1. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
*e-mail : bonnke_sagai@yahoo.com
The coral reef is a shallow marine ecosystems in the tropics, where the major
constituent element of coral, with a variety of other organisms that live in association therein.
Natural phenomena and various anthropogenic activities threaten the health and existence of
coral reefs. Data collection was done by UPT (Underwater Photo Transect) method was done
by underwater photo shoot using a shielded digital camera (housing). Image analysis used
software tools CPCe (Coral Point Count with Excel extensions). Results of the assesment of
health condition of coral reefs in the three stations at Salawati, obtained by the average value of
live coral cover by 25.30% and in medium category. Cover each coral reefs were the following
stations, Station 1 55.13% included in either category, Station 2 15.80% included in the
category of bad, and Station 3 18.20% is included in kategoti bad.
Terumbu karang adalah suatu ekosistem di laut dangkal tropis, di mana unsur
penyusun utamanya karang batu, dengan berbagai biota lainnya yang hidup berasosiasi di
dalamnya. Fenomena alam dan berbagai kegiatan antropogenik mengancam kesehatan
maupun keberadaan terumbu karang. Pengambilan data dilakukan dengan metode UPT
(Underwater Photo Transect) atau Transek Foto Bawah Air dilakukan dengan pemotretan
bawah air menggunakan kamera digital yang diberi pelindung (housing). Analisis gambar
dengan menggunakan piranti software CPCe (Coral Point Count with Excel extensions). Hasil
penilaian kondisi kesehatan terumbu karang ditiga Stasiun di Pulau Salawati, tutupan terumbu
karang di setiap Stasiun adalah sebagai berikut, Stasiun 1 55,13% termasuk dalam kategori
baik, Stasiun 2 15,80% termasuk dalam kategori buruk, dan Stasiun 3 18,20% termasuk dalam
kategoti buruk.
47
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017
sedimentasi atau di sebelah barat dari yang indah dan sangat kaya akan
benua yang umumnya tidak berbagai jenis ikan dan moluska.
terpengaruh oleh adanya arus dingin Berdasarkan hasil penelitian tercatat
yang berasal dari kutub selatan 537 jenis karang keras (CI, TNC-
(Suharsono, 2008). WWF), 9 diantaranya adalah jenis baru
Karang tumbuh dengan baik di dan 13 jenis endemik. Jumlah ini
daerah Indo-Pasifik hingga mencapai merupakan 75% dari jumlah karang di
kurang lebih 80 famili. Faktor alami dunia. Tercatat juga 828 (CI) dan 899
yang menyebabkan karang dapat (TNC-WWF) jenis ikan karang sehingga
tumbuh dengan baik di Indo-Pasifik Raja Ampat diketahui mempunyai
barat. Sebaran karang tidak hanya 1.104 jenis ikan yang terdiri dari 91
terbatas secara horizontal akan tetapi famili (Mambrisaw, dkk. 2006).
juga terbatas secara vertikal dengan Terumbu karang memiliki
faktor kedalaman. Pertumbuhan, berbagai peran penting, baik secara
penutupan dan kecepatan tumbuh ekologi maupun ekonomi. Di Indonesia
karang berkurang secara eksponensial terumbu karang memiliki potensi sangat
dengan kedalaman. Faktor utama yang besar, yaitu sebagai berikut:
mempengaruhi sebaran vertikal adalah
intensitas cahaya, oksigen, suhu dan a) Pelindung ekosistem pantai:
kecerahan air (Suharsono, 2008). Terumbu karang akan menahan dan
Kabupaten Raja Ampat mencagah energy gelombang sehingga
merupakan hasil pemekaran dari mencegah terjadinya abrasi dan
Kabupaten Sorong dan termasuk salah kerusakan di sekitarnya (McAdoo dkk.
satu dari 14 kabupaten baru di Tanah 2008).
Papua. Saat ini, Kabupaten Raja Ampat b) Rumah bagi berbagi jenis
merupakan bagian dari Provinsi Papua mahluk hidup di laut: Terumbu karang
Barat yang terdiri dari 4 pulau besar bagaikan oase di padang pasir untuk
yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salawati lautan, karena banyak hewan dan
dan Misool. Luas Wilayah Kepulauan tanaman yang berkumpul disini untuk
Raja Ampat adalah 46.108 km2, terbagi mencari makan, memijah,
menjadi 10 distrik, 86 kampung, dan 4 membesarkan anaknya, dan belindung.
dusun. Sebagai wilayah kepulauan, Bagi manusia, ini artinya terumbu
daerah ini memiliki sekitar 610 pulau, karang mempunyai potensi perikanan
atoll dan taka dengan panjang garis yang sangat besar, baik untuk sumber
pantai 4.860 km, dengan 34 pulau yang makanan maupun mata pencarian
berpenghuni. Secara geografis, Raja mereka (Barnes dan Hughes, 1999).
Ampat berada pada koordinat 2025LU-
4025LS dan 1300-132055BT c) Sumber obat-obatan: pada
(Mambrisaw, dkk. 2006). terumbu karang banyak terdapat
Ekosistem terumbu karang di bahan-bahan kimia yang diperkirakan
Kepulauan Raja Ampat terbentang di bisa menjadi obat bagi manusia. Saat
paparan dangkal di hampir semua ini penelitian mengenai bahan-bahan
pulau-pulau. Pada beberapa bagian kimia tersebut dipergunakan untuk
terdapat gosong (sand backs) yang mengobati berbagai penyakit manusia
juga memiliki terumbu karang di (Ghoshal dan Lakshmi, 2004).
sekelilingnya. Tipe terumbu yang d) Objek wisata: terumbu karang
terdapat di Kepulauan Raja Ampat yang bagus akan menarik minat
umumnya berupa karang tepi (fringing wisatawan sehingga menyediakan
reef), dengan kemiringan yang cukup alternatif pendapatan bagi masyarakat
curam. Selain itu terdapat juga tipe sekitar (Hoegh-Gulderberg, 1999).
terumbu cincin (atol) dan terumbu
penghalang (barrier reef). Kepulauan e) Daerah penelitian : Penelitian
Raja Ampat memiliki terumbu karang akan menghasilkan informasi penting
48
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017
49
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017
50
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017
51
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017
52