Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN PERCOBAAN

(EXPERIMENTAL DESIGN)

PERCOBAAN FAKTORIAL

Dr.Ir. Rafiuddin, M.P.


RANCANGAN FAKTORIAL

❑ RANCANGAN PERLAKUAN
- 1 FAKTOR → ex. Varietas

- FAKTORIAL, jika perlakuan yang diteliti ≥ 2 faktor


(2, 3, atau 4 faktor)
→ ex. Varietas, Dosis pupuk, Jarak tanam (3 faktor)

❑ RANCANGAN LINGKUNGAN
RAL
RAK
RBL
PETAK TERSARANG

PENGACAKAN MENGIKUTI RANCANGAN LINGKUNGAN


▶ Percobaan faktorial (factorial experiment) adalah suatu percobaan yang
perlakuannya terdiri dari 2 faktor atau lebih, masing- masing faktor terdiri
atas dua level/taraf atau lebih.
▶ Syarat dianggap sebagai satu faktor jika jumlah taraf atau levelnya minimal
2 / lebih dari 1 taraf.
▶ Faktor, adalah “sesuatu” yang akan dilihat pengaruh atau dibandingkan,
misalnya: Pemupukan N, Jarak Tanam, Varietas
▶ Taraf/level adalah tingkatan perlakuan dalam satuan yang lebih kecil dari
suatu perlakuan jika suatu lingkungan berubah.
▶ Misalnya Pemupukan N terdiri dari beberapa taraf, yaitu: 0, 30 , 60 , 90, dan
120 kg.ha-1 → 5 taraf / 5 level
Sebagai contoh jika meneliti 1 varietas saja Ex Ciliung (1 taraf), maka
dianggap bukan sebagai faktor, karena tidak ada varietas lain yang akan
dibandingkan dengan varietas Ciliung tersebut, namun jika ada 2 varietas
padi, yaitu Ciliung dan Cisadane (2 taraf) yang akan digunakan dalam suatu
percobaan maka Varietas dapat dianggap sebagai suatu faktor
▶ Percobaan faktorial dapat pula didefenisikan sebagai suatu percobaan
mengenai sekumpulan perlakuan yang terdiri atas semua kombinasi
perlakuan yang mungkin dari taraf beberapa faktor
▶ Keuntungan percobaan faktorial:
- Lebih efisien dalam menggunakan sumberdaya
- Informasi yang diperoleh lebih komprehensif karena dapat
mempelajari berbagai interaksi yang ada, dan
- Hasil percobaan dapat diterapkan dalam suatu kondisi yang
lebih luas karena dipelajari kombinasi dari berbagai faktor
▶ Konsekwensi dari keuntungan tersebut adalah :
- Analisis statistika menjadi lebih kompleks,
- Terdapat kesulitan dalam menyediakan satuan percobaan
yang lebih homogen, serta
- Pengaruh dari kombinasi perlakuan tertentu mungkin tidak
berarti apa-apa sehingga terjadi pemborosan sumberdaya
yang ada
▶ Percobaan faktorial dapat terdiri atas dua faktor, tiga faktor,
dan seterusnya, tergantung dari jumlah faktor yang dicobakan
dan tingkat ketelitian yang diinginkan
PERCOBAAN FAKTORIAL DUA FAKTOR

▶ Percobaan faktorial dua faktor adalah suatu percobaan


yang terdiri dari dua faktor yang masing-masing faktor
terdiri atas dua taraf atau lebih. Tingkat ketelitian pada
kedua faktor tersebut dianggap sama
▶ Rancangan faktorial bertujuan dan digunakan untuk
mempelajari kerjasama dari faktor yang dicobakan dalam
mewujudkan suatu gejala atau respon dalam suatu
peristiwa baik pengaruh utama maupun interaksi secara
simultan dari faktor tersebut
▶ Adanya interaksi merupakan kelebihan sekaligus sebagai
ciri dari percobaan faktorial dibanding percobaan satu
faktor karena dimungkinkannya mengetahui pengaruh
interaksi dari faktor-faktor yang dicobakan.
▶ Interaksi adalah tanggap differensial (differensial
response) terhadap sebuah kombinasi faktor dengan
berbagai taraf kedua faktor yang dilakukan secara
seksama
▶ Percobaan faktorial terdiri dari :
1. Faktor tunggal ex. Faktor A, Faktor B atau Faktor C;
2. Faktor Interaksi, ex. Interaksi (AxB), Interaksi (AxC),
Interaksi (BxC), atau Interaksi (AxBxC), dll

▶ Percobaan faktorial dua faktor biasa (F2F) digunakan jika


tingkat ketelitian kedua faktor dianggap sama, namun
jika tingkat ketelitian diantara kedua faktor berbeda
maka dapat digunakan rancangan petak terpisah (RPT)
▶ Percobaan faktorial dua faktor dapat menggunakan
rancangan lingkungan RAL, RAK, Split Plot Design, Strip
Plot Design, atau Nested Design
30
A 30

25 25

20
B 20
Series1 Series1
15
Series2
15
A Series2
10 10

5 5 B
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tidak ada Interaksi Tidak ada Interaksi

30
A 30

25 25 A
20 20

15 B Series1 15 Series1
Series2 Series2
10 10

5 5 B
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tidak ada Interaksi Ada Interaksi


PENGGUNAAN PERCOBAAN FAKTORIAL DUA
FAKTOR DALAM RAK
• Percobaan faktorial dua faktor dengan rancangan dasar RAK
adalah menggunakan rancangan acak kelompok sebagai
rancangan lingkungannya, sedangkan faktor yang dicobakan
terdiri dari dua faktor
• Model yang digunakan pada percobaan faktorial dua faktor
dengan rancangan dasar RAK adalah:
Yijk = µ + Ci +Aj + Bk +(AB)jk + εijk
dimana:
Yijk = nilai pengamatan pada kolom ke-i, perlakuan A ke-j dan perlakuan B ke-k.
µ = nilai rata-rata umum
P(t) = pengaruh kelompok ke-i
Aj = pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor A
Bk = pengaruh aditif taraf ke-k dari faktor B
(AB)jk = pengaruh interaksi taraf ke-j dari faktor A dan taraf ke-k dari faktor B
εijk = pengaruh galat dari suatu percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan jk
▶ Contoh penelitian: Suatu percobaan untuk mengetahui Respon Beberapa
Varietas Kedelai Pada Berbagai Jenis Alat Pengolahan Tanah Terhadap
Produksi Kedelai
▶ Penelitian ini terdiri atas dua faktor
Faktor pertama adalah jenis alat pengolahan tanah yang terdiri dari tiga
taraf, yaitu: tanah tidak diolah (t0), dibajak oleh sapi (t1), dan dibajak
oleh hand tractor (t2) → dianggap sebagai 1 faktor (Faktor T) karena
jumlah tarafnya ada 3 (>2 taraf)
Faktor kedua adalah varietas kedelai yang terdiri dari empat taraf,
yaitu: varietas Malabar (v1), varietas Willis (v2), variatas Lokon (v3),
dan varietas Orba (v4) → dianggap sebagai 1 faktor (Faktor V) karena
jumlah tarafnya ada 4 (>2 taraf)
Kedua faktor diinginkan mempunyai tingkat ketelitian yang sama.
▶ Jumlah kombinasi dari kedua faktor tersebut adalah 3 x 4 = 12, yaitu:
t0v1 t0v2 t0v3 t0v4
t1v1 t1v2 t1v3 t1v4
t2v1 t2v2 t2v3 t2v4

Jika setiap kombinasi diulang 3 kali sebagai kelompok, maka total unit
percobaan adalah 3 x 4 x 3 = 36 unit percobaan.
▶ Prosedur pembuatan denah percobaan adalah sbb.:
▶ Lokasi percobaan dibagi ke dalam blok sesuai jumlah
kelompok, pembagian blok sesuai dengan perinsip local
control
▶ Setiap blok dibuat petakan sesuai jumlah kombinasi
perlakuan, yaitu 12 kombinasi perlakuan
▶ Pengacakan dilakukan pada setiap blok, oleh sebab itu
jumlah
pengacakan yang dilakukan sebanyak jumlah kelompok,
yaitu 3 kali.
▶ Setiap blok tidak boleh muncul perlakuan yang sama
I II III I II III

t2v3 t1v4 t0v2

t0v1 t1v1 t2v4

t0v4 t2v1 t1v3

t1v2 t0v4 t2v2

t1v1 t0v1 t2v3

t1v3 t2v2 t1v1

t0v3 t2v4 t1v2

t2v4 t0v3 t0v1

t2v1 t0v2 t0v4

t1v4 t2v3 t2v1

t2v2 t1v3 t0v3

t0v2 t1v2 t1v4


Contoh Sidik Ragam F2F RAK
F. TABEL
SK DB JK KT F. HITUNG
0,05 0,01
KELOMPOK 2
PERLAKUAN 11
T 2
V 3
TxV 6
ACAK 22
TOTAL 35
KK = %

Contoh Sidik Ragam F2F RAL


F. TABEL
SK DB JK KT F. HITUNG
0,05 0,01
PERLAKUAN 11
T 2
V 3
TxV 6
ACAK 24
TOTAL 35
KK = %
Tabel 1. Hasil biji (ton ha-1) 4 varietas kedelei pada 3 jenis Olah Tanah

Kombinasi Kelompok
Total Rerata
Perlakuan I II III

t0v1 1,10 1,15 1,17 3,42 1,14


t0v2 1,25 1,27 1,28 3,80 1,27
t0v3 1,16 1,17 1,18 3,51 1,17
t0v4 1,24 1,24 1,25 3,73 1,24
t1v1 1,50 1,60 1,65 4,75 1,58
t1v2 1,48 1,59 1,63 4,70 1,57
t1v3 1,60 1,61 1,62 4,83 1,61
t1v4 1,65 1,70 1,75 5,10 1,70
t2v1 1,49 1,51 1,53 4,53 1,51
t2v2 1,52 1,57 1,58 4,67 1,56
t2v3 1,59 1,60 1,62 4,81 1,60
t2v4 1,70 1,75 1,79 5,24 1,75
TOTAL 17,28 17,76 18,05 53,09 1,47
Tabel 2
PERLAKUAN v1 v2 v3 v4 TOTAL

t0 3,42 3,80 3,51 3,73 14,46


t1 4,75 4,70 4,83 5,10 19,38
t2 4,53 4,67 4,81 5,24 19,25
TOTAL 12,70 13,17 13,15 14,07 53,09

Yang Dianalisis Cara Analisis


Db Kelompok = Kelompok – 1 = 3 – 1 = 2
Db Perlakuan = (TxV) – 1 = (3 x 4) – 1 = 11
Db Faktor T =T–1=3–1=2
Db Faktor V =V –1=4–1=3
Db Interaksi (TxV) = db T x db V = 2 x 3 = 6
Db Total = r x T x V – 1 = (3 x 3 x 4) – 1 = 35
Db Galat = Db Total – Db Kelompok – Db Perlakuan
= 35 – 2 – 11 = 22
Yang Dianalisis Cara Analisis
FK = (GT)2 / (nxtxv) = = (53,09)2 / (3x3x4) = 78,293
JK Kelompok = ((kI2 + kII2 +kIII2) / p) – FK
= (17,282 + 17,762 + 18,052) / 12 – 78,293 = 0,025
= ((pI2 + ... +p12 2) / n) – FK
JK Perlakuan
= (3,422 + ...+ 5,422) / 3 – 78,293 = 1,468
JK T = ((t02 + t12+ t22) / (nxv) – FK
= (14,462 +19,382 +19,252)/ (3x4) – 78,293 = 1,310 (Tabel 2)
JK V = ((v12 + v22+ v32+ v42) / (nxt) – FK
= (12,702 + … +14,072) / (3x3) – 78,293 = 0,110 (Tabel 2)
JK TxV = ((t0v12 + t0v22 + t0v32 + t0v42 + t1v12 + t1v22+ t1v32 + t1v42
+ t2v12 + t2v22 + t2v32 + t2v42) / (n) – FK – JK T – JK V
= (3,422 + … + 5,242)/3 – 78,293 –1,310 –0,110 =0,048
JK Total = (x12 + x22 + ... + x362 ) – FK
= (1,102 + ... + 1,792) – 78,293 = 1,508 (lihat Tabel 1)
Yang Dianalisis Cara Analisis
JK Acak = JK Total – JK Kelompok – JK Perlakuan = 1,508 – 0,025
– 1,468 = 0,014
KT Kelompok = JK Kelompok / DB Kelompok = 0,025/ 2 = 0,013
KT Perlakuan = JK Perlakuan / DB Perlakuan = 1,468 / 11 = 0,133
KT T = JK T / DB T = 1,310 / 2 = 0,655
KT V = JK V / DB V = 0,110 / 3 = 0,037
KT TxV = JK TxV / DB TxV = 0,048 / 6 = 0,008
KT Acak = JK Acak / DB Acak = 0,014 / 22 = 0,001
F. Hitung Klp. = KT Kelompok / KT Acak = 0,013 / 0,001 = 19,17
F. Hitung Plk. = KT Perlakuan / KT Acak = 0,133 / 0,001 = 203,09
F. Hitung T = KT T / KT Acak = 0,655 / 0,001 = 996,62
F. Hitung V = KT AP / KT Acak = 0,037 / 0,001 = 55,74
F. Hitung (TxV) = KT (TxV) / KT Acak = 0,008/ 0,001 = 12,25
Yang Dianalisis Cara Analisis
F. Tabel Klp. = (DB Kelompok ; DB Acak) = (2 ; 22) → 3,44 (0,05), 5,72 (0,01)
F. Tabel Plk. = (DB Perlakuan ; DB Acak) = (11 ; 22) → 2,26 (0,05), 3,18 (0,01)
F. Tabel T = (DB T ; DB Acak) = (2 ; 22) → 3,44 (0,05), 5,72 (0,01)
F. Tabel V = (DB V ; DB Acak) = (3 ; 22) → 3,05 (0,05), 4,82 (0,01)
F. Tabel (TxV) = (DB (TxV) ; DB Acak) = (6 ; 22) → 2,55 (0,05), 3,76 (0,01)
F. TABEL
SK DB JK KT F. HITUNG
0,05 0,01
KELOMPOK 2 0,025 0,013 19,173 3,44 5,72 **
PERLAKUAN 11 1,468 0,133 203,087 2,26 3,18 **
T 2 1,310 0,655 996,622 3,44 5,72 tn
V 3 0,110 0,037 55,741 3,05 4,82 **
TxV 6 0,048 0,008 12,248 2,55 3,76 tn
ACAK 22 0,014 0,001
TOTAL 35 1,508
KK = 1,74%
Sidik ragam menunjukkan bahwa kelompok, perlakuan, faktor T, Faktor V, dan
interaksi (TxV) berpengaruh sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjutan
Tabel Rumus Uji Lanjutan

Uji lanjutan pada percobaan faktorial diprioritaskan pada interaksi, tetapi jika
interaksi tidak berpengaruh maka faktor tunggal giliran berikutnya.
Interaksi berpengaruh sangat nyata, maka NP :
2 𝒙 0,001
𝑵𝑷 𝑩𝑵𝑻 𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊 (𝑻𝒙𝑽) = 2,819 ∗ = 0,059
3
PERLAKUAN v1 v2 v3 v4
t0 1,14 e 1,27 d 1,17 e 1,24 d
t1 1,58 b 1,57 b 1,61 b 1,70 a
t2 1,51 c 1,56 bc 1,60 b 1,75 a
Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda (a, b, c, d, e)
berarti berbeda sangat nyata pada uji BNT 0,01
Lahan yang diolah dengan traktor dan ditanami varietas Orba (t2v4)
menghasilkan produksi tertinggi (1,75 ton/ha) dan berbeda sangat nyata
dengan kombinasi perlakuan lainnya kecuali lahan yang diolah dengan bajak
sapi dan ditanami varietas Orba (t1v4). Cara uji, lihat di slide 19)
Data yang diuji untuk interaksi

PERLAKUAN v1 v2 v3 v4 Rata-rata

t0 1,14 1,27 1,17 1,24 1,21

t1 1,58 1,57 1,61 1,70 1,62

t2 1,51 1,56 1,60 1,75 1,60

Rata-rata 1,41 1,46 1,46 1,56 1,47

Data yang diuji untuk Data yang diuji untuk


Faktor Tunggal V Faktor Tunggal T
TTabel B Syb NP BNT
2,819 0,0209 0,0590
Rata- Uji BNJ Uji BNT Kesimpulan BNJ:
Perlakuan
rata NP = 0,0918 NP = 0,0590
Varietas Orba yang ditanam
t2v4 1,75 a a pada lahan yang dibajak
t1v4 1,70 ab a menggunakan traktor (t2v4)
t1v3 1,61 menghasilkan produksi
bc b
tertinggi (1,75 ton ha-1) dan
t2v3 1,60 cd b berbeda sangat nyata dengan
t1v1 1,58 cd b kombinasi perlakuan lainnya
kecuali t1v4.
t1v2 1,57 cd b
t2v2 1,56 Hasil terendah (1,14 ton ha-1)
cd bc
terdapat pada Varietas Malabar
t2v1 1,51 d c yang ditanam pada tanah yang
t0v2 1,27 e d tidak diolah / tidak dibajak
(t0v1).
t0v4 1,24 ef d
t0v3 1,17 fg e
t0v1 1,14 g e
Contoh Untuk 2 Faktor RAL

F. TABEL
SK DB JK KT F. HITUNG
0,05 0,01
PERLAKUAN 11 1,47 0,13 80,77 2,22 3,09 **
T 2 1,31 0,66 396,36 3,40 5,61 **
V 3 0,11 0,04 22,17 3,01 4,72 **
TxV 6 0,05 0,01 4,87 2,51 3,67 **
ACAK 24 0,03967 0,00165
TOTAL 35 1,51
KK = 2,76%

Sidik ragam menunjukkan bahwa kelompok, perlakuan, faktor T, Faktor


V, dan interaksi (TxV) berpengaruh sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji
lanjutan.
KT acak pada RAL (0,00165) > RAK (0,001) sehingga nilai F. Hitung nya
lebih kecil, walaupun kebetulan hasilnya sama yaitu semua berpengaruh
sangat nyata.
Cara yang sama dengan contoh diatas dapat dilaksanakan
untuk percobaan faktorial dua faktor dengan menggunakan
RAL sebagai rancangan lingkungannya. Yang membedakan-
nya hanya pada cara pengacakan yang dilakukan dan pada
analisis data, dan tidak perlu dilakukan analisis kelompok
karena tidak ada pengelompokan pada RAL.
⚫ ANALISIS DENGAN EXCEL
(LIHAT CONTOH DI EXCEL)

⚫ ANALISIS DENGAN SPSS


Saya sudah coba
ANALISIS DATA MENGGUNAKAN PROGRAM SPSS
1. Buka Program SPSS
2. Isi variable view sesuai nama variabel yang digunakan
3. Input data view secara lengkap
4. Data dianalisis dengan cara Klik Analyze → General Linear
Model → Univariate
5. Masukkan Hasil di kolom Dependent variable, sedangkan
Kelompok,Faktor T dan V di kolom Fixed factors
6. Klik Models: pilih Custom. Masukkan di kotak model →
kelompok, faktor T, faktor V, dan interaksi TxV
7. Klik Continue → Klik Post hoc: contreng jenis uji yang dipilih →
klik continue
8. Klik OKE, hasil akan muncul seperti berikut
9. Hasil bentuk SPSS (sav.) dapat diubah ke bentuk word dengan
cara: klik file → klik export
10. Klik Browse untuk mencari tempat dimana file akan disimpan
serta tulis nama file → klik save → OKE
11. Hasil dalam bentuk word dapat dilihat di drive tempat save,
silahkan buka.
12. Selamat mencoba
Dependent Variable: Hasil
Type III Sum Mean
Source of Squares df Square F Sig.
Corrected
Model 1,494a 13 ,115 174,792 ,000
Intercept 78,293 1 78,293 119108,833 ,000
Kelompok ,025 2 ,013 19,173 ,000
T 1,310 2 ,655 996,622 ,000
V ,110 3 ,037 55,741 ,000
T*V ,048 6 ,008 12,248 ,000
Error ,014 22 ,001
Total 79,801 36
Corrected Total 1,508 35
Sidik ragam menunjukkan bahwa kelompok, perlakuan (faktor T, Faktor V, dan
interaksi (TxV) berpengaruh sangat nyata karena Sig (0,000) < 0,05 dan 0,01
(Kebalikan dari sistem pembanding dengan Tabel F) sehingga dilakukan uji lanjutan
Karena interaksi berpengaruh nyata, maka faktor tunggal T dan V tidak perlu diuji
lanjutan, cukup interaksi saja karena pada interkasi telah mewakili faktor tunggal T
dan V. Contoh di bawah jika faktor tunggal saja yang diuji (interaksi tidak nyata)
Duncana,b Duncana,b
Subset Subset
T N V N 1 2 3
1 2
T0 12 1,2050 V1 9 1,4111
V3 9 1,4611
T2 12 1,6042
V2 9 1,4633
T1 12 1,6150 V4 9 1,5633
Sig. 1,000 ,312 Sig. 1,000 ,856 1,000

Anda mungkin juga menyukai