B. Rumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan kami
bahas tentang Bagimana Pengembangan Kurikulum Adaptasi di Sekolah Inklusi,
Apa saja Prinsip dan Pengembangan Kurikulum Adaptif, dan Bagaimana
Penerapan Kurikulum Adaptif di MI Ma’arif Keji.
C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan agar para pendidik terutama pendidik yang bergelut
langsung dengan ABK agar dapat memakani pelayananya dengan sungguh-
sungguh memeberikan perhatian kepada ABK terutama yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan yang hendak atau yang akan didapatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inklusif
4. Model Adaptasi
Dalam artikal. Toto Yulianto, (2012 : ..), berdasarkan grand
design pendidikan inklusi nasional yang telah disepakati di Palembang tanggal
27-30 November 2007 bahwa yang menjadi substansi implementasi pendidikan
inklusi adalah adaptasi. Adapun adaptasi itu meliputi kurikulum, pembelajaran,
media dan alat pembelajaran, bahan ajar, penilaian serta pelaporan hasil belajar.
Dalam makalah ini pembahasan adaptasi pembelajaran, media/ alat, bahan
ajar, penilaian dan hasil belajar akan dikemas dalam satu bahasan yaitu adaptasi
pembelajaran sehingga secara substansional yang amat diperlukan dalam adaptasi
pada pendidikan inklusi adalah adaptasi kurikulum dan adaptasi pembelajaran.
1. Adaptasi Kurikulum
Profil sekolah
Alamat :Jl. Bima Sakti Raya Desa Keji, Kec. Ungaran Barat,
Kab. Semarang
MI Ma'arif Keji adalah sekolah Islam formal yang didirikan pada tahun
1973. Berada di daerah pedesaan di gunung Ungaran, Jawa Tengah, Indonesia.
99% dari siswanya beragama muslim dan mayoritas berasal dari masyarakat tidak
mampu. Mengalami masa sulit pada tahun 2003-2005, sekolah terdiri dari 6
ruang kelas, masing-masing 5x6 meter. Ada juga ruang guru berukuran 3x4 meter.
Kamar yang retak dan bangunan tua. Karena sekolah hanya memiliki 58 siswa,
masyarakat tidak tertarik untuk mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar di
MI Keji. Karena itu, sekolah hampir ditutup. Berbekal semangat perjuangan dan
doa dari semua guru, manajemen dan tokoh masyarakat untuk menjaga sekolah
Islam ini, sekolah berangsur-angsur membaik dan direnovasi menjadi lebih baik.
Indikator dari improvments dapat dilihat di sekolah yang baru direnovasi itu
sendiri, prestasi siswa, baik di bidang akademik dan non akademik. Pada tahun
2010, MI Keji memperoleh Akreditasi A dengan nilai 89 dari Badan Akreditasi
Nasional (BAN-S / M).
VISI
Formation of generations taqwa to Allah SWT, excellence in science, creativity
and culture
MISSI
Make an effective Islamic school based on humanity
MOTTO
Thinking Globally - Islamic Salafy Morality
Prinsip dan Pengembangan Kurikulum Adaptif
Proses penyesuaian juga tidak harus sama untuk semua materi. Materi
tertentu perlu dimodifikasi, tetapi mungkin tidak perlu untuk materi yang lain.
Proses modifikasi juga tidak sama untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran
tertentu mungkin perlu banyak modifikasi tetapi tidak demikian untuk mata
pelajaran yang lain. Proses modifikasi juga tidak sama pada masing-masing jenis
kelainan. Siswa berkebutuhan pendidikan khusus yang tidak mengalami hambatan
kecerdasan, misalnya: anak tunanetra, tunarungu, dan tunadaksa, mungkin sedikit
membutuhkan modifikasi kurikulum. Sedang siswa yang mengalami hambatan
kecerdasan (anak tunagrahita) membutuhkan modifikasi hampir pada pada semua
komponen pembelajaran (tujuan, isi, proses dan evaluasi).
Fasilitas
a) Ruang kelas dan ruang guru serta fasilitas di dalamnya sudah cukup
menunjang.
b) Fasilitas untuk siswa mengembangkan bakat sudah cukup memadai.
c) Terdapat Koperasi yang dijalanankan oleh murid
d) Ruang terapi bagi anak berkebutuhan khusus lengkap dengan prasarananya
Tenaga Kependidikan
a) Pendidik dan tenaga kependidikan telah memahami bagaimana pendidikan
inklusif dilakukan
b) Jumlah siswa yang cukup banyak tidak membuat para pendidik
menemukan hambatan-hambatan karena selain guru kelas terdapat pula
Guru Pembimbing Khusus (GPK)
c) Pendidik mengetahui acuan dalam penempatan setiap kelas. Begitupun
memahami kriteria ABK disetiap kelas.
d) Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, pendidik memperhatikan
peserta didiknya.
Peserta Didik
a) Setiap anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami hambatan dalam
belajar.
b) Setiap anak memerlukan dukungan untuk belajar.
c) Sekolah berpusat berpusat pada anak
BAB III
KESIMPULAN
Adapatsi kurikulum juga merupakan salah satu cara untuk pemenuhan hak
bagi ABK yang berada di sekolah inkulisi. Karena setiap individu memiliki
keterbatasan maka pembelajaranpun disesuaikan dengan keberadaan siswa. Untuk
memperlancar proses KBM nya maka diperlukan rencana untuk membuat
adapatasi kurikulum agar semua ABK dapat terlayani dengan baik.
Adaptasi dalam model pembelajaran inklusi saat proses merupakan cara
penyesuaian aktivitas belajar yang sesuai dengan kondisi siswa berkebutuhan
khusus. Penyesuaian tersebut dilakukan pada tahapan belajar perolehan, tahap
ulangan, tahap kecakapan, tahap mempertahankan, tahap perluasan, tahap
penyesuaian, dan tahap penyesuaian.
Setelah menyusun dan mengamati permasalahan makalah ini, penyusun
menyimpulkan bahwa inklusivitas di SDN Griya Bandung Indah cukup ideal.
Dimana dalam hal ini terlihat dari indeks inklusi yang dijadikan acuan kelompok
kami untuk menilai inklusivitas disekolah ini. Adapun perbedaan indeks inklusi
dianalisis berdasarkan atas dasar jumlah ABK, jumlah siswa keseluruhan di kelas,
jumlah guru, dan pengalaman guru mengikuti pelatihan penanganan ABK.
DAFTAR PUSTAKA