Kurikulum 2013 yang ditawarkan merupakan bentuk operasional penataan kurikulum yang akan
memberikan wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan. Pembaharuan kurikulum ini
harus diwaspadai dengan mengkaji berbagai sumber dan menginformasikannya kepada
berbagai pihak terutama para pelaksana dan calon pelaksana di lapangan agar tidak salah
tafsir dan salah kaprah dalam implementasinya. Faktor yang perlu diperhatikan dalam
implentasi kurikulum 2013 ini yakni kesiapan para pelaksananya.Untuk kesiapannya diperlukan
berbagai pelatihan dan sosialisasi yang matang kepada berbagai pihak, agar kurikulum baru
yang ditawarkan dapat dipahami dan diterapkan secara optimal. Keberhasilan kurikulum 2013
dapat dketahui dari perwujudan indikator Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) dalam pribadi
peserta didik. Selain itu keberhasilan kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan
karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari – hari yang tampak dalam
setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya. Perilaku tersebut diwujudkan dalam
bentuk kesadaran, kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan
dalam bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen.
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan
pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan, dan dirancangkan secara sistematik
atas dasar norma – norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran
bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dakir (2004).
Kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang diharapkan akan menghasilkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
terintegrasi. Mulyasa (2013).
Jadi, Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang untuk mempersiapkan siswa agar
memiliki kemampuan sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Dalam Kurikulum 2013 ada beberapa pelaksana yang ikut serta dalam proses peminatan siswa.
Pelaksana ini dibagi kedalam 2 jenis pelaksana antara lain ( ABKIN 2013) :
Pelaksana Utama
1) Guru Kelas
1) Pimpinan Satuan
3) Wali Kelas
a. SD/MI
b. SMP/ MTS
1) Pada suatu SMP diangkat sejumlah duru bimbingan dan konseling atau konselor
dengan rasio 1:150 (satu guru BK melayani 150 orang siswa) pada setiaptahun ajaran
2) Jika diperlukan guru Bimbinga dan Konseling atau Konselor yang bertugas di SMP
tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan peserta dididk SD
dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.
3) Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan bimbingan dan konseling
Berikut ini adalah beberapa alternatif dalam proses pemilihan dan penetapan peminatan
peserta didik (ABKIN 2013 : 39) :
a. Alternative pertama, yaitu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik
bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru. Beberapa komponen kegiatan yang
perlu diperhatikan pihak sekolah dalam proses penerimaan serta penempatan peserta
didik antara lain:
b. menetapkan kuota peserta didik dan bidang peminatan yang akan diselenggarakan
d. menetapkan komponen dan kriteria peminatan belajar bagi peserta didik baru
e. melayani konsultasi peminatan bagi peserta didik dan atau orang tua