TELEKOMUNIKASI ANALOG
NO NAMA NIM
1 BIMA GERRY P 1741160048
2 JARIATUS AMALIA 1741160041
3 KELFIN AGUNG S 1741160087
4 MAULANA ABDAN S 1741160053
5 MONALISA DESIDERIA M 1741160011
6 R.FERDIAN RIFQY P 1741160080
i
2.9 Lampiran.................................................................................................19
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
Gambar 2. 22 Sinyal Demodulasi DSB Sebelum Filter saat Vm = 6 Vpp dan F = 4
kHz..................................................................................................................20
Gambar 2. 23 Sinyal Demodulasi DSB Sesudah Filter saat Vm = 6 Vpp dan F = 4
kHz..................................................................................................................20
Gambar 2. 24 Sinyal Carrier SSB Praktik..............................................................20
Gambar 2. 25 Sinyal Modulasi SSB Praktik saat Vm = 2 Vpp dan Fm = 1 kHz. .20
Gambar 2. 26 Sinyal Demodulasi Sebelum Filter Praktik saat Vm = 2 Vpp dan Fm
= 1 kHz...........................................................................................................21
Gambar 2. 27 Sinyal Demodulasi SSB Sesudah Filter Praktik saat Vm = 2 Vpp
dan Fm = 1 kHz..............................................................................................21
Gambar 2. 28 Sinyal Modulasi SSB Praktik saat Vm = 4 Vpp dan Fm = 2 kHz. .21
Gambar 2. 29 Sinyal Demodulasi Sebelum Filter Praktik saat Vm = 4 Vpp dan Fm
= 2 kHz...........................................................................................................21
Gambar 2. 30 Sinyal Demodulasi SSB Sesudah Filter Praktik saat Vm = 4 Vpp
dan Fm = 2 kHz..............................................................................................21
Gambar 2. 31 Sinyal Modulasi SSB Praktik saat Vm = 6 Vpp dan Fm = 4 kHz. .21
Gambar 2. 32 Sinyal Demodulasi Sebelum Filter Praktik saat Vm = 6 Vpp dan Fm
= 4 kHz...........................................................................................................22
Gambar 2. 33 Sinyal Demodulasi SSB Sesudah Filter Praktik saat Vm = 6 Vpp
dan Fm = 4 kHz..............................................................................................22
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB II
AM-DSBSC & SSB
2.1 Tujuan
Setelah praktikum AM-DSBSC & SSB , mahasiswa akan mampu:
1. Mengetahui dan memahami proses modulasi AM DSB-SC,
2. Mampu mengetahui karakteristik modulasi AM DSB-SC,
3. Mengetahui dan memahami proses demodulasi AM DSB-SC,
4. Mengetahui dan memahami proses modulasi AM SSB,
5. Mampu mengetahui karakteristik modulasi AM SSB,
6. Mengetahui dan memahami proses demodulasi AM SSB
1
frekuensi pembawa dan tingkat pembawa berkurang ke tingkat praktis terendah,
idealnya benar-benar ditekan.
Dalam keadaan balanced maka sinyal pembawa akan ditekan sehingga
outputnya adalah sinyal DSBSC(double side band suppressed carrier). Ketika
memodulasi sinyal pembawa dengan modulasi amplitude, akan ada 2 komponen
frekuensi sebagai hasilnya. Yang pertama adalah sinyal modulasi itu sendiri, yang
kedua adalah pembawa frekuensi. Untuk meningkatkan efisiensi daya, DSB-SC
menghapus bagian frekuensi pembawa, sehingga frekuensi yang ditransmisikan
hanya terdiri band side. Tidak ada pembawa muncul dalam output karena arus
dasar.
Sinyal termodulasi AM terdiri dari tiga komponen yaitu komponen
pembawa, komponen bidang sisi atas, dan komponen bidang sisi bawah. Sinyal
ini dapat ditransmisikan atau dipancarkan secara keseluruhan ke arah penerima.
Transmisi semacam ini disebut transmisi DSBFC (Double Side Band Full Carrier
) yang berarti pemancaran dua bidang sisi (atas dan bawah) berikut dengan
komponen pembawanya. Jenis transmisi Jenis transmisi yang demikian
membutuhkan lebar bidang sebesar 2fm, dengan fm adalah frekuensi tertinggi
sinyal pemodulasi
Amplitudo puncak komponen pembawa merupakan bagian yang terbesar,
yaitu Vc. Sedangkan kedua komponen yang lain mempunyai amplitudo puncak
yang sama, yaitu ½mVc. Hal ini berarti bahwa jika m=1, maka setiap satuan daya
pancaran DSBSC terdiri atas dua pertiga bagian komponen pembawa dan sisanya
terbagi pada komponen bidang sisi atas (USB) dan bidang sisi bawah (LSB).
Kenyataan di atas merupakan suatu kerugian karena komponen pembawa
dengan daya yang terbesar dari ketiga komponen yang ada ini, sebenarnya tidak
membawa informasi apapun. Jenis transmisi DSBSC ( Double Side Band
Suppressed Carrier) merupakan jenis transmisi sinyal termodulasi AM dimana
komponen pembawanya telah ditekan menjadi nol. Pada jenis ini, lebar bidang
yang dibutuhkan sama dengan lebar bidang yang dibutuhkan pada transmisi
DSBFC.
2
FC, hanya saja komponen dihilangkan. Jika dilihat dalam komponen domain
frekuensi, nilai dari daya dari frekuensi carriernya ditekan sehingga dianggap
bernilai 0. Sehingga AM DSB SC dapat menghemat daya hingga 66.7% dari total
daya yang ditansmisikan.
m(t) = Vm cos ωm t ; Vc (t) = Vc cos ωm t
3
amatir yaitu pada pesawat radio SSB. Penggunaan sinyal SSB lebih efisien
jikadibanding sinyal AM, dimana spektrum yang dipancarkan hanya salah satu
dari side band AM (USB atau LSB). Hal ini menyebabkan pemakaian daya/ energi
listrik pada radio SSB jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan radio AM
maupun radio FM. Sinyal SSB tidak dapat dibangkitkan secara langsung, akan
tetapi melalui pembangkitan sinyal AM terlebih dahulu.
4
Perangkat Repeater akan menangkap sinyal pada frekuensi kerja (misalnya
: 155Mhz) yang sudah ditentukan dan akan diteruskan oleh perangkat
Repeater (COR) untuk mengaktifkan perangkat Transmitter dengan
mengirim data audio dari repeater ke Frekuensi tertentu yang berbeda
misalnya pada frek 144 Mhz. Handy Talky harus diset Half Dupplex
dengan merubah Jalur Frekuensi Kerja Transmitter dan Jalur Frekuensi
Kerja Penerima menjadi FTX = 155 Mhz dan FRX = 144Mhz.
2.4.1.1 AM DSB – SC
1. Dengan menggunakan matlab, buatlah program untuk melakukan
proses simulasi modulasi dan demodulasi AM DSB-SC. Tampilkan
sinyal carrier, informasi, sinyal termodulasi, dan sinyal hasil
demodulasi!
2. Ubah nilai amplitudo sinyal informasi sesuai dengan Tabel 2.1
3. Amati sinyal hasil termodulasinya. Bagaimana bentuk sinyalnya?
Apa efek perubahan amplitudo sinyal informasi?
4. Amati sinyal demodulasinya. Bandingkan dengan sinyal informasi
awal!
2.4.1.2 AM SSB
1. Dengan menggunakan matlab, buatlah program untuk melakukan
proses simulasi modulasi dan demodulasi AM SSB. Tampilkan
sinyal carrier, informasi, sinyal termodulasi, dan sinyal hasil
demodulasi!
2. Ubah nilai amplitudo dan frekuensi sinyal informasi sesuai dengan
Tabel 2.2
3. Amati sinyal hasil termodulasinya. Bagaimana bentuk sinyalnya? Apa
efek perubahan amplitudo dan frekuensi sinyal informasi?
4. Amati sinyal demodulasinya. Bandingkan dengan sinyal informasi
awal!
5
2.4.2 Praktik
2.4.2.1 AM DSB – SC
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkan modul power supply, generator fungsi, CF transmitter
20kHz, serta DSB receiver secara berurutan pada penyangga besi
3. Beri catu daya masing-masing modul sebesar ± 15V dan
sambungkan groundnya!(jangan nyalakan modul power supply
sebelum rangkaian dick oleh dosen)
4. Ubah switch pada modul CF transmitter ke posisi DSB
5. Sambungkan output function generator ke input CF transmitter
6. Atur sinyal keluaran function generator sinusoida dengan amplitudo
2Vpp dan frekuensi 2 kHz
7. Letakkan channel 1 osiloskop di input CF transmitter
8. Letakkan channel 2 osiloskop di output CF transmitter
9. Amati sinyal yang dihasilkan
10. Hubungkan output CF transmitter ke input DSB receiver
11. Ubah posisi channel 2 osiloskop ke output DSB receiver
12. Amati sinyal yang dihasilkan
13. Ubah nilai frekuensi dan amplitudo sinyal keluaran function sesuai
dengan Tabel 2.3. Ulangi langkah 7-12!
2.4.2.2 AM SSB
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkan modul power supply, generator fungsi, CF transmitter
20kHz, serta DSB receiver secara berurutan pada penyangga besi
3. Beri catu daya masing-masing modul sebesar ± 15V dan
sambungkan groundnya!(jangan nyalakan modul power supply
sebelum rangkaian dick oleh dosen)
4. Ubah switch pada modul CF transmitter ke posisi DSB
5. Sambungkan output function generator ke input CF transmitter
6. Atur sinyal keluaran function generator sinusoida dengan amplitudo
2Vpp dan frekuensi 2 kHz
7. Letakkan channel 1 osiloskop di input CF transmitter
8. Letakkan channel 2 osiloskop di output CF transmitter
9. Amati sinyal yang dihasilkan
10. Hubungkan output CF transmitter ke input DSB receiver
11. Ubah posisi channel 2 osiloskop ke output DSB receiver
12. Amati sinyal yang dihasilkan
13. Ubah nilai frekuensi dan amplitudo sinyal keluaran function sesuai
dengan Tabel 2.3. Ulangi langkah 7-12!
6
2.5 Hasil Percobaan
Tabel 2. 1 Gambar Sinyal Percobaan AM DSB-SC Hasil Simulasi
2 Sinyal
Informasi
Vm = 2 Vpp
Fm = 1 kHz
Sinyal hasil
demodulasi
Vdemod = 2 Vpp
fdemod = 1 kHz
3 Sinyal
Informasi
Vm = 4 Vpp
Fm = 2 kHz
Sinyal hasil
demodulasi
Vdemod = 4 Vpp
fdemod = 2 kHz
7
4 Sinyal
Informasi
Vm = 6 Vpp
Fm = 4 kHz
Sinyal hasil
demodulasi
Vdemod = 6 Vpp
fdemod = 4 kHz
Gambar 2. 7 Sinyal Informasi, Sinyal Carrier, Sinyal
Modulasi DSB, dan Sinyal Demodulasi DSB saat Vm = 6
Vpp dan Fm = 4 kHz
2 Sinyal
Informasi
Vm = 2 Vpp
Fm = 1 kHz
Sinyal hasil
demodulasi
Vdemod = 2 Vpp
fdemod = 1 kHz Gambar 2. 9 Sinyal Informasi, Sinyal Carrier, Sinyal
Modulasi SSB, dan Sinyal Demodulasi SSB saat Vm = 2
Vpp dan Fm = 1 kHz
3 Sinyal
Informasi
Vm = 4 Vpp
Fm = 2 kHz
8
Gambar 2. 10 Sinyal Informasi, Sinyal Carrier, Sinyal
Modulasi SSB, dan Sinyal Demodulasi SSB saat Vm = 4
Vpp dan Fm = 2 kHz
Sinyal hasil
demodulasi
Vdemod = 4 Vpp
fdemod = 2 kHz
4 Sinyal
Informasi
Vm = 6 Vpp
Fm = 4 kHz
Sinyal hasil
demodulasi
Vdemod = 6 Vpp
fdemod = 4 kHz
3 Sinyal Informasi
Vm = 4 Vpp dilampirkan
9
Fm = 2 kHz
Sinyal hasil termodulasi
fdsbsc = 20,41 kHz
Sinyal hasil demodulasi
Vdemod = 1,80 Vpp
fdemod = 2 kHz
4 Sinyal Informasi
Vm = 6 Vpp dilampirkan
Fm = 4 kHz
Sinyal hasil termodulasi
fdsbsc = 20,24 kHz
Sinyal hasil demodulasi
Vdemod = 0,45 Vpp
fdemod = 4 kHz
3 Sinyal Informasi
Vm = 4 Vpp dilampirkan
Fm = 2 kHz
10
Sinyal hasil termodulasi
fdsbsc = 21,9 kHz
Sinyal hasil demodulasi
Vdemod = 1,75 Vpp
fdemod = 2 kHz
4 Sinyal Informasi
Vm = 6 Vpp dilampirkan
Fm = 4 kHz
Sinyal hasil termodulasi
fdsbsc = 25 kHz
Sinyal hasil demodulasi
Vdemod = 0,2 Vpp
fdemod = 4 kHz
11
2.6 Analisis Hasil Praktikum
figure()
subplot(4,1,1); %plotting gelombang sinyal informasi
plot(t,mt,'b');
grid on
xlabel('time(s)');
ylabel('Message Signal (V)');
12
Script AM SSB
clc;
clear all;
figure()
subplot(4,1,1); %plotting gelombang sinyal informasi
plot(t,mt,'b');
grid on
xlabel('time(s)');
ylabel('Message Signal (V)');
13
2.6.2 Fungsi Komponen Block Modul
a. Power Supply DC
Power supply (catu daya) berfungsi menjaga atau mengatur
tegangan/daya yang masuk ke perangkat lain. Dalam percobaan kali
ini block modul power supply digunakan untuk memberikan catu daya
ke block modul function generator dan block modul CF Transmitter.
b. Function Generator
Function Generator berfungsi untuk menghasilkan, atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, dan segi empat.
Function generator memiliki pengaturan frekwensi, kita dapat
mengatur frekwensi keluaran yang diperlukan dari function generator.
Selain pengaturan frekwensi, pada function generator ini juga
memiliki pengaturan amplitude dari gelombang yang telah
dibangkitkan.
c. Block Modul CF Transmitter
Block modul CF transmitter berfungsi untuk melakukan proses
modulasi, ada tipe mode yang dapat digunakan yaitu AM atau DSB.
Pada block modul ini terdapat beberapa komponen yang digunakan
untuk proses modulasi sinyal carrier dan sinyal informasi, seperti filter,
mixer, osilator, buffer, dll.
d. Modul SSB dan DSB Receiver
SSB merupakan salah satu jenis modulasi AM dimana spectrum
frekuensi yang dipancarkan hanya satu frekuensi AM yaitu LSB dan
USB sedangkan DSB yaitu frekuensi yang dihasilkan oleh modulasi
AM simetris berada dibawah frekuensi carrier.
14
2.6.4 Spektrum Frekuensi Sinyal Termodulasi AM DSB-SC & SSB
15
2.7 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dibuat, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Modulasi AM DSB-SC adalah modulasi yang dibuat untuk
mengatur agar amplitudo sinyal carrier pada spektrum frekuensi
ditekan menjadi nol, sedangkan modulasi AM SSB adalah
modulasi yang hanya menekan satu sideband dengan menggunakan
filter sehingga hanya menghasilkan salah satu sisi saja
2. Hasil dari modulasi AM DSB SC dan juga SSB yaitu sinyal
termodulasi LSB dan USB tetapi pada modulasi SSB hanya
menggunakan salah satunya
3. Frekuensi DSB-SC pada hasil praktikum memiliki nilai yang
hampir sama dengan frekuensi carrier
4. Hasil nilai sinyal demodulasi sama dengan nilai sinyal informasi
5. Proses demodulasi merupakan proses pembentukan kembali sinyal
informasi dari sinyal carrier yang termodulasi oleh rangkaian
16
2.8 Referensi
[1] DJ. Danang, “Elektronika Komunikasi – DSB-SC Modulation,” 4 Oktober
2015. [Online]. Tersedia : http://912015043.blogspot.com/2015/10/dsb-sc-
modulation.html. [Diakses tanggal: 19 Desember 2018].
[2] Y. S. Rohmah, “Modulasi AM( DSB-SC, SSB, dan VSB)” November
2015.
[Online].Tersedia:https://yuyunsitirohmah.staff.telkomuniversity.ac.id/files
/2015/11/Modul_3-Modulasi-AM_DSBSC_SSB_VSB.pdf. [Diakses
tanggal : 19 Desember 2018].
[3] D. N. Fatiyah, “Modulasi Analog”, Februari 2010. [Online]. Tersedia :
http://mbinkmbink.blogspot.com/2010/02/modulasi-analog.html. [Diakses
tanggal : 19 Desember 2018].
[4] R. Koswara, “Electronic Note – Single Side Band Communication”, Maret
2017. [Online]. Tersedia :
http://myelectronicnote.blogspot.com/2017/03/ssb-single-side-band-
communication.html. [Diakses Tangal : 19 Desember 2018].
[5] I. Poole, “Single Sideband, SSB Modulation” Agustus 2015. [Online].
Tersedia : https://www.radio-electronics.com/info/rf-technology-
design/am-amplitude-modulation/single-sideband-ssb-modulation.php.
[Diakses Tanggal : 19 Desember 2018].
[6] Tutorials Point (I) Pvt. Ltd., “Analog Communication – DSBSC
Modulation” Juni 2014. [Online]. Tersedia :
https://www.tutorialspoint.com/analog_communication/analog_communic
ation_dsbsc_modulation.htm. [Diakses Tanggal : 19 Desember 2018].
17
2.9 Lampiran
18
Gambar 2. 12 Sinyal Carrier DSB Gambar 2. 13 Sinyal Modulasi DSB
Praktik Praktik saat Vm = 2 Vpp dan Fm = 1
kHz
19
Gambar 2. 18 Sinyal Demodulasi DSB Gambar 2. 19 Sinyal Modulasi DSB
Sesudah Filter saat Vm = 4 Vpp dan Fm Praktik saat Vm = 6 Vpp dan Fm = 4
= 2 kHz kHz
20
Gambar 2. 24 Sinyal Demodulasi Gambar 2. 25 Sinyal Demodulasi SSB
Sebelum Filter Praktik saat Vm = 2 Sesudah Filter Praktik saat Vm = 2 Vpp
Vpp dan Fm = 1 kHz dan Fm = 1 kHz
21
Gambar 2. 30 Sinyal Demodulasi Gambar 2. 31 Sinyal Demodulasi SSB
Sebelum Filter Praktik saat Vm = 6 Sesudah Filter Praktik saat Vm = 6 Vpp
Vpp dan Fm = 4 kHz dan Fm = 4 kHz
22