Hidrolisis garam adalah reaksi peruraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi
antara ion – ion garam (dalam air) dengan air sehingga ion ( + ) dan ion ( - ) dari garam bereaksi
dengan air membentuk asam dan basa asalnya. Hidrolisis garam pada dasranya merupakan reaksi
asam basa Bronsted-Lowry.
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun
demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis
komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam
lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah.
Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi
dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang
berarti air dan lisis yang berarti penguraian).
2. Hidrolisis Total
(jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah).
Cara Kerja :
a. Aturlah potongan kertas lakus merah dan biru (berpasangan) kedalam lubang
pelat tetes (memerlukan 3 lubang pelat tetes)
b. Tetesi ketiga pasang lakmus merah dan biru tersebut masing-masing dengan
\larutan garam LA, MA, dan LX. Catat pengamatan.
D. Pengamatan
Foto lampiran :
No Langkah -langkah Gambar Keterangan
.
1. Potong kertas lakmus Jumlah Pasangan
berpasangan dan taruh seperti kertas lakmus merah
gambar di samping! dan biru disesuaikan
dengan jumlah
larutan garam yang
akan di uji cobakan
2. MA
- Tidak
mengubah
warna lakmus
biru
- Mengubah
warna lakmus
merah
menjadi biru
3. LX
- Tidak
mengubah
warna lakmus
biru
- Mengubah
warna lakmus
merah
menjadadi
biru
E. Lembar Data Pengamatan
F. Kesimpulan
- Sifat garam tergantung pada zat penyusunnya, dan zat penyusunnya yang lemah akan
terhidrolisis dan akan memberi sifat yang sama dengan zat penyusun yang kuat.