Anda di halaman 1dari 17
Aspek Hukum Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: “a a Menjelaskan pengertian aspek hukum. Menjelaskan nilai penting aspek hukum bagi perusahaan. Menjelaskan jenis-) “ a nis badan hukum usaha. Menjelaskan jenis-jenis izin usaha. <4) Menjelaskan dokumen-dokumen yang perlu diteliti. «® Menguraikan penelitian lapangan yang harus dilakukan, < Menggambarkan seluruh isi bab ini dan sekaligus mampu untuk mendiskusikannya. Bab 2 Aspek Hukum a A, PENGERTIAN ASPEK HUKUM Untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak pula yang melakukannya dari aspek lain, Mengenai aspek mana yang harus dimulai tergantung dari kesiapan data dan kesiapan dari para penilai. Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki, Penelitian keabsahan dokumen dapat dil ngan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan, Penelitian ini sangat penting mengingat sebelnes ate tersebut dijalankan, maka segala prosedur yang izin atau berbagat persyaratan harus terlebih Bagi badan usaha yang akan dijalankan juga pert tts yang berkaitan dengan aspek hukum seperti tran ea wean bak al Yang diplinsepert apakah Perseroan Terbatas (PT). ema Perusahaan yayasan, a, Koperasi, atau Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen absahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi vedas Reta Aiteliti ke- yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya ys 8 mene Fain-izin giatan usa tersebut. Kezagatandslam penelitianaspek yg yntttukung ke- tak sempurnanya hasil penelitin, dengan kata lain apa 2" Berakibat yang tidak sah atau tidak sempurna pasti akan menimbulkan 4 dokumen kemudian hari ™asalah di lakukan sesuai de- Sepert kita ketal bahwea banyak sekall Usaha yang eo, pada akhirnya di kemudian hari menimbulkan masalah. Masaya P€rjalan yang timbul kadang-kadang sangat vital, sehingga usaha yang sone tsalah 24 BAB 2 * ASPEK HUKUM nyatakan layak untuk semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal ini disebabkan karena kurang teliti dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan. Sebagai contoh, jika badan hukum yang ternyata fiktif, artinya tidak sah secara hukum, sehingga tidak layak disebut sebagai perusahaan yang berbadan hukum. Atau pula dapat terjadi izin-izin yang dimiliki ternyata palsu. Kemudian peliknya masalah tanah, di mana sering terjadi pemalsuan surat-surat, sehingga menimbulkan sengketa yang berkepanjangan. Pada akhirnya akibat kurang teliti dalam penelitian dokumen akan sangat me- rugikan pihak perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini dilakukan secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi yang jelas sampai ke tangan yang memang berkompeten untuk mengeluarkan surat-surat yang hendak kita teliti. Demikian juga bagi mereka yang hendak menyiapkan suatu proyek atau usaha maka perlu di- lakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan aspek hukum ini. B. JENIS-JENIS BADAN HUKUM USAHA Jenis badan hukum yang ada di Indonesia sangat beragam mulai dari perusahaan perseorangan, firma sampai kepada bentuk koperasi. Masing- masing badan hukum memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Ke- lebihan dan kelemahan dapat dilihat dari luasnya bidang usaha yang akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggung jawab dan kewajiban ma- sing-masing pemilik, serta pembagian keuntungan masing-masing badan usaha. Sebagai contoh dalam hal tanggung jawab antara perusahaan yang berbentuk perusahaan perseorangan tentu berbeda dengan Perseroan Ter- batas (PT), Dalam perusahaan yang berbentuk perusahaan perseorangan tanggung jawab pemilik modal tidak terbatas jika perusahaan mengalami kebangkrutan, sedangkan dalam perusahaan berbentuk Perseroan Terba- tas tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetor ke perusahaan. Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada di Indonesia sebagai berikut: 1, Perseorangan 2. Firma (Fa) 3. Perseroan Komanditer (CV) 4. Perseroan Terbatas (PT) UDI KELAYAKAN BISNIS Perusahaan Negara haan Daerah Perus Yayasan Koperasi euan adan usaha mulai dari Pengertian, syara, i sing-masing bi i oa perusahaan, bidang usaha, dan Jainny, syarat pendirian, modal, tujuan sebagai berikut. 1, Perseorangan Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya seorang). Untuk mendirikan perusahaan perse. orangan sangatlah sederhana dan tidak memerlukan persyaratan khusus, sebagaimana bentuk badan hukum lainnya. Di samping itu, pendirian per. usahaan perseorangan tidak memerlukan modal besar. Kelebihan per- usahaan jenis ini di samping pendiriannya mudah adalah tidak diperlukan organisasi yang besar, tetapi cukup dengan organisasi dan manajemen yang sederhana. Pimpinan perusahaan perseorangan biasanya pemilik Usaha tersebut yang sekaligus menjadi penanggung jawab terhadap segala aktivitas perusahaan, termasuk kewajiban terhadap pihak luar, Artinya, jika terjadi sesuatu terhadap kewajiban kepada pihak lain, misalnya dalam hal utang, maka sepenulnya tanggung jawab pemilik sampai kepada harta pribadi. Kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri dan untuk mencari modal dari luar relatif lebih sulit, Tujuan utama didirikan perusahaan per- seorangan adalah semata-mata hanya untuk mencari keuntungan. 2. Firma (Fa) Firma adalah perusahaan yan, rea ankan Perusahaan atas nama perusahaan, Untole wear at tan, i. an Pertan kta resmi dan yang kedua akta di sampat dh Cay ak® melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus ini tidak peas negara. Namun jika memilih akta dh bawah tangan proses ini tidak perlu,cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat, Kepemimpinan firma berada se : je Penuhnya di tangan pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala visit, yang Reet timbul, seperti masalah utang piutang. Modal fi i dalam firma, 6: al firma diperoleh dari mereka yang terlibat (26 ABD» ASPERHUKUM Sama seperti halnya perusahaan perseorangan, tujuan firma adalah untuk mencari Keuntungan, Perolehan dana dari pihak luar cukup me- mungkinkan dan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perusaha- an perseorangan. 3. Perseroan Komanditer (Commanditaire Vennotschap) Perseroan Komanditer, atau lebih sering disingkat dengan CV, me- rupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan, Dalam Per- seroan Komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh ber- tanggung jawab atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal. Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Perusahaan berbadan hukum CV dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua risiko atau kewajiban kepada pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai kepada penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup untuk menutupi kewajibannya. Tujuan pendirian CV guna memberikan peluang bagi perseorangan untuk ikut menanamkam modalnya dengan tanggung jawab terbatas. 4. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum jenis ini memiliki banyak kelebihan jika dibanding- kan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya bidang usaha yang dimiliki, kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki ter- batas kepada modal yang disetor. Pengertian Perseroan Terbatas menurut undang-undang adalah: “Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan modal tertentu, yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.” Dari pengertian di atas dapat kita kemukakan hal-hal penting sebagai berikut: 1. Bahwa Perseroan Terbatas merupakan suatu badan hukum perusaha- an untuk melakukan suatu kegiatan. 2. Pendirian Perseroan Terbatas dilakukan atas dasar suatu perjanjian antara pihak-pihak yang ikut terlibat di dalamnya. 27 N STUDI KELAYAKAN BISNIS 3, Pendirian Perseroan * tertentu yang akan dijalankan. Pendirian Perseroan Terbatas dengan modal yang terbagi dalam, end n Terbatas didasarkan atas kegiatan atay ada ws, a en. tuk saham. ituhi persyaratan yang telah dite an Terbatas harus mema ; _ ee undang-undang serta peraturan pemerintah lainnya, Dalam praktiknya jenis Perseroan Terbatas terdiri dari: 1. Dilihat dari segi kepemilikan: a. 2. Dilihat dari segi status Persero, a. 28 Perseroan Terbatas Biasa Merupakan PT di mana para pendiri, pemegang saham, day Pengurusnya adalah warga negara Indonesia dan Badan Hulu Indonesia (dalam pengertian tidak ada modal asing), Perseroan Terbatas Terbuka Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal dan dimungkinkan warga negara asing dan/atau badan hukm hing menjadi pendiri, pemegang saham, dan/atau pengurusnya dari PT tersebut, Perseroan Terbatas PERSERO. ‘an Terbatas dibagi dalam: Perseroan Tertutup de roan Tertutup merupakan Perseroan Terbatas yang modal Jumlal Pemegang. sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Perseroan dan tidak melakukan Penawaran umum, Perseroan Terbuka ; BAB2 © ASPEK HUKUM Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Perseroan ‘Terbal miliki modal tertentu yang dipersyaratkan, Artinya, hesarnya modal s dengan peraturan yang berlaku., Dalam praktiknya modal Perseroan ‘Terba- tas terdiri dari: 1, Modal Dasar (Authorized Capital) Merupakan modal yang pertama kali dan tertera dalam akta notaris pada saat PT tersebut didirikan, Misalnya, PT Babel Internasional Tbk. didirikan dengan modal dasar Rp 1.000.000,000,- (satu miliar rupiah) yang tentunya dalam bentuk saham. 2. Modal Ditempatkan atau Dikeluarkan (Issued Capital) Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan para pemegang saham. Besarnya modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar. Dari contoh di atas modal ditempatkan adalah sejumlah Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang diperoleh dari 25% dikalikan modal dasar (Rp 1.000.000.000,-). 3. Modal Setor (Paid-up Capital) Merupakan modal yang harus sudah disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya sebesar 50% dari modal ditempatkan. Dari contoh di atas besarnya modal setor adalah Rp 125.000,000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) yang diperoleh dari 50% dikalikan modal ditempatkan (Rp 250.000.000,-) Persyaratan untuk mendirikan Perseroan Terbatas adalah harus se- suai dengan peraturan perundang-undangan dan melalui prosedur yang berlaku. Tata cara mendirikan Perseroan ‘Terbatas dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pendirian tersebut sebagai berikut: 1. PT didirikan sekurang-kurangnya oleh dua orang. Pendirian PT dituangkan dalam akta notaris. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Mencantumkan perkataan “PT” dalam akta notaris. Disahkan oleh menteri kehakiman. Didaftarkan berdasarkan Undang-Undang Wajib Daftar Perusahaan, Diumumkan dalam berita negara. Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp 20.000.000,- (dua pu- uh juta rupiah). er anewn Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar. STUDI KELAYARAN BISNIS 10, Menyetor modal setor : patkan pada saat perusahaan didiril Demikian pula bagi Perseroan Terbatas yang mengalami Perubahay dipersyaratkan untuk: Mencantumkan nama, maksud, dan tujuan kegiatan perseroan, 1 2, Perpanjangan jangka waktu perseroan. 3. Peningkatan atau penurunan modal. 4. Perubahan status perseroan terbatas dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya. Untuk perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas hal-hal yang perlu diteliti adalah keabsahan dari Perseroan Terbatas tersebut. Pendirian suatu Perseroan Terbatas haruslah dibuatkan Akta Notaris, kemudian di- daftarkan di pengadilan negeri untuk memperoleh pengesahan dan akan diberitakan dalam lembaran negara. Di dalam akta pendirian juga dicantumkan nama-nama pendiri, komi- saris, direksi, bidang usaha, dan tujuan perusahaan didirikan, Tugas pene- litiadalah dengan mengecek langsung ke pihak-pihak yang berwenang me- ngeluarkan dokumen atau ke departemen teknis untuk menilai keabsahan Perseroan Terbatas tersebut. Hal-hal yang perlu diteliti khususnya yan, ig berkaitan di : an perseroan terbatas sebagai berikut: lengan keabsah- + Akta notaris, + Persetujuan menteri kehakiman, + Pendaftaran di pengadilan setempat, Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNR. 5. Perusahaan Negara Perusahaan negara (PN) adalah perusahaan yang diay « kan undang-undang. Modal untuk mendirikan PN agate berdasar- negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas sahara > fekayaan negara dipimpin oleh seorang kepala atau direksi yang dian; ES ©rusahaan merintah, Perusahaan negara dibagi ke dalam beberapa jens ot 0° Pe- perusahaan jawatan (Perjan), perusahaan umum (Perum), dan pat Jain, Perseroan (Persero). erusahaan Perusahaan jawatan (Perjan) merupakan perusahaan negar, @ Yang 30 ne 50% (lima puluh persen) dari modal dite. { | | BAB 2 «’ASPEK HUKUM didirikan untuk pengabdian dan pelayanan terhadap masyarakat dengan tetap memegang teguh pada efisiensi, efektivitas, dan ekonomis. Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang berada pada suatu departemen. Modal diperoleh dari negara yang dimasukkan dalam anggaran belanja depar- temen yang membawahinya. Pegawai perusahaan Perjan merupakan pe- gawai negeri. Perusahaan umum (Perum) adalah perusahaan yang melayani ke- pentingan umum. Berbeda dengan Perjan, Perum didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Modal Perum berasal dari pemerintah atau pihak lain. Pegawainya adalah pegawai perusahaan negara yang diatur ter- sendiri. Perusahaan Perseroan (Persero) merupakan perusahaan negara yang didirikan dengan maksud untuk mencari keuntungan. Bentuk badan hukum perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Modal diperoleh seluruh atau sebagian dari negara. Dengan demikian, dimungkinkan patungan an- tara swasta dan negara. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang hak suara terbesar sesuai dengan mayoritas saham yang dipegangnya. 6. Perusahaan Daerah Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah. Modalnya seluruhnya atau sebagian besar milik pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan atau berdasarkan undang-undang. Tujuan didirikan untuk perusahaan daerah untuk turut serta melak- sanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya. Pimpinan perusahaan daerah diangkat oleh kepala daerah. 7. Yayasan Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan memiliki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta yayasan. 8. Koperasi Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi 341 STUDI KELAYAKAN BISNIS dengan melandaskan kegitannya berdasarkan prinsip operas, seal, e land bagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan, sebagai gera m , dirian koperasi melalui akta pendirian setelah memperoleh . “ F my fe. esahan pemerintah dan diumumkan dalam berita negara, Untuk men, dirlan koperasi dibentuk melalui rapat anggota minimal 20 orang yan, % masing-masing memenuhi tiga syarat, yaitu: 1. Mampu melaksanakan tindakan hukum. / 2. Menerima landasan idiil, asas, dan sendi dasar koperasi. 3. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi. Dalam praktiknya jenis-jenis koperasi terdiri dari: Koperasi produksi. Koperasi konsumsi. Koperasi jasa. Koperasi serbaguna usaha. Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu, arene Koperasi dikelola oleh pengurus yang diangkat oleh rapat anggota dan pembagian hasil usaha berdasarkan anggota. Prinsip koperasi adalah an; sekaligus pengguna jasa koperasi, Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendi kok, simpanan wajib, dana cadangan, jasa/partisipasi masing-masing iggota koperasi merupakan pemilik eae a adalah untuk membangun dan mengembangkan po- mpuan e i umumnya. “nem anggota pada Khususnya dan masyarakat pada C. JENIS-JENIS IZIN USAHA Kegiatan usaha di mana pun selal Penunjang usaha beserta izinizin yan kegiatannya. Dokumen dan izin-icin j lindungi kepentingan perusahaan itu lu memerlukan berbagai dokumen 8 diperlukan sebelum menjalankan ini diperlukan bertujuan guna me- sendiri dari berbagai hal. Kemudian By EI 32 BAN 2 ASPER HURUM dokumen dan izin-izin ini juga diperlukan bagi instansi tertentu sebagai data untuk melakukan berbagai pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha tersebut dari berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi. Juga untuk memudahkan instansi tertentu untuk mengambil tindakan tertentu, sehingga tidak menimbulkan kerugian kepada pihak-pihak tertentu pula apabila perusahaan melakukan penyimpangan. Oleh karena itu, bagi pem- buat studi kelayakan bisnis masalah izin-izin perlu segera diurus sebelum usaha dijalankan. Dalam praktiknya terdapat beragam izin. Banyaknya izin dan jenis- jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin yang dimaksud adalah: Tanda daftar perusahaan (TDP). Nomor pokok wajib pajak (NPWP). Iain usaha. Pen Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimi Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut. Izin-izin tersebut antara lain: Surat izin usaha perdagangan (SIUP). Surat izin usaha industri (SIU. Izin usaha tambang. Izin usaha perhotelan dan pariwisata. Izin usaha farmasi dan rumah sakit. Izin usaha peternakan dan pertanian. Izin domisili, di mana perusahaan/lokasi proyek berada. Izin gangguan. Izin mendirikan bangunan (IMB). Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing. vrre mp pose Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian dokumen lainnya yaitu: a. Bukti diri (KTP atau SIM). b. Sertifikat tanah. ¢. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB). d. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu. ee 33 tea ‘STUD! KELAYAKAN BISNIS D, DOKUMEN YANG DITELITI . n yang akan diteliti sangat tergantung day; len alah urutan prioritas dokumen yang mon: enjag menunjukkan bahwa dokumen inj Sang Banyaknya dokume! uusahanya. Yang terpentin § kok perhatian, Urutan prio en Peeting bagi usaha yang akan diajukan nant. Secara umum, dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan ase hukum ini sebagai berikut: 1, Bentuk Badan Usaha ‘Ada beberapa jenis bentuk badan hukum yang lazim di Indonesia misalnya Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperas, yayasan, dan firma (Fa). Kebanyakan perusahaan yang akan melakulan suatu investasi, biasanya merupakan perusahaan besar, baik dari segi modal maupun jangkauan usahanya. Oleh karena itu, biasanya perusahaan yang banyak melakukan studi Kelayakan sebelum melakukan usahanya adalah perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). Penilaian PT harus sampai ke berita negara. 2. Bukti Diri Yaitu kartu identitas diri para pemi kelurahan setempat (KTP). lik usaha yang dikeluarkan oleh yang dikenal dengan nama kartu tanda pentluduk 3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ee berusahaan yang akan beroperasi di Indonesia, hartsleh wat surat tanda daftar perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang Dalam hal ini, yang perlu kita teliti adalah ke 4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWp) Nomor pokok waj apakah sudah dimilil oe merupakan hal yang penting untuk ditelit: ngeceknya ke departemen tek Jik@ sudah diteliti dapatlah kita me Pik (PHP). Pengurusan npn ae MePReluarkan nomor pokok Wal? 'WP juga dilakukan bersamaan dengan pes" 34 ut ee BAB2 + ASPEK HUKUM ajuan akta notaris ke Departemen Kehakiman. Pentingnya NPWP agar se- tiap usaha yang dijalankan nantinya akan memberikan penghasilan kepada pemerintah. 5. Izin-izin Perusahaan Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut. Penelitian keabsahan dokumen izin-izin ini juga hendaknya dijalankan ke departemen teknis. Izin-izin ini antara lai a. Suratizin usaha perdagangan (SIUP), bagi usaha perusahaan yang ber- gerak dalam bidang usaha perdagangan dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian. b. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi perusahaan atau usaha yang ber- gerak dalam bidang usaha industri dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian. c. Izin usaha tambang dari Departemen Pertambangan. d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari Departemen Kesehatan. f. Izin usaha peternakan dan pertanian dari Departemen Pertanian. g. _Izin domisili di mana perusahaan/lokasi proyek berada dari Pemda. h, Izin gangguan untuk usaha tertentu guna menghindari segala kemung- kinan hal-hal yang tidak diinginkan. i, Izin mendirikan bangunan (IMB), khusus untuk pendirian gedung baru atau merehab pembangunan suatu gedung j. _Izin tenaga kerja asing jika ada. 6. Keabsahan Dokumen Lainnya Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya penelitian dokumen lainnya, yaitu: a. Status hukum tanah Keabsahannya sertifikat tanah sampai ke pihak yang berwenang yang mengeluarkannya seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN). Yang perlu diperhatikan adalah status tanah tersebut antara lain: 1. Jenis hak atas tanah: STUDI KELAYAKAI arene N BISNIS + hak milik; . + hak guna bangunan; + hak guna usaha; + hak pakai; dan « hak a sekarang dan prediksi di masa yang akan datang ae dian alamat pemilik eee j Kondisi tanah dalam sengketa atau tidak. kota, Se eat dapat diperjualbelikan atau tidak, karena tanah yang tidak dapat diperjualbelikan yaitu: + tanah adat; * tanah wakaf; + tanah sengketa; * tanah transmigrasi; dan * tanah badan pemerintah. b. Kendaraan bermotor Keaslian surat-surat kendaraan yang ak sebut seperti usaha jasa angkutan, yaitu: 1 2. 3. 4, Serta surat-surat ‘an digunakan untuk usaha ter Bukti pemilikan kendaraat Marga beli (faktur dan kui Kondisi kendaraan, lain trayek,jika us; n bermotor (BPKB), tansi), aha transportasi, “tu sertifikatlainnya yang kita anggap perlu. E. PENELITIAN LAPANGAN 2. 36. Menand; Surat atau dokum Mencari informasi q, Yang memuat infor nukmengecek kebenaran dari data-data2™* ndan Untuk : Menguji kebenaran dan keabs3!* ukan dengan du; ‘atangANi Sumber j . er informasi yan kan su yang berhak mengeluar e-dokumen 1g berhak mengelu dari st at !aporan Koran, majalah, atau perpust™ Fang relevan dengan analisis kita. agen Sevara ringkas dokumen yang pertu dipersiapkan untuk aspek hukum perusahaan serta yang menjadi bahan untuk penilaian studi k akan dari segi aspek hukum dapat dilihat dalam gambar berikut it Diagram 2.1 Dokumen yang Perlu Disiapkan dalam Aspek Hukum Badan Hukum | lain Mendirikan Bangunan in Lainnya F. SOAL UNTUK DISKUS! 1. Kemukakan alasan Saudara mengapa aspek hukum perlu dite dianggap penting bila perlu dengan contoh konkret, 2. Salah satu bentuk badan usaha yang banyak digunakan dewasa ini adalah Perseroan Terbatas (PT), Kemukakan alasan Saudara mengapa demikian, beans 37, STUDI KELAYAKAN BISNIS han badan usaha perusahaan, hal-hal apa saja 3. Untuk meneliti keabs yang perlu dilakukan dan mengapa demikian. 4, Dalam praktiknya terdapat beberapa jenis Perseroan Terbatas (PT) Coba Saudara jelaskan secara singkat tetapi lengkap dan bila perlu berikut contohnya. 5. Uraikan secara jelas dan lengkap syarat-syarat yang diperlukan untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) baik modal maupun syarat-syarat lainnya, 6. Jelaskan dampak yang bakal timbul jika salah dalam melakukan pe- nilaian terhadap aspek hukum ini, 7. Uraikan secara singkat tetapi jelas bagaimana caranya kita untuk meneliti keaslian, keabsahan, dan kesempurnaan suatu dokumen., 8. Tuan Amir dan teman-teman bermaksud mendirikan perus: bentuk badan hukum PT Uang yang dimiliki untuk diset teman-teman adalah Rp 10 miliar, ahaan ber- tor bersama Pertanyaan: coba Saudara hitung berapa: * modal dasar; * modal ditempatkan; dan * — saham dalam portepel. Daftar Isi ee PENGANTAR EDISI REVISI PENGANTAR EDISI KEDUA PENGANTAR EDISI PERTAMA BAB 1 PENDAHULUAN A, Latar Belakang .. B. Pengertian Studi Kelayakan Bisni C. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Usaha D. Manfaat Bisnis . E. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis F. Lembaga-lembaga yang Memerlukan Studi Kelayaka G. Aspek-aspek Penilaian Bisnis . H, Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisni: |. Sumber-sumber Data dan Informa: 4 Soal untuk Diskusi BAB 2 ASPEK HUKUM A. Pengertian Aspek Hukum.... . Jenis-jenis Badan Hukum Usaha 8 C. Jenis-jenis Izin Usaha .. D. Dokumen yang Diteliti E. Penelitian Lapangan: F. Soal untuk Diskusi

Anda mungkin juga menyukai