Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : FISIOLOGI TUMBUHAN

MAKALAH
“PENYERAPAN AIR OLEH AKAR TANAMAN”
(TEORI POMPA ION KALIUM)

Oleh:
KELOMPOK 3

BUNGA INDAH APRILYANI SILITONGA (4161141010)


DESRIANI NAHAMPUN (4163141008)
EMELIA GINTING (4161141017)
EMI KATANA ARUAN (4161141018)
HABIBI SYAHPUTRA PANE (4161141019)

PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER A 2016

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah
Fisiologi Tumbuhan ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing


mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telibat
dalam penilisan makalah ini.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak terdapat kekurangan
,maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan umumnya bagi pembaca.

Medan , 14 Maret 2019

Kelompok 3

i|FISIOLOGI TUMBUHAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………..….1
1.1 Pengantar ..................................................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................................................ 1
BAB II ISI ................................................................................................................................................... 2
2.1 Membuka dan Menutupnya Stomata................................................................................................ 2
2.2 Pengaruh Pompa Ion Kalium ............................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 7

ii | F I S I O L O G I T U M B U H A N
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengantar
Transpirasi sangat ditentukan oleh membukanya stomata. Stomata penting
kalau air dari sel penutup keluar ke sel – sel sekitarnya. Perubahan – perubahan
nilai potensial osmotik di dalam sel penutup disebabkan oleh perubahan kimia
yang terjadi di dalam sel penutup tersebut, yang selanjutnya akan mengubah
potensial airnya. Sehubungan dengan terjadinya perubahan kimia ini, beberapa
teori telah ditemukan.
Stomata membuka jika tekanan turgor sel penutup tinggi, dan menutup
jika tekanan turgor sel penutup rendah. Menutupnya stoma akan menurunkan
jumlah CO2 yang masuk ke dalam daun sehingga akan mengurangi laju
fotosintesis. Pada dasarnya proses membuka dan menutupnya stoma bertujuan
untuk menjaga keseimbangan antara kehilangan air melalui transpirasi dengan
pembentukan gula melalui fotosintesis. Selain itu, ketika sel penutup dapat diatur
dengan cara pemompaan ion secara aktif. Ion k dipompakan ( didukung dengan
fakta pada penambahan ATP yang contohnya adalah sayatan sel epidermis yang
diapungkan pada larutan KCl, kondisi ini menyebabkan kadar ion k meningkat.
Hal ini menyebabkan stomata cepat membuka ( dalam keadaan terang) digunakan
CO2 pada proses fotosintesis menyebabkan PH akan naik, meningkatnya PH akan
mempengaruhi hidrolisisnya menjadi gula.

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan mengenai transpor air pada tumbuahan
2. Menjelaskan mengenai transpirasi pada tumbuhan
3. Menjelaskan mengenai pemompaan ion k

1|FISIOLOGI TUMBUHAN
BAB II
ISI
2.1 Membuka dan Menutupnya Stomata
Perubahan tekanan turgor menyebabkan pembukaan dan penutupan
stomata terutama disebabkan oleh pengambilan dan kehilangan ion kalium(K+).
Secara reversibel oleh sel penjaga. Stomata membuka ketika sel-sel penjaga
secara aktif mengakumulasi K+ dari sel-sel epidermal disekitarnya. Pengambilan
zat terlarut ini menyebabkan potensial air didalam sel penjaga menjadi lebih
negatif, kondisi ini memungkinkan air mengalir ke dalam sel secara osmosis
sehingga sel menjadi membengkak. Sebagian besar K+ dan air disimpan si
vakuola, dengan demikian tonoplas juga memainkan peranan penting.
Peningkatan muatan positif sel akibat masuknya K+ diturunkan dengan
pengambilan ion klorisa(Cl–) melalui pemompaan ion hidrogen yang di bebaskan
pada saat asam organik setelah kehilangan ion hidrogennya.

Penutupan stomata di sebabkan oleh pengeluaran K+ dari sel penjaga yang


menyababkan kehilangan air secara osmotik. Pengaturan aquaporin bisa juga
terlibat dalam pembengkakan dan pengerutan sel penjaga dengan mengubah
permeabialitas terhadap air. Pembukaan stomata berkolerasi dengan transpor aktif
pengeluaran H+ oleh sel penjaga(Campbel 2003).

Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat.
Peningkatan tekanan turgor oleh sel penjaga disebabkan oleh masuknya air
kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air antar sel akan selalu dari sel yang
mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel dengan potensi lebih rendah. Tinggi
rendahnya potensi air sel tergantung pada jumlah bahan yang terlarut dari cairan
tesebut, semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi yang terjadi pada sel
semakin rendah .Kerapatan uap air diudara tergantung dengan resistensi stomata
dan kelembaban nisbih dan juga suku udara tersebut, untuk perhitungan laju
transpirasi. Kelembaban nisbih didalam rongga substomata dianggap 100%. Jika
kerapatan uap air didalam rongga substomata sepenuhnya tergantung pada suhu
( Tjitrosoepomo, 1998 ).

2|FISIOLOGI TUMBUHAN
Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam tergantung spesies
tumbuhannya. Stomata adalah celah yang ada di antara dua sel penjaga (guard
cell). Stomata pada umumnya terdapat pada permukaan bawah daun.Dalam proses
transpirasi, air menguap dari dinding sel-sel parenkim palisade dan parenkim
spongy ke ruang interseluler. Kedua jenis sel-sel parenkim ini secara kolektif
disebut sebagai sel-sel mesofil. Rongga udara yang relatif luas yang berada di
bawah posisi stomata di dalam daun disebut sebagai rongga substomatal. (Lakitan,
2007)

Selain sebagai tempat pengeluaran air, stomata juga berfungsi sebagai


tempat keluarnya oksigen. Dalam daun setelah karbondioksida larut, dalam
lapisan tipis cairan yang menyelaputi permukaan setiap sel di bagian dalam daun,
kemudian berdifusi ke dalam sel-sel. Sitoplasma sel-sel ini kaya akan karbonat
anhidrase yang akan mengkatalis pembentukan asam karbonat. Reaksi ini
merupakan sumber langsung CO2 untuk reaksi fotosintesis dalam keadaan gelap.
Oksigen yang dihasilkan dari reaksi dengan cahaya, berdifusi dari sel-sel ke ruang
hawa intersel dan akhirnya keluar melalui stomata.

Berbagai faktor lingkungan mempengaruhi membuka dan menutupnya


stomata terutama cahaya, ion kalium, klorida, asam malat, konsentrasi CO2,
kekurangan air, asam absisat dan temperatur. (Santoso, 1990)

2.2 Pengaruh Pompa Ion Kalium


Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel penutup dan sel-
sel pembantu. Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tipis
menggembung dan dinding sel yang tebal yang mengelilingi lobang (tidak dapat
menggembung cukup besar) menjadi sangat cekung, karenanya membuka lobang.
Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata tergantung pada perubahan-
perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel penutup turgid lobang
membuka dan sel-sel mengendor pori/lobang menutup.

Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung


dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam
stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat

3|FISIOLOGI TUMBUHAN
khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga
dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke arah
luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut
yang mengakibatkan stomata membuka.

Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada
sel penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan
merangsang masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan
dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar sel penjaga.

Ketika ion kalium masuk ke dalam sel penjaga, sejumlah yang sama ion
hydrogen keluar, dimana ion hidrogen tersebut berasal dari asam-asam organic
yang disintesis ke dalam sel penjaga sebagai suatu kemungkinan faktor penyebab
terbukanya stomata. Asam organic yang disintesis umumnya adalah asam malat
dimana ion-ion hydrogen terkandung didalamnya. Asam malat adalah hasil yang
paling umum didapati pada keadaan normal. Karena ion hydrogen diperoleh dari
asam organic, pH di sel penjaga akan turun (akan menjadi semakin asam), jika H+
tidak ditukar dengan K+ yang masuk.

Suatu penelitian menunjukkan bahwa turgor sel penjaga berkaitan dengan


metabolisme penyerapan ion, terutama K+. Meningkatnya konsentrasi K+ pada

4|FISIOLOGI TUMBUHAN
sel penjaga, stomata membuka lebih lebar sebaliknya ketika menutup tidak terjadi
akumulasi K+. Mekanisme membuka menutupnya stomata terutama tergantung
pada akumulasi K+ pada sel stomata dan bukan semata-mata oleh adanya
hidrolisa amilum menjadi gula sebagaimana dipercaya selama ini, hidrolisa
amilum ini hanya faktor sekunder.

Untuk akumulasi K+ ini disediakan sebagian oleh vakuola sel lateral dan
sebagian lagi oleh sel epidermis. Akumulasi K+ ini akan berbalik bila stomata
menutup, yaitu K+ berakumulasi di sel epidermis. Tidak ada perbedaan electro
potential yang menyolok antara setiap sel epidermis dan bagaimanapun keadaan
stomata, K+ ditransport secara aktif dan ketika stomata membuka atau menutup
memerlukan energi.

Beberapa teori menjelaskan mekanisme buka – tutupnya stomata, di


antaranya adalah teori “gerakan atau pompa ion K”. Masuknya ion K terjadi
secara difusi melalui pertukaranion dengan Cl- dan H+. Telah diketahui bahwa
K+ terlibat dalam metabolisme karbohidrat, karena perananya mendukung
aktivitas enzim fosforilase. Enzim ini berperan dalam konversi amilum menjadi
glukosa. Bila ion K meningkat pada sel penutup, aktivitas pengubahan
amilum menjadi glukosa juga meningkat. Dengan bertambahnya konsentrasi
glukosa sel penutup maka akan meningkatkan potensial osmotik selnya.
Dengan demikian akan menggerakkan air sel-sel sekitarnya berosmosis
menuju sel penutup. Akibatnya, tekanan turgor sel penutup meningkat dan
stoma membuka.

Gambar 1. Perubahan K+ dan pH pada buka – tutup stomata

5|FISIOLOGI TUMBUHAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Transpor air yang terjadi pada tumbuhan melalui penyerapan oleh akar
tanaman dimana air masuk dapat melalui bulu-bulu akar kemudian
melewati bagian yang hidup dari sel (simplas) ataupun melewati bagian
yang tidak hidup dari sel (apoplas). Keseimbangan air suatu tanaman dapat
dijaga melalui proses transpirasi dan juga proses gutasi.

2. Transpirasi terjadi jika stomata, lubang kutikula dan juga lentisel


mengelurkan uap air dan karbondioksida di siang hari yang panas. Laju
transpirasi berbanding lurus dengan pengangkutan air dan hara terlarut dari
dalam tanah.

3. Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada
sel penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat
berperan merangsang masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika
tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar
sel penjaga. Ketika ion kalium masuk ke dalam sel penjaga, sejumlah yang
sama ion hydrogen keluar, dimana ion hidrogen tersebut berasal dari asam-
asam organic yang disintesis ke dalam sel penjaga sebagai suatu
kemungkinan faktor penyebab terbukanya stomata.

6|FISIOLOGI TUMBUHAN
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, NA., Reece, JB., Mitchell, LG., 2002. Biologi jilid II edisi ke lima.
Jakarta : Erlangga.

Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja


Grafindo Persada.

Santoso. 1990. Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press.

Tjitrosoepomo, H.S. 1998. Botani Umum. Yogyakarta : UGM Press.

7|FISIOLOGI TUMBUHAN

Anda mungkin juga menyukai