LAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI DEMPLOT PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT
DI RESORT II.E AIR HITAM I PETAK II.E.13
SPTN WILAYAH II TEBO
TRIWULAN I
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN
MONITORING DAN EVALUASI DEMPLOT TUMBUHAN OBAT
DI RESORT II.E AIR HITAM I PETAK II.E.13
SPTN WILAYAH II TEBO
TRIWULAN I
Disusun oleh:
Tim Pelaksana Kegiatan,
Diperiksa oleh:
Kepala Sub Bagian TU,
Disahkan oleh:
Kepala Balai,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan izin-
Nya lah, Laporan Monitoring Demplot Pengembangan Tumbuhan Obat di Resort II.E Air Hitam
I SPTN Wilayah II ini dapat diselesaikan.
Kegiatan Monitoring Demplot Pengembangan Tumbuhan Obat merupakan kegiatan
lanjutan dalam pengelolaan tumbuhan obat yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit
Duabelas, sesuai dengan tujuan pembentukan Taman Nasional Bukit Duabelas yang
mempunyai potensi tumbuhan obat alam dan dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Anak Dalam.
Tujuan dari kegiatan ini selain sebagai sarana mengkaji dan mengevaluasi kondisi demplot juga
sebagai upaya untuk melihat perkembangan baik dari sisi pertumbuhan jenis tumbuhan obat,
kondisi sekitar tumbuhan obat, kondisi lingkungan serta sistem perawatan dan pengawasannya.
Disadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dan proses pembuatan laporan
pelaksanaan kegiatan monitoring ini masih belum sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik
dari semua pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam persiapan
sampai dengan pembuatan laporan ini, kami sampaikan terima kasih.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
I. PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Manfaat......................................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup/ Batasan.........................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................3
2.1. Tumbuhan Obat Alam..............................................................................................3
III. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................5
3.1 Kriteria Penilaian....................................................................................................5
3.2 Bobot Skoring Penilaian Kriteria.............................................................................5
3.3 Kriteria dan Indikator penilaian..........................................................................5
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN.........................................................................................11
4.1. Dasar Pelaksanaan................................................................................................11
4.2. Waktu dan Lokasi...................................................................................................11
4.3 Tim Pelaksana.........................................................................................................11
4.4. Metode Pelaksanaan..............................................................................................12
4.5 Indikator Keberhasilan...........................................................................................12
4.6. Pembiayaan.............................................................................................................12
V. HASIL KEGIATAN...........................................................................................................13
5.1. Hasil..........................................................................................................................13
5.1.1 Kondisi Umum Tanaman dan Sekitar Tanaman....................................13
5.1.2 Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat.....................................13
5.1.3 Kondisi Lingkungan Demplot...............................................................15
5.1.4 Sistem Perawatan dan Sistem Pengawasan.........................................15
5.2. Pembahasan...........................................................................................................16
V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................18
6.1. KESIMPULAN.........................................................................................................18
iv
6.2. SARAN.....................................................................................................................18
DOKUMENTASI.......................................................................................................................19
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tally Sheet Monitoring Kondisi lingkungan Demplot Tumbuhan Obat Alam.......... 8
Tabel 2. Tally Sheet Monitoring Jenis Tumbuhan Obat Alam.............................................. 8
Tabel 3. Kriteria Penilaian.................................................................................................... 9
Tabel 4. Tally Sheet Monitoring Petugas Lapangan Demplot tumbuhan Obat Alam........... 10
Tabel 5. Indikator Keberhasilan Kegiatan............................................................................ 12
Tabel 6. Kondisi Umum Tanaman dan Sekitar Tanaman.................................................... 13
Tabel 7. Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat......................................................... 13
Tabel 8. Kategori Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat........................................... 15
Tabel 9. Kondisi Sekitar dan Lingkungan Demplot 15
Tabel 10. Sistem Perawatan dan Pengawasan................................................................... 15
v
I. PENDAHULUAN
1.2 Manfaat
Kegiatan monitoring ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemeliharaan yang telah
dilakukan setiap bulannya, dimana kegiatan ini untuk mengkaji keefektifan dan keberhasilan
pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan tumbuhan obat pada demplot tumbuhan obat
alam Balai Taman Nasional Bukit Duabelas di Resort II.E Air Hitam I.
1
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan monitoring dan Evaluasi Demplot Tanaman
Obat ini adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan kondisi Demplot Tumbuhan Obat di Resort II.E Air Hitam I.
b. Memantau perkembangan pertumbuhan Tumbuhan Obat dibandingkan dengan hasil
monitoring pada periode sebelumnya..
c. Memberikan saran dan tindak lanjut pengembangan ke depan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hutan alam tropika Indonesia dan pengetahuan tradisional masyarakat lokal dalam
pemanfaatan tumbuhan obat merupakan aset bangsa dan aset nasional yang harus
dilestarikan, karena sangat prospek bagi pengembangan jamu atau obat-obatan asli Indonesia.
Hal ini dapat diandalkan terutama dalam mengantisipasi masalah kesehatan. Kelangkaan dan
mahalnya harga obat-obatan saat ini dikarenakan ketergantungan yang sangat besar terhadap
bahan baku obat yang yang berasal dari luar (impor).
Ada kecenderungan masyarakat global dan perkotaan terhadap prinsip ”back to nature”
atau kembali ke alam serta mengkonsumsi obat tradisional/alternatif dari tumbuhan. Hal ini
memberikan peluang pasar bagi Indonesia untuk memproduksi bahan-bahan yang berkhasiat
obat dari alam. Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 1.300 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat
yang telah berhasil diidentifikasi dari hutan hujan tropika Indonesia.
Hasil ekspedisi Biota Medika pada tahun 1998 yang dilakukan oleh Tim yang
merupakan gabungan dari beberapa lembaga yaitu IPB, LIPI, UI dan Departemen Kesehatan di
kawasan hutan Bukit Duabelas dan kawasan hutan Bukit Tiga Puluh, teridentifikasi berbagai
jenis tumbuhan dan satwa liar yang berkhasiat obat. Ekspedisi ini bekerjasama dengan suku
tradisional Suku Anak Dalam di Bukit Duabelas dan Talang Mamak di Bukit Tigapuluh.
Laporan kegiatan ekspedisi biota medika tersebut menyebutkan bahwa potensi
tumbuhan obat di Bukit Duabelas yang bersumber dari informasi Suku Anak Dalam di Air Hitam
(Tumenggung Tarib), Kejasong Kecil, Kejasong Besar dan Pasir Putih teridentifikasi 101 jenis
tumbuhan yang berkhasiat obat, 27 jenis cendawan yang berkhasiat obat dan 9 jenis satwa liar
yang berkhasiat obat dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah jenis dan suku dari tumbuhan obat berdasarkan habitus:
1. Pohon 38 jenis dari 23 suku
2. Herba 32 jenis dari 18 suku
3. Liana 29 jenis dari 14 suku
4. Perdu 2 jenis dari 2 suku
Berbagai jenis penyakit yang dapat diobati dengan jenis tumbuhan yang berkhasiat
obat di hutan Bukit Duabelas adalah sebagai berikut:
1. Penyakit kulit (bengkak, bisul, beri-beri, campak, gatal karena jelatang, gatal karena
keringat malam, gatal-gatal karena agas, koreng dan kurap)
2. Penyakit saluran pencernaan dan reproduksi (cacingan, diare, diare berdarah, mules,
disentri, kembung, muntah-muntah dan sembelit).
3. Penyakit dalam (demam, malaria, liver/sakit kuning)
3
4. Penyakit saluran kemih (keputihan, melancarkan air kencing, penahan kencing)
5. Penyakit saluran pernapasan (batuk ringan, batuk berdahak, sakit gondok, sesak napas)
6. Perawatan rambut dan muka (Penyubur rambut, perawat muka, pencegah uban)
7. Penawar racun (Digigit ular, disengat lebah, keracunan daging biawak)
8. Penyakit khusus wanita (Mandul,mempercepat kelahiran, memperlancar asi, memperlancar
kelahiran, menghentikan pendarahan, penjarangan anak, penyubur kandungan, perawatan
sebelum melahirkan, susu bengkak.
9. Penyakit tulang
10. Penyakit pinggang
11. Penyakit kepala
12. Penyakit mulut dan gigi (bau mulut, sakit gigi, sariawan)
13. Obat kuat (tonikum) (kurang darah, penambah napsu makan)
14. Pengobatan luka
15. Penyakit telinga
16. Penyakit lainnya.
Berbagai macam cara digunakan oleh masyarakat orang rimba dalam mengolah
tumbuhan obat yang ada di hutan bukit duabelas yaitu dengan cara dibakar, digiling/ditumbuk,
dikerik, dilayu diatas api, dimasak, diperas, direbus, diremas, diiris dan tanpa perlakukan.
Dengan berbagai cara pengolahan tersebut disesuaikan juga dengan cara pemakaiannya yang
meliputi diminum, ditempelkan di tempat sakit, digosok-gosokkan, dioleskan, dimakan, dikunyah
dan airnya ditelan, diasapkan dan dibalurkan.
Dengan keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang digunakan, maka bagian
tumbuhan obat yang digunakanpun bermacam-macam yaitu: daun, batang, kulit batang, akar,
umbi, air batang, getah, umbut, buah, tempurung dan pelepah.
4
III. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN
5
b. Kondisi sekitar Tanaman
Piringan :
Sangat kurang : Tidak ada piringan
Kurang : piringan bersemak
Sedang : piringan tidak bersemak,
Baik : piringan bersih.
Sangat Baik : piringan sangat bersih.
Ajir
Sangat kurang : Tidak ada ajir,
Kurang : Ajir rusak,
Sedang : Ajir miring/rebah,
Baik : Ajir baik,
Sangat Baik : Ajir sangat baik
Label nama
Sangat kurang :Tidak ada label nama,
Kurang : Label nama rusak/tidak terbaca,
Sedang : Label nama jatuh, tidak sesuai jenis,
Baik : Label nama terpasang baik dan terbaca jelas
Sangat Baik : Label nama dibuat permanen.
6
Sangat Baik : Ada lebih dari satu papan nama kondisi sangat baik.
Jalur dan tanda batas demplot:
Sangat kurang : Jalur batas dan tanda batas tidak ada,
Kurang : Jalur batas dan tanda batas pernah dibuat tapi rusak,
Sedang : Jalur batas dan tanda batas ada,
Baik : Jalur batas dan tanda batas terpelihara baik,
Sangat baik : Jalur batas dan tanda batas permanen
Jalan akses :
Sangat kurang : Sulit dijangkau
Kurang : Bersemak
Sedang : Jalur jalan bersih dan mudah dijangkau
Baik : Jalur Jalan bersih dan bisa dilalui kend roda 2
Sangat baik : Jalur jalan bisa dilalui kendaraan roda 4
d. Sistem Perawatan
Penyiangan tumbuhan bawah :
Sangat kurang : Tidak pernah disiangi,
Kurang : Disiangi sebulan sekali,
Sedang : Disiangi dua minggu sekali,
Baik : Disiangi seminggu sekali,
Sangat Baik : Disiangi seminggu dua kali.
Pembersihan piringan :
Sangat kurang : Tidak dibuat piringan,
Kurang : Dibersihkan sebulan sekali,
Sedang : Dibersihkan dua minggu sekali,
Baik : Dibersihkan seminggu sekali,
Sangat Baik : Dibersihkan seminggu dua kali
Pembersihan/pemeliharaan jalur dan pal batas demplot :
Sangat kurang : Tidak pernah dibersihkan/dipelihara
Kurang : Pembersihan jalur batas sebulan sekali,
Sedang : Pembersihan dua minggu sekali,
Baik : Pembersihan seminggu sekali,
Sangat Baik : Pembersihan seminggu dua kali.
Pembersihan jalan akses menuju demplot :
Sangat kurang : Tidak pernah dibersihkan,
Kurang : Dibersihkan sebulan sekali,
Sedang : Dibersihkan dua minggu sekali,
Baik : Dibersihkan seminggu sekali,
7
Sangat baik : Dibersihkan seminggu dua kali.
e. Sistem Pengawasan
Memberikan arahan dan penjelasan sistem perawatan/pemeliharaan kepada pemelihara
Sangat kurang :Tidak pernah dilakukan,
Kurang : Dilakukan sebulan sekali,
Sedang : Dilakukan dua minggu sekali,
Baik : Dilakukan seminggu sekali,
Sangat Baik : Sering dilakukan
Monitoring harian pemeliharaan/perawatan oleh pemelihara:
Sangat kurang : Tidak dilakukan,
Kurang : Dilakukan tidak tercatat,
Sedang : Dilakukan tercatat,
Baik : Dilakukan tercatat dan ada identifikasi masalah,
Sangat baik : Dilakukan tercatat, ada identifikasi masalah dan solusi masalah
9
Tabel 4. Tally Sheet Monitoring Petugas Lapangan Demplot tumbuhan Obat Alam.
Kategori dan Bobot Skoring
No Kriteria Penilaian S. kurang Kurang Sedang Baik S. Baik
0 – 20 21 - 40 41 – 60 61 - 80 81 – 100
1 Pemelihara demplot (1)
Sistem Perawatan
Penyiangan tumbuhan
bawah
Pembersihan piringan
Perawatan jalur batas
Perawatan jalan akses
2 Pemelihara demplot (2)
Sistem Perawatan
Penyiangan tumbuhan
bawah
Pembersihan piringan
Perawatan jalur batas
Perawatan jalan akses
3. Petugas TN/pendamping
Memberikan arahan dan
pendampingan
Monitoring
perawatan/pemeliharaan
10
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
11
4.4. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan pegiatan dilakukan secara sistematis, dengan urutan sebagai berikut:
1. Mengambil data primer pada demplot pengembangan tanaman obat yang meliputi kondisi
umum tanaman dan sekitar tanaman, jumlah jenis dan spesimen tanaman obat, kondisi
lingkungan demplot, dan sistem perawatan dan sistem pengawasan.
2. Membandingkan data hasil monitoring sebelumnya dan data pada saat dilakukan
monitoring.
3. Membuat analisis dan kesimpulan dan saran atau rekomendasi.
4.5 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam kegiatan monitoring Demplot Tumbuhan Obat ini
tercantum dalam tabel di bawah ini :
4.6. Pembiayaan
Anggaran Kegiatan Monitoring Stasiun Pengembangan Tumbuhan Obat dibebankan
pada DIPA Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun Anggaran 2020.
12
V. HASIL KEGIATAN
5.1. Hasil
5.1.1 Kondisi Umum Tanaman dan Sekitar Tanaman
Kondisi umum dari tanaman obat dilihat dari kriteria-kriteria penilaian diantaranya adalah
kondisi batang, kondisi daun, sedangkan umum kondisi sekitar tanaman didasarkan atas kriteria
kondisi piringan, ajir, dan label nama tanaman obat, hasil dari data monitoring sebagai berikut:
JUMLAH PERSENTASE
No JENIS KETERANGAN
SPESIMEN (%)
1 Akar Kancil/ Akar Penyegar 2 1,12
2 Akar Kebeso 0 0,00
3 Akar Kopu 3 1,68 Mati 2
4 Akar kuning/ Akar Kunyit 0 0,00 Mati 4
5 Akar Satolu 0 0,00
6 Akar Sempalas 8 4,47 Mati 1
7 Akar Ubor 0 0,00 Mati 1
8 Akokobu 4 2,23 Mati 2
9 Bekung 5 2,79
10 Carako 1 0,56
11 Daun Cermen 3 1,68 Mati 2
12 Ganja Sayur 1 0,56
13 Goam Besar 2 1,12
13
JUMLAH PERSENTASE
No JENIS KETERANGAN
SPESIMEN (%)
14 Goam Kecil 1 0,56 Mati 1
15 Harendong bulu 1 0,56 Mati 7
16 Jirak 0 0,00 Mati 1
17 Kakalian on 2 1,12
18 Kayu Berisil/ Kasai Lalat 1 0,56
19 Kayu Kapak/ Akar Kapak 4 2,23
20 Kayu Selusuh/ Akar Selusuh 11 6,15 Mati 1
21 Kedondong Tunjuk 23 12,85 Mati 3
22 Kemunel 3 1,68 Mati 3
23 Kenoan Bisa 3 1,68
24 Kunyit Rimba 0 0,00
25 Lelendingon 1 0,56
26 Merpuyon 4 2,23
27 Nenderaon 1 0,56
28 Nango/ Kenanga 0 0,00
29 Pasak Bumi/ Empedu Tanoh 2 1,12 Mati 8
30 Palm Ibul 12 6,70
31 Paku Gejoh 1 0,56 Mati 1
32 Pengendur Urat 7 3,91 Mati 1
33 Plekupon Munsong 0 0,00 Mati 3
34 Puar Cacing 2 1,12
35 Puar Cici Anjing 0 0,00
36 Puar Halus 14 7,82 Mati 6
37 Rotan Cikai 0 0,00 Mati 1
38 Rotan Manau 0 0,00 Mati 6
39 Rumput Cacing 3 1,68
40 Rumput Keratai 0 0,00 Mati 3
41 Salung 13 7,26 Mati 2
42 Sekeduduk 0 0,00 Mati 3
43 Selekontun On 0 0,00 Mati 1
44 Serdemo 15 8,38 Mati 1
45 Selimpot 1 0,56 Mati 4
46 Siluk 18 10,06 Mati 2
47 Suweg/ Kakapung 2 1,12
48 Tampui Kuning 1 0,56
49 Tampui Nasi 3 1,68
50 Tampui Rimba 1 0,56 Mati 1
51 Tobu Pungguk 0 0,00 Mati 4
52 Tomtomu 0 0,00 Mati 1
53 Tunjuk Langit 0 0,00
JUMLAH 179 100 76
Sumber: Data Primer diolah, 2020
Untuk melihat kondisi tanaman obat berdasarkan jenis dan spesimen, maka dilakukan
korelasi antara jumlah jenis dan spesimen tanaman obat dengan rentang penilaian yang telah
ditentukan, untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel berikut ini:
14
Tabel 8. Kategori Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat
NO JUMLAH JENIS KATEGORI SPESIMEN KATEGORI
40 40 40 40 50 42 Sedang
15
5.2. Pembahasan
1. Kondisi Umum Tanaman
Kondisi umum tanaman meliputi kondisi batang dan daun Tumbuhan Obat yang ada
di demplot dengan perolehan skor rata-rata adalah 68,67 yang menunjukkan bahwa kondisi
Tumbuhan Obat di demplot baik. Kondisi 3 bulan terakhir sejak monitoring tahun
sebelumnya yang berada pada musim hujan turut memberikan andil pada membaiknya
kondisi koleksi tumbuhan obat tersebut.
Pelaksanaan Monitoring
2. Kondisi Sekitar Tanaman
Meliputi kondisi ajir, label tanaman dan piringan. Rerata yang diperoleh untuk kriteria
ini adalah 44,72 yang menunjukkan kondisi sekitar tanaman adalah sedang. Nilai ini turun
dibandingkan dari monitoring tahun sebelumnya yang berada pada kategori baik. Beberapa
hal yang menjadi faktor menurunnya nilai ini adalah disebabkan beberapa ajir dan label
yang hilang, serta kondisi ajir yang sebagian besar sudah mulai patah. Untuk piringan,
pembersihan sebaiknya tidak dilakukan pada sekeliling tanaman, namun dengan membuat
gundukan serasah di sekeliling tanaman.
17
V. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN
1. Pada Demplot Tumbuhan Obat di Resort Air Hitam I terdapat 53 jenis tumbuhan obat
dan 255 individu (179 hidup, 76 mati).
2. Skor kondisi tanaman (68,67) termasuk dalam kategori baik dan sekitar tanaman
(44,72) termasuk kategori sedang.
3. Secara umum kondisi lingkungan demplot termasuk kategori baik (61,25).
4. Kondisi tumbuhan secara umum relatif baik karena tumbuh di habitatnya walaupun
hasil skor monitoring tidak tetap karena dipengaruhi cuaca.
5. Skor sistem perawatan 40 (kurang) terutama kondisi jalan akses ke demplot dan
sistem pengawasan (50) termasuk dalam kategori sedang.
6.2. SARAN
1. Kegiatan Monitoring Tanaman Obat cukup dilaksanakan per semester/ 2 kali
setahun, dan ditambahkan dengan kegiatan pembinaan habitat yang dilaksanakan
rutin setiap tahun.
2. Perlu pengawasan lebih ketat lagi oleh petugas terhadap petugas pemelihara
demplot dalam pelaksanaan tugasnya karena hasil skoring monitoring yang
memperlihatkan kurangnya pengawasan petugas terhadap pemeliharaan demplot.
3. Perlu penggantian papan list tumbuhan obat di Demplot karena kondisinya sudah
mulai sulit terbaca.
4. Perlu pengayaan jenis-jenis yang belum ada di lokasi demplot dengan jenis
tumbuhan obat yang terdapat di lokasi lain di kawasan TNBD
18
DOKUMENTASI
Ajir dan Label Nama Tumbuhan Obat Patok Batas antar Blok di Demplot
19