Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Perilaku Organisasi
( Etika Komunikasi Terhadap Perilaku )

Diajukan untuk memenuhi tugas

Di mata kuliah Perilaku Organisasi ( Semester II )

Dosen pembimbing : Wahyu Ziaulhaq, M. Sos

Di susun kelompok VI

1. Haddad Alwi
2. Amanda Apriliani

STAI – JM TANJUNG PURA

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

TAHUN AJARAN 2020


Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Meskipun penyusunan makalah ini belum sempurna tetapi penulis
berusaha untuk menghasilkan yang terbaik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “ Perilaku Organisasi’’ dengan materi pembahasan yang ditentukan adalah tentang
“ Etika Komunikasi Terhadap Perilaku’’.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Makalah untuk penilaian,
baik yang digunakan sebagai penilaian proses belajar, maupun untuk penilaian hasil belajar.
Selain itu makalah ini diharapkan ikut membantu pembaca untuk lebih memhami dan
mendalami kajian teoritis pada buku sumber dan penunjang yang digunakan sehingga dapat
terlatih serta mampu berpikir kritis, analitis dan sistematis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT membalas dengan limpahan karunia dan inayah-
Nya dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Langkat, 8 April 2020


Penyusun

Kelompok VI
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. TUJUAN MASALAH...................................................................................

Bab II Pembahasan.....................................................................................................

2.1. Pengertian Nilai – Nilai Etika.......................................................................

2.2. Bersifat Jujur ................................................................................................

2.3. Keakuratan Informasi....................................................................................

2.4. Bebas dan Bertanggung Jawab .....................................................................

Bab III Penutup

A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................

Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita perlu memperhatikan etika. Etika itu sendiri
tercermin pada diri setiap individu masing-masing yang dimana dibawakan dalam dan dimana
saja. Etika biasanya digunakan untuk memperoleh perhatian lebih atau mendapatkan sesuatu
yang kita inginkan, namun tujuan dari etika sendiri lebih menonjolkan karakter seseorang.
Dengan seseorang memiliki etika yang baik tentunya akan mendapatkan respon yang positif
dari orang lain. Begitu halya dalam berkomunikasi, etika diperlukan agar komunikasi lebih
efektif. Maksud disini ialah etika digunakan untuk menjalin hubungan yang lebih baik, dimana
komunikator dan komunikan dapat menghargai satu sama lain. Apabila keduanya saling
menghargai tentu stimuli yang disampaikan akan diterima sesuai keinginan komunikator, maka
komunikasi akan lebih efektif.
Ketika seseorang tidak mempunyai etika dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya tentu
akan membuat komunikasi tidak berjalan sesuai keininan karena kurangnya rasa ikatan didalam
komunikasi tersebut, sehingga stimuli yang di sampaikan tidah sampai komunikan kemudian
dapat menyebabkan miss komunikasi

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yag terdapat di nilai - nilai etika ?
2. Mengapa harus Bersikap Jujur ?
3. Mengapa Keakuratan Informasi itu diperlukan ?
4. Mengapa harus bersikap Bebas dan Bertanggung Jawab ?

C. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya Penulisan Makalah ini selain sebagai Tugas Mata Kuliah, juga
mengetahui Etika Komunikasi terhadap Perilaku juga diperlukan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nilai- Nilai Etika

Kata etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya, namun berbeda
artinya. Pertama berasal dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau adat, sedangkan yang kedua
dari kata ethos, yang artinya perasaan batin atau kencenderungan batin yang mendorong
manusia dalam perilakunya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Departemen P dan K,
1988), etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti sebagai berikut.
- Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak);
- Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
- Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan/ masyarakat.
Nilai-nilai etika harus diletakkan sebagai landasan atau dasar pertimbangan dalam setiap tingkah
laku manusia termasuk kegiatan di bidang keilmuan.

“Nilai" dimaksudkan kondisi atau kualitas suatu benda atau suatu kegiatan yang
membuat eksistensinya, pemilikannya, atau upaya mengejarnya menjadi sesuatu yang
diinginkan oleh individu-individu masyarakat. Nilai tidak selalu bersifat subjektif, karena ia
tetap mengacu pada konteks sosial yang membentuk individu dan yang pada gilirannya
dipengaruhi olehnya. Aspek nilai inilah yang menjadikan etika sebagai suatu teori mengenai
hubungan antar pribadi dan membedakannya dari nilai-nilai intelektual atau estetis semata-mata.
Nilai etis secara logis dapat diwujudkan dalam hubungannya antara manusia dengan sesama
manusia.

2.2. Bersikap Jujur

Sikap jujur merupakan salah satu sikap yang sudah diajarkan kepada kita sejak kecil dan
sejak menginjak bangku sekolah untuk pertama kali. Diajarkannya kita kepada pentingnya sikap
jujur sejak dini bukannya tanpa alasan. Jujur merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki
oleh setiap manusia dalam beraktivitas, Sikap jujur akan melahirkan kepercayaan antara satu
orang dan lainnya. Sikap jujur juga menjauhkan rasa curiga hingga kekhawatiran akan rusaknya
sebuah kepercayaan yang dibangun.
Berikut ini adalah beberapa manfaat apabila menerapkan sikap jujur dalam berkomunikasi

1. Membentuk pribadi lebih bertanggung jawab

Seseorang yang jujur akan selalu mempertimbangkan dan mengingat semua kata yang keluar
dari mulutnya. Oleh sebab itu, semua kata dan perbuatan yang kamu berikan ke orang lain akan
selalu kamu pertimbangkan dan benar-benar dilakukan. hal ini akan membuatmu menjadi
pribadi lebih bertanggung jawab.

2. Lebih dihargai oleh orang lain

Secara tidak langsung, kejujuran akan menempatkanmu sebagai seseorang yang patut dihargai
dan dihormati di masyarakat dan lingkungan kerja. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai
kejujuran tersebut secara universal.

2.3. Keakuratan Informasi

Waktu sangat penting terkait dengan saat suatu informasi yang diterima. Waktu memiliki
peran penting bagi suatu informasi dan mempengaruhi nilai. Transfer informasi membutuhkan
waktu dan sangat terkait dengan beberapa faktor seperti ketrampilan pencarian informasi,
kemudahan akses informasi, lama respon, pemahaman atas informasi, dan gangguan atau noise.

Namun waktu juga berpengaruh terhadap ketersediaan informasi pada waktu keputusan
harus diambil. Informasi yang belum diterima pada waktu dibutuhkan akan meningkatkan
ketidakpastian dan akan menghambat pembuatan keputusan. Disamping itu, pembuat keputusan
mungkin akan mengundurkan keputusannya sampai dia memperoleh informasi. Ini berarti
penerima informasi akan menentukan untuk tidak membuat keputusan atau tindakan karena
adanya interval waktu penerimaan informasi atau keterlambatan informasi. Kurang eksplisitnya
keputusan saat ini akan bisa berakibat hilangnya kesempatan, tetapi keterlambatan penyampaian
informasi bisa dimengerti. Penerima informasi bisa mempertimbangkan bahwa informasi
penting untuk mengambil tindakan selanjutnya atau memprediksi apa yang akan terjadi.

Keakuratan informasi merupakan karakteristik lain yang penting dalam nilai informasi.
Keakuratan informasi terkait dengan kuantifikasi dan kualitas informasi. Jika informasi tidak
akurat, keputusan yang diambil akan menjadi buruk dan akhirnya akan mengantarkan pada
tindakan yang lebih buruk lagi. Ketidak-akuratan informasi bisa diakibatkan oleh gangguan
(noise) dalam proses penyampaian (transmisi) dari pengirim ke penerima atau karena adanya
kesalahan dalam pemrosesan informasi sebelum informasi tersebut dikirimkan.

Kesalahan dalam pemrosesan informasi akan menyebabkan bias atau variabilitas


informasi. Apabila bias informasi dapat diketahui oleh pembuat keputusan, dia akan secara
langsung dapat menyesuaikan atau memperbaiki terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan
yang akan dilakukan. Apabila pembuat keputusan mengenali variabilitas informasi, dia bisa
memperbaiki informasi yang dia butuhkan meskipun dia tidak dapat sepenuhnya menghilangkan
dampak dari variabilitas informasi tersebut.

2.4. Bebas dan Bertanggung Jawab

Bebas dan bertanggung jawab artinya sistem komunikasi Indonesia bersifat demokrasi,
yaitu bebas memperoleh dan menyampaikan informasi dan bertanggung jawab atas informasi
yang telah diperoleh dan disebarluaskan baik bertanggung jawab dengan masyarakat (sosial) dan
bertanggung jawab dengan negara (nasional). Tanggung jawab tersebut muncul karena
kekhawatiran masyarakat dan pemerintah dengan kemerosotan moral setelah menerapkan
konsep kebebasan di Indonesia Kebebasan informasi merupakan kebebasan yang merujuk pada
aspek kebebasan dalam hak asasi manusia. Kebebasan dalam memperoleh dan menyampaikan
informasi ini mencakup kebebasan berekspresi, kebebasan berbicara, dan kebebasan pers.
Negara Indonesia telah mengatur kebebasan tersebut dalam pasal 28 Undang-undang Dasar
1945 yang berbunyi:

“Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikirandengan lisan dan tulisan dan


sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Segala bentuk etika memang sangan diperlukan dalam kehidupan, baik itu etika yang
berhubungan dengan perilaku setiap individu secara psikologinya, maupun etika yang
berhubungan dengan dunia pers dalam konteks komunikasi massa. Meninggalkan etika sama
saja menjatuhkan harga diri, karena dengan etika lah keseimbangan sesama akan terwujud.

Seberapa banyak apapun sebuah etika jika tidak ada kesadaran diri dari semua pihak
dalam berkomunikasi, maka sebanyak itulah pelanggaran yang terjadi terhadap etika. Kesadaran
diri dalam memahami kebutuhan sesama khalayak ramai menjada pasak utama untuk
menyambungkan keharmonisan seluruh kalangan. Bukan hal yang tidak mungkin jika
komunikasi massa berjalan sesuai etika, serta tidak ada perbedaan dalam memahami pers. Maka
tidak ada tumpang tindihantara pers, pemerintahan serta masyarakat.

3.1. SARAN

Pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

Isti Nursih Wahyuni. Komunikasi Massa. Yogyakarta. Graha Ilmu. Hal 81

Ardianto, Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rakatama
Media

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Priyanto, Ida F. 2013. Nilai Informasi. (Online),(https://www.academia.edu/4553433/


Nilai_Informasi), diakses pada tanggal 17 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai