LAPORAN
LAPORAN KEGIATAN
INVENTARISASI ZONA TRADISIONAL YANG
DIMANFAATKAN DI WILAYAH RESORT JOBEN
SEKSI PENGELOLAAN WILAYAH II
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI
Mengetahui / Mengesahkan :
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani,
1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan Inventarisasi Zona Tradisional yang dimanfaatkan
masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui potensi jenis hasil hutan bukan kayu dan sumberdaya
lainnya yang dimanfaatkan di zona tradisional.
2. Mengetahui luasan zona tradisional yang dimanfaatkan oleh
masyarakat.
3. Mengetahui kegiatan pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat.
4. Mengetahui masyarakat pemanfaat zona tradisional.
5. Mengetahui permasalahan dalam kegiatan pemanfaatan zona
tradisional.
1.3 Keluaran
Tersedianya data luasan dan jenis hasil hutan bukan kayu di zona
tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai data pendukung
pelaksanaan kemitraan konservasi di kawasan Taman Nasional Gunung
Rinjani.
Laporan Inventarisasi Zona Tradisional yang Dimanfaatkan
Di Wilayah Kerja Resort Joben, SPW II 3
Taman Nasional Gunung Rinjani
BAB II
BATASAN PENGERTIAN
3.4 Biaya
Pelaksanaan kegiatan dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) KSDAE Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Tahun
2019.
3.6 Metode
3.6.1 Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan untuk pengambilan data pada kegiatan
inventarisasi zona tradisional antara lain :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada
responden untuk mengetahui kegiatan pemanfaatan yang dilakukan,
masyarakat pemanfaat dan permasalahan pemanfaatan. Responden
merupakan masyarakat yang ditemukan sedang melakukan kegiatan
pemanfaatan di lokasi kegiatan dengan jumlah 30 orang.
H’ = − (𝑝𝑖 ln 𝑝𝑖)
𝑖=1
2. Analisis Deskripsi
Analisis deksripsi digunakan pada data yang diperoleh dari hasil
kuisioner dan analisis vegetasi. Hasil olahan data akan dijelaskan secara
jelas dan ditambahkan referensi atau literatur untuk menguatkan
pernyataan dan hasil dugaan. Data yang telah dianalisis akan disajikan
melalui tabel dan grafik serta dilampirkan dokumentasi/gambar.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Zona tradisional resort Joben tersusun atas 33 jenis tumbuhan yang
berasal dari 21 famili dengan jumlah total individu sebanyak 1.246
individu. INP tertinggi pada tingkat semai dimiliki oleh tumbuhan
jenis Pterospermum javanicum, pada tingkat pancang dan tiang
dimiliki oleh tumbuhan jenis Dalbergia emargina, dan pohon dimiliki
oleh Pterospermum javanicum. Struktur tegakan di zona tradisional
Resort Joben berbentuk kurva huruf J terbalik yang merupakan
bentuk umum dari struktur tegakan di hutan hujan tropis dan
menunjukkan regenerasi tumbuhan lokasi dapat dikatakan baik.
Keanekaragaman spesies pada zona tradisional Resort Joben
menurut Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener termasuk pada
kategori keanekaragaman sedang. Potensi HHBK yang ada di
wilayah zona tradisional Resort Joben dan telah dimanfaatkan oleh
masyarakat berupa rumput, pakis, buah-buahan, ketak, satwa,
objek wisata alam, dan mata air.
2. Seluruh wilayah hutan yang termasuk zona tradisional Resort Joben
telah dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu seluas 415,69 Ha.
3. Bentuk kegiatan pemanfaatan HHBK yang dilakukan oleh
masyarakat adalah pemungutan rumput, pakis, ketak, buah-
buahan, pengembangan kegiatan wisata, dan pemanfaatan sumber
mata air. Tujuan pemanfaatan terbagi menjadi 3 kategori yaitu
subsisten/digunakan sendiri (rumput, buah-buahan, ketak, air),
komersial (objek wisata alam), dan gabungan subsisten dan
komersial (pakis).
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan inventarisasi pemanfaat rumput (identitas,
kebutuhan rumput, jumlah ternak yang dimiliki) dan pemetaan
areal/lokasi pengambilan rumput berdasarkan klaim lokasi oleh
masyarakat.
2. Perlu dilakukan kajian mengenai kegiatan budidaya pakis dalam
rangka meningkatkan ketersediaan pakis di alam sekaligus sebagai
upaya mendukung kesejahteraan masyarakat.
3. Perlu dilakukan pendampingan secara intensif bagi masyarakat
khususnya pengelola kegiatan wisata maupun air untuk
mengusulkan IPA maupun IUPJWA.