Anda di halaman 1dari 24

BAB 3.

SIFAT FISIK TANAH

LANJUTAN
Tekstur tanah berkait dengan : Struktur
tanah, konsistensi tanah, tata air tanah

Pasir Berbutir tunggal Lepas lepas

Liat Masif Sangat teguh

Tata air Penetrasi Infiltrasi


Perkolasi
2. Struktur tanah
Fraksi Tnh Agregat primer Agregat skunder

Bever :
Adalah kelompok2 tanah yg terdiri atas bahan2
penyusun tanah utama yaitu pasir, debu, dan liat
Dolomon :
Terjadi karena perpaduan ke-3 fraksi penyusun tanah
serta keadaan ruang pori2 yg terjadi akibat
penyusunan tadi

Domingo :
Terjadi karena penyusunan ke-3 fraksi beserta ke-3
akibatnya yaitu tata air, udara, ruang pori dan
permaebilitas serta sifat dan keadaan ruang pori
tersebut
Kubiena :
Adalah susunan dari ke-3 fraksi utama pembentuk
tanah beserta akibat2nya termasuk bahan organik
dan anorganik baik yg hidup maupun yg mati
beserta pengaruh lingkungan yg ada

DR.Ir.Isa Darmawijaya :
Adalah susunan partikel tanah satu sama lain

Dr.Ir.Nurhayati Hakim :
Adalah penyusunan dari partikel tanah primer seperti
pasir, debu, liat membentuk agregat dimana satu
agregat dengan yang lainnya dibatasi oleh satu
bidang belah alami yang lemah

Kesimpulan
Tanah merupakan suatu proses flokulasi dan
granulasi
Fraksi tanah mempunyai Zeta
muatan yg sama sehingga
terjadi tolak menolak potensial

Koloid clay

- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - Ca - -
- - - - - - - - - - - - Tolak
Ca
menolak
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - Ca - -
- - - - - - - - - - - -

Jika muatan – diganti Ca:


maka daya tolak menolak/zeta potensial rendah sehingga
terjadi penyatuan (flokul), dg adanya gaya grafitasi maka
flokul akan mengendap, kumpulan endapan membentuk
granulasi
Yang mempengaruhi zeta potensial

1. Valensi
Kat ion dengan valensi rendah maka Zeta Poten
sial tinggi demikian sebaliknya

2. Hidratasi
Kation dengan hidratasi tinggi maka Zeta Poten
sial tinggi

Flokulasi hanya terjadi pada fraksi liat, besar


kecilnya flokulasi tergantung macam kation pada
larutan

Granulasi dipengaruhi oleh granulator (bahan


perekat)
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya Struktur tanah
1. Iklim
Curah hujan tinggi, maka perubahan BI menjadi mineral clay
lebih cepat

Daerah kering : agregator (humus, Ca) sedikit,


pembentukan agregat lambat

2. Vegetasi
Aktivitas kehidupan:
a. Tanah retak: terjadi pemisahan bagian2 tanah
b. Perubahan tata air dan udara
c. Akumulasi garam Bahan organik (humus): sebagai
agragator

3. Pembasahan dan pengeringan


Pembasahan : tanah mengembang
Pengeringan : tanah menyusut
Jika ikatan lemah maka tanah akan retak
Pengamatan struktur tanah:
1. Tipe struktur (bentuk)
2. Clas struktur (ukuran)
3. Derajat struktur

1. Tipe Struktur

a. Platy (lempeng),
agregat memiliki ukuran horizontal lebih
panjang dari ukuran vertikal

2. Class struktur
a. Sangat tipis : < 1mm
b. Tipis : 1-2 mm
c. Sedang : 2-5 mm
d. Tebal : 5-10 mm
e. Sangat tebal : > 10 mm
Platy (lempeng),
b. Columnar (tiang),
agregat memiliki ukuran vertikal lebih
panjang dari ukuran horizontal
a. Columnar
b. Prismatik

2. Class Struktur
a. Sangat halus : < 10 mm
b. Halus : 10-20 mm
c. Sedang : 20-50 mm
d. Kasar : 50-100 mm
e. Sangat kasar : > 100 mm
Columnar (tiang)
c. Blocky (Gumpal),
agregat memiliki ukuran vertikal dan
horizontal hampir sama.
Terdapat pada sub soil, perkembangan
dipengaruhi oleh: Drainase Aerasi
Perakaran

a. Sub Anggular Blocky (Blocky bulat)


b. Anggular Blocky (Blocky bersudut)

2. Class Struktur
a. Sangat halus : < 5 mm
b. Halus : 5-10 mm
c. Sedang : 10-20 mm
d. Kasar : 20-50 mm
e. Sangat kasar : > 50 mm
Sub Anggular Blocky
(Blocky bulat)

Anggular Blocky
(Blocky bersudut)
d. Crumb(remah),
Butir2 tanah mengikat satu sama lain
membentuk suatu irisan seperti roti
tawar.
Terdapat pada permukaan tanah
dengan kandungan bahan organik
tinggi

2. Class Struktur
a. Sangat halus : < 1 mm
b. Halus : 1-1 mm
c. Sedang : 2-5 mm
d. Kasar : 5-10 mm
e. Sangat kasar : > 10 mm
Crumb(remah),
e. Granulair
Berbentuk butir-butir lepas satu
sama lain

2. Class Struktur
a. Sangat halus : < 1 mm
b. Halus : 1-1 mm
c. Sedang : 2-5 mm
d. Kasar : 5-10 mm
e. Sangat kasar : > 10 mm
Granulair
6. Single granulair
Tidak membentuk agregat, tidak ada
klas

7. Masif (Pejal)
Merupakan satu kesatuan ikatan
partikel-partikel tanah yang mampat
Single Granulair

Masif (Pejal)
3. Derajat struktur

a. Tidak beragregat: Pejal, berbutir


tunggal

b. Berderajat lemah:
Jika disentuh hancur menjadi pecahan
yang lebih kecil digolongkan :sangat
lemah dan lemah

c. Moderat
Butir tanah sudah membentuk pad yg
cukup jelas tetapi masih mudah
dipecahkan
d. Kuat/strong
Tanah telah membentuk pad yang
tahan lama, ada daya adhesi satu
sama lain, digolongkan: Sangat kuat
dan kuat

Kesimpulan :
Struktur tanah dan tekstur tanah
mempengaruhi sifat drainase
tanah
Penentuan struktur tanah secara kuantitatif

Meliputi :
analisas struktur, bentuk, ketahanan, kemantapan,
jumlah pori yg dikandung
Analisa meliputi :
a. Analisa pemantapan struktur
b. Analisa porositas

a. Analisas pemantapan struktur, metodenya


- Agromico

- Sekara

- Penetrometer

- Agromico
Dasar pemikiran :menetapkan kemampuan struktur tanah dlm usaha
mempertahankan bentuk akibat pengaruh luar

Anda mungkin juga menyukai