Disusun Oleh :
1. Slamet Riyadi
2. Muhammad Nur Faizin
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul "Memahami Kedudukan Dan Fungsi Pancasila" ini dengan baik
dan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII Di SMP Negeri 2 Sungai
Lilin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang membangun penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah yang
akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pancasila merupakan warisan bangsa dari para pendahulu kita yang wajib kita
jaga dan kita terapkan pada kehidupan bangsa saat ini. Pancasila yang digali dan
dirumuskan para pendiri bangsa adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang
majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar
dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan
makmur.
Kedudukan dan fungsi pancasila sangat penting karena segala tingkah laku dan
tindakan warga negara Indonesia di atur oleh Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
Sebagai warga Indonesia kita harus paham makna-makna Pancasila, fungsi-fungsi
Pancasila dan tindakan yang mencerminkan nilai Pancasila. Oleh karena itu, setiap
warga negara sangat berperan penting dalam pengamalan Pancasila. Dengan kita
memperjuangkan norma-nonna yang terkandung, bangsa Indonesia pasti akan menjadi
bangsa yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur sesuai dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam agama, suku,adat dan
budaya.
Dengan kita menganut dari makna yang terkandung dalam Pancasila kehidupan
bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi, berkeadilan dan
persatuan bangsa akan terjaga. Di dalamnya terdapat isi dan arti yaitu unsur-unsur
pembentuk Pancasila berisi tentang pentunjuk berperilaku sehari-hari dan juga
mengatur dari hukum yang berlaku di negara Indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita lebih mengenal dasar negara kita
yaitu Pancasila secara lebih dalam dan menyelunlh, agar kita dapat lebih menghargai
dan menjunjung tinggi dasar negara kita tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Apa saja kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Republik Indonesia?
3. Bagaimana pengamalan butir-butir pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
2
BAB 11
PEMBAHASAN
Didalam agama Budha juga terdapat istilah Pancasila yang ditulis dalam bahasa
Pali yaitu "Pancha Sila" yang artinya lima larangan atau lima pantangan sebagai berikut
:
1. Jangan membunuh
2. Jangan mencuri
3. Jangan zina
4. Jangan berkata palsu/dilarang berdusta
5. Jangan minum-minuman keras
Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar Negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan berdiri dengan kokoh tanpa ada
suatu dasar negara yang kuat dan tidak akan mengetahui kemana arah tujuan yang akan
dicapai tanpa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara suatu negara tidak akan
terombang- ambing dalam menghadapi suatu permasalahan yang datang baik dari
dalam maupun dari luar. Adapun kedudukan dan fungsi pancasila bagi Indonesia
adalah sebagai berikut :
3
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara
(Philosophische Grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara
berarti bahwa Pancasila dijadikan dasar dalam berdirinya NKRI dan digunakan sebagai
dasar dalam mengatur pemeñntah negara atau penyelenggaraan negara. Pengertian
Pancasila sebagai dasar negara ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alinea
keempat, yang berbunyi ..maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada:.....".
4
Sebagai dasar negara maka pancasila bersifat imperatif atau bersifat mengikat,
ałtinya sebagai norma-norma hukum yang tidak boleh dikesampingkan atau dilanggar.
Apabila melanggar norma-norma tersebut maka akan dikenakan denda atau sanksi.
1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana
ideologi itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar
ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.
5
2. Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam
nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau
golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman
dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.
3. Dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan
zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam
nilai dasarnya. Mempenganłhi berarti pendukung ideologi itu berhasil
menemukan tafsiran — tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang
sesuai dengan realita - realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai
perkembangan zaman.
Dengan demikian, Pancasila merupakan sebuah ideologi yang tidak bersifat kaku
dan tertutup, namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah
nilai-nilai dasar Pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit,
sehingga memiliki kemampuan yang labih tajam untuk memecahkan masalah- masalah
baru dan aktual. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki ciri — ciri sebagai
berikut :
a. Nilai - nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil mu
syawarah
c. Milik seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam bidang
pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup kenegaraan harus
dilandasi dalam hal titik tolak pelaksanaannya dan diarahkan dalam mencapai
tujuannya dengan pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang ingin dicapai ini maka
6
dasarnya adalah sila kelima, ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, yang dijiwai oleh sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.
7
Semua produk hukum harus sesuai dengan Pancasila dan tidak boleh bertentangan
dengannya. Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka seluruh produk hukum yang
ada di Negara RI sejak tahun 1945 sampai sekarang secara otomatis produk hukum itu
tidak berlaku Iagi. Atau dengan kata lain, semua produk hukum sejak awal sampai
akhir, semuanya "'Batal Demi Hukum". Karena sumber dari segala sumber hukum
yaitu Pancasila telah dianulir. Oleh sebab itu Pancasila tidak bisa diubah dan tidak
boleh diubah.
Pancasila dijadikan pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesia yang harus
dihayati dan dijunjung tinggi sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945
yang mengandung jiwa beragama (sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (sila kedua),
jiwa berkebangsaan (sila ketiga), jiwa berkerakyatan (sila keempat), dan jiwa yang
menjunjung tinggi keadilan sosial (sila kelima).
Pancasila sebagai pandangan hidup bagi rakyat Indonesia sangat penting aflinya
karena merupakan pegangan yang mantap, agar tidek terombang ambing oleh keadaan
apapun, bahkan dalam era globalisasi.
8
Lahirnya Pancasila bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Pancasila sendiri
pada hakekatnya di gali clari kebudayaan Indonesia sendiri yang merupakan jiwa
bangsa Indonesia, Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia
dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan Ciri khas yang dapat
membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang Iain
Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan
Bangsa Indonesia mempunyai Ciri khas. Artinya, dapat dibedakan dengan bangsa Iain,
dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila disebut
juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan nasional berarti bahwa cita-cita luhur
Bangsa Indonesia tegas termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan
perjuangan jiwa proklamasi, yaitu Jiwa Pancasila. Dengan demikian, Pancasila
merupakan Cita-Cita dan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia (Alinea II dan IV
Pembukaan UUD 1945).
9
Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah
perjuangan bangsa.
10
3) Mengembangkan Sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
11
1) Mengembangkan perbuatan yang Iuhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Suka menghargai hasil karya orang Iain yang bennanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
5) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
12
BAB 111
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
1. Pancasila merupakan lima dasar atau aturan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh seluruh warga Negara Indonesia.
2. Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Indonesia adalah :
a) Sebagai dasar negara
b) Sebagai ideologi negara
c) Sebagai sumber dari segala sumber hukum
d) Sebagai pandangan hidup bangsa indonesia
e) Sebagai jiwa bangsa indonesia
f) Sebagai kepribadian bangsa indonesia
g) Sebagai cita-cita dan tujuan nasional
h) Sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain
b) Sila Kedua
Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia
c) Sila Ketiga
d) Sila Keempat
13
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
e) Sila Kelima
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Utama
Yogyakarta : Paradigma
15