Kelas
BKPI A
KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan tugas kuliah yang berisi penyajian tabel,gambar dan diagram.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................1
c. Tujuan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyajian Data .............................................................................3
B. Penyajian Tabel, Diagram, dan Gambar ..........................................3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-
angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data
tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih
berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relative
banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk
yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-
data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel.
Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca
memahami data
.
B. Penyajian Tabel, Diagram dan Gambar
Dalam membuat karya ilmiah biasanya kita dituntut untuk dapat menyajikan
data secara gamblang atau jelas. Data berupa angka-angka akan sangat sulit
tentunya untuk disajikan dalam bentuk paragraf. Oleh karenannya kita perlu
menggunakan fungsi tabel, diagram untuk mendapatkan data secara cepat dan
akurat. Dan sebelum kita belajar menggunakannya alangkah lebih baiknya jika
kita pelajari terlebih dahulu apa sih yang dimaksud tabel, diagram, dan gambar.
1. PENGERTIAN TABEL
Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk
matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat dalam bentuk
baris dan kolom. Tabel menyajikan data yang diklasifikasikan secara sistematik,
dalam jumlah menurut kesatuan tertentu. Tabel juga dapat menjadi alat
pembantu untuk perangkuman gagasan-gagasan tertentu dan sekaligus untuk
dijadikan alat komunikasi antara peneliti dan pembacanya Tabel terdiri dari
Judul, baris dan kolom. Hal ini yang membedakan tabel dengan teks tulis
lainnya, seperti wacana, diagaram, kurva, bagan, grafik dan peta. Dari judul
tabel kita mengetahui secara singkat dan jelas mengenai pokok yang terkandung
dalam suatu tabel. Dalam judul diterangkan mengenai apa, di mana, dan
bagaimana perekembangan suatu fakta tertentu.
2. UNSUR-UNSUR TABEL
1.Nomor Tabel
2.Judul Tabel
3.Garis-garis yang membangun tabel
Garis pembuka
Garis penutup
Garis pemisah
Garis tepi
4.Nomor kolom
5.Nomor Baris
6.Sumber(data kutipan)
4.Contoh Tabel
Tabel Penjualan Sepeda Motor Bulan Januari dan Februari tahun 2009.
Penjualan Sepeda Motor
pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009
Persentase
Merek Januri Februari Total
(%)
Honda 179.695 200.486 380.181 48,8
Yamaha 162.135 180.723 342.858 43,8
Suzuki 22.369 29.576 51.945 6,6
Kawasaki 3.016 3.219 6.235 0,8
Total 367.215 414.004 781.219 100
6. Jenis-jenis Tabel
Untuk menyusun sekumpulan data yang besar kecilnya belum tersusun
secara teratur ke dalam bentuk yang teratur, sebaiknya data itu disajikan dalam
sebuah tabel. Dalam hal ini, tabel yang biasa digunakan ada tiga jenis, yaitu:
1. Tabel baris-kolom
2. Tabel kontingensi
3. Tabel distribusi frekuensi.
Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tabel diatas adalah sebagai
berikut.
a. Tabel baris-kolom
Tabel baris-kolom adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam
bentuk baris dan kolom secara terperinci.
Contoh tabel baris-kolom
Jumlah Mahasiswa Semester II di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan S-1 D-3 Jumlah
L P L P
BKPI 35 45 - - 80
PAI 47 63 - - 110
PBA - - 34 43 77
MPI - - 31 42 73
PSPB - - 33 35 68
BING 34 14 - - 48
Jumlah 116 122 98 120 456
Keterangan :
L : Laki-laki
P : Perempuan
Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Jumlah
mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI)
program S-1 untuk mahasiswa laki-laki berjumlah 35 orang dan mahasiswa
perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80 orang. Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) jumlah mahasiswa laki-lakinya 47 orang dan jumlah
mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110. Jurusan D-3 Pendidikan
Bahasa Arab (PBA) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah
mahasiswa perempuan 43 orang, totalnya 77orang. Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan jumlah
mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan Pendidikan
Biologi (PSPB) jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan jumlah mahasiswa
perempuannya 35 orang, totalnya 68 orang. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
(BING) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah mahasiswa
perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa
di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini adalah 456 orang, yang terdiri dari 214
orang laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98 orang dari program D-3,
dan 242 orang perempuan yaitu 122 orang dari program S-1 dan 120 orang dari
program D-3.
b. Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam
bentuk baris dan kolom yang disajikan secara umum saja.
Contoh tabel kontingensi
Jumlah Mahasiswa Semester II di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
BKPI 80 - - 80
PAI 110 - - 110
PBA - 77 - 77
MPI - 73 - 73
PSPB 68 - - 68
BING 48 - - 48
Jumlah 306 150 - 456
Jumlah
1. PENGERTIAN DIAGRAM
Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan hasil
penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau
sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada
data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram lingkaran ataupun
diagram batang.
Kelas dengan jumlah siswa paling sedikit adalah kelas V (10 orang);
Diagram batang
Diagram batang menggunakan persegi panjang (batang) untuk menyatakan
banyaknya data pada kategori tertentu (bisa waktu, tempat, dan lain-lain).
Banyaknya data dinyatakan sebagai tinggi batang sedangkan lebar dari tiap
batang dibuat sama. Letak batang disusun berjajar dan diberi jarak antar batang.
Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut:
Diagram garis
Ada kalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan.
Dengan menempatkan waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data dicatat
pada sumbu vertikal akan diperoleh titik-titik. Jika titik-titik tersebut
dihubungkan oleh garis lurus maka terbentuklah suatu diagram garis seperti di
bawah ini.
Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke tahun
mudah dilihat. Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui
kecenderungan data yang kita amati. Kemudian kita dapat memperkirakan waktu
selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua istilah mengenai perkiraan data
menggunakan diagram garis, yaitu:
Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan
perbandingan (rasio) nilai data tertentu terhadap semua data. Diagram lingkaran
disajikan dengan membagi lingkaran menjadi beberapa sektor atau juring.
Banyaknya sector tergantung dari banyaknya data. Setiap sector menunjukkan
satu datum atau satu jenis data. Besar sector merupakan prosentase dari nilai
datum terhadap keseluruhan nilai data. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat
contoh berikut ini:
Diagram kotak-garis
Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan letak statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran terkecil,
media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang berekor. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Untuk membuat diagram kotak-garis, kita haya perlu mencari statistika lima
serangkai dari data dan kemudian menempatkannya sesuai dengan contoh
diagram di atas.
Diagram batang-daun
Diagram batang-daun terdiri atas batang-batang dan setiap btang terdiri dari
beberapa daun. Diagram ini dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh nilai
median terhadap statistik ekstrim (Xmin atau Xmaks).
Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21, 22, 27,
29, 30; diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut
4. Cara membaca Diagram
Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu.
Data disampaikan melalui gambar. Diagram memiliki bentuk yang beraneka
ragam. Bentuk diagram, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram
batang, diagram garis, dan diagram pohon. Cara membaca diagram adalah:
1. membaca judul diagram,
2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram,
3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan
4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang
diagram.
1. PENGERTIAN GAMBAR
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg dibuat dng
coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan; Pengertian gambar di sini mencakup
foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, lukisan, dan yang sejenis
3. Contoh gambar
2. Ukuran Bangunan
Setelah memahami bentuk bangunan yang akan dibangun maka langkah
selanjutnya adalah melihat berapa ukuranya. Setiap bidang perlu dibangun
dengan ukuran sesuai dengan gambar agar pekerjaan lain yang berkaitan tidak
mengalami kendala sehingga harus mendesain ulang pada gambar bangunan,
misalnya pemasangan dinding batu bata yang tidak sesuai dengan ukuran akan
berpengaruh pada perubahan desain pola lantai.
a. Skala 1:100
Digunakan pada gambar denah, tampak depan atau samping rumah, depan
atap, denah pola lantai, denah pondasi, gambar shop drawing pelaksanaan dan
lain sebagainya
b. Skala 1:1000
Sering digunakan untuk menggambar obyek yang besar seperti peta kuntor
tanah, gedung bertingkat tinggi, dan lain sebagainya.
c. Skala 1:20
Digunakan pada gambar detail bangunan seperti gambar pondasi, detail pintu
dan jendela, detail sanitair, dan lain-lain.
d. Skala 1:5
Digunakan untuk gambar yang membutuhkan detail lebih teliti seperti
sambungan besi struktur detail, detail furniture, detail instalasi listrik, dan lain-
lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.