1
Distribusi cairan tubuh serta
komposisinya pada berbagai
kompartemen cairan tubuh
Komponen terbesar
tunggal dari tubuh adalah
air.
Air atau cairan tubuh
didistribusikan antara dua
kompartemen utama yang
dipisahkan oleh
membran
semipermiable.
CIS
CES
1. Cairan Intrasel
(CIS/ICF) = menyusun
2/3 dari total cairan
tubuh.
2. Ion K berkonsentrasi
tinggi.
3. Ion Na berkonsentrasi
rendah.
4. Konsentrasu protein
dalam sel : tinggi,
sekitar 4 x
konsentrasi dalam
plasma
2
Mengapa homeostasis CES perlu dipertahankan?
3
Kompartemen CES pada tubuh kita
Cairan Ekstrasel (CES/ECF) = menyusun 1/3 dari total
cairan tubuh. CES terdiri dari plasma dan interstitial
fluid. Dan terdiri dari dua kategori kecil lainnya, yaitu
lymph dan transcellular fluid.
Plasma adalah bagian cair dari darah.
Intertitial fluid adalah cairan di ruang antarsel, berfungsi
untuk merendam dan melakukan pertukaran dg sel.
Limfe adalah cairan yang dikembalikan dari intertitial
fluid ke plasma melalui sistem pembuluh limfe.
Trancellular fluid terdiri dari sejumlah volume cairan
khusus kecil, yg semuanya disekresikan oleh sel spesifik
ke dalam rongga tubuh tertentu untuk melakukan fungsi
tertentu ; cairan serebrospinal, cairan perikardium, dll.
b. Antar plasma
dan
cairan
2.Untuk
perpindahan
cairan
1.PergerakanInterstisium
diantara
kapiler
dan
cairan
air menembus
interstitial. Pada ujung arteri
membran sel
kapiler tekanan hidrostatik
kapilar diatur
darah
mendorong
cairan
oleh tekanan
keluar
melebihi
tekanan
osmotik koloid ( menahan cairan
Hidrostatik
tetap
di
dalam)
sehingga
dan
mengakibatkan perpindahan dari
Osmotik.
Kapilerinterstitial. Pada ujung
Cairan dan
vena kapiler, cairan berpindah dari
protein
ruang interstitial Kapiler karena
berlebih
tekanan osmotik koloid melebihi
tekanan hidrostatik. Proses ini
dikeluarkan
mengeluarkan O2 dan nutrisi ke
melalui sistem
sel, mengangkut CO2 dan produk
limfatik
sisa.
2. Distal convoluted
tubule (DCT)/ Tubulus
Kontortus Distal
(1) Sekresi aktif ion, asam,
obat-obatan, toksin, amonia
(2) Reabsorpsi selektif ion
sodium & kasium.
(3) Reabsorpsi selektif air.
Epitel DCT (macula densa)
dan juxtaglomerular cells
membentuk
juxtaglomerular complex
(JGC), struktur endokrin
yang mensekresi
1. Hormon erythropoietin
yang merangsang
pembentukan eritrosit
2. Enzim renin yang
mengatur tekanan darah &
Tekanan Osmotik
Tekanan yang berfungsi untuk menghentikan osmosis
Distribusi air di dalam dan di luar sel bergantung pada
tekanan osmotik
Tekanan osmotik berkaitan dengan konsentrasi zat
terlarut total (osmolalitas) di dalam dan luar sel. Air akan
bergerak dari regia berosmolitas rendah ke tinggi
Normalnya, osmolalitas di dalam dan luar sel adalah
sama
Jika zat terlarut atau air tidak bertambah ataupun hilang,
ekuilibrium osmotik sementara akan terganggu. Air akan
masuk atau keluar sel sampai ekuilibrium tercapai
EDEMA
adalah
meningkatnya
volume
cairanekstraseluler
dan
ekstravaskuler
(cairan
interstitium) yang disertai denganpenimbunan cairan
abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga
serosa(jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan
Hipoproteinemia
Menurunnya jumlah
protein darah)
menimbulkan rendahnya
daya ikat air protein
plasma yang tersisa,
sehingga cairanplasma
merembes keluar vaskula
sebagai cairan edema.
Hipoproteinemia ini
biasanyamengakibatkan
edema umum.
KELEBIHAN
NaCl DALAM
TUBUH
ALDOSTERON
Di sekresikan oleh
kelenjar hipofisis
Fungsi : menurunkan
produksi urin
SISTEM BUFFER
Merupakan larutan yang terbentuk dari
hasil pencampuran asam lemah atau basa
lemah dengan garamnya.
Kapasitas buffer menyatakan kemampuan
maksimum sistem buffer untuk
mempertahankan pH.
Fungsi sistem buffer merupakan bagian
dari mekanisme homeostastis tubuh untuk
menjaga pH
keadaan cairan
tubuh yang sangat
basa.
keadaan cairan
tubuh yang sangat
asam.
Asido
sis
Alkal
osis
Martini, F.H., Nath, J.L., and Bartholomew, E.F. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed.
Asidosis Metabolik
Terjadi saat asam metabolik yang diproduksi
secara normal tidak dikeluarkan pada kecepatan
yang normal, atau ada basa bikarbonat yang
hilang dalam tubuh. Gejala ini ditandai dengan
penurunan ion bikarbonat yang bereaksi dengan
ion H+ yang meningkat. Penyebabnya adalah
diabetes melitus, kelaparan, akumulasi asam
laktat karena peningkatan aktivitas otot rangka,
penyakit ginjal, diare berat yang menghilangkan
asam
bikarbonat.
Alkalosis
Metabolik
Asidosis
Respiratorik
Respiratorik
Pengaturan pH di
Proximal Tubule
Di proximal tubule, terjadi sekresi H+ dengan
2 cara :
Sekresi dengan pompa H+ ATP ase
Sekresi dengan secondary active transport.
Terdapat Na+/ K+ ATP ase yang memompa
Na+ ke dalam darah. Dengan demikian
terdapat gradien konsentrasi Natrium dari
luar sel menuju sel tubulus. Hal ini digunakan
oleh antiport H+/Na ATPase yang
mendifusikan Na+ menuju sel dan di saat
Referensi
Martini, F.H., Nath, J.L., and Bartholomew, E.F. Fundamentals of
Anatomy & Physiology. 9th ed. San Fransisco: Pearson Education.
2012.
Sherwood, L. Human Physiology : FromCells to Systems. 7th
ed.Belmont, California: Brooks/Cole Cengage Learning. 2010.
SherwoodL. Fisiologi Manusia: dari selke Sistem. Pendit, B.U.,
Translator. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2009.
Silverthorn, D.U., Human Physiology: An Integrated Appoarch. 5th ed.
San Francisco: Pearson Education. 2010.
Tortora, G.J., Derrickson, B. Principles of Anatomy & Physiology. 14th
ed. United States of America: John Wiley & Sons, Inc. 2014.
Daftar Pustaka
Martini, F.H., Nath, J.L., and Bartholomew, E.F.
Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. San
Fransisco: Pearson Education. 2012.
Sherwood, L. Human Physiology : FromCells to
Systems. 7th ed.Belmont, California: Brooks/Cole
Cengage Learning. 2010.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and
physiology. 14th ed. USA: John Wiley & Sons Inc; 2014.
Silverthorn DE. Human physiology: an integrated
approach. 5th ed. San Fransisco, CA: Pearson Education;
2010