Anda di halaman 1dari 20

Pengaturan

keseimbangan cairan
dan elektrolit
FATIMAH TUZAHRO 10923018
Pengertian Cairan

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut).

Pengertian elektrolit

elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkanpartikel-partikel


bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan
dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan minuman dan
cairan intravena (IV).
Seluruh cairan tubuh terbagi
dalam 2 kompartmen
1 Cairan ekstraselular
2
Cairan intraselular
Cairan interstitial adalah cairan yang
mengelilingi sel dan termasuk cairan
Pada orang dewasa, Jumlah relatif cairan
yang terkandung diantara rongga
ekstraselular menurun seiring
sekitar 2/3 dari cairan tubuh (transseluler)seperti
dengan bertambahnya usia, serebrospinal, perikardial, pleura,
dalam tubuhnya terdapat
yaitu sampai sekitar sendi sinovial, intraokular dan sekresi
di intraselular. Sebaliknya saluran pencernaan.
sepertiga dari volume total
pada bayi hanya setengah pada dewasa. Cairan
dari berat badannya Cairan intravaskular merupakan
ekstraselular terbagi menjadi
cairan yang terkandung dalam
merupakan cairan cairan interstitial dan cairan
pembuluh darah, dalam hal ini
intraselular. intravaskular. plasma darah.
.
Hal yang mempengaruhi
presentasecairan pada tubuh

1. Usia
2. jenis kelamin
3. Derajat
4. Status gizi
Tabel distribusi cairan tubuh
Pengaturan konsumsi air
1. Konsumsi air diatur oleh rasa haus dan kenyang
melalui perubahan yang dirasakan oleh mulut,
hipotalamus, dan perut.

2.Saat konsentrasi zat-zat di dalam darah terlalu


tinggi maka zat tersebut akan menarik air dari
kelenjar ludah.

3.Hipotalamus yang mengetahui konsentrasi darah


terlalu tinggi akan menimbulkan rangsangan untuk minump
Pengaturan pengeluaran air
1.Pengeluaran air diatur oleh ginjal dan otak.

2.Hormon ADH dikeluarkan apabila konsentrasi garam tubuh


terlalu tinggi atau saat tekanan darah terlalu rendah.

3.Hormon ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap


kembali air dan mengedarkannya kembali ke dalam tubuh.

4.Pengeluaran air disesuaikan dengan pemasukan air. Seseorang


yang minum dalam jumlah banyak maka urinenya akan lebih
encer.

5.Tubuh kehilangan air melalui urine, paru-paru sebagai uap, kulit


sebagai keringat, dan sedikit melalui feses.
organ tubuh yang membantu
mengkoordinasikan pengaturan cairan tubuh

Ginjal
Menjaga agar kondisi cairan tubuh tetap stabil

Otak
Penerima rangsangan saat tubuh kekurangan
cairan

Jantung
Memastikan bahwa darah dan cairan yang
dipompa dapat disampaikan ke jaringan yang
membutuhkan
Hormon yang terlibat
1 2
Aldosteron Vasopresin

Hormon aldosteron Hormon


mengondisikan vasopresin
volumecairan mengatur osmolaritas
ekstraselular dengan cairan
mengatur jumlah garam ekstraselular dengan
dalam tubuh
mengatur jumlah air
melalui ginjal
melalui
Mekanisme keseimbangan cairan dan
elektrolit
Pergerakan zat dan air di bagian-bagian tubuh melibatkan
transpor pasif, yang tidak membutuhkan energi terdiri dari
difusi dan osmosis, dan transporaktif yang membutuhkan energi
ATP yaitu pompa Na-K
osmosis
Osmosis adalah bergeraknya molekulmelalui membran
semipermeabeldari larutan berkadar lebih rendah menuju
larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama.

Difusi
Difusi ialah proses bergeraknya molekul
lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke arah larutan
berkonsentrasi rendah
mekanisme pengaturan keseimbangan
cairan dan elektrolit antar kompartemen.
1. keseimbangan donnan 4. Kekuatan Starling (Starling's
Forces)
Keseimbangan Donnan merupakan keseimbangan antara
Tekanan koloid osmotik plasma kira-kira 25 mmHg sedang
cairan intraseluler dengan cairan ekstraseluler yang timbul
akibat adanya peran dari sel membran. tekanan darah 36 mmHg pada ujung arteri dari kapiler darah
dan 15 mmHg pada ujung vena
2. osmolalitas dan osmolaritas
Osmolalitas digunakan untuk menampilkan konsentrasi larutan
osmotik berdasarkan jumlah partikel, sehubungan dengan berat
pelarut

3. Tekanan koloid osmotik


Tekanan koloid osmotik merupakan tekanan yang dihasilkan
oleh molekul koloid yang tidak dapat berdifusi, misalnya
protein, yang bersifat menarik air ke dalam kapiler dan
melawan tekanan filtrasi
Sistem pengaturan cairan tubuh
Dalam kondisi normal, cairan tubuh stabil dalam petaknya masing-masing. Apabila terjadi perubahan, tubuh memiliki sistem
kendali atau pengaturan yang bekerja untuk mempertahankannya. Mekanisme pengaturan dilakukan melalui 2 cara, yaitu
kendali osmolar dan kendali nonosmolar.

a. kendali osmolar
Mekanisme kendali ini dominan dan efektif dalam mengatur volume cairan ekstraseluler. Terjadi melalui:

1. sistem osmoreseptor hipothalamus-hipofisi-ADH


Osmoreseptor terletak pada hipotalamus anterior bagian dari nukleus supra optik. Terdiri dari vesikel yang dipengaruhi
osmolaritas cairan ekstraseluler. Bila osmolaritas cairan meningkat, vesikel akan mengeriput. Sebaliknya bila osmolaritas
cairan menurun, vesikel akan mengembang sehingga impuls yang dilepas dari reseptor akan berkurang. Impuls ini nantinya
merangsang hipofisis posterior melepaskan ADH. Jadi semakin rendah osmolaritas suatu cairan ekstraselulersemakin sedikit
ADH yang dilepaskan. ADH berperan untuk menghemat air dengan meningkatan reabsorbsi.
2. Sistem Renin-Angiotensin-Aldoster
Mekanisme pengaturannya melalui pengaturan ekskresi Na pada urin
melalui interaksi antara aktivitas ginjal dengan hormon korteks adrenal.
Lebih dari 95% Na direabsorbsi kembali oleh tubulus ginjal. Korteks adrenal
merupakan faktor utama yang menjaga volume cairan ekstraseluler melalui
hormon Aldosteron terhadap retensi Na.

b. Kendali non osmolar


1. Refleks “Stretch Receptor” 2. Refleks baroreseptor
Pada dinding atrium jantung terdapat reseptor Bila tekanan darah berkurang, baroreseptor
stretch apabila terjadi dilatasi atrium kiri. Bila karotid akan terangsang sehingga menyebabkan

reseptor ini terangsang, maka akan timbul impuls impuls aferen yang melalui jalur parasimpatis
menurun. Akibatnya, terjadi hambatan efek
aferen melalui jalur simpatis yang akan mencapai
hipotalamus terhadap hipofisis sehingga sekresi
hipotalamus
ADH meningkat.
Distribusi pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh
Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan didalam tubuh setiap waktu selalu
berada dalam jumlah yang kosntan. Dalam keadaan normal, masukan cairan akan dipenuhi melalui
minum atau makanan yang masuk ke dalam tubuh secara peroral, serta air yang diperoleh sebagai
hasil metabolisme. Air yang keluar dari tubuh, termasuk yang dikeluarkan sebagai urin, air didalam
feses, isensibel dan air yang dikeluarkan melalui kulit dan paru-paru
Gangguan keseimbangan cairan tubuh
1. Overhidrasi
kelebihan atau intoksikasi cairan dalam tubuh, sering terjadi akibat adanya kekeliruan
dalam tindakan terapi cairan.

2. Dehidrasi
Merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan yang kurang atau
keluaran yang berlebihan

Gangguan keseimbangan elektrolit


1. Hiponatremia
Kondisi hiponatremia apabila kadar natrium plasma di bawah 130mEq/L. Jika kadar < 118 mg/L maka akan timbul gejala kejang, koma

2. Hipernatremia
Jika kadar natrium > 150 mg/L maka akan timbul gejala berupa perubahan mental, letargi, kejang, koma, lemah. Hipernatremi dapat
disebabkan oleh kehilangan cairan (yang disebabkan oleh diare, muntah, diuresis, diabetes insipidus, keringat berlebihan), asupan air kurang,
asupan natrium berlebihan
Hipokalemia

3. Hipokalemia
Nilai normal Kalium plasma adalah 3,5-4,5 mEq/L. Disebut hipokalemia apabila kadar kalium <3,5mEq/L. Dapat terjadi akibat dari redistribusi
akut kalium dari cairan ekstraselular ke intraselular atau dari pengurangan kronis kadar total kalium tubuh

4. Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah jika kadar kalium > 5 mEq/L. Hiperkalemia sering terjadi karena insufisiensi renal atau obat yang membatasi ekskresi
kalium (NSAIDs, ACE-inhibitor, siklosporin, diuretik)
Sumber

Nyoman Endi Ananda Khrisna dr. IGAG. Utara Hartawan, S. A.


(2017).KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT. 1-16.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai