Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA ATOM DAN INTI

PERCOBAAN ILMUAN UNTUK MENGHASILKAN TEORI ATOM

Disusun Oleh:
Tri Windianingsih (A1C318010)

Dosen Pengampu:

Haerul Pathoni, S.Pd., M.PFis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atom adalah satuan satuan susun dari sebuah unsur yang


memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil
yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.

Mempelajari teori atom sangatlah penting karena atom merupakan


penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan atom memahami kita dapat
mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain dapat dilihat, dilihat dari sifat-
sifat atom, dan sebagainya sehigga kita dapat memanfaatkan alam semesta untuk
kepentingan umat manusia.

Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan oleh
Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain dari materi yang
tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun materi yang tidak
dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abad ke-17 dan 18 dimana saat itu
ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai menggunakan teknik
menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan
menggunakan ilmu fisika untuk mendukung perkembangan teori atom.

P a d a aw a l a b a d 2 0 m u n c u l m e k a n i k a k u a n t u m y a n g m e r u p a k a n
paradigma sains revolusioner. Lahirnya mekanika kuantum, tidak dari
perkembangan-perkembangan teori, terutama teori atom. Mekanika kuantum,
bukan untuk modul teori dan hukum sebelumnya. Mekanika kuantum tidak
lebih untuk merevisi dan menambal pandangan manusia terhadap dunia,
terutama dunia mikrokosmik. Bisa jadi, sebenarnya hukum-hukum yang
menguntungkan bagi dunia telah tersedia dan berlaku bagi setiap fenomena
alam,Tetapi pengalaman manusialah yang terbatas.
Oleh sebab itu, sampai di sini kita harus sadar dan meyakini bahwa sifat
sains itu sangat tentatif. Untuk itu penulis tertarik untuk menyusun makalah yang
berjudul Percobaan Ilmuwan Untuk Menghasilkan Teori Atom .
BAB II

PEMBAHASAN

1. Percobaan Dalton

Selanjutnya John Dalton membuktikan gagasan Democritus dengan melakukan


dua percobaan yaitu percobaan mengenai Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier,
1743-1794) dan Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1754-1826). Kemudian
Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom yaitu sebagai berikut:

1. tiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak bisa
dihancurkan dan dibagi yang disebut atom. Selama perubahan kimia,
atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. (Hukum Kekekalan
Massa).
2. Atom – atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat yang sama.
Atom – atom dari suatu unsur yang berbeda memiliki massa dan sifat yang
berbeda.
3. Pembentukan senyawa dari unsur – unsurnya berlangsung melalui ikatan
antar atom – atom atom unsur dengan perbandingan numeric yang
sederhana (Hukum Perbandingan Tetap).
4. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi dan
berbentuk bola pejal.

Pengembangan atom saat itu telah memperkenalkan kita pada susunan dan
sifat-sifat atom, cara mengadakan reaksi dan senyawa-senyawa yang terbentuk.
Namun, teori atom Dalton memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menjelaskan
perbedaan unsure yang satu dengan yang lainnya serta tidak dapat menjelaskan
sifat kelistrikan suatu materi (bola pejal tidak mungkin dapat menghantarkan arus
listrik sedangkan listrik adalah elektron-elektron yang bergerak.

Sekarang telah dikenal ukuran dan massa atom, energi antar atom dan pertikel-
partikel terkecil yang membentuk atom. Atom sebagai bagian terkecil suatu zat sudah
tidak sesuai lagi dengan hasil-hasil percobaan-percobaan masa kini.

2. Percobaan Thomson

Suatu penemuan oleh percobaan J.J Thomson (1856-1940). Sehubungan dengan


penemuan J.J Thomson menyangkal teori yang dikemukakan oleh Dalton. Menurut
Thomson atom itu terdiri atas muatan positif yang merata diseluruh atom, muatan ini
di-netral-kan oleh muatan negatif yang tersebar merata pula diseluruh atom. Model
ini tidak dikembangkan karena tidak sesuai dengan hasil percobaan Rutherford.

a. Tabung Lucutan Gas

Adalah peristiwa mengalirnya muatan-muatan listrik di dalam tabung lucutan


gas pada tekanan yang sangat kecil. Sebuah tabung lucutan adalah tabung yang berisi
udara, didalam tabung berisi elektrode-elektrode, yang biasanya disebut anoda
(elektrode +) dan katode (elektrode -). Udara dalam tabung ini tidak dapat
mengalirkan arus listrik walaupun ujung-ujung elektroda tersebut dihubungkan
dengan induktor Ruhmkorf. Keadaan akan berubah jika udara dalam tabung
dikeluarkan sehingga tekanan udara menjadi kecil dan letak-letak molekul udara
manjadi renggang.

Pada tekanan 4 cmHg, dalam tabung memancarkan cahaya merah-ungu.


Cahaya ini akan menghilang sejalan dengan semakin kecilnya tekanan Pada tekanan
0,02 mmHg udara dalam tabung tidak lagi memancarkan cahaya namun kaca dimuka
katoda berpendar kehijauan.Crookes berpendapat bahwa dari katoda dipancarkan
sinar yang tidak tampak yang disebut Sinar katoda. Sinar katoda dapat di pelajari
karena bersifat

memendarkan kaca.Sinar Katoda adalah arus elektron dengan kecepatan tinggi


yang keluar dari katoda.

b. Sifat sinar Katoda :

1. Memiliki Energi
2. Memendarkan kaca
3. Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.
4. Jika ditembakkan pada logam menghasilkan sinar X
5. Bergerak cepat menurut garis lurus dan keluar tegak lurus dari Katoda.
Simpangan sinar katoda dalam medan listrik dan medan magnet menunjukkan
bahwa sinar ini bermuatan negatif. Thomson dapat menunjukkan bahwa partikel sinar
katoda itu sama bila katoda diganti logam lain. Jadi partikel-partikel sinar katoda ada
pada setiap logam yang disebut elektron.Tanpa mngenal lelah dan menyerah,
akhirnya Thomson dapat mengukur massa elektron, ternyata muatan elektron
1,6021.10-19 Coulomb dan massa elektron 9,1090.10-31 Kg. Terjadinya sinar katoda
dapat diterangkan sebagai berikut: Pada tekanan yang sangat kecil, letak molekul-
molekul udara sangat renggang, dalam gerakannya menuju katoda (-), ion-ion positif
membentur katoda dengan kecepatan tinggi. Benturan-benturan tersebut
mengakibatkan terlepasnya elektron-elektron dari logam katoda. Selanjutnya pada
tahun 1886, Eugene Goldstein membuktikan adanya muatan positif. Pembuktian
dilakukan menggunakan tabung sinar katoda dimana plat katoda telah diberi lubang.
Ia mengamati jalannya sinar katoda yang merambat menuju anoda, ternyata terdapat
sinar lain yang bergerak dengan arah berlawanan melewati lubang pada plat katoda.
Oleh karena arahnya berlawanan, maka sinar tersebut haruslah terdiri dari muatan
positif dan selanjutnya disebut proton Setelah ditemukannya elektron dan proton
maka teori atom Dalton tidak dapat diterima lagi. Menurut Thomson, atom
merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamnya tersebar muatan negatif
elektron. Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya.

Berikut ini merupakan ilustrasi gambar model atom Thomson. Model atom
Thomson diuji oleh peneliti bernama Philipp Lenaerd pada tahun 1903, Philipp
Lenard mengamati bahwa sebagian besar elektron tidak dibelokkan. Hal ini
membuktikan bahwa model atom Thomson yang menyatakan bahwa elektron tersebar
merata dalam muatan positif atom, adalah tidak benar. Selain itu, Thomson tidak
dapat menjelaskan bagaimana muatan positif dan negatif itu tersusun dalam suatu
atom.

3. Percobaan Rutherford

Untuk menjawabnya, Rutherford melakukan eksperimen yaitu penghamburan


sinar alfa terhadap lempeng tipis emas. Sebelumnya telah ditemukan adanya
partikel alfa yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya
tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Kemudian
didapatkan hasil percobaan yaitu sebagian besar partikel alfa menembus lempeng
logam tanpa pembelokan, sebagian kecil (satu dari 20.000) partikel alfa mengalami
pembelokkan dan bahkan ada yang berbalik sesuai dengan arah datangnya sinar
alfa.

Dalam percobaannya, Ernest Rutherford (1871 – 1937) menembakkan partikel a


(alfa) pada kepingan emas yang tipis dengan tebal 1/100 mm. partikel alfa adalah
partikel yang mempunyai massa 7000 kali massa elektron. Hasil pengamatan
menunjukkan adanya partikel – partikel yang dihamburkan, dibelokkan dan
dipantulkan. Adalah sangat mustahil jika partikel alfa dibelokkan oleh elektron yang
massanya sangat kecil.

Berdasarkan hasil eksperimennya, Rutherford menyangkal teori atom J.J Thomson.


Pada tahun 1911 ia menyusun model atom yang baru.

Model atom menurut Rutherford :

1. Atom sebagian besar terdiri dari ruang hampa dengan satu inti yang
bermuatan positif dan satu atau beberapa elektron yang beredar disekitar inti,
seperti plane- planet yang bergerak dalam sistem tata surya. Massa atom
sebagian besar terletak pada intinya.
2. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama
besarnya dengan muatan elektron yang beredar di sekitarnya. Muatan positif
pada inti besarnya sama dengan nomer atom dikalikan dengan muatan
elementer.

3. Inti dan elektron tarik-menarik. Gaya tarik menarik ini merupakan gaya
sentripetal yang mengendalikan gerak elektron pada orbitnya masing-masing
seperti grafitasi dalam tata surya.

4. Pada reaksi kimia, inti atom tidak mengalami perubahan. Yang mengalami
perubahan ialah elektron-elektron pada kulit terluar.
Catatan :

Ion (+) adalah atom yang kekurangan elektron (telah melepas e)

Ion (–) adalah atom yang kelebihan elektron (menyerap e).

Demikianlah model atom Rutherford dianggap lebih baik daripada model atom
Thomson. Walaupun demikian model atom Rutherford masih harus diuji dengan
percobaan-percobaan. Menurut Rutherford, elektron-elektron beredar di sekeliling
inti. Semakin kecil jari – jari orbit elektron, semakin kecil pula energinya. Gerakan
elektron adalah arus listrik, akibat gerakan elektron atom, maka terjadi medan
magnet. Sehinggga perubahan medan magnet menimbulkan perubahan medan listrik.
Dengan perkataan lain, gerakan elektron menimbulkan gelombang elektromagnetik.
Jadi selama elektron beredar, senantiasa dipancarkan energi berupa gelombang
elektromagnetik. Energi elektron semakin mengecil sejalan dengan mengecilnya jari-
jari elektron. Lintasan elektron tidak lagi berupa lingkaran, tetapi berupa pilin (seperti
Obat Nyamuk) yang pada akhirnya elektron jatuh ke dalam inti, sehingga atom itu
tidak stabil. Hal itulah yang merupakan kelemahan pertama terhadap teori
Rutherford.

Bila lintasan elektron semakin menciut, periode putaran elektron menjadi


semakin kecil, Frekuensi gelombang yang dipancarkan berubah pula. Pengamatan
menunjukkan bahwa spektrum uap hidrogen terdiri atas garis-garis yang frekuensinya
tertentu. Hal itulah yang juga merupakan kelemahan kedua terhadap teori Rutherford.
Ringkasnya kelemahan teori atom Rutherford adalah :

1. Tidak dapat menjelaskan kestabilan atom


2. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis atom hidrogen.
4. Percobaan Bohr

Pada tahun 1913, Niels Bohr (1885-1962) menyusun model atom Hidrogen
berdasarkan model atom Rutherford dan teori Kuantum. Hasil pengamatan
spektroskopis terhadap spektrum atom Hidrogen telah membuka kelemahan-
kelemahan model atom Rutherford.

Dari kenyataan ini dapat ditafsirkan beberapa kemungkinan:

1. Model atom Rutherford salah, atau


2. Teori Elektrodinamika klasik salah, atau
3. Model atom Rutherford dan teori Elektrodinamika klasik hanya berlaku untuk
batas-batas tertentu.

Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam


menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen
melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari
Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan
gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner,
energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang
dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling
rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin
besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

 Kelebihan dan Kelemahan


 Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
 Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
a. Sebelum permulaan abad 19, konsep atom dianggap sebagai  ‘mitos’ , karena
gagasan yang diajukan oleh  para filosof Yunani hanya dilandasi pemikiran
tentang fenomena alam. Perkembangannya menjadi ‘sains’ normal’ setelah
Dalton mengkonseptualisasikan kembali berdasarkan kajian-kajian empirik. 
Periode ‘sains normal’ di bawah paradigma Dalton berlangsung hampir satu
abad lamanya (ahir abad 19).
b. Akumulasi anomali yang menggugurkan paradigma Dalton  antara lain gejala
kelistrikan dan radoaktifitas.
c. Perubahan model atom Thompson, Rutherford, Bohr hingga model atom
mekanika kuantum masih berada dalam satu paradigma yang meyakini bahwa
atom memiliki sub partikel ; inti atom dan elektron.  Perubahan model
difokuskan pada penentuan susunan elektron dalam atom
d. Adanya perkembangan pemikiran konsep atom menunjukkan bahwa tidak ada
kebenaran yang mutlak dalam IPA, bahkan melalui konsep atom faham
determinisme dapat dibantah dengan argumentasi mekanika kuantum. 
Kemunculan model quark tidak lagi dianggap sesuatu guncangan bagi
kebenaran ilmiah, namun dianggap dapat melengkapi khazanah ilmu
pengetahuan. Hal ini karena para ilmuwan kini mempunyai pandangan bahwa
kebenaran sains bersifat tentatif dan relatif.
II. Saran
Sebuah ilmu di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk mempertahankan
sebuah pendapat kita dalam ilmu pengetahuan tidak  bisa hanya dengan dengan
duduk diam saja tetapi kita buktikan ilmu tersebut. Suatu konsep sains bisa saja
berubah ketika ada penemuan baru dengan dasar bahwa konsep yang telah ditemukan
sebelumnya harus tetap berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung. Yayasan Cendrawasih.

Dampier,W.C. 1984. A History of  Science. 4 th .ed. Cambridge. University Press.

Hodeson, Lilian.  1990. Teori Kuantum. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta.

PT. Widya Dara. Hal : 136-148.

Keenan, Charles W. et all. 1980. General College Chemistry. Sixth Ed. NY. Harper

& Row Publishers, Inc.

Rahmadhani. (2017). Struktur Atom Dan Perkembangan Teori Atom. Jurnal

Pendidikan Kimia. Vol. 2,(1).

Anda mungkin juga menyukai