PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2022 Soal : 1. Dalam suatu percobaan yang dilakukan untuk menentukan mana yang lebih baik dari tiga sistem rudal yang berlainan, diukur laju pembakaran bahan bakar dari 24 penembak statis. Empat jenis bahan bakar yang berlainan dicoba. Percobaan menghasilkan replikasi pengamatan laju pembakaran pada tiap kombinasi perlakuan. Datanya, sesudah disandi diberikan pada tabel berikut: Sistem Rudal Jenis Bahan Bakar b1 b2 b3 b4 a1 34,0 30,1 29,8 29,0 32,7 32,8 25,3 24,8 a2 32,5 30,2 28,7 27,6 33,2 29,8 28,7 27,8 28,4 27,3 29,7 28,8 a3 29,3 28,9 27,3 28,0 Gunakan taraf keberartian 0,05 untuk menguji: a. Tidak ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila digunakan sistem rudal yang berlainan. b. Tidak ada beda rataan laju pembakaran keempat jenis bahan bakar. c. Tidak ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan jenis bahan bakar yang berlainan. Jawab : Syntax : Output :
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui bahwa suatu
percobaan yang dilakukan untuk menentukan mana yang lebih baik dari tiga sistem rudal yang berlainan memiliki banyak kelompok (levels) yaitu kelas (Class) sistem_material sebesar 3 dan kelas (Class) jenis_bahan_bakar sebesar 4, dengan jenis perlakuan yang ada dalam percobaan (Values) yaitu sistem_material yaitu a1, a2 dan a3, sedangkan jenis_bahan_bakar yaitu b1, b2, b3 dan b4. Nilai banyaknya unit percobaan (number of observation) sebesar 24.
Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, diketahui bahwa nilai derajat
bebas (Df) pada model sebesar 11 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 98,77125 dan kuadrat nilai rata-rata (Mean Square) sebesar 8,9792045 pada galat (Error) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 12 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 28,845 dan nilai rata-rata (Mean Square) sebesar 2,40375. Pada total koreksi (Corected Total) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 23 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 127,6162500. Sehingga diperoleh nilai F hitung ( F value ) sebesar 3,74 dan nilai signifikansi (Pr>F) sebesar 0,0161. Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,773971 yang artinya 77,3971% pengaruh percobaan terhadap tiga sistem rudal yang berlainan sebesar 22,6029% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. nilai koefisien keragaman (Coeff Var) sebesar 5,284715 dengan galat nilai rata-rata perlakuan yang diakarkan (RootMSE) sebesar 1,550403dan nilai rata-rata laju pembakaran (Mean) sebesar 29,33750. Hipotesis : H0:Y ij = 0 (Model linier yang terbentuk dari percobaan terhadap tiga sistem rudal tidak signifikan), H1 : Paling sedikit ada satu i dan jdimana𝑌𝑖𝑗 ≠ 0 (Model linier yang terbentuk dari percobaan terhadap tiga sistem rudal signifikan). Kriteria Uji: Jika PValue≤ α, maka H0 ditolak. Jika PValue > α, maka H0 diterima. Taraf Nyata: Taraf nyata yang digunakan adalah 99% dengan nilai α sebesar 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh bahwa nilaiPValue (0,0161) ≤ α (2,15). Maka H0ditolak, yang artinya Model linier yang terbentuk dari percobaan terhadap tiga sistem rudal signifikan. Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, dapat di ketahui bahwa nilai derajat bebas (Df) pada Sistem_Rudal sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Sistem_Rudal sebesar 9,21 serta nilai tengah (Mean Square) pada Sistem_Rudal sebesar 4,605. Nilai F hitung (F Value) pada Sistem_Rudal sebesar 1,92 dan nilai signifikan (Pr > F) pada Sistem_Rudal sebesar 0.1897, sedangkan nilai derajat bebas (Df) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 3. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 59,80458333 serta nilai tengah (Mean Square) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 19,93486111. Nilai F hitung (F Value) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 8,29 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 0,0030. Dan nilai derajat bebas (Df) pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar sebesar 6. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar sebesar 29,75666667 serta nilai tengah (Mean Square) pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar sebesar 4,95944444. Nilai F hitung (F Value) pada Sistem_Rudal*Jenis_Bahan_Bakar sebesar 2,06 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Jenis_Bahan_Bakar sebesar 0,1346. Hipotesis : Pengaruh Sistem Rudal H 0 :α 1=α 2=0 (Tidak ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila digunakan sistem rudal yang berlainan) H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0 (Ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila digunakan sistem rudal yang berlainan) Pengaruh Jenis Bahan Bakar H 0 : β 1=β 2=β 3=0 (Tidak ada beda rataan laju pembakaran keempat jenis bahan bakar) H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana β i ≠ 0 (Ada beda rataan laju pembakaran keempat jenis bahan bakar) Pengaruh interaksi antara sistem rudal dan jenis bahan bakar H 0 : ( αβ ) ij = 0 ( Tidak ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan jenis bahan bakar yang berlainan) H 1 : Terdapat ( αβ ) ij ≠ 0 ( Ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan jenis bahan bakar yang berlainan) Daerah Penolakan : F hitung > F tabel atau Pvalue ≤ α , H 0 ditolak F hitung ≤ F tabel atau Pvalue > α , H 0 diterima Taraf Nyata : Taraf nyata yang digunakan adalah 99 % dengan α = 0,05. Kesimpulan : Berdasarkan hasil output diatas, pada nilai statistik F sistem rudal diperoleh nilai F hitung (1,32) ≤ F tabel (3,18) atau Pvalue (0,1897) ¿ α (0,05), maka H 0diterima. Artinya Tidak ada beda antara laju pembakaran bahan bakar bila digunakan sistem rudal yang berlainan, sedangkan nilai statistik F pada jenis bahan bakar diperoleh nilai F hitung (8,29) ¿ F tabel(2,61) atau Pvalue (0,0030) ≤ α (0,05), maka H 0ditolak. Artinya Ada beda rataan laju pembakaran keempat jenis bahan bakar. Dan nilai statistik F pada interaksi antara sistem rudal dan jenis bahan bakar diperoleh nilai F hitung (2,06) ≤ F tabel (2,33) atau Pvalue (0,1346) ¿ α (0,05), maka H 0diterma. Artinya Tidak ada interaksi antara sistem rudal berlainan dengan jenis bahan bakar yang berlainan. 2. Kelelahan dan karat dalam logam didefinisikan sebagai akibat bersama dari tekanan siklus dan serangan kimia terhadap struktur logam. Suatu teknik yang banyak digunakan untuk meminimumkan kerusakan kelelahan-karat dalam aluminium menyangkut penggunaan lapisan pelindung. Dalam penelitian ‘Effect of Humidity and Several Surface Coatings on the F fatique Life of 2024- T351Alluminium Alloy’ yang dilakukan oleh jurusanmesindi Virginia Polytechnic and State University di tahun 1979, digunakan 3 taraf kelembapan: - Rendah: 20-25% kelembapan nisbi, - Sedang: 55-60% kelembapan nisbi, - Tinggi: 86-91% kelembapan nisbi, Dan 3 jenis lapisan permukaan - Tanpa lapisan: tidak diberi lapisan - Dianodik: lapisan asam sulfat anodic oksida - Konversi: lapisan konversi kimiakrom Data kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal, tercatat sebagai berikut: Lapisan Kelembaman Nisbih Rendah Sedang Tinggi Tanpa Lapisan 234 462 125 234 435 566 466 937 351 245 345 535 198 235 535 756 215 535 Dianodik 114 546 535 535 355 556 646 645 646 274 255 523 345 774 436 635 535 515 Konversi 134 253 435 863 344 655 534 635 557 535 646 646 353 366 424 535 767 644 Lakukan analisis variansi dengan taraf keberanian 0,05% untuk menguji keberartian pengaruh utama daninteraksi! Jawab : Syntax : Output :
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui bahwa Data
kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal memiliki banyak kelompok (levels) yaitu kelas (Class) Lapisan sebesar 3 dan kelas (Class) Kelembaman_Nisbih sebesar 3, dengan jenis perlakuan yang ada dalam percobaan (Values) yaitu Lapisan yaitu Tanpa Lapisan, Dianodik dan Konversi, sedangkan Kelembaman_Nisbih yaitu Rendah, Sedang dan Tinggi. Nilai banyaknya unit percobaan (number of observation) sebesar 54.
Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, diketahui bahwa nilai derajat
bebas (Df) pada model sebesar 8 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 320741,333 dan kuadrat nilai rata-rata (Mean Square) sebesar 40092,667pada galat (Error) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 45 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 1610904,167 dan nilai rata- rata (Mean Square) sebesar 35797,870. Pada total koreksi (Corected Total) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 53 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 1931645,500. Sehingga diperoleh nilai F hitung( F value ) sebesar 1,12 dan nilai signifikansi (Pr>F) sebesar 0,3684. Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,166046 yang artinya 16,6046% data kelelahan karat yang dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal sebesar 83,3954% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. nilai koefisien keragaman (Coeff Var) sebesar 39,90227 dengan galat nilai rata-rata perlakuan yang diakarkan (RootMSE) sebesar 189,2033dan nilai rata-rata data kelelahan karat (Mean) sebesar 474,1667. Hipotesis : H0:Y ij = 0 (Model linier yang terbentuk dari Data kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal tidak signifikan), H1 : Paling sedikit ada satu i dan jdimana𝑌𝑖𝑗 ≠ 0 (Model linier yang terbentuk dari Data kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal signifikan). Kriteria Uji: Jika PValue ≤ α, maka H0 ditolak. Jika PValue > α, maka H0 diterima. Taraf Nyata: Taraf nyata yang digunakan adalah 99% dengan nilai α sebesar 0,01. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh bahwa nilai PValue (0,3684) ≤α (1,81). Maka H0ditolak, yang artinya Model linier yang terbentuk dari Data kelelahan- karat dinyatakan dalam ribuan siklus sampai gagal signifikan. Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, dapat di ketahui bahwa nilai derajat bebas (Df) pada Lapisan sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Lapisan sebesar 111432,3333 serta nilai tengah (Mean Square) pada Lapisan sebesar 55716. Nilai F hitung (F Value) pada Lapisan sebesar 1,56 dan nilai signifikan (Pr > F) pada Lapisan sebesar 0.2220, sedangkan nilai derajat bebas (Df) pada Kelembaman_Nisbih sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Kelembaman_Nisbih sebesar 40887,4444 serta nilai tengah (Mean Square) pada Kelembaman_Nisbih sebesar 20443,7222. Nilai F hitung (F Value) pada Kelembaman_Nisbih sebesar 0,57 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Kelembaman_Nisbih sebesar 0,5690. Dan nilai derajat bebas (Df) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 4. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 168421,5556 serta nilai tengah (Mean Square) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 42105,3889. Nilai F hitung (F Value) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 1,18 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 0,3341. Hipotesis : Pengaruh Lapisan H 0 :α 1=α 2=0 (Ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan karat) H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0 (Ada pengaruh tanpa lapisan terhadap data kelelahan karat) Pengaruh Kelembaman Nisbih H 0 : β 1=β 2=β 3=0 (Tidak ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan karat) H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana β i ≠ 0 (Ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan karat) Pengaruh interaksi antara Lapisan dan Kelembaman Nisbih H 0 : ( αβ ) ij = 0 (Interaksi antara lapisan dan kelebaman nisbih tidak berpengaruh terhadap data kelelahan karat) H 1 : Terdapat ( αβ ) ij ≠ 0 ( Interaksi antara lapisan dan kelebaman nisbih berpengaruh terhadap data kelelahan karat) Daerah Penolakan : F hitung > F tabel atau Pvalue ≤ α , H 0 ditolak F hitung ≤ F tabel atau Pvalue > α , H 0 diterima Taraf Nyata : Taraf nyata yang digunakan adalah 99 % dengan α = 0,01. Kesimpulan : Berdasarkan hasil output diatas, pada nilai statistik F lapisan diperoleh nilai F hitung (1,56) ≤ F tabel (5,11) atau Pvalue (0,2220) ¿ α (0,01), maka H 0diterima. Artinya Ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan karat, sedangkan nilai statistik F pada jenis bahan bakar diperoleh nilai F hitung (8,29) ¿ F tabel(5,11) atau Pvalue (0,0030) ≤ α (0,01), maka H 0ditolak. Artinya Ada pengaruh kelebaman nisbih terhadap data kelelahan karat. Dan nilai statistik F pada interaksi antara sistem rudal dan jenis bahan bakar diperoleh nilai F hitung (2,06) ≤ F tabel (3,77) atau Pvalue (0,1346) ¿ α (0,01), maka H 0diterma. Artinya Interaksi antara lapisan dan kelebaman nisbih tidak berpengaruh terhadap data kelelahan karat. 3. Untuk menentukan otot yang mana yang perlu mendapat program latihan untuk meningkatkan kemampuan melakukan servis dalam tenis, Penelitian ‘An Elektromyographic-Cinematrographic Analisys of the tennis serve’ telah dilakukan oleh jurusan kesehatan di Virginia polytechnic Institute and State University di tahun 1978. Lima otot yang berbeda 1 : Anteriod deltoid 2 : Pectorial mayor 3 : Posterior deltoid 4 : Deltoid tengah 5 : Trisep Diuji pada masing-masing orang, dan percobaan dilakukan 3 kali untuk tiap kombinasi perlakuan. Data elektromyograf, tercatat waktu servis, adalah sebagai berikut: Orang Otot 1 2 3 4 5 1 23 65 42 23 35 23 26 32 25 56 43 25 56 52 24 2 34 34 35 45 45 43 64 75 33 53 32 64 32 75 24 3 43 35 56 35 53 42 34 36 56 43 53 63 74 74 25 Gunakan taraf keberanian untuk menguji hipotesis bahwa: a. Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang sama b. Otot yang berbeda tidak mempunyai pengaruh pada pengukuran elektromyograf c. Orang dan jenis otot tidak berinteraksi Jawab : Syntax :
Output :
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui bahwa suatu percobaan
yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan melakukan servis dalam teknis memiliki banyak kelompok (levels) yaitu kelas (Class) Orang sebesar 3 dan kelas (Class) Otot sebesar 5, dengan jenis perlakuan yang ada dalam percobaan (Values) yaitu Orang yaitu 1, 2 dan 3, sedangkan Otot yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5. Nilai banyaknya unit percobaan (number of observation) sebesar 45. Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, diketahui bahwa nilai derajat bebas (Df) pada model sebesar 14 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 2622,44444 dan kuadrat nilai rata-rata (Mean Square) sebesar 187,31746 pada galat (Error) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 30 dengan jumlah kuadrat (Sum of Square) sebesar 8360 dan nilai rata-rata (Mean Square) sebesar 278,68889. Pada total koreksi (Corected Total) diperoleh nilai derajat bebas (Df) sebesar 44 dengan jumlah kuadrat (Sum ofSquare) sebesar 10983,11111. Sehingga diperoleh nilai F hitung( F value ) sebesar 0,67 dan nilai signifikansi (Pr>F) sebesar 0,7821. Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,238771 yang artinya 23,8771% data elektromyograf yang dinyatakan dalam program latihan meningkatkan kemampuan servis dalam tenis sampai gagal sebesar 76,1229% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. nilai koefisien keragaman (Coeff Var) sebesar 38,32801 dengan galat nilai rata-rata perlakuan yang diakarkan (Root MSE) sebesar 16,69398 dan nilai rata-rata data program latihan (Mean) sebesar 43,55556. Hipotesis : H0:Y ij = 0 (Model linier yang terbentuk dari program latihan dalam meningkatkan kemampuan servis tidak signifikan), H1 : Paling sedikit ada satu i dan jdimana𝑌𝑖𝑗 ≠ 0 (Model linier yang terbentuk dari program latihan dalam meningkatkan kemampuan servis signifikan). Kriteria Uji: Jika PValue≤ α, maka H0 ditolak. Jika PValue> α, maka H0 diterima. Taraf Nyata: Taraf nyata yang digunakan adalah 99% dengan nilai α sebesar 0,01. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh bahwa nilai PValue (1,98) ¿α (1,81). Maka H0 diterima, yang artinya Model linier yang terbentuk dari program latihan dalam meningkatkan kemampuan servis tidak signifikan. Berdasarkan hasil analisis SAS diatas, dapat di ketahui bahwa nilai derajat bebas (Df) pada Orang sebesar 2. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Orang sebesar 1106,311111 serta nilai tengah (Mean Square) pada Orang sebesar 553,155556. Nilai F hitung (F Value) pada Orang sebesar 1,98 dan nilai signifikan (Pr > F) pada Orang sebesar 0,1550, sedangkan nilai derajat bebas (Df) pada Otot sebesar 4. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Otot sebesar 823,111111 serta nilai tengah (Mean Square) pada Otot sebesar 205,777778. Nilai F hitung (F Value) pada Otot sebesar 0,74 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Otot sebesar 0,5732. Dan nilai derajat bebas (Df) pada Lapisan*Kelembaman_Nisbih sebesar 4. Dengan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 1 (Type I SS) dan nilai jumlah kuadrat untuk tipe 3 (Type III SS) pada Orang*Otot sebesar 693,022222 serta nilai tengah (Mean Square) pada Orang*Otot sebesar 86,62778. Nilai F hitung (F Value) pada Orang*Otot sebesar 0,31 dan nilai siqnifikan (Pr > F) pada Orang*Otot sebesar 0,9559. Hipotesis : Pengaruh Orang H 0 :α 1=α 2=0 (Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang tidak sama) H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0 (Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang tidak sama) Pengaruh Otot H 0 : β 1=β 2=β 3=0 (Otot yang berbeda tidak mempunyai pengaruh pada pengukuran elelktromyograf) H 1 : Paling sedikit ada satu i dimana β i ≠ 0 (Otot yang berbeda mempunyai pengaruh pada pengukuran elelktromyograf) Pengaruh Orang dan Jenis otot H 0 : ( αβ ) ij = 0 (Interaksi antara Orang dan Jenis Otot tidak berpengaruh terhadap Kemampuan melakukan servis) H 1 : Terdapat ( αβ ) ij ≠ 0 (Interaksi antara Orang dan Jenis Otot tidak berpengaruh terhadap Kemampuan melakukan servis) Daerah Penolakan : F hitung > F tabel atau Pvalue ≤ α , H 0 ditolak F hitung ≤ F tabel atau Pvalue > α , H 0 diterima Taraf Nyata : Taraf nyata yang digunakan adalah 99 % dengan α = 0,01. Kesimpulan : Berdasarkan hasil output diatas, pada nilai statistik F Orang diperoleh nilai F hitung (1,98) ≤ F tabel (5,39) atau Pvalue (0,1550) ¿ α (0,01), maka H0 diterima. Ke 3 orang mempunyai pengukuran elektromyograf yang tidak sama, sedangkan nilai statistik F pada jenis Otot diperoleh nilai F hitung (4,02) ¿ F tabel (0,74) atau Pvalue (0,5732) ¿ α (0,01), maka H 0diterima. Otot yang berbeda tidak mempunyai pengaruh pada pengukuran elelktromyograf. Dan nilai statistik F pada interaksi Orang dan Jenis Otot terhadap kemampuan servis diperoleh nilai F hitung (3,17) ¿ F tabel (0,31) atau Pvalue (0,9559) ¿ α (0,01), maka H 0diterma. Interaksi antara Orang dan Jenis Otot tidak berpengaruh terhadap Kemampuan melakukan servis.