2.
3.
4.
5.
6. Sifat Fisik dan Kimia
Sifat fisik : Rumus molekul : HCL
Massa molekul : 36,5 gr/mol
Densitas : 1,0455 g/cm³
Titik didih : -85°C
Titik beku : -144°C
Berat jenis : 27,9% HCL (1,142 sp.gr), 32% HCL (1,16 sp.gr) dan 35,8%
HCL (1,179 sp.gr)
Warna : Tidak berwarna
Densintas : 1,0455 gr/ml
Enthalpy (ΔHf(298)) : -167,20 kJ/mol
Energi bebas Gibbs (ΔG) : -100,4 kJ/mol
Sifat kimia : - Larut dalam air
- Larut dalam alkohol
- Melarutkan magnesium hidroksida
Bau : Pedas, iritasi (strong)
Warna : Tak berwarna nyala
pH (1% soln/air) : Asam
Tekanan Uap : 16 kPa (@ 20°C) rata-rata
Kepadatan Uap : 1,267 (Air = 1)
Bau Threshold : 0,25 sampai 10 ppm
Kelarutan : Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter
Stabilitas : Produk ini tidak stabil
Kondisi Ketidakstabilan : Bahan yang tidak kompatibel, sangat reaktif dengan
logam. Reaktif dengan agen oksidasi, bahan organik, alkali dan air.
Korosivitas : Sangat korosif dihadapan alumunium, tembaga,stainless
steel (304), Non-korosif terhadap kaca.
a. Toksikologi
Toksisitas oral akut
Tanda-tanda: Iritasi pada membran mukosa mulut, pharink, oeseophagus dan
saluran gastrointestinal.
Toksisitas inhalasi akut
Tanda-tanda: iritasi mukosa, batuk, napas tersengal, kerusakan yang mungkin
kerusakan saluran pernapasan
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal
Campuran dapat menyebabkan gangguan alat pernapasan.
Organ-organ sasaran: Sistem pernapasan
Iritasi kulit
Campuran menyebabkan gangguan pada kulit.
Iritasi mata
Campuran menyebabkan gangguan mata berat.
Organ target: Saluran pernapasan, gigi, kulit, mata.
Komponen
- Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Korosif
Pedoman Tes OECD 404
-Iritasi mata
Kelinci
Hasil: Efek yang tidak dapat pulih pada mata
Pedoman Tes OECD 405
-Sensitisasi
Tes maksimumisasi Kelinci percobaan
Hasil: Tidak menyebabkan sensitisasi kulit
Metoda: Pedoman Tes OECD 406
b. Ekologi
9. Pembuangan Limbah
Metode penanganan limbah
Limbah harus dibuang sesuai dengan petunjuk serta peraturan nasional dan lokal
lainnya. Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan dicampurkan dengan
limbah lain. Tangani wadah kotor seperti produknya sendiri .
HCl juga diproduksi dari proses pembuatan senyawa sodium sulfat (Na2SO4).
Sodium sulfat dibuat memakai bahan aram (NaCl) dan larutan asam sulfat pekat
(H2SO4). Kristal garam bereaksi dengan suatu larutan H2SO4, memproduksi kristal
Na2SO4 dan gas HCl. Lalu gas HCl disuling dan masukan ke air tawar agar menjadi
larutan HCl.
Dikarenakan sifatnya suhu normal yang berfase gas, jadi larutan HCl pekat selalu
mengeluarkan asap yang berupa gas HCl. Semakin tinggi konsentrasinya, semakin
banyak asap yang keluar saat larutan ini terbuka di udara bebas. Oleh sebab itu
larutan HCl komersil hanya terdapat dalam konsentrasi 32% dan maksimum 36%.
B. Pemanfaatan
Asam klorida digunakan sebagai industri logam untuk menghilangkan karat
atau kerak besi oksida atau baja.
Sebagai bahan baku penting dalam pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer
pembuatan plastik polyvinyl chloride atau PVC.
HCl merupakan bahan baku sebagai pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan
polyalumunium chloride (PAC), yakni bahan kimia yang dipakai sebagai bahan
baku koagulan dan flokulan. Koagulan dan flokulan dipakai pada pengolahan
air.
Asam klorida dimanfaatkan sebagai untuk mengatur pH (keasaman) air
limbah cair industri, saat dibuang ke badan air penerima.
HCl digunakan sebagai proses regenerasi resin penukar kation (cation
exchange resin).
Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan sebagai titrasi penentuan
kadar basa dalam suatu larutan.
Asam klorida berguna juga sebagai bahan pembuatan cairan pembersih
porselen.
HCl digunakan sebagai proses produksi gelatin dan bahan aditif di dalam
makanan.
Di skala industri, HCl juga digunakan juga sebagai proses pengolahan kulit.
Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau dengan sebutan aqua
regia, ialah campuran sebagai melarutkan emas
Kegunaan lainnya dari asam klorida diantaranya ialah sebagai proses
produksi baterai, kembang api dan lampu blitz kamera.
Lalu pada bidang budidaya HCl digunakan sifat korosifnya sebagai proses
desinfeksi baik alat atau lokasi,yang pasti hanya sifat korosifnya yang lebih
dipergunakan.