DISUSUN OLEH :
Nama : Trivena S. Notanubun
Nim : 202164009
Prodi : Ilmu Kelautan
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga tugas
Ekologi Laut Tropis ini dapat selesai.
tugas ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Laut Tropis dari Ibu Ir Sara Haumahu,
M.Si selain itu, tugas ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Rock Pool
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ir Sara Haumahu, M.Si selaku dosen mata kuliah
Ekologi Laut Tropis. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan
topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
tugas ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Rock pool sementara berbagi keuntungan dari ukuran kecil, replikasi dan manipulasi dengan badan
air kecil lainnya tetapi memiliki manfaat tambahan bahwa mereka adalah sistem yang jauh lebih tua dan
menampung komunitas yang lebih beragam. Selain fakta bahwa isolasi Rock pool dapat dengan mudah diukur,
mereka juga memiliki keuntungan tambahan bahwa rezim gangguan tambalan terutama ditentukan oleh
hidroregime kolam, yang dapat dengan mudah diukur menggunakan model hidrologi sederhana.
Ekosistem kolam batuan air tawar mencakup semua jenis depresi yang terjadi pada substrat berbatu
yang (secara berkala) menampung air tawar. Sebagian besar habitat ini bergantung pada curah hujan untuk
mengisi, sementara yang lain mungkin diberi makan oleh sungai yang mengalir atau air tanah (misalnya kolam
tambang).
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Pembaca dapat mengetahui apa itu rock pool
2. Pembaca dapat mengetahui fisik kimia lingkungan rock pool
3. Pembaca dapat mengetahui pola sebaran spasial dan temporal flora dan fauna
4. Pembaca dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi struktur komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
Kolam batu adalah sistem yang cocok untuk mempelajari interaksi trofik dan dinamika jaring
makanan. Berbeda dengan deskripsi kolam sementara yang sering dikutip sebagai habitat 'bebas musuh' , predasi,
pada kenyataannya, penting dalam kolam batu dan telah terbukti menjadi faktor penataan komunitas yang penting.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Organisasi Atau Struktur Komunitas
Di dalam kelompok-kelompok kolam, hewan-hewan yang menyebar secara pasif secara dominan
disebarkan oleh angin dan aliran air di antara kolam-kolam dan pada tingkat yang lebih rendah oleh hewan.
Selama hujan lebat, rock pool bisa meluap. Air ini, yang mungkin menampung hewan dan tahap kehidupan
dorman, umumnya hilang di matriks lanskap sekitarnya dan diperkirakan akan mengakibatkan kehilangan yang
serius, terutama untuk populasi yang terletak di tepi singkapan kadang-kadang, air dapat mengalir dari satu
kolam ke kolam lainnya.
Menggunakan keluaran model hidrologi dikombinasikan dengan deskripsi rinci morfometri kolam
studi, menunjukkan bahwa baik hidroregim dan ukuran habitat memiliki efek yang unik dan berbeda pada biota
kumpulan sementara dan bahwa efek ini bergantung pada mode penyebaran (pasif versus aktif) dari taksa yang
dipertimbangkan. Seperti yang diharapkan, hidroregime lebih penting untuk penyebar pasif daripada penyebar
aktif. Dari perspektif metakomunitas yang berbeda, kombinasi penyortiran spesies dan efek massa paling baik
menjelaskan pola distribusi dalam kelompok 36 kumpulan batuan sementara di Afrika Selatan tengah
Kepentingan relatif sangat bergantung pada strategi penyebaran (aktif versus pasif). Variabel spasial
hanya penting untuk penyebar pasif dan secara signifikan menjelaskan 11% variasi dalam komponen komunitas
ini. Kolam-kolam yang dihubungkan oleh luapan sementara menampung lebih banyak komunitas penyebar pasif
yang serupa daripada yang tidak terhubung, sementara perbedaan komunitas meningkat secara signifikan dengan
jarak antar-kolam. Selain itu, hubungan lengkung negatif ditemukan antara kekayaan takson dan isolasi pada
penyebar pasif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rock pool yaitu area yang berbentuk cekung dan berisi air dan terdapat bebatuan
disekitarnya.
2. Dari segi fisik kimia rock pool terbentuk dari pelapukan dan erosi menghasilkan geomorfologi serupa
dari cekungan, hanya bervariasi di permukaan dan kedalaman
3. Kolam batu adalah sistem yang cocok untuk mempelajari interaksi trofik dan dinamika jaring
makanan. Berbeda dengan deskripsi kolam sementara yang sering dikutip sebagai habitat 'bebas
musuh'
DAFTAR PUSTAKA
Suharno Zen.2015. Studi Ekologi Tempat Berkembangbiak Nyamuk Aedes Sp Di Kota Metro Sebagai Sumber
Belajar Biologi Materi Pokok Insekta. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
Luis Schiesari,Artur Sgambatti Monteiro,Paulo Iiha, Nathaniel Pope Dan Dencio Tadeu.2018. Ekologi
Sistem Mesokosmos Alami : Rock Pool Di Hutan Atlantik.wiley freshwater biology
Luc Brendonck, Merlijn Jocque Ann Hulsmans Dan Bram Vanschoenwinkel.2010. Kolam 'Di Atas Bebatuan':
Kolam Batuan Air Tawar Sebagai Sistem Model Dalam Penelitian Ekologi Dan Evolusi.AIL
Ally J. Evans, Louise B, Firth B, Stephen J, Hawkins,Elisabeth S. Morris, Harry Goudge Dan Pippa J. Moore
.2015. Kolam Batu Dengan Inti Bor: Metode Yang Efektif Untuk Peningkatan Ekologis Pada
Struktur Buatan. Penerbitan Csiro