Anda di halaman 1dari 26

Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan

“Transpirasi”
OLEH :

Kelompok 4 :
Nama Anggota :
1. Exel Valentino Zebua (2010211030)
2. Latifa Ramadhani (2010211026)
3. Marshanda (2010211035)
Transpirasi
Pengertian Transpirasi
 Transpirasi adalah  suatu proses uap air yang  di bawa
oleh tanaman dari akar dengan melalui pori – pori daun
yang selanjutnya  berubah menjadi uap kemudian  di
lepaskan ke atmosfer. Pada dasarnya tranpirasi adalah
merupakan suatu proses pergerakan air pada tanaman
yang kemudian menguap, proses penguapan nya
terjadi pada bagian daun, batang ataupun bunga.

 Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan


hidup tanaman yang terletak diatas permukaan tanah
melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel

 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang


stomata, paling besar peranannya dalamtranspirasi
Mekanisme transpirasi
Mekanisme transpirasi

 Di awali dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang berada
dalam daun.
 Terjadi nya penguapan air ke rongga antar sel yang  akan terus berlangsung selama
rongga antar sel belum jenuh dengan uap air.
 Sel – sel yang menguapkan air nya kerongga antar sel, tentunya  akan mengalami
kekurangan air sehingga potensial air nya akan  menurun. Dalam kekurangan ini maka
akan terus di isi oleh air yang berasal dari xilem tulang daun, yang selanjutnya  tulang
daun akan menerima air dari batang dan batang menerima dari akar dan seterusnya
 Uap air yang terkumpul pada  ronga antar sel akan tetap berada dalam rongga antar sel
tersebut, selama stomata pada epidermis daun tidak membuka. Jika  stomata
membuka, maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer jika
 tekanan uap air di atmosfer tersebut  lebih rendah dari rongga antar sel maka uap air
dari rongga antar sel tersebut akan keluar pada atmosfer dalam proses tersebut di sebut
juga dengan  transpirasi.
 Jadi syarat utama dalam  berlangsungnya transpirasi adalah adanya penguapan air di
dalam daun serta  terbukanya stomata.
Macam-Macam Transpirasi

01
Transpirasi Kutikuler
evaporasi air yang terjadi secara
langsung melalui kutikula

03
(epidermis, daun) secara relatif
tidak bisa di tembus oleh air Transpirasi Lentikuler
dan mayoritas jenis tumbuhan Lentisel adalah daerah pada kulit
yang transpirasinya melalui kayu yang berisi sel-sel yang
kutikula hanya dalam jumlah tersusun lepas yang dikenal
sedikit. sebagai alat komplementer, uap
Transpirasi Stomater air yang hilang melalui jaringan

02 evaporasi yang  terjadi  dengan ini sebesar 0.1 % dari total


melalui stomata. Air yang transpirasi
menguap melalui dinding –
dinding basah mesofil menuju
Stomater : 80-90% total transpirasi
ke ruang antar sel, uap air
Kutikuler: 20% total transpirasi
kemudian  berdifusi dengan
Lentikuler : 0,1% total transpirasi
melalui stomata dari ruang antar
sel ke atmosfer luar.
Transpirasi
(Evaporasi air dari permukaan daun)
 Air dari xylem memasuki rongga udara daun dan
juga difusi ke dalam sel-sel mesofil
 Air keluar dari daun dengan difusi terutama
melalui stomata,yang membuka dan menutup
sebagai respon terhadap lingkungan dan sinyal
internal
 Sejumlah kecil air (<5%) juga dapat difusi melalui
difusi
 Sedangkan sejumlah air yang lain akan di
transpirasi
Peranan transpirasi

1. Pengangkutan air ke
daun dan difusi air antar
sel
2. Penyerapan dan
pengangkutan air, hara
3. Pengangkutan asimilat
4. Membuang kelebihan air
5. Pengaturan bukaan
stomata
6. Mempertahankan suhu
daun
Lubang stomata yang
mengatur laju transpirasi
Besarnya air yang tertranspirasi

Air dibutuhkan  oleh sebuah tumbuhan untuk tetap


 dapat bertahan hidup akan tetapi  hanya sedikit air
yang dapat  di ambil oleh akar yang di gunakan
untuk pertumbuhan serta  metabolisme, sisanya 97
– 99,5% hilang oleh proses transpirasi dan juga
gutasi.

Sebagian besar air yang diserap tanaman


ditranspirasikan. Misalnya pada tanaman jagung,
dari 100% air yang diserap: 0,09% untuk
menyusun tubuh, 0,01% untuk pereaksi, 98,9%
untuk ditranspirasikan
Penjelasan Umum Mekanisme
Pembukaan dan Penutupan Stomata
 Proses membuka dan menutupnya stomata banyak dipengaruhi
oleh intensitas cahaya di sekitarnya. Jika intensitas cahaya kuat,
maka stomata membuka, sebaliknya jika intensitas cahaya
rendah atau dalam keadaan gelap, stomata akan menutup. Oleh
karena itu, pada siang hari stomata lebih banyak terbuka,
sehingga proses transpirasi sangat besar. Gerakan membuka
menutupnya stomata ini juga di sebabkan oleh mengembang dan
mengerutnya sel pengawal (sel penutup).
 Pada saat cahaya kuat, sel pengawal menyerap air dari sel
tetangga, yang mengakibatkan sel pengawal mengembang dan
tegang. Kondisi ini mengakibatkan bagian dinding sel yang lentur
tertarik di belakang ke arah sel tetangga dan bagian dinding sel
yang berbatasan dengan lubang stomata ikut tertarik. Hal ini yang
menjadikan stomata terbuka sehingga uap air dari dalam rongga
antar sel keluar.
Penjelasan Mekanisme
Pembukaan dan Penutupan Stomata
Teori perubahan pati menjadi gula
Teori pengangkutan proton, K+
Bukaan stomata pada tanaman sukulen
1. Teori perubahan pati menjadi gula
Siang hari terjadi fotosintesis, CO2 diserap,
kandungannya dalam ruang antar sel menurun, pH
naik (7), pati dalam sel penjaga terhidrolisis menjadi
gula, Ψs sel penjaga turun, Ψw turun, endoosmosis di
sel penjaga, Ψp naik, dinding sel penjaga tertekan ke
arah luar, stomata terbuka

2. Teori pengangkutan proton (K+)


Pada siang hari, saat fotosintesis di sel penjaga terbentuk
zat antara fotosintesis yaitu asam malat, kemudian
dipecah menjadi H+ dan ion malat, H+ keluar dari sel
penjaga, kedudukannya digantikan K +, terjadi ikatan K+
dg ion malat membentuk kalium malat, Kmalat masuk
ke vakuola sel penjaga dan menurunkan Ψs nya. Terjadi
endoosmosis ke dalam sel penjaga, Ψp sel penjaga naik,
turgor, dinding sel dari sel penjaga tertekan ke arah luar,
stomata membuka
3. Bukaan stomata pada tanaman CAM
Tanaman CAM membuka stomatanya malam hari, pada
malam hari terjadi respirasi tidak sempurna dan KH
diubah menjadi asam malat, dari respirasi tersebut CO2
tidak dilepaskan, tetap diikat, pH tetap tinggi (7), pati
dalam sel penjaga dihidrolisis menjadi gula, Ψs nya
menurun, terjadi endoosmosis, Ψp sel penjaga naik, turgor,
dinding sel penjaga tertekan ke arah luar, stomata
membuka
Pengukuran Pembukaan Stomata
Menurut lakitan (2012), stomata akan membuka
jika takanan turgor kedua sel penjaga menigkat.
Peningkatan turgor sel penjaga disebabkan oleh
Meningkatnaya air dan mempengaruhi
masuknya air ke dalam sel penjaga. Pergerakan air
melalui antar sel di pengaruhi oleh banyaknya membukanya stomata dengan bantuan ion Kalium
yang terdapat pada bagian sel penjaga. Peningkatan
perbedaan atau tingkat konsentrasi pada suatu sel.
konsentrasi ion kalium akan menurunkan potensi
Air akan bergerak ke tekanan atau konsentrasi
osmotik  sel, sehingga dengan adanya kolerasi
yang tinggi ke sel yang memiliki konsentrasi ataua
antara kalium dengan osmotik sel akan
tekanan yang lebih rendah. Jumlah air dipengaruhi
mempengaruhi membukanya stomata. Selain
atau tergantung pada jumlah bahan yang terlarut di
kailum juga terdapatnya beberapa senyawa yang
dalam cairan sel. Semakin banyaknya bahan yang
mempengaruhi kerja stomata. Asam absisat
terlarut maka potensi osmotik akan semakin
rendah, sehingga tekanan turgor sel akan tetap dan mempengaruhi menutupnya stomata. 
secara keseluruhan  potensi air sel akan menurun.
Pentingnya dilakukanya pengukuran stomata pada tanaan iala guna
mengetahui tingkat kerapatan dan persentase stomata yang membuka
pada waktu tertentu. Pengukuran praktikum pada bidang pertanaian
memeiliki peran penntinga guna menunjangnya tingkat produksi dari
tanaman. Melalui pengukuran dan tingkat stomata akan membantu
dilakukanya pemenuhan serta menjaga tanaman agar tumbuh optimal.
Salah satu contohnya ialah pemupukan tanaman, pupuk daun akan lebih
efektif ketika pada pagi atau sore hari hal tersebut di dasarkan atas ke
optimuman pembukaan stomata tanaman. Selain itu juga pengukuran
kerapatan stomata juga bermanfaat untuk mengetahui laju transpirasi dan
respirasi tanaman. Pengukuran kerapatan akan diperoleh prilaku stomata
yang mana akan menunjang pertumbuhan serta kebutuhan tanaman. 
Pengukuran Pembukaan Stomata

Pengamatan karakteristik stomata yang meliputi panjang dan lebar porus, jumlah
stomata terbuka dan tertutup, serta kerapatan stomata dilakukan menggunakan
metode replika, sedangkan kerapatan stomata dihitung dengan rumus.

Panjang, lebar, dan jumlah stomata yang tertutup ataupun terbuka adalah
parameter fisik yang pengukurannya dilakukan terhadap dari intensitas cahaya
menggunakan lux meter serta suhu dan kelembaban udara menggunakan
thermohigrometer. Bagian yang diamati adalah daun dan perubahannya pada
waktu pagi, siang, dan malam hari serta ketika terkena sinar matahari atau tidak.
Pertukaran Gas (CO2) Melalui Stomata
● Stomata merupakan alat istimewa pada tumbuhan, yang merupakan modifikasi
beberapa sel epidermis daun, baik epidermis permukaan atas maupun bawah daun.
Struktur stomata sangat bervariasi pada antar tumbuhan, terutama bila dibandingkan
untuk antar tumbuhan yang lingkungan hidupnya cukup kontras. Melalui stoma
tumbuhan menunjukkan kemampuan adaptifnya terhadap perubahan dan stress dari
lingkungannya.
● Stomata atau mulut daun adalah komponen sel epidermis daun. Fungsi stomata adalah
sebagai lintasan masuk keluarnya CO2, O2, dan H2O selama
berlangsungnya fotosíntesis dan respirasi.
● Tumbuhan darat banyak mengeluarkan air melalui stomata, terutama pada siang hari
yang terik. Melalui alat yang sama, tumbuhan juga melepaskan gasgas seperti CO2
dan O2, terutama pada siang hari, kecuali pada tumbuhan gurun. Sebaliknya, melalui
stomata tumbuhan juga menyerap CO2 dan O2
● Stomata selain merupakan alat pelepasan dan penyerapan, juga merupakan alat kontrol
atau pengatur pertukaran gas agar terjadi keajegan dinamik cairan dan gas-gas dalam
jaringan untuk mempertahankan aktivitas fisiologinya.
● Pada saat penyerapan gas, gas-gas dari atmosfer masuk ke ruang stomata melalui
stomata secara difusi sederhana. Gas-gas didorong oleh adanya gradien tekanan gas
secara partial, atau ada beda potensial kimia gas antara atmosfer dan ruang stoma.
Pada siang hari dimana stomata umumnya membuka (kecuali tumbuhan gurun),
melalui stomata masuk gas-gas CO2, karena tekanan partial CO3 atmosfer lebih besar
dibanding tekanan partial pada ruang antar sel dan stoma. Seiring dengan itu, O2 dari
fotosintesis mengalir keluar karena tekanan partiel O2 di ruang antar sel lebih besar
daripada atmosfer, selain gas H2O yang merupakan sisa metabolisme. Karenanya
kontrol laju hilangnya air selain mengatur tingkat konduktivitas stoma, juga
mengendalikan laju respirasinya
Senyawa Anti Transpirasi

 Senyawa kimia yang diberikan ke pada tanaman dengan tujuan


untuk menurunkan laju transpirasi

 Mekanisme kerja: melalui penutupan lubang stomata oleh partikel


tertentu maupun dengan mendorong berlangsungnya mekanisme
fisiologis yang menyebabkan stomata menutup

 Harganya sangat mahal dan belum ada yang efektif untuk


menurunkan laju transpirasi
Perbedaan Transpirasi dengan evaporasi

No Transpirasi Evaporasi
Proses fisiologis atau fisika
1 Proses fisika murni
yang termodifikasi

2 Diatur bukaan stomata Tidak diatur bukaan stomata

3 Diatur beberapa macam tekanan Tidak diatur oleh tekanan

4 Terjadi di jaringan hidup Tidak terbatas pada jaringan hidup


Permukaan yang menjalankannya
5 Permukaan sel basah
menjadi kering
Perbedaan Transpirasi dengan gutasi
No Transpirasi Gutasi

1 Terjadi pada siang hari Pada malam hari

2 Air yang hilang berbentuk uap air Air yang keluar berbentuk cair

Cairan mengandung solute, seperti


3 Yang dilepaskan uap air murni
gula dan garam
Terjadi melewati stomata, lubang
4 Melewati hidatoda
kutikula, dan lenti sel
5 Terkendali oleh bukaan stomata Tidak terkebdali
Menurunkan suhu permukaan Tidak menurunkan suhu
6
tanaman permukaan
Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi

Faktor lingkungan  Faktor tanaman


1. Kelembaban udara 1. Stomata: jumlah per satuan luas,
2. Suhu letak stomata (permukaan bawah atau
3. Kecepatan angin atas daun, timbul/tenggelam), waktu
4. Cahaya bukaan stomata
5. Tekanan udara 2. Daun: berbulu/tidak, warna
6. Ketersediaan air tanah daun(kandungan klorofil daun),
7. Debu posisinya menghadap matahari secara
langsung atau tidak,daya hisap daun,
3. Tekanan akar
4. Laju fotosintesis dan respirasi,
5. Jenis dan umur tanamannya.
.      Kegunaan dan kerugian transpirasi terhadap
tumbuhan

Kerugian Transpirasi Kegunaan Transpirasi


Transpirasi dapat membahayakan tanaman 1. Pengangkutan air ke daun dan
jika lengas tanah terbatas, penyerapan air difusi air antar sel
tidak mampu mengimbangi laju transpirasi, 2. Penyerapan dan pengangkutan air,
tanaman layu, layu permanent, mati, hasil hara
tanaman menurun 3. Pengangkutan asimilat
4. Membuang kelebihan air
5. Pengaturan bukaan stomata
6. Mempertahankan suhu daun
7. Pengangkutan mineral
8. Pertukaran energi
Kesimpulan

 Transpirasi adalah proses kehilangan air karena penguapan melalui bagian dalam
tubuh tanaman, yaitu air yang diserap oleh akar-akar tanaman, dipergunakan untuk
membentuk jaringan tanaman dan kemudian dilepaskan melalui daun ke atmosfir.
 Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak
diatas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel
 Macam-macam transpirasi yaitu transpirasi stomater,kutikuler,lentikuler
 Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi antara lain Faktor dari dalam tumbuhan
(jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata) dan Faktor dari luar (suhu, cahaya,
kelembaban, dan angin).
Thank You

Anda mungkin juga menyukai