PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cairan dan elektrolit merupakan cairan yang sangat penting bagi tubuh
dalam rangka menjaga kondisi tubuh sehat. Gangguan dan keseimbangan
elektrolit dapat menyebabkan pengaruh pada fungsi fisiologis tubuh. Karena,
tubuh kita dari atas kandungan air yang mengandung partikel-partikel bahan
organic dan anorganic yang vital untuk hidup. Cairan tubuh adalah larutan
yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah
zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan.
Agar menjaga volume cairan tetap relatif konstan dan agar komposisinya
tetap stabil adalah hal yang terpenting untuk homeostatis. Sistem pengaturan
mempertahankan konstannya cairan tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit
dan asam basa, dan pertukaran kompartemen cairan ekstraseluler dan
intraseluler.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
B. Elektrolit
a.Umur
c. Sex
2. Dewasa :
1. Difusi
2. Osmosis
3. Transpor Aktif
a. Tekanan cairan.
b. Membran Semipermiabel
1. Ketidakseimbangan cairan
Ketidakseimbangan cairan meliputi dua kelompok dasar, yaitu
gangguan keseimbangan isotonis dan osmolar.Ketidakseimbangan
isotonis terjadi ketika sejumlah cairan dan elektrolit hilang
bersamaan dalam proporsi yang seimbang. Sedangkan
ketidakseimbangan osmolar terjadi ketika kehilangan cairan tidak
diimbangi dengan perubahan kadar elektrolit dalam proporsi yang
seimbang sehingga menyebabkan perubahan pada konsentrasi dan
osmolalitas serum. Berdasarkan hal tersebut, terdapat
empat kategori ketidak seimbangan cairan, yaitu :
3. Defisit cairan
Faktor resiko :
a. kehilangan cairan berlebih (muntah, diare,dan pengisapan
lambung) tanda klinis : kehilangan berat badan.
b. ketidakcukupan asupan cairan (anoreksia, mual muntah,
tidak ada cairan dan depresi konfusi) tanda klinis :
penurunan tekanan darah.
4. Dehidrasi
6. Edema
1. Usia
2. Aktivitas
3. Iklim
4. Diet
5. Stress
6. Penyakit
7. Tindakan Medis
8. Pengobatan
9. Pembedahan
1. Riwayat Kesehatan
2. Pengukuran klinis
Jika berat badan turun lebih dari 500 g/hari, ini mungkin
menunjukkan telah terjadi kehilangan cairan dari tubuh. Akan tetapi,
jika penurunan kurang dari 300 g/hari, ini mungkin disebabkan oleh
penyebab lain. Begitu juga bila ada penambahan berat bdan, mungkn
ini menunjukkan retensi cairan.
5. Tanda vital
7. Pemeriksaan fisik
8. Turgor kulit
9. Iritabilitas neuromuskular
12. Osmolalitas
13. Ph urine
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cairan dan elektrolit merupakan cairan yang sangat penting bagi tubuh
dalam rangka menjaga kondisi tubuh sehat. Kita sebagai manusia
membutuhkan keseimbangan cairan dan elektrolit. . Karena, tubuh kita dari
atas kandungan air yang mengandung partikel-partikel bahan organic dan
anorganic yang vital untuk hidup.
Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap sel
mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya paling
cocok untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar
sel) yang cocok pula.
Tubuh harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit yang sesuai
didalam cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit.
Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang
masuk dan keluar.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler
dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam
sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada
di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma),
cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut)
dan substansi terlarut (zat terlarut).
Air menyusun ± 50 – 60% dari total berat badan. Hubungan antara berat
badan total dan total air dalam tubuh relatif konstan pada tiapindividu dan
merupakan refleksi dari lemak tubuh. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit diantaranya adalah :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
B. Saran