Anda di halaman 1dari 11

BK DALAM KURIKULUM 2013

Oleh : Kelompok 11
 Amira Novalinda 17029135
 Maisy Cipta Ningtias 17058023
 Melisa Azari 17058025
 Nada Akrami 17058076
 Rahma yuni S. 17058081
Implementasi BK dalam Kurikulum 2013
Bimbingan dan Konseling merupakan bagian penting dari
pendidikan secara sengaja memprioritaskan kemampuan siswa
mengeksplorasi, memilih, berjuang meraih, serta mempertahankan karier
yang dibina oleh guru BK dan guru mata pelajaran dalam lingkup
pendidikan formal. Pengembangan kurikulum 2013 dimaksudkan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan didalamnya terdapat perubahan
program yang berkaitan langsung dengan layanan bimbingan dan
konseling adalah peminatan peserta didik.
Kurikulum 2013 dalam implementasinya merupakan :
1. Dapat menyiapkan peserta didik sukses dalam menghadapi tantangan
kehidupan di era globalisasi dengan tetap berpijak pada nilai-nilai
luhur Pancasila dan UUD 1945
2. Menitikberatkan pada pencapaian kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan sebagai keutuhan yang harus dicapai oleh peserta didik
3. Memiliki spirit yang kuat untuk memulihkan proses pendidikan
sebagai proses pembelajaran yang mendididik dan wahana
pengembangan karakter, kehidupan yang demokratis, dan kemandirian
sebagai softskills, serta penguasaan sains, teknologi, dan seni sebagai
hardskills
4. Memandang bahwa peserta didik aktif dalam proses pengembangan
potensi dan perwujudan dirinya dalam konteks sosial kultural,
sehingga menuntut profesionalitas guru yang mampu mengembangkan
strategi pembelajaran yang dapat menstimulasi peserta didik untuk
belajar lebih aktif dalam mencapai keberhasilannya
5. Menekankan penilaian berbasis proses pembelajaran yang mendidik
dan hasil belajar peserta didik
6. Mengakui dan menghormati perbedaan kemampuan dan kecepatan
belajar peserta didik
7. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensi yang dimilikinya sesuai dengan kesempatan dan
layanan pendidikan yang diselenggarakan
8. Menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran,
guru BK/Konselor dan orangtua/wali dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik
9. Proses pendidikan mengarah kepada orientasi perkembangan dan
pembudayaan peserta didik
Kedudukan BK dalam Kurikulum 2013
Bimbingan dan kosenling merupakan bagian integral dalam
pendidikan yang memposisikan kemampuan peserta didik untuk
mengeksplorasi, memilih, berusaha meraih, dan mempertahankan karier
yang ditumbuh kembangkan secara komplementer oleh guru bimbingan
dan konseling dan oleh guru mata pelajaran dalam setting pendidikan.
Peminatan peserta didik yang difasilitasi oleh bimbingan dan konseling,
tidak berkahir pada penetapan pilihan dan keputusan bidang keahlian
yang dipilih peserta didik, melainkan harus diikuti layanan pemeblajaran
yang mendidik, aksesibilitas perkembangan yang luas, dan penyaiapan
lingkungan perkembangan belajar yang mendukung.
Peran dan Fungsi BK dalam Implementasi Kurikulum 2013
1. Menguatkan pembelajaran yang mendidik : sesuai dengan Sistem
Pendidikan Nasional, kaidah-kaidah implementasi kurikulum 2013
harus bermuara pada proses pembelajaran yang mendidik dan
memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik
2. Memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas : kurikulum 2013
menghendaki diversifikasi layanan, dimana perannya melakukan
advokasi, aksesibilitas, dan fasilitasi agar terjadi diferensiasi dan
diversifikasi layanan pendidikan bagi perkembangan pribadi sosial
peserta didik.
3. Menyelenggarakan fungsi outreach : fungsi outreach berorientasi
pada penguatan daya dukung lingkungan perkembangan sebagai
lingkungan belajar.
4. Layanan peminatan di Satuan Pendidikan : dengan memperlihatkan
konsep peminatan dipahami bahwa pada satuan pendidikan
(SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK) terdapat kelompok mata
pelajaran peminatan studi meliputi peminatan akademik, peminatan
vokasional, peminatan pendalaman, dan lintas mata pelajaran dan
peminatan studi lanjut. Untuk SMA/MA/SMALB peminatan
akademik meliputi peminatan matematika dan sains, peminatan
sosial dan peminatan bahasa, sedangkan untuk SMK/MAK meliputi
peminatan akademik dan vokasional.
5. Tingkat dan arah peminatan :
Langkah pokok pelayanan peminatan adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan data informasi
b. Layanan informasi / orientasi arah peminatan
c. Identifikasi dan penetapan arah peminatan
d. Penyesuaian

Tingkat pelaksanaan pelayanannya pun sebagai berikut :


a. Peminatan SD/MI perlu dikembangkan pada peserta didik SD/MI
yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs, mereka dibantu
untuk memperoleh informasi untuk memilih SMP/MTs.
b. Peminatan SMP/MTs perlu dibangun pada peserta didik SMP/MTs
yang akan melanjutkan ke SMA/MA dan SMK, pilihan peminatan
pendalaman mata pelajaran, dan arah karier yang ada serta
kemungkinan strudi lanjutannya.
c. Peminatan di SMA/MA perlu dikembangkan pada peserta didik
SMA/MA untuk mengambil pilihan peminatan kelompok mata pelajaran,
peminatan lintas mata pelajaran dan peminatan pendalaman mata
pelajaran dan pendalaman materi mata pelajaran, serta pilihan lintas mata
pelajaran tertentu dan pilihan arah pengembangan karier.
d. Peminatan di SMK perlu dikembangkan pada peserta didik SMK
untuk memilih dan menetapkan peminatan vokasi yaitu kelompok mata
pelajaran, program keahlian, lintas mata pelajaran, program keahlian dan
pendalaman mata pelajaran program keahlian mata pelajaran yang ada di
SMK.
e. Peminatan pasca SMA/MA dan SMK perlu dikembangkan untuk
melanjutkan studi keperguruan tinggi, mereka dibantu untuk memilih dan
menentukan minat salah satu fakultas dengan prodi yang ada di
perguruan tinggi, sesuai dengan kemampuan umum, bakat, minat, dan
karakteristik peserta didik.
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai