Anda di halaman 1dari 46

DOKUMEN

PROGRAM, JADWAL, DAN LAPORAN


REMEDIAL DAN PENGAYAAN

SD NEGERI 19 PADANG TONGGA


KECAMATAN LUBUK BASUNG
KABUPATEN AGAM
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas izin Nya kami dapat menyelesaikan Program Remedial dan
Pengayaan ini dengan baik . Adapun Program Remedial dan Pengayaan ini
berisikan tentang hasil diskusi kami mengenai “Kegiatan Remedial dan
Pengayaan”
Kami menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang masih terbatas,
sehingga masih banyak kekurangan yang terdapat dalam Program Remedial dan
Pengayaan ini dan hasilnya belum dapat dikatakan sempurna. Oleh karena itu,
masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami nantikan dalam
rangka kesempurnaan laporan ini. Dan dengan ini kami berharap program ini
dapat memberikan dampak baik bagi sekolah.

Padang Tongga, Januari 2022


Kepala Sekolah

ZULFADLI, S.Pd
Nip. 19781110 200901 1 008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah melalui proses
pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran, guru
diharapkan mampu mengembangkan dan memilih strategi yang tepat demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan
kesanggupan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik dan terpusat pada siswa,
maka motivasi dan perhatian siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi pendekan
interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru sehingga kualitas pembelajaran akan
meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi
lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaksi, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kendati
demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau
masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu
menyelenggarankan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang pula
dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk mengoptimalkan
perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian, minat, bakat, keterampilan fisik,
dan sebagainya. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang dimiliki peserta didik tersebt, setiap
satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran pengayaan.
Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal
yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran
remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan
individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat,
bakat, dan kecakapannya.
Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik perlu
melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak teknik yang dapat
digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara, pengamatan, dan sebagainya. Setelah
diketahui kesulitan belajarnya peserta didik diberikan pembelajaran remedial. Sedangkan
sebelum memberikan pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu pendidik perlu
mengidentifikasi kelebihan-kelebihan yang dimiliki peserta didik. Banyak teknik yang dapat
digunakan,secara umum tidak jauh berbeda dengan pembelajaran remedial, antara lain
menggunakan tes, wawancara, dan pengamatan, dan sebagainya. Setelah diketahuai kelebihan
yang dimiliki peserta didik diberikan pembelajaran pengayaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah:
1. Apa saja konsep-konsep dan bagaimana prosedur yang terdapat dalam pengayaan
2. Apa saja konsep-konsep dan bagaimana prosedur yang terdapat dalam program remedial

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah :
1. Siswa mengetahui bagaimana konsep Pengayaan
2. Siswa mengetahui bagaimana konsep program remedial

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah agar pembaca khususnya siswa atau
tenaga didik yang belum mengerti tentang pengayaan dan program remedial bisa lebih tahu
dan memahami konsep-konsep serta prosedur pelaksaaan dari pengayaan dan program
remedial.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Program Pengayaan


2.1.1 Pengertian Program Pengayaan
Program pengayaan adalah salah satu upaya untuk membantu siswa yang sudah
mencapai ketuntasan belajar untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimilikinya (Izzati.2015, p.57-58).
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya
hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial (Tim
Direktorat Pembinaan SMP.2017, p.24-30)
Menurut Depdiknas (2015, p.21-22) Dalam kurikulum dirumuskan secara jelas
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik.
Penguasaan KI dan KD setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem penilaian
acuan kriteria (PAK). Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik
tersebut dipandang telah mencapai ketuntasan. Oleh karena itu program pengayaan dapat
diartikan :memberikan tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang
teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum. Metode yang
digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar
yang dialami peserta didik.Dalam program pengayaan, media belajar harus betul-betul
disiapkan guru agar dapat memfasilitasi peserta didik dalam menguasai materi yang
diberikan.
Dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan,
kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut, maka program
pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak anak. Dalam program pengayaan, guru
memfasilitasi peserta didikuntuk memperkaya wawasan dan keterampilannya serta mampu
mengaplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kurikulum dirumuskan secara jelas Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan KI dan KD setiap peserta didik
diukur dengan menggunakan sistem Penilaian Acuan Kriteria (PAK). Jika seorang peserta
didik telah berhasil mencapai nilai yang dijadikan PAK maka peserta didik tersebut
dipandang telah mencapai ketuntasan.
Oleh karena itu, program pengayaan dapat diartikan: memberikan tambahan/perluasan
pengalaman atau kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh kurikulum.
Metode yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis dan latar belakang
kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Dalam program pengayaan, media belajar harus
betul-betul disiapkan guru agar dapat memfasilitasi peserta didik dalam menguasai materi
yang diberikan (Ibrahim Bafadhal, 2013).
Program pengayaan ketika peserta didik teridentifikasi telah melampaui ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh kurikulum. Guru perlu mengantisipasi dengan menyiapkan
program-program atau aktivitas yang sesuai KD untuk memfasilitasi peserta didik. Program
pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar dengan
memerlukan waktu lebih sedikit daripada temanteman lainnya. Waktu yang masih tersedia
dapat dimanfaatkan peserta didik untuk memperdalam/memperluas atau mengembangkan
hingga mencapai tahapan networking (jejaring) dalam pendekatan ilmiah (scientific
approach). Guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan memberikan berbagai sumber
belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet, narasumber/pakar, dll.
(Depdiknas. 2013, p.21-22).

2.1.2 Mengapa Diperlukan Program Pengayaan


Berdasarkan Permendikbud No. 54, 64, 65, 66 dan 67 Tahun 2013 pada dasarnya
menganut sistem pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, kompetensi, sistem
pembelajaran tuntas, dan sistem pembelajaran yang memerhatikan dan melayani perbedaan
individual peserta didik. Dengan memerhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan
awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut,
maka program pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak anak. Dalam program
pengayaan, guru memfasilitasi peserta didik untuk memperkaya wawasan dan
keterampilannya serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.3 Jenis-Jenis Program Pengayaan


Menurut Depdiknas (2013, p.20-22) ada beberapa jenis-jenis program pengayaan,
yaitu sebagai berikut :
1) Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan yang
dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud contohnya : bisa
berupa peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular
tidak tercakup dalam kurikulum.
2) Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan
pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran
mandiri.
3) Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan
belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah.

a. Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;


b. Penentuan focus masalah/problem yang akan dipecahkan;
c. Penggunaan berbagai sumber;
d. Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
e. Analisis data;
f. Penyimpulan hasil investigasi.

2.1.4 Karakteristik Program Pengayaan


Program pengayaan dilakukan ketika peserta didik teridentifikasi telah melampaui
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum. Guru perlu mengantisipasi dengan
menyiapkan program-program atau aktivitas yang sesuai KD untuk memfasilitasi peserta
didik.
Yang melakukan identifikasi, perencanaan dan pelaksanaan program pengayaan
adalah guru kelas. Apabila diperlukan, guru dapat melakukan kerja sama dengan narasumber
(apabila dibutuhkan) dalam melaksanakan program pengayaan.
Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan
belajar dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu yang
masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk memperdalam/memperluas atau
mengembangkan hingga mencapai tahapan networking (jejaring) dalam pendekatan ilmiah
(scientific approach). Guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan memberikan berbagai
sumber belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet, narasumber/pakar dan
lain-lain (Syarif.2013, p.440)
2.1.5 Pelaksanaan Program Pengayaan
Menurut Izzati (2015, p.57-58) Bentuk-bentuk pelaksanaan program pengayaan
diantaranya adalah:
1) Menugaskan siswa membaca materi pokok dalam kompetensi dasar selanjutnya
2) Memfasilitasi siswa melakukan percobaanpercobaan, soal latihan, menganalisa gambar,
dan sebagainya
3) Memberikan bahan bacaan untuk didiskusikan guna menambah wawasan para siswa
4) Membantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai standar ketuntasan
belajar minimum.
Menurut Tim Direktorat Pembinaan SMP (2017, p.24-30) Bentuk pelaksanaan
pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD
yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan
masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain
itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek
atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah
nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik
secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
Pendidik dapat menyelenggarakan penilaian terhadap peserta didik yang mengikuti
program pengayaan. Mekanisme dan pengolahan hasil penilaian dalam program pengayaan
diserahkan kepada pendidik dan atau satuan pendidikan. Pemanfaatan hasil penilaian dapat
digunakan sebagai bagian dari portofolio peserta didik.
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap proses
dan hasil belajar peserta didik. Proses dan hasil belajar dapat berupa kesulitan penguasaan
peserta didik terhadap satu atau dua kompetensi dasar, dan tidak bersifat permanen. Jika pada
kompetensi inti pengetahuan dan keterampilan, peserta didik belum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik, maka peserta didik tersebut tidak
diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya (Ibrahim Bafadhal, 2013).
Sebaliknya, mungkin saja kompetensi dasar tersebut terlalu mudah bagi peserta didik,
dan juga tidak bersifat permanen. Untuk iru setiap setelah ulangan atau mengerjakan tugas,
hasil kerja peserta didik ditentukan, apakah mereka perlu remedial, pengayaan atau tidak
perlu perlakuan khusus.
Ketuntasan belajar harus mengakomodir perbedaan individual peserta didik. Karena
asumsi yang digunakan dalam belajar apapun, hanya waktu yang dibtuuhkan yang berbeda.
Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama,
dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk peserta didik yang lamban, diperlukan
langkah-langkah dan pemberian materi serta penanganan yang berbeda dengan peserta didik
yang cepat.

2.1.6 Prinsip-Prinsip Program Pengayaan


Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengonsep program pengayaan
menurut Khatena (1992) yang dikutip Ibrahim Bafadhal (2013) adalah: a) Inovasi

Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan kekhasan peserta didik,
karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya peserta didik.
b) Kegiatan yang Memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendesain pembelajaran pengayaan, kembangkan dengan
kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang pertanyaan, dan
sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.
c) Merencanajan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat dan aktivitas-aktivitas
menggugah (playful). Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan
program-program pendidikan terkini.
Sedangkan Passow (1993) dalam Ibrahim Bafadhal (2013) menyarankan bahwa
dalam merancang program pengayaan, penting untuk memerhatikan tiga hal:
a) Keluasan dan kedalaman dari pendekatan yang digunakan
Pendekatan dan materi yang diberikan tidak hanya berisi yang luarnya (kulit-kulitnya)
saja tetapi diberikan dengan lebih menyeluruh dan lebih mendalam. Contoh: membahas
mengenai prinsip Phytagoras dan bagaimana penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
b) Tempo dan kecepatan dalam membawakan program
Sesuaikan cara pemberian materi dengan tempo dan kecepatan peserta didik dalam
menangkap materi yang diajarkan. Hal ini berkaitan dengan kecepatan daya tangkap yang
dimiliki peserta didik sehingga materi dapat diberikan dengan lebih mendalam dan lebih
dinamis untuk menghindari kebosanan karena peserta didik yang telah menguasai materi
pelajaran yang diberikan dikelas.
c) Memerhatikan isi dan tujuan materi yang diberikan
Hal ini bertujuan agar kurikulum yang dirancang lebih tepat guna dan responsif terhadap
kebutuhan peserta didik. Renzulli (1979) menyatakan bahwa program pengayaan
dirancang dengan lebih memerhatikan keunikan dan kebutuhan individual dari peserta
didik.

2.1.7 Langkah-Langkah Program Pengayaan


Langkah-langkah dalam program pengayaan tidak terlalu jauh berbeda dengan
program pembelajaran remedial. Diawali dengan kegiatan identifikasi, kemudian
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Guru tidak perlu menunggu diperolehnya penilaian
autentik terhadap kemampuan peserta didik. Apabila melalui observasi dalam proses
pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari teman
lainnya, bisa ditandai dengan: penguasaan materi yang cepat dan membutuhkan waktu yang
lebih singkat. Sehingga peserta didik seringkali memiliki waktu sisa yang lebih banyak,
dikarenakan cepatnya dia menyelesaikan tugas atau menguasai materi. Disinilah dibutuhkan
kepekaan guru dalam merencanakan dan memutuskan untuk melaksanakan program
pengayaan.

2.2 Konsep Program Remedial


2.2.1 Pengertian Program Remedial
Menurut Izzati (2015, p.57) Remedial berarti hal-hal yang berhubungan dengan
perbaikan. Program remedial merupakan implikasi dari teori belajar tuntas yang memerlukan
upaya tambahan untuk mengatasi dan membantu siswa yang belum mencapai ketuntasan
belajar. Salah satunya adalah dengan mengadakan program remedial untuk membantu siswa
yang belum mencapai ketuntasan belajar.Program remedial harus memperhatikan perbedaan
latar belakang dan kesulitan yang dihadapi masing-masing siswa agar perbaikan yang
dilakukan bisa lebih optimal
Program remedial adalah salah satu upaya untuk membantu siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar, berupa kegiatan perbaikan yang mencakup segala bantuan
bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar agar mencapai
ketuntasan belajar yang diharapkan (Izzati.2015, p.57)
Untuk memahami konsep penyelenggaraan model pembelajaran remedial, terlebih
dahulu perlu diperhatikan bahwa KTSP yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas 22, 23,
24 Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 menerapkan sistem pembelajaran
berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan
perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara
jelas SK dan KD yang harus dikuasai peserta didik. Jika seorang peserta didik mencapai
standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan. Dengan
diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat
ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka
yang telah mencapai tingkat penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali
setelah mendapatkan program pembelajaran remedial (Sumiyati.2010)
Menurut Masbur (2012) Pengajaran remedial (remedial teaching) secara etimologis
berasal dari kata remedy (Inggris) yang artinya menyembuhkan, membetulkan, perbaikan,
pengulangan. Sedangkan teaching adalah mengajar, cara mengajar atau mengajarkan.4
Pengajaran remedial secara terminologis adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang bersifat
menyembuhkan atau perbaikan ke arah pencapaian hasil yang diharapkan. Pengajaran
remedial adalah suatu layanan pendidikan atau suatu bentuk program pembelajaran yang
dilaksanakan dengan perlakuan khusus yang diberikan guru pada siswa yang mengalami
kesulitan dan hambatan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa tersebut mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan.
Program Remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang belum mencapai kompentensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu.
Metode yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang
kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan tujuan pembelajarannya pun dirumuskan
sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada program pembelajaran remedial,
media belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam
memahami pelajaran yang dirasa sulit.Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran
remedial pun perlu disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik
(Departemen Pendidikan Nasional.2013, p.7).
Pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran regular di kelas,
perbedaan hanya terletak pada siswa yang masih memerlukan pembelajaran tambahan.
Dengan pembelajaran remedial, siswa yang lambat dalam belajar akan dibantu dengan
menyiapkan kegiatan belajar dan pengalaman langsung sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa. Di samping itu, perlu dirancang pembelajaran secara individual untuk
membangun konsep dasar, meningkatkan kepercayaan diri, dan menguatkan efektifitas
belajar. Melalui pembelajaran remedial, guru menyiapkan latihan yang mengembangkan
generic skills, meliputi: hubungan antar personal, komunikasi, pemecahan masalah,
mengelola kreatifitas, dan penggunan teknologi sebagai sumber belajar (Slamet.2015, p.103).
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera
setelah hasil penilaian dianalisis oleh guru dan hasil tersebut diberikan padapeserta didik
sehinga dapat dipergunakan untuk mengetahui kelemahan dan kesulitannya. Pembelajaran
remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran
remedial, pendidik membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi
secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap
belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini,
penilaian merupakan assessment as learning (Tim Direktorat Pembinaan SMP.2017, p.27)

2.2.2 Karakteristik Program Remedial


Menurut Sumiyati (2010) Berdasarkan teori belajar tuntas, maka seorang peserta didik
dipandang tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai
tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan
kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal
65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Sekolah
perlu memberikan perlakuan khusus terhadap peserta didik yang mendapat kesulitan belajar
melalui kegiatan remedial. Peserta didik cemerlang diberikan kesempatan untuk tetap
mempertahankan kecepatan belajarnya melalui kegiatan pengayaan. Kedua program itu
diberlakukan oleh sekolah karena lebih mengetahui dan memahami kemajuan belajar setiap
peserta didik (Mulyasa.2008, p.151).
Menurut Slamet (2015, p.103) Di samping itu, latihan yang diberikan guru juga
membantu siswa untuk belajar sepanjang hayat (life-long learning), membantu
mengembangkan sikap positif, dan pengembangan nilai-nilai untuk bekal belajar selanjutnya
dan pengembangan karir. Siswa yang harus dimasukkan ke dalam kelompok pembelajaran
remedial biasanya mengalami kesulitan dalam hal, sebagai berikut:
1) Kemampuan mengingat relative kurang
2) Perhatian yang sangat kurang dan mudah terganggu dengan sesuatu yang lain di
sekitarnya pada saat belajar
3) Relatif lemah dalam memahami secara menyeluruh.
4) Lemah dalam memecahkan masalah
5) Sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari sumber informasi
6) Mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak.
7) Gagal menghubungkan suatu konsep dengan konssep lainnya yang relevan
8) Memerlukan waktu relatif lebih lama dalam menyelesaikan tugas.

2.2.3 Tujuan dan Fungsi Program Remedial


Tujuan pengajaran remedial menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono secara
umum tidak berbeda dengan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan. Secara khusus pengajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang mengalami
kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses perbaikan.8
Tujuan pembelajaran remedial adalah untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar dengan memperbaiki prestasi belajarnya. Adapun fungsi pengajaran remedial antara
lain:
a. Fungsi korektif
Fungsi korektif adalah dapat dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang
dipandang belum memenuhi apa yang diharapkan dalam proses pembelajaran.9 Sebelum
proses belajar mengajar dimulai, guru membuat perencanaan pembelajaran agar
memperoleh hasil yang diharapkan. Dengan demikian, guru dapat mengetahui perbedaan
individual siswa dan kesulitan belajar siswa tersebut.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu memungkinkan guru, siswa dan pihak lain dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi siswa.10 Kepribadian siswa sangat
mempengaruhi hasil belajarnya. Oleh karena itu, guru atau pihak lain dapat memahami
kepribadian pada diri siswa atau perbedaan pada masing-masing siswa.
c. Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian yaitu pengajaran remedial dapat membentuk siswa untuk bisa
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Siswa dapat belajar sesuai
dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil lebih baik lebih besar.
Tuntutan disesuaikan dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan sehingga
termotivasi untuk belajar. Adapun pelaksanaan program ini dapat dilakukan secara
relevan dengan tingkat yang dimiliki siswa dikarenakan faktor individual siswa dalam
memahami suatu bidang studi. Maka fungsi penyesuaian ini memungkinkan individual
siswa dengan karakter tertentu dapat termotivasi untuk belajar.
d. Fungsi pengayaan
Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar mengajar. Pengayaan dapat
melalui atau terletak dalam segi metode yang dipergunakan dalam pengajaran remedial
sehingga hasil yang diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan singkat prestasi
belajarnya lebih kaya. Adanya daya dukung fasilitas teknis, serta sarana penunjang yang
diperlukan. Sasaran pokok fungsi ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan
diadakannya pengayaan.11 Semakin banyak hasil belajar yang diperoleh dan semakin
dalam ilmu yang didapat, maka prestasi belajarnya pun semakin meningkat.
e. Fungsi terapetik
Fungsi terapetik yaitu secara langsung ataupun tidak, pengajaran perbaikan dapat
memperbaiki atau menyembuhkan kondisi kepribadian yang menyimpang. Penyembuhan
ini dapat menunjang penyampaian prestasi belajar dan pencapaian prestasi yang baik
dapat mempengaruhi pribadi.

2.2.4 Prinsip-Prinsip Program Remedial


Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan
sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:
1) Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai
dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.
2) Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif
berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan
agar mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya.
3) Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode
penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
4) Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan
belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar
yang berlarut-larut.
5) Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar
setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
2.2.5. Langkah-Langkah Program Remedial
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2013, p.7-12) ada beberapa langkah-
langkah dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, yaitu sebagai berikut:
1) Identifikasi Permasalahan Pembelajaran
Penting untuk memahami bahwa “tidak ada dua individu yang persis sama di
dunia ini”, begitu juga penting untuk memahami bahwa peserta didik pun memiliki
beragam variasi baik kemampuan, kepribadian, tipe dan gaya belajar maupun latar
belakang sosial-budaya. Oleh karenanya guru perlu melakukan identifikasi terhadap
keseluruhan permasalahan pembelajaran.
Secara umum identifikasi awal bisa dilakukan melalui :
Observasi (selama proses pembelajaran)
Penilaian otentik (bisa melalui tes/ulangan harian atau penilaian proses) Permasalahan
pembelajaran bisa dikategorikan ke dalam 3 fokus perhatian
2) Permasalahan pada keunikan peserta didik
Keberagaman individu dapat membedakan hasil belajar dan permasalahan belajar
pada peserta didik.Ada peserta didik yang cenderung lebih aktif dan senang praktik secara
langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang lebih tenang dan suka membaca. Di
kelas, guru juga perlu memiliki wawasan lebih menyeluruh mengenai latar belakang
keluarga dan sosial budaya.Peserta didik yang dibesarkan dalam keluarga pedagang, tentu
memiliki keterampilan berbeda dengan keluarga petani atau nelayan.
a. Keadaan Peserta Didik
Peserta didik yang berasal dari keluarga yang terpecah mungkin berbeda dengan peserta
didik yang berasal dari keluarga harmonis dan mendukung kegiatan belajar.
b. Permasalahan pada Materi Ajar
Rancangan pembelajaran telah disiapkan dalam buku guru dan buku siswa.Pada
praktiknya, tidak semua yang disajikan dalam materi ajar, sesuai dengan kompetensi
peserta didik.Guru bisa sajamenemukan bahwa materi ajar (KD) yang disajikan dalam
buku terlalu tinggi bagi peserta didik tertentu. Oleh karena itu perlu disiapkan berbagai
alternatif contoh aktivitas pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk mengatasai
permasalahan pembelajaran ini. (contoh dan alternatif aktivitas untuk siswa yang merasa
kesulitan terhadap materi ajar, bisa dilihat dalam buku “Panduan Teknis Penggunaan
Buku Guru dan Siswa)
c. Permasalahan pada Strategi Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya terpaku pada satu strategi atau
metode pembelajaran saja. Dikarenakan tipe dan gaya belajar peserta didik sangat
bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, maka guru perlu mengidentifikasi apakah
kesulitan peserta didik dalam menguasai materi disebabkan oleh strategi atau metode
belajar yang kurang sesuai.

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar anak, guru


telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai untuk membuat
perencanaan.
Dengan melihat bentuk kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dialami peserta
didik, guru bisa merencanakan kapan waktu dan cara yang tepat untuk melakukan
pembelajaran remedial. Pada prinsipnya pembelajaran bisa dilakukan :
a. Segera setelah guru mengidentifikasi kesulitan peserta didik dalam proses pembelajaran
b. Menetapkan waktu khusus di luar jam belajar efektif.
Dalam perencanaaan guru perlu menyiapkan hal-hal yang mungkin diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran remedial, seperti :
a. Menyiapkan Media Pembelajaran
b. Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktifitas
c. Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung

Setelah perencanaan disusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan program


pembelajaran remedial. Ada 3 fokus penekanan :
1. Penekanan pada keunikan peserta didik
2. Penekanan pada alternative contoh dan aktivitas terkait materi ajar
3. Penekanan pada strategi/metode pembelajaran
5) Penilaian Otentik
Penilaian otentik dilakukan setelah pemebalajaran remedial selesai dilaksanakan.
Berdasarkan hasil penilaian, bila peserta didik belum mencapai kompetensi minimal
(tujuan) yang ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau kembali strategi pembelajaran
remedial yang diterapkannya atau melakukan identifikasi (analisa kebutuhan) terhadap
peserta didik dengan lebih seksama. Apabila peserta didik berhasil mencapai atau
melampaui tujuan yang ditetapkan, guru berhasil memberikan pembelajaran yang kaya
dan bermakna bagi peserta didik, hal ini bisa dipertahankan sebagai bahan rujukan bagi
rekan guru lainnya atau bisa lebih diperkaya lagi. Apabila ternyata ditemukan kasus
khusus di luar kompetensi guru, guru dapat menkonsultasikan dengan orang tua untuk
selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli.

2.2.6 Teknik Program Remedial


Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara individual maupun secara
berkelompok (bila terdapat beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan pada KD yang
sama). Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial yaitu : pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi, tanya
jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya. Aktivitas guru dalam pembelajaran remedial, antara
lain : memberikan tambahan penjelasan atau contoh, menggunakan strategi pembelajaran
yang berbeda dengan sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, menggunakan
berbagai jenis media.Setelah peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran,ia perlu
menempuh penilaian, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai kompetensi
dasar yang diharapkan (Departemen Pendidikan Nasional. 2013, p.7-12)

2.2.7 Pelaksanaan Program Remedial


Menurut Tim Direktorat Pembinaan Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan
dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbedabeda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran
klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3. Pemberian pembelajaram ulang dengan metode dan media yang berbeda. pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, pemberian tes atau pertanyaan yang
menarik secara lisan maupun tulisan.
4. Pemanfaatan utor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian
peserta didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan
pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulangulang sam pai mencapai KKM
dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran
remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial
bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pen didik tidak boleh memaksakan untuk
memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial
yang dimasukkan sebagai hasil penilaian harian (PH), dapat dipilih beberapa alternatif
berikut.
a) Alternatif 1
Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
remedial. Misalkan, suatu matapelajaran (IPA) memiliki KKM sebesar 64. Seorang
peserta didik, Andi memperoleh nilai PH1 (KD 3.1) sebesar50. Karena Andi belum
mencapai KKM, maka Andi mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah Andi mengikuti
remedial dan diakhiri dengan penilaian, Andi memperoleh hasil penilaian sebesar 80.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka nilai PH1 (KD 3.1) yang diperoleh Andi adalah
sebesar 80.
Keuntungan menggunakan ketentuan ini:
1. Meningkatkan motivasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran re-medial karena
peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh nilai yang maksimal.
2. Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning).
Kelemahan menggunakan ketentuan ini:
Peserta didik yang telah tuntas (misalnya, Rahmat dengan nilai 75) dan nilainya
dilampaui oleh peserta didik yang mengikuti remedial (misalnya, Andi dengan nilai 80),
kemungkinan Rahmat mempunyai perasaan diperlakukan “tidak adil” oleh pendidik. Oleh
karena itu, pendidik disarankan memberikan kesempatan yang sama pada peserta didik
yang telah mencapai KKM untuk memperoleh nilai yang maksimal.
b) Alternatif 2
Peserta didik diberi nilai dengan cara meratarata antara nilai capaian awal (sebelum
mengikuti remedial) dan capaian akhir (setelah mengikuti remedial), dengan ketentuan,
apabila nilai ratarata lebih dari KKM, maka nilai akhirnya adalah nilai ratarata tersebut;
sedangkan jika nilai ratarata kurang dari KKM, maka nilai akhirnya adalah sebesar nilai
KKM.
Contoh:
1. Nanda memperoleh nilai awal 60. Nilai KKM 64. Setelah remedial Badar memperoleh
nilai 90. Ratarata nilai awal dan remedial sebesar 75 (melebihi KKM), maka Badar
memperoleh nilai akhir 75.
2. Nanda memperoleh nilai awal 50. Nilai KKM 64. Setelah remedial Badar memperoleh
nilai 70. Ratarata nilai awal dan remedial sebesar 60 (di bawah KKM), maka Nanda
memperoleh nilai akhir sebesar KKM yaitu 64.
Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan Alternatif 1, meskipun
Alternatif 2 ini tidak memiliki dasar teori, namun lebih mengedepankan faktor kebijakan
pendidik. Upaya lain, untuk mengatasi kelemahan Alternatif 1, yaitu dengan memberikan
kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk mengikuti tes, namun dengan
catatan perlu diinformasikan kepada peserta didik bahwa konsekuensi nilai yang akan
diambil adalah nilai hasil tes tersebut atau nilai terakhir.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda. Sesuai dengan
kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang dihadapi
pesrta didik berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang pendidik perlu
tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi maupun kelebihan yang dimiliki peserta didik.
Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang
telah ditentukan, maka sekolah melakukan suatu tindakan yaitu pemberian program
pembelajaran remedial atau perbaikan. Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat
mencapai penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan
perlakuan khusus berupa program pembelajaran pengayaan.
Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang
ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran
remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan
individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat,
bakat, dan kecakapannya.

3.2 Saran
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dibutuhkan seorang guru yang
mengerti dan tahu kesulitan belajar siswa dapat mempersiapkan strategi yang lebih baik lagi
dalam mengajar serta partisipasi siswa demi kebaikan siswa agar tidak ada gagal dalam
pembelajaran memperoleh nilai yang maksimal.
Penulisan menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepanya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang laporan yang kami
lebih baik lagi.
JADWAL REMEDIAL DAN PENGAYAAN
KELAS I-VI
SDN 19 PADANG TONGGA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH DASAR NEGERI 19 PADANG TONGGA

KECAMATAN LUBUK BASUNG

KABUPATEN AGAM
JADWAL REMEDIAL DAN PENGAYAAN
SDN 19 PADANG TONGGA
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022

SEMESTER 1

No Kelas Jadwal Ket


1 Kelas I Setiap Subtema
2 Kelas II Setiap Subtema
3 Kelas III Setiap Subtema
4 Kelas IV Setiap Tema
5 Kelas V Setiap Tema
6 Kelas VI Setiap Tema

Padang Tongga 10 Juli 2021


Kepala Sekolah

Zulfadli, S.Pd
NIP. 19781110 200901 1 008
JADWAL REMEDIAL DAN PENGAYAAN SDN 19 PADANG TONGGA
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022

SEMESTER 1I

No Kelas Jadwal Ket

1 Kelas I Setiap Subtema


2 Kelas II Setiap Subtema
3 Kelas III Setiap Subtema
4 Kelas IV Setiap Tema
5 Kelas V Setiap Tema
6 Kelas VI Setiap Tema

Padang Tongga, Januari 2022


Kepala Sekolah

Zulfadli, S.Pd
NIP. 19781110 200901 1 008
LAPORAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
KELAS I
SDN 19 PADANG TONGGA

SDN 19 PADANG TONGGA


KECAMATAN LUBUK BASUNG
KABUPATEN AGAM
PROGRAM REMEDIAL

Sekolah : SDN 19 Padang Tongga


Kelas/ Semeter :I/I
Tema/sub tema : Tema 1 – 3

Sub tema 1
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Mia Putri Salsa
Dila matematika Bimbingan
1 3.1 60 80
khusus secara
individu pemberian
tugas
Matematika 60 Bimbingan
Reni Fitri Junita
khusus secara
2 3.1 80
individu ,
pemberian tugas

Keterangan:
Pada kolom nomor 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya jawab
kepada siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan artinya bahwa Mia dan Reni memperoleh nilai setelah remedial
masing masing 80(batas ketuntasan)

Sub tema 2
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Matematika 70 Tanya
jawab
1 3.2 80
Magribil Saputra Pemberian
tugas
Sbdp/pjok 67 Tanya
Reni Fitri Junita jawab
2 3.3 80
pemberian
tugas
Mia Putri
Salsadila B.Indo 70 Tanya
jawab
3 3.1 80
Pemberian
tugas

Keterangan
Pada kolom nomor 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya
jawab kepada siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan artinya bahwa Magribil , Reni dan Mia memperoleh nilai setelah
remedial masing masing 80(batas ketuntasan)
Sub Tema 4
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
matematika Bimbingan
khusus
Mia Putri Salsa
Dila secara
1 3.1 70 individu 80
dan
Pemberian
tugas
Magribil
Saputra Matematika 70
Pemberian
2 3.1 80
tugas

Keterangan
Pada kolom nomor 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya
jawab kepada siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan artinya bahwa Mia dan Magribil memperoleh nilai setelah remedial
masing masing 80(batas ketuntasan)

Padang Tongga , 2021


Guru Kelas

Herlina Amri, S.Pd


PROGRAM REMEDIAL
: SDN 19 Padang
Sekolah Tongga
Kelas/ Semeter :I/I
Tema/sub tema : Tema 2 / 2 – 4

Sub tema 2
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Mia Putri Salsa SBDP Tanya jawab
Dila
1 3.1 65 ,pemberian 80
tugas
B.Indo 3.11 65 Bimbingan
Reni Fitri
Junita khusus secara
2 Pjok 3.2 60 individu , 80
pemberian
tugas

Keterangan:
Pada kolom no 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya jawab kepada
siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan artinya bahwa Mia dan Reni memperoleh nilai setelah remedial
masing masing 80(batas ketuntasan)

Sub tema 3
Nama Mata Nilai Nilai
No KD Strategi Ket
Siswa pelajaran Awal Remedial
Mia Putri
1 Salsa Dila B.Indo 3.2 70 80

Tanya jawab
Pemberian
Pjok 3.2 75 tugas 80

Keterangan:
Pada kolom nomor 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya
jawab kepada siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan artinya bahwa Mia Putri Salsa Dila memperoleh nilai setelah
remedial masing masing 80(batas ketuntasan)
Sub Tema 4
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Sbdp Tanya Jawab
Mia Putri Salsa
Dila
1 3.4 70 Pemberian 80
tugas
Matematika 3.6 70 80
Magribil Saputra
Tanya Jawab
2 Pemberian
Sbdp 3.4 tugas 80

Keterangan
Pada kolom no 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya jawab kepada
siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah nilai
batas ketuntasan artinya bahwa Mia dan Magribil memperoleh nilai setelah remedial masing
masing 80(batas ketuntasan)

Padang Tongga , 2021


Guru Kelas

Herlina Amri, S.Pd


PROGRAM REMEDIAL
: SDN 19 Padang
Sekolah Tongga
Kelas/ Semeter :I/I
Tema/sub tema : Tema 3 2 - 4

Sub tema 2
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Magribil Matematika 3.2 Tanya
Saputra
jawab
1 60 80
,pemberian
tugas

Keterangan
Pada kolom no 5 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya jawab kepada
siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 6 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan artinya bahwa Magribil Saputra memperoleh nilai setelah remedial
masing masing 80(batas ketuntasan)

Sub tema 3
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Mia Putri Salsa
Dila Tanya
SBDP jawab
1 3.3 50 80
,pemberian
tugas

Keterangan
Pada kolom nomor 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya
jawab kepada siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan artinya bahwa Mia memperoleh nilai setelah remedial masing masing
80(batas ketuntasan)
Sub tema 4
Nama Mata Nilai Nilai
No KD Strategi Ket
Siswa pelajaran Awal Remedial
Mia Salsa
1 Dila B.Indo 3.2 70 80
Tanya
jawab
Pemberian
Pjok 3.2 70 80
tugas

Keterangan
Pada kolom nomor 6 diberikan bimbingan khusus dengan cara melakukan tanya
jawab kepada siswa dan pemberian tugas secara individu
Pada kolom nomor 7 nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remedial.karena nilai yang akan diolah adalah nilai
batas ketuntasan artinya bahwa Mia Salsa Dila memperoleh nilai setelah remedial masing
masing 80(batas ketuntasan)

Padang Tongga. 2021


Guru Kelas

Herlina Amri, S.Pd


PROGRAM PENGAYAAN

Sekolah : SDN 19 Padang Tongga


Kelas/ Semeter :I/I
Tema/sub tema : Tema 1 1 – 4

Sub Tema 1
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita Sofia 100  Memberikan soal
1 matematika 3.1 tambahan 80
 Memberikan bacaan
Al Fatir Maulana 100 tambahan
2 B Indo 3.1  Memanfaatkan siswa 80
tersebut untuk
Citra Manda Sari 100
menjadi tutor sebaya
3 Pkn 3.2 80

Agusto Mahardika 100


4 SBDP 3.2 80

Rasya Alfahri Zalva 100


5 PJOK 3.1 80

Sub Tema 2

Mata Nilai Nilai


No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita Sofia matematika 100  Memberikan soal
1 3.1 tambahan 80
 Memberikan bacaan
Al Fatir Maulana B Indo 100 tambahan
2 3.1  Memanfaatkan siswa 80
tersebut untuk
Citra Manda Sari Pkn 100
menjadi tutor sebaya
3 3.2 80

Agusto Mahardika SBDP 100


4 3.2 80

Rasya Alfahri Zalva PJOK 100


5 3.1 80
Sub Tema 4
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rasya Alfahri Zalva matematika 100  Memberikan soal
1 3.1 tambahan 80
 Memberikan
Rindu Lolita Sofia B Indo 100 bacaan tambahan
2 3.3  Memanfaatkan 80
siswa tersebut
Al Fatir Maulana Pkn 100
untuk menjadi
3 3.2 80
tutor sebaya

Pelaksanaan Program Pengayaan


1.Cara dapat ditempuh
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan
bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar,model,grafik,bacaan paragraph
dan lain lain
c. Memberikan latihan soal-soal pengayaan bersifat pengayaan
d. membantu guru dalam membimbing teman temannya yang belum
mendapat ketuntasan
2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. materi program pengayaan diberikan sesuai dengan KD KD atau indikator yang
di pelajari
b. waktu pelaksanaan program pengayaan adalah
- setelah mengikuti ulangan harian atau KD tertentu
- pada saat pembelajarandimana siswa yang lebih cepat tuntas dibandingkan
dengan yang lainnya maka dilayani dengan program pengayaan

Padang Tongga. 2021


Guru Kelas

Herlina Amri, S.Pd


PROGRAM PENGAYAAN

: SDN 19 Padang
Sekolah Tongga
Kelas/ Semeter :I/I
Tema/sub tema : Tema 2 1 – 3

Sub Tema 2
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita
Sofia matematika  Memberikan
1 3.1 100 soal tambahan 80
 Memberikan
Al Fatir Maulana B Indo 100 bacaan tambahan
2 3.11  Memanfaatkan 80
siswa tersebut
Rasya Alfahri
Zalva Pkn 100
untuk menjadi
3 3.2 80
tutor sebaya
Agusto
Mahardika SBDP 100
4 3.3 80

Citra Manda Sari PJOK 100


5 3.2 80

Sub Tema 3

Mata Nilai Nilai


No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita Sofia matematika  Memberikan soal
1 3.1 100 tambahan 80
 Memberikan bacaan
Al Fatir Maulana B Indo 100 tambahan
2  Memanfaatkan siswa 80
tersebut untuk
Rasya Alfahri Zalva Pkn 100
menjadi tutor sebaya
3 80

SBDP 100
4 Agusto Mahardika 80

PJOK 100
5 Citra Manda Sari 80
Sub Tema 4
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita Sofia matematika  Memberikan soal
1 3.1 100 tambahan 80
 Memberikan
Al Fatir Maulana B Indo 100 bacaan tambahan
2 3.3  Memanfaatkan 80
siswa tersebut
Agusto Mahardika Pkn 100
untuk menjadi
3 3.2 80
tutor sebaya

Pelaksanaan Program Pengayaan

1.Cara dapat ditempuh


a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan
bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar,model,grafik,bacaan
paragrafdan lain lain
c. Memberikan latihan soal-soal pengayaan bersifat pengayaan
d. membantu guru dalam membimbing teman temannya yang belum
mendapat ketuntasan
2. Materi an waktu pelaksanaan programpengayaan
a. materi program pengayaandiberikansesuai denganKD KD atau indikator yang
di pelajari
b. waktu pelaksanaanprogrampengayaan adalah
- setelah mengikuti ulangan harianatau KD tertentu
- pada saat pembelajarandimana siswa yang lebih cepat tuntas dibandingkan
dengan yang lainnya maka dilayani denganprogram pengayaan

Padang Tongga. 2021


Guru Kelas

Herlina Amri, S.Pd


PROGRAM PENGAYAAN

: SDN 19 Padang
Sekolah Tongga
Kelas/ Semeter :I/I
Tema/sub tema : Tema 3 1 – 3

Sub Tema 2
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita
Sofia matematika  Memberikan soal
1 3.1 100 tambahan 80
 Memberikan bacaan
Al Fatir Maulana B Indo 100 tambahan
2 3.1  Memanfaatkan siswa 80
tersebut untuk menjadi
Rasya Alfahri
Zalva Pkn 100
tutor sebaya
3 3.2 80

SBDP 100
Agusto
4 Mahardika 3.3 80

Citra Manda Sari PJOK 100


5 3.2 80

Sub Tema 3

Mata Nilai Nilai


No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita
Sofia matematika  Memberikan soal
1 3.1 100 tambahan 80
 Memberikan bacaan
Al Fatir Maulana B Indo 3.1 100 tambahan
2  Memanfaatkan siswa 80
1
tersebut untuk
Rasya Alfahri
Zalva Pkn 100
menjadi tutor sebaya
3 3.2 80

SBDP 100
Agusto
4 Mahardika 3.3 80

PJOK 100
5 Citra Manda Sari 3.2 80
Sub Tema 4
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Rindu Lolita Sofia matematika  Memberikan soal
1 3.1 100 tambahan
 Memberikan
Al Fatir Maulana B Indo 100 bacaan tambahan
2 3.3  Memanfaatkan
siswa tersebut
Agusto Mahardika Pkn 100
untuk menjadi
3 3.2
tutor sebaya

Pelaksanaan Program Pengayaan

1.Cara dapat ditempuh


a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan
bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar,model,grafik,bacaan
paragrafdan lain lain
c. Memberikan latihan soal-soal pengayaan bersifat pengayaan
d. membantu guru dalam membimbing teman temannya yang belum
mendapat ketuntasan
2. Materi an waktu pelaksanaan programpengayaan
a. materi program pengayaandiberikansesuai denganKD KD atau indicator yang
di pelajari
b. waktu pelaksanaanprogrampengayaan adalah
- setelah mengikuti ulangan harianatau KD tertentu
- pada saat pembelajarandimana siswa yang lebih cepat tuntas dibandingkan
dengan yang lainnya maka dilayani denganprogram pengayaan

Padang Tongga. 2021


Guru Kelas

Herlina Amri, S.Pd


LAPORAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
KELAS IV
SDN 19 PADANG TONGGA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SDN 19 PADANG TONGGA
KECAMATAN LUBUK BASUNG
KABUPATEN AGAM
PROGRAM REMEDIAL
SDN 19 PADANG TONGGA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelas : IV (Empat)
Semester : I (Satu)
PH Tema : I (Indahnya keberagaman)
BENTUK
N MAPEL NAM K KK PELAKSANAA HASI KETUNTAS
o A D M N L AN
SISW PEMBELAJAR
A AN REMEDIAL
AWA AKHI
L R
1 PKN Zulkifl 3.4 75 Bimbingan 60 80 Tuntas
i belajar dan
pemberian Tugas
Rahma 65 85 Tuntas
t Fajar
2 BHSA Zulkifl 3.1 75 Bimbingan 60 80 Tuntas
INDONES i belajar/tutor
IA sebaya dan tugas

3 SBDB Zulkifl 3.3 75 Bimbingan 60 80 Tuntas


i belajar dan tugas
individu
4 IPA Zulkifl 3.6 75 Bimbingan 60 80 Tuntas
i belajar dan
pemberian Tugas
Firman 65 85 Tuntas

5 IPS Zulkifl 3.2 75 Bimbingan 65 80 Tuntas


i belajar dan
pemberian tugas

Mengetahui Padang Tongga, 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Zulfadli, S.Pd Della Alvina, S.Pd


Nip. 19781110 200901 1008

PROGRAM REMEDIAL
SDN 19 PADANG TONGGA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelas : IV (Empat)
Semester : I (Satu)
PH Tema :2
BENTUK
N MAPEL NAMA K KK PELAKSANAA HAS KETUNTAS
o SISWA D M N IL AN
PEMBELAJAR
AN REMEDIAL
AW AKH
AL IR
1 PKN Zulkifli 3. 75 Bimbingan 60 80 Tuntas
2 belajar dan
pemberian Tugas
Muhamm 70 100 Tuntas
ad
Irwandi
Rahmat 70 80 Tuntas
Fajar
2 BHSA Zulkifli 3. 75 Bimbingan 60 80 Tuntas
INDONES 1 belajar/tutor
IA sebaya dan tugas

3 IPS Zulkifli 3. 75 Bimbingan 65 80 Tuntas


2 belajar dan
pemberian tugas
Salsabila 70 100 Tuntas

Mengetahui Padang Tongga, 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Zulfadli, S.Pd Della Alvina, S.Pd


Nip. 19781110 200901 1008

PROGRAM REMEDIAL
SDN 19 PADANG TONGGA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelas : IV (Empat)
Semester : I (Satu)
PH Tema :3
BENTUK
N MAPEL NAM K KK PELAKSANAA HASI KETUNTAS
o A D M N L AN
SISW PEMBELAJAR
A AN REMEDIAL
AWA AKHI
L R
1 IPA Zulkifl 3.1 75 Bimbingan 65 80 Tuntas
i belajar dan
pemberian Tugas
Rahma 70 90 Tuntas
t Fajar
Monali 70 100 Tuntas
sa

2 IPS Zulkifl 3.1 75 Bimbingan 65 80 Tuntas


i belajar dan
pemberian tugas
Rahma 70 85 Tuntas
t Fajar

Mengetahui Padang Tongga, 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Zulfadli, S.Pd Della Alvina, S.Pd


Nip. 19781110 200901 1008

PROGRAM REMEDIAL
SDN 19 PADANG TONGGA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelas : IV (Empat)
Semester : I (Satu)
PH Tema :4
BENTUK
N MAPEL NAMA K KK PELAKSANAA HAS KETUNTAS
o SISWA D M N IL AN
PEMBELAJAR
AN REMEDIAL
AW AKH
AL IR
1 BAHASA Zulkifli 3. 75 Bimbingan 65 80 Tuntas
INDONES 5 belajar dan
IA pemberian Tugas
Muhamm 70 100 Tuntas
ad
Irwandi
Rahmat 70 85 Tuntas
Fajar
2 IPA Zulkifli 3. 75 Bimbingan 60 80 Tuntas
8 belajar/tutor
sebaya dan tugas
Abdul 70 90 Tuntas
Rahman
Ananda 70 85 Tuntas
Alfiandra
Mengetahui Padang Tongga, 2021
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Zulfadli, S.Pd Della Alvina, S.Pd


Nip. 19781110 200901 1008

PROGRAM REMEDIAL
SDN 19 PADANG TONGGA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelas : IV (Empat)
Semester : 2 (Dua)
PH Tema : 7 (Indahnya Keragaman di Negeriku)
BENTUK
N MAPEL NAMA K KK PELAKSANAA HAS KETUNTAS
o SISWA D M N IL AN
PEMBELAJAR
AN REMEDIAL
AW AKH
AL IR
1 PKN Zulkifli 3. 75 Bimbingan 65 80 Tuntas
4 belajar dan
pemberian Tugas
Muhamm 70 100 Tuntas
ad
Irwandi
Rahmat 70 85 Tuntas
Fajar
Abdul 70 90 Tuntas
Rahman
Ananda 70 100 Tuntas
Alfiandra
Mengetahui Padang Tongga, 2021
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Zulfadli, S.Pd Della Alvina, S.Pd


Nip. 19781110 200901 1008
PROGRAM PENGAYAAN

: SDN 19 Padang
Sekolah Tongga
Kelas/ Semeter :IV/I
Tema :1
Tema 1
Mata Nilai Nilai
No Nama Siswa KD Strategi Ket
pelajaran Awal Remedial
Bahasa
Rahmat Ilahi Indonesia Memberikan
1 3.1 100 90
bacaan tambahan
Rahmi Putri 100  Memanfaatkan
2 3.1 siswa tersebut 80
untuk menjadi
Nayra Aulia
Ikhram 100
tutor sebaya
3 3.1 80
tutor sebaya
Muhammad
Yusuf 100
4 3.1 80
Mengetahui Padang Tongga, 2021
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Tema 2

Zulfadli, S.Pd Della Alvina, S.Pd Nam Nila


Nip. 19781110 200901 1008 a Mata i Str Nilai
N Sisw K ate K
pelaja Aw Reme
o a D gi et
ran al dial

Rahmat Memberik
Ilahi PKN 3 an soal
. tambaha
1 2 100 n 80

Memanfaa
Rahmi tkan siswa
Ilahi 100 tersebut
untuk
2 menjadi 80
tutor
sebaya
Muham
mad
Yusuf 100
3 80

Anda mungkin juga menyukai