Anda di halaman 1dari 58

QUIZ

1. SEBUTKAN 5 FAKTOR PEMBENTUK TANAH.!


2. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN
TEKSTUR TANAH.!
3. JELASKAN HUBUNGAN TEKSTUR TANAH
DENGAN:
- SIFAT FISIKA TANAH LAINNYA
- SIFAT KIMIA TANAH
- SIFAT BIOLOGI TANAH

KULIAH KE- 4
DASAR-DASAR ILMU TANAH

STRUKTUR TANAH

STRUKTUR TANAH
adalah susunan butir-butir primer tanah dan agregatagregat primer tanah secara alami menjadi bentuk
tertentu yang dibatasi oleh bidang-bidang yang disebut
agregat
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang
menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel
tanah yang bergabung satu dengan yang lain
membentuk agregat dari hasil proses pedogenesis.
Struktur tanah berhubungan dengan cara di mana,
partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama
lain.

PERANAN STRUKTUR TANAH


Struktur tanah merupakan sifat tanah yang penting, karena
mempengaruhi pertumbuhan tanaman berupa :
peredaran air, udara dan panas
aktivitas jasad hidup tanah,
ketersediaan unsur hara bagi tanaman,
perombakan bahan organik, dan
mudah tidaknya akar tanaman menembus tanah.
berpengaruh terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan
akar
berpengaruh terhadap operasi pertanian, seperti :
pengolahan tanah, irigasi, drainase, dan pertanaman

Struktur Tanah

Definisi: Struktur tanah yaitu


penyusunan partikel tanah primer
seperti pasir,debu, liat
membentuk aggregates, yang
satu sama lainnya membentuk
bidang belah alami yang lemah.
Ped : aggregat yang terbentuk
secara alami
Clod: bongkahan tanah akibat
pengolahan
Fragment: ped yang pecah
Concretion: terbentuk akibat
presipitasi garam terlarut dalam
tanah akibat terjadi fluktuasi
muka air tanah yang besar
Struktur bisa memodifikasi
pengaruh tekstur terhadap
kelembaban, porositas,
ketersediaan unsur hara, jasad
hidup, pertumbuhan akar. Eg:
tekstur pasir dengan kandungan
BO tinggi struktur bagus

Ada 4 bentuk utama struktur tanah:

No

Bentuk

Sumbu

Keterangan

Lempeng

X >> Y

1. Platy = L.Tebal
2. Laminar = L.
Tipis

Prisma

X << Y

1. Columnar =
puncak bulat
2. Prisma =
puncak datar

Gumpal

X Y Z

Gumpal= bila
sudut tak nyata
Gumpal
bersudut= bila
sudut tajam

Spheroidal

X Y Z

Granular= kurang
poros
Remah = poros

(beraturan)

(tak
beraturan)

Perkembangan Struktur Tanah


Structureless

Single grain

Aggregated

Massive

Weakly Dev.

Moderately dev.

Strongly dev.

UKURAN, BENTUK DAN GENESIS STRUKTUR TANAH


Struktur tanah terbentuk dari penggabungan butirbutir primer tanah oleh koloid (koloid liat dan koloid
humus) menjadi agregat primer (agregat mikro).
Penggabungan agregat agregat primer membentuk
agregat sekunder (agregat makro).

Creating Structure

Flocculation
(chemical)

Butiran tanah

Agregat tanah

Creating Structure
- organic and inorganic glues
Aggregation

Penggolongan struktur berdasarkan


ukurannya :
a. agregat mikro , ukuran 0,25 - 0.5 mm
b. agregat makro , ukuran 0,5 10,0 mm
c. bongkah , ukuran > 10 mm

Bentuk-bentuk struktur tanah :

lempeng ------ platy


prisma -------- prismatic
tiang ---------- columnar
kubus ---------- blocky (angular blocky dan
subangular blocky)
remah --------- crumb
kersai ---------- granular
tidak berstruktur
butir tunggal ----- loose
pejal --------------- massive

Struktur tanah berbutir (granular):


Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak lebih dari 2 mm.
Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam keadaan lepas
disebut Crumbs atau Spherical.
Kubus (Bloky):
Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika
sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya
membulat maka disebut kubus membulat (sub angular blocky).
Ukurannya dapat mencapai 10 mm.
Lempeng (platy):
Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya.
Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi
(deposited).
Prisma:
Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu
horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali
mempunyai 6 sisi dan diameternya mencapai 16 mm. Banyak
terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya datar
disebut prismatik dan membulat disebut kolumner.

Butir tunggal sebenarnya bukan struktur


struktur,, melainkan
campuran butir butir tunggal yang kasar tanpa
bahan pengikat agregat
Umumnya dijumpai pada tanah
tanah--tanah pasir
pasir,, pasir
berlempung,, pasir berdebu
berlempung
Struktur pejal (massive
massive),
), ini juga bukan struktur
struktur,,
tetapi disini kohesinya sangat besar sehingga jadi
pejal
Biasanya dijumpai pada horizon yang lebih dalam
atau gumpalan tanah pejal hasil pembajakan

Tipe Struktur dan Sifatnya


No

Tipe
Struktur

Granular

Bulat, kecil, kurang poros, padat,


tidak terikat antara aggregate

Hor. A

Remah

Bulat, kecil, poros, tidak terikat


antara aggregate

Hor. A

Lempeng

Aggregat berbentuk lempeng

Sering pada hor A


tanah hutan dan
claypan

Gumpal

Gumpal, bentuk kubus, aggregat


berpegang erat sesamanya, terjadi
aggregat lebih keci; jika pecah

Hor. B|

Gumpal
bersudut

Gumpal, bermuka datar dengan


pinggir bersudut tajam

Hor. B

Prisma

Bentuk mirip prisma, bagian atas


datar

Hor. B

Columnar

Bentuk tiang, puncak agak bulat

Hor. B

Sifat Aggregat

Diagram
Aggregat

Lokasi pada profil

Tipe Struktur
G ranular

B locky
(S ubangular)

(A ngular)

P rism atic

C olum nar

P laty

W edge

Kelas Struktur
- Sangat tipis sangat tebal
- Sangat halus sangat kasar

Ukuran
Sangat halus
halus
Sedang
Kasar
Sangat kasar

Lempeng
< 1 mm
1 2 mm
2 5 mm
5 10 mm
> 10 mm

Remah/
granular
< 10 mm
< 5 mm
< 1 mm
10 20 mm 5 10 mm 1 2 mm
20 50 mm 10 20 mm 2 5 mm
50 100 mm 20 50 mm 5 10 mm
> 100 mm
> 50 mm
> 10 mm
Tiang/prisma

Gumpal

Tingkat perkembangan struktur :


Tingkat perkembangan struktur ditentukan
berdasarkan kemantapan atau ketahanannya terhadap
tekanan.
tanah tidak beragregat, kemantapan = 0
bila kohesi >>>> disebut juga pejal
bila kohesi tidak ada, disebut butir tunggal
struktur tanah lemah, kemantapan = 1
apabila struktur tersentuh mudah hancur
struktur sedang, kemantapan = 2
agregat dapat dipecah tidak terlalu sukar
struktur kuat/kokoh, kemantapan = 3
struktur agak sukar dipecahkan

Proses Pembentukan Struktur Tanah


Gaya-gaya yang menyatukan butir-butir primer agregat
mikro :
gaya intermolekuler atau gaya Vander Waals dan ikatan
hydrogen
gaya kapiler yang timbul karena miniskus air
gaya kimia, pengaruh kation-kation yang terjerap
jika butir-butir primer < 1m --- flokulasi dapat terjadi
langsung, sehingga agregat mikro bisa langsung terbentuk
jika agregat > 5 m --- agregat tidak bisa langsung
terbentuk, perlu ada butir-butir halus atau koloid sebagai
bahan perekatnya.

Pembentukan Agregat Makro Disebabkan Oleh :

1. Stabilitasi kimia atau sementasi


2. Efek pengeringan yang mempertinggi gaya
kapiler
3. Pengikatan butir-butir kasar atau agregat
mikro oleh bahan koloid
4. Tekanan atau tegangan yang secara mekanis
diberikan pada tanah

Pembentukan Agregat
Menurut Gedroits (1955) ada dua tingkatan
pembentuk agregat tanah, yaitu:
1. Kaogulasi koloid tanah (pengaruh Ca2+)
kedalam agregat tanah mikro
2. Sementasi (pengikat) agregat mikro kedalam
agregat makro.

Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Agregat

1. Bahan Induk

Variasi penyusun tanah mempengaruhi pembentukan agregatagregat tanah serta kemantapan agregat yang terbentuk.
Kandungan liat menentukan pembentukan agregat, karena liat
berfungsi sebagai pengikat yang diabsorbsi pada permukaan
butiran pasir dan setelah dihidrasi tingkat reversiblenya sangat
lambat.
Kandungan liat > 30% akan berpengaruh terhadap agregasi,
sedangkan kandungan liat < 30% tidak berpengaruh terhadap
agregasi.

2.

Bahan organik tanah

3.

Tanaman

4.

Organisme tanah

Bahan organik tanah merupakan bahan pengikat setelah


mengalami proses dekomposisi.
Proses dekomposisi dipercepat dengan adanya organisme tanah.
Sehingga bahan organik dan organisme di dalam tanah saling
berhubungan erat.
Tanaman pada suatu wilayah dapat membantu pembentukan
agregat yang mantap.
Akar tanaman dapat menembus tanah dan membentuk celahcelah.
Disamping itu dengan adanya tekanan akar, maka butir-butir tanah
semakin melekat dan padat.
Selain itu celah-celah tersebut dapat terbentuk dari air yang
diserap oleh tanaman tesebut.
Organisme tanah dapat mempercepat terbentuknya agregat.
Organisme tanah juga mampu berperan langsung dengan
membuat lubang dan menggemburkan tanah.
Secara tidak langsung merombak sisa-sisa tanaman yang setelah
dipergunakan akan dikeluarlan lagi menjadi bahan pengikat tanah.

Pembentukan Agregat Tanah


3 bahan koloid tanah sebagai perekat (cementing agent) dalam pembentukan
aggregat:
Koloid liat
Oksida Fe & Mn bersifat koloid
Koloid organik
Microbial gum (Peneliti di Wisconsin)
negative
charged
colloid
surface

+
+
Ca

-OOC

R - COO-

+
+

negative
charged
colloid
surface

Ca

Figure 5.2.2 Organic molecules assist in flocculation and aggregation (after McLaren &
Cameron, 1996)

Pengaruh Pengelolaan Terhadap Struktur Tanah


Pembasahan, pengeringan, pengolahan tanah, aktifitas biologis
membangun/merusak aggregat

Stress Forces

Vertical

(what breaks the glue)

Lateral

Soil Structure:
Horison permukaan
Spheriodal

Granular

Pengelolaan yang buruk

Granular

Massive

Pemadatan pada horison permukaan


pemadatan

- Platy Structure -

Dampak pemadatan tanah?

Structure:
Subsurface

---- Prizmatic ----

Increased length in vertical direction


- lateral stress > vertical stress

Blocky Structure:
(subsurface horizons)

Increased (relative) age equates stress fractures

Soil Structure -Permeability


Granular Blocky

Platy

BLOCKY

SUB ANGULAR BLOCKY

PLATY

PRISMATIC

COLUMNAR

Struktur tanah yang dikehendaki tanaman adalah


struktur REMAH karena perbandingan bahan
padat dan ruang pori kuranglebih seimbang
Tujuan pengolahan tanah adalah agar
mendapatkan struktur tanah dalam bentuk,
besar, dan ketahanan yang dikehendaki
tanaman

Interaksi BO, sistem pertanaman dan mikroorganisme


dgn komponen-komponen mineral
Kemantapan agregat sangat dipengaruhi oleh bahan
organik
Bahan organik juga dapat mencegah terjadinya
dispersi agregat
Bahan norganik yang berperan dalam agregasi tanah
adalah bahan organik yang aktif, yaitu hasil
dekomposisi BO membentuk humus.
Humus sebagai hasil dekomposisi BO merupakan
asam-asam organik dengan gugus fungsional yang
sangat reaktif dan ion kompleksnya dapat diabsorpsi
secara langsung oleh bagian-bagian mineral dan
sangat menurunkan potensial partikel liat
41

Perakaran tanaman yang tumbuh juga berperan


penting dalam proses proses agregasi .
Jaringan akar yang luas yang menembus tanah
cenderung untuk merangkum agregat-agregat tanah
Perakaran mengeluarkan tekanan yang memadatkan
agregat dan mempersatukan agregat yang satu dengan
yang lainnya yang berdekatan.

Tanaman yang tumbuh rapat dengan sistem perakaran


yang lebat menghasilkan agregat yang stabil.
Daun tanaman yang tumbuh rapat, sisa-sisa daun
melindungi permukaan agregat terhadap pukulan
butir-butir hujan .
Agregat sangat peka terhadap daya tumbukan butir
hujan pada kondisi terbuka dan sering tanpa
adanya pelindung.
Sistem bercocok tanam semusim sering merusak
agregat tanah.
- Sistem budidaya yang menghasilkan akar yang
terpisah-pisah, hanya menghasilkan pelindung
agregat yang kecil, sehingga agregat tanah
mudah hancur apabila dipukul butir-butir hujan.

Kadar Air (KA) saat pengolahan tanah dan


penanaman berpengaruh besar terhadap
struktur , dipertahankan atau rusak
Pengolahan pada tanah sangat basah
menyebabkan pelumpuran
Pengolahan pada tanah sangat kering
kering,,
memecahkan agregat menjadi debu ---

Oleh sebab itu, perlu KA optimum dalam mengolah


tanah..
tanah

Aktivitas mikroorganisme :
berperan penting terhadap agregasi
Yang terpenting adalah mikroorganisme rizosfer,
yang berkembang di daerah perakaran tanaman,
seperti bakteri atau jamur rizosfer
Jamur membentuk jaringan-jaringan filament yang
dikenal sebagai mycelia atau hyphae yang
merangkum dan menyatukan agregat tanah.

Hasil ekskresi dari mikroorganisme yang mampu


mengikat agregat tanah, yaitu melalui polisakarida,
hemicelulosa, uronida, serta berbagai polimer alami
lainnya.
Bahan tersebut tertahan di permukaan liat dengan
cara :
jembatan kation,
ikatan H,
gaya vander waals, dan
mekanisme jerapan anion

HUBUNGAN STRUKTUR TANAH DAN TANAMAN

Struktur tanah dapat memodifikasi pengaruh


tekstur tanah dalam hubungannya dengan :
kelembaban,
porositas,
tersedianya unsur hara,
kegiatan jasad hidup, dan
pertumbuhan akar.

Di dalam tanah dengan struktur yang baik, partikel


pasir dan debu dipegang bersama pada agregatagregat (gumpalan kecil) oleh liat, humus dan
kalsium.
Ruang kosong yang besar antara agregat (makropori)
membentuk sirkulasi air dan udara juga akar tanaman
untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih
dalam.
Sedangkan ruangan kosong yang kecil ( mikropori)
memegang air untuk kebutuhan tanaman. Idealnya
bahwa struktur disebut granular.

Macroporosity
Well Sorted Sand

Clay Aggregates

Micropores
+

Flocculation

Aggregation

Internal Porosity

Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan


tanaman terjadi secara langsung :
Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya
menghasilkan laju pertumbuhan tanaman dan produksi
persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur
tanah yang padat.
Jumlah dan panjang akar pada tanaman yang tumbuh pada
tanah remah umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar
tanaman yang tumbuh pada tanah berstruktur berat.
Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah berstruktur
ringan/remah lebih cepat per satuan waktu dibandingkan akar
tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnya
intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang memang
tersedia banyak pada tanah remah.

Selain itu akar memiliki kesempatan untuk bernafas


secara maksimal pada tanah yang berpori,
dibandingkan pada tanah yang padat.
Sebaliknya bagi tanaman yang tumbuh pada tanah yang
bertekstur halus seperti tanah berliat tinggi, sulit
mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk
menyebar akibat rendahnya pori-pori tanah.
Akar tanaman akan mengalami kesulitan untuk
menembus struktur tanah yang padat, sehingga
perakaran tidak berkembang dengan baik.

Kedalaman atau solum,


Tekstur, dan struktur tanah menentukan besar kecilnya
air limpasan permukaan dan laju penjenuhan tanah oleh
air.
Pada tanah bersolum dalam (>90 cm), struktur gembur,
dan penutupan lahan rapat, sebagian besar air hujan
terinfiltrasi ke dalam tanah dan hanya sebagian kecil yang
menjadi air limpasan permukaan (run off).
Sebaliknya, pada tanah bersolum dangkal, struktur padat,
dan penutupan lahan kurang rapat, hanya sebagian kecil
air hujan yang terinfiltrasi dan sebagian besar menjadi
aliran permukaan (run off)

Tugas.!!!!!
1. Jelaskan peran bahan organik dalam
pembentukan struktur tanah
2. Jelaskan peranan tanaman secara
keseluruhan dalam pembentukan struktur
tanah

Anda mungkin juga menyukai