Anda di halaman 1dari 30

SIFAT-SIFAT DASAR TANAH RINALDI DASWITO, SKM.

, MPH
OUTLINE

 Sifat Fisik Tanah


 Sifat Kimiawi Tanah
 Sifat Biologi Tanah
SIFAT FISIK TANAH
Tekstur
Struktur
Porositas
Konsistensi Tanah Aerasi Tanah
Temperatur Tanah
Warna Tanah
TEKSTUR TANAH
• Definisi:tekstur tanah Pisahan Diameter Diameter Jlh SSA
tanah (mm) (mm) partikel/g (cm2/g)
ialah perbandingan relatif
USDA SI
(%) pasir, debu, dan liat
Pasir 2-1 90 11
• Partikel tanah (≤2 mm) sangat
digroupkan menjadi : kasar

pasir, debu, dan liat Pasir kasar 1-0.5 2-0.2 720 23


• Distribusi ukuran
partikel ini dianalisis Pasir 0.5-0.25 5700 45
sedang
secara mekanis
• Peran distribusi partikel Pasir halus 0.25-0.10 0.2-0.02 46000 91
tanah:
– Menentukan sifat Pasir 0.1-0.05 722000 327
fisika, fisiko-kimia, sangat
halus
dan kimia tanah eg.
KTK, retensi air, Debu 0.05- 0.02- 5776000 454
0.002 0.002
etc.akibat perbedaan
SSA nya Liat <0.002 <0.002 90260853 8000000
000
Segitiga Tekstur
• Metoda Analisis tekstur
tanah al:
– Pipet & ayakan
– Hydrometer Bouyoucus
– Cara kualitatif di lap.

• Langkah Analisis tekstur:


– Pemurnian
– Dispersi
– Sedimentasi (berdasarkan
hk.Stoke)

• Tekstur tanah 12 klas:


1. Pasir
2. pasir berlempung
3. Lempung berpasir
4. Lempung
5. Lempung liat berpasir
6. Lempung berdebu
7. Debu
8. Lempung liat berdebu
9. Lempung berliat
10. Liat berpasir
11. Liat berdebu
12. Liat
Segitiga Tekstur
Ciri Tekstur Profil Kepentingan Tekstur Tanah
• Tekstur dalam profil tanah • Tekstur berhubungan erat
sering tidak sama setiap dengan:
horizon, umumnya hor B – Plastisitas
tinggi liatnya, disebut juga – Permeabilitas
hor. Bt (T=TON, German – Kekerasan
artinya liat). Hal ini akibat – Kemudahan olah
tercucinya liat dari lapisan – Kesuburan
atas ke bawah bersama air – Dan produktifitas tanah
infiltrasi. Tapi belum ada ketentuan yang
• Bila kandungan liatnya > berlaku umum, karena juga
dipengaruhi oleh jenis mineral
20% itu termasuk liatnya: eg plastisitas 25%
hor.argillik (penciri tanah vermiculit > 70% kaolinit
Ultisol)
Struktur Tanah
• Definisi: Struktur tanah yaitu • Ada 4 bentuk utama struktur tanah:
penyusunan partikel tanah primer
seperti pasir,debu, liat No Bentuk Sumbu Keterangan
membentuk aggregates
(Bongkah), yang satu sama 1 Lempeng X >> Y 1. Platy = L.Tebal
lainnya membentuk bidang belah 2. Laminar = L.
alami yang lemah. Tipis
• Ped (Gumpalan) : aggregat yang
terbentuk secara alami
• Clod: bongkahan tanah akibat 2 Prisma X << Y 1. Columnar =
pengolahan puncak bulat
2. Prisma =
• Fragment: ped yang pecah puncak datar
• Concretion: terbentuk akibat
presipitasi garam terlarut dalam 3 Gumpal X ≈Y ≈Z Gumpal= bila
tanah akibat terjadi fluktuasi (beraturan) sudut tak nyata
muka air tanah yang besar Gumpal
• Struktur bisa memodifikasi bersudut= bila
pengaruh tekstur terhadap sudut tajam
kelembaban, porositas, 4 Spheroidal X ≈Y ≈Z Granular= kurang
ketersediaan unsur hara, jasad (tak poros
hidup, pertumbuhan akar. Eg: beraturan) Remah = poros
tekstur pasir dengan kandungan
BO tinggi  struktur bagus
Tipe Struktur dan Sifatnya
No Tipe Struktur Sifat Aggregat Diagram Lokasi pada profil
Aggregat

1 Granular Bulat, kecil, kurang poros, padat, tidak Hor. A


terikat antara aggregate

2 Remah Bulat, kecil, poros, tidak terikat antara Hor. A


aggregate

3 Lempeng Aggregat berbentuk lempeng Sering pada hor A


tanah hutan dan
claypan
4 Gumpal Gumpal, bentuk kubus, aggregat Hor. B|
berpegang erat sesamanya, terjadi
aggregat lebih keci; jika pecah
5 Gumpal Gumpal, bermuka datar dengan Hor. B
bersudut pinggir bersudut tajam

6 Prisma Bentuk mirip prisma, bagian atas datar Hor. B

7 Columnar Bentuk tiang, puncak agak bulat Hor. B


Pembentukan Struktur
Pembentukan Struktur Tanah Pengaruh Pengeloaan Terhadap
Struktur Tanah
• 3 bahan koloid tanah sebagai perekat
(cementing agent) dalam • Pembasahan, pengeringan,
pembentukan aggregat: pengolahan tanah, aktifitas biologis
– Mineral liat membangun/merusak aggregat
– Oksida Fe & mn bersifat koloid
– Koloid organik
– Microbial gum (Peneliti di
Wisconsin)

negative negative
charged + + charged
+
-OOC – R - COO- +
colloid colloid
surface C surface
C
a a

Figure 5.2.2 Organic molecules assist in flocculation and


aggregation (after McLaren & Cameron, 1996)
KONSISTENSI TANAH
Konsistensi Tanah pada KA berbeda:
• Definisi: No Konsistensi KA Bagian Ciri
konsistensi tanah
(erat hubungannya 1 K.Basah ± KL Kelekatan Tanah dapat melekat pada
dengan kadar air
-Tdk lekat benda-benda yang
tanah) yaitu
manifestasi gaya- -Sdkt lekat mengenainya
gaya fisika , kohesi -Lekat
dan adesi, yang
bekerja di dalam -Sgt lekat
tanah pada Plastisitas Punya kemampuan untuk
kandungan air diubah bentuk dengan
yang berbeda-beda -Tdk plastis
-Sdkt plastis mudah
• Konsistensi
dipengaruhi: -plastis
– tekstur, -Sgt plastis
– sifat dan jumlah
koloid 2 K.Lembab KL- Gembur Lepas, sangat gembur,
unorganik KU gembur, teguh, sangat
– sifat dan jumlah teguh, dan ekstrim teguh
koloid organik
3 K.Kering KU Kekerasan Lepas, lunak, sdkt keras,
– Struktur
keras, sangat keras, dan
– KA tanah
ekstrim keras
POROSITAS TANAH
Bobot Volume : (Kerapatan Isi) Berat masa TRP (total ruang pori):
persatuan volume tanah (termasuk volume % TRP = (1- BV/BD) x 100
pori) kering oven % Padat Tanah = BV/BD x 100
BV tanah lap olah
- bertekstur halus biasanya 1.0-1.3 g cm-3 Bila tanah punya BV 1.35 dengan kandungan
- Tekstur kasar 1.3-1.8 g cm-3 BO < 2%, maka %TRP tanah tsb = 50%
- BV tanah ber-BO tinggi < ber-BO rendah
- BV t.organik < t.mineral , 0.2 -0.6 g cm-3 • Mempengaruhi ketersediaan air dan O2 bagi
- BV Andisols kl 0.8 g cm-3 tanaman, permeabilitas (kemampuan tanah
utk mentransfer air atau udara)
Bila BV tanah lap olah (20 cm) 1.0 gcm-3 (=1 • TRP tidak menentukan jlh air tersedia bagi
Mg m-3) maka berat tanah tsb dalam 1 ha = tanaman, tapi distribusi pori sangat
100 m x 100 m x 0.2 m x 1 Mg m-3= 2000 menentukan
Mg ha-1 = 2 x 106 kg ha-1 • Dipengaruhi oleh: BV dan BD (lansung),
tekstur, struktur,
BV = Berat tanah kering oven (105oC)
Volume tanah (cm-3)

BD= Bulk Density (Kerapatan Partikel ):


Berat masa persatuan volume partikel tanah Udara
(tanpa pori) kering oven
• BD tanah mineral umumnya 2.60-2.70 g cm-3, Air
dengan rata-rata 2.65 g cm-3 tidak banyak
bervariasi
• BD dipengaruhi tekstur dan bahan mineral Padatan
tanah
UDARA TANAH SUHU TANAH
Udara tanah mempengaruhi:
• Pertumbuhan dan perkembangan akar - mempengaruhi aktifitas jasad
• Pernafasan akar hidup tanah
• Serapan air dan hara
• Aktifitas organisma tanah - Mempengaruhi rx kimia
ketersediaan hara bagi tanaman
Komposisi Udara tanah:
- Dipengaruhi oleh warna, KA, dan
drainase tanah, serta radiasi
Unsur Udara Atmosfir matahari, musim, dan mulsa
tanah (%) (%)
- Fungsi Mulsa:
N2 79.2 79 - Menyerap sebagian radiasi
matahari
O2 20.6 20.97
- Mereduksi kehilangan panas dari
tanah
CO2 0.25 0.03
- Mereduksi evaporasi dari muka
tanah

Peran O2 dalam tanah:


Untuk bernafas jasad hidup tanah
Melakukan reaksi kimia
Membantu proses dekomposisi BO
WARNA TANAH
Peran Warna Tanah: Penentuan warna tanah:
- Petunjuk sifat tanah eg. kandungan - Menggunakan Munsell soil color
BO, aerase dan drainase chart
- Pembeda hor dalam klasifikasi tanah
- 3 prinsip warna tanah: Hue, Value,
dan Chroma
Faktor yang mempengaruhi:
- Hue: panjang gelombang dominan
- Mineral tanah dan BO, eg, tanah atau warna dari cahaya
warna hitam biasanya BO tinggi
- Drainase tanah jelek, akumulasi BO - Value: (= kekerasan cahaya):
tinggi, warna tanah sangat gelap jumlah total cahaya
- Oksida besi: - Chroma:kemurnian relatif dari
- Hematite = warna merah panjang gelombang cahaya yang
- Goethite = warna kuning dominan
- Eg: 10 YR 6/4 =
- 10 YR = hue
- 6 = value
- 4 = chroma
SIFAT KIMIA TANAH
Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam
menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan
kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif
dari tanah yang berperan dalam menyerap dan
mempertukarkan ion adalah bahan yang berada
dalam bentuk koloidal, Yaitu :
 Liat
 Bahan organik
Kedua bahan koloidal ini berperan langsung
atau tidak langsung dalam mengatur dan
menyediakan hara bagi tanaman.
KOLOID TANAH
Koloid tanah adalah bahan mineral dan bahan
organik yang sangat halus sehingga mempunyai
luas permukaan yang sangat tinggi persatuan berat
(massa).
Koloid tanah yang berperan yaitu koloid anorganik
(koloid liat atau mineral) dan koloid organik (humus).
Kedua koloid ini mempunyai sifat dan ciri yang jauh
berbeda.
Perbedaan utama dari koloid organik dengan koloid
anorganik adalah bahwa humus tersusun dari: C, H
dan O; sedangkan liat tersusun dari : Al, Si, dan O.
KOLOID TANAH
Menurut Brady (1974), bahwa koloid berukuran < 1
sehingga tidak semua fraksi liat termasuk koloid.
Koloid merupakan bagian tanah yang sangat aktif
dalam reaksi-reaksi fisikokimia di dalam tanah.
Partikel-partikel koloid yang sangat halus yang
disebut micell (microcell), umumnya bermuatan
negatif, karena itu ion-ion bermuatan positif (kation)
tertarik pada koloid tersebut sehingga terbentuk
lapisan ganda ion. Bagian dalam dari lapisan ganda
ion ini terdiri dari partikel koloid yang bermuatan
negatif (anion) sedang bagian luar merupakan
kumpulan kation yang tertarik oleh partikel-partikel
koloid tersebut.
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
 KTK adalah sebagai suatu kemampuan koloid
tanah menjerap dan mempertukarkan kation
 Kation adalah ion yang bermuatan positif
Seperti :
Ca 2+, Mg 2+, Na+, NH4+, H+, Al3+
 Di dalam tanah kation-kation tersebut terlarut di
dalam air tanah atau terjerap oleh koloid-koloid
tanah
 Banyaknya kation (dalam miliekivalen) yang dapat
dijerap oleh tanah per satuan berat tanah (per
100 gr) dinamakan Kapasitas Tukar Kation (KTK).
Kapasitas tukar kation  sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah
Tanah dengan KTK tinggi mampu menyerap
dan menyediakan unsur hara lebih baik
daripada tanah dengan KTK rendah
Tanah-tanah dengan kandungan bahan
organik tinggi atau dengan kadar liat tinggi
mempunyai KTK lebih tinggi daripada tanah
dengan bahan organik rendah atau tanah
berpasir
REAKSI TANAH (PH TANAH)
 Reaksi tanah menunjukkan kemasaman atau alkalinitas
tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH
menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di
dalam tanah.
 Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah maka
semakin masam tanah tersebut. Selain ion H+ ditemukan
pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik
dengan banyaknya H+.
Pada tanah masam jumlah ion H+ > ion OH-
Pada tanah alkalis jumlah ion OH- > H+
Pada tanah netral jumlah ion H+ = OH-
Gambar; hubungan konsentrasi H+, OH- dan pH tanah
PENTINGNYA PH TANAH
1. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara
diserap tanaman, umumnya unsur hara mudah
diserap akar tanaman pada pH tanah sekitar
netral, karena pada pH tersebut kebanyakan
unsur hara mudah larut dalam air.
2. Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap
tanaman karena difiksasi oleh Al, sedangkan
pada pH alkalis unsur P difiksasi oleh Ca.
3. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur
beracun.
4. Mempengaruhi perkembangan mikro organisme.
Tabel. Kemasaman Tanah

No. pH Reaksi
1. 4,5 – 5,0 Keadaan tanah masam sekali
2. 5,0 – 5,5 Masam
3. 5,5 – 6,0 Agak masam
4. 6,0 – 6,5 Masam lemah
5. 6,5 – 7,0 Netral
BAHAN ORGANIK TANAH
Bahan organik: mencakup semua
bahan yang berasal dari jaringan
tanaman dan hewan, baik yang hidup
maupun yg telah mati, pada berbagai
tahap (stage) dekomposisi (Millar, 1955)
Bahan organik tanah: lebih mengacu
pd bahan (sisa jaringan
tanaman/hewan) yang telah mengalami
perombakan/dekomposisi baik
sebagian/seluruhnya, yg telah
mengalami humifikasi maupun yg belum
Kononova (1966) dan Schnitzer (1978) membagi bahan
organic tanah menjadi 2 kelompok, yakni:
 Bahan yg telah terhumifikasi, yg disebut sbg
bahan humik (humic substances) atau disebut
dengan “HUMUS” yg merupakan hsl akhir
proses dekomposisi bahan organic bersifat
stabil dan tahan thd proses bio-degradasi (Tan,
1982). Terdiri atas fraksi asam humat, asam
fulfat dan humin. Humus menyusun 90% bag
bahan organik tanah (Thompson & Troeh, 1978)
 dan bahan yg tidak terhumifikasi, yg disebut
sbg bahan bukan humik (non-humic substances)
meliputi senyawa-senyawa organik spt
karbohidrat, as amino, peptida, lemak, lilin,
lignin, asam nukleat, protein..
BIOTA TANAH DAN EKOLOGI TANAH
Secara ekologis tanah tersusun oleh 3
kelompok material
oMaterial hidup (faktor biotik), biota
(jasad-jasad hayati)
oFaktor abiotic, bahan organik, pasir
debu dan liat
Terdapat interaksi secara alami antar
faktor tersebut didalam tanah :
komesalisme, mutualisme, parasitisme,
predator
ADA BEBERAPA JENIS ORGANISME TANAH,
DIANTARANYA ADALAH:
1. Pemecah bahan organik seperti slaters (spesies Isopoda), tungau
(mites), kumbang, dan collembola yang memecah-mecah bahan
organic yang besar menjadi bagian-bagian kecil.
2. Pembusuk (decomposer) bahan organik seperti jamur dan
bakteri yang memecahkan bahan-bahan cellular.
3. Organisme bersimbiosis hidup pada/di dalam akar tanaman
dan membantu tanaman untuk mendapatkan hara dari dalam
tanah. Mycorrhiza bersimbiosis dengan tanaman dan membantu
tanaman untuk mendapatkan hara posfor, sedangkan rhizobium
membantu tanaman untuk mendapatkan nitrogen.
4. Pengikat hara yang hidup bebas seperti alga dan azotobakter
mengikat hara di dalam tanah.
ADA BEBERAPA JENIS ORGANISME TANAH,
DIANTARANYA ADALAH:
5. Pembangun struktur tanah seperti akar tanaman, cacing
tanah, ulat-ulat, dan jamur semuanya membantu mengikat
partikel-partikel tanah sehingga struktur tanah menjadi
stabil dan tahan terhadap erosi.
6. Patogen seperti jenis jamur tertentu, bakteri dan nematoda
dapat menyerang jaringan tanaman.
7. Predator atau pemangsa, termasuk protozoa, nematoda
parasite dan jenis jamur tertentu, semuanya memangsa
organisme tanah yang lain sebsagai sumber makanan
mereka.
8. Occupant / penghuni adalah jenis organisme tanah yang
menggunakan tanah sebagai tempat tinggal sementara
pada tahap siklus hidup tertentu, seperti ulat (larvae) dan
telur cacing.
FAUNA TANAH
Cacing tanah
Anthropoda
Kutu, Springtail, Kutu, Lipan,
Kelabang, larva kumbang dan semut
Vetebrata
Roden jenis tikus tanah
MIKROBA TANAH

 Bakteri
 Fungi (Jamur)
 Algae (Ganggang)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai