Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM


BALAI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS
Alamat : Jl. Lintas Sumatera Sarolangun KM. 4 Sarolangun-Bangko, Sarolangun Jambi
Telp. (0745) 7392129 Fax. (0745) 7392507. Email : tnbukit12@yahoo.co.id

LAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI DEMPLOT PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT
DI RESORT II.E AIR HITAM I PETAK II.E.13
SPTN WILAYAH II TEBO
TRIWULAN I

Surat Tugas Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas


Nomor: ST.67/T.32/TU/Peg/2/2020 tanggal 11 Februari 2020

BALAI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS


SAROLANGUN, FEBRUARI 2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN
MONITORING DAN EVALUASI DEMPLOT TUMBUHAN OBAT
DI RESORT II.E AIR HITAM I PETAK II.E.13
SPTN WILAYAH II TEBO
TRIWULAN I

Disusun oleh:
Tim Pelaksana Kegiatan,

1. Jimmy Pardomuan M., S.P. ____________________________________


NIP. 19810703 200012 1 002
2. Bambang Priyantoro ____________________________________
NIP. 19811120 200012 1 001
3. M. Robby Williansyah, S.IP ____________________________________
NIP. 19850708 201012 1 011

Diperiksa oleh:
Kepala Sub Bagian TU,

Ahmad Budiyana, S.Hut., M.Si


NIP. 19770630 200501 1 007

Disahkan oleh:
Kepala Balai,

Haidir, S.Hut., M.Si


NIP. 19730729 199803 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan izin-
Nya lah, Laporan Monitoring Demplot Pengembangan Tumbuhan Obat di Resort II.E Air Hitam
I SPTN Wilayah II ini dapat diselesaikan.
Kegiatan Monitoring Demplot Pengembangan Tumbuhan Obat merupakan kegiatan
lanjutan dalam pengelolaan tumbuhan obat yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit
Duabelas, sesuai dengan tujuan pembentukan Taman Nasional Bukit Duabelas yang
mempunyai potensi tumbuhan obat alam dan dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Anak Dalam.
Tujuan dari kegiatan ini selain sebagai sarana mengkaji dan mengevaluasi kondisi demplot juga
sebagai upaya untuk melihat perkembangan baik dari sisi pertumbuhan jenis tumbuhan obat,
kondisi sekitar tumbuhan obat, kondisi lingkungan serta sistem perawatan dan pengawasannya.
Disadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dan proses pembuatan laporan
pelaksanaan kegiatan monitoring ini masih belum sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik
dari semua pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam persiapan
sampai dengan pembuatan laporan ini, kami sampaikan terima kasih.

Sarolangun, Februari 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
I. PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Manfaat......................................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup/ Batasan.........................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................3
2.1. Tumbuhan Obat Alam..............................................................................................3
III. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................5
3.1 Kriteria Penilaian....................................................................................................5
3.2 Bobot Skoring Penilaian Kriteria.............................................................................5
3.3 Kriteria dan Indikator penilaian..........................................................................5
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN.........................................................................................11
4.1. Dasar Pelaksanaan................................................................................................11
4.2. Waktu dan Lokasi...................................................................................................11
4.3 Tim Pelaksana.........................................................................................................11
4.4. Metode Pelaksanaan..............................................................................................12
4.5 Indikator Keberhasilan...........................................................................................12
4.6. Pembiayaan.............................................................................................................12
V. HASIL KEGIATAN...........................................................................................................13
5.1. Hasil..........................................................................................................................13
5.1.1 Kondisi Umum Tanaman dan Sekitar Tanaman....................................13
5.1.2 Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat.....................................13
5.1.3 Kondisi Lingkungan Demplot...............................................................15
5.1.4 Sistem Perawatan dan Sistem Pengawasan.........................................15
5.2. Pembahasan...........................................................................................................16
V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................18
6.1. KESIMPULAN.........................................................................................................18
iv
6.2. SARAN.....................................................................................................................18
DOKUMENTASI.......................................................................................................................19

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tally Sheet Monitoring Kondisi lingkungan Demplot Tumbuhan Obat Alam.......... 8
Tabel 2. Tally Sheet Monitoring Jenis Tumbuhan Obat Alam.............................................. 8
Tabel 3. Kriteria Penilaian.................................................................................................... 9
Tabel 4. Tally Sheet Monitoring Petugas Lapangan Demplot tumbuhan Obat Alam........... 10
Tabel 5. Indikator Keberhasilan Kegiatan............................................................................ 12
Tabel 6. Kondisi Umum Tanaman dan Sekitar Tanaman.................................................... 13
Tabel 7. Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat......................................................... 13
Tabel 8. Kategori Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat........................................... 15
Tabel 9. Kondisi Sekitar dan Lingkungan Demplot 15
Tabel 10. Sistem Perawatan dan Pengawasan................................................................... 15

v
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan tumbuhan obat alam dibangun oleh Balai Taman Nasional Bukit
Duabelas (TNBD) dibangun dengan tujuan untuk pengembangan dan pelestarian serta koleksi
jenis tumbuhan obat dalam suatu demplot pengembangan untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, pengembangan dan pemanfaatan. Demplot pengembangan obat ini dibangun atas
dasar pengetahuan dan kearifan lokal Suku Anak Dalam dalam pemanfaatan jenis-jenis
tumbuhan hutan untuk kepentingan pengobatan. Berdasarkan hasil Ekspedisi Biota Medika
yang dilakukan oleh IPB bekerjasama dengan LIPI, Depkes, dan UI pada tahun 1998 di Taman
Nasional Bukit Duabelas teridentifikasi sebanyak 101 jenis tumbuhan obat alam, 27 jenis
cendawan yang berkhasiat obat dan 9 jenis satwa yang berkhasiat obat.
Kegiatan pemeliharaan Demplot Tumbuhan Obat ini dilakukan setiap bulan oleh tenaga
pemelihara demplot yang selanjutnya dilakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat sejauh
mana perkembangan yang telah dicapai dan apa saja permasalahan dalam pengelolaannya.
Demplot Tumbuhan Obat di Resort II.E Air Hitam I dipelihara oleh Suku Anak Dalam yang di
dalamnya terdapat jenis tumbuhan obat yang tumbuh secara alami di areal demplot.
Suku Anak Dalam di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas masih memanfaatkan
tumbuhan obat alam ini untuk mengobati berbagai macam penyakit yang dialami walaupun
pengobatan ini sifatnya hanya pertolongan pertama/ sementara dan upaya pengobatan gawat
darurat. Untuk penyakit yang sulit penyembuhannya dengan obat alam ini mereka berusaha
dengan mendatangi pusat pelayanan kesehatan di desa (Puskemas). Hal ini menunjukan
meningkatnya pengetahuan dan kesadaran akan hidup sehat oleh masyarakat Suku Anak
Dalam disana. Artinya masyarakat Suku Anak Dalam menyadari bahwa pengobatan dengan
obat alam memerlukan waktu yang relatif cukup lama karena proses pengobatannya dilakukan
secara kontinyu, sedangkan pengobatan melalui puskesmas biasanya lebih cepat sembuh
karena obat yang diberikan sesuai dengan dosis yang diperlukan oleh tubuh dan berdasarkan
ilmu kesehatan.

1.2 Manfaat
Kegiatan monitoring ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemeliharaan yang telah
dilakukan setiap bulannya, dimana kegiatan ini untuk mengkaji keefektifan dan keberhasilan
pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan tumbuhan obat pada demplot tumbuhan obat
alam Balai Taman Nasional Bukit Duabelas di Resort II.E Air Hitam I.

1
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan monitoring dan Evaluasi Demplot Tanaman
Obat ini adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan kondisi Demplot Tumbuhan Obat di Resort II.E Air Hitam I.
b. Memantau perkembangan pertumbuhan Tumbuhan Obat dibandingkan dengan hasil
monitoring pada periode sebelumnya..
c. Memberikan saran dan tindak lanjut pengembangan ke depan.

1.4 Ruang Lingkup/ Batasan


Batasan kajian kegiatan monitoring ini adalah analisa permasalahan pemeliharaan
Demplot Tumbuhan Obat di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Tumbuhan Obat Alam

Hutan alam tropika Indonesia dan pengetahuan tradisional masyarakat lokal dalam
pemanfaatan tumbuhan obat merupakan aset bangsa dan aset nasional yang harus
dilestarikan, karena sangat prospek bagi pengembangan jamu atau obat-obatan asli Indonesia.
Hal ini dapat diandalkan terutama dalam mengantisipasi masalah kesehatan. Kelangkaan dan
mahalnya harga obat-obatan saat ini dikarenakan ketergantungan yang sangat besar terhadap
bahan baku obat yang yang berasal dari luar (impor).
Ada kecenderungan masyarakat global dan perkotaan terhadap prinsip ”back to nature”
atau kembali ke alam serta mengkonsumsi obat tradisional/alternatif dari tumbuhan. Hal ini
memberikan peluang pasar bagi Indonesia untuk memproduksi bahan-bahan yang berkhasiat
obat dari alam. Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 1.300 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat
yang telah berhasil diidentifikasi dari hutan hujan tropika Indonesia.
Hasil ekspedisi Biota Medika pada tahun 1998 yang dilakukan oleh Tim yang
merupakan gabungan dari beberapa lembaga yaitu IPB, LIPI, UI dan Departemen Kesehatan di
kawasan hutan Bukit Duabelas dan kawasan hutan Bukit Tiga Puluh, teridentifikasi berbagai
jenis tumbuhan dan satwa liar yang berkhasiat obat. Ekspedisi ini bekerjasama dengan suku
tradisional Suku Anak Dalam di Bukit Duabelas dan Talang Mamak di Bukit Tigapuluh.
Laporan kegiatan ekspedisi biota medika tersebut menyebutkan bahwa potensi
tumbuhan obat di Bukit Duabelas yang bersumber dari informasi Suku Anak Dalam di Air Hitam
(Tumenggung Tarib), Kejasong Kecil, Kejasong Besar dan Pasir Putih teridentifikasi 101 jenis
tumbuhan yang berkhasiat obat, 27 jenis cendawan yang berkhasiat obat dan 9 jenis satwa liar
yang berkhasiat obat dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah jenis dan suku dari tumbuhan obat berdasarkan habitus:
1. Pohon 38 jenis dari 23 suku
2. Herba 32 jenis dari 18 suku
3. Liana 29 jenis dari 14 suku
4. Perdu 2 jenis dari 2 suku

Berbagai jenis penyakit yang dapat diobati dengan jenis tumbuhan yang berkhasiat
obat di hutan Bukit Duabelas adalah sebagai berikut:
1. Penyakit kulit (bengkak, bisul, beri-beri, campak, gatal karena jelatang, gatal karena
keringat malam, gatal-gatal karena agas, koreng dan kurap)
2. Penyakit saluran pencernaan dan reproduksi (cacingan, diare, diare berdarah, mules,
disentri, kembung, muntah-muntah dan sembelit).
3. Penyakit dalam (demam, malaria, liver/sakit kuning)
3
4. Penyakit saluran kemih (keputihan, melancarkan air kencing, penahan kencing)
5. Penyakit saluran pernapasan (batuk ringan, batuk berdahak, sakit gondok, sesak napas)
6. Perawatan rambut dan muka (Penyubur rambut, perawat muka, pencegah uban)
7. Penawar racun (Digigit ular, disengat lebah, keracunan daging biawak)
8. Penyakit khusus wanita (Mandul,mempercepat kelahiran, memperlancar asi, memperlancar
kelahiran, menghentikan pendarahan, penjarangan anak, penyubur kandungan, perawatan
sebelum melahirkan, susu bengkak.
9. Penyakit tulang
10. Penyakit pinggang
11. Penyakit kepala
12. Penyakit mulut dan gigi (bau mulut, sakit gigi, sariawan)
13. Obat kuat (tonikum) (kurang darah, penambah napsu makan)
14. Pengobatan luka
15. Penyakit telinga
16. Penyakit lainnya.
Berbagai macam cara digunakan oleh masyarakat orang rimba dalam mengolah
tumbuhan obat yang ada di hutan bukit duabelas yaitu dengan cara dibakar, digiling/ditumbuk,
dikerik, dilayu diatas api, dimasak, diperas, direbus, diremas, diiris dan tanpa perlakukan.
Dengan berbagai cara pengolahan tersebut disesuaikan juga dengan cara pemakaiannya yang
meliputi diminum, ditempelkan di tempat sakit, digosok-gosokkan, dioleskan, dimakan, dikunyah
dan airnya ditelan, diasapkan dan dibalurkan.
Dengan keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang digunakan, maka bagian
tumbuhan obat yang digunakanpun bermacam-macam yaitu: daun, batang, kulit batang, akar,
umbi, air batang, getah, umbut, buah, tempurung dan pelepah.

4
III. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Kriteria Penilaian.


Kriteria penilaian yang digunakan dalam memonitoring demplot tanaman obat
diantaranya adalah :
a. Kondisi umum tanaman dan sekitar tanaman
b. Jumlah Jenis dan spesimen tanaman obat
c. Kondisi lingkungan demplot
d. Sistem perawatan dan sistem pengawasan.

3.2 Bobot Skoring Penilaian Kriteria


Bobot dan Skoring Penilaian setiap Kriteria dikelompokan dalam beberapa kategori:
a. Kriteria Sangat kurang dengan bobot skor 0 – 20
b. Kriteria Kurang dengan bobot skor 21 – 40
c. Kriteria Sedang dengan bobot skor 41 – 60
d. Kriteria Baik dengan bobot skor 61 – 80
e. Kriteria Sangat Baik dengan bobot skor 81 – 100.

3.3 Kriteria dan Indikator penilaian


a. Kondisi Umum Tanaman :
Jumlah specimen tiap jenis :
Sangat kurang : 1 spcm tanaman
Kurang : 2 spcm tanaman
Sedang : 3 – 4 spcm tanaman
Baik : 5 - 7 spcm tanaman
Sangat baik : lebih dari 7 spcm tanaman
Batang :
Sangat kurang : Mati/kering,
Kurang : Sangat Layu,
Sedang : Layu,
Baik : Sehat,
Sangat Baik : Sangat Sehat
Daun :
Sangat kurang : Mati,
Kurang : Sangat Layu,
Sedang : Layu,
Baik : Sehat,
Sangat Baik : Sangat Sehat

5
b. Kondisi sekitar Tanaman
Piringan :
Sangat kurang : Tidak ada piringan
Kurang : piringan bersemak
Sedang : piringan tidak bersemak,
Baik : piringan bersih.
Sangat Baik : piringan sangat bersih.
Ajir
Sangat kurang : Tidak ada ajir,
Kurang : Ajir rusak,
Sedang : Ajir miring/rebah,
Baik : Ajir baik,
Sangat Baik : Ajir sangat baik
Label nama
Sangat kurang :Tidak ada label nama,
Kurang : Label nama rusak/tidak terbaca,
Sedang : Label nama jatuh, tidak sesuai jenis,
Baik : Label nama terpasang baik dan terbaca jelas
Sangat Baik : Label nama dibuat permanen.

c. Kondisi Lingkungan Demplot


Jumlah Jenis. TO di demplot :
Sangat kurang : 1 – 5 Jenis
Kurang : 6 – 15 Jenis
Sedang : 16 – 29 Jenis
Baik : 30 – 49 Jenis
Sangat Baik : lebih dari 50 jenis
Jalur jalan perawatan :
Sangat kurang :Tidak ada jalur perawatan,
Kurang : Ada jalur perawatan bersemak,
Sedang : Ada jalur perawatan bersih,
Baik : Ada lebih dari satu jalur perawatan bersih,
Sangat Baik : Ada beberapa jalur perawatan yang bersih.
Papan nama demplot :
Sangat kurang : Tidak Ada Papan Nama Demplot,
Kurang : Ada papan nama tapi rusak,
Sedang : Ada papan nama baik,
Baik : Ada lebih dari satu papan nama kondisi baik,

6
Sangat Baik : Ada lebih dari satu papan nama kondisi sangat baik.
Jalur dan tanda batas demplot:
Sangat kurang : Jalur batas dan tanda batas tidak ada,
Kurang : Jalur batas dan tanda batas pernah dibuat tapi rusak,
Sedang : Jalur batas dan tanda batas ada,
Baik : Jalur batas dan tanda batas terpelihara baik,
Sangat baik : Jalur batas dan tanda batas permanen
Jalan akses :
Sangat kurang : Sulit dijangkau
Kurang : Bersemak
Sedang : Jalur jalan bersih dan mudah dijangkau
Baik : Jalur Jalan bersih dan bisa dilalui kend roda 2
Sangat baik : Jalur jalan bisa dilalui kendaraan roda 4

d. Sistem Perawatan
Penyiangan tumbuhan bawah :
Sangat kurang : Tidak pernah disiangi,
Kurang : Disiangi sebulan sekali,
Sedang : Disiangi dua minggu sekali,
Baik : Disiangi seminggu sekali,
Sangat Baik : Disiangi seminggu dua kali.
Pembersihan piringan :
Sangat kurang : Tidak dibuat piringan,
Kurang : Dibersihkan sebulan sekali,
Sedang : Dibersihkan dua minggu sekali,
Baik : Dibersihkan seminggu sekali,
Sangat Baik : Dibersihkan seminggu dua kali
Pembersihan/pemeliharaan jalur dan pal batas demplot :
Sangat kurang : Tidak pernah dibersihkan/dipelihara
Kurang : Pembersihan jalur batas sebulan sekali,
Sedang : Pembersihan dua minggu sekali,
Baik : Pembersihan seminggu sekali,
Sangat Baik : Pembersihan seminggu dua kali.
Pembersihan jalan akses menuju demplot :
Sangat kurang : Tidak pernah dibersihkan,
Kurang : Dibersihkan sebulan sekali,
Sedang : Dibersihkan dua minggu sekali,
Baik : Dibersihkan seminggu sekali,

7
Sangat baik : Dibersihkan seminggu dua kali.

e. Sistem Pengawasan
Memberikan arahan dan penjelasan sistem perawatan/pemeliharaan kepada pemelihara
Sangat kurang :Tidak pernah dilakukan,
Kurang : Dilakukan sebulan sekali,
Sedang : Dilakukan dua minggu sekali,
Baik : Dilakukan seminggu sekali,
Sangat Baik : Sering dilakukan
Monitoring harian pemeliharaan/perawatan oleh pemelihara:
Sangat kurang : Tidak dilakukan,
Kurang : Dilakukan tidak tercatat,
Sedang : Dilakukan tercatat,
Baik : Dilakukan tercatat dan ada identifikasi masalah,
Sangat baik : Dilakukan tercatat, ada identifikasi masalah dan solusi masalah

Tabel 1. Tally Sheet Monitoring Kondisi lingkungan Demplot Tumbuhan Obat


Kategori dan Bobot Skoring
No Kriteria Penilaian S. kurang Kurang Sedang Baik S. Baik
0 – 20 21 - 40 41 – 60 61 - 80 81 – 100
1. Kondisi lingkungan
Jumlah jenis Tum. Obat
Jalur perawatan
Papan nama demplot
Jalur dan tanda batas
Jalan akses

Tabel 2. Tally Sheet Monitoring Jenis Tumbuhan Obat


Kategori dan Bobot Skoring
No Kriteria Penilaian S. kurang Kurang Sedang Baik S. Baik
0 – 20 21 - 40 41 – 60 61 - 80 81 – 100
1. Jenis
a. Kondisi umum tanaman
Batang
Daun
b. Kondisi sekitar tanaman
Piringan
Ajir
Label nama
2. Jenis
a. Kondisi umum tanaman
Batang
Daun
b. Kondisi sekitar tanaman
Piringan
Ajir
Label nama
8
Tabel 3. Kriteria Penilaian
Kategori dan Bobot Skoring
No Kriteria Penilaian S. kurang Kurang Sedang Baik S. Baik
0 – 20 21 - 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100
1. Kondisi umum tanaman
Jlm spcm tiap jenis 1 spcm 2 spcm 3 – 4 spcm 5–7 > 7 spcm
spcm
Batang Mati Sangat Layu Sehat Sgt sehat
layu
Daun Mati Sangat Layu Sehat Sgt sehat
layu
2. Kondisi sekitar tanaman
Piringan Tidak ada bersemak Tdk ada bersih Sgt bersih
semak
Ajir Tidak ada Rusak Miring/rbh baik Permanen
Label nama Tidak ada Rusak/tida Label jatuh Terpasang Permanen
k terbaca atau lain baik dan
jenis jelas terbc
3. Kondisi lingkungan
Jumlah jenis to di plot 1–5 6 – 15 16 - 29 30 - 49  50
Jalur perawatan Tidak ada bersemak Bersih  1 jlr Banyk jlr
bersih bersih
Papan nama demplot Tidak ada Rusak Baik  1 baik Permanen
Jalur dan tanda batas Tidak ada bersemak Bersih/baik Sangat Permanen
bersih/baik
Jalan akses Sulit Bersemak Mudah Bs dg roda Bisa dg
dijangkau dua roda 4
4 Sistem Perawatan
Penyiangan tumbuhan Tidak Sebulan Dua mggu Seminggu Seminggu
bawah pernah sekali sekali sekali dua kali
Pembersihan piringan Tidak Sebulan Dua mggu Seminggu Seminggu
pernah sekali sekali sekali dua kali
Perawatan jalur batas Tidak Sebulan Dua mggu Seminggu Seminggu
pernah sekali sekali sekali dua kali
Perawatan jalan akses Tidak Sebulan Dua mggu Seminggu Seminggu
pernah sekali sekali sekali dua kali
5. Sistem pengawasan
Memberikan arahan dan Tidak Dilakukan Dua mggu Seminggu Seminggu
pendampingan dilakukan sebulan sekali sekali dua kali
sekali
Monitoring Tidak Dilakukan Dilakukan Dilakukan Dilakukan,
perawatan/pemeliharaan dilakukan tdk terctt terctt, terctt, terctt,
ident mslh ident mslh
solusi msl

9
Tabel 4. Tally Sheet Monitoring Petugas Lapangan Demplot tumbuhan Obat Alam.
Kategori dan Bobot Skoring
No Kriteria Penilaian S. kurang Kurang Sedang Baik S. Baik
0 – 20 21 - 40 41 – 60 61 - 80 81 – 100
1 Pemelihara demplot (1)
Sistem Perawatan
Penyiangan tumbuhan
bawah
Pembersihan piringan
Perawatan jalur batas
Perawatan jalan akses
2 Pemelihara demplot (2)
Sistem Perawatan
Penyiangan tumbuhan
bawah
Pembersihan piringan
Perawatan jalur batas
Perawatan jalan akses
3. Petugas TN/pendamping
Memberikan arahan dan
pendampingan
Monitoring
perawatan/pemeliharaan

10
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

IV.1. Dasar Pelaksanaan


Adapun dasar pelaksanaan kegaitan monitoring demplot pengembangan tanaman obat
diantaranya adalah :
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
2. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
3. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tanaman dan Satwa.
4. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tanaman dan Satwa.
5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.7/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional.
6. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK.4196/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 6
Oktober 2014 Tentang Penetapan Taman Nasional Bukit Duabelas
7. Dokumen DIPA Balai Taman Nasional Bukit Duabelas tahun 2020.
8. Surat Tugas Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Nomor:
ST.67/T.32/TU/Peg/2/2020 tanggal 11 Februari 2020 tentang Monitoring dan Evaluasi
Demplot Pengembangan Tanaman Obat di SPTN Wilayah II Resort II.E Air Hitam I Petak
II.E.13 Grid G7, G8 Wilayah Adat Kepemimpinan Tumenggung Ngangkus.

4.2. Waktu dan Lokasi


Kegiatan Monitoring Demplot Tumbuhan Obat dilaksanakan di Resort II.E Air Hitam I
Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II pada tanggal 12 s.d 15 Februari 2020.

4.3 Tim Pelaksana


Pelaksana Kegiatan Monitoring Demplot Pengembangan Tanaman Obat di Resort II. E
Air Hitam I SPTN Wilayah II didasarkan kepada Surat Perintah Tugas Kepala Balai Taman
Nasional Bukit Duabelas Nomor : ST.67/T.32/TU/Peg/2/2020 tanggal 11 Februari 2020
tentang Monitoring dan Evaluasi Demplot Pengembangan Tanaman Obat di SPTN
Wilayah II Resort II.E Air Hitam I Petak II.E.13 Grid G7, G8 Wilayah Adat
Kepemimpinan Tumenggung Ngangkui dengan personil sebagai berikut:
1. Nama : Jimmy P. Marpaung
Jabatan : PEH Pertama
2 Nama : Bambang Priyantoro
Jabatan : PEH Pelaksana Lanjutan
3. Nama : M. Robby Williansyah, S.Ip
Jabatan : Penganalisis Data Kepegawaian

11
4.4. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan pegiatan dilakukan secara sistematis, dengan urutan sebagai berikut:
1. Mengambil data primer pada demplot pengembangan tanaman obat yang meliputi kondisi
umum tanaman dan sekitar tanaman, jumlah jenis dan spesimen tanaman obat, kondisi
lingkungan demplot, dan sistem perawatan dan sistem pengawasan.
2. Membandingkan data hasil monitoring sebelumnya dan data pada saat dilakukan
monitoring.
3. Membuat analisis dan kesimpulan dan saran atau rekomendasi.
4.5 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam kegiatan monitoring Demplot Tumbuhan Obat ini
tercantum dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5. Indikator Keberhasilan Kegiatan


Persentase
No Kegiatan Target Keterangan
(%)

1 Terdiskripsinya kondisi umum 1 Lokasi 25


tanaman dan kondisi sekitar
tanaman
2 Tercatatnya jumlah jenis dan 1 Lokasi 25
spesimen
3 Terdeskripsinya lingkungan 1 Lokasi 25
Demplot
4 Terdiskripsinya sistem perawatan 1 Lokasi 25
dan sistem pengawasan tanaman
obat
JUMLAH 100

4.6. Pembiayaan
Anggaran Kegiatan Monitoring Stasiun Pengembangan Tumbuhan Obat dibebankan
pada DIPA Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun Anggaran 2020.

12
V. HASIL KEGIATAN

5.1. Hasil
5.1.1 Kondisi Umum Tanaman dan Sekitar Tanaman
Kondisi umum dari tanaman obat dilihat dari kriteria-kriteria penilaian diantaranya adalah
kondisi batang, kondisi daun, sedangkan umum kondisi sekitar tanaman didasarkan atas kriteria
kondisi piringan, ajir, dan label nama tanaman obat, hasil dari data monitoring sebagai berikut:

Tabel 6. Kondisi Umum Tanaman dan Sekitar Tanaman


NO KRITERIA
I Kondisi Tanaman Nilai Kategori
1 Batang 69,30 Baik
2 Daun 68,04 Sedang
RATA-RATA 68,67 Baik
II Kondisi Sekitar Tanaman Nilai Kategori
3 Piringan 40,39 Kurang
4 Ajir 51,06 Sedang
5 Label Nama 42,73 Sedang
RATA-RATA 44,72 Sedang
RATA-RATA KRITERIA 56,70 Sedang
Sumber: Data Primer diolah, 2020

5.1.2 Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat


Jumlah jenis tumbuhan obat teridentifikasi di demplot pengembangan tumbuhan obat
Resort II. E Air HItam I SPTN Wilayah II Tebo adalah sebanyak 53 jenis dengan 255 spesimen,
sebagaimana tabel berikut:

Tabel 7. Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat

JUMLAH PERSENTASE
No JENIS KETERANGAN
SPESIMEN (%)
1 Akar Kancil/ Akar Penyegar 2 1,12
2 Akar Kebeso 0 0,00
3 Akar Kopu 3 1,68 Mati 2
4 Akar kuning/ Akar Kunyit 0 0,00 Mati 4
5 Akar Satolu 0 0,00
6 Akar Sempalas 8 4,47 Mati 1
7 Akar Ubor 0 0,00 Mati 1
8 Akokobu 4 2,23 Mati 2
9 Bekung 5 2,79
10 Carako 1 0,56
11 Daun Cermen 3 1,68 Mati 2
12 Ganja Sayur 1 0,56
13 Goam Besar 2 1,12
13
JUMLAH PERSENTASE
No JENIS KETERANGAN
SPESIMEN (%)
14 Goam Kecil 1 0,56 Mati 1
15 Harendong bulu 1 0,56 Mati 7
16 Jirak 0 0,00 Mati 1
17 Kakalian on 2 1,12
18 Kayu Berisil/ Kasai Lalat 1 0,56
19 Kayu Kapak/ Akar Kapak 4 2,23
20 Kayu Selusuh/ Akar Selusuh 11 6,15 Mati 1
21 Kedondong Tunjuk 23 12,85 Mati 3
22 Kemunel 3 1,68 Mati 3
23 Kenoan Bisa 3 1,68
24 Kunyit Rimba 0 0,00
25 Lelendingon 1 0,56
26 Merpuyon 4 2,23
27 Nenderaon 1 0,56
28 Nango/ Kenanga 0 0,00
29 Pasak Bumi/ Empedu Tanoh 2 1,12 Mati 8
30 Palm Ibul 12 6,70
31 Paku Gejoh 1 0,56 Mati 1
32 Pengendur Urat 7 3,91 Mati 1
33 Plekupon Munsong 0 0,00 Mati 3
34 Puar Cacing 2 1,12
35 Puar Cici Anjing 0 0,00
36 Puar Halus 14 7,82 Mati 6
37 Rotan Cikai 0 0,00 Mati 1
38 Rotan Manau 0 0,00 Mati 6
39 Rumput Cacing 3 1,68
40 Rumput Keratai 0 0,00 Mati 3
41 Salung 13 7,26 Mati 2
42 Sekeduduk 0 0,00 Mati 3
43 Selekontun On 0 0,00 Mati 1
44 Serdemo 15 8,38 Mati 1
45 Selimpot 1 0,56 Mati 4
46 Siluk 18 10,06 Mati 2
47 Suweg/ Kakapung 2 1,12
48 Tampui Kuning 1 0,56
49 Tampui Nasi 3 1,68
50 Tampui Rimba 1 0,56 Mati 1
51 Tobu Pungguk 0 0,00 Mati 4
52 Tomtomu 0 0,00 Mati 1
53 Tunjuk Langit 0 0,00
JUMLAH 179 100 76
Sumber: Data Primer diolah, 2020

Untuk melihat kondisi tanaman obat berdasarkan jenis dan spesimen, maka dilakukan
korelasi antara jumlah jenis dan spesimen tanaman obat dengan rentang penilaian yang telah
ditentukan, untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel berikut ini:

14
Tabel 8. Kategori Jumlah Jenis dan Spesimen Tanaman Obat
NO JUMLAH JENIS KATEGORI SPESIMEN KATEGORI

1  53 Jenis Sedang 255 Baik


Sumber: Data Primer diolah, 2020

5.1.3 Kondisi Lingkungan Demplot


Kondisi sekitar tanaman obat dan kondisi lingkungan demplot dilihat berdasarkan kriteria
kondisi jalur perawatan, kondisi papan nama demplot, kondisi jalur dan batas demplot, kondisi
jalan akses, sebagai berikut:

Tabel 9. Kondisi Sekitar dan Lingkungan Demplot


KONDISI SEKITAR DAN LINGKUNGAN DEMPLOT
Jalur Kondisi Jalur
Papan Nama Kondisi
Perawata dan Batas RERATA KATEGORI
Demplot Jalan Akses
n Demplot
1 2 3 4 5 6
60 85 60 40 61,25 Baik
Sumber: Data Primer diolah, 2020

5.1.4 Sistem Perawatan dan Sistem Pengawasan


Kriteria perawatan dan sistem pengawasan diantaranya adalah penyiangan tumbuhan
bawah, pembersihan piringan, pembersihan jalur dan batas demplot, pembersihan jalan akses
menuju demplot serta arahan kepada pemelihara, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Tabel 10. Sistem Perawatan dan Pengawasan


SISTEM PERAWATAN DAN PENGAWASAN
Penyianga Pembersiha Pembersihan Arahan
n Pembersiha n jalur dan jalan akses Kepada RERAT
KATEGORI
Tumbuhan n Piringan batas menuju Pemelihar A
Bawah demplot Demplot a
1 2 3 4 5 6 7

40 40 40 40 50 42 Sedang

Sumber: Data Primer diolah, 2020

15
5.2. Pembahasan
1. Kondisi Umum Tanaman
Kondisi umum tanaman meliputi kondisi batang dan daun Tumbuhan Obat yang ada
di demplot dengan perolehan skor rata-rata adalah 68,67 yang menunjukkan bahwa kondisi
Tumbuhan Obat di demplot baik. Kondisi 3 bulan terakhir sejak monitoring tahun
sebelumnya yang berada pada musim hujan turut memberikan andil pada membaiknya
kondisi koleksi tumbuhan obat tersebut.

Pelaksanaan Monitoring
2. Kondisi Sekitar Tanaman
Meliputi kondisi ajir, label tanaman dan piringan. Rerata yang diperoleh untuk kriteria
ini adalah 44,72 yang menunjukkan kondisi sekitar tanaman adalah sedang. Nilai ini turun
dibandingkan dari monitoring tahun sebelumnya yang berada pada kategori baik. Beberapa
hal yang menjadi faktor menurunnya nilai ini adalah disebabkan beberapa ajir dan label
yang hilang, serta kondisi ajir yang sebagian besar sudah mulai patah. Untuk piringan,
pembersihan sebaiknya tidak dilakukan pada sekeliling tanaman, namun dengan membuat
gundukan serasah di sekeliling tanaman.

Kondisi ajir dan Label


3. Kondisi Lingkungan Demplot
Monitoring meliputi jumlah jenis tumbuhan obat di demplot, jalur jalan perawatan,
papan nama demplot, jalur dan tanda batas demplot dan jalan akses masuk. Terdapat satu
papan nama di bagian depan lokasi demplot yang terbuat dari besi dan dalam kondisi baik.
Jalur jalan perawatan dan jalur tanda batas demplot dalam kondisi baik walaupun
pembersihan masih perlu dilakukan. Jalan akses kondisinya kurang terawat dikarenakan
16
agak sulit dilalui oleh kendaraan roda 2 karena banyaknya tumbuhan penghalang. Kondisi
lingkungan demplot yang perlu diperhatikan adalah batas demplot yang sebagian besar
sudah mulai lapuk.

Patok batas demplot yang ditemukan rebah dan lapuk

4. Sistem Perawatan dan Pengawasan


Perawatan dan demplot TO meliputi penyiangan tumbuhan bawah, pembersihan
piringan, pembersihan/pemeliharaan jalur dan pal batas demplot, serta pembersihan jalan
akses menuju demplot. Perawatan ini dilakukan oleh satu orang yaitu Bapak Nyuling.
Pengawasan dilakukan oleh petugas TNBD berupa pemberian arahan dan pendampingan
dan monitoring perawatan/pemeliharaan demplot. Skor yang diperoleh dari perawatan
adalah 40 (kurang) dan sistem pengawasan adalah 50 (sedang) sehingga perlu perbaikan
di masa mendatang agar sistem pengawasan bisa menjadi lebih baik lagi.

17
V. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN
1. Pada Demplot Tumbuhan Obat di Resort Air Hitam I terdapat 53 jenis tumbuhan obat
dan 255 individu (179 hidup, 76 mati).
2. Skor kondisi tanaman (68,67) termasuk dalam kategori baik dan sekitar tanaman
(44,72) termasuk kategori sedang.
3. Secara umum kondisi lingkungan demplot termasuk kategori baik (61,25).
4. Kondisi tumbuhan secara umum relatif baik karena tumbuh di habitatnya walaupun
hasil skor monitoring tidak tetap karena dipengaruhi cuaca.
5. Skor sistem perawatan 40 (kurang) terutama kondisi jalan akses ke demplot dan
sistem pengawasan (50) termasuk dalam kategori sedang.

6.2. SARAN
1. Kegiatan Monitoring Tanaman Obat cukup dilaksanakan per semester/ 2 kali
setahun, dan ditambahkan dengan kegiatan pembinaan habitat yang dilaksanakan
rutin setiap tahun.
2. Perlu pengawasan lebih ketat lagi oleh petugas terhadap petugas pemelihara
demplot dalam pelaksanaan tugasnya karena hasil skoring monitoring yang
memperlihatkan kurangnya pengawasan petugas terhadap pemeliharaan demplot.
3. Perlu penggantian papan list tumbuhan obat di Demplot karena kondisinya sudah
mulai sulit terbaca.
4. Perlu pengayaan jenis-jenis yang belum ada di lokasi demplot dengan jenis
tumbuhan obat yang terdapat di lokasi lain di kawasan TNBD

18
DOKUMENTASI

Pelaksanaan monitoring oleh petugas Papan Nama Blok Demplot

Ajir dan Label Nama Tumbuhan Obat Patok Batas antar Blok di Demplot

19

Anda mungkin juga menyukai