Anda di halaman 1dari 21

Asisten : Mita rahayu

Hari : Kamis, Kel : 2


Tanggal : 16 Maret 2017

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)


DAN SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)

OLEH :
MITA RAHAYU
1504114828
BUDIDAYA PERAIRAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah swt, yang mana telah memberikan rahmat

dan karunia-nya sehingga laporan praktikum Fisiologi Hewan Air yang berjudul

“Menghitung Sel Darah Merah (Eritrosit) Dan Sel Darah Putih (Leukosit)” ini

dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan

secara langsung. Praktikum ini dilaksanakan sebagai upaya pembelajaran serta

pelatihan bagi Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para asisten praktikum biologi

perikanan yang telah memberikan arahan ketika melakukan praktikum tersebut.

Tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu penulis menyadari

bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan dalam penulisan untuk masa akan datang. Semoga laporan ini

bermanfaat dan berguna.

Pekanbaru, Maret 2017

Mita Rahayu
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iii

DAFTAR TABEL .................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ v

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE


3.1. Waktu dan Tempat..................................................................... 6
3.2. Bahan dan Alat .......................................................................... 6
3.3. Metode Praktikum ..................................................................... 6
3.4. Prosedur Praktikum ................................................................... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil ........................................................................................... 8
4.2. Pembahasan ............................................................................... 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan ................................................................................ 12
5.2. Saran .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Sel Darah Merah (Eritrosit) ................................................................ 8


2. Sel Darah Putih (Leukosit).................................................................. 8
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perhitungan Pada Sel Darah Merah....................................................... 9


2. Perhitungan Pada Sel Darah Putih......................................................... 9
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat dan Bahan Praktikum .................................................................... 14


2. Bentuk Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih ...................................... 15
1

I. PENDAHULUAH

1.1. Latar Belakang

Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh

makhluk hidup dan bagaimana mereka melakukan agar mereka lulus hidup dan

dapat mengatasi berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga mereka

dapat beradaptasi dan mempertahankan eksistensinya. Pada ikan yang hidup di

perairan umum seperti laut, sungai dan danau, perubahan yang terjadi pada

lingkungan mungkin tidak memberikan tekanan yang begitu besar pada ikan.

Tetapi pada ikan yang dipelihara pada tempat yang relative kecil seperti kolam,

kerambah serta akuarium adanya perubahan pada lingkungannya akan sangat

berpengaruh pada ikan akibatnya proses fisiologi ada ikan tersebut. (Nurma,

2011)

Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair. Darah terdiri dari sel-sel

yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat seperti air, ialah plasma.

Sel-sel dan fragmen-fragmen sel merupakan unsur darah yang disebut unsur

“jadi”. Sel-sel ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa.

Ada 3 tipe unsur “jadi” ialah sel-sel darah merah atau eritrosit, sel-sel darah putih

atau leokosit dan keping-keping darah atau trombosit (Kimbas, 2012).

Pada system peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola

yang sama, namun tiap-tiap kelompok mempunyai peradaran darah tertentu yang

mempunyai anatomi organ peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua

komponen utama yaitu sel-sel dan plasma darah. Darah dalam tubuh memiliki

fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai macam senyawa dan zat-zat yang
2

diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadap

ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu tubuh.

Pada dasarnya sel-sel darah dapat dibagi atas tiga unsur erytrosit, leukosit

dan trombosit. Diantara tipe tersebut, sel-sel darah merah merupakan yang paling

banyak jumlahnya. Leukosit memiliki bentuk khas, nucleus, sitoplasma dan

organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan tertentu.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari praktikum ini bertujuan untuk menghitung sel darah

merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Sedangkan manfaat praktikum ini

dapat memberikan informasi tentang jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel

darah putih (leukosit) pada ikan di daerah tropis khususnya di Pekanbaru.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Elsa (2014) Secara umum ikan lele memiliki tubuh yang licin dan tidak

bersisik tetapi berlendir. Jika ikan ini terkejut, warna tubuhnya berubah menjadi

loreng seperti mozaik hitam-putih layaknya lele dumbo pada umumnya. Mulutnya

lebar dan dilengkapi kumis sebanyak 4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba

pada saat mencari makan atau bergerak, yakni nasal, maxilar, mandibular luar,

dan mandibular dalam.

Darah ikan tersusun dari sel-sel darah yang tersuspensi dalam plasma dan

diedarkan mempunyia peran fisiologi yang sangat penting. Penyimpangan

fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga mengalami

perubahan. Perubahan gambaran kimia darah baik secara kualitatif maupun

kuantitatif dapat menentukan kondisi ikan atau status kesehatannya, (Alifuddin,

2012).

Indah (2013) mengungkapkan bahwa darah merupakan cairan yang

membawa nutrien, transportasi oksigen dan karbondioksida, menjaga

keseimbangan suhu tubuh dan berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh

dan berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Darah ada yang beruba

padatan maupun cairan, yang termasuk kedalam padatan adalah sel darah merah

(eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) sedangkan yang berbentuk cairan ialah

plasma darah.

Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan

substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih

telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar
4

pembuluh darah , darah akan membeku disebabkan oleh kerja ensim

trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.

(Hasril, 2013)

Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah merah dan sel darah

putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim, spesies serta kondisi

kesehatan ikan. Pada ikan- ikan budidaya di Pekanbaru, seperti ikan mas, nila,

baung, patin, lele, dan bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/ ml.

Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml (Windarti,. et al

2016)

Sel darah merah ikan berinti berfungsi untuk mengikat oksigen. Eritrosit

bewarna merah merah kekuningan, bentuknya lonjong, kecil dan ukurannya

sekitar 7 – 36 μm. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 –3.000.000

butir, tergantung jenis dan ukuran ikan. Sel darah putih pada ikan tidak bewarna.

Jumlah sel darah putih tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 – 150.000 butir. Bentuk

sel darah putih ini lonjong sampai bulat (Nisya, 2014).

Sel darah merah dalam keadaan normal berbentuk cakram bikonkaf

berdiameter kira-kira 8 milimikron, dan tidak mempunyai nucleus. Bentuk sel

darah merah ini biasanya berubah ubah, seperti ketika sel-sel tersebut beredar

melewati kapiler-kapiler. Jadi sesungguhnya eritrosit itu dapat dianggap sebagai

kantung yang dapat berubah berbagai jenis bentuk.

(Kurnia, 2011) Pengenceran dalam pipet eritrosit adalah 200 kali. Luas

tiap bidang kecil 1/400 mm kuatdrat, tinggi kamar hitung 1/10 mm, sedangkan

eritrosit yang dihitung dalam 5 x 16 bidang kamar kecil = 80 bidang kecil, yang
5

jumlah luasnya 1/5 mm kuatdrat. Faktor untuk mendapatkan jumlah eritrosit

dalam ul darah menjadi 5 x 10 x 200 = 10.000

Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam

proses pengangkutan materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung

hemoglobin yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak

dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga

menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel

darah merah. Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang

sangat berperan sebagai benteng tubuh dari berbagai ancaman. (Masnur, 2010).

Sel-sel darah putih tidak sama seperti sel darah merah. Jumlahnya paling

sedikit 150.000 sel / mm3pada sebagian besar ikan. Pada golongan Cyprinus

carpio misalnya sekitar 0,032 x 106 sel / mm3 – 0,146 x 106 sel / mm3. Sel darah

putih terbagi menjadi empat jenis, yaitu granulosit, trombosit, limfosit dan

monosit (fira, 2012).

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat

dibawah mikroskop maka akan terlihat bentukya yang dapat berubah ubah dan

dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu, mempuyai bermacam macam inti

sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak

berwarna), banyaknya dalam I mm3 darah kira-kira 6000-9000. Sel leukosit

disamping berada dalam pembuluh darah juga terdapat diseluruh jaringan tubuh

manusia.
6

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Maret 2017 pada pukul

10.30-12.00 WIB di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan

Kelautan.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah darah ikan lele

(Clarias batractus), hayem, turk, dan bahan-bahan desinfektan. Sedangkan alat-

alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, penggaris, serbet, buku

gambar, jarum suntik, nampan, buku penuntun, Haemocytometer, mikroskop, test

tube, counter dan sebagainya.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan

langsung terhadap objek yang akan di amati.

3.4. Prosedur Praktikum

Seperti praktikum sebelumnya, kita akan membius ikan lele dengan

minyak cengkeh secukupnya sampai ikan tersebut pingsan. Setelah itu kita

suntikkan jarum yang sudah di cuci dengan larutan Edta dengan konsentrasi 10%,

tujuannya untuk mencegah pembekuan pada darah yang akan disedot. Kemudian

kita akan mengisap darah menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5 dan

selanjutnya isap larutan hayem sampai strip 101. Sehingga pada akhirnya

dilakukan pengenceran sebanyak 200 kali.


7

Pengenceran dilakukan dengan cara memegang kedua ujung pipet

dengan jari jempol dan jari telunjuk ataupun jari tengah, kocoklah/goyangkan

pipet tersebut dengan pergerakan yang membentuk seperti angka delapan, agar

darah dan larutan bercampur secara merata. Setelah itu, kita buang dahulu 1 tetes

darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan ke dalam kama hitung untuk

pemeriksaan selanjutnya. Sehingga kita akan memeriksanya dibawah mikroskop.

Selanjutnya kita melakukan cara yang sama untuk menghitung sel darah putih

dengan menggunakan larutan Turk.

Rumus menghitung sel darah merah :

𝑁 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑛) 𝑥 104

Rumus menghitung sel darah putih :

𝑁 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑛) 𝑥 500


8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Adapun hasil dari pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Gambar 2. Sel Darah Putih (Leukosit)


9

Table 1. Perhitungan Pada Sel Darah Merah

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Jumlah yang terhitung 16 kotak


56
kecil

Jumlah yang terhitung 80 kotak


n = 56 x 5 = 280 sel
kecil (5 kotak besar)

Perlakuan pengenceran 200

N = Jumlah total sel terhitung (n) x 104


Jumlah sel darah merah dalam 1
N = 280 x 104
mililiter darah
N = 2.800.000 Sel/ml

Table 2. Perhitungan Pada Sel Darah Putih

Sel Darah Putih (Leukosit)

Jumlah yang terhitung 1 kotak


24
besar

Jumlah yang terhitung 4 kotak


n = 24 x 4 = 96 sel
besar

Perlakuan pengenceran 200

N = Jumlah total sel terhitung (n) x 500


Jumlah sel darah putih dalam 1
N = 96 x 500
mililiter darah
N = 48.000 Sel/ml
10

4.2. Pembahasan

Dari praktikum hasil yang diperoleh adalah jumlah sel darah merah

(eritrosit) adalah 2.800.000 sel/ml dan jumlah sel darah putih (leukosit) adalah

48.000 sel/ml. hasil ini merupakan hasil dari perhitungan 80 kotak kecil untuk

eritrosit dan 4 kotak besar untuk leukosit. Pada dasarnya darah terdiri dari plasma,

sel darah merah dan sel darah putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung

dari musim, spesies serta kondisi kesehatan ikan. Pada ikan- ikan budidaya di

Pekanbaru, seperti ikan mas, nila, baung, patin, lele, dan bawal, jumlah sel darah

merah sekitar 2-3 juta sel/ ml. Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000-

300.000 sel/ml.

Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, bewarna merah kekuningan.

Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron

bergantung kepada spesies ikannya. Jumlah eritrosit tiap-tiap mm3 darah berkisar

antara 20.000-3.000.000. pangangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada

jumlah hemoglobin (pigmen pernapasan) yan terdapat didalam eritrosit.

Sel darah merah ikan berinti berfungsi untuk mengikat oksigen. Eritrosit

berwarna merah kekuningan, bentuknya lonjong, kecil dan ukurannya sekitar 7-36

µm. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000-3.000.000 butir (Leager

et al 1999) tergantung pada jenis dan ukuran ikan. Sedangkan sel darah putih pada

ikan tidak berwarna. Jumlah sel darah putih tiap mm3 darah ikan terdapat sekitar

20.000-150.000 butir. Bentuk sel darah putih ini lonjong sampai bulat. Untuk ikan

dewasa yang sehat total leukosit yang terdapat pada tubuh berkisar antara 20.000-

150.000 sel/ mm3. meningkatnya jumlah leukosit dapat dijadikan petunjuk adanya

fase pertama infeksi, stess maupun leukemia.


11

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Para ahli menyebutkan bahwa jumlah sel darah merah sekitar 2 – 3 juta

sel/ ml, dan jumlah sel darah putih adalah sekitar 200.000 – 300.000 sel/ ml

(Lukistyowati, Windarti, dan Riauwaty, 2006). Dari hasil praktikum yang

dilakukan didapatkan hasil perhitungannya bahwa jumlah sel darah merah lebih

banyak di bandingkan jumlah sel darah putih. Sehingga dapat di ketahui bahwa

pendapat ahli tersebut teruji kebenarannya melalui praktikum ini.

5.2. Saran

Praktikan dapat melakukan perhitungan sel darah merah ataupun putih

dengan teliti agar kesalahan dalam perhitungan sel darahnya tidak terjadi dan

dapat melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh serta menggunakan waktu

praktikum dengan sebaik-baiknya.


12

DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin, 2012. Biologi Hewan Air. FMIPA UNAND. Padang.

Elsa, 2014. Klasifikasi Ikan Lele Lokal. Depertemen Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Bandung.

Fira, 2012. Distribusi Darah pada Hewan. Ilmu Kesehatan. Surabaya.

Hasril, 2013. Observasi Darah. Ilmu Kedokteran. Jawa Barat.

Kimbas, 2012. Laporan Biologi Dasar II. FKIP UNRI.

Kurnia, M., 2011. Perhitungan Sel Darah. IPB. Bogor.

Masnur, 2010. Eritrosit dan Leukosit. UNAND. Padang.

Nisya, 2014. Metode Perhitungan Sel Darah Pada Hewan Air. Depertemen
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bandung.

Nurma, 2011. Fisiologi Hewan Air. Jakarta Barat.

Permata, Indah, 2013. Laporan Praktikum Biologi Dasar. FMIPA UNRI.

Windarti,. et al 2016. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan Air. Universitas Riau.


Pekanbaru, Riau.

http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/655-mengenal-secara-singkat-
fungsi-dan-bagian-bagian-darah, diakses pada tanggal 18 Maret 2017
pukul 21.42 wib

http://www.trendilmu.com/
13

LAMPIRAN
14

1. Alat dan Bahan Praktikum

Mikroskop

Mikroskop Test tube Jarum suntik

Serbet Alat tulis Penggaris

Tisu gulung Nampan Buku gambar praktikum

Buku Penuntun praktkum Counter Kamar hitung


15

Pipet batu merah Haemocytometer darah ikan yang diambil

Hayem Turk

2. Bentuk sel darah merah dan sel darah putih

Sel darah merah Sel darah putih

Anda mungkin juga menyukai