DOSEN :
HARMONIS RANTE
\UNIVERSITAS CENDERAWASIH
Jl. Kamp Wolker, Jl. Kambolker Perumnas III, Yabansai, Heram, Jayapura City,
Papua 99224
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada
mata kuliah Utilitas Bangunan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak RISWANDY LOLY PASERU, S.T. , M.T.
selaku Dosen mata kuliah Utilitas Bangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi bangunan dan syarat mencegah bahaya kebakaran pada bangunan?
2. Apa pengertian, komponen dan fungsi hydrant(SNI & SI) dan bagaimana cara
merawat nya?
3. Apa pengertian, komponen, cara kerja dan perawatan sistem sprinkler?
4. Apa pengertian, tujuan, proses, komponen dan prinsip kerja sistem alarm?
1
BAB II
ISI
2
(contoh gambar hidran untuk kompleks perumahan).
Ada beberapa syarat untuk mencegah bahaya kebakaran pada bangunan atau
kompleks perumahan, yaitu:
3
Mesin pada hydrant dapat diatur pada panel untuk bekerja secara otomatis dan
manul. Meskipun demikian, untuk menjangkau titik api saat kebakaran,
membutuhkan user yang sudah terlatih.
b) Sistem distribusi
Sistem distribusi hydrant berkaitan dengan sistem perpipaan untuk
menghubungkan sumber air dari reservoir hingga ke titik selang hydrant.
Dalam perancangan sistem distribusi hydrant yang sering digunakan yaitu
sistem jaringan interkoneksi tertutup, contohnya sistem ring atau looping.
Sistem ini memberikan beberapa keunggulan, contohnya adalah sebagai berikut:
Air tetap dapat didistribusikan ke titik hydrant walaupun salah satu area pipa
mengalami kerusakan.
Semburan air hydrant lebih stabil, meskipun seluruh titik hydrant dibuka.
c) Sistem perpipaan
Sistem perpiaan terdiri dari:
• Sistem pipa utama (primary feeders), biasanya berukuran 8-16 inch.
• Pipa kedua (secondary feeders), berukuran 6-12 inch.
• Pipa cabang, berukuran 4.5-6 inch.
Pipa-pipa inilah sebagai media distribusi air untuk memadamkan kebakaran.
d) Ruang pompa (pump room)
Ruang pompa merupakan sebuah ruang atau bangunan yang berisi mesin utama
instalasi hydrant yaitu pompa hydrant dan panel pengendali sistem hydrant.Di
dalam ruang pompa terdapat:
• Pompa hydrant
4
• Panel kontrol
• Header
• Suction (pipa hisap)
• Pressure tank
e) Pompa hydrant
Pompa hydrant berfungsi memindahkan air dari reservoir ke sistem distribusi
hydrant.Pompa hydrant ada 3 yaitu:
• Pompa jockey berfungsi untuk menjaga tekanan stastis di dalam jaringan
hydrant.
• Pompa utama (electric main pump) sebagai penggerak utama air di sistem
hydrant.
• Pompa cadangan (diesel pump) sebagai penggerak cadangan sistem hydrant.
f) Panel Kontrol
Panel kontrol berfungsi mengatur dan mengendalikan system kerja pompa
hydrant agar dapat bekerja sesuai fungsinya. Hydrant pump bekerja berdasarkan
tekanan yang ada pada instalasi pipa.
Untuk mengatur sistem kerja pompa berdasarkan tekanan, panel kontrol
mendapatkan input dari pressure switch.
g) Header
Pipa header berfungsi sebagai penghubung utama antara pipa pengeluaran
(discharge) dari pompa hydrant ke jaringan sistem distribusi hydrant.
Diameter pipa biasanya berukuran lebih besar dibanding pipa lainnya.
h) Suction (pipa hisap)
Suction (pipa hisap) adalah instalasi perpipaan yang mengubungkan air dari
reservoir menuju ke pompa.
Instalasi suction terdiri dari:
• Foot valve
• Gate valve
• Y strainer
• Flexible joint
i) Pressure tank
Fungsi dari pressure tank yaitu mejaga kestabilan tekanan dari pompa hydrant.
Selain itu juga berfungsi untuk membuang udara yang terjebak dalam instalasi
pompa hydrant.
5
• Vortex
• Y strainer
Peraturan tentang instalasi, komponen hydrant dan fungsinya telah diatur dalam
peraturan nasional dan internasional.
• SNI 03-1735-2000, tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses
lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
• SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa
tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau
gedung.
Peraturan tentang instalasi, komponen hydrant dan fungsinya juga telah diatur
dalam standar internasional.
Yang sering kita lihat adalah hydrant box dan hydrant pillar. Kerusakan pada
hydrant box adalah kerusakan pada hosenya dan juga pada valve nya. Hose dapat
bocor dan valve yang tidak bisa digunakan atau sering kali loss sehigga tidak bisa
digunakan. Kemudian untuk hydrant pillarnya juga kerap sering ditemukan sering
6
terjadinya kebocoran dan bsa berakibat kekurangan air pada reservoir. Dan selain
kedua itu komponen lain seperti pompa hydrant dan control panel harus di cek
secara berkala oleh pihak teknisi atau orang yang memiliki keahlian untuk
mengecek atau memiliki pengetahuan untuk hydrant pump atau pompa hydrant
tersebut.
7
Pompa diperlukan untuk memenuhi tekanan yang harus dicapai saat
pemadaman. Tekanan air yang harus dicapai biasanya sekitar 10 bar. Pompa
yang digunakan adalah sebagai berikut :
• Pompa Diesel : pompa utama yang akan menyuplai air, setelah kran (valve)
terbuka karena adanya kepala sprinkler yang pecah oleh api. Selain itu juga
digunakan jika jalur kabel listrik PLN terputus saat kebakaran.
• Pompa elektrik : berfungsi ketika pompa diesel tidak bisa bekerja, maka
pompa ini akan memberikan tenaga cadangan.
• Pompa Jockey : pompa yang akan secara kontinyu menjaga tekanan air
sesuai dengan yang ditentukan.
c) Sistem pemipaan
Sistem menyambungkan dari sumber air menuju pompa-pompa, selanjutnya
menuju area-area yang dilindungi. Meliputi juga kran-kran (valve) yang jenis
dan jumlahnya banyak sekali diantaraya.
Jenis-jenis pipa diantaranya : pipa header atas, pipa header bawah, pipa main
line dan pipa branch.
Jenis-jenis kran diantanya : incentric valve, concentric valve, drain valve,
butterfly valve, ball valve dan lain-lain.
d) Kepala Sprinkler
Kepala sprinkler ini bisa disebut sebagai kran air yang akan membuka otomatis
jika ada api. Terdapat tabung air raksa yang akan pecah sesuai dengan suhu
tertentu. Perbedaan dari masing-masing pengaturan suhu menggunakan warna
seperti berikut ini :
8
3. Cara kerja sistem Sprinkler
Sistem Pemadaman Api Sprinkler. Ketika terjadi kebakaran, maka suhu udara akan
meningkat. Jika sudah mencapai 68 derajat celcius, maka air raksa yang
mengganjal ampul (penutup srinkler) akan pecah.
Dengan terbukanya katup atau ampul, maka tekanan pada pipa akan menurun
secara drastis, dan kondisi ini membuat katub pengatur air mengalirkan air ke
dalam pipa secara cepat menuju nozzle sprinkler yang terbuka. Dan jika kebakaran
semakin besar maka nozzle srinkler yang lainnya juga akan ikut terbuka dan
menyemprotkan air untuk memadamkan api
Secara simultan juga mengirimkan sinyal alarm pada alarm bell. Sementara volume
air di bejana tekanan tinggi berkurang, maka akan mengaktifkan pompa diesel
untuk semakin menambah jumlah air yang diambil dari tempat penampungan air
(Reservoir) atau dari sumber air bawah tanah. Pompa jocky juga bekerja untuk
menjaga tekanan air tetap konstan.
Kondisi akan berlangsung secara terus-menerus hingga hingga kita mematikan atau
mereset sistem yang sedang berjalan.
Sistem fire springkler di Indonesia diatur dalam Standard Nasional Indonesia (SNI)
03-3989- 2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler
otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
9
systems dapat diaktifkan secara otomatis (melalui detector) atau secara manual
(melalui Manual Call Point).
10
kebakaran, maka sistem akan mengirimkan tanda berupa lampu pada zona
lokasi kebakaran dan memberikan peringatan dengan membunyikan alarm.
b) Addressable Fire Alarm
Sistem addressable fire alarm merupakan sistem yang setiap perangkatnya yang
terhubung langsung ke control panel (baik perangkat input atau output)
mempunyai identifikasi masing-masing (alamat/address sendiri) pada detector
kebakarannya. Dengan begitu, apabila terjadi kebakaran, sistem akan langsung
mengirimkan alarm dan signal lampu detektor. Kelebihan dari sistem ini adalah
kemudahan dalam mencari lokasi kebakaran secara akurat, sehingga dapat
segera mengetahui jalur evakuasi yang tepat serta memperpanjang waktu
evakuasi.
c) Semi-Addressable
Sistem ini adalah gabungan dari sistem konvensional dan sistem addresable
yakni dengan menggunakan control panel sistem addressable serta perangkat
input atau output konvensional. Kelebihan dari sistem ini adalah kita dapat
mencakup lebih banyak detector dibandingkan dengan menggunakan panel
konvensional yang memiliki keterbatasan pada masing-masing zonanya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tentang sistem pencegahan dan penaggulangan bahaya kebakaran yang
terdiri dari sistem hydrant, sistem sprinkler serta sistem alarm kebakaran sangat dapat
membatu saat terjadi sebuah kebakaran contohnya sistem hydrant yang menggunakan
air bertekanan untuk memadamkan api, ataupun sistem sprinkler sistem pamadam
yang terdiri dari sistem suplai air dengan tekanan yang memadai, serta mengalir
melewati sistem pemipaan yang tersambung ke kepala sprinkler yang akan menyala
secara otomatis ketika ada api yang akan menyebabkan kebakaran. Tak lupa dengan
sistem alarm kebakaran yang akan mengeluarkan signal berupa suara alarm dan
indikasi lampu menyala apabila detektor menemukan salah satu atau beberapa tanda
kebakaran seperti api, asap, gas, maupun panas. Ketiga sistem tersebut sangat
membantu dalam pencegahan dan penganggulangan kebakaran.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34440823/Utilitas_Bangunan_Dwi_Tangoro
https://guardall.co.id/komponen-hydrant-dan-fungsinya-sesuai-standar-sni/
https://www.alatpemadamkebakaran.co/mengenal-hydrant-dan-fungsinya/
https://www.bromindo.com/hydrant-adalah-fire-system/
https://www.mjs-quickfire.com/post/mengenal-dan-mengetahui-sistem-fire-hydrants
https://totalproteksi.com/sistem-pemadaman-api-sprinkler-pengertian-dan-cara-kerja/
https://www.mjs-quickfire.com/post/mengenal-dan-memilih-fire-alarm-systems
https://www.indolok.id/blog/Bagaimana-Fire-Alarm-System-Bekerja
13