01031381924137 Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio (UTS)
1. Ada 7 risiko investasi dalam sekuritas yaitu:
a. Risiko suku bunga : adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Risiko ini bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan adanya perubahan suku bunga yang ada di pasaran sehingga akan mempengaruhi pendapatan investasi. b. Risiko bunga : adalah risiko fluktuasi atau naik turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang disebabkan oleh perubahan sentimen pasar keuangan (seperti saham dan obligasi) yang sering disebut juga dengan risiko sistematik (systematic risk), artinya risiko ini tidak bisa dihindari dan pasti akan selalu dialami oleh investor. c. Risiko inflasi : adalah risiko yang diambil oleh investor saat memegang uang tunai atau berinvestasi dalam aset yang tidak terkait dengan inflasi. Risikonya adalah bahwa nilai tunai akan berkurang oleh inflasi. d. Risiko liquiditas : adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. e. Risiko valuta asing (Valas) : adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik. f. Risiko negara : Risiko ini disebut dengan risiko politik. Hal ini didasarkan pada kondisi perpolitikan negara. Dari risiko ini juga masih ada kaitan dengan perubahan ketentuan perundang-undangan yang membuat pendapatan menurun. g. Risiko reinvesment : Risiko ini merupakan risiko yang terjadi pada penghasilan dari suatu aset keuangan yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan aktivitas re-invest. p 2. 0=¿ 10.000 .000 .000 0,35−0,19 ¿ = 62.500.000.000 3. Ri = 0,32 + 0,29 (0,36 – 0,32) = 0,32 + 0,29 (0,04) = 0,32 + 0,0116 = 0,3316 / 33,16%
4. – satabilitas politik yang terpelihara pasca perolehan pemilu lalu menjadi
modal untuk menarik investor masuk dan menanamkan uang pada negara berkembnag . apalagi ditambah dengan alokasi pengeluaran pemerintah yang keluar dengan ekspektasi pasar., yang membuat pasar dinegara berkembang tetap menarik ditengah perlombaan ekonomi global. Optimisme pasar akan lebih baik dengan melihat perkembangan spending pemerintah yang disukai pasar. Dampak perang dagang yang membuat berbagai negara menurunkan suku bunga yang menjadi faktor menarik. Sehingga investor akan lebih tertarik menginvestasikan dananya.
- Pengaruh pasar modal efisien dan tidak efisien dimata investor :
a. Investor ingin menginvestasikan uangnya, tidak hanya sekedar untuk mendapatkan return, tetapi juga untuk mengalahkan pasar agar mendapat pengembalian yang besar b. Jika pasar efisien, investor tidak akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan return abnormal karena pasar akan selalu menyesuaikan harga dengan cepat. c. Jika pasar tidak efisien, investor akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan return abnormal / mengalahkan harga pasar, sehingga memperoleh laba yang besar. d. Pasar yang efisien maupun tidak efisien merupakan suatu pertimbangan bagi investor untuk menanamkan saham diperusahaan yang dituju.