Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR HUTAN TROPIKA

ACARA VIII

PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA

Nama : Nanda Mustika Nurbaiti


NIM : 20/457040/SV/17487
Co ass : Candra Wigati

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI UGM
2021
ACARA VIII

PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA

A. Tujuan
Mahasiswa mampu menerapkan ragam pemeliharaan tanaman muda pada berbagai kondisi
tegakan.

B. Waktu dan Lokasi


Hari/tanggal : Selasa, 20 April 2021
Pukul : 13.00 WIB
Lokasi : Rumah masing-masing praktikan

C. Bahan
Literatur tentang pemeliharaan tanaman muda (singling dan wiwil).

D. Cara Kerja
Praktikan membaca dan menjelaskan kembali pemeliharaan tanaman muda tersebut meliputi :
a. What
b. What for
c. Why
d. When
e. Where
f. Informasi tambahan yang relevan

E. Pembahasan
Pada praktikum acara 8 ini praktikan mempelajari pemeliharaan tanaman muda. Sebelumnya
kita perlu mengetahui alasan mengapa tanaman perlu diperlihara. Hal tersebut perlu dilakukan
karena tanaman yang masih muda saat sangat peka terhadap suhu, cahaya, kesuburan tanah,
apa yang tumbuh di kanan kirinya sehingga perlu dirawat agar memiliki fondasi yang bagus.
Jika bibitnya tidak baik, kita harus menunggu daurnya sedangkan inventasi dalam kehutanan
itu sangat lama. Dalam pemeliharaan ini ada 10 yakni penyiangan, penyulaman, pendangiran,
pemulsaan, pemupukan, singling, wiwil, pruning, dan pengendalian hama dan penyakit.
Kelompok saya, yakni kelompok 17 akan membahas pemeliharaan singling dan wiwil. Namun,
karena dalam jurnal terdapat lebih dari 1 jenis pemeliharaan, saya akan membahas semuanya.
Kami menggunakan 2 jurnal, yaitu Kajian Kontrol Silvikultur Hutan Tanaman Terhadap
Kualitas Kayu Pulp dan Pengelolaan Pemangkasan Jeruk Keprok (Citrus sp.) Di Kebun
Blawan, Bondowoso, Jawa Timur. Pada jurnal Kajian Kontrol Silvikultur Hutan Tanaman
Terhadap Kualitas Kayu Pulp terdapat 3 jenis pemeliharaan, yaitu pemupukan, pruning, dan
singling. Sedangkan pada jurnal Pengelolaan Pemangkasan Jeruk Keprok (Citrus sp.) Di
Kebun Blawan, Bondowoso, Jawa Timur hanya terdapat 1 jenis pemeliharaan yaitu wiwil.

Pertama saya akan membahas singling. Singling adalah kegiatan penunggalan batang yang
mendua induk yang sama. Dari kedua batang tersebut dipilih yang paling bagus, lalu yang jelek
dipotong. Kegiatan ini biasa dilakukan menggunakan pisau singling. Tujuan dilakukannya
kegiatan ini yaitu agar pertumbuhan tanaman dapat fokus ke batang yang bagus sehingga nanti
tanamannya dapat dengan efisien dan optimal. Di sisi lain, pertumbuhan tanaman dengan
batang lebih dari satu menyebabkan batang-batang tersebut rentan terhadap serangan hama dan
penyakit. Pertumbuhan batang lebih dari satu juga lebih banyak memerlukan waktu dalam
kegiatan pemanenan sehingga menimbulkan biaya yang lebih besar. Oleh karena itu, tindakan
singling perlu dilakukan sedini mungkin agar tidak terlambat menghasilkan batang tunggal
berkualitas juga hemat biaya pemanenan. Pada kasus yang terdapat pada jurnal Kajian Kontrol
Silvikultur Hutan Tanaman Terhadap Kualitas Kayu Pulp, tanaman yang dikaji adalah Acacia
mangium. Kegiatan ini dilakukan di tegakan Acacia mangium. Tanaman ini diberi perlakuan
singling sebelum tanaman berumur 3 bulan sehingga batang belum tumbuh besar dan kegiatan
singling lebih mudah.

Selanjutnya adalah wiwil. Wiwil adalah kegiatan membuang tunas air dan tunas lateral yang
mengganggu pertumbuhan batang bebas cabang. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah
untuk memperoleh tanaman berbatang tunggal dengan bebas cabang tinggi dan tumbuh normal
tanpa gangguan tunas-tunas lateral dan/atau tunas air. Pada jurnal Pengelolaan Pemangkasan
Jeruk Keprok (Citrus sp.) disebutkan bahwa kegiatan ini dilakukan di Kebun Blawan,
Bondowoso, Jawa Timur. Perlakuan wiwil di Kebun Blawan ini dilakukan sebanyak 6 kali
dalam setahun. Kegiatan ini perlu dilakukan pada tanaman yang masih sangat muda, yaitu pada
saat umur pemeliharaan tahun pertama dan tahun kedua. Wiwil dapat dilakukan dengan
menggunakan pisau wiwil, sabit, maupun gunting tajam.

Kegiatan ini dilakukan dengan membuang tunas air yang menyebabkan dominasi pertumbuhan
yang kuat. Hal ini dikarenakan tunas air biasanya berkembang lebih pesat sehingga akan
membuat frekuensi batang bebas cabang yang rendah. Selain itu, tunas air akan membentuk
cabang kipas, lambat berbunga, tetapi pada saat berbunga akan banyak menghasilkan buah
yang bergerombol, Buah yang bergerombol akan membuat pertumbuhan buah jeruk pada studi
kasus ini tidak maksimal karena ukurannya tidak dapat berkembang lebih besar. Buah yang
kecil-kecil tentunya akan kurang nilainya saat di jual di pasaran. Di samping karena
pertumbuhan tunas air, wiwil perlu dilakukan karena petumbuhan tunas batang bawah lebih
cepat dari pada batang atas. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya.

Pemeliharaan yang ketiga adalah pruning. Pruning adalah kegiatan pemotongan cabang-cabang
lateral dengan tujuan memperoleh kayu yang bebas cacat mata kayu. Kegiatan ini perlu
dilakukan agar tidak mengurangi nilai jual kayu. Hal ini dikarenakan biasanya kayu yang
memiliki cacat kayu akan turun nilai keestetikannya sehingga nilai jualnya akan turun. Pruning
dilakukan dengan alat khusus untuk pruning. Pada kasus Acacia mangium, pemangkasan
cabang dilakukan sebelum tanaman berumur 6 bulan di tegakan Acacia mangium sehingga
belum tinggi, sebab jika tanaman sudah tinggi kegiatan ini memerlukan biaya yang lebih besar.

Jenis pemeliharaan yang terakhir adalah pemupukan. Pemupukan adalah kegiatan penambahan
unsur hara pada tanaman yang belum dapat tumbuh secara baik, yang dapat dilakukan dengan
bahan organik maupun anorganik. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat musim
penghujan, tepatnya di akhir musim. Hal ini disebabkan pada musim kemarau nanti tanaman
tidak akan kekurangan unsur hara sehingga dapat tetap tumbuh optimal. Dengan adanya
penambahan pupuk ini, kualitas tanaman akan meningkat sehingga nanti hasilnya dapat
optimal. Jika tanaman yang dihasilkan memiliki kualitas kayu yang baik, maka nilainya di
pasaran juga akan meningkat.

F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Singling diterapkan pada tegakan yang di dalamnya terdapat pohon berbatang ganda.
2. Wiwil dilakukan untuk tegakan yang di dalamnya terdapat pohon yang memiliki tunas
air yang tumbuh di batang bawah dan tanaman yang bercabang bawah banyak.
3. Pruning diterapkan pada tegakan yang di dalamnya terdapat pohon yang memiliki
banyak cabang lateral.
4. Pemupukan dilakukan untuk tegakan yang tanamannya kekurangan unsur hara.
G. Daftar Pustaka
Sudomo, A., Permadi, P., & Rachman, E. (2007, September). KAJIAN KONTROL
SILVIKULTUR HUTAN TANAMAN TERHADAP. INFO TEKNIS, 5(2), 1-10.

Yuliana, C., Dinarti, D., & Widodo, W. D. (2017). Pengelolaan Pemangkasan Jeruk Keprok
(Citrus sp.) Di Kebun Blawan, Bondowoso, Jawa Timur. Bul. Agrohorti, 5(3), 393-399.

Anda mungkin juga menyukai