MATA KULIAH
Perilaku Organisasi
DOSEN PENGAJAR
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
JURUSAN AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami sebagai penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Prespektif Mikro Perilaku Organisasi” ini dengan lancar. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Pengukuran Kinerja yaitu Ibu Clara M. Reinamah, S.ST., M.M., Ak. CA
Makalah ini ditulis dari hasil pengumpulan data-data berupa materi yang penulis peroleh dari
sumber yang berkaitan dengan Perilaku Organisasi . Tidak lupa kami sebagai penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Perilaku Organisasi atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Dengan membaca makalah ini kiranya dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
menambah wawasan kita mengenai Prespektif Mikro Perilaku organisasi, khususnya bagi
penulis. Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN..........................................................………………................4
Latar belakang.......................................................................………………………..........4
Rumusan masalah................................................................………………………............4
Tujuan ....................................................................................……………………….........4
BAB 3. PENUTUP...........................................…....................................………………..12
Saran....................................................................................................................................12
Daftar Pustaka.......................................................................…………………….….........13
A. Latar Belakang
Pengertian tentang perilaku organisasi telah di kemukakan oleh beberapa ahli. Pengertian
yang diajukan meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana orang sebagai individu
maupun sebagai anggota kelompok berperilaku dalam organisasi serta pengaruhnya terhadap
struktur dan sistem organisasi. Sikap dan perilaku orang yang beraneka ragam dalam
organisasi ini dipelajari untuk mencari solusi tentang bagaimana manajemen dapat mengelola
organisasi secara efektif. Secara konseptual, Robbins and Judge (2013) memberikan
pengertian terhadap perilaku organisasi sebagai suatu bidang studi yang menginvestigasi
dampak individu, kelompok, maupun struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
mengaplikasikan pengetahuan tersebut guna memperbaiki efektivitas organisasi.
Terdapat bberapa pengertian yang dikemukakan para ahli, hal ini mendorong terdapatnya
perspektif atau cara pandang yang berbeda beda terhadap perilaku organisasi tersebut. Maka
dalam makalah ini perlu ada uraian lebih jelas tentang prespektif yang terdapat dalam
lingkungan masyarakat, terutama pada prespektif mikro tentang perilaku organisasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kita dapat merumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
1) Peran Organisasi bagi Kehidupan Manusia
2) Karakteristik Biografi
3) Kemampuan dan Perilaku Individu dalam Organsasi
4) Dasar Perilaku Individu
5) Presepsi
6) Kepribadian
C. Tujuan
1) Mengetahui apa Peran Organisasi bagi Kehidupan Manusia
2) Memahami Karakteristik Biografi
3) Mengetahui apa Kemampuan dan Perilaku Individu dalam Organisasi
4) Memahami Dasar Perilaku Organisasi
5) Mengetaui dan Memahami Presepsi
6) Memahami Kepribadian
Peran organisasi bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, manusia tidak
mungkin hidup sendiri, maka dari itu organisasi menjadi wadah untuk bersosialisasi.
Karena di dalam organisasi kita pasti akan berinteraksi dengan banyak orang.
B. Karakteristik Biografi
Perilaku organisasi pada dasarnya dibentuk oleh perilaku individual para anggota
organisasi yang meliputi karakteristik biografis, kemampuan individu, kepribadian, serta
pembelajaran.
Salah satu faktor yang paling mudah untuk dianalisis atau dinilai seseorang adalah
karakteristik biografisnya. Data pribadi seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan,
maupun masa kerja yang dimiliki seseorang sangat umum dipakai dan mudah diperoleh
untuk kemudian dihubungkannya dengan tingkat produktivitas kerjanya.
Faktor usia dihubungkan dengan kinerja (job performance) menjadi issu yang semakin
penting. Robbins dalam Ratmawati dan Herachwati (2007), memberikan beberapa alasan
mengapa hubungan ini penting, yaitu pertama, sudah menjadi kepercayaan yang umum
bahwa penurunan produktivitas kerja seseorang terjadi seiring dengan usianya yang
semakin bertambah. Kedua, adanya realitas bahwa angkatan kerja semakin tua/menua
(workforce is aging). Ketiga, adanya peraturan perundangan (di Amerika dengan US
legislation) yang menyatakan bahwa pensiun yang bersifat perintah dianggap sebagai
Selain faktor usia, faktor yang sering dianalisis adalah jenis kelamin (gender). Faktor ini
banyak menjadi perdebatan sehubungan dengan pertanyaan tentang apakah ada kesamaan
kinerja antara karyawan wanita dan karyawan pria. dimana hasilnya menyatakan adanya
perbedaan yang sangat tipis/sedikit antara kinerja wanita dibandingkan dengan pria.
Berdasarkan studi secara psikologis dijumpai bahwa wanita lebih mematuhi otoritas,
sementara pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinan memiliki ekspektasi. Pada
dasarnya wanita maupun pria yang konsisten sama-sama memiliki kemampuan dalam hal
memecahkan masalah, keterampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosialilitas,
ataupun kemampuan belajar.
Selanjutnya faktor status perkawinan. Adanya riset yang menemukan hasil bahwa
karyawan yang menikah lebih sedikit tingkat absensinya dibandingkan dengan karyawan
yang belum/tidak menikah. Secara logis, seseorang yang telah menikah akan lebih
mempunyai tanggung jawab sehingga mereka akan lebih mantap dan teratur dalam
pekerjaannya. Namun demikian informasi lebih lanjut tentang sebab-akibat yang
berhubungan dengan masalah ini sangat diperlukan.
Faktor terakhir yang menyangkut masalah produktivitas adalah faktor masa kerja.
Riset/studi terdahulu menyatakan bahwa senioritas, yang diperoleh seseorang dari
pengalaman kerjanya, sangat berhubungan erat dengan tingkat produktivitas. Orang-orang
yang mempunyai pengalaman/masa kerja lebih lama akan lebih produktif dibandingkan
dengan rekan-rekan mereka yang yunior. Bukti juga menunjukkan bahwa senioritas
berkaitan secara negatif dengan ketidakhadiran. Masa kerja juga disebutkan sebagai
variabel yang andal dalam menjelaskan “turn over” karyawan.
Kemampuan baik intelektual maupun fisik selalu dihubungkan dengan jenis pekerjaan,
sehingga berdasar konsep ini mempelajari perilaku organisasi adalah dapat melihat atau
memprediksi perilaku orang-orang ketika bekerja. Disinilah upaya mencari kesesuaian
antara pekerjaan dan kemampuan untuk mencapai efektivitas organisasi. Bila ada
kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan maka kinerja karyawan akan meningkat.
a. Karakter biogarfis
Karakter biografis merupakan karakteristik pribadi terdiri dari :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Status Perkawinan
4. Masa Kerja
b. Kemampuan
Kemampuan dibagi menjadi 2 : yaitu kemampuan fisik, adalah kemampuan tugas-
tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa, dan
kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktivitas mental, menalar, dan memecahkan masalah. Individu dalam sebagian
besar masyarakat menempatkan kecerdasan, dan untuk alasan yang tepat, pada nilai yang
tinggi.
c. Kepribadian
Merupakan himpunan karakteristik dan kecendrungan yang stabil serta menentukan sifat
umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang.
d. Pembelajaran
Setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil
pengalaman.
Adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan meramalkan perilaku, dan pahami
bagaimana orang belajar.
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku individu yang terjadi
sebagai hasil pengalaman.
2. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan bahwa Persepsi adalah suatau proses memperhatikan dan
menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsir stimulus lingkungan. Proses
memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indra kita dihadapkan
pada begitu banyak stimulus lingkungan. Akan tetapi tidak semua stimulus tersebut kita
perhatikan, karena kalau semuannya dipersepsikan akan menyebabkan kita bingung dan
kewalahan. Oleh karenanya, kemudian ada proses pemilihan (perceptual selection) untuk
mencegah kibingungan tersebut dan menjadikan lingkungan kita labih berarti. Ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi proses perhatian terhadap stimulus lingkungan.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1) .Ukuran.
Semakin besar ukuran suatu objek fisik, semakin besar kemungkinannya
obyektersbut dipersepsikan
F. Kepribadian
Beberapa orang bersifat pendiam dan pasif; sementara yang lainnya bersifat ceriadan
agresif. Ketika kita menggambarkan orang dari segi karakteristiknya, bisa pendiam, pasif,
ceria, agresif, ambisius, setia atau suka bergaul, kita sedang mengkategorikan mereka dari
segi sifat-sifat kepribadian. Karenanya, kepribadian (personality) individu seseorang
merupakan kombinasi sifat-sifat psikologis yang kita gunakan untuk mengklasifikasikan
orang tersebut.
Para ahli psikologi telah mempelajari sifat-sifat kepribadian secara mendalam, dan
mengidentifikasi enam belas sifat kepribadian utama. setiap sifat merupakan bipolar;
artinya masing-masing memiliki dua titik ekstrem (Misalnya, penyendiri lawannya
peramah). Keenam belas sifat yang ditemui secara umum tersebut adalah sumber perilaku
yang tetap dan konstan, yang memungkinkan peramalan perilaku individu dalam situasi-
situasi spesifik dengan mengukur karakteristik yang berkaitan dengan situasi mereka.
Sayangnya, relevansi sifat-sifat ini dalam memahami perilaku organisasi masih kabur.
A. Kesimpulan
Dalam prespektif mikro perilaku organisasi terdapat beberapa unsur yang menjadi
dasar terbentuknya, yaitu karakteristik biografi, kemampuan individu, perilaku
individu, perilaku individu dalam organisasi, presepsi dan kepribadian. Dimana
semuanya saling berhubungan satu sama lain. Dimana perspektif ini sangat bergantung
pada perilaku individu dalam berorganisasi.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Maka kami
berharap kiranya pembaca selanjutnya agar juga dapat mencari tambahan materi
sebagai pelengkap dari kekurangan yang ada dalam makalah kami, ataupun
penyangga apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah ini, sangat kami hargai dari pembaca sekalian.