Anda di halaman 1dari 16

Soal:

1. Dalam suatu percobaan yang dilakukan untuk menentukan mana yang lebih baik
dari tiga sistem rudal yang berlainan, diukur laju pembakaran bahan bakar dari 24
penembk statis. Empat jenis bahan bakar yang berlainan dicoba. Percobaan
menghasilkan replikasi pengamatan laju pembakaran pada tiap kombinasi
perlakuan. Datanya, sesudah disandi diberikan pada tabel berikut:
Jenis Bahan Bakar
Sistem Rudal
b1 b2 b3 b4
34,0 30,1 29,8 29,0
a1
32,7 32,8 25,3 24,8
32,5 30,2 28,7 27,6
a2
33,2 29,8 28,1 27,8
28,4 27,3 29,7 28,8
a3
29,3 28,9 27,3 28,0
Gunakan taraf keberartian 0,05 untuk menguji:
a. Tidak ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila digunakan sistem rudal
yang berlainan
b. Tidak ada beda rataan laju pembakaran keempat jenis bahan bakar
c. Tidak ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan jenis bahan bakar yang
berlainan
Jawab:
Sintaks:
data faktorialral; 28.1 a2 b3
input laju_pembakaran 27.6 a2 b4
sistem_rudal$ 27.8 a2 b4
jenis_bahan_bakar$; 28.4 a3 b1
cards; 29.3 a3 b1
34.0 a1 b1 27.3 a3 b2
32.7 a1 b1 28.9 a3 b2
30.1 a1 b2 29.7 a3 b3
32.8 a1 b2 27.3 a3 b3
29.8 a1 b3 28.8 a3 b4
25.3 a1 b3 28.0 a3 b4
29.0 a1 b4 ;
24.8 a1 b4 proc glm data=faktorialral;
32.5 a2 b1 class sistem_rudal
33.2 a2 b1 jenis_bahan_bakar;
30.2 a2 b2 model
29.8 a2 b2 laju_pembakaran=sistem_rudal
28.7 a2 b3 jenis_bahan_bakar
sistem_rudal*jenis_bahan_bakar;
run;
Hasil analisis:

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diperoleh bahwa percobaan pengaruh


sistem rudal (Faktor A), jenis bahan bakar (Faktor B) terhadap laju pembakaran.
Masing-masing memiliki perlakuan (Levels) sebanyak 3 dan 4 dengan nilai
(Values) sebesar a1, a2, a3 dan b1, b2, b3, b4. Nilai unit percobaan yang dibaca
(Number of observation Read) sebesar 24.

Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh sumber keragaman (Source)


pada perlakuan (Model) diperoleh nilai derajat bebas (DF) sebesar 11, jumlah
kuadrat (Sum of Squares) sebesar 98,0733333 dan kuadrat nilai tengah (Mean
Square) sebesar 8,9157576. Sumber keragaman pada galat (Error) diperoleh nilai
derajat bebas (DF) sebesar 12, jumlah kuadrat (Sum of Squares) sebesar
28,7800000, dan kuadrat nilai tengah (Mean Square) sebesar 2,3983333. Sumber
keragaman pada total yang dikoreksi (Corrected Total) diperoleh nilai derajat
bebas (DF) sebesar 23 dan jumlah kuadrat (Sum of Squares) sebesar 126,8533333.
Nilai Fhitung (F Value) sebesar 3,72 dan nilai Pvalue (Pr > F) sebesar 0,0164. Nilai
koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,773124, artinya sebesar 70% sistem
rudal dan jenis bahan bakar yang berlaina berpengaruh terhadap laju pembakaran
dan sebesar 23% dipengaruhi oleh faktor lain, nilai koefisien keragaman (Coeff
Var) sebesar 5,279507, kuadrat nilai tengah perlakuan yang diakarkan (Root MSE)
sebesar 1,548655 dan nilai tengah pada laju pembakarann (Laju Pembakaran
Mean) sebesar 29,33333.
Hipotesis:
H0 : Yij = 0 (Model linear yang terbentuk dari pengaruh sistem rudal dan jenis bahan bakar
yang berlainan terhadap laju pembakaran tidak signifikan)

H1 : Paling tidak ada satu Yij  0 (Model linear yang terbentuk dari pengaruh sistem rudal
dan jenis bahan bakar yang berlainan terhadap laju
pembakaran signifikan)

Kriteria Uji:

Pvalue ≥  atau Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.

Pvalue <  atau Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.

Taraf Nyata:

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dengan  = 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis, dapat diperoleh bahwa nilai Pvalue (0,0164) <  (0,05)
atau Fhitung (3,72) > Ftabel (2,717). Maka H0 ditolak, hal ini berarti bahwa pada model linear
yang terbentuk dari pengaruh sistem rudal dan jenis bahan bakar yang berlainan terhadap
laju pembakaran tidak signifikan.

Berdasarkan hasil analisis di atas, sumber keragaman (Source) perlakuan


(Sistem_rudal) diperoleh nilai derajat bebas (DF) sebesar 2, jumlah kuadrat tipe 1
dan tipe 3 (Type I SS dan Type III SS) sebesar 9,13083333, kuadrat nilai tengah
(Mean Square) sebesar 4,56541667, nilai Fhitung (F Value) sebesar 1,90 dan nilai
Pvalue (Pr > F) sebesar 0,1914. Sedangkan untuk perlakuan (jenis_bahan_bakar)
diperoleh nilai derajat bebas (DF) sebesar 3, jumlah kuadrat tipe 1 dan tipe 3 (Type
I SS dan Type III SS) sebesar 59,33666667, kuadrat nilai tengah (Mean Square)
sebesar 19,77888889, nilai Fhitung (F Value) sebesar 8,25, dan nilai Pvalue (Pr > F)
sebesar 1,1354. Untuk interaksi antara sistem rudal dengan jenis bahan bakar
memiliki nilai derajat bebas (DF) sebesar 6, jumlah kuadrat tipe 1 dan tipe 3 (Type
I SS dan Type III SS) sebesar 29,60583333, kuadrat nilai tengah (Mean Square)
sebesar 4,93430556, nilai Fhitung (F Value) sebesar 2,06 dan nilai Pvalue (Pr > F)
sebesar 0,1354.
Hipotesis Kasus :

a. Pengaruh perlakuan (Sistem Rudal)


H0 : 1   2   3 = 0 (Sistem Rudal tidak berpengaruh terhadap laju
pembakaran)

H1 : Paling tid ak ada satu  i  0 (Sistem Rudal berpengaruh terhadap laju


pembakaran)

b. Pengaruh perlakuan (Jenis Bahan Bakar)


H0 : 1  2  ...  4 = 0 (Jenis bahan bakar tidak berpengaruh terhadap laju
pembakaran)

H1 : Paling tidak ada satu βj dimana βj  0 (Jenis bahan bakar berpengaruh


terhadap laju pembakaran)

c. Pengaruh interaksi antara sistem rudal dan jenis bahan bakar


H0 :  ij = 0 (interaksi antara sistem rudal dan jenis bahan bakar tidak

berpengaruh terhadap laju pembakaran)


H1 : Terdapat  ij  0 untuk semua i,j. (Interaksi sistem rudal dengan jenis
bahan bakar berpengaruh terhadap
laju pembakaran)

Kriteria Uji:

Pvalue <  atau Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak.

Pvalue >  atau Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.


Taraf Nyata:

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dengan  = 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis, untuk pengaruh perlakuan sistem rudal diperoleh


bahwa Pvalue (0,1914) >  (0,05) atau Fhitung (1,90) > Ftabel (2,717). Maka H0
diterima, hal ini berarti bahwa sistem rudal tidak berpengaruh terhadap laju
pembakaran. Sedangkan untuk pengaruh jenis bahan bakar diperoleh bahwa Pvalue
(0,0030) <  (0,05) atau Fhitung (8,25) > Ftabel (2,717). Maka H0 ditolak, hal ini berarti
bahwa jenis bahan bakar beropengaruh terhadap laju pembakaran. Untuk interaksi
antara sistem rudal dengan jenis bahan bakar diperoleh bahwa nilai Pvalue (0,1354)
≥  (0,05) atau Fhitung (1,90) < Ftabel (2,2717 ). Maka H0 diterima, hal ini berarti
bahwa interaksi sistem rudal dengan jenis bahan bakar tidak berpengaruh terhadap
laju pembakaran.
Dari kesimpulan di atas, dapat diperoleh bahwa pengaruh jenis bahan bakar
berpengaruh terhadap laju pembakaran. Sehingga dapat dilakukan uji perbandingan
nilai tengah perlakuan, dengan menggunakan uji Tukey. Diperoleh hasil analisis
sebagai berikut :

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diperoleh bahwa taraf nyata (Alpha)
yang digunakan sebesar 0,05 dengan nilai derajat bebas galat (Error Degrees of
Freedom) sebesar 12, kuadrat nilai tengah galat (Error Mean Square) sebesar
2,398333, nilai kritis (Critical Value of Studentized Range) sebesar 4,19852 dan
nilai perbedaan signifikansi terkecil (Minimum Significant Difference) sebesar
2,6545.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diperoleh bahwa pengaruh jenis
bahan bakar berbeda dengan pemberian jenis bahan bakar b2, b3 dan b4 dengan
nilai rata-rata (Mean) sebesar 31,6667 dan banyaknya data (N) sebesar 6. Kemudian
pengaruh jenis bahan bakar b1 memberikan pengaruh overloop terhadap Pengaruh
jenis bahan bakar b2 (Masuk dalam grup A dan B). Dan memberikan pengaruh yang
berbeda dengan jenis bahan bakar b2 tetapi berbeda dengan jenis bahan bakar b3
dengan nilai rata-rata (Mean) sebesar 29,8500 dan banyaknya data (N) sebesar 6.
Pengaruh jenis bahan bakar b3 tidak berbeda dengan jenis bahan bakar b2 tetapi
berbeda dengan jenis bahan bakar b1 dan b4 dengan nilai rata-rata (Mean) sebesar
28,1500 dan banyaknya data (N) sebesar 6. Pengaruh jenis bahan bakar b4 berbeda
dengan jenis bahan bakar b1, b2 dan b3 dengan nilai rata-rata (Mean) sebesar
27,6667 dan banyaknya data (N) sebesar 6. Selain itu pula, berdasarkan Tukey
grouping dapat dibentuk menjadi 3 kelompok, yakni kelompok 1 adalah jenis bahan
bakar b1 dan b2 (notasi A), kelompok 2 adalah jenis bahan bakar b2 dan b3 (notasi
B) dan kelompok 3 adalah b4 (notasi C). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis
bahan bakar yang memiliki pengaruh paling besar terdapat pada laju pembakaran
adalah jenis bahan bakar b1 dengan nilai rata-rata (Mean) sebesar 31,6667.

Kesimpulan :

Jenis ulangan
bahan Jumlah Rata-rata
b1 b2 b3 b4
bakar

34,0 30,1 29,8 29,0


a1 238,5 31,67a
32,7 32,8 25,3 24,8

32,5 30,2 28,7 27,6


a2 237,9 29,85b
33,2 29,8 28,1 27,8
28,4 27,3 29,7 28,8
a3 227,7 27,67c
29,3 28,9 27,3 28,0

2. Kelelahan dan karat dalam logam didefinisikan sebagai akibat bersama dari tekanan
siklus dan serangan kimia terhadap struktur logam. Suatu teknik yang banyak
digunakan untuk meminimumkan kerusakan kelelahan-karat dalam aluminium
menyangkut penggunaan lapisan pelindung. Dalam penelitian ‘Effect of Humidity
and Several Surface Coatings on the Ffatuque Life of 2024-T351 Alluminium Alloy’
yang dilakukan oleh jurusan mesin di Virginia Polytechnic and State University di
tahun 1979, digunakan 3 taraf kelembapan:
- Rendah : 20-25% kelembapan nisbi,
- Sedang : 55-60% kelembapan nisbi,
- Tinggi : 86-91% kelembapan nisbi,
Dan 3 jenis lapisan permukaan
- Tanpa lapisan : tidak diberi lapisan
- Dianotik : lapisan asam sulfat anodic oksida
- Konversi : lapisan konversi kimia krom
Data kelelahan-karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal, tercatat sebagai
berikut:
Kelembaman Nisbih
Lapisan
Rendah Sedang Tinggi
Tanpa Lapisan 234 462 125 234 435 566
466 937 351 245 345 535
198 235 535 756 215 535
Dianodik 114 546 535 535 355 556
646 645 646 274 255 523
345 774 436 635 535 515
Konversi 134 253 435 863 344 655
534 635 557 535 646 646
353 366 424 535 767 644
Lakukan analisis variansi dengan taraf keberanian 0,05% untuk menguji
keberartian pengaruh utama dan interaksi!
Jawab:
Sintaks:
data faktorialral; 635 dianodik sedang
input kelelahan_karat lapisan$ 355 dianodik tinggi
kelembaban$; 255 dianodik tinggi
cards; 535 dianodik tinggi
234 tanpalapisan rendah 556 dianodik tinggi
466 tanpalapisan rendah 523 dianodik tinggi
198 tanpalapisan rendah 515 dianodik tinggi
462 tanpalapisan rendah 134 konversi rendah
937 tanpalapisan rendah 534 konversi rendah
235 tanpalapisan rendah 353 konversi rendah
125 tanpalapisan sedang 253 konversi rendah
351 tanpalapisan sedang 635 konversi rendah
535 tanpalapisan sedang 366 konversi rendah
234 tanpalapisan sedang 435 konversi sedang
245 tanpalapisan sedang 557 konversi sedang
756 tanpalapisan sedang 424 konversi sedang
435 tanpalapisan tinggi 863 konversi sedang
345 tanpalapisan tinggi 535 konversi sedang
215 tanpalapisan tinggi 535 konversi sedang
566 tanpalapisan tinggi 344 konversi tinggi
535 tanpalapisan tinggi 646 konversi tinggi
535 tanpalapisan tinggi 767 konversi tinggi
114 dianodik rendah 655 konversi tinggi
646 dianodik rendah 646 konversi tinggi
345 dianodik rendah 644 konversi tinggi
546 dianodik rendah ;
645 dianodik rendah proc glm data=faktorialral;
774 dianodik rendah class lapisan kelembaban;
535 dianodik sedang model kelelahan_karat=lapisan
646 dianodik sedang kelembaban lapisan*kelembaban;
436 dianodik sedang run;
535 dianodik sedang
274 dianodik sedang

Hasil analisis:

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diperoleh bahwa percobaan pengaruh


lapisan permukaan (Faktor A), kelembapan (Faktor B) terhadap kelelahan dan karat
dalam logam. Masing-masing memiliki perlakuan (Levels) sebanyak 3 dengan nilai
(Values) adalah dianodik, konversi, tanpa lapisan dan kelembapan rendah, sedang,
dan tinggi. Nilai unit percobaan yang dibaca (Number of observation Read) sebesar
54.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diketahui sumber keragaman
(Source) pada perlakuan (Model) diperoleh nilai derajat bebas (DF) sebesar 8,
jumlah kuadrat (Sum of Squares) sebesar 320741,333 dan kuadrat nilai tengah
(Mean Square) sebesar 40092,667. Sumber keragaman pada galat (Error) diperoleh
nilai derajat bebas (DF) sebesar 45, jumlah kuadrat (Sum of Squares) sebesar
1610904,167, dan kuadrat nilai tengah (Mean Square) sebesar 35797,870. Sumber
keragaman pada total yang dikoreksi (Corrected Total) diperoleh nilai derajat bebas
(DF) sebesar 53 dan jumlah kuadrat (Sum of Squares) sebesar 1931645,500. Nilai
Fhitung (F Value) sebesar 1,12 dan nilai Pvalue (Pr > F) sebesar 0,3648. Nilai koefisien
determinasi (R-Square) sebesar 0,166046 artinya sebesar 16,5% kelembapan dan
lapisan berpengaruh terhadap kelelahan dan karat logam, dan sebesar 83,5%
dipengaruhi oleh faktor lain, nilai koefisien keragaman (Coeff Var) sebesar
39,90227, kuadrat nilai tengah perlakuan yang diakarkan (Root MSE) sebesar
189,2033 dan nilai tengah pada kelalahan dan karat logam (Kelelahan_Karat)
sebesar 474,1667.
Hipotesis:
H0 : Yij = 0 (Model linear yang terbentuk dari pengaruh kelembapan dan lapisan terhadap
kelelahan dan karat pada logam tidak signifikan)

H1 : Paling tidak ada satu Yij  0 (Model linear yang terbentuk dari pengaruh kelembapan
dan lapisan terhadap kelelahan dan karat pada logam
signifikan)

Kriteria Uji:

Pvalue ≥  atau Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.

Pvalue <  atau Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.

Taraf Nyata:

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dengan  = 0,05.


Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis, dapat diperoleh bahwa nilai Pvalue (0,3684) >  (0,05)
atau Fhitung (1,12) < Ftabel (2,152). Maka H0 diterima, hal ini berarti bahwa pada Model linear
yang terbentuk dari pengaruh kelembapan dan lapisan terhadap kelelahan dan karat logam
tidak signifikan.

Berdasarkan hasil analisis di atas, sumber keragaman (Source) perlakuan


(lapisan) diperoleh nilai derajat bebas (DF) sebesar 2, jumlah kuadrat tipe 1 dan
tipe 3 (Type I SS dan Type III SS) sebesar 111432,3333, kuadrat nilai tengah (Mean
Square) sebesar 55716,1667, nilai Fhitung (F Value) sebesar 1,56 dan nilai Pvalue (Pr
> F) sebesar 0,2220. Sedangkan untuk perlakuan (kelembapan) diperoleh nilai
derajat bebas (DF) sebesar 2, jumlah kuadrat tipe 1 dan tipe 3 (Type I SS dan Type
III SS) sebesar 40887,4444, kuadrat nilai tengah (Mean Square) sebesar
20443,7222, nilai Fhitung (F Value) sebesar 0,57, dan nilai Pvalue (Pr > F) sebesar
0,5690. Untuk interaksi antara lapisan dengan kelembapan memiliki nilai derajat
bebas (DF) sebesar 4, jumlah kuadrat tipe 1 dan tipe 3 (Type I SS dan Type III SS)
sebesar 168421,5556 kuadrat nilai tengah (Mean Square) sebesar 42105,3889, nilai
Fhitung (F Value) sebesar 1,18 dan nilai Pvalue (Pr > F) sebesar 0,3341.

Hipotesis Kasus :

a. Pengaruh perlakuan (Lapisan)


H0 : 1   2   3 = 0 (lapisan tidak berpengaruh terhadap kelelahan dan karat)

H1 : Paling tid ak ada satu  i  0 (lapisan berpengaruh terhadap kelelahan


dan karat)
b. Pengaruh perlakuan (Kelembapan)
H0 : 1  2  ...  3 = 0 (kelembapan tidak berpengaruh terhadap kelelahan
dan karat pada logam)

H1 : Paling tidak ada satu βj dimana βj  0 (kelembapan berpengaruh terhadap


kelelahan dan karat pada logam)

c. Pengaruh interaksi antara lapisan dan kelembapan


H0 :  ij = 0 (interaksi antara lapisan dan kelembapan berpengaruh
terhadap kelelahan dan karat pada logam )

H1 : Terdapat  ij  0 untuk semua i,,j.(interaksi antara lapisan dan


kelembapanberpengaruh
terhadap kelelahan dan karat
pada logam)

Kriteria Uji:

Pvalue <  atau Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak.

Pvalue >  atau Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.

Taraf Nyata:

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dengan  = 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis, untuk pengaruh perlakuan lapisan diperoleh bahwa


Pvalue (0,2220) >  (0,05) atau Fhitung (1,90) < Ftabel (2,152). Maka H0 diterima, hal
ini berarti bahwa lapisan tidak berpengaruh terhadap kelelahan dan karat pada
logam. Sedangkan untuk pengaruh kelembapan diperoleh bahwa Pvalue (0,5690) >
 (0,05) atau Fhitung (0,57) < Ftabel (2,152). Maka H0 diterima, hal ini berarti bahwa
kelembapan tidak berpengaruh terhadap kelelahan dan karat pada logam. Untuk
interaksi antara lapisan dengan kelembapan diperoleh bahwa nilai Pvalue (0,3341) ≥
 (0,05) atau Fhitung (1,18) < Ftabel (2,152). Maka H0 diterima, hal ini berarti bahwa
interaksi lapisan dengan kelembapan tidak berpengaruh terhadap kelelahan dan
karat pada logam.
Dari kesimpulan di atas, dapat diperoleh bahwa perlakuan lapisan dan
kelembapan tidak berpengaruh terhadap kelelahan dan karat pada logam. Sehingga
tidak dapat dilakukan uji perbandingan nilai tengah.

3. Untuk menentukan otot yang mana yang perlu mendapat program latihan untuk
meningkatkan kemampuan melakukan servis dalam tenis, Penelitian ‘An
Elektromyographic-Cinematrographic Analisys of the tennis serve’ telah dilakukan
oleh jurusan kesehatan di Virginia polytechnic Institute and State University di
tahun 1978. Lima otot yang berbeda
1 : Anteriod deltoid
2 : Pectorial mayor
3 : Posterior deltoid
4 : Deltoid tengah
5 : Trisep
Diuji pada masing-masing orang, dan percobaan dilakukan 3 kali untuk tiap
kombinasi perlakuan. Data elektromyograf, tercatat waktu servis, adalah sebagai
berikut:
Otot
Orang
1 2 3 4 5
23 65 42 23 35
1 23 26 32 25 56
43 25 56 52 24
34 34 35 45 45
2 43 64 75 33 53
32 64 32 75 24
43 35 56 35 53
3 42 34 36 56 43
53 63 74 74 25
Gunakan taraf keberanian untuk menguji hipotesis bahwa
a. Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang sama
b.Otot yang berbeda tidak mempunyai pengaruh pada pengukuran elektromyograf
c. Orang dan jenis otot yang tidak berinteraksi
Jawab:
Sintaks:
data=faktorialral; 75 2 4
input waktu_servis orang otot; 45 2 5
cards; 53 2 5
23 1 1 24 2 5
23 1 1 43 3 1
43 1 1 42 3 1
65 1 2 53 3 1
26 1 2 35 3 2
25 1 2 34 3 2
42 1 3 63 3 2
32 1 3 56 3 3
56 1 3 36 3 3
23 1 4 74 3 3
25 1 4 35 3 4
52 1 4 56 3 4
35 1 5 74 3 4
56 1 5 53 3 5
24 1 5 43 3 5
34 2 1 25 3 5
43 2 1 ;
32 2 1 proc glm data=faktorialral;
34 2 2 class orang otot;
64 2 2 model waktu_servis=orang otot
64 2 2 orang*otot;
35 2 3 run;
75 2 3
32 2 3
45 2 4
33 2 4

Hasil analisis :

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diperoleh bahwa percobaan pengaruh


Orang (Faktor A), Otot (Faktor B) terhadap pengukuran elektromayograf. Masing-
masing memiliki perlakuan (Levels) sebanyak 3 dengan nilai (Values) sebesar 1,2,3,
dan 1,2,3,4 dan 5. Nilai unit percobaan (Number of observation) sebesar 45.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diketahui sumber keragaman (Source)
pada perlakuan (Model) diperoleh nilai derajat bebas (DF) sebesar 14, jumlah
kuadrat (Sum of Squares) sebesar 2622,44444 dan kuadrat nilai tengah (Mean
Square) sebesar 187,31746. Sumber keragaman pada galat (Error) diperoleh nilai
derajat bebas (DF) sebesar 30, jumlah kuadrat (Sum of Squares) sebesar
8360,66667, dan kuadrat nilai tengah (Mean Square) sebesar 278,68889. Sumber
keragaman pada total yang dikoreksi (Corrected Total) diperoleh nilai derajat bebas
(DF) sebesar 44 dan jumlah kuadrat (Sum of Squares) sebesar 1098311111. Nilai
Fhitung (F Value) sebesar 0,67 dan nilai Pvalue (Pr > F) sebesar 0,7821. Nilai koefisien
determinasi (R-Square) sebesar 0,238771 artinya sebesar 23,8% orang dan otot
berpengaruh terhadappengukuran elektrtomayograf, dan sebesar 76,2%
dipengaruhi oleh faktor lain, nilai koefisien keragaman (Coeff Var) sebesar
38,32801, kuadrat nilai tengah perlakuan yang diakarkan (Root MSE) sebesar
16,69398 dan nilai tengah pada orang dan otot (waktu_servis mean) sebesar
43,55556.
Hipotesis:
H0 : Yij = 0 (Model linear yang terbentuk dari pengaruh orang dan otot terhadap
kemampuan servis dalam tenis tidak signifikan)

H1 : Paling tidak ada satu Yij  0 (Model linear yang terbentuk dari pengaruh orang dan
otot terhadap kemampuan servis dalam tenis signifikan)

Kriteria Uji:

Pvalue ≥  atau Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.

Pvalue <  atau Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.

Taraf Nyata:

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dengan  = 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis, dapat diperoleh bahwa nilai Pvalue (0,7821) >  (0,05)
atau Fhitung (0,67) < Ftabel (2,037). Maka H0 diterima, hal ini berarti bahwa pada Model linear
yang terbentuk dari pengaruh orang dan otot terhadap kemampuan melakukan servis dalam
tenis tidak signifikan.

Berdasarkan hasil analisis di atas, sumber keragaman (Source) perlakuan


(Orang) diperoleh nilai derajat bebas (DF) sebesar 2, jumlah kuadrat tipe 1 dan tipe
3 (Type I SS dan Type III SS) sebesar 1106,311111, kuadrat nilai tengah (Mean
Square) sebesar 553,155556, nilai Fhitung (F Value) sebesar 1,98 dan nilai Pvalue (Pr
> F) sebesar 0,1550. Sedangkan untuk perlakuan (Otot) diperoleh nilai derajat
bebas (DF) sebesar 4, jumlah kuadrat tipe 1 dan tipe 3 (Type I SS dan Type III SS)
sebesar 823,111111, kuadrat nilai tengah (Mean Square) sebesar 205,777778, nilai
Fhitung (F Value) sebesar 0,74, dan nilai Pvalue (Pr > F) sebesar 0,5732. Untuk
interaksi antara orang dengan otot memiliki nilai derajat bebas (DF) sebesar 8,
jumlah kuadrat tipe 1 dan tipe 3 (Type I SS dan Type III SS) sebesar 693,022222,
kuadrat nilai tengah (Mean Square) sebesar86,627778, nilai Fhitung (F Value)
sebesar 0,31 dan nilai Pvalue (Pr > F) sebesar 0,9559.
Hipotesis Kasus :
a. Pengaruh perlakuan (Orang)
H0 : 1   2   3 = 0 (Orang tidak mempunyai elektromayograf yang sama)

H1 : Paling tidak ada satu  i  0 (Orang mempunyai elektromayograf yang


sama)

b. Pengaruh perlakuan (Jenis Otot)


H0 : 1  2  ...  5 = 0 (Jenis otot yang berbeda tidak mempunyai pengaruh
pada pengukuran elektromayograf)
H1 : Paling tidak ada satu βj dimana βj  0 (Jenis otot yang berbeda
mempunyai pengaruh pada
pengukuran elektromayograf)

c. Pengaruh interaksi antara orang dengan otot


H0 :  ij = 0 (interaksi antara orang dan otot tidak berpengaruh terhadap
kemampuan melakukan servis dalam tenis)

H1 : Terdapat  ij  0 untuk semua i,j.( interaksi antara orang dan otot
berpengaruh terhadap kemampuan
melakukan servis dalam tenis)

Kriteria Uji:

Pvalue <  atau Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak.

Pvalue >  atau Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.

Taraf Nyata:

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dengan  = 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis, untuk pengaruh perlakuan orang diperoleh bahwa


Pvalue (0,1550) >  (0,05) atau Fhitung (1,98) < Ftabel (2,037). Maka H0 diterima, hal
ini berarti bahwa orang tidak berpengaruh pada pengukuran elektromayograf.
Sedangkan untuk pengaruh otot diperoleh bahwa Pvalue (0,5732) >  (0,05) atau
Fhitung (0,74) < Ftabel (2,037). Maka H0 diterima, hal ini berarti bahwa otot tidak
berpengaruh pada pengukuran elektromayograf. Untuk interaksi antara orang
dengan jenis otot diperoleh bahwa nilai Pvalue (0,9559) ≥  (0,05) atau Fhitung (0,31)
< Ftabel (2,037). Maka H0 diterima, hal ini berarti bahwa interaksi orang dengan jenis
otot tidak berpengaruh pada kemampuan melakukan servis dalam tenis.
Dari kesimpulan di atas, dapat diperoleh bahwa perlakuan orang dan jenis otot
tidak berpengaruh terhadap kemampuan servis dalam tenis. Sehingga tidak dapat
dilakukan uji perbandingan nilai tengah.

Anda mungkin juga menyukai