Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Ya’ Dedi Suhandi, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Atika Rizki Kurniasari (SR19213099)
Cici Fira Sagita (SR19213010)
Cicy Alvionita (SR19213103)
Lila Adawiya (SR19213016)
Siti Hazizah (SR19213008)
S1 Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2019/2020
KATA PENGANTAR
“ Hepatitis A“.
Kelompok 6
ABSTRAK
1
Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis karena apabila ada anggota keluarga
menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga siap menghadapi resiko
terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita
mampumenyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan
makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif,
perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik
dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya.
Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan
penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat
menyebabkan kematian.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah virus Hepatitis A?
2. Apa yang dimaksud dengan virus Hepatitis A?
3. Bagaimana sifat virus Hepatitis A?
4. Bagaimana penyebab tanda, dan virus gejala Hepatitis A?
5. Bagaimana penularan virus Hepatitis A?
6. Bagaimana cara pencegahan virus Hepatitis A?
7. Bagaimana cara pengobatan virus Hepatitis A?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah Hepatitis A
Penyakit ini sudah dikenal antara tahun (460 – 375 SM), oleh Hippocrates
di wilayah Babilonia, mereka adalah seorang tabib kuno dari daerah Yunani dan
pada tahun 752 M Paus Zaccharias Menulis sebuah surat kepada Santo Bonifacius
tentang bentuk-bentuk dari penyakit kuning yang menular sehingga mereka
menamakan penyakit ini Icterus Infectiosa. penyakit Hepatitis A banyak terjadi
pada saat peperangan. Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama Hepatitis
Infectiosa untuk penyakit kuning menular tersebut dan tahun 1923 Blumer berhasil
membuat sebuah ringkasan yang sempurna berdasarkan letupan Epidemik Jaundice
yang terjadi di Amerika Serikat antara tahun 1912 – 1923 dan observasi tersebut
menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus Hepatitis yaitu Infectiosa
dan Serum Hepatitis. Kemudian timbul pernyataan bahwa Hepatitis A adalah suatu
penyakit yang diakibatkan oleh masuknya virus Hepatitis A ke dalam tubuh yang
kemudian menyerang hati. Penyakit Hepatitis A merupakan penyakit dengan
distribusi global dan infeksi Hepatitis A ditandai dengan adanya antibodi anti HAV
yang secara universal erat hubungannya dengan standar kesehatan atau sanitasi
daerah yang bersangkutan.Penyakit Hepatitis A juga dapat menyebabkan letupan
pada kelompok populasi yang berbeda salah satu contoh adalah letupan yang terjadi
pada saat kampanye militer.Pada tahun 1950 – 1970 pola Sero Epidemiologi
penyakit ini diteliti oleh Murray, Krugman (1967) dan kawan-kawan yang
menuntun ke arah pencegahan penyakit tersebut.
Pada tahun 1973, Feinstone SM dan kawan-kawan menemukan Virus
Hepatitis A untuk pertama kalinya,secara jelas dengan pemeriksaan Immune
Electrone Microscope pada spesimen tinja dan selanjutnya di kembangkan cara
pemeriksaan Immunoassay, hal ini sangat sensitif untuk memungkinkan deteksi
antigen Hepatitis A dengan antibodinya dan membuahkan hasil ditemukannya tes
diagnostik untuk IgM spesifik yang dapat membedakan infeksi virus Hepatitis A
yang baru terjadi dengan yang telah lama terjadi serta tahun 1979 Provost dan
Hilleman berhasil membiakkan Virus Hepatitis A dalam kultur sel dan merupakan
awal perkembangan vaksin Hepatitis A.
Virus Hepatitis A berukuran 27 nanometer dan oleh Anderson (1988) dapat
digolongkan, serta Krugman (1992) sebagai Piconavirus Ternyata terdapat satu
sorotipe yang bisa menimbulkan penyakit Hepatitis pada manusia. Dari gambaran
skema komponen-komponen partikel virus Hepatitis A bahwa peneliti terdahulu
menemukan suspensi sample tinja akan tetap bersifat infeksius meski mendapat
tindakan sterilisasi dengan asam, eter, suhu tinggi dan bahkan dibekukan lebih dari
satu tahun.
4
Namun virus Hepatitis A dapat di inaktivasi dengan cara sterilisasi uap atau (auto
claving), merebus, paparan terhadap konsentrasi tinggi formalin dan radiasi sinar
ultra violet (UV).
Replikasi dari penyakit Hepatitis A target primer utama dari HAV adalah sel-sel
hati ( Hepatosit ) setelah virus tertelan mereka terabsorsimelalui pembuluh darah
diangkut ke hati dan begitu sampai di hati mereka akan di telan oleh Hepatosit. Di
sel materi genetik atau genondari HAV yang terdiri dari stranded RNA akan
bertindak sebagai suatu template yang akan memproduksi protein virus selanjutnya
protein ini akan berkembang kembali membentuk capsid virus yang baru dan akan
dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat di antara sel-sel hati dan mereka
lalu secara bebas akan dibuang melalui tinja.
1.Pengertian
Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan
dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada
1,1 watt), dengan panas kering (180 o C selama 1 jam), selama 3 hari pada 37 o C
atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensi relative hepatitis virus
A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil tindakan istimewa
dalam menangani penderita hepatitis beserta produk-produk tubuhnya.
1.Klasifikasi
Kingdom : Virus
Ordo: Picornavridales
Filum: Pikarnavrides
Genus : Hepatovirus
Kelas : Pikarnavrides
Spesies : Hepatitis A Virus
Famili : Picornavridae
7
3. Fase penyembuhan ( konvalesen ).
Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang adam pada fase ini terjadi
penyembuhan, gejala kuning menurun, nafsu makan kembali membaik, mual-
muntah menghilang, dan organ hati kembali mengecil perlahan-lahan. Kadar enzim
hati dan bilirubin darah pun berangsur-angsur menurun, walaupun penderita masih
terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris
memerlukan waktu 6 bulan.
4. Penularan
Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau
tinja penderita biasanya melalui makanan ( fecel-oral ), bukan melalui aktivitas
sexual atau melalui darah,selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan. Yang bisa
ditularkan lewat jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui darah orang yang
tercemar hepatitis A. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa risiko paling besar
penulran hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu sesudah
timbulnya ikterus. Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu penting.
Pendapat narasumber kami sebagai orang yang pernah terkena Hepatitis A itu
disebabkan karna mungkin yang mengelola makanan waktu BAB (buang air besar)
tidak cuci tangan pakai sabun sehingga ada cemaran karena memegang makanan
yang disajikan
5. Pencegahan
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A,
antara lain:
1.Secara umum
Pencegahan secara umum adalah dengan cara mengubah pola hidup menjadi
lebih sehat dan bersih ( hygiene perorangan ). Misalnya menjaga kebersihan dan
cara makan yang sehat, seperti mencuci tangan sesudah ke toilet sebelum
menyiapkan makanan, atau sebelum makan.Selain itu perlu diperhatikan
kebersihan lingkungan sanitasi, pemakaian air bersih, pembuangan tinja yang
memenuhi syarat kesehatan, pembuatan sumur yang memenuhi standar, mencegah
makanan terkena lalat, memasak bahan makanan dan minuman. merupakan
tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi
sebelum dan sesudah penyakit klinis mereka menjadi apparent.
8
2.Secara khusus
Pencegahan secara khusus dapat dilakukan dengan :
a. Imunisasi pasif ( antibodi )
Diberikan sebagai pencegahan kepada aggota keluarga serumah yang
kontak dengan penderita atau orang yang diketahui telah makan makanan mentah
yang diolah atau ditangani oleh individu yang terinfeksi dan diberikan kepada
orang-orang yang akan berpergian ke daerah endemis. Begitu muncul gejala klinis,
tuan rumah sudah memproduksi antibodi. Imunisasi pasif menggunakan HBlg (
human normal immunoglobulin ) dengan dosis 0,02 ml per kg berat badan.
Pemberian paling lama satu minggu setelah kontak. Kekebelan yang didapat hanya
bersifat sementara. Serum imun globulin ( ISG ), dibuat dari plasma populasi
umum, memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau selama periode
inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun tidak muncul
gejala klinis dari hepatitis A. tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.
b.Imunisasi aktif
Menggunakan vaksin hepatitis A (Havrix). Orang dewasa diberikan satu
vial yang berisi satu ml ( 720 Elisa unit ), sedangkan anak berusia kurang dari 10
tahun cukup setengah dosis. Jadwal penyuntikan yang dianjurkan sebanyak 3 kali,
yaitu dengan range pemberian pada 0,1, dan 6 bulan. Pada tempat suntikan biasanya
timbul pembengkakan ( edema ) berwarna kemerah-merahan yang terasa nyeri bila
ditekan. Kadang-kadang setelah disuntik terasa sakit kepala yang akan hilang
sendiri tanpa pengobatan. Imunisasi tidak diberikan bila sedang sakit berat atau
alergi ( hipersensitif ) terhadap vaksin hepatitis A.
Vaksinasi hepatitis A terutama diberikan kepada orang-orang yang mempunyai
resiko tinggi untuk tertular penyakit ini. Misalnya anggota keluarga atau orang
serumah yang dekat dengan penderita, dokter, paramedis, petugas laboratrium,
anggota ABRI yang tinggal di barak-barak, wisatawan asing yang mengunjungi
daerah endemis ( foreign travel ), homoseksual, dan anak-anak yang dititipkan di
tempat penitipan bayi.
9
6.Cara Pengobatan
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya
sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Terapi hal yang dilakukan hanya
untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol
untuk penurun panas. Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga
keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan
lemak memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan
mentega benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik.
Minuman mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut
karena efek hepatotoksik langsung dari alkohol ( WHO, 2010 ).
Dan untuk penderita Hepatitis akut ysng diderita narasumber kami dia
melakukan pengobatan dengan cara pencucian darah secara rutin
Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat
proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut :
1. Istirahat.
Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem
kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.
2. Anti mual.
Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual, yang
mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi
sangat penting dalam proses penyembuhan.
3. Istirahatkan hati.
Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di
dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan
yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang
disebarkan oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan ( fecal –
oral ), Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain.
2. Sifat umum Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf ( 121 o C selama 20
menit ), dengan dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran
ultra ungu ( 1 menit pada 1,1 watt ), dengan panas kering ( 180 o C selama
1 jam ), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan khlorin ( 10-15 ppm selama
30 menit ).
3. Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak
disebabkan olehzat kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol
dan terlalu sering memakan Bahan kimia seperti obat obatan. Adapaun
gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu : Fase prodromal (
pendahuluan ),Fase ikterik ( dengan gejala kuning ) dan Fase penyembuhan
( konvalesen ).
4. Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A,
antara lain: Secara umum dan secara khusus .
5. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya
sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi
dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan,
beberapa langkah penanganan berikut: Istirahat, Anti mual,dan Istirahatkan
hati.
11
B.Saran
Kita harus memperhatikan kebersihan lingkungan,pergaulan sehari-hari,dan
juga obat-obatan. Karena dengan hal-hak yang kecil yang tidak kita perhatikan
dapat menyebabkan hal-hal yang tidak kita duga nantinya. Hepatitis A pun dapat
diakibatkan dari hal yang sekacil semacam itu.
12
Daftar Pustaka
Ester, Monica. 2002. Keperawtan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC
Inayah, Iin. 2004.
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Jakarta: Selembah Medika
Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya.
Jakarta: Gaya Baru
Mansjoer, Arief, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001.
Buku Ajar Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8, Vol 2.
Jakarta: EGC
http://www.hepatitis.com
https://www.academia.edu/39201177/_Tentang_Penyakit_Hepatitis_A_Penyakit_
Kuning
13