*E-mail:putuwidyadewi16@yahoo.com
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang modifikasi lempung bentonit yang teraktivasi asam dan terinterkalasi
surfaktan sebagai adsorben dalam penyerapan zat warna rhodamine B. Asam yang digunakan untuk aktivasi
adalah asam sulfat 1,5 M dan surfaktan untuk interkalasi digunakan surfaktan benzalkonium klorida (BKC)
dengan variasi konsentrasi 0,1; 0,5; dan 1% (v/v). Karakterisasi adsorben dilakukan dengan metode difraksi
sinar-X untuk menentukan perubahan basal spacing d001 dan spektrofotometer FTIR untuk menentukan gugus
fungsional yang terkandung pada adsorben. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan basal spacing
d001 untuk adsorben Ao, Aa, Aa0,1, Aa0,5, dan Aa1 secara berturut-turut adalah 17,3312; 17,1642; 16,1432; 16,1680;
dan 19,7156 . Nilai keasaman permukaan tertinggi dimiliki oleh adsorben Aa0,1 yaitu sebesar 1,8657 0,0111
mmol/g. Sementara nilai luas permukaan untuk adsorben Ao, Aa, Aa0,1, Aa0,5 dan Aa1 secara berturut turut
adalah 89,6888; 90,1982; 90,3896; 90,3110; dan 90,3053 m2/g. Waktu optimum adsorpsi 90 menit dapat
mengadsorpsi adsorbat sebanyak 22,0944 mg/g. Kapasitas adsorpsi tertinggi dimiliki oleh adsorben terinterkalasi
BKC 0,1% (Aa0,1) yaitu sebesar 10,6905 mg/g, dengan mengikuti model Freundlich dengan koefisien linier (R2)
0,980.
ABSTRACT
This paper disccusses the modification of acid-activated and surfactant intercalated bentonite clay as an
adsorbent in the absorption of rhodamine B. A sulphuric acid of 1.5 M was used as the acid-activator whereas
benzalkonium chloride (BKC) of various concentrations namely 0.1; 0.5; and 1% were used for the intercalation.
The characterization of the adsorbent was carried out by using X-ray diffraction method for determining the
changes of basal spacing d001 and FTIR spectrophotometer was applied for determining the functional groups of
the adsorbent. The characterization result showed that the changes of basal spacing d 001 for Ao, Aa, Aa0.1, Aa0.5
and Aa1 were 17.3312; 17.1642; 16.1432; 16.1680; and 19.7156 respectively. The Aa0.1 adsorbent showed the
highest surface acidity which was of 1.8657 0.0111 mmol/g. The specific surface area for Ao, Aa, Aa0.1, Aa0.5,
and Aa1 were 89.6888; 90.1982; 90.3896; 90.3110 and 90.3053 m2/g, respectively. The optimum time of
adsorption was 90 minutes, which can adsorp adsorbate of 22.0944 mg/g. The highest adsorption capacity was
shown by 0.1% BKC intercalated adsorbent (Aa0,1) was 10.6905 mg/g following the Freundlich model with a
linear coefficient (R2) of 0.980.
75
JURNAL KIMIA 11 (1), JANUARI 2017: 75-81
76
Modifikasi Lempung Bentonit Teraktivasi Asam dengan Benzalkonium
Klorida sebagai Adsorben Zat Warna Rhodamine B
(Ni Putu Widya Tironika Dewi, I Nengah Simpen, dan I Wayan Suarsa)
kemudian diberi kode (Aa) sedangkan lempung horizontal atau dengan kata lain oligomer BKC
yang tanpa aktivasi diberikan kode (A0). tidak membentuk struktur pillar (tiang) sehingga
Lempung hasil aktivasi dimasukkan secara signifikan tidak meningkatkan jarak
sebanyak 8 g ke dalam 400 mL akuades dan antarlapis (basal spacing d001) lempung. Berikut
diaduk dengan pengaduk magnet selama 5 jam. ini hasil dari pengukuran basal spacing d001 yang
Selanjutnya suspensi ditambahkan sedikit demi dirangkum dalam Tabel 1.
sedikit larutan surfaktan BKC dengan
konsentrasi 0,1%; 0,5%; dan 1% (v/v), Tabel 1. Nilai pergeseran basal spacing d001
kemudian diaduk dengan pengaduk magnet adsorben
selama 24 jam, dan lempung diberi kode Aa0,1, No. Adsorben 2 (0) d ()
Aa0,5, Aa1. Setalah ditambahkan BKC selanjutnya 1 Ao 5,0948 17,3312
ditambahkan 2 g asam palmitat dan diaduk
2 Aa 5,1444 17,1642
kembali dengan pengaduk magnet selama 48
jam. Kemudian campuran disaring dan dicuci 3 Aa0,1 5,4700 16,1432
dengan aquades hingga bebas dari ion klorida 4 Aa0,5 5,4616 16,1680
(uji negatif terhadap AgNO3). Padatan hasil 5 Aa1 4,4783 19,7156
pencucian (Aa0,1, Aa0,5, Aa1) dikeringkan dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa interkalasi
oven pada suhu 1001200C. Selanjutnya BKC 1% menghasilkan peningkatan jarak
lempung digerus, dan diayak dengan ayakan 250 antarlapis (basal spacing d001) yang paling besar
m. tetapi tidak berkontribusi terhadap besarnya luas
Karakterisasi Ao, Aa, Aa0,1, Aa0,5 dan Aa1 permukaan.
dilakukan dengan menggunakan XRD untuk
mengetahui basal spasing d001, Spektrofotometer Analisis Spektra Inframerah
Inframerah (FTIR) untuk mengetahui gugus Karakterisasi dari adsorben yang
fungsional, metode metilen biru untuk mengukur terinterkalasi BKC ke dalam antar lapis lempung
luas permukaan, metode titrasi untuk dengan FTIR dilakukan untuk mengetahui dan
menentukan keasaman permukaan dan mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat
spektrofotometer UV-vis menentukan dalam adsorben tersebut. Gambar 1 dapat
konsentrasi sisa adsorbat setelah diadsorpsi. dijelaskan bahwa terjadi perubahan spektra
adsorben Aa0,1, Aa0,5 dan Aa1 dibandingkan
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan adsorben Ao. Pita serapan adsorben Aa0,1
pada bilangan gelombang 2918,30; 2848,86 dan
Penentuan basal spacing d001 1465,90 cm-1, yang menunjukkan adanya BKC.
Interkalasi BKC ke dalam ruang antarlapis Sedangkan adsorben Aa0,5 pada bilangan
lempung bentonit ternyata tidak menyebabkan gelombang 2920,23; 2850,79 dan 1465,90 cm-1
peningkatan jarak antarlapis atau basal spacing menunjukkan adanya benzalkonium klorida, dan
d001 lempung, dikarenakan hasil dari adsorben Aa1 pada bilangan gelombang 2924,09;
difraktogram puncak tidak begeser ke arah 2 2850,79 dan 1463,97 cm-1 menunjukkan adanya
yang lebih kecil. Kemungkinan keadaan ini benzalkonium klorida (Faras et al., 2011).
disebabkan oleh surfaktan BKC yang
terinterkalasi terdistribusi ke dalam ruang
antarlapis lempung cenderung posisinya
77
D:\FTIR chibi\Aa.txt 6/21/2016 11:08:48 AM
20 40 60
JURNAL KIMIA 11 (1), JANUARI 2017: 75-81
20 40 60
Absorbance Units Aa0,1
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500
20 40 60
Aa0,5
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500
20 40 60
78
Modifikasi Lempung Bentonit Teraktivasi Asam dengan Benzalkonium
Klorida sebagai Adsorben Zat Warna Rhodamine B
(Ni Putu Widya Tironika Dewi, I Nengah Simpen, dan I Wayan Suarsa)
mengadsorpsi adsorbat terbanyak yaitu sebesar pola adsorpsi yang terjadi. Isoterm Langmuir
22.094 mg/g. menunjukkan bahwa proses adsorpsi terjadi
secara kimia yang mana situs aktif lempung
akan berinteraksi dengan rhodamine B.
22.5
Sedangkan isoterm Freundlich merupakan
Kapasitas Adsorpsi (mg/g)
22
21.5 isoterm yang menggambarkan proses adsorpsi
21 secara fisika. Penentuan pola isoterm adsorpsi
20.5
20
ditentuan berdasarkan 2 persamaan isoterm
19.5 adsorpsi yaitu Langmuir dan Freundlich. Hasil
19 dari penentuan persamaan isoterm adsorpsi
18.5
18 Langmuir dan Freundlich pada Tabel 4.
17.5 Tabel 4 menunjukan bahwa adsorpsi
15 30 60 90 120 rhodamine B oleh masing-masing adsorben (Ao,
Waktu Adsorpsi (menit) Aa, Aa0,1, Aa0,5 dan Aa1) mengikuti persamaan
Freundlich kerena memiliki koefisien liniernya
Gambar 2. Berat adsorbat yang teradsorpsi
(R2) mendekati 1 yaitu 0,980. Hasil dari
dengan variasi pengadukan 15; 30; penelitian untuk kapasitas adsordpsi maksimum
60; 90; dan 120 menit. didapatkan dari persamaan Freundlich dengan
adsorben teraktivasi asam sulfat 1,5 dan
Penentuan isoterm adsorpsi dan kapasitas terinterkalasi
adsorpsi benzalkonium klorida 0,1 % (Aa0,1) yaitu sebesar
Isoterm adsorpsi menggunakan model 10,6905 mg/g.
Langmuir dan Freundlich untuk menyatakan
Kapasitas adsorpsi tiaptiap adsorben adsorpsi adsorben Aa dan Aa0,1 lebih tinggi
dipengaruhi oleh sifat fisiko-kimianya, antara daripada adsorben Ao dan adsorben lainnya. Hal
lain basal spacing, luas permukaan dan ini dikarenakan Aa dan Aa0,1 memiliki sifat
keasaman permukaan. Pernyataan tersebut fisiko-kimia yang relatif lebih baik daripada
mendukung bahwa kapasitas adsorben yang lain.
79
JURNAL KIMIA 11 (1), JANUARI 2017: 75-81
Dalam Tabel 5 dapat dilihat adsorben Aa0,1 adsorpsi Freundlich dengan nilai koefisien
memiliki basal spacing d001 yang paling rendah liniernya (R2) 0,980.
tetapi Aa0,1 memiliki nilai luas permukaan dan
keasaman permukaan paling tinggi, sehingga Saran
tersedia situs aktif dalam jumlah yang cukup Dari hasil penenlitian dan kesimpulan
banyak, yang dapat mengikat molekul zat warna diatas, maka dapat disarankan beberapa hal
dalam jumlah yang relatif lebih banyak sebagai berikut (a) perlu dilakukan analisis luas
dibandingkan adsorben lainnya. Adsorben Aa0,1 permukaan spesifik adsorben dengan Gas
juga efektif digunakan sebagai adsorben untuk Sorption Analyzer dan analisis morfologi
menyerap zat warna rhodamine B karena permukaan dengan Scanning Electron
memiliki kapasitas adsorpsi lebih tinggi Microscopy (SEM), dan (b) perlu dilakukan
dibandingkan dengan dengan Ao, Aa, Aa0,5 dan penelitian lebih lanjut mengenai jenis interaksi
Aa1. Fenomena ini sejalan dengan penelitian yang terjadi antara adsorben dengan adsorbat.
Esati (2008), bahwa lempung yang teraktivasi
asam sulfat 1,5 dan terinterkalasi BKC 0,1% UCAPAN TERIMA KASIH
memiliki tingkat kejernihan minyak daun
cengkeh hasil adsorpsi yang tinggi, sehingga Terima kasih penulis sampaikan kepada
adsorben tersebut sangat baik digunakan untuk Dr. Drs. I Made Oka Adi Parwata, M. Si., Dra.
mengadsorpsi minyak daun cengkeh yang kotor. Emmy Sahara, M.Sc.(Hons) dan Ir. Wahyu
Dwijani Sulihingtyas, M.Kes. serta Jurusan
SIMPULAN DAN SARAN Kimia FMIPA Universitas Udayana dan semua
staf yang membantu sehingga terselesaikannya
Simpulan penelitian dan laporan ini.
Dari data yang didapatkan dalam
penelitian dan hasil pembahasan dapat diambil DAFTAR PUSTAKA
beberapa kesimpulan sebagai berikut : (a)
Lempung yang memiliki basal spacing d001 Esati, N. K., 2008, Interkalasi Benzalkonium
tertinggi pada lempung yang teraktivasi asam Klorida ke dalam Montmorillonit
sulfat 1,5 M terinterkalasi BKC 1% (Aa1), dan Teraktivasi Asam Sulfat dan
lempung teraktivasi asam sulfat 1,5 M Pemanfaatannya untuk Meningkatkan
terinterkalasi BKC 0,1% mempunyai nilai Kualitas Minyak Daun Cengkeh, Skripsi,
keasaman permukaan tertinggi dan nilai luas Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.
permukaan sfesifik tertinggi yaitu sebesar Faras, T., de Mnorval L. C., Zajac J., and
1,8657 0,01114 mmol/g dan 90,3896 m2/g dan Rivera A., 2011, Benzalkonium chloride
(b) Adsorben Aa0,1 memiliki kapasitas adsorpsi and sulfamethoxazole adsorption onto
tertinggi terhadap waktu adsorpsi optimum natural clinoptilolite: Effect of time, ionic
selama 90 menit dan kapasitas adsordpsi strength, pH and temperature, Journal of
tertinggi dimiliki oleh adsorben teraktivasi asam Colloid and Interface Science, 363 : 465-
sulfat 1,5 dan terinterkalasi BKC 0,1 % (Aa0,1) 475.
yaitu 10,6905 mg/g dengen mengikuti isoterm
80
Modifikasi Lempung Bentonit Teraktivasi Asam dengan Benzalkonium
Klorida sebagai Adsorben Zat Warna Rhodamine B
(Ni Putu Widya Tironika Dewi, I Nengah Simpen, dan I Wayan Suarsa)
81