Anda di halaman 1dari 3

1.

Komunikasi adalah pertukaran informasi, ide, atau perasaan antara individu atau
kelompok. Fungsi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk
menyampaikan pesan, memahami orang lain, dan membangun hubungan.

2. Proses komunikasi dalam kegiatan organisasi melibatkan pengiriman, penerimaan,


dan pemahaman pesan di antara anggota. Faktor seperti hierarki, budaya organisasi,
dan media komunikasi berpengaruh pada efektivitasnya.

3. Komunikasi tertulis melibatkan penggunaan kata-kata secara tertulis, lisan melibatkan


ucapan, dan non-verbal melibatkan bahasa tubuh. Dalam konteks organisasi,
penggunaan jenis komunikasi ini harus sesuai dengan kebutuhan dan situasi agar
pesan dapat dipahami dengan jelas.

4. Komunikasi antarpribadi melibatkan interaksi langsung antarindividu, sedangkan


lintas budaya mencakup komunikasi di antara individu dari latar belakang budaya
yang berbeda. Dalam organisasi, pemahaman kedua aspek ini penting untuk
mencegah kesalahpahaman dan memperkuat kerjasama.

5. Komunikasi efektif dalam kegiatan melibatkan penggunaan pesan yang jelas,


pendengaran aktif, serta respons yang tepat. Keterlibatan, kejelasan, dan kesesuaian
dengan konteks menjadi kunci untuk mencapai komunikasi yang sukses.

1. Stres kerja adalah respons fisiologis dan psikologis terhadap tekanan yang timbul
dalam lingkungan kerja. Secara positif, stres kerja dapat memberikan arti bagi
pekerjaan dengan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas,
kreativitas, dan mencapai tujuan secara efektif.

2. Stressor adalah faktor-faktor yang menyebabkan stres. Pengaruhnya terhadap hasil


pekerjaan dapat beragam, dari meningkatkan performa dalam situasi tertentu hingga
menyebabkan penurunan produktivitas. Pengelolaan stressor penting untuk
meminimalkan dampak negatifnya pada kinerja.

3. Proses terjadinya stres kerja melibatkan faktor-faktor seperti tuntutan pekerjaan yang
tinggi, kurangnya kontrol, dan kurangnya dukungan sosial. Manajer dapat mengatasi
stres kerja dengan memberikan sumber daya yang cukup, memberikan pelatihan, dan
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.

4. Dalam kelompok belajar, kita dapat mengamati perusahaan ABC yang menghadapi
stres kerja karena peningkatan tuntutan proyek. Pimpinan perusahaan tersebut
memecahkan masalah dengan memberikan dukungan tambahan, merinci tugas secara
lebih jelas, dan menetapkan target realistis.

5. Stres kepentingan berkaitan dengan tekanan untuk memenuhi harapan orang lain,
sementara stres pencapaian tujuan organisasi berfokus pada tekanan untuk mencapai
sasaran perusahaan. Bukti dalam organisasi dapat ditemukan ketika karyawan
merasakan tekanan dari pihak eksternal (kepentingan) atau dari dalam organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu.

1. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai yang menjadi karakteristik suatu


organisasi. Ini dapat melibatkan aspek seperti norma, keyakinan, serta perilaku yang
diterima dan diikuti oleh anggota organisasi. Pemahaman terhadap budaya organisasi
dapat muncul dari observasi terhadap interaksi, kebijakan, dan keputusan yang
diambil dalam konteks organisasi.

2. Sasaran organisasi yang membentuk budaya biasanya mencakup pencapaian tujuan


jangka panjang, pertumbuhan perusahaan, peningkatan keunggulan kompetitif, atau
pelayanan pelanggan yang lebih baik. Sasaran ini mencerminkan visi perusahaan dan
membimbing tindakan serta keputusan anggota organisasi.

3. Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda karena dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti nilai-nilai pendiri, kepemimpinan, sejarah perusahaan, dan adaptasi
terhadap lingkungan. Perbedaan ini dapat muncul dalam bentuk norma perilaku,
struktur komunikasi, dan sikap terhadap perubahan.

4. Sebagai contoh, Google menerapkan budaya inovasi dan fleksibilita1. Perubahan


organisasi adalah suatu proses di mana organisasi mengalami transformasi pada
berbagai aspeknya, termasuk struktur, budaya, proses kerja, atau teknologi.
Dampaknya dapat melibatkan perubahan dalam kinerja, produktivitas, kepuasan kerja,
dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
5.

6. 2. Proses perubahan organisasi dapat dimulai dengan identifikasi kebutuhan


perubahan, perencanaan strategis, implementasi, dan evaluasi. Keuntungan perubahan
dapat meliputi peningkatan efisiensi, inovasi, dan penyesuaian terhadap tuntutan
pasar. Namun, kerugian dapat timbul dari resistensi karyawan, ketidakpastian, atau
kegagalan dalam mengelola perubahan.
7.
8. 3. Meskipun banyak perusahaan cenderung menghindari perubahan karena dapat
menimbulkan ketidaknyamanan dan resistensi, perubahan tidak dapat dihindari karena
kebutuhan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis, teknologi, atau persaingan.
9.
10. 4. Perubahan yang cepat diinginkan oleh banyak perusahaan karena dapat
meningkatkan daya saing, menangkap peluang pasar lebih cepat, dan memungkinkan
adaptasi lebih efektif terhadap perubahan eksternal.
11.
12. 5. Langkah-langkah terjadinya perubahan organisasi meliputi:
13. A. Identifikasi kebutuhan perubahan.
14. B. Pembentukan tim perubahan.
15. C. Analisis dampak perubahan.
16. D. Perencanaan strategis perubahan.
17. E. Komunikasi efektif kepada anggota organisasi.
18. F. Implementasi perubahan secara bertahap.
19. G. Evaluasi dan penyesuaian jika diperlukan.
20.
21. Perubahan organisasi yang terkelola dengan baik dapat membawa manfaat jangka
panjang dan meningkatkan daya saing organisasi. s dengan mend

Anda mungkin juga menyukai