Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Larutan Hipofisa Ikan Nila ( Donor ) Pada Ikan Komet Terhadap

Tingkat Keberhasilan dan Waktu Ovulasi


Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum
Teknologi Pembenihan Ikan

Disusun oleh :
Azlhimsyah Rambun P
230110120034
PERIKANAN A

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015

Pengaruh Larutan Hipofisa Ikan Nila ( Donor ) Pada Ikan Komet Terhadap
Tingkat Keberhasilan dan Waktu Ovulasi
Ikan komet (Carassius auratus) merupakan salah satu ikan hias yang
banyak dibudidayakan. Hal ini disebabkan ikan komet memiliki pasa ran dan
permintaan yang cukup tinggi serta relatif stabil. pemijahan ikan komet dapat
terjadi dalam waktu semalam sampai malam berikutnya setelah induk betina dan
jantan dikumpulkan. Pemijahan buatan dapat dilakukan melalui aplikasi
hormonal. Salah satu pemijahan buatan dan aplikasi hormonal adalah hipofisasi.
Beberapa alternatif untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemijahan buatan
tanpa harus mengorbankan ikan donor yaitu dengan menggunakan preparat
hormonal seperti ovaprim, HCG (Human Chorionic Gonadotropin), LHRH
(Luteinizing Hormone Releasing Hormone) dan PMSG (Pregnant Mare Serum
Gonadotropin). Namun harga yang mahal menyebabkan penggunaan hormon
tersebut tidak ekonomis di kalangan petani ikan. hormon adalah zat yang
dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang
mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.sebagian besar hormon merupakan
protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda.
sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari
kolesterol.
Hipofisa adalah kelenjar endokrin yang terletak dalam sella tursika, yaitu
lekukan dalam tulang sfenoid. Kelenjar hipofisa paling tidak menghasilkan tujuh
hormon yaitu GH, ACTH, TSH, LTH, FSH, LH, ICSH, MSH. (budiyanto, 2002)
Hipofisa terletak dibawah otak, jadi untuk mengambil kelenjar hipofisa langkah
pertama yang harus diambil adalah mengeluarkan otak. Kelenjar hipofisa ini
terletak disebelah bawah bagian depan otak besar (dienchephala) sehingga jika
bagian otak ini diangkat maka kelenjar ini akan tertinggal. Dengan demikian,
untuk mengambil kelenjar hipofisa maka tulang tengkorak harus di angkat terlebih
dahulu. Kelenjar hipofisa terdiri dari 4 bagian yang memiliki masing-masing
memiliki nama yang berbeda. Adapun urutan-urutan bagian dari kelenjar hipofisa
ini dari dpan kebelakang adalah Pars tubelaris, pars anterior, pars intermedius dan

neurophysis. Pars anterior mempunyai peranan penting bagi pembiakan karena


menghasilkan hormon gonadotropin yang bekerja terhadap gonad. Bagian inilah
yang sebenarnya memgang peranan penting dalam melaksanakan pemijahan.
Dalam hormon gonadotropin yang mampu merangsang pembiakan afalah follicle
stimulating hormon (FSH-like Hormon) dan luteineizing hormon (LH-like
hormon).
Untuk melakukan donor hipofisa antara ikan ada beberapa syarat yang
akan menunjang keberhasilan donor. Syarat indukan yang bisa diambil kelenjar
hipofisanya adalah ikan jantan yang telah matang gonad. Perbandingan berat ikan
jantan dengan ikan betina adalah 1,5 : 1 jadi ikan jantan seberat 1,5 Kg digunakan
untuk hipofisasi induk betina yang memiliki berat 1 kg. Perbandingan diatas
berguna jika donor dan penerima berasal dari satu spesies, jika menggunakan
donor dari lain spesies maka dosisnya harus ditambah. Donor dari lain spesies
disebut donor universal contohnya ikan mas, tetapi sebaiknya donor dan penerima
tetap berasal dari satu famili. Adapun kendala dalam dalam pendonoran hipofisa
ikan nila terhadap ikan komet adalah berasal dari family yg berbeda.
Ikan nila
Kerajaan :Animalia

Kerajaan

Ikan komet
:Animalia

Filum

:Chordata

Filum

:Chordata

Kelas

:Osteichtyes

Kelas

:Actinopterygii

Ordo

:Perciformes

Ordo

:Cypriniformes

Famili

:Cichlidae

Famili

:Cyprinidae

Genus

:Oreochromis

Genus

:Carassius

Spesies

:Oreochromis niloticus

Spesies

:C. auratus

Perbedaan family dan spesies disini akan merupakan salah satu factor
terjadinya kegagalan pada pendonoran kelenjar hipofisa ikan nila terhadap ikan
komet. Kemudian selain itu factor factor lain yang harus diperhatikan adalah
tingkat kematangan gonad, dan treatment sebelum melakukan pendonoran,

Kekurangan dari teknik hipofisasi adalah adanya kemungkinan terjadi reaksi


imunitas (penolakan) dari dalam tubuh ikan terutama jika donor hipofisa berasal
dari ikan yang berbeda jenis, adanya kemungkinan penularan penyakit, adanya
hormon hormon lain yang mungkin akan merubah atau malah menghilangkan
pengaruh hormon gonadotropin. Jadi kelenjar hipofisa ikan nila kurang
berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan dan waktu ovulasi ikan komet.

Sumber Pustaka :
https://rulihakiki.wordpress.com/pengenalan-hormon-pengambilan-danpengawetan-hipofisa/ diakses 15 Mei 2015 pukul 16.35
Rizki Andalusia, A. Shofy Mubarak dan Yeni Dhamayanti.2008. RESPON
PEMBERIAN EKSTRAK HIPOFISA AYAM BROILER TERHADAP
WAKTULATENSI, KEBERHASILAN PEMBUAHAN DAN PENETASAN
PADA PEMIJAHAN IKAN KOMET (Carassius auratus auratus). Program
Studi Budidaya Perairan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai