tidak hanya itu tapi
saham citigroup pun di bursa saham harganya sangat
jatuh dari $57 menjadi $20.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan citigroup bisa
mengalami hal tersebut, salah satunya adalah kegagalan
CEO citigroup dalam melakukan perubahan dan
perkembangan dalam citigroup.
Kegagalan CEO citigroup dalam membawa
perubahan tidak hanya sampai disitu,
kegagalan lainynya adalah saat CEO
citigoup tersebut ingin pensiun. Saat sang
CEO citigroup tersebut ingin pesnsiun pada
tahun 2003, sang CEO citigroup tersebut
memilih penggantinya bukan karena yang
dipilihnya itu orang terbaik dalam hal
perbankkan, atau bukan karena pengalaman
penggatinya itu memiliki pengalaman yang
luar biasa dalam hal perbankkan, tapi sang
CEO tersebut memilih penggantinya
dikarenakan yang menggantikan sangat
loyal kepadanya, walaupun yang
menggantikannya itu tidak memilkiki basic
tentenag dunia perbankkan, karena yang
menggantikannya adalah seorang kepala
bagian hukum, atau basicnya adalah dalam
bidang hukum.
Kesimpulan
PO dikatakan sebagai instrumen ilmiah
dalam meningkatkan efektivitas dan
kesehatan organisasi karena PO
mengandung unsur-unsur:
• terencana,
• mencakup seluruh organisasi,
• berdampak jangka panjang,
• melibatkan manajemen puncak,
• menggunakan berbagai bentuk
intervensi berdasarkan pendekatan
keperilakuan.

Anda mungkin juga menyukai