Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Menganalisis dan Membuat Tabel, Grafik, dan Diagram

Disusun utuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Statistik Pendidikan

Dosen Pengampu : Trimo Saputro, M.Pd.

Kelas
BKPI A

KELOMPOK 3

1. Anisa Roslaini (2011080021)


2. Feby Novita Sari (2011080066)
3. M. Wahyu Agung Zulfila (2011080445)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING PENDIDKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan tugas kuliah yang berisi penyajian tabel,gambar dan diagram.

Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Trimo


Saputro, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah statistik pendidikan yang
telah memberikan tugas untuk menyusun makalah ini, sehingga penyusun
memiliki kesempatan untuk menambah wawasan dari sumber bacaan yang
relevan maupun forum diskusi kelompok yang telah dilakukan.

Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya,sehingga
di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................1
c. Tujuan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Penyajian Data .............................................................................3
B. Penyajian Tabel, Diagram, dan Gambar ..........................................3

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ......................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka –


angka yang disebut data kasar atau data – data masih berwujud sebagaimana
data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor – skor tersebut dapat pula
disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar.
Dalam melakukan penyajian data diperlukan suatu sistematika yang
sesuai dan intensif guna untuk mudah memahami maksud dari data yang
disajikan.Berbagai bentuk penyajian data sangat diperlukan untuk penunjang
dan mempermudah dalam pembacaan dan penafsiran data.
Dalam hal ini sangat diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai
model penyajian data dalam bentuk tertentu.Oleh karena itu,penyusun
mencoba menyajikan penyajian dalam bentuk tabel,gambar dan
diagram.Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami
lebih rinci tentang penyajian tabel,diagram dan gambar,yang berisi tentang
unsur-unsur,cara membaca serta interpretasi data tersebut.
B.  Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagi berikut :
1.Apa yang dimaksud penyajian tabel,diagram,dan gambar?

2.Apa Unsur-Unsur dari suatu tabel,diagram dan gambar?

3.Bagaimana Cara Membaca tabel,diagram dan gambar?

4.Bagaimana Interpretasi tabel,diagram dan gambar?

C.  Tujuan Makalah


1.Untuk mengetahui dan memahami penyajian data dalam bentuk tabel,diagram
dan gambar.

2.Untuk memahami unsur pembentuk suatu tabel,diagram dan gambar.


3.Untuk memahami cara membaca tabel,diagram dan gambar.

4.Untuk memahami suatu interpretasi tabel,diagram dan gambar secara detail.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-
angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data
tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih
berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relative
banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk
yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-
data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel.
Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca
memahami data
.
B. Penyajian Tabel, Diagram dan Gambar
Dalam membuat karya ilmiah biasanya kita dituntut untuk dapat menyajikan
data secara gamblang atau jelas. Data berupa angka-angka akan sangat sulit
tentunya untuk disajikan dalam bentuk paragraf. Oleh karenannya kita perlu
menggunakan fungsi tabel, diagram untuk mendapatkan data secara cepat dan
akurat. Dan sebelum kita belajar menggunakannya alangkah lebih baiknya jika
kita pelajari terlebih dahulu apa sih yang dimaksud tabel, diagram, dan gambar.

1. PENGERTIAN TABEL
Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk
matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat dalam bentuk
baris dan kolom. Tabel menyajikan data yang diklasifikasikan secara sistematik,
dalam jumlah menurut kesatuan tertentu. Tabel juga dapat menjadi alat
pembantu untuk perangkuman gagasan-gagasan tertentu dan sekaligus untuk
dijadikan alat komunikasi antara peneliti dan pembacanya Tabel terdiri dari
Judul, baris dan kolom. Hal ini yang membedakan tabel dengan teks tulis
lainnya, seperti wacana, diagaram, kurva, bagan, grafik dan peta. Dari judul
tabel kita mengetahui secara singkat dan jelas mengenai pokok yang terkandung
dalam suatu tabel. Dalam judul diterangkan mengenai apa, di mana, dan
bagaimana perekembangan suatu fakta tertentu.
2. UNSUR-UNSUR TABEL
1.Nomor Tabel
2.Judul Tabel
3.Garis-garis yang membangun tabel
 Garis pembuka
 Garis penutup
 Garis pemisah
 Garis tepi
4.Nomor kolom
5.Nomor Baris
6.Sumber(data kutipan)

Format penulisan tabel


Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus dicetak (tidak
ditulis tangan). Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel
mudah dibaca.

3. Cara Membaca Tabel


Cara-cara membaca tabel agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan
isi tabel adalah sebagai berikut.
1. Baca judulnya. Cara pertama ini merupakan langkah penting. Resapkan isi
judul tabel yang anda hadapi itu karena judul itu memeberi anda ringkasan
yang padat tentang informasi yang akan disampaikan.
2. Baca informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya. Informasi yang
ada merupakan kunci penejelasan tentang materi yang disajikan, dapat
berupa urutan tahun, persentase, dan angka-angka.
3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel tersebut. Anda dapat mengetahui
tujuan itu dengan mengubah judul itu menjadi pertanyaan: dimana, seberapa
banyak, atau bagaimana terjadi. Dan jawabannya ada pada tabel tersebut.
4. Baca tabel itu. Sementara membacanya secara menyeluruh, tetaplah ingat
akan maksud dan tujuannya, dan dapatkan keterangannya dalam informasi
yang disajikan di sana.
Penyajian tabel mengikuti ketentuan berikut :
1) Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table
perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini dimulai secara
berturut-turut sejak bab I sampai dengan selesai.
2) Penulisan nama tabel menggunakan huruf besar di awal kata title case.
3) Penomoran tabel menggunakan angka arab.
4) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam
lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri,
jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.
5) Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.
6) Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi
nama untuk penjelasan.
7) Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang
bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel ditulis
sebagai berikut.
 Kata-kata isi diawali dengan huruf capital.

 Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecil.

4.Contoh Tabel
Tabel Penjualan Sepeda Motor Bulan Januari dan Februari tahun 2009.
Penjualan Sepeda Motor
pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009
Persentase
Merek Januri Februari Total
(%)
Honda 179.695 200.486 380.181 48,8
Yamaha 162.135 180.723 342.858 43,8
Suzuki 22.369 29.576 51.945 6,6
Kawasaki 3.016 3.219 6.235 0,8
Total 367.215 414.004 781.219 100

5. Interprestasi atau Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-


kata
Penjualan Sepeda Motor pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009.
Jumlah penjualan Sepeda Motor merek Honda pada tahun 2009 sebanyak
380.181 unit, yaitu 179.695 unit pada bulan januari dan 200.486 unit pada bulan
Februari. Kalaui dipersentasekan menjadi 48,8%. Merek Yamaha terjual
sebanyak 342.858 unit, yaitu 162.135 unit pada bulan Januari dan 180.723 unit
pada bulan Februari. kalau dipersentasekan menjadi 43,8%. Penjualan merek
Suzuki sebanyak 51.945 unit, yaitu 22.369 unit pada bulan Januari dan 29.576
unit pada bulan Februari, persentasenya 6,6%. Sedangkan merek Kawasaki
terjual sebanyak 3.016 unit pada bulan Januari dan 3.016 unit pada bulan
Februari, totalnya 6.235 unit, dan kalau dipersentasikan menjadi 0,8%.
Penjualan total sepeda motor pada bulan Januari dan Februari 2009 adalah
sebanyak 781.219 unit, yaitu 367.215 unit pada bulan Januari dan 414.004 unit
bulan Februari, sehingga persentasen penjualannya mencapai 100%.

6. Jenis-jenis Tabel
Untuk menyusun sekumpulan data yang besar kecilnya belum tersusun
secara teratur ke dalam bentuk yang teratur, sebaiknya data itu disajikan dalam
sebuah tabel. Dalam hal ini, tabel yang biasa digunakan ada tiga jenis, yaitu:
1. Tabel baris-kolom
2. Tabel kontingensi
3. Tabel distribusi frekuensi.
Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tabel diatas adalah sebagai
berikut.
a. Tabel baris-kolom
Tabel baris-kolom adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam
bentuk baris dan kolom secara terperinci.
Contoh tabel baris-kolom
Jumlah Mahasiswa Semester II di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan S-1 D-3 Jumlah

L P L P

BKPI 35 45 - - 80
PAI 47 63 - - 110
PBA - - 34 43 77
MPI - - 31 42 73
PSPB - - 33 35 68
BING 34 14 - - 48
Jumlah 116 122 98 120 456
Keterangan :
L : Laki-laki
P : Perempuan
Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Jumlah
mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI)
program S-1 untuk mahasiswa laki-laki berjumlah 35 orang dan mahasiswa
perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80 orang. Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) jumlah mahasiswa laki-lakinya 47 orang dan jumlah
mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110. Jurusan D-3 Pendidikan
Bahasa Arab (PBA) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah
mahasiswa perempuan 43 orang, totalnya 77orang. Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan jumlah
mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan Pendidikan
Biologi (PSPB) jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan jumlah mahasiswa
perempuannya 35 orang, totalnya 68 orang. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
(BING) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah mahasiswa
perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa
di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini adalah 456 orang, yang terdiri dari 214
orang laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98 orang dari program D-3,
dan 242 orang perempuan yaitu 122 orang dari program S-1 dan 120 orang dari
program D-3.

b. Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam
bentuk baris dan kolom yang disajikan secara umum saja.
Contoh tabel kontingensi
Jumlah Mahasiswa Semester II di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan S-1 D-3 D-2 Jumlah

BKPI 80 - - 80
PAI 110 - - 110
PBA - 77 - 77
MPI - 73 - 73
PSPB 68 - - 68
BING 48 - - 48
Jumlah 306 150 - 456

Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata


Untuk jurusan BKPI program S-1 total mahasiswanya berjumlah 80 orang,
jurusan PAI program S-1 total mahasiswanya berjumlah 110 orang, jurusan PBA
(D-3 Bahasa Inggris) total mahasiswanya berjumlah 77 orang, jurusan MPI
program D-3 total mahasiswanya berjumlah 73 orang, jurusan PSPB program D-
3 total mahasiswanya berjumlah 68 orang, jurusan BING program S-1 total
mahasiswanya berjumlah 48 orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa untuk
semua jurusan baik itu program S-1 maupun program D-3 di Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan adalah berjumlah 456 orang yang terdiri dari 306 orang
mahasiswa untuk program S-1 dan 150 orang mahasiswa untuk program D-3.

c. Tabel Distribusi Frekuensi


Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga istilah yang
perlu dibahas, yaitu array, data tidak terkelompok dan data terkelompok. Array
adalah penyusunan sekumpulan data menurut urutan nilainya, mulai dari data
yang terkecil sampai nilai data yang terbesar.
Data tidak terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum disusun
dalam tabel distribusi frekuensi. Data terkelompok adalah data yang nilai-
nilainya sudah disusun dalam tabel distribusi Frekuensi.
Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi,
sebenarnya setiap orang dapat mendefinisikannya berdasarkan bentuk umumnya
Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan bentuk umum dari tabel distribusi
frekuensi, seperti nampak dalam tabel berikut.
Contoh Tabel Distribusi Frekuensi.
Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai Data Frekuensi
a-b f1
c-d f2
e-f f3
g-h f4
i-j f5

Jumlah

Dari bentuk umum di atas, maka tabel distribusi frekuensi dapat


dideffinisikan sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai
tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval dan setiap interval nilai
masing-masing mempunyai frekuensinya.
Mungkin ada orang yang akan mendefinisikan tabel distribusi frekuensi
berbeda dari definisi di atas. Hal ini tidak menjadi masalah, asalkan pemberian
definisi tersebut harus sesuai dengan bentuk umumnya.
Jadi, kesimpulannya, tabel frekuensi merupakan sebuah tabel yang berisi
nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-
interval dan setiap interval masing-masing mempunyai frekuensinya.

1. PENGERTIAN DIAGRAM
Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan hasil
penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau
sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada
data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram lingkaran ataupun
diagram batang.

2. UNSUR UNSUR DIAGRAM


1) Judul Diagram
2) Titik,garis,dan unsur lain yang membentuk diagram
 sumbu horizontal penunjuk keterangan jumlah,tempat,dll
 sumbu vertikal penunjuk jumlah,keterangan tempat,hari,dll
 Garis bantu sebagai bantuan akurat dalam membaca diagram

3) Penunjuk Keterangan :angka,keterangan waktu,tahun,bulan,hari,nama


orang,produk,dll
4) Sumber(data kutipan jika diperlukan)

3. CONTOH DIAGRAM DAN INTERPRESTASINYA


Diagram Batang
Perhatikan diagram batang di samping. Diagram batang disamping
menunjukan jumlah siswa di sebuah sekolah dasar. Dari diagram tersebut dapat
ditafsirkan sebagai berikut :
 Banyak siswa kelas I adalah 20 orang;

 Banyak siswa kelas II adalah 15 orang;

 Banyak siswa kelas III adalah 30 orang;

 Banyak siswa kelas IV adalah 25 orang;

 Banyak siswa kelas V adalah 10 0rang;

 Banyak siswa kelas VI adalah 35 orang;

 Kelas dengan jumlah siswa terbanyak adalah kelas VI (35 orang);

 Kelas dengan jumlah siswa paling sedikit adalah kelas V (10 orang);

 Jumlah siswa di sekolah tersebut adalah 135 siswa ( 20 + 15 + 30 + 25 +


10 + 35 );

 Selisih antara jumlah siswa terbanyak dengan paling sedikit adalah 25


( 35-10).
Diagram dibuat agar suatu data lebih mudah dipahami atau
diinterpretasikan. Ada beberapa jenis diagram contoh yang biasa digunakan
yaitu:

Diagram batang
Diagram batang menggunakan persegi panjang (batang) untuk menyatakan
banyaknya data pada kategori tertentu (bisa waktu, tempat, dan lain-lain).
Banyaknya data dinyatakan sebagai tinggi batang sedangkan lebar dari tiap
batang dibuat sama. Letak batang disusun berjajar dan diberi jarak antar batang.
Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut:

Diagram garis
Ada kalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan.
Dengan menempatkan waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data dicatat
pada sumbu vertikal akan diperoleh titik-titik. Jika titik-titik tersebut
dihubungkan oleh garis lurus maka terbentuklah suatu diagram garis seperti di
bawah ini.
Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke tahun
mudah dilihat. Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui
kecenderungan data yang kita amati. Kemudian kita dapat memperkirakan waktu
selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua istilah mengenai perkiraan data
menggunakan diagram garis, yaitu:

1. Interpolasi adalah membuat perkiraan nilai data di antara waktu berurutan


yang diketahui. Misalnya kita kehilangan data mengenai banyaknya lulusan
SMA jaya Selalu tahun 2004. Kita bisa memperkirakan data melalui data
tahun 2003 dan 2005.
2. Ekstrapolasi adalah membuat perkiraan nilai data untuk waktu yang akan
datang (di luar waktu-waktu yang diketahui). Misalnya kita memperkirakan
banyaknya lulusan tahun 2008 dengan menggunakan data tahun 2005 dan
2006. Biasanya kita melakukan ekstrapolasi dengan memperpanjang diagram
tersebut.

Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan
perbandingan (rasio) nilai data tertentu terhadap semua data. Diagram lingkaran
disajikan dengan membagi lingkaran menjadi beberapa sektor atau juring.
Banyaknya sector tergantung dari banyaknya data. Setiap sector menunjukkan
satu datum atau satu jenis data. Besar sector merupakan prosentase dari nilai
datum terhadap keseluruhan nilai data. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat
contoh berikut ini:

Gambarkan diagram lingkaran yang menyatakan jumlah siswa yang bersekolah


di SD, SMP, dan SMA dalam Sekolah Jaya Selalu. Diketahui banyaknya siswa
SD 750, siswa SMP 450, siswa SMA 600.

Diagram kotak-garis
Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan letak statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran terkecil,
media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang berekor. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Untuk membuat diagram kotak-garis, kita haya perlu mencari statistika lima
serangkai dari data dan kemudian menempatkannya sesuai dengan contoh
diagram di atas.

Diagram batang-daun
Diagram batang-daun terdiri atas batang-batang dan setiap btang terdiri dari
beberapa daun. Diagram ini dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh nilai
median terhadap statistik ekstrim (Xmin atau Xmaks).

Untuk membuat diagram batang-daun, pertama data diurutkan terlebih dahulu


dari kecil ke besar. Kemudian data dibagi atas selang-selang dan satu selang
dinyatakan sebagai satu batang. Datum yang masuk ke dalam suatu selang
merupakan daun dari selang/batang tersebut.

Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21, 22, 27,
29, 30; diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut
4. Cara membaca Diagram
Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu.
Data disampaikan melalui gambar. Diagram memiliki bentuk yang beraneka
ragam. Bentuk diagram, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram
batang, diagram garis, dan diagram pohon. Cara membaca diagram adalah:
1. membaca judul diagram,
2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram,
3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan
4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang
diagram.

1. PENGERTIAN GAMBAR
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg dibuat dng
coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan; Pengertian gambar di sini mencakup
foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, lukisan, dan yang sejenis

2. Unsur-unsur pembentuk gambar


1. Judul gambar
2. Gambar
3. Sudut pandang(keterangan tampak gambar),mis : tampak depan,belakang
atau samping
4. Keterangan gambar(jika diperlukan)
5. Data Kutipan(sumber)
Ketentuan penyajiannya adalah sebagai berikut :
1) Gambar diberi judul dan nomor.
2) Nomor gambar menggunakan angka romawi.
3) Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai bab
terakhir.
4) Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar yang bersangkutan.
5) Gambar tidak boleh dipotong atau dipenggal.
6) Penulisan judul gambar mengikuti ketentuan pada judul tabel (judul gambar
tabel ditulis di bawah gambar dengan penomoran urut sejak bab awal
sampai dengan bab akhir).
7) Gambar harus dibuat sejelas mungkin sehingga mudah dimengerti.

3. Contoh gambar

Gambar 1.2(desain bagunan)

4. Cara membaca Gambar dan Interprestasi gambar


Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca gambar
bangunan, ialah:

1. Bentuk Bangunan pada Gambar


Sebuah denah rumah akan terlihat dengan bentuk sekat-sekat ruangan
disertai dengan posisi pintu jendela. Sedangkan pada gambar detail pondasi batu
kali akan terlihat sebuah penampang trapesium dengan arsiran berbentuk batu
kali. Begitulah kurang lebih cara melihat bentuk bangunan pada gambar
bangunan sehingga dapat dibayangkan seperti apakah bentuk bangunan
sesungguhnya yang akan dibangun.

2. Ukuran Bangunan
Setelah memahami bentuk bangunan yang akan dibangun maka langkah
selanjutnya adalah melihat berapa ukuranya. Setiap bidang perlu dibangun
dengan ukuran sesuai dengan gambar agar pekerjaan lain yang berkaitan tidak
mengalami kendala sehingga harus mendesain ulang pada gambar bangunan,
misalnya pemasangan dinding batu bata yang tidak sesuai dengan ukuran akan
berpengaruh pada perubahan desain pola lantai.

3. Skala Gambar Bangunan


Saat melihat sebuah gambar bangunan, kita akan membaca sebuah
keterangan yang memberitahukan adanya skala pada gambar bangunan atau
gambar rumah tersebut, seperti skala 1:100 pada gambar denah.
Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan ukuran sesuai
dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya adalah terjadi pengecilan
menyesuaikan ukuran kertas yang digunakan sebagai media menggambar
bangunan, atau pembesaran untuk memperlihatkan detail-detail bangunan yang
rumit. Untuk memperbesar dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah
pedoman skala, dengan menetapkan sebuah skala yang dipakai maka satu
kesatuan gambar mengikuti aturan skala tersebut.
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan ukuran yang
sebenarnya. Pembuatan ukuran gambar yang menggunakan skala tertentu
menjadikan bagian detail bangunan dapat tergambar dengan ukuran proposional
sesuai dengan kondisi sebenarnya. Adakalanya sebuah gambar bangunan tidak
menjelaskan ukuran pada bagian tertentu sehingga digunakan skala gambar
untuk mengetahui panjang bidang. Misalnya pada gambar denah rumah yang
menggunakan skala 1:100 berati setiap 1 cm panjang pada gambar mewakili 100
cm pada kondisi panjang bangunan sebenarnya. Sebuah ruangan yang pada
gambar mempunyai panjang 2,5 cm maka dapat dihitung ukuran bangunan
sebenarnya yaitu 2,5×100 = 250 cm atau 2,5 m.
Selain itu juga ada berbagai macam ukuran skala yang sering digunakan
pada gambar bangunan menyesuaikan ukuran kertas dan besarnya bangunan
yang didesain. Berikut ini macam-macam skala dan penggunaan jenis gambar
pemakaiannya.

a. Skala 1:100
Digunakan pada gambar denah, tampak depan atau samping rumah, depan
atap, denah pola lantai, denah pondasi, gambar shop drawing pelaksanaan dan
lain sebagainya

b. Skala 1:1000
Sering digunakan untuk menggambar obyek yang besar seperti peta kuntor
tanah, gedung bertingkat tinggi, dan lain sebagainya.
c. Skala 1:20
Digunakan pada gambar detail bangunan seperti gambar pondasi, detail pintu
dan jendela, detail sanitair, dan lain-lain.

d. Skala 1:5
Digunakan untuk gambar yang membutuhkan detail lebih teliti seperti
sambungan besi struktur detail, detail furniture, detail instalasi listrik, dan lain-
lain.

4. Keterangan Jenis Material Bangunan


Bahan yang digunakan untuk bangunan juga dapat dilihat pada gambar,
contohnya sebuah gambar pasangan dinding mempunyai keterangan “Pasangan
batu bata 1pc:4ps berarti bidang bangunan tersebut menggunakan material batu
bata serta adukan spesi dengan perbandingan campuran 1 bagian semen dan 4
bagian pasir pasang.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk


matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat dalam bentuk
baris dan kolom. Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih
memntingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke
banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan
dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram lingkaran
ataupun diagram batang
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg dibuat
dng coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan. Cara membaca Tabel,diagram dan
gambar secara umum : membaca judul tabel, diagram, dan gambar, membaca
informasi/data yang terdapat pada tabel, diagram, dan gambar, mengajukan
pertanyaan tentang isi tabel, diagram dan gambar, membuat simpulan isi
tabel,diagram dan gambar berdasarkan jawaban dari pertanyaan.

Daftar Pustaka

Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program IPA


SMA Kelas XI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.

Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu


Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.


Usman Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai