Anda di halaman 1dari 15

Tugas Praktikum 5

RANCANGAN PERCOBAAN
"Rancangan Faktorial"

Oleh:
Dwi Putri Mulyasari
P3E120013

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
Soal :
1. Dalam suatu percobaan yang dilakukan untuk menentukan mana yang lebih baik
dari tiga sistem rudal yang berlainan, diukur laju pembakaran bahan bakar dari 24
penembak statis. Empat jenis bahan bakar yang berlainan dicoba. Percobaan
menghasilkan replikasi pengamatan laju pembakaran pada tiap kombinasi
perlakuan. Datanya, sesudah disandi diberikan pada tabel berikut:
Sistem Rudal Jenis Bahan Bakar
b1 b2 b3 b4
a1 34,0 30,1 29,8 29,0
32,7 32,8 25,3 24,8
a2 32,5 30,2 28,7 27,6
33,2 29,8 28,7 27,8
28,4 27,3 29,7 28,8
a3 29,3 28,9 27,3 28,0
Gunakan taraf keberartian 0,05 untuk menguji:
a. Tidak ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila digunakan sistem
rudal yang berlainan.
b. Tidak ada beda rataan laju pembakaran keempat jenis bahan bakar.
c. Tidak ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan jenis bahan bakar
yang berlainan.
Jawab :
 Syntax :
 Output :

Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui bahwa suatu


percobaan yang dilakukan untuk menentukan mana yang lebih baik dari tiga
sistem rudal yang berlainan memiliki banyak kelompok (levels) yaitu kelas
(Class) sistem_material sebesar 3 dan kelas (Class) jenis_bahan_bakar sebesar
4, dengan jenis perlakuan yang ada dalam percobaan (Values) yaitu
sistem_material yaitu a1, a2 dan a3, sedangkan jenis_bahan_bakar yaitu b1, b2,
b3 dan b4. Nilai banyaknya unit percobaan (number of observation) sebesar 24.

Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, diketahui bahwa nilai derajat


bebas (Df) pada model sebesar 11 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square)
sebesar 98,77125 dan kuadrat nilai rata-rata (Mean Square) sebesar 8,9792045
pada galat (Error) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 12 dengan jumlah
kuadrat (Sum of Square) sebesar 28,845 dan nilai rata-rata (Mean Square)
sebesar 2,40375. Pada total koreksi (Corected Total) diperoleh nilai derajat
bebas (Df) sebesar 23 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar
127,6162500. Sehingga diperoleh nilai F hitung ( F value ) sebesar 3,74 dan nilai
signifikansi (Pr>F) sebesar 0,0161.
Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,773971 yang artinya
77,3971% pengaruh percobaan terhadap tiga sistem rudal yang berlainan
sebesar 22,6029% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. nilai koefisien
keragaman (Coeff Var) sebesar 5,284715 dengan galat nilai rata-rata perlakuan
yang diakarkan (RootMSE) sebesar 1,550403dan nilai rata-rata laju
pembakaran (Mean) sebesar 29,33750.
Hipotesis :
H0:Y ij = 0 (Model linier yang terbentuk dari percobaan terhadap tiga sistem
rudal tidak signifikan),
H1 : Paling sedikit ada satu i dan jdimana𝑌𝑖𝑗 ≠ 0 (Model linier yang terbentuk
dari percobaan terhadap tiga sistem rudal signifikan).
Kriteria Uji:
Jika PValue≤ α, maka H0 ditolak.
Jika PValue > α, maka H0 diterima.
Taraf Nyata:
Taraf nyata yang digunakan adalah 99% dengan nilai α sebesar 0,05.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh bahwa nilaiPValue (0,0161) ≤
α (2,15). Maka H0ditolak, yang artinya Model linier yang terbentuk dari
percobaan terhadap tiga sistem rudal signifikan.
Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, dapat di ketahui bahwa nilai
derajat bebas (Df) pada Sistem_Rudal sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat
untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS)
pada Sistem_Rudal sebesar 9,21 serta nilai tengah (Mean Square) pada
Sistem_Rudal sebesar 4,605. Nilai F hitung (F Value) pada Sistem_Rudal sebesar
1,92 dan nilai signifikan (Pr > F) pada Sistem_Rudal sebesar 0.1897,
sedangkan nilai derajat bebas (Df) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 3. Dengan
nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk
tipe 3 (Type III SS) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 59,80458333 serta nilai
tengah (Mean Square) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 19,93486111. Nilai
F hitung (F Value) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 8,29 dan nilai siqnifikan (Pr
> F) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 0,0030. Dan nilai derajat bebas (Df)
pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar sebesar 6. Dengan nilai jumlah
kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III
SS) pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar sebesar 29,75666667 serta nilai
tengah (Mean Square) pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar sebesar
4,95944444. Nilai F hitung (F Value) pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar
sebesar 2,06 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar
0,1346.
Hipotesis :
 Pengaruh Sistem Rudal
H 0 :α 1=α 2=0 (Tidak ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila
digunakan sistem rudal yang berlainan)
H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0 (Ada beda antara laju pembakaran
bahan bakar bila digunakan sistem rudal yang berlainan)
 Pengaruh Jenis Bahan Bakar
H 0 : β 1=β 2=β 3=0 (Tidak ada beda rataan laju pembakaran keempat jenis
bahan bakar)
H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana β i ≠ 0 (Ada beda rataan laju pembakaran
keempat jenis bahan bakar)
 Pengaruh interaksi antara sistem rudal dan jenis bahan bakar
H 0 : ( αβ ) ij = 0 ( Tidak ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan
jenis bahan bakar yang berlainan)
H 1 : Terdapat ( αβ ) ij ≠ 0 ( Ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan
jenis bahan bakar yang berlainan)
Daerah Penolakan :
F hitung > F tabel atau Pvalue ≤ α , H 0 ditolak
F hitung ≤ F tabel atau Pvalue > α , H 0 diterima
Taraf Nyata :
Taraf nyata yang digunakan adalah 99 % dengan α = 0,05.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil output diatas, pada nilai statistik F sistem rudal
diperoleh nilai F hitung (1,32) ≤ F tabel (3,18) atau Pvalue (0,1897) ¿ α (0,05), maka
H 0diterima. Artinya Tidak ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila
digunakan sistem rudal yang berlainan, sedangkan nilai statistik F pada jenis
bahan bakar diperoleh nilai F hitung (8,29) ¿ F tabel(2,61) atau Pvalue (0,0030) ≤ α
(0,05), maka H 0ditolak. Artinya Ada beda rataan laju pembakaran keempat
jenis bahan bakar. Dan nilai statistik F pada interaksi antara sistem rudal dan
jenis bahan bakar diperoleh nilai F hitung (2,06) ≤ F tabel (2,33) atau Pvalue (0,1346)
¿ α (0,05), maka H 0diterma. Artinya Tidak ada interaksi antara sistem rudal
berlainan dengan jenis bahan bakar yang berlainan.
2. Kelelahan dan karat dalam logam didefinisikan sebagai akibat bersama dari
tekanan siklus dan serangan kimia terhadap struktur logam. Suatu teknik yang
banyak digunakan untuk meminimumkan kerusakan kelelahan-karat dalam
aluminium menyangkut penggunaan lapisan pelindung. Dalam penelitian ‘Effect
of Humidity and Several Surface Coatings on the F fatique Life of 2024-
T351Alluminium Alloy’ yang dilakukan oleh jurusanmesindi Virginia Polytechnic
and State University di tahun 1979, digunakan 3 taraf kelembapan:
- Rendah: 20-25% kelembapan nisbi,
- Sedang: 55-60% kelembapan nisbi,
- Tinggi: 86-91% kelembapan nisbi,
Dan 3 jenis lapisan permukaan
- Tanpa lapisan: tidak diberi lapisan
- Dianodik: lapisan asam sulfat anodic oksida
- Konversi: lapisan konversi kimiakrom
Data kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal, tercatat
sebagai berikut:
Lapisan Kelembaman Nisbih
Rendah Sedang Tinggi
Tanpa Lapisan 234 462 125 234 435 566
466 937 351 245 345 535
198 235 535 756 215 535
Dianodik 114 546 535 535 355 556
646 645 646 274 255 523
345 774 436 635 535 515
Konversi 134 253 435 863 344 655
534 635 557 535 646 646
353 366 424 535 767 644
Lakukan analisis variansi dengan taraf keberanian 0,05% untuk menguji
keberartian pengaruh utama daninteraksi!
Jawab :
 Syntax :
 Output :

Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui bahwa Data


kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal memiliki banyak
kelompok (levels) yaitu kelas (Class) Lapisan sebesar 3 dan kelas (Class)
Kelembaman_Nisbih sebesar 3, dengan jenis perlakuan yang ada dalam
percobaan (Values) yaitu Lapisan yaitu Tanpa Lapisan, Dianodik dan
Konversi, sedangkan Kelembaman_Nisbih yaitu Rendah, Sedang dan Tinggi.
Nilai banyaknya unit percobaan (number of observation) sebesar 54.

Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, diketahui bahwa nilai derajat


bebas (Df) pada model sebesar 8 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square)
sebesar 320741,333 dan kuadrat nilai rata-rata (Mean Square) sebesar
40092,667pada galat (Error) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 45
dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 1610904,167 dan nilai rata-
rata (Mean Square) sebesar 35797,870. Pada total koreksi (Corected Total)
diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 53 dengan jumlah kuadrat (Sum of
Square) sebesar 1931645,500. Sehingga diperoleh nilai F hitung( F value ) sebesar
1,12 dan nilai signifikansi (Pr>F) sebesar 0,3684.
Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,166046 yang artinya
16,6046% data kelelahan karat yang dinyatakan dalam ribuan siklus sampai
gagal sebesar 83,3954% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. nilai koefisien
keragaman (Coeff Var) sebesar 39,90227 dengan galat nilai rata-rata perlakuan
yang diakarkan (RootMSE) sebesar 189,2033dan nilai rata-rata data kelelahan
karat (Mean) sebesar 474,1667.
Hipotesis :
H0:Y ij = 0 (Model linier yang terbentuk dari Data kelelahan- karat dinyatakan
dalam ribuan siklus sampai gagal tidak signifikan),
H1 : Paling sedikit ada satu i dan jdimana𝑌𝑖𝑗 ≠ 0 (Model linier yang terbentuk
dari Data kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal
signifikan).
Kriteria Uji:
Jika PValue ≤ α, maka H0 ditolak.
Jika PValue > α, maka H0 diterima.
Taraf Nyata:
Taraf nyata yang digunakan adalah 99% dengan nilai α sebesar 0,01.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh bahwa nilai PValue (0,3684)
≤α (1,81). Maka H0ditolak, yang artinya Model linier yang terbentuk dari Data
kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal signifikan.
Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, dapat di ketahui bahwa nilai
derajat bebas (Df) pada Lapisan sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk
tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada
Lapisan sebesar 111432,3333 serta nilai tengah (Mean Square) pada Lapisan
sebesar 55716. Nilai F hitung (F Value) pada Lapisan sebesar 1,56 dan nilai
signifikan (Pr > F) pada Lapisan sebesar 0.2220, sedangkan nilai derajat bebas
(Df) pada Kelembaman_Nisbih sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk
tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada
Kelembaman_Nisbih sebesar 40887,4444 serta nilai tengah (Mean Square)
pada Kelembaman_Nisbih sebesar 20443,7222. Nilai F hitung (F Value) pada
Kelembaman_Nisbih sebesar 0,57 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada
Kelembaman_Nisbih sebesar 0,5690. Dan nilai derajat bebas (Df) pada
Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 4. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk
tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada
Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 168421,5556 serta nilai tengah (Mean
Square) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 42105,3889. Nilai F hitung
(F Value) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 1,18 dan nilai siqnifikan
(Pr > F) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 0,3341.
Hipotesis :
 Pengaruh Lapisan
H 0 :α 1=α 2=0 (Ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan
karat)
H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0 (Ada pengaruh tanpa lapisan
terhadap data kelelahan karat)
 Pengaruh Kelembaman Nisbih
H 0 : β 1=β 2=β 3=0 (Tidak ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data
kelelahan karat)
H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana β i ≠ 0 (Ada pengaruh kelebaman nisbih
terhadap data kelelahan karat)
 Pengaruh interaksi antara Lapisan dan Kelembaman Nisbih
H 0 : ( αβ ) ij = 0 (Interaksi antara lapisan dan kelebaman nisbih tidak
berpengaruh terhadap data kelelahan karat)
H 1 : Terdapat ( αβ ) ij ≠ 0 ( Interaksi antara lapisan dan kelebaman nisbih
berpengaruh terhadap data kelelahan karat)
Daerah Penolakan :
F hitung > F tabel atau Pvalue ≤ α , H 0 ditolak
F hitung ≤ F tabel atau Pvalue > α , H 0 diterima
Taraf Nyata :
Taraf nyata yang digunakan adalah 99 % dengan α = 0,01.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil output diatas, pada nilai statistik F lapisan diperoleh
nilai F hitung (1,56) ≤ F tabel (5,11) atau Pvalue (0,2220) ¿ α (0,01), maka H 0diterima.
Artinya Ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan karat,
sedangkan nilai statistik F pada jenis bahan bakar diperoleh nilai F hitung (8,29)
¿ F tabel(5,11) atau Pvalue (0,0030) ≤ α (0,01), maka H 0ditolak. Artinya Ada
pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan karat. Dan nilai statistik F
pada interaksi antara sistem rudal dan jenis bahan bakar diperoleh nilai F hitung
(2,06) ≤ F tabel (3,77) atau Pvalue (0,1346) ¿ α (0,01), maka H 0diterma. Artinya
Interaksi antara lapisan dan kelebaman nisbih tidak berpengaruh terhadap data
kelelahan karat.
3. Untuk menentukan otot yang mana yang perlu mendapat program latihan untuk
meningkatkan kemampuan melakukan servis dalam tenis, Penelitian ‘An
Elektromyographic-Cinematrographic Analisys of the tennis serve’ telah
dilakukan oleh jurusan kesehatan di Virginia polytechnic Institute and State
University di tahun 1978. Lima otot yang berbeda
1 : Anteriod deltoid
2 : Pectorial mayor
3 : Posterior deltoid
4 : Deltoid tengah
5 : Trisep
Diuji pada masing-masing orang, dan percobaan dilakukan 3 kali untuk tiap
kombinasi perlakuan. Data elektromyograf, tercatat waktu servis, adalah sebagai
berikut:
Orang Otot
1 2 3 4 5
1 23 65 42 23 35
23 26 32 25 56
43 25 56 52 24
2 34 34 35 45 45
43 64 75 33 53
32 64 32 75 24
3 43 35 56 35 53
42 34 36 56 43
53 63 74 74 25
Gunakan taraf keberanian untuk menguji hipotesis bahwa:
a. Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang sama
b. Otot yang berbeda tidak mempunyai pengaruh pada pengukuran
elektromyograf
c. Orang dan jenis otot tidak berinteraksi
Jawab :
 Syntax :

 Output :

Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui bahwa suatu percobaan


yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan melakukan servis dalam
teknis memiliki banyak kelompok (levels) yaitu kelas (Class) Orang sebesar 3
dan kelas (Class) Otot sebesar 5, dengan jenis perlakuan yang ada dalam
percobaan (Values) yaitu Orang yaitu 1, 2 dan 3, sedangkan Otot yaitu 1, 2, 3,
4 dan 5. Nilai banyaknya unit percobaan (number of observation) sebesar 45.
Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, diketahui bahwa nilai derajat
bebas (Df) pada model sebesar 14 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square)
sebesar 2622,44444 dan kuadrat nilai rata-rata (Mean Square) sebesar
187,31746 pada galat (Error) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 30
dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 8360 dan nilai rata-rata (Mean
Square) sebesar 278,68889. Pada total koreksi (Corected Total) diperoleh nilai
derajat bebas (Df) sebesar 44 dengan jumlah kuadrat (Sum ofSquare) sebesar
10983,11111. Sehingga diperoleh nilai F hitung( F value ) sebesar 0,67 dan nilai
signifikansi (Pr>F) sebesar 0,7821.
Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,238771 yang artinya
23,8771% data elektromyograf yang dinyatakan dalam program latihan
meningkatkan kemampuan servis dalam tenis sampai gagal sebesar 76,1229%
dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. nilai koefisien keragaman (Coeff Var)
sebesar 38,32801 dengan galat nilai rata-rata perlakuan yang diakarkan (Root
MSE) sebesar 16,69398 dan nilai rata-rata data program latihan (Mean) sebesar
43,55556.
Hipotesis :
H0:Y ij = 0 (Model linier yang terbentuk dari program latihan dalam
meningkatkan kemampuan servis tidak signifikan),
H1 : Paling sedikit ada satu i dan jdimana𝑌𝑖𝑗 ≠ 0 (Model linier yang terbentuk
dari program latihan dalam meningkatkan kemampuan servis signifikan).
Kriteria Uji:
Jika PValue≤ α, maka H0 ditolak.
Jika PValue> α, maka H0 diterima.
Taraf Nyata:
Taraf nyata yang digunakan adalah 99% dengan nilai α sebesar 0,01.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh bahwa nilai PValue (1,98) ¿α
(1,81). Maka H0 diterima, yang artinya Model linier yang terbentuk dari
program latihan dalam meningkatkan kemampuan servis tidak signifikan.
Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, dapat di ketahui bahwa nilai
derajat bebas (Df) pada Orang sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk
tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada
Orang sebesar 1106,311111 serta nilai tengah (Mean Square) pada Orang
sebesar 553,155556. Nilai F hitung (F Value) pada Orang sebesar 1,98 dan nilai
signifikan (Pr > F) pada Orang sebesar 0,1550, sedangkan nilai derajat bebas
(Df) pada Otot sebesar 4. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS)
dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Otot sebesar
823,111111 serta nilai tengah (Mean Square) pada Otot sebesar 205,777778.
Nilai F hitung (F Value) pada Otot sebesar 0,74 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada
Otot sebesar 0,5732. Dan nilai derajat bebas (Df) pada
Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 4. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk
tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada
Orang*Otot sebesar 693,022222 serta nilai tengah (Mean Square) pada
Orang*Otot sebesar 86,62778. Nilai F hitung (F Value) pada Orang*Otot sebesar
0,31 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Orang*Otot sebesar 0,9559.
Hipotesis :
 Pengaruh Orang
H 0 :α 1=α 2=0 (Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang
tidak sama)
H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0 (Ke 3 orang mempunyai
pengukuran elektromyograf yang tidak sama)
 Pengaruh Otot
H 0 : β 1=β 2=β 3=0 (Otot yang berbeda tidak mempunyai pengaruh pada
pengukuran elelktromyograf)
H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana β i ≠ 0 (Otot yang berbeda mempunyai
pengaruh pada pengukuran elelktromyograf)
 Pengaruh Orang dan Jenis otot
H 0 : ( αβ ) ij = 0 (Interaksi antara Orang dan Jenis Otot tidak berpengaruh
terhadap Kemampuan melakukan servis)
H 1 : Terdapat ( αβ ) ij ≠ 0 (Interaksi antara Orang dan Jenis Otot tidak
berpengaruh terhadap Kemampuan melakukan servis)
Daerah Penolakan :
F hitung > F tabel atau Pvalue ≤ α , H 0 ditolak
F hitung ≤ F tabel atau Pvalue > α , H 0 diterima
Taraf Nyata :
Taraf nyata yang digunakan adalah 99 % dengan α = 0,01.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil output diatas, pada nilai statistik F Orang diperoleh
nilai F hitung (1,98) ≤ F tabel (5,39) atau Pvalue (0,1550) ¿ α (0,01), maka H0
diterima. Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang tidak sama,
sedangkan nilai statistik F pada jenis Otot diperoleh nilai F hitung (4,02) ¿ F tabel
(0,74) atau Pvalue (0,5732) ¿ α (0,01), maka H 0diterima. Otot yang berbeda tidak
mempunyai pengaruh pada pengukuran elelktromyograf. Dan nilai statistik F
pada interaksi Orang dan Jenis Otot terhadap kemampuan servis diperoleh nilai
F hitung (3,17) ¿ F tabel (0,31) atau Pvalue (0,9559) ¿ α (0,01), maka H 0diterma.
Interaksi antara Orang dan Jenis Otot tidak berpengaruh terhadap Kemampuan
melakukan servis.

Anda mungkin juga menyukai