Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PEMASARAN

MAKALAH

Disusu Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Maltuf Fitri, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:

1. Risa Hari Yanti (1805026085)


2. Yulika (1805026101)
3. Noor Hidayati (1805026116)

S-1 EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah Kewirausahaan ini
dengan baik tanpa suatu halangan apapun.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pengampu mata kuliah
Kewirausahaan, Maltuf Fitri, S.E., M.Si. yang telah membimbing dalam penulisan
makalah ini.

Penulis berharap dengan adanya makalah ini mampu membawa manfaat dan
pengetahuan bagi pembacanya. Karena makalah ini jauh dari kata sempurna oleh
karenanya kami mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca apabila terdapat
kesalahan dalam pembuatan makalah ini untuk menjadi acuan pembuatan makalah
selanjutnya.

Semarang, 27 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................

Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan................................................................................................ 1

1. Latar Belakang ............................................................................................ 1


2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
3. Tujuan ........................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan ............................................................................................... 3

1. Pemasaran Gerilya ...................................................................................... 3


2. Pasar Sasaran ............................................................................................... 6
3. Riset Pemasaran .......................................................................................... 9
4. Prinsip Pemasaran Gerilya ........................................................................ 14
5. Pemasaran di Website ............................................................................... 17

Bab III Penutup ................................................................................................... 23

1. Kesimpulan ............................................................................................... 23

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh
keuntungan dari usahanya. Selain itu, perusahaan juga berkeinginan untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan adamya kepuasan konsumen
ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berhasil memenuhi keinginan
konsumen dengan barang yang berkualitas.
Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk
memudahkan barang dan jasa dari lokasi prosuden sampai ke konsumen akhir.
Untuk mengenalkan produk kepada konsumen seorang produsen akan
menggunakan rencana pemasaran. Jika perusahaan tidak peka terhadap keinginan
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama
berkembang, dan sampai saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi suatu
perusahaan untuk bisa bertahan di pasar. Dengan begitu strategi pemasaran
diperlukan untuk menentukan pengaruh berhasil atau tidaknya dalam pemasaran
produknya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran gerilya?
2. Apa yang dimaksud dengan pasar sasaran?
3. Bagaimana cara mengalisis kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
menggunakan riset pemasaran?
4. Apa saja prinsip pemasaran gerilya?
5. Apa yang dimaksud dengan pemasaran di website?

1
C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui pemasaran gerilya.
2. Untuk mengetahui pasar sasaran.
3. Untuk mengetahui cara mengalisis kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan riset pemasaran.
4. Mengetahui prinip pemasaran gerilya.
5. Untuk mengetahui pemasaran di website.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemasaran Gerilya
Guerilla Marketing atau Pemasaran Gerilya adalah bentuk khusus dari
Pemasaran yang berfokus pada efek kejutan. Ide pemasaran Guerilla (grilya)
didirikan oleh profesional pemasaran Jay C. Levinson, yang mengembangkan
konsep pada 1980-an. Taktik gerilya sangat berguna dengan kampanye pemasaran
daring di atas segalanya, karena di sini, viralitas tinggi dapat ditargetkan misalnya
melalui Media Sosial.
Guerilla Marketing atau Pemasaran Gerilya adalah konsep yang
didasarkan pada metode tidak konvensional untuk mengejutkan konsumen.
Perhatian yang dicapai membuatnya sangat efisien dan keuntungan finansial
relatif rendah dibandingkan dengan kampanye iklan klasik dan mahal. Langkah-
langkah yang tidak biasa dan tidak umum digunakan untuk kampanye Gerilya
yang seharusnya belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi secara umum kampanye
Guerilla-Marketing atau Pemasaran Gerilya tidak dapat dimulai untuk kedua
kalinya tanpa mengubah tindakan. Prinsip dasarnya adalah memprovokasi diskusi
sehingga menjadi viral di Media Sosial, Humas, dan dari mulut ke mulut. Saat
membalas kampanye yang sama, tidak akan ada efek kejutan dan secara otomatis
tidak menarik perhatian publik.
Tujuan dari Guerilla Marketing atau Pemasaran Gerilya adalah untuk
meningkatkan jangkauan dengan iklan. Iklan klasik harus melawan jangkauan
yang menyusut selama bertahun-tahun. Ini bisa mengarah kembali ke over
stimulation luar biasa yang dihadapkan pada konsumen. Setiap hari 2.500 hingga
10.000 iklan berbeda dipindahkan dalam kesadaran konsumen. Tujuan utama dari

3
kampanye Gerilya adalah untuk berdiri keluar dari massa dan untuk membuat
“suaranya didengar”.1
1. Contoh Pemasaran Gerilya
Saat ini ada banyak contoh untuk Guerilla-Marketing Kampanye
berikut yang berhasil:
a) Chocolatier Lindt memasang telinga kelinci di mobil perusahaan mereka
dan memberi isyarat pada kelinci easter Lindt emas mereka.
b) Nivea menempatkan sofa di depan umum dengan separuh permukaannya
halus dan yang lainnya bergelombang dan tidak rata. Ini harus
menunjukkan perasaan kulit bebas selulit setelah menggunakan produk
perawatan kulit.
c) Sebuah gedung olahraga menempatkan timbangan di bangku-bangku
penampungan bus untuk menunjukkan kepada orang-orang betapa
mendesaknya pelatihan berikutnya.
d) Sebagai iklan untuk “Spider Man 2” sebuah pissoir di kamar pria
ditempatkan beberapa meter lebih tinggi dari biasanya jadi hal ini
sempurna untuk pria yang suka mendaki.2
2. Tipe Pemasaran Gerilya
Sebagai salah satu konsep pemasaran yang out of box, guerrilla
marketing sebenarnya masih memiliki beberapa sub kategori, setidaknya ada
lima sub kategori, yaitu :
a) Pemasaran Gerilya Luar Ruangan (Out Door Guerrilla Marketing)
Type ini konsepnya adalah menambahkan sesuatu ke lingkungan
sekitarnya (biasanya perkotaan), yang sudah ada sebelumnya, seperti
meletakkan sesuatu yang bisa dilepas ke patung, atau menempatkan karya

1
Resty Jayanti Fakhlina, GUERILLA MARKETING : Taktik Perpustakaan untuk Eksis dalam
Menghadapi Generasi Milenial, Vol. 10, No. 2, 2018, hlm 135.
2
https://www.hestanto.web.id/guerilla-marketing/

4
seni sementara di trotoar, di gedung, di jalan-jalan, atau dimana saja yang
bisa mencuri perhatian publik.
b) Pemasaran Gerilya Dalam Ruangan (In Door Guerrilla Marketing)
Konsep type ini mirip dengan pemasaran gerilya luar ruang (out
door guerrilla marketing), hanya saja lokasinya berada di dalam ruangan
seperti mall, bandara, stasiun kereta api, pertokoan, gedung-gedung,
kampus universitas dan lain sebagainya.
c) Pemasaran Gerilya dengan Menyergap sebuah Acara (Event Ambush
Guerilla Marketing)
Konsep dari type pemasaran gerilya adalah dengan memanfaatkan
penonton dari acara yang sedang berlangsung, seperti konser musik,
pertandingan olahraga, peserta seminar, untuk melakukan promosi produk
atau layanan dengan cara yang nyata. Biasanya dilakukan dengan tiba-tiba
atau diam-diam tanpa izin dari sponsor acara.
d) Pemasaran Gerilya (Digital Guerrilla Marketing)
Konsep dari type ini adalah bentuk kampanye pemasaran yang
memanfaatkan media digital/online/internet. Ada banyak media di internet
yang bisa dimanfaatkan untuk mengeksekusi pemasaran gerilya seperti
social media, blog web atau portal, vlog, dan lain sebagainya. Bahkan saat
ini ada kecenderungan banyak marketer yang menjalankan digital
marketing dengan menggunakan konsep guerrilla marketing.
e) Pemasaran Gerilya dengan Memberikan Pengalaman Pelanggan
(Experiential Guerrilla Marketing)
Konsep pada type ini mencakup semua type diatas. Hanya saja
dalam eksekusinya konsumen akan berinteraksi dengan merek produk
secara langsung. Mungkin agak sulit untuk membayangkan bentuk.3

3
https://distribusipemasaran.com/mengenal-konsep-guerrilla-marketing-pemasaran-gerilya/

5
B. Pasar Sasaran

Pasar sasaran (target market) merupakan kelompok pelanggan tertentu


dimana perusahaan dapat melayani produk atau jasa dengan baik. Kegiatan terus-
menerus dalam mempelajari pasar local, para pelanggan, kebiasaan membeli, dan
preferensi pembelian akan semakin mendekatkan perusahaan terhadap
konsumennya serta focus pada strategi yang dijalankan pada kelompok prospek
dan konsumen sesuai dengan target pasarnya. Perusahaan tidak dapat melayani
dan berhubungan dengan semua konsumennya dipasar beragam dan luas, tetapi
perusahaan dapat membagi pasar menjadi kelompok konsumen atau segmen
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan kata lain, perusahaan
dapat memiliki konsumen kelompok mana yang akan dilayaninya.
Pendekatan yang dipakai dalam strategi bisnis adalah Shot Gun Approad,
suatu pendekatan tidak asal tembak. Dalam pendekatan ini, perusahaan harus
benar-benar mengenal tentang perilaku konsumen dan preferensi produk dan jasa
yang ditawarkan. Kenyataan dilapangan, kesalahan terbesar asal tembak karena
tidak memahami konsumen dengan baik.
 Banyak perusahaan kecil secara umum mengandalkan intuisi dan
pengalaman sehingga gagal menentukan pasar sasaran yang akan dilayani
dengan jelas.
 Strategi promosi, yaitu iklan ditujukan untuk semua orang. Dengan
menyasar ke semua orang membuat pesan iklan yang disampaikan tidak
efektif dan tidak sampai.
 Perusahaan banyak yang tidak paham kepada siapa saja pelayanan mereka.
Padahal dalam pasar yang berbeda, strategi bauran pemasran yang
dijalankan juga berbeda.
Menentukan target pasar dapat dilakukan setelah perusahaan melakukan
pemetaan, evakuasi, dan identifikasi pasar menjadi beberapa segmen. Langkah
selanjutnya adalah perusahaan dapat memilih tiap segmen menjadi satu atau

6
beberapa segmen sesuai dengan sumber daya perusahaan. Perusahaan harus
memilih target pasarannya karena tidak ada satupun perusahaan bisnis yang dapat
melayani semua pasar dan semua segmen karena pasar yang ada bersifat
heterogen dan luas, baik secara geografis, demografis, psikografis, maupun
tingkah laku. Secara ekonomi, melayani atau memenuhi kebutuhan semua segmen
yang ada membutuhkan sumber daya keuangan yang besar. Dengan menentukan
target pasar yang jelas perusahaan dapat melayani konsumen dengan lebih baik.
Beberapa bentuk pola untuk menentukan target pasar:
1. Konsentrasi pasar tunggal
Memilih segmen pasar tunggal dapat diartikan perusahaan hanya
memiliki satu segmen pasar saja sesuai dengan sumber daya dan kompetensi
yang dimiliki sehingga dapat focus dan berkonsentrasi dalam melayani
konsumen sesuai dengan target pasarnya. Melalui pemasaran yang
terkonsentrasi, pengetahuan perusahaan mengenai kebutuhan konsumen
menjadi terarah dan kuat. Selain itu, menfaat masuk dalam pasar yang
terkonsentrasi adalah perusahaan dapat menikmati nilai ekonomis melalui
harga kepemimpinan, spresialisasi produki, distribusi, dan promosi. Namun,
selain keunggulan yang ada dalam strategi ini, ada resiko yang muncul ketika
segemn berubah arah dan pesaing sudah banyaak yang masuk membuat pasar
semakin ketat dan kompetitif. Contoh dari pasar tunggal ini adalah usaha
fotokopi yang berkembang disekitar kampus, karena usaha ini hanya melayani
fotokopi dokumen.
2. Spesialisasi terpilih
Tidak cocok dengan strategi pasar tunggal, perusahaan dapat
mengembangkan strategi spesialisasi selektif, yaitu strategi memilih target
yang akan dituju berdasarkan pilihan segmen secara objektif, menarik, dan
tepat. Perusahaan dapat memilih sejumlah segmen untuk dilayaninya sesuai
dengan sumber daya yang ada. Tentu saja yang dipilih adalah segmen yang
menarik, menjanjikan, dan dapat menghasilkan revenue perusahaan. Strategi

7
multi segmen ini mempunyai kelebihan bahwa risiko yang ada dapat
didiversikan. Jadi, misalkan ada perubahan beberapa segmen, masih ada
segmen yang dapat menghasilkan revenue bagi perusahaan. Contohnya
perusahaan rokok sampurna mempunyai beberapa segmen, yaitu merek A
Mild untuk perokok yang menginginkan produk rokok rendah tar dan nikotin.
Sementara itu, Dji Sam Su adalah rokok yang diperuntukkan bagi penikmat
rokok sejati.
3. Spesialisasi produk
Hampir sama dengan strategi segmen tunggal, yaitu perusahaan
memilih untuk membuat produk tertentu yang akan dijual kepasa berbagai
segmen pasar secara spesifik. Perusahaan membuat prosuk tertentu untuk
dijual dibeberapa segmen pasar. Contohnya pembuat mikroskop menjual
produksinya ke universitas, pemerintah, dan laboratorium komersial.
4. Spesialisasi pasar
Spesialisasi pasar ini dapat dipilih dimana perusahaan berkonsentrasi
melayani kebutuhan dari satu kelompok pelanggan tertentu. Merek Johnson
merupakan merek yang khusus untuk pasar anak-anak kategori balita.
5. Pelayanan penuh
Pelayanan penuh dapat dilakukan bagi perusahaan yang memiliki
sumber daya keuangan dan kompetensi yang besar. Strategi ini berusaha
melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk dipasar yang
mungkin mereka perlukan. Contohnya unilever dan P&G merupakan
perusahaan yang menerapkan strategi pelayanan penuh yang sudah dikenal
masyarakat luas.4

4
Edi Noersasongko, KEWIRAUSAHAAN- Straterhi Pengepung: Pelanggan Menjadi Puas,
Pesaing Sesak Napas, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2018), hlm 124

8
C. Riset Pemasaran
Riset pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan
mempunyai tujuan dalam hal pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan
data, pengolahan dan penganalisisan data, penyebaran informasi yang bermanfaat
untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi
dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan (Sunarta, 2007).
Untuk melakukan sebuah riset atau penelitian, diperlukan prosedur dan
sistematika dalam penyajian hasil penelitian tersebut. Secara umum prosedur dan
sistematika penyajian hasil penelitian meliputi:
1. Mengukur topik riset
Langkah awal sebelum melakukan riset adalah menentukan topik riset
itu sendiri. Tanpa memiliki topik riset tentu saja tidak ada riset atau riset
menjadi kabur dan tidak terfokus ke salah satu hal yang di teliti. Maka
menjadi penting menentukan topik riset sebelum melangkah jauh ke depan
berkaitan dengan riset tersebut. Contoh: Mengukur loyalitas konsumen
terhadap merek, Perilaku pembelian barang di masa inflasi, Mengukur
persepsi masyarakat terhadap suatu daerah perbelanjaan, dan Mengukur
manfaat iklan televisi.
2. Perumusan masalah
Setelah menentukan topik riset pemasaran yang sekiranya benar-benar
dikuasai, langkah berikutnya menguraikan latar belakang mengapa memilih
topik riset pemasaran tersebut? Di dalam uraian tersebut dikemukakan
mengenai alasan-alasan memilih topik tersebut berikut argumentasi-
argumentasi yang dapat menguatkannya. Semakin banyak argumentasi yang
dikemukakan akan dapat memberikan kontribusi pada penguatan topik riset
pemasaran yang sudah dipilihnya. Kemudian setelah uraian latar belakang
permasalahan selesal diuraikan, berikutnya menentukan rumusan masalah
penelitian.
3. Perumusan hipotesis

9
Langkah berikutnya setelah dirrumuskan pokok permasalahan dan
suatu topic riset pemasaran, adalah perumusan hipotesis riset. Hipotesis ini
merupakan jawaban bersifat sementara berdasarkan pokok rumusan masalah
yang telah disusun. Sehingga kebenaran dari suatu hipotesis masih harus
dilakukan pengujian-pengujian melalui uji statistik, apakah hipotesis yang
diajukan benar atau tidak benar. Banyaknya hipotesis yang diajukan
disesuaikan dengan banyak rumusan masalah.
4. Menentukan metode riset
Menentukan riset diperlukan untuk membantu memecahkan
permasalahan dalam topik. Pada umumnya metode riset menggunakan alat-
alat dan uji statistik jika data penelitian berupa angka-angka bilangan, jadi
bersifat kuantitatit. Namun di samping alat dan uji statistik, dapat pula
dilakukan secara kualitatif, berupa analisis karakteristik data tanpa melalui
pengujian kualitas dari sebuah riset bersifat kualitatit sangat bergantung pada
kevalidan data hasil observasi pada objek yang diteliti. Semakin valid dan
detail, semakin memberikan kontribusi pada kualitas hasil riset, sebaliknya
data yang diperoleh dari hasil observasi kurang atau tidak valid serta tidak
didukung oleh argumentasi yang kuat, akan mengakibatkan berkurangnya
kualitas sebuah riset kualitatif.
Metode riset bersifat kualitatif, misalnya dengan analisis SWOT
(Strenght, Weaknesses, Opportunity, Treath), Analisis Peta. Metode riset
bersifat kuantitatif, terutama empergunakan alat uji statistik, misalnya uji
hipotesis,uji khi kuadrat, uji analisis varians (Anova), uji koefisien regresi, uji
koefisienkorelasi baik parsial maupun simultan, dan uji statistik
nonparametric.
5. Menentukan variabel riset
Dalam menentukan variabel riset, disesuaikan dengan topik yang
diteliti, karena variabel riset yang diperlukan terkandung pada topik tersebut.
6. Menentukan data riset

10
Berdasarkan variabel riset di atas berarti kita dapat menentukan data
risetnya. Jika variabel berkaitan dengan persepsi masyarakat maka data
risetnya juga mengenai persepsi masyarakat. Banyak sedikitnya data riset
tergantung pada kebutuhan responden dalam hal ini masyarakat yang menjadi
sampel riset. Jika berkaitan dengan penjualan maka data risetnya dapat berupa
volume penjualan berdasarkan periode penjualan, volume penjualan
berdasarkan daerah penjualan, atau volume penjualan berdasarkan salesnya.
Oleh karena itu data riset sangat tergantung pada variabel yang diteliti.
7. Metode pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data riset ada dua metode yaitu metode
pengumpulan data kualitatif, dan metode pengumpulan data kuantitatif.
a. Metode pengumpulan data kualitatif
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif antara
lainwawancara, focus group dan teknik proyeksi:
 Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk
memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak
terstruktur, dan individual. Dalam wawancara, seseorang
responden diajukan pertanyaan oleh pewawancara untuk
mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap, atau keyakinannya
terhadap suatu topik pemasaran.
 Focus Group merupakan suatu bentuk pengumpulan data melalui
diskusikelompok dalam pemasaran. Di mana diskusi grup terfokus
ini merupakan kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 orang yang
dipiIih untuk mendiskusikan topik tertentu tanpa menggunakan
kuesioner yang terstruktur. Orang-orang yang terlibat dalam
diskusi grup terfokus diharapkan memiliki pengetahuan atau
kecakapan di bidangnya sehingga pandangannya benar-benar
mampu memberikan masukan yang mendalam bagi manajer.

11
 Teknik proyeksi merupakan metode yang digunakan untuk
memperoleh data dengan mendorong responden mengungkapkan
perasaan, motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik
pemasaran dengan pertanyaan tidak Iangsung dan tidak terstruktur.
Pengertian tidak Iangsung disini berarti bahwa partisipan bebas
memproyeksikan atau menyamaartikan apa saja yang muncul
dalam pikiran atau perasaannya berkaitan dengan objek atau topik
yang disampaikan peneliti.
b. Metode pengumpulan data kuantitif
Pengumpulan data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa metode
yaitu survei, observasi dan eksperimen.
 Survei merupakan metode yang digunakan secara luas, khususnya
dalam riset pemasaran. Informasi dikumpulkan dengan menanyai
orang melalui daftar pertanyaan yang terstruktu. Dengan survei,
periset bertujuan memperoleh informasi seperti preferensi, sikap,
atau pendapat responden yang diungkapkan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
 Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan
mengamati dan mencatat pola perilaku orang, objek atau kejadian-
kejadian melalui cara sistematik. Dalam hal ini periset tidak
berkomunikasi atau bertanya dengan orang atau objek yang sedang
diobservasi sehingga orang yang sedang diobservasi tidak
menyadari kalau mereka sedang diteliti. Hal ini dilakukan supaya
objek yang diamati tidak mengubah perilakunya selama proses
riset berjalan.
 Eksperimen merupakan riset yang berusaha memanipulasi satu
atau lebih variabel kausal, kemudian mengukur efek dan
manipulasi tersebut terhadap satu atau Iebih variabel dependen.

12
Eksperimen memungkinkan periset mengisolasi variabel lain di
luar variabel kausal sehingga efek tersebut dinilai sebagal hasil
perubahan variabel kausal yang digunakan dalam riset.
8. Pengolahan data
Pada tahap ini, semua data riset yang telah diperoleh, kemudian
dilakukansortir data yaitu memilih data yang memenuhi persyaratan riset. Hal
inidilakukan karena ada kemungkinan data yang masuk, beberapa di
antaranyabisa tidak memenuhi persyaratan riset yang tetah ditetapkan
sebelumnya.
9. Analisis data
Setelah dilakukan pengolahan data baik secara manual maupun
komputerisasi, hasilnya merupakan output riset, di mana output tersebut harus
dianalisis untuk mendapatkan gambaran hasil yang dicapai sebagai upaya
memecahkan permasalahan riset. Dengan analisis data kita mengetahui
apakah permasalahan riset dapat terpecahkan sesuai dengan harapan hipotesis
riset atau tidak sesuai harapan hipotesis riset.
10. Kesimpulan dan saran
Bagian akhir dan prosedur riset adalah menarik kesimpulan dan saran
berdasarkan hasil analisis data. Kesimpulan diambil murni dari hasil analisis
data setelah dikaji melalui uji statistik dan atau nonstatistik (bersifat
kualitatif). Apapun hasil analisis data dapat menjadi sumber pemecahan
permasalahan dalam sebuah riset. Dalam riset juga perlu diberikan masukan
berupa saran. Saran berisi langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk masa
mendatang berdasarkan analisis data.
11. Penyampaian laporan riset
Setelah semua prosedur riset dilalui, dalam arti riset sudah selesai, langkah
berikutnya disajikan dalam bentuk laporan riset yang disusun secara
sistematik berdasarkan kaidah penulisan ilmiah, seperti prosedur riset
pemasaran di atas. Dalam penyajian laporan riset, perlu juga diberikan

13
argumentasi lainnnya agar lebih menarik seperti foto objek yang diteliti,
bagan, tabel dan gambar-gambar lainnya yang berkaitan dengan riset.

Dalam menentukan arti jawaban, terdapat empat hal yang utama yaitu:
a. Tren
Tren adalah jawaban yang secara signifikan tinggi atau rendah terhadap
pilihan tertentu.
b. Similaritas
Similaritas adalah trend yang sama-sama dialami oleh berbagai kelompok
demografis yang berlebihan.
c. Kontradiksi
Hasil riset yang kontradiktif perlu dicari tahu alasannya. Kontradiksi juga bias
menunjukkan adanya cacat pada metode survei.
d. Odd Groupings
Odd groupings ditemukan jika pelaku riset mendapatkan hasil yang tidak
diharapkan atau tidak dapat dijelaskan.5

D. Prinsip Pemasaran Gerilya


Agar dapat menjadi pemasar gerilya yang sukses, wirausahawan harus
seinovativ mungkin dalam menciptakan strategi pemasaran ketika
mengembangkan ide produk dan jasa baru. Berikut prinsip pemasaran gerilya
yang perlu diperhatikan6 :
1. Menghibur dan Menjual (entertailing).

5
Makalah Riset Pemasaran (Manajemen Pemasaran), http://nugraha-
hadi79.blogspot.com/2017/03/makalah-riset-pemasaran-manajemen.html, diakses pada 4 Oktober
2020.
6
Menyusun Rencana Pemasaran yang Kuat, http://a-caesar.blogspot.com/2012/12/menyusun-
rencana-pemasaran-yang-kuat.html ,diakses pada 26 September 2020.

14
Berbagai survei memperlihatkan bahwa pelanggan bosan dengan
kegiatan berbelanjan dan bahwa mereka cenderung tidak terlalu suka
menghabiskan waktu luang mereka untuk berbelanja dibanding
sebelumnya. Harga rendah dan pilihan yang luas tidak lagi cukup untuk
menarik pelanggan. Gagasan untuk menarik pelanggan ke dalam toko dengan
menciptakan serangkaian pemandangan, bunyi, bau, dan aktivitas seluruhnya
dirancang untuk menghibur.
2. Berjuang Menjadi Unik.
Teknik gerilya yang paling efektif ialah dengan menciptakan kesan
unik dalam perusahaan. Wirausahawan dapat mencari tempat yang unik dalam
pasar dalam berbagai macam cara, temasuk melalui produk dan jasa yang
ditawarkan.
3. Berhubungan dengan Pelanggan pada Tingkat Emosi.
Perusahaan yang membina hubungan lebih baik dalam dengan
pelanggan daripada perusahaan lain memiliki pemasar gerilya yang luar biasa.
Misalnya memberikan perhatian yang lebih, memberikan kualitas dan layanan
lebih dari yang diharapkan pelanggan.
4. Menciptakan Identitas bagi Perusahaan melalui Merek.
Salah satu cara paling efektif untuk membedakan usaha para
wirausahawan dari pesaing adalah dengan menciptakan identitas unik melalui
merek. walaupun tidak mempunyai sumber daya untuk membangun suatu
merk nyang terkenal seperti Coca-Cola, wirausahawan dapat sukses
membangun identitas merek bagi perusahaan dalam skala yang lebih kecil di
pasar yang mereka layani. Perusahaan yang sukses membangun merek akan
mendapat keuntungan berupa peningkatan loyalitas pelanggan, kemampuan
untuk menaikkan harga, keterlihatan yang lebih kuat.
5. Memulai Blog.
Merupakan jurnal pribadi online yang sering diperbarui dan yang
berisi berbagai ide penulisannya mengenai berbagai macam topik serta link ke

15
berbagai situs.perkembangan blog sangat mengesankan. Blog bisnis dapat
menjadi bagian yang efektif sebuah strategi pemasaran gerilya, karena
memungkinkan wirausahawan berkomunikasi dengan sejumlah besar
pelanggan secara ekonomis.
6. Kesetiaan pada Kualitas.
Dewasa ini, kualitas lebih dari sekedar slogan yang ditempel pada
papan pengumuman perusahaan. Perusahaan kelas dunia menempatkan
kualitas sebagai tujuan strategis. Kualitas tidak hanya pada produk saja, tetapi
juga dalam setiap aspek bisnis dan hubungannya dengan pelanggan.
7. Perhatian kepada Kenyamanan dan Dengarkan Pelanggan.
Tanyakan pada pelanggan apa yang mereka inginkan dari perusahaan
yang ia hubungi dan tanggapan yang paling sering muncul adalah
kenyamanan. Perusahaan yang paling baik terus menerus mendengarkan
pelanggan dan menanggapi apa yang mereka dengar. Hal ini memungkinkan
mereka terus mengikuti kebutuhan dan harapan pelanggan yang terus berubah.
Cara terbaik untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan
adalah dengan bertanya langsung kepadanya.
8. Konsentrasi pada inovasi.Inovasi merupakan kunci kesuksesan untuk masa
mendatang.
Pasar berubah terlalu pesat dan pesaing bergerak terlalu cepat sehingga
perusahaan kecil tidak dapat diam saja agar dapat tetap memiliki keunggulan
bersaing. Oleh karena perusahaan kecil tidak dapat mengeluarkan biaya
melebihi pesaing mereka yang lebih besar, perusahaan kecil sering
menggunakan inovasi tinggi untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya.
9. Pekerjakan Karyawan yang Tepat.
Bahan utama layanan yang lebih baik adalah manusianya. Pemilik
perusahaan harus selalu mencari karyawan yang memiliki sikap empati,
fleksibel, pandai bicara, kreatif dan mamppu berpikir untuk diri sendiri.

16
10. Latih Karyawan untuk Memberikan Layanan yang Lebih Baik.Perusahaan
yang sukses melatih karyawan yang berhubungan langsung dengan
pelanggan. Layanan pelanggan bukanlah urusan yang sepele. Perusahaan-
perusahaan jasa yang unggul menyediakan 1-5% dari jam kerja untuk
pelatihan, dengan memusatkan pada cara bertemu, memberi salam dan
melayani pelanggan.
11. Perlakukan Karyawan dengan Hormat dan Tunjukkan kepada Mereka bahwa
Mereka Bernilai.
Para karyawan yang puas akan cenderung menciptakan kepuasan bagi
pelanggan. Ada hubungan jelas antara kepuasan karyawan dengan kepuasan
pelanggan. Bahkan, salah satu penelitian melaporkan bahwa satu persen
perubahan moral karyawan akan menghasilkan dua persen dalam kepuasan
pelanggan.
12. Tekankan Kecepatan.
Dengan menggunakan teknologi, terutama internet telah sebegitu
dramatis mengubah langkah bisnis sehingga kecepatan telah menjadi senjata
persaingan yang utama. Pelanggan dewasa ini mengharapkan perusahaan-
perusahaan melayani mereka pada kecepatan cahaya. Memberi produk
berkualitas pada harga yang wajar dulu cukup untuk memuaskan pelanggan,
tetapi kini itu tidak lagi mencukupi karena pelanggan modern dapat
menemukan lusinan produk serupa hanya dengan mengklik mouse.

E. Pemasaran di Website
Pemasaran merupakan suatu fungsi yang secara langsung menentukan
penjualan (sales) dan kegiatan yang mempunyai cakupan yang luas karena selain
mencakup bagian internal juga mencakup bagian eksternal perusahaan. Kotler
(2006) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial
dimana individu atau kelompok bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan

17
keinginannya melalui kreativitas, penawaran dan pertukaran nilai produk dengan
yang lain.
Situs web (website) adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik
saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar,atau jenis-
jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada
sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun
jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL.
Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula
sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW.7 Jadi,
pemasaran di website adalah pemasaran yang dilakukan melalui halaman web.
Dengan membuat website sebagai media pemasaran maka dapat membuat
gambaran mengenai produk-produk yang dijual secara jelas dengan mengunggah
foto produk, menangani pemesanan, dan menangani pembayaran. Selain itu dapat
memudahkan konsumen karena website dapat diakses dengan mudah hanya
menggunakan teknologi informasi yang dimiliki.
Pemasaran melalui website juga memiliki beberapa hambatan bagi
pelaku bisnis online. Banyak pelaku bisnis yang enggan untuk melakukan
pemasaran online. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, antara lain sebagai
berikut (Dianawati, A., 2008 )8:
1. Ketidakpercayaan terhadap tingkat keamanan pemasaran online.
Banyak orang beranggapan bahwa bisnis online adalah kebohongan.
Tidak ada yang menjamin bahwa penjual akan mengirimkan barang setelah
proses pembayaran dilakukan. Tidak ada yang menjamin bahwa barang akan
sampai dengan tepat waktu dan tidak rusak. Apabila pelaku bisnis akan terjun

7
Lisda Rahmasari, dan Mariana Kristiyanti, Website sebagai Media Pemasaran Produk-
Produk Unggulan UMKM di Kota Semarang, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 13, No 2, 2015, hlm.
189-191.
8
Andian Ari Anggraeni, Manajemen Keyword: Strategi Pemasaran Online Menggunakan
Search Engine, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VI, No 2, 2008, hlm. 62-63.

18
di bidang pemasaran online, anggapan seperti ini harus segera dihilangkan.
Kepercayaan pembeli harus dibangun dengan cara menunjukkan identitas
pribadi penjual yang lengkap (nama, alamat, nomor telpon non selular) pada
halaman utama website. Selain itu, penjual harus membiasakan diri untuk
memperlakukan pembeli sebagai seorang konsumen loyal dengan cara
memberikan customer service yang sempurna.
2. Kurang menguasai teknologi pembuatan web.
Banyak pelaku bisnis yang kurang menguasai dan memahami dalam
pemanfaatan teknologi yang berkembang sekarang ini. Padahal pelaku bisnis
online tidak dituntut untuk membuat website. Pembuatan website bisa
diserahkan kepada penyedia layanan pembuatan web (web developer) dengan
biaya yang sangat terjangkau.
3. Ketidakpercayaan bahwa pemasaran online akan mampu mendatangkan
pembeli.
Karena ketidakpercayaan terhadap pemasaran melalui online,
konsumen pasti akan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan buruk
yang akan terjadi jika membeli barang melalui online sehingga para pelaku
bisnis pun beranggapan bahwa pemasaran online akan sulit untuk
mendatangkan pembeli. Padahal alternatif berbelanja dengan murah adalah
belanja online. Tidak ada biaya bahan bakar, tidak ada ongkos parkir, dan
tidak ada pengeluaran tambahan lainnya.
4. Ketidakpercayaan bahwa pembeli akan menemukan website seorang pelaku
bisnis.
Bisnis online bukan semata-mata membuat website yang berisi katalog
produk, kemudian pelaku bisnis tinggal duduk menunggu pembeli. Bisnis
online memerlukan salesman atau tempat promosi handal, yaitu search engine
seperti Google dan Yahoo!. Search engine inilah yang akan bekerja menjadi
salesman yang tidak perlu digaji. Kunci sukses pemasaran online adalah

19
pemasaran dengan menggunakan search engine. Pelaku bisnis dapat
memasang iklan di search engine.
Strategi yang dapat digunakan untuk melakukan pemasaran di website
antara lain :
a) Tentukan tujuan.Pada umumnya pemasaran website dilakukan karena ingin
mencapai tujuan berikut9 :
1) Brand awareness (kesadaran merk), dengan adanya website akan
banyak calon pelanggan atau pengunjung website mengenal brand
produk. Sehingga dapat menyediakan informasi yang lengkap di
website mengenai produk atau bisnis. Bisa mengenai keunggulan,
kapasitas, pencapaian terbaik dan lainnya. Akan semakin banyak
masyarakat yang mengapresiasi bila bisnis tersebut memiliki resputasi
yang baik.
2) Media komunikasi, website akan memudahan konsumen untuk
melakukan komunikasi langsung dengan bisnis yang dipasarkan.
Andai saja sudah memiliki pengunjung tetap maka akan sangat mudah
membentuk konsumen aktif tersendiri. Bila pelayananan yang
diberikan dapat memuaskan mereka, otomatis para konsumen tersebut
akan dengan senang hati membagikan pengalamannya kepada teman
atau kolega.
3) Sarana informasi, pelaku bisnis dapat menggunakan laman tertentu
untuk berbagi informasi mengenai bisnis atau jasa yang ditawarkan.
Hal ini sangat penting untuk membuat pelanggan semakin mengenal
produk yang dipasarkan. Selain informasi bisnis, juga dapat
memberikan informasi promo, tips ataupun hal lain.

9
Novri, Strategi Efektif Pemasaran Online Menggunakan Website, 30 April 2020.
https://www.sinaumarketing.com/bisnis/strategi-efektif-pemasaran-online-menggunakan-website/
,diakses pada 27 September 2020.

20
b) Tingkatkan kualitas konten website
Saat ini mesin pencari khususnya google telah menggunakan sistem
semantic seacrh yang lebih baik. Google menentukan peringkat website
bukan berdasarkan pada kata kunci situs namun berdasarkan pada laman yang
relevan dengan apa yang dicari oleh user. Jadi intinya google saat ini
menampilkan sebuah konten lebih berorientasi pada apa yang diinginkan oleh
pengguna/user. Selain itu, google dirancang lebih memprioritaskan artikel
maupun posting dengan jumlah kata yang banyak dan detail. Dengan
ketentuan tersebut, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan
meningkatkan kualitas konten. Cara terbaiknya adalah fokus terhadap konten
yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi
user/konsumen.
c) Buatlah buyer persona
Buyer persona adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi keinginan konsumen. Setiap bisnis yang dibangun harus
didasari dengan keinginan konsumen agar bisa mendapatkan target pasar yang
jelas. Buyer persona akan membantu dalam memahami pelanggan dan calon
pelanggan dengan baik. Penuhi kebutuhan klien dengan produk atau bisnis
yang sedang dijalankan, perlunya mengidentifikasi konten yang paling sesuai
untuk dipublikasikan di laman website. Jika dapat membuat konten sesuai
dengan kebutuhan konsumen, maka akan jadi lebih mudah untuk menarik
konsumen karena memang apa yang mereka butuhkan sudah terjawab pada
laman website yang dibuat.
d) Rutin publikasi (Posting)Lakukanlah posting 2-3 kali setiap minggu namun
konsisten.
Tidak hanya dengan jumlah posting yang banyak, namun kualitas
posting tersebut juga harus memiliki nilai manfaat bagi konsumen.
e) Lakukan Pengukuran (measurement)

21
Setelah melakukan publikasi konten, selanjutnya perlu melakukan
pengukuran. Pengukuran dapat berupa jumlah pembaca, shared, pengunjung
dan kemudian dijadikan bahan diskusi serta evaluasi.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan begitu strategi pemasaran diperlukan untuk menentukan pengaruh
berhasil atau tidaknya dalam pemasaran produknya. Pemasaran Gerilya adalah
bentuk khusus dari Pemasaran yang berfokus pada efek kejutan. Tujuan dari
Guerilla Marketing atau Pemasaran Gerilya adalah untuk meningkatkan
jangkauan dengan iklan.
Pasar sasaran (target market) merupakan kelompok pelanggan tertentu
dimana perusahaan dapat melayani produk atau jasa dengan baik. Kegiatan terus-
menerus dalam mempelajari pasar local, para pelanggan, kebiasaan membeli, dan
preferensi pembelian akan semakin mendekatkan perusahaan terhadap
konsumennya serta focus pada strategi yang dijalankan pada kelompok prospek
dan konsumen sesuai dengan target pasarnya.
Riset pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan
mempunyai tujuan dalam hal pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan
data, pengolahan dan penganalisisan data, penyebaran informasi yang bermanfaat
untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi
dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan (Sunarta, 2007).
Agar dapat menjadi pemasar gerilya yang sukses, wirausahawan harus
seinovativ mungkin dalam menciptakan strategi pemasaran ketika
mengembangkan ide produk dan jasa baru.
pemasaran di website adalah pemasaran yang dilakukan melalui halaman
web. Dengan membuat website sebagai media pemasaran maka dapat membuat
gambaran mengenai produk-produk yang dijual secara jelas dengan mengunggah
foto produk, menangani pemesanan, dan menangani pembayaran.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Andian Ari. Manajemen Keyword: Strategi Pemasaran Online


Menggunakan Search Engine, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.
VI, No 2. 2008.
https://distribusipemasaran.com/mengenal-konsep-guerrilla-marketing-pemasaran-
gerilya/
https://www.hestanto.web.id/guerilla-marketing/
Makalah Riset Pemasaran (Manajemen Pemasaran), http://nugraha-
hadi79.blogspot.com/2017/03/makalah-riset-pemasaran-manajemen.html,
diakses pada 4 Oktober 2020.
Menyusun Rencana Pemasaran yang Kuat, http://a-
caesar.blogspot.com/2012/12/menyusun-rencana-pemasaran-yang-kuat.html
,diakses pada 26 September 2020.
Noersasongko, Edi.KEWIRAUSAHAAN- Straterhi Pengepung: Pelanggan Menjadi
Puas, Pesaing Sesak Napas, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2018), hlm 124
Novri, Strategi Efektif Pemasaran Online Menggunakan Website, 30 April
2020. https://www.sinaumarketing.com/bisnis/strategi-efektif-pemasaran-online-
menggunakan-website/ ,diakses pada 27 September 2020.
Rahmasari, Lisda dan Mariana Kristiyanti, Website sebagai Media Pemasaran
Produk-Produk Unggulan UMKM di Kota Semarang, Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol 13, No 2. 2015.
Resty Jayanti Fakhlina. 2018. GUERILLA MARKETING : Taktik Perpustakaan
untuk Eksis dalam Menghadapi Generasi Milenial, Vol. 10, No. 2.

24

Anda mungkin juga menyukai