Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI

”UKURAN, DAUR KEHIDUPAN, DAN


PERTUMBUHAN ORGANISASI”

Disusun oleh :

FATIMAH
21610026

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KENDARI

2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………. i


DAFTAR ISI …………………………………………………… ii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….....1
1.3 Tujuan Penulisan .........………………………………………... 2
1.4 Tinjauan Pustaka ……………………………….....…………..... 3
BAB II. PEMBAHASAN MASALAH ………………………...… 4
2.1 Pengertian dan Definisi Ukuran Organisasi …………………..... 4
2.2 Hubungan Ukuran Organisasi dan Kompleksitas, Formalisasi, dan
Sentralisasi……………………………...…………………....…. 4
2.3 Hubungan Ukuran Organisasi dan Birokrasi ………………..... 5
2.4 Pengertian Komponen Administratif dan Konsep Birokrasi ......6
2.5 Inti Pemikiran dalam Model Daur Kehidupan Organisasi Greiner
..................................................................................................…….. 7
BAB III PENUTUP …...………………………………................ 9
3.1 Kesimpulan …………………………..………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….…10
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas


rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “ Ukuran, Daur Kehidupan, dan Pertumbuhan Organisasi ”.

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Teori Organisasi dan perilaku organisasi Universitas Muhamadiyah
Kendari.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak dosen, yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
2. Teman-teman yang sudah membantu
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Kendari, 8 Juni 2018

penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah organisasi lahir ketika beberapa individu dan entrepreneur yang
terpanggil mengetahui dan kemudian mengambil manfaat dari adanya peluang
dalam menggunakan keahlian dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai.
Mereka menaklukkan peluang tersebut dengan mendirikan sebuah organisasi
untuk menghasilkan sesuatu, baik berupa produk atau jasa. Peluang tersebut
perlu dimanage dan dipelihara dengan baik, jika menginginkan kelangsungan
atau sustainabilitas dari masa hidup organisasi tersebut.

Organisasi juga membutuhkan ukuran untuk menjalankan organisasi


tersebut. Ukuran organisasi yang besar menunjukkan kompleksitas yang lebih
rumit sehingga akan berbeda dengan organisasi dengan kompleksitas yang
rendah. Ukuran atau besaran organisasi menunjuk pada jumlah total anggota
(pegawai) organisasi. Tanpa adanya ukuran organisasi, tidak akan terbentuk
sebuah struktur organisasi yang efektif, karena ukuran organisasi adalah faktor
penentu kedua adanya atau terbentuknya struktur organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


Makalah ini di buat dengan rumusan masalah
1. Apa pengertian dan definisi ukuran organisasi ?
2. Apa hubungan ukuran organisasi dan kompleksitas, formalisasi, dan
sentralisasi ?
3. Apa hubungan ukuran organisasi dan birokrasi ?
4. Apa pengertian komponen administratif dan konsep birokrasi ?
5. Apa inti pemikiran dalam model daur kehidupan organisasi greiner ?
1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis bertujuan untuk mengetahui ukuran keefektifan suatu


organisasi dan tingkat kerumitan besar kecilnya suatu organisasi. Untuk
mengetahui hubungan antara ukuran organisasi dan kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi, hubungan ukuran oerganisasi dan birokrasi, serta untuk
mengehahui faktor penentu struktur organisasi.

1.4 Tinjauan Teori

A. Teori Organisasi Klasik

Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori
mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-
masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila
tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan
organisasi.

Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia


bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai
kehendak pemimpin.
 Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan,
tujuan-tujuan, peranan- peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi
dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.

Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:


i.BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
ii.ADMINISTRASI Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro
sebuah organisasi.
iii.MANAJEMEN ILMIAH Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek
Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori
ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

Teori Birokrasi
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic
and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic
Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:

“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan


peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya
penetapan tujuan yang ingin dicapai.

Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:


1. Pembagian kerja
2. Hirarki wewenang
3. Program rasional
4. Sistem Prosedur
5. Sistem Aturan hak kewajiban
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian dan Definisi Ukuran Organisasi


Ukuran Organisasi adalah pembahasan mengenai besar kecilnya organisasi, serta apa
dan bagaimana dampaknya terhadap pengelolaan organisasi. Dalam pengertian lain,
ukuran organisasi merupakan suatu variabel penting yang mempengaruhi karakteristik
struktur. Pengaruhnya terutama adalah kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi.

Ukuran organisasi sebagai faktor kedua penentu struktur organisasi. Ukuran


organisasi menyangkut besarnya organisasi yang dilihat dari jumlah anggota organisasi.
Jumlah anggota atau ukuran organisasi akan berpengaruh pada kompleksitas organisasi
baik horizontal maupun vertikal. Ukuran juga berpengaruh pada formalisasi dan
sentralisasi. Semakin besar organisasi semakin tinggi formalisasi dan semakin besar
ukuran organisasi semakin rendah sentralisasi.

Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar
yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi,
departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi
kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Ukuran mempengaruhi struktur dengan
kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi
meluas.

2.2 Hubungan Ukuran Organisasi dan Kompleksitas, Formalisasi, dan


Sentralisasi.

Ukuran yaitu jumlah anggota dalam organisasi. Formalisasi yaitu sejauh mana aturan,
prosedur, aturan dilakukan secara tertulis. Sentralisasi yaitu konsentrasi wewenang
pengambilan keputusan. Sedangkan kompleksitas yaitu jumlah diferensiasi vertikal,
jumlah unit atau departeman. Menurut robbins (1990:160), aturan-aturan dan prosedur
formal memungkinkan pengelola organisasi untuk mendelegasikan pengambilan
keputusan sekaligus memastikan bahwa keputusan – keputusan yang diambil sejalan
dengan keinginan pengelola organisasi. Dengan perkataan lain, ukuran organisasi akan
meningkatkan desentralisasi, sejalan dengan meningkatnya formalisasi.

1) sentralisasi dan desentralisasi : letak wewenang pengambilan keputusan dalam


organisasi.
formalisasi : tingkat penggunaan peraturan dan keputusan untuk mengelola
pekerjaan.
2) Berdasarkan hasil-hasil penelitian, pengaruh ukuran organisasi terhadap kompleksitas,
baru bisa dibuktikan pada organisasi-organisasi pemerintahan. Makin besar ukuran
organisasi, makin kompleks struktur organisasi. Laju peningkatan kompleksitas menurun
pada titik tertentu, yaitu ketika jumlah anggota organisasi mencapai sekitar 1500-2000
orang.
Tingkat formalisasi juga dipengaruhi oleh ukuran organisasi. Biasanya, formalisasi
meningkat seiring makin besarnya organisasi. Sementara itu, sentralisasi belum dapat
ditentukan secara jelas hubungannya dengan ukuran organisasi. Artinya, sentralisasi
cenderung menurun sejalan dengan makin besarnya organisasi. Namun, riset-riset yang
ada menunjukkan kesimpulan yang saling berlawanan.

2.3 Hubungan Ukuran Organisasi dan Birokrasi


Tiga karakteristik struktur yang telah dijelaskan (kompleksitas, formalisasi, dan
sentralisasi), tampaknya merupakan karakteristik-karakteristik pokok untuk membedakan
satu organisasi dengan organisasi lainnya. Tentu saja, karakteristik struktur tidak hanya 3
itu, masih ada sejumlah karakteristik lain. Namun ketiga karakteristik ini cukup untuk
membedakan 3 tipe pokok organisasi yaitu organisasi organik ,mekanistik dan birokratik.
Hal yang menarik disini adalah bahwa birokrasi dapat mengembangkan
kompleksitas dan formalisasi yang tinggi, sekaligus mempertahankan suatu tingkat
sentralisasi yang rendah. Secara logika, kita membayangkan bahwa organisasi yang
kompleks dan formal tentunya akan mendorong sentralisasi yang tinggi sebagai upaya
kontrol. Ternyata, disini birokrasi melakukannya dengan cara mendelegasikan keputusan -
keputusan ke level bawah, tetapi menetapkan aturan dan prosedur yang ketat sehingga
pengambilan keputusan di level bawah tidak memiliki ruang yang lebar untuk membuat
keputusan berbeda.
2.4 Pengertian Komponen Administratif dan Konsep Birokrasi
Pengertian komponen administratif merupakan variabel lain yang sering diteliti
berkaitan dengan ukuran organisasi. Hubungannya bersifat kurvalinier, dalam arti
komponen administrasi cenderung lebih besar pada organisasi-organisasi kecil dan
organisasi-organisasi besar ketimbang organisasi menengah. Untuk organisasi
pemerintahan, terlihat hubungan korelasi positif.
- Konsep birokrasi Weber merupakan suatu organisasi yang sistematis dimana berbagai
tujuan dan sasaran jelas, dan posisi jabatan tersusun secara piramidal berdasarkan jenjang
otoritas yang teratur yang bertujuan untuk menciptakan organisasi yang rasional, netral,
dan impersonal.

2.5 Inti Pemikiran dalam Model Daur Kehidupan Organisasi Greiner.


- Model pertumbuhan Greiner menyebutkan lima fase daur kehidupan organisasi : fase
entrepreneur, kolektivitas, delegasi, formalisasi, dan kolaborasi. Masing-masing fase
ditandai oleh krisis, yaitu krisis kepemimpinan, otonomi, kontrol, birokratik, dan
pembaharuan. Setelah pembaharuan, Greiner tidak menyebutkan bentuk organisasi apa
yang akan lahir. Namun, organisasi-organisasi yang mengacu pada post modernisme dan
konsep de-desentralisasi Steward Clegg barangkali adalah alternatif yang paling sesuai.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ukuran atau besaran organisasi menunjuk pada jumlah total anggota (pegawai)
organisasi. Ukuran organisasi dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti : kompleksitas,
formalisasi, dan sentralisasi dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda
dan saling melengkapi. Ukuran organisasi sebagai faktor kedua penentu struktur
organisasi.

Ukuran organisasi akan meningkatkan desentralisasi, sejalan dengan meningkatnya


formalisasi. Berdasarkan hasil-hasil penelitian, pengaruh ukuran organisasi terhadap
kompleksitas, baru bisa dibuktikan pada organisasi-organisasi pemerintahan. Pengertian
komponen administratif merupakan variabel lain yang sering diteliti berkaitan dengan
ukuran organisasi. Hubungannya bersifat kurvalinier, dalam arti komponen administrasi
cenderung lebih besar pada organisasi-organisasi kecil dan organisasi-organisasi besar
ketimbang organisasi menengah. Untuk organisasi pemerintahan, terlihat hubungan
korelasi positif. Model pertumbuhan Greiner menyebutkan lima fase daur kehidupan
organisasi : fase entrepreneur, kolektivitas, delegasi, formalisasi, dan kolaborasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sugandha Danna. 1986. Manajemen Administrasi. Suatu Pendekatan Sistem Dalam


Manajemen Perkantoran. Bandung : Sinar Baru.

Haryadi Hendy. 2000. Administrasi Perkantoran untuk Manajemen.Bandung : Sinar


Baru
http://ml.scribd.com/doc/18272848/BIROKRASI-Landasan-teori

http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi

http://funny mustikasari.wordpress.com/2008/08/26/pertumbuhan-dan-siklus-hidup-
organisasi/

Anda mungkin juga menyukai