Oleh :
LISMA FITRIA
1507121140
i
DAFTAR ISI
Halaman
A. Judul ................................................................................................................ 1
B. Bidang Ilmu ..................................................................................................... 1
C. Latar Belakang ................................................................................................ 1
D. Perumusan Masalah ........................................................................................ 2
E. Batasan Masalah ............................................................................................. 2
F. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
G. Luaran yang Diharapkan ................................................................................. 3
H. Kegunaan Penelitian........................................................................................ 3
I. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 3
I.1 Penelitian terkait ....................................................................................... 3
I.1.1 Design of a 28/38 GHz Dual-Band Printed Slot Antenna for the
Future 5G Mobile Communication Networks (O. M. Haraz, M. M.
M. Ali, S. Alshebeili, & A.-R. Sebak, 2015) ..................................... 3
I.1.2 8-Port Orthogonally Dual-Polarized Antenna Array for 5G
Smartphone Applications (Ming-Yang Li, Yong-Ling Ban, Zi-
Qiang Xu, Gang Wu, 2016) ............................................................... 4
I.1.3 On the Design of Millimetre-Wave Antennas for 5G (Menna El
Shorbagy, Raed M. Shubair, Mohamed I. AIHajri, Nazih Khaddaj
Mallat, 2017) ...................................................................................... 5
I.1.4 A Fractal Dual-Band Polarization Diversity Antenna for 5G
Application (Syed S. Haider, Muhammad R. Wali, Farooq A Tahir,
Muhammad U. Khan, 2017) ............................................................... 8
I.1.5 Millimeter-wave 5G Antennas for Smartphones: Overview and
Experimental Demonstration (Wonbin Hong, Kwang-hyun Baek,
Seungtae Ko, 2017) ............................................................................ 9
I.2 Kelebihan dari Penelitian Terdahul ........................................................... 9
I.3 Landasan Teori ........................................................................................10
I.3.1 Antena Mikrostrip ...............................................................................10
iii
J. Metode Pelaksanaan ...................................................................................... 16
K. Analisis Sementara ........................................................................................ 20
L. Kesimpulan ....................................................................................................21
M. Jadwal Penelitian............................................................................................39
N. Rancangan Biaya ............................................................................................39
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 24 Perbandingan Hasil Simulasi Return Loss ........................................ 29
Gambar 25 Perbandingan Hasil Simulasi Return Loss ........................................ 30
Gambar 26 Perbandingan Hasil Simulasi Return Loss ........................................ 31
Gambar 27 Perbandingan Hasil Simulasi Return Loss ........................................ 32
Gambar 28 Karakterisasi Antena dengan Memberikan
Satu Gap pada Slot Antena................................................................ 32
Gambar 29 Hasil Simulasi Return Loss setelah
Ditambah Gap Pertama pada slot ..................................................... 33
Gambar 30 Karakterisasi Antena dengan Memberikan
Gap kedua pada Slot Antena ............................................................ 33
Gambar 31 Hasil Simulasi Return Loss setelah
Ditambah Gap Kedua pada slot ........................................................ 34
Gambar 32 Perbandingan Hasil Simulasi Return Loss ........................................ 35
Gambar 33 Grafik Hasil Simulasi Return Loss.................................................... 35
Gambar 34 Bentuk Pola Radiasi Antena; (a) 28 GHz dan (b) 38 GHz................ 36
Gambar 35 Dimensi Antena Mikrostrip MIMO .................................................. 36
Gambar 36 Grafik Hasil Simulasi Return Loss.................................................... 37
vi
DAFTAR TABEL
vii
OUTLINE PROPOSAL
A. Judul Penelitian
Rancang Bangun Dual-Band Antena Array 2x4 untuk 5G Smartphone.
B. Bidang Ilmu
Telekomunikasi
C. Latar Belakang
Seiring perkembangan sistem komunikasi data, kecepatan pengiriman data
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan data yang besar. Seperti transfer data
ukuran besar dan video chatting berkualitas tinggi. Spektrum frekuensi di bawah
6 GHz telah banyak digunakan sehingga hanya ada sedikit ruang pada pita
frekuensi tersebut yang dapat ditingkatkan laju transmisinya. Oleh sebab itu,
sistem seluler 5G dialihkan pada pita gelombang milimeter yang memiliki
bandwidth lebih besar untuk dapat meningkatkan kapasitas layanan jaringan. (Y.
Wang, 2016).
Indonesia sendiri tidak kalah tertinggal dengan negara lain, karena Indonesia
telah melakukan uji coba terkait jaringan 5G, dimana dilakukan saat perhelatan
Asian Games pada Agustus 2018. Perkembangan jaringan 5G tidak terlepas dari
sistem jaringan 4G. keduanya merupakan sistem yang berkelanjutan (Tempo.CO,
2018)
Federal Communications Commission (FCC) mengusulkan calon pita
frekuensi pada teknologi 5G yang akan digunakan untuk mobile wireless di masa
depan, yaitu frekuensi 27,5-28,35 GHz (28 GHz band), 37-38,6 GHz (37 GHz
band), 38,6-40 GHz (39 GHz band), dan 64-71 GHz band yang nantinya akan
digunakan untuk komunikasi bergerak (FCC 15-138, 2015).
Semakin tingginya frekuensi menyebabkan gelombang sinyal akan menjadi
pendek dan beresiko meningkatkan path loss menjadi lebih tinggi. Untuk
mengatasi efek atenuasi, dibutuhkan antena yang memiliki karakteristik steerable
1
seperti antena MIMO. Antena MIMO yang berukuran kecil dapat diterapkan pada
mobile device (N. Ojaroudiparchin, 2015).
Penelitian tentang perancangan antena MIMO telah banyak dilakukan. Seperti
yang dilakukan oleh N. Ojaroudiparchin dalam penelitiannya yang berjudul " A 28
GHz FR-4 Compatible Phased Array Antenna for 5G Mobile Phone
Applications", dengan hasil lebar bandwidth sekitar 1,5 GHz dan gain 5,29 dB.
Selanjutnya dilakukan juga perancangan antena planar multi layered kecil untuk
mobile oleh M. C. Tang dalam penelitiannya yang berjudul " A Study of 28 GHz,
Planar, Multi-Layered, Electrically Small, Broadside Radiating, Huygens Source
Antennas", dengan hasil lebar bandwidth 600 MHz dan gain 3,77 hingga 4,54dBi.
Pada skripsi ini menjelaskan desain dual-band array antena 2x4 mm untuk
aplikasi 5G yang beroperasi pada frekuensi 28 dan 38 GHz. Penelitian ini
dimotivasi oleh kebutuhan antena kompak dual-band untuk mendukung
persyaratan 5G.
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yaitu:
1. Rancang bangun antena mikrostrip dual-band yang bekerja pada frekuensi
28 dan 38 GHz untuk 5G Smartphone dengan menggunakan software CST
Microwave Studio.
2. Bagaimana melakukan karakterisasi antena mikrostrip sehingga
mendapatkan VSWR, return loss, bandwidth, gain, dan pola radiasi yang
baik.
E. Batasan Masalah
1. Antena disimulasikan menggunakan software CST Microwave Studio.
2. Antena Mirostrip ini bekerja pada frekuensi 28 dan 38 GHz.
3. Antena Mikrostrip ini dirancang dengan substrat Rogers RT 5580.
4. Tidak membahas komunikasi dan proses penerimaan data antenna.
2
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Rancang Bangun Dual-Band Antena Array 2x4 untuk 5G
Smartphone yang beroperasi untuk kedua frekuensi 28 dan 38 GHz dengan
menggunakan CST Microwave Studio.
2. Mengkarakterisasi antena mikrostrip untuk menghasilkan VSWR, return
loss, bandwidth, gain dan pola radiasi yang baik.
H. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah menjadikan karakteristik dari desain
antena ini sebagai acuan apabila nantinya dilakukan integrasi pada mobile 5G.
I. Tinjauan Pustaka
I.1 Penelitian Terkait
Perancangan antena Mikrostrip 5G memiliki referensi dari penelitian
sebelumnya yang berguna sebagai masukan dan ide untuk membuat Skripsi ini.
I.1.1 Design of a 28/38 GHz Dual-Band Printed Slot Antenna for the
Future 5G Mobile Communication Networks (O. M. Haraz, M. M.
M. Ali, S. Alshebeili, & A.-R. Sebak, 2015)
Pada hasil penelitian yang dibuat oleh O. M. Haraz, M. M. M. Ali, S.
Alshebeili, & A.-R. Sebak pada tahun 2015 dirancang sebuah antena mikrostrip
patch segiempat dual-band yang bekerja pada frekuensi 28 GHz dan 38 GHz
untuk jaringan komunikasi mobile 5G. Antena dirancang dengan ukuran 8 x 7.5
𝑚𝑚2 dengan bahan RogersRT5880 dengan ketebalan 0.127 mm. Antenna ini
dirancang dengan berbentuk slot L pada bagian patch dan berbentuk slot elip pada
3
bagian ground dengan memanfaaatkan teknik proximity-fed dimana dapat
meningkatkan bandwidth antena. Berdasarkan hasil pengukuran bahwa antena
yang diusulkan dapat mencover dual band 5G dari 28/38 GHz untuk |𝑠11 | kurang
dari -10 dB dengan band kedudukan tunggal 30-34 GHz, bandwidth antena yang
diperoleh sebesar 6 GHz pada masing masing frekuensi kerja (28/38 GHz). Pada
perancangan ini didapatkan gain yang stabil dengan nilai 4,2 dBi di band pertama
pada 28 GHz dan 6,9 dBi di band kedua pada 38 GHz. Berikut gambar desain
antena mikrostrip patch segiempat dual band (28/38 GHz) untuk jaringan
komunikasi mobile 5G.
4
monopole berbentuk L) yang menunjukkan 8 antenna array diproduksi
dan diukur.
Antenna dirancang dengan elemen antenna dimuat secara simetris
diperpanjang dua sisi panjang dari bidang ground sistem 68 mm x 13
mm biasanya digunakan dalam bidang smartphone 5,3 inchi. Antenna
dirancang dengan substrat FR4 setebal 1 mm dari permivitas relative 4,4
dan tan rugi 0,026. Antenna MIMO 8x8 yang diracng memiliki kanal
sekitar 38-40 bps/Hz dengan 20 dB SNR diseluruh band operasi.
Berikut adalah gambar desain antenna yang menunjukkan setiap elemen
berbentuk C dipasang dengan feed-line 1 mm x 4 mm yang terhubung
langsung ke konektor SMA 50-2.
5
millimeter dari sistem nirkabel 5G di masa depan. Empat desain pada jurnal ini
disajikan secara berbeda , dimana masing-masing dari antenna diidentifikasikan
dan dikarekteristik menarik sesuai persyaratan dari aplikasi 5G.
Pertama, desain antena yaitu menggunakan patch slotted dual band yang
beroperasi pada 28 GHz dan 38 GHz. Desain pertama dari jurnal ini memiliki
polarisasi sirkular dan memiliki jalur mikrostrip feed tunggal. Desain ini
diharapkan untuk diimplementasikan sebagai susunan antenna gain tinggi dalam
pita gelombang millimeter. Dan untuk mengkmpensasi hilangnya propagasi
gelombang millimeter. Antenna dirancang dengan bahan substrat RT Duroid 5880
dengan ketebalan 254 um, konstanta dielektrik 2,2 dan tan kerugian 0,0009.
Antenna ini telah dibuat prototipe dan hasil pengukuran menunjukkan bahwa
antenna dapat memberikan polarisasi melingkar dalam dua pita (28 GHz dan 38
GHz).
Kedua, desain ini menyajikan antenna planar terbalik-F atau plannar
inverted-F antenna (PIFA) dengan beban dielektrik dengan lapisan tunggal
superstrate untuk meningkatkan gain dan mencapai lebr impedansi bandwidth
yang menghasilkan efesiensi tinggi. Antenna ini dirancang dengan substrat Rogers
5870 dengan keteblan 0,635 mm. antenna ini dimaksudkan untuk dapat
diintegrasikan dengan ujung depan ponsel menggunakan probe GSG atau 1,85
mm K-knektor. Setelah disimulasikan diperoleh nilai minimum dan maksimum
dari efesiensi radiasi, dengan kehadiran baterai dalam bandwidth antenna adalah
97% dan 99% masing-masing pada 27,47 dan 28,45 GHz, dan efesiensi total
adalah 88% dan 96% (pada 27,47 dan 28 GHz).
6
Ketiga, Dirangcang T-shaped Patch Antenna. Antenna dini memiliki
rentang pita lebar dari (26,5 GHz-40 GHz). Substrat PET yang digunakan karena
menawarkan beberapa keuntungan, biaya rendah, fleksibilitas tinggi, tidak
berbahaya bagi tubuh manusia dan resistif terhadap efek lingkungan. Antenna ini
berbentuk T yang memiliki panjang 4,7 mm dan dicetak pada substrat 16x16 mm.
Setelah di simulasikan perolehan puncak antenna adalah 8,2 dBi pada 38,75 GHz
dan gain diatas 4 dBi dalam rentang operasi yang lengkap.
Gambar 4. Prototipe antenna cetak yang diusulkan pada film PET: (a)
Simulasi prototipe; (b) fabrikasi prototipe; (b) gambar mikrostrip
dari fabrikasi prototipe dari DMP
Desain terakhir yaitu “Challenges of MM-Wave Antenna Design for 5G”.
desain antena ini disajikan menggunakan dua MIMO array yang masing-masing
terdiri dari elemen antenna 2x2. Kedua konfigurasi array MIMO secara spesial
orthogonal satu sama lain yang menghasilkan keragaman polarisasi.
7
I.1.4 A Fractal Dual-Band Polarization Diversity Antenna for 5G
Application (Syed S. Haider, Muhammad R. Wali, Farooq A Tahir,
Muhammad U. Khan, 2017)
Pada hasil penelitian yang dibuat oleh Syed S. Haider, Muhammad R.
Wali, Farooq A Tahir, Muhammad U. Khan, National University of Sciences and
Technology, Islamabad, Pakistan, 2017 dirancang sebuah antena polarisasi fractal
dual-band untuk aplikasi 5G. Antena dirancang dengan ukuran 7,5 × 8 mm dan
dirancang pada substrat Rogers RT / Duroid 5880 dengan konstanta dielektrik (ε)
2,2, ketebalan 0,254 mm dan rugi tangen (tanδ) 0,0009. Patch fraktal membantu
untuk mencapai kinerja dual band. Sebuah slot persegi panjang diukir patch
fraktal untuk meningkatkan pencocokan impedansi antena. Antena diberi dua 50
Ω garis microstrip untuk mencapai polarisasi ganda. Busa tipis dengan ketebalan
0.5 mm konstanta dielektrik (ε) 1.1 ditempatkan di antara substrat 1 dan 2. Bidang
tanah ditambahkan di bagian belakang substrat 2 untuk meningkatkan gain antena
melalui pola radiasi unidirectional. Berdasarkan simulasi antena ini menyajikan
dua bandwidth impedansi 10 dB umum 3,6 GHz (25,7-29,3 GHz) dan 2,7 GHz
(37,740.4 GHz). Selain itu, ia memiliki radiasi sisi lebar yang stabil pola dan gain
tinggi dengan kedua pita operasi.
8
I.1.5 Millimeter-wave 5G Antennas for Smartphones: Overview and `
Experimental Demonstration (Wonbin Hong, Kwang-hyun Baek,
Seungtae Ko, 2017)
Pada hasil penelitian yang dibuat oleh Wonbin Hong, Kwang-hyun Baek,
Seungtae Ko, 2017 dirancang sebuah antenna yang membahas mengenai
pertimbangan desain praetis dan solusi yang terkait dengan integrasi antenna array
dengan kemampuan beam switching. Untuk menguji coba secara eksperimen
metodologi yang diusulkan, dua jenis antenna array-grid phased array
menampilkan polarisasi horizontal dan vertikal secara reconfigurable. Penelitian
ini memberikan gamaran tentang antenna mm-wave 5G untuk terintegrasi dengan
sisa dari 60 GHz RF dan digital.
Pada penelitian ini salah satunya membahas mengenai perangkat headset
seluler. Secara kolektif komponen dapat diperlakukan sebagai media anisotropic
stratifikasi selama tahap desain antenna. Array antenna yang dirancng terdiri dari
0,6 mm dengan substrat FR4, εr=3,92 dan tan δ=0,027. Array yang dirancang
diimplementasikan dengan sudut atas headset seluler konvensional. Berikut
tampilan antenna mm wave 5G untuk seluler handsets.
9
yaitu dengan menyebabkan gain yang tinggi. Dengan memodifikasi parameter
antenna seperti penambahan patch pada slot antenna yang dapat menjadikan
antenna dual band dan meningkatkan bandwidth antena, gain antena serta efisiensi
antena yang baik. Kemudian dengan melakukan beberapa karakterisasi yang benar
akan menghasilkan nilai parameter yang baik dari desain antena-antena
sebelumnya.
10
3. Bandwidth yang sempit
4. Daya (power) yang rendah
5. Radiasi yang berlebih pada proses pencatuan
Antena mikrostrip mempunyai 4 bagian dasar, yaitu elemen peradiasi
(patch), substrat dielectric, saluran transmisi, dan bidang pentanahan (ground
plane). Adapun bagian-bagian dasar dari antena mikrostrip dapat dilihat pada
Gambar 8.
11
Gambar 9. Berbagai Bentuk Antena Mikrostrip
𝑐 2
𝑊= √(Ɛ (1)
2𝑓𝑟 𝑟 +1)
Keterangan
c = Kecepatan cahaya (3x108 m/s )
fr= Frekuensi kerja antena
Ɛr= Konstanta dielektrik substrat
12
b) Perhitungan Panjang Patch (L)
Untuk menentukan panjang (patch) diperlukan parameter ∆L yang merupakan
pertambahan panjang dari L. Pertambahan panjang dari L (∆L) tersebut
dirumuskan dengan:
𝑊
(Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓 + 0,3) ( ℎ + 0,264)
∆L = 0.412ℎ 𝑊
(2)
(Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓 − 0,258) ( + 0,8)
ℎ
Dimana h merupakan tinggi substrat dan Ɛreff adalah konstanta dielektrik efektif
yang dirumuskan sebagai:
Ɛ𝑟 +1 Ɛ𝑟 −1 1
Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓 = + ( ) (3)
2 2 ℎ
√1+12( )
𝑊
Dimana Leff merupakan panjang patch efektif yang dapat dirumuskan dengan :
𝑐
𝐿𝑒𝑓𝑓 = 2𝑓 (4)
𝑟 √Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓
𝐿𝑔 = 6ℎ + 𝐿 (6)
𝑊𝑔 = 6ℎ + 𝑊 (7)
13
B 1 ln 2 B 1
2h
W r 1 0, 61 (9)
ln B 1 0,39
2 r r
(10)
2) Frekuensi Resonansi
Frekuensi resonansi sebuah antena dapat diartikan sebagai frekuensi kerja
antena di mana pada frekuensi tersebut seluruh daya dipancarkan secara
maksimal.Pada umumnya frekuensi resonansi menjadi acuan frekuensi kerja
antena. Frekuensi resonansi secara matematis dapat dirumuskan dalam bentuk
fungsi berikut:
1,8412 𝑉0
(𝑓𝑟 )110 = (11)
2𝜋𝑎𝑒 √𝜀𝑟
Dimana:
3) Bandwidth
Bandwidth suatu antena didefenisikan sebagai rentang frekuensi di mana
kinerja antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik (seperti
impedansi masukan, polarisasi, beamwidth, polarisasi, gain, efisiensi, VSWR,
return loss) memenuhi spesifikasi standar.Bandwidth dapat dicari dengan rumus:
𝑓2−𝑓1
𝐵𝑊 = × 100% (12)
𝑓𝑐
Dimana:
14
f2= frekuensi tertinggi
f1= frekuensi terendah
fc= frekuensi tengah
𝑉0+ 𝑍𝐿−𝑍0
𝛤 = 𝑉0− = 𝑍𝐿+𝑍0 (13)
(1+ |𝛤|)
𝑉𝑆𝑊𝑅 = (1− |𝛤|) (14)
5) Return Loss
Return loss adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang
direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat
terjadi karena adanya diskontinuitas di antara saluran transmisi dengan impedansi
masukan beban (antena). Pada rangkaian gelombang mikro yang memiliki
diskontinuitas (mismatched), besarnya return loss bervariasi tergantung pada
frekuensi seperti yang ditunjukkan oleh :
6) Pola Radiasi
Pola radiasi pada sebuah antena didefenisikan sebagai sebuah fungsi
matematis atau sebuah gambaran grafis dari komponen-komponen radiasi sebuah
antena. Pola radiasi biasanya digambarkan dalam daerah medan jauh dan
ditunjukkan sebuah fungsi koordinat direksional.
15
7) Penguatan (Gain)
Ada dua jenis penguatan (gain) pada antena, yaitu penguatan absolut
(absolute gain) dan penguatan relatif (relative gain).Penguatan absolut pada
sebuah antena didefenisikan sebagai perbandingan antara intensitas pada arah
tertentu dengan intensitas radiasi yang diperoleh jika daya yang diterima oleh
antena teradiasi secara isotropic. Intensitas radiasi yang berhubungan dengan daya
yang diradiasikan secara isotropic sama dengan daya yang diterima oleh antena
(Pin) dibagi dengan 4π. Penguatan (gain) dapat dirumuskan sebagai berikut.
J. Metode Pelaksanaan
1. Studi Literatur
Dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik skripsi yang
terdiri dari jurnal, artikel-artikel, layanan internet, dan lain-lain.
2. Studi Bimbingan
Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing tentang topik skripsi
ini.
3. Perancangan Antena
Untuk melakukan perancangan antena digunakan software CST
Microwave Studio yang bisa mendesain antena dalam pemodelan tiga
dimensi dan bisa menghitung parameter antena. Sebelum melakukan
perancangan, terlebih dahulu menentukan karakteristik antena yang
dirancang. Selanjutnya, menentukan jenis substrat dan dimensi patch.
Untuk lebih jelasnya akan dituangkan dalam bentuk flowchart
perancangan antena mikrostrip seperti yang ditunjukkan gambar 10.
16
diharapkan. Untuk mengetahui performansi antena apakah baik atau
buruknya dilakukan analisa terhadap parameter-parameter antena seperti
VSWR, return loss, bandwidth,gain, pola radiasi dan lain-lain.
5. Fabrikasi Antena
Yaitu serangkaian proses yang dilakukan untuk mengetahui
17
Mulai A
Menentukan teknik
pencatuan dan
menghitung panjang
dan lebar pencatu
18
MULAI
Proses Fabrikasi
Pengukuran
dan evaluasi
1. Return loss
2. VSWR
3. Phase
4. Radiation Pattern
No
Sesuai Desain antena
spesifikasi dengan CST
Yes
Analisis Yes
Selesai
19
K. Analisa Sementara
Antena Mikrostrip akan dirancang untuk aplikasi 5G yang memiliki frekuensi
kerja 28 GHz dan 38 GHz. Bahan substrat yang digunakan adalah Rogers RT5870
yang memiliki nilai konstanta 2,2 dan ketebalan substrat 0,635 mm. Berdasarkan
perhitungan teori diperoleh panjang patch= 6.73 mm, lebar patch= 4.24 mm,
panjang ground plane= 10.54 mm, lebar ground plane= 8.05 mm, panjang
saluran transmisi= 0.054 mm, dan lebar saluran transmisi = 1.52 mm. Parameter
merupakan suatu nilai yang ingin dicapai pada proses pembuatan, baik dalam
berupa simulasi maupun pengukuran secara langsung. Adapun nilai-nilai
parameter antena Mikrostrip Antena untuk Smarthphone 5G sebagai berikut:
Dimana:
20
Langkah 1: Perhitungan lebar (W) berdasarkan rumus (1)
(3.108 )
𝑊= 2.2+1
2∗28∗109 √
2
= 4.24 𝑚𝑚
Langkah 2: Perhitungan nilai efektif dielektrik konstan berdasarkan rumus (3)
𝟐. 𝟐 + 𝟏 𝟐. 𝟐 − 𝟏 𝟏
𝜺𝒓𝒆𝒇𝒇 = +
𝟐 𝟐 0.635
√1 + 12 ∗
[ 4.24 ]
= 2.684
= 0.95 𝑚𝑚
Langkah 4: Perhitungan panjang patch efektif(Leff) berdasarkan rumus (4)
3 ∗ 108
𝐿𝑒𝑓𝑓 =
2 ∗ 28 ∗ 109 √2.684
= 8.73 𝑚𝑚
Langkah 5: Perhitungan panjang patch (L) berdasarkan rumus (5)
𝐿 = 8.73 − 2 ∗ 0.95
= 6.73 𝑚𝑚
Langkah 6: Perhitungan panjang groung plane (Lg) berdasarkan rumus (6)
𝐿𝑔 = 6 ∗ 0.635 + 6.73
= 10.54 𝑚𝑚
Langkah 7: Perhitungan lebar ground plane (Wg) berdasarkan rumus (7)
21
Langkah 8: Perhitungan panjang saluran transmisi (lo) berdasarkan rumus (8)
3 ∗ 108
𝑙𝑜 =
28∗109 √0.635
4
= 0.054 𝑚𝑚
60x3,142
𝐵= = 7.2
50x√2.684
2 × 0,2 2,684 − 1
𝑊= × {7,2 − 1 − ln(2 × 7,2) − 1) +
3,14 2 × 2,684
0,61
× [ln(7,2 − 1) + 0,39 − ]} = 1.52 𝑚𝑚
2,684
Dimensi Ukuran
Panjang patch (lp) 6.73 mm
Lebar patch (wp) 4.24 mm
Tebal substrat (h) 0.635 mm
Panjang ground plane (Lg) 10.54 mm
Lebar ground plane (Wg) 8.05 mm
Panjang saluran 0.054 mm
transmisi(lo)
Lebar saluran transmisi 1.52 mm
(wo)
22
Gambar 12. Dimensi Antena Mikrostrip
- Hasil Pengukuran VSWR
23
Gambar 14. Simulasi Pengukuran Return Loss
Pada gambar 14 dapat diperhatikan nilai parameter return loss yang
dihasilkan setelah melakukan simulasi pada perancangan antenna. Sama halnya
dengan hasil VSWR, nilai return loss yang diperoleh tidak sesuai dengan nilai
parameter yang diharapkan. Nilai return loss yang didapat yakni sebesar -9,33 dB
di frekuensi 27,63 GHz dan -5.07 di frekuensi 39.25 sehingga perlu banyak
dilakukan karakterisasi pada perancangan antenna.
Gambar 15. Hasil Arus pada Rancang Awal Antena; (a) Arus masuk, (b) Arus
Menyebar, (c) Arus Keluar
Pada gambar 15 adalah hasil arus dari rancang awal antenna yang belum di
karakterisasi. Gambar 15 bagian A tampak arus yang masuk pada dimensi
antenna, kemudian gambar 15 bagian B merupakan arus yang sedang menyebar di
seluruh dimensi antenna, terakhir gambar 15 bagian C merupakan arus yang
keluar dari dimendsi antenna. Jika dilihat pada aplikasi CST tampak jelas sekali
ketiga proses ini dan proses ini terjadi secara berualang dan bergantian.
24
c) Karakterisasi Antena
Pada awal simulasi dengan hasil nilai perhitungan awal dimensi antena
tanpa dioptimasi, dapat dilihat bahwa antena yang telah disimulasikan tidak
bekerja pada rentang frekuensi yang telah ditentukan. Nilai-nilai parameter yang
diamati juga belum mencapai spesifikasi yang diinginkan. Pada penelitian ini akan
dilakukan pengkarakterisasian antena mikrostrip untuk mendapatkan nilai
parameter yang diinginkan.
25
Gambar 17. Simulasi Pengukuran Return Loss
26
Pada gambar 20 adalah dimensi antenna setelah ditambahkan Slot C pada
patch antenna.
27
Dengan menambahkan slot sehingga didapat nilai return loss sebesar -
5.89dB di frekuensi 22.18 dan -8.35 di frekuensi 37.43. Hasil dari return loss
belum seperti yang diharapkan. maka dari itu perlunya pengkarakterisasian lagi.
Gambar 23. Return loss rancangan antena awal setelah ditambah slot
Jadi, dari hasil simulasi pada penambahan slot A, B, C dan D disetiap sisi
patch maka dapat disimpulkan return loss yang paling baik adalah pada
penambahan pada seluruh slot.
28
2,8 mm dan 1,46 mm dengan nilai return loss -6.99 dB pada frekuensi
21.57 GHz dan -8.79 dB pada frekuensi 37,1 GHz.
Pada gambar 24 merupakan grafik perbandingan karakterisasi
panjang dan lebar saluran pencatu pada tabel 3.
29
lebar pencatu 2,8 mm dan 1,46 mm dengan nilai return loss -5.41 dB pada
frekuensi 22.16 GHz dan -9.51 dB pada frekuensi 37.10 GHz.
Pada gambar 25 merupakan grafik perbandingan karakterisasi
panjang dan lebar saluran pencatu pada tabel 3.
30
Pada gambar 26 merupakan grafik perbandingan karakterisasi
panjang dan lebar saluran pencatu pada tabel 4.
31
Pada gambar 27 merupakan grafik perbandingan karakterisasi
panjang dan lebar saluran pencatu pada tabel 5.
32
Gambar 29. Hasil Simulasi Return Loss setelah
Ditambah Gap Pertama pada slot
33
Pada gambar 31 merupakan grafik return loss setelah ditambahkan
Gap pertama.
Tabel 6 terdiri atas beberapa grafik return loss dimana masing-masing grafik
memiliki nilai return loss yang berbeda. Variasi lebar saluran pencatu yang
dibuat adalah mulai dari 1 mm hingga 1.6 mm dengan kenaikan 0,2 mm dan lebar
saluran pencatu masih sesuai dengan perhitungan. Berdasarkan data hasil
simulasi, nilai return loss terbaik diperoleh pada panjang dan lebar pencatu 1,7
mm dan 1,6 mm dengan nilai return loss -19.98 dB pada frekuensi 28.77 GHz dan
-19.65 pada frekuensi 38.77 dB.
Pada gambar 32 merupakan grafik perbandingan karakterisasi panjang dan
lebar saluran pencatu pada tabel 6.
34
Gambar 32. Perbandingan Hasil Simulasi Return Loss
Dari gambar 32 dapat dianalisa bahwa mengubah nilai lebar patch, maka
nilai frekuensi dan return loss akan berubah juga dan menjadi semakin baik dan
mendekati frekuensi yang diharapkan. Gambar 33 merupakan grafik return loss
dengan nilai parameter terbaik.
35
Gambar 34. Bentuk Pola Radiasi Antena; (a) 28 GHz dan (b) 38 GHz
36
Gambar 36. Grafik Hasil Simulasi Return Loss
Pada gambar 36 dapat dianalisa bahwa nilai return loss yang dihasilkan
oleh antena mikrostrip MIMO yang terdiri dari beberapa antena memiliki
beberapa variasi nilai return loss. Pada tabel 6 merupakan tabel perbandingan
return loss dan frekuensi pada masing-masing antena.
L. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan dan proses simulasi antena sementara
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
37
hasil simulasi sementara nilai return loss terbaik diperoleh pada lebar slot
1,46 mm dengan nilai return loss -5.3 dB pada frekuensi 21.73 GHz dan -
10.07 dB pada frekuensi 37.00 GHz. lebar slot mulai dari 1,4 mm hingga
1,46 mm dengan kenaikan 0,01. Ketiga karakterisasi slot C, Berdasarkan
data hasil simulasi sementara nilai return loss terbaik diperoleh pada lebar
slot C 1,46 mm dengan nilai return loss -17.83 dB pada frekuensi 21.81 GHz
dan -9.67 dB pada frekuensi 37.26 GHz. Keempat karakterisasi slot D, lebar
slot mulai dari 1,4 mm hingga 1,3 mm dengan penurunan 0,02. Berdasarkan
data hasil simulasi sementara nilai return loss terbaik diperoleh pada lebar
slot D 1,3 mm dengan nilai return loss -17.83 dB pada frekuensi 21.81 GHz
dan -9.67 dB pada frekuensi 37.26 GHz.
4. Dilakukan karakterisasi pada slot dengan menambahkan 2 Gap pada slot.
Pertama, penambahan satu Gap. Dimana panjang dan lebar Gap sebesar 1.3
mm dan 0.38 mm. Dengan memberikan Gap pada slot sehingga didapat nilai
return loss sebesar -4.79 dB di frekuensi 22.19 dan -14.98 di frekuensi 39.03.
Kedua, penambahan Gap kedua pada slot ukuran panjang dan lebar sebesar
1.4 mm dan 0.55 mm. Dengan memberikan Gap pada slot sehingga didapat
nilai return loss sebesar -7.23 dB di frekuensi 29.28 dan -14.94 di frekuensi
39.17 Hasil return loss dengan menambahkan gap berpengaruh pada
pergeseran frekuensi dan menurtunkan return loss agar lebih baik lagi dari
karakterisasi sebelumnya.
5. Dilakukan karakterisasi pada lebar saluran pencatu, lebar saluran pencatu
mulai dari 1 mm hingga 1.6 mm dengan kenaikan 0,2 mm. Berdasarkan data
hasil simulasi, nilai return loss terbaik diperoleh pada panjang dan lebar
pencatu 1,7 mm dan 1,6 mm dengan nilai return loss -19.98 dB pada
frekuensi 28.77 GHz dan -19.65 pada frekuensi 38.77 dB.
38
M. Jadwal Penelitian
1. Studi Literatur
Pengoptimasian rancangan
4.
antena untuk mendapatkan
karakteristik yang baik
5. Analisa hasil simulasi
N. Rancangan Biaya
Tabel 8. Pengeluaran lain-lain (Administrasi, Publikasi dan Operasional)
No Biaya Satuan
Uraian Kegiatan Volume Jumlah(Rp)
. (Rp)
Pengetikan dan Perbanyak
1. 5 Rangkap 30.000 150.000
Proposal
2. Seminar Proposal 1 Kali 250.000 250.000
Pengetikan dan Perbanyak
3. 6 Rangkap 100.000 600.000
Laporan Hasil Penelitian
4. Seminar Hasil Penelitian 1 Kali 300.000 300.000
5 ATK 1 Set 50.000 50.000
6 Transportasi 6 x (PP) 25.000 150.000
Jumlah Biaya (Rp) 1.500.000
39
DAFTAR PUSTAKA
X. Lin, B-C. Seet, F. Joseph. 2015. Fabric Antenna With Body Temperature
Sensing For Ban Applications Over 5g Wireless Systems. Ninth
International Conference On Sensing Technology.
Wonbin Hong, Kwang-hyun Baek, Seungtae Ko. 2017. Millimeter-wave 5G
Antennas for Smartphones: Overview and Experimental Demonstration.
Y. Wang, H. Wang & G. Yang. 2016. design of Dipole Beam-steering Antenna
Array for 5G Handset Applications. Shanghai University, China.
40