KELOMPOK 4
AL IMAMMUL HAFIZH.A.SY 15.822.0068
IRFAN EFFENDI 15.822.0004
MARTONO GULTOM 14.822.0092
REZA PERDANA FAHRI DAMANIK 15.822.0034
SYAHRI RAMADANA TRIANDA ILHAM 15.822.0023
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2019
Latar Belakang
Bahan aktif yang ada pada pestisida yang dipraktikumkan antara lain
Gramaxone 276 SL : parakuat diklorida 276 g/ l, Dithane 80 WP : mankozeb,
Copcide 77 WP : tembaga hidroksida 77%, Desline : mankozeb 73,8% dan
karbendazim 6,2%, Roundup 486 SL : Isopropliamina glifosfat, Marshal 200 EC :
Karbosulfan 200 g/l, Antracol 70 WP : Propineb 70%, Decis 25 EC : Deltametrin
25 g/l,.
Setiap pestisida mempunyai sifat dan kelarutan yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil uji kelarutan tingkat kelarutan pestisida Capcide, Antracol,
Decis, Marshal, Roundup dan Dithane tingkat kelarutannya sempurna, sedangkan
pestisida Gramaxone dan Delsene tingkat larutannya sebagian. Indikator kelarutan
juga dapat dilihat berdasarkan tingkat endapan yang dihasilkan. Pestisida yang
terbentuk endapan sebagian yaitu pestisida Antracol dan Delsene, sedangkan
pestisida Capcide, Gramaxone, Decis, Marshal, Round up dan Dithane tidak
terbentuk endapan.
Berdasarkan pengujian tingkat kerekatan pestisida pada bagian tanaman
dengan menggunakan larutan pestisida Capcide diperoleh tingkat kerekatan tanpa
bahan perekat dari penyemprotan jarak 30 cm : 80% ; 45 cm : 65% ; 60 cm : 25%.
Tingkat kerekatan pestisida Decis tanpa bahan perekat dari penyemprotan jarak 30
cm : 60% ; 45 cm : 40% ; 60 cm : 25%. Tingkat kerekatan pestisida Delsene tanpa
bahan perekat dari penyemprotan jarak 30 cm : 40% ; 45 cm : 30% ; 60 cm : 20%.
Dari hasil uji kerekatan ke 4 jenis pestisida diperoleh tingkat kerekatan pestisida
tertinggi adalah pestisida Marshal tanpa bahan perekat dari penyemprotan jarak 30
cm : 100% ; 45 cm : 85% ; 60 cm : 20%.
Petunjuk umum keamanan dalam pemakaian pestisida agar aman digunakan
dan tidak terlalu menimbulkan efek peracunan pada pemakai, maka pemerintah dan
formulator telah menetapkan dan memberi petunjuk sebagai pedoman umum dalam
penanganan senyawa kimia berbahaya mulai dari pemilihan jenis pestisida, tata cara
penyimpanan, penakaran, pengenceran, pencampuran sampai kepada prosedur
kebersihannya (Wudianto, 2007).
Kesimpulan