Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGOLAHAN DATA WATERPASS

MAKALAH INI DIBUAT SEBAGAI SALAH SATU TUGAS ILMU UKUR TANAH

DISUSUN OLEH :

1. EGLA TERESYA KAMAGAIMO : 2020061014022


2. GABRIEL PRAYER BANGA : 2020061014024
3. HENDRICK BUINEY : 2020061014026
4. BRILIANT GLENARDO MANURUNG : 2020061014028
5. RIFKA P. NUSSI : 2020061014030
6. TRI ANDRIANI MEYVI SUEBU : 2020061014032
7. JURIEL YUSNIANTO SAMPE : 2020061014034
8. GLEN MASTQUE S. PALEGE : 2020061014036
9. PAPUANO JULEV A. FURAY : 2020061014038
10. DEWI GLADIS ALMUQNI MINTI : 2020061014040

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
PAPUA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan pada Kehadirat Tuhan YME. atas rahmatnya yang telah
diberikan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah dengan judul
“PENGOLAHAN DATA WATERPASS” ini dibuat untuk memenuhi tugas Ilmu Ukur Tanah.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah dipakai sebagai data dan fakta.
Kami mengharapkan adanya kritik serta saran dan akan menerima semua kritik dan saran
tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah di masa yang akan datang.
Semoga dengan adanya makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat.

Jayapura, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Waterpass.........................................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Waterpass..................................................................................................................5
2.1.2 Pengukuran Waterpass................................................................................................................5
2.1.3 Pengukuran Waterpass Memanjang............................................................................................6
2.1.4 Pengukuran Waterpass Melintang...............................................................................................7
2.2 Pengolahan Data dari Pengukuran Waterpass.............................................................................8
2.2.1 Pengolahan Data Pengukuran Waterpass Memanjang................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk
topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan pekerjaan-
pekerjaan konstruksi. Ilmu ini memiliki dua maksud yang pertama maksud
ilmiah m e n e n t u k a n b e n t u k p e r m u k a a n b u m i , d a n y a n g k e d u a m a k s u d
p r a k t i s m e m b u a t bayangan yang di namakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil
permukaan bumi.
Dalam pembuatan peta yang dikenal dengan istilah pemetaan, dapat dicapai
dengan melakukan pengukuran-pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai
bentuk tidak beraturan.
Pengukuran beda tinggi antara dua titik di atas permukaan tanah merupakan bagian
yang sangat penting dalam Ilmu Ukur Tanah. Beda tinggi ini biasa ditentukan dengan
berbagai macam sipat datar. Waterpass ( levelling) adalah suatu alat untuk
mengukur dalam menentukan beda tinggi dari sejumlah titik atau pengukuran
perbedaan elevasi. Perbedaan yang di maksud adalah perbedaan tinggi di atas air laut
kesuatu titik tertentu sepanjang garis vertikal.
Metode sipat datar prinsipnya adalah mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis
dilapangan menggunakan rambu ukur. Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi
dengan menggunakan metode sipat datar optis masih merupakan cara pengukuran
beda tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal (KDV)
dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi
dan pulang

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana penjelasan mengenai Waterpass?
1.2.2 Bagaimana cara pengolahan data dari pengukuran Waterpass?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui penjelasan mengenai Waterpass
1.3.2 Untuk mengetahui cara pengolahan data dari pengukuran Waterpass?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Waterpass
2.1.1 Pengertian Waterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau
garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Ada banyak jenis alat
waterpass yang digunakan dalam pertukangan, tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah
waterpass panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana alat ini
terdapat dua buah alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat
dari kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat
garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang.

Saat ini waterpass banyak dijumpai dalam berbagai ukuran dan bahan. Ukuran yang umum
dapat dijumpai adalah waterpass dengan panjang 0,5 m, 1 m, 2m, dan 3 m. Umumnya berbentuk
persegi panjang dengan lebar 5–8 cm dan tebal 3 cm. Kedua sisi mempunyai permukaan rata
sebagai bidang yang ditempatkan ke permukaan yang akan diperiksa kedataran atau
ketegakannya. Ditengah bagian adalah terdapat berbentuk lubang dan ditengahnya sebagai
penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan kedataran, dan pada salah satu ujung
terdapat lubang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan
ketegakan vertikal.

Bahan waterpass yang umum terdapat adalah dari bahan kayu dan aluminium. Umumnya
orang lebih menyukai waterpass yang terbuat dari bahan aluminium karena lebih tahan lama dan
lebih ringan untuk digunakan.

Pemakaian waterpass dilakukan dengan sederhana, yaitu menempatkan permukaan alat ke


bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan gelembung
cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan untuk mencek
ketegakan maka dapat dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass. Untuk memastikan
apakah bidang benar rata maka gelembung harus benar benar berada ditengah alat yang ada.

2.1.2 Pengukuran Waterpass


Pengukuran waterpass atau sipat datar adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi
antara dua titik diatas permukaan tanah. Pengukuran beda tinggi antara dua titik di  permukaan
tanah merupakan bagian yang sangat penting dalam ilmu ukur tanah. Beda tinggi ini bisa
ditentukan dengan berbagai macam metode sipat datar.

Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan
kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang
ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada,
dan lain-lain.

Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :

 Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama
dengan garis unting-unting.
 Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik.
Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
 Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian,
misalnya permukaan laut rata-rata.
 Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.
 Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap
datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal.
Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi
cairan dengan gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
 Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
 Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
 Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.

2.1.3 Pengukuran Waterpass Memanjang


Sipat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui beda
tinggi titik-titik sepanjang jalur pengukuran dan pada umumnya digunakan sebagai kerangka
vertical bagi suatu daerah pemetaan. Dalam mencari beda tinggi ini bisa ditentukan dengan
berbagai macam metode pengukuran memanjang, salah satunya adalah pengukuran waterpass
memanjang berdiri antar slag metode pergi – pulang.

Pengukuran sipat datar memanjang pergi – pulang merupakan salah satu jenis dari sekian
banyak macam pengukuran sipat datar memanjang. Pengukuran ini digunakan apabila jarak
antara dua titik/patok yang akan ditentukan beda tinggi yang berjauhan letaknya. Jarak-jarak
titik/patok diambil antara 15-25 m yang disesuaikakn dengan keadaan lapangan. Pengukuran
sipat datar memanjang pergi pulang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, karena
dengan mengadakan dua kali pengukuran.

Untuk menggambarkan profil memanjang dari suatu rencana proyek diperlukan ketinggian
dan jarak mendatar antara titik-titik tersebut. Ketinggian dihitung dari beda tinggi titik-titik
datumnya (titik referensi hitungan). Sedangkan jarak mendatarnya diambil untuk setiap jarak-
jarak tertentu, kemudian direntang sepanjang garis rencana pengukuran.
Dalam praktikum untuk memproses data dari hasil pengukuran tersebut menggunakan
beberapa rumus untuk mendapatkan hasilnya, berikut adalah perhitungan-perhitungan yang dapat
digunakan:

a) Mencari benang tengah c) Mencari elevasi

( BA+ BB ) H=elevasi awal +∆ h


BT=
2
d) Mencari koreksi
b) Mencari beda tinggi
koreksi=∑ ∆ h pergi+∑ ∆ h pulang
∆ h=BTb−BTm

Keterangan :

BT = benang tengah BTb = benang tengah belakang

BA = benang atas BTm = benang tengah muka

BB = benang bawah H = elevasi

∆h = beda tinggi

2.1.4 Pengukuran Waterpass Melintang


Pengukuran sipat datar profil melintang adalah pengukuran yang dilakukan untuk
menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan bentuk permukaan titik sepanjang
garis tertentu.

Profil melintang adalah potongan/penampang melintang dari suatu areal pengukuran tanah
arah melintang yang memperlihatkan jarak dan elevasi tertentu. Pengukuran profil melintang,
alat ditempatkan diatas setiap profil memanjang yang telah dihitung ketinggian dan jarak antara
titik ke titik, setiap pengukuran diambil siku terhadap profil memanjang yang diarahkan kekiri
dan kekanan dengan jarak sesuai kebutuhan.
Kegunaan dari pengukuran ini adalah sebagai dasar dalam menentukan volume galian dan
timbunan dalam perencanaan pembuatan jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi, dsb.
Pengukuran sipat datar profil melintang sendiri digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya
tanah sepanjang garis melintang yang tegak lurus dengan garis sumbu proyek.

Didalam pengukuran melintang menggunakan beberapa perhitungan. Berikut ini adalah


perhitungan yang dapat digunakan:

a.)  Mengoreksi bacaan benang tengah c.) Mencari jarak

( BA+ BB ) D= ( BA −BB ) ×100


BT=
2
d.) Mencari elevasi
b.) Mencari beda tinggi

∆ h=Ti−BT

H=elevasi awal +∆ hKeterangan :

BT : benang tengah ∆h : beda tinggi

BA : benang atas Ti : tinggi instrumen (tinggi alat)

BB :benang bawah H :elevasi

2.2 Pengolahan Data dari Pengukuran Waterpass


2.2.1 Pengolahan Data Pengukuran Waterpass Memanjang
Untuk Profil Memanjang, menampilkan Kolom untuk pencatatan Data Elevasi, titik BM,
Bacaan Benang Atas, Tengah dan Bawah, Jarak antar patok (Alat berdiri di antara patok), Beda
Tinggi, Pergi dan Pulang, Koreksi dan Elevasi.

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai