Anda di halaman 1dari 78

RANCANG BANGUN SALURAN MASUK, SALURAN

KELUAR SANTAN DAN AMPAS PADA MESIN PEMERAS


SANTAN SKALA RUMAH TANGGA

Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III


Teknik Mesin Politeknik Jambi

OLEH:
BONARDO PERJUANGAN SARAGIH 170621401065

POLITEKNIK JAMBI
2020
HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala Puji Yukur hanya bagi mu Tuhan Yesus Kristus. Berkat dan Kasihmu
telah memberikan ku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu. Atas karunia
serta kemudahan yang engkau berikan akhitnya Proyek Akhir ini dapat
terselesaikan, terima kasih banyak Tuhan karena telah menghadirkan orang-
orang berarti disekeliling saya. Yang slalu memberikan semangat dan doa.
Sehingga proyek akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Untuk karya yang sederhana ini, maka saya persembahkan untuk..

 Bapak dan mamak tersayang dan tercinta. Tiada kata yang bisa menggantikan
segala pengorbanan, usaha, semangat dan juga doa yang telah dicurahkan
untuk penyelesaian Proyek Akhir ini. Sehingga saya dapat menggapai cita-
cita.
 Kakak saya dan saudara-saudara saya yang lainnya terima kasih atas
dukungan yang telah memberikan saya semangat dan doa yang pada
akhihrnya saya dapat menyelesaikan karya yang sederhana ini.
 Bapak Sepriyanto selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin sekaligus juga
untuk Dosen Pembimbing 1, Bapak Ari Kurniawan dan dosen
pembimbing 2 Bapak Dhany Riswandi Terimakasih atas
bantuannya, nasehatnya, dan ilmunya yang selama ini dilimpahkan
kepada saya dengan rasa tulus dan iklas.
 Untuk Sahabatku dan seluruh teman-teman seperjuangan prodi Teknik Mesin
angkatan 2017 yang selalu support. Terima Kasih untuk doa, semangat, dan
dukungan luar biasa kalian, sampai saya bisa menyelesaikan Proywk Akhir
ini dengan baik.

MOTTO
”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur”. (Filipi 4:6)

“ Serahkan lah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanakan lah segala


rencanamu”. (Amsal 16:3)
ABSTRAK
Provinsi jambi merupakan salah satu daerah penghasil kelapa yang memiliki potensi
pengembangan cukup besar. Dalam kehidupan sehari-hari mesin sangat berguna untuk mempermudah
dan meningkatkan kualitas yang diinginkan. Untuk memperoleh santan masih banyak yang
menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara memeras langsung dengan tangan, cara tersebut
dinilai sangat tidak efisien. Dengan perkembangan mesin pemeras santan saat ini sudah ada tetapi
skala besar dan harga sangat mahal. Maka dari itu saya membuat mesin pemeras santan tipe ulir
dengan skala kecil dan harga yang murah. Pada mekanisme ulir akan menghasil kan gaya tekan untuk
mendorong dan menekan parutan kelapa sehingga santan dan ampas keluar secara terus-menerus
melalui corong saluran masuk, penutup, saluran keluar santan dan ampas dengan memakai plat
Stainless Steel supaya tidak terjadinya karatan pada corong saluran masuk santan kelapa. Rancang
bangun meliputi desain rangka mesin dan pembuatan komponen utama yaitu poros ulir, tabung
saringan, dan dilengkapi dengan motor listrik, gearbox, pully, v-belt
Kata kunci : Rancang Bangun Saluran masuk, saluran keluar santan dan ampas.

ABSTRACT
Jambi province is one of the coconut producing regions that has considerable development
potential. In everday life the machine is very useful to simplify and improve the desired quality. To
get coconut milk, there are still many who use traditional methods, namely by squeezing directly by
hand, this method is considered very inefficient. With the development of coconut milk extractor
machines at this time there are already but large scale and veryexpensive prices. Therefore i made a
small-scale screw type coconut milk press machine with a low price. The screw mechanism will
produce a compressive force to push and press the grated coconut so that the coconut milk and pulp
will come out continuously. The design includes the design and manufacture of main components
namely the screw shaft, filter tubes, and is equipped with an electric motor, gearbox, pully, and v-belt
and coconut milk inlet cover and pulp.
Key words : Design and build the inlet, outlet of coconut milk and dregs.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasihnya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Proyek Akhir yang Berjudul “Rancang Bangun Saluran
Masuk, Saluran Keluar Santan dan Ampas Skala Rumah Tangga”.
Penulis menyadari bahwa Laporan Proyek Akhir ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Laporan Proyek
Akhir ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Heri Iqbal, ST. Selaku Ketua Yayasan Bagimu Negeri.
2. Ibu Ir. Hilda Porawati, M.T. selaku Direktur Politeknik Jambi.
3. Bapak Sepdian, S,T, M.T. selaku Wakil Direktur I Politeknik Jambi.
4. Ibu Pramesti Nurul Adinda, SE. selaku Wakil Direktur II Politeknik Jambi.
5. Bapak Darmuji Jais, S.Ag, M.Pd selaku Wakil Direktur III Politeknik Jambi.
6. Bapak Sepriyanto,ST,MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
7. Bapak Ari Kurniawan, ST, M.Kom Selaku Pembimbing I
8. Bapak Dhany Ruswandi, ST Selaku Pembimbing II
9. Para dosen dan staf Karyawan Politeknik Jambi
10. Orang tua dan saudara terima kasih atas doa dukungan moral dan materinya
11. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2017 Politeknik Jambi terutama rekan program
studi Teknik Mesin yang selalu memberikan semangat, motivasi, serta dorongan kepada
penulis.
Penulis menyadari, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
Laporan Proyek Akhir ini. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
sempurnya laporan ini

Jambi, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
LEMBAR PERSEMBAHAN.......................................................................................iii
ABSTRAK...................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................x
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRASI................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................


1.1 Latar Belakang Penelitian........................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Permasalahan.................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................2
1.4 Batasan Permasalahan.............................................................................2
1.5 Manfaat...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................
2.1 Sejarah Perancangan................................................................................3
2.1.1 Rancang Bangun Alat Press Parutan Kelapa Tipe Ulir Daya Penggerak Motor
Listrik..........................................................................................3
2.1.2 Rancang Bangun Mesin Pemeras Santan Sistem Screw Press......3
2.1.3 Perancangan Mesin Pemeras Santan dengan Sistem Rotari Kapasitas
281.448 liter/jam..........................................................................4
2.2 Teori Pendukung ....................................................................................4
2.2.1 Kelapa...........................................................................................4
2.2.2 Mesin Pemeras Santan Kelapa......................................................5
2.2.3 Tahapan Rancang Bangun............................................................8
2.2.4 Gambar Teknik.............................................................................10

2.3 Komponen Utama Mesin Secara Umum.................................................10


2.4 Mekanisme Geometri Ulir Daya Poros Lurus.........................................19
2.4.1 Bahan Teknik Dan Teknologi Mekanik........................................19
2.4.2 Teknologi Mekanik Yang Digunakan Dalam Merancang Mesin. .21
BAB III RANCANG BANGUN.................................................................................
3.1 Flow Chart Mesin Pemeras Santan..........................................................25
3.2 Deskripsi/Penjelasan................................................................................26
3.3 Prosedur Kerja.........................................................................................28
3.3.1 Waktu dan Tempat........................................................................28
3.3.2 Persiapan Alat Kerja dan Bahan....................................................28
3.3.3 Desain Analisa dan Perancangan Mesin Pemeras Santan..............30
3.3.4 Tahapan Persiapan Komponen Mesin Pemeras Santan.................31
3.3.5 Tahapan Pembuatan Saluran Masuk, Keluar Santan dan Ampas. .32
3.3.6 Perakaitan Semua Komponen Mesin Pemeras Santan...................35
3.3.7 Pengecekan Pada Semua Komponen.............................................35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................


4.1 Hasil Perancangan Mesin Pemeras Santan Kelapa..................................37
4.1.1 Corong Saluran Masuk Kelapa.....................................................38
4.1.2 Saluran Keluar Santan...................................................................40
4.1.3 Saluran Keluar Ampas..................................................................41
4.1.4 Pembuatan Penampung Saluran Santan .......................................42
4.1.5 Pembuatan Penampung Saluran Ampas .......................................43
4.1.6 Hasil Jadi Rancang Bangun Dari Mesin Pemeras Santan..............44
4.2 Prosedur Pengoprasian Mesin .................................................................45
4.3 Uji Kinerja...............................................................................................45
4.4 Pengujian ................................................................................................46
4.5 Hasil Pengujian .......................................................................................47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................
5.1 Simpulan .................................................................................................48
5.2 Saran .....................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman


1. Tanaman Kelapa............................................................................................5
2. Pemeras Santan Secara Tradisional...............................................................6
3. Alat Pemeras Santan Sistem Hidrolik............................................................7
4. Mesin Press Santan Sistem Screw.................................................................8
5. Gambar Teknik..............................................................................................10
6. Sistem Rangka...............................................................................................11
7. Sistem Penggerak Motor Listrik dan Motor Bensin......................................11
8. Poros Transmisi.............................................................................................13
9. Poros Gandar.................................................................................................13
10. Poros Spindel................................................................................................14
11. V-belt............................................................................................................14
12. Bearing Axial ...............................................................................................15
13. Bearing Radial..............................................................................................16
14. Baut dan Mur.................................................................................................16
15. Pully..............................................................................................................17
16. Gearbox.........................................................................................................18
17. Geometri Ulir Poros Lurus............................................................................19
18. Stainless Steel................................................................................................20
19. Plat Baja........................................................................................................20
20. Mistar Baja....................................................................................................21
21. Mistar Siku ...................................................................................................21
22. Meteran.........................................................................................................21
23. Jangka Sorong...............................................................................................22
24. Gerinda Potong..............................................................................................22
25. Mesin Bubut..................................................................................................23
26. Mesin Bor......................................................................................................23
27. Mesin Las Listrik..........................................................................................24
28. Flow Chart.....................................................................................................25
29. Rancang Bangun 3D Mesin Press Santan Tampak Depan.............................31
30. Rancang Bangun 3D Mesin Press Santan Tampak Atas................................31
31. Rancang Bangun 2D Corong Masuk Santan Kelapa.....................................33
32. Rancang Bangun 2D Saluran Santan Kelapa.................................................34
33. Rancang Bangun 2D Saluran Keluar Ampas Kelapa.....................................34
34. Plat stain less steel.........................................................................................37
35. Corong saluran masuk...................................................................................39
36. Saluran keluar santan.....................................................................................41
37. Saluran keluar ampas.....................................................................................42
38. Penampung saluran santan............................................................................43
39. Kedudukan penampung ampas......................................................................44
40. Mesin pemeras santan kelapa........................................................................45
DAFTAR LAMPIRAN
1. Form Rincian Anggaran Biaya (RAB)
2. From Standar Operasional Prosedur (SOP)
3. Gambar 2d dan 3d
4. From Schedule Proyek Akhir
5. From Surat Kesepakatan Bimbingan Proyek Akhir
6. From Surat Pernyataan Bimbingan Proyek Akhir
7. From Rekomendasi Pengajuan Sidang Proyek Akhir
8. From Persetujuan Proposal Proyek Akhir
9. From Kartu Bimbingan Proyek Akhir
10. From Revisi Sidang Proyek Akhir Penguji
11. From Sertifikat TOEIC
12. From Sertifikat IC3
13. From Cek Plagiasi
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman


1. Persiapan Alat Kerja........................................................................................28
2. Alat dan Bahan................................................................................................29
3. Pengujian Fungsi Alat......................................................................................35
4. Pengujian Hasil Press Santan...........................................................................36
5. Pengujian Fungsi Alat......................................................................................46
6. Mesin Press Santan..........................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Luas perkebunan kelapa Jambi pada tahun 2014 menempati urutan sepuluh
besar setelah Provinsi Lampung, yaitu 119,2 hektar atau 3,14% dari total luas
areal kelapa Indonesia dengan produksi sebanyak 95,5 ribu ton. Pada luas
perkebunan kelapa dalam di Provinsi Jambi tahun 2012-2014 tersebut, 95%
terkonsentrasi didua kabupaten yaitu Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung
Barat. Walaupun Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki luas areal kelapa
terluas di Provinsi Jambi tahun 2012-2014, Namun Kabupaten Tanjung Jabung
Barat adalah daerah produksi terbesar di bandingkan dengan kabupaten lainnya di
Provinsi Jambi.
Kemajuan industru saat ini khususnya industri rumahan (home industry)
pembuatan makanan ataupun tempat pemerasan kelapa, pengolahan bahan baku
makanan banyak menggunakan mesin. Buah kelapa dapat diolah berbagai macam
produk salah satunya adalah santan. Untuk memperoleh santanmasih banyak yang
menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara memeras langsung dengan tangan
kelapa yang telah diparut. Cara tersebut dinalai sangat tidak efisien, pemborosan
waktu, butuh tenaga kerja yang banyak, dan jika ditinjau dari segi kebersihan
sangat tidak memenuhi standar kesehatan.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pemerasan agar lebih
efisien, maka dilakukan perkembangan dan keunggulan teknologi dalam
menciptakan berbagai suatu alat ataupun suatu mesin yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan membuat Mesin/alat pemeras santan guna
memperoleh hasil yang lebih baik. Perkembangan mesin pemeras santan saat ini
sudah ada tetapi skala yang besar dan harga yang sangat mahal. Maka dari itu
kami membuat mesin pemeras santan dengan skala yang kecil dan harga yang
murah. Untuk memperlancar proses pemerasan santan dengan sistem screw press,
penulis memiliki judul masing-masing yaitu dengan adanya rancang bangun

1
rangka kedudukan motor dan poros pemeras, setelah itu rancang bangun poros
pemeras dan saringan pemeras. Dan oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk
memberikan solusi kepada pengguna Mesin Pemeras santanuntuk menggunakan
corong saluran masuk, keluar santan dan ampas dengan memakai plat Stainless
Steel supaya tidak terjadi nya karatan pada corong saluran masuk santan kelapa.
Maka dari itu sangat tertarik penulis untuk membuatRancang Bangun Saluran
Masuk, penutup, saluran keluar santan dan ampas, pada mesin pemeras santan
skala Rumah Tangga sistem (screw press) dan tenaga penggerak berupa motor
listrik.

1.2 Lingkup Permasalahan


Berdasarkan latar belakang tersebut, ruang lingkup permasalahan dalam
Proyek Akhir ini yaitu bagaimana cara membuat tahapan rancang bangun Saluran
masuk, penutup, saluran keluar santan dan ampas pada mesin pemeras santan
skala rumah tangga dengan kapasitas parutan kelapa yang diperlukan adalah 2 kg.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian Proyek Akhir ini yaitu :
Membuat rancang bangun Saluran masuk, saluran keluar santan dan ampas
pada mesin pemeras santan skala rumah tangga

1.4 Batasan Permasalahan


Adapun batasan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah melakukan rancang
bangun Saluran masuk, penutup, saluran keluar santan dan ampas pada mesin
pemeras santan skala rumah tangga dengan ukuran corong saluran masuk adalah
170 mm.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan laporan Proyek Akhir ini adalah :
Mendapatkan rancang bangun Saluran masuk, saluran keluar santan dan
Ampas pada mesin pemeras santan skala rumah tangga.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perancangan


2.1.1 Rancang Bangun Alat Press Parutan Kelapa Tipe Ulir Daya
Penggerak Motor Listrik
Proses pembuatan minyak goreng dari bahan kelapa dimulai dari memarut
kelapa yang sudah tua, memeras parutan untuk memperoleh santan, dan terakhir
memanaskan santan untuk memperoleh minyak goreng. Di perdesaaan pembuatan
minyak goreng masih dilakukan secara tradisonal, terutama dalam pemerasan
parutan kelapa menjadi santan masih diperas dengan tangan, sehingga santan yang
diperoleh belum oktimal dengan kapasitas yang kecil. Tujuan penelitian ini adalah
untuk merancang alat press parutan kelapa tipe ulir daya yang digerakkan motor
listrik, untuk menghasilkan santan dengan cara kerja yang kontinu, simpel, dan
aman. Mekanisme ulir daya akan menghasilkan gaya tekan dalam silinder untuk
mendorong dan menekan parutan kelapa sehingga santan dan ampas keluar secara
terus menerus. Rancang bangun meliputi desain dan pembuatan komponen utama
yaitu ulir daya dan tabung silinder. Putaran ulir daya dirancang 15, 25, dan 30
rpm, dengan motor listrik yang dilengkapi sistem transmisi gear-box, pully, dan
sabuk. (I wayan surata, tjokorda gede tirta nindhia, davied budyanto, ahmad eko
yulianto, Universitas Udayana, denpasar.)

2.1.2 Rancang Bangun Mesin Pemeras Santan Sistem Screw Press


Kapasitas pada mesin pemeras santan sistem screw press dengan dimensi
panjang 96 cm, lebar 56 cm, dan tinggi 117 cm adalah 11,25 kg/jam. Mesin
mencapai titik Break Event Point apabila telah memeras santan sebanyak 1.238 kg
pada tahun pertama, 1.305 kg pada tahun ke 2, 1.377 kg pada tahun ke 3, 1.454 kg
pada tahun ke 4, 1.537 kg pada tahun ke 5. ( febrina medyanti br sinaga, achwil
putra munir, saipul bahri daulay, program studi keteknikan pertanian, fakultas
pertanian USU).

3
2.1.3 Perancangan Mesin Pemeras Santan dengan Sistem Rotari Kapasitas
281.448 Liter/Jam

Mesin ini dirancang berdasarkan sistem rotari dengan daya 1450rpm motor
listrik menggunakan transmisi pully belt dan gearbox. Mesin ini memiliki
kapasitas produksi 720 liter/jam kelapa parut dan 281.448 liter/jam santan kental,
yang memiliki kualitas yang sama (warna bau dan tekstur) seperti diperas secara
manual. Mesin pemeras kelapa parut sistem rotari telah didesain kan, serta dapat
digunakan dengan baik untuk memeras kelapa parut, singkong, dan bahan
makanan lainnya. Mesin digerakan oleh motor listrik 1 Hp dimana transmisi
putaran menggunakan 2 tingkat transmis, yaitu sabuk pully dan gearbox. (Ir.
Soegitamo Rahardjo, Asep M. Tohir, Faculty of Engineering, University
Muhammadiyah Jakarta).

2.2 Teori Pendukung


2.2.1 Kelapa
Pohon kelapaadalah tanaman perkebunan yang banyak tersebar di wilayah
tropis. Pohon kelapa yang telah ditebang akan menjadi limbah yang merugikan
bagi perkebunan tersebut karena akan menjadi sarang bagi perkembangbiakan
kumbang badak (Oryctes rhinoceros) yang termasuk hama utama perkebunan
kelapa disekitarnya.Karena ketersediaan kayu yang semakin terbatas, pohon
kelapa mulai banyak dimanfaatkan sebagai pengganti kayu sehingga pembuangan
limbah dapat dikurangi (Arancon, 1997).
Tanaman kelapa dibagi atas 2 tipe yaitu, kelapa tipe dalam dan tipe
Genjah. Kelapa tipe Dalam umumnya memiliki batang yang tinggi sekitar 15
meter dan bagian pangkal membengkak (disebut bol), mahkota daun terbuka
penuh berkisar 30-40 daun, panjang daun berkisar 5-7 meter, berbunga pertama
lambat berkisar 7-10 tahun setelah tanam, buah masak sekitar 12 bulan setelah
penyerbukan, umur tanaman dapat mencapai 80-90 tahun, lebih toleran terhadap
macam-macam jenis tanah dan kondisi iklim, (Rompas, 1989).

4
Gambar 1 Tanaman Kelapa

Kelapa tipe Genjah pada umumnya memiliki pohon pendek berkisar 12


meter dan agak kecil, panjang daun berkisar 3-4 meter, berbunga pertama cepat
berkisar 3-4 tahun setelah tanam, buah masak berkisar 11-12 bulan sesudah
penyerbukan, umur tanaman dapat mencapai 35-40 tahun, kualitas kopra dan
minyak serta sabuk tidak baik (Rompas, 1989), umumnya menyerbuk sendiri
(Foale, 1992).
Batang kelapa memiliki keawetan yang rendah, mudah diserang organisme
perusak kayu seperti jamur dan serangga. Bagian keras batang kelapa yang tidak
diawetkan dan dipasang di tempat terbuka langsung berhubungan dengan tanah
maksimum dapat bertahan tiga tahun. Sedangkan untuk bagian lunak hanya
beberapa bulan saja (Palomar, 1983).

2.2.2 Mesin Pemeras Santan Kelapa


Mesin pemeras santan kelapa ini berfungsi sebagai alat press santan kelapa
menjadi santan. Buah kelapa yang diparutkan pada mesin ini adalah buah kelapa
yang sudah berumur tua, biasanya mempunyai ciri-ciri berwarna coklat dan kulit
luar sudah kering.

5
Macam-macam tipe mesin pemeras santan yaitu:
1. Pemerasan santan secara tradisional
Pemerasan santan pertama masih secara manual menggunakan
tangan beserta alatnya dan saringan untuk memisahkan ampas kelapa
dengan santan, tetapi metode ini tidak memproduksi hasil yang banyak
metode tersebut tidak efisien dan ampas masih tercampur dengan hasil
santan.

Gambar 2 Pemeras Santan Tradisional


2. Pemerasan santan secara hidrolik
Pemerasan santan menggunakan hidrolik yaitu digunakan untuk
pemerasan santan kelapa dengan sistem manual menggunakan hidrolik.
Body mesin tersebut terbuat dari stainless steel sehingga hasil dari perasan
santan tetap murni dan jernih. Mesin press santan hidrolik ini akan
mempermudahkan dalam pemerasan santan.

6
Gambar 3 Alat pemerasan santan sistem hidrolik.

3. Mesin Pemeras Santan Sistem Screw Press


Mesin pemeras santan dengan sistem screwpress sudah
menggunakan teknologi yang bertujuan membantu para pengguna mesin
press santan kecil agar dapat mempermudah mendapatkan santan.Mesin
Press parutan kelapa ini menggunakan motor listrik sebagai alat tenaga
penggerak . Saat motor listrik dinyalakan, maka putaran motor listrik akan
langsung ditransmisikan ke puly 1 yang dipasang seporos dengan motor
listrik. Dari puly 1, putaran akan ditransmisikan ke puly 2 melalui
perantara v-belt , kemudian puly 2 berputar, maka poros yang berhubungan
dengan puly akan berputar sekaligus memutar poros ulir (screw).

7
Gambar 4 Mesin Press Santan Sistem Screw

2.2.3 Tahapan Rancang Bangun


Tahapan rancang bangun yaitu proses pembuatan alat yang memerlukan
peralatan dan pemesinan yang dapat digunkan dengan tepat serta pengetahuan
tentang menggunakan alat dan mesin itu sendiri. Pemilihan alat dan pemesinan
yang bagus serta pengetahuan tentang proses sangat menentukan hasil dari alat
yang dibuat. Untuk pembuatan alat sebisa mungkin dibuat sesuai dengan
gambaran desain dan untuk itu dibutuhkan tahapan pembuatan dalam rancang
bangun yang bertujuan untuk memperjelas tahapan-tahapan awal dalam proses
pembuatan alat. Berikut ini tahapan dalam pembuatan rancang bangun :
a. Desain atau Gambar alat
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan objek, sistem,
komponen, dan struktur. Desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang
berintegrasi dengan teknologi.
Definisi desain, desain memiliki segudang spesifikasi yang profesional
dibidangnya masing-masing, dan belum ada satu institusi yang dapat
mengumpulkan semua desain tersebut secara keseluruhan. (Asyraaf Ahmadi,
2010).

8
b. Mengukur
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengindentifikasi
besar kecilnya obyek atau gejala pengukuran dapat dilakukan menggunakan
alat-alat yang standar dan menggunakan alat-alat yang tidak standar.
c. Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan didalam merencanakan suatu alat perlu sekali
memperhitungkan dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan, apakah
bahan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan baik itu secara dimensi ukuran
ataupun secara sifat dan karakteristik bahan yang akan digunakan berdasarkan
pemilihan bahan yang sesuai maka akan sangat menunjang keberhasilan.
d. Merangkai mesin
Merangkai yaitu menyatukan semua komponen alat menjadi satu mesin
yang utuh. Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa
bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi
tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan
berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara secara sempurna. Perakitan
merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya,
misalnya proses pemesinan (bubut, bor, dan gerinda) dan pengelasan yang
sebagian pelaksanaanya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam
perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur. Metode perakitan dalam
produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-
lain dalam urutan rangkaian proses produksi.
e. Pengujian Alat
Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk apakah semua fungsi sistem
bekerja dengan baik. Tujuan dari pengujian adalah untuk mendeteksi kesalahan
diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi.

9
2.2.4 Gambar Teknik
Proses produksi untuk membuat sebuah alat membutuhkan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1. Gambar Teknik
Gambar teknik adalah gambar yamg mempunyai skala ukuran dan
penjelasan tentang mesin atau alat yang akan dibuat, maka itu gambar teknik
adalah panduan atau hal penting untuk diamati sebelum melakukan
pembuatan alat atau mesin agar sesuai dengan yang dijelaskan dalam
gambar teknik tersebut.

Gambar 5 Gambar Teknik

2.3 Komponen Utama Mesin Secara Umum


Elemen mesin yang digunakan dalam membuat rancang bangun mesin press
santan ini adalah, adapun komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem Rangka
Rangka ini berfungsi sebagai tempat dimana semua komponen
diletakkan, komponen yang digunakan dalam membuat rancang bagun mesin
press santan yaitu menggunakan bahan baja biasa dengan alasan bahannnya
kuat mudah dicari dan tidak terlalu mahal tetapi memiliki daya topang yang
kuat.

10
Gambar 6 Sistem Rangka
2. Sistem Penggerak
Sistem penggerak adalah suatu mesin yang amat vital dalam proses
permesinan yang berhubungan dengan gaya mekanik yang bertujuan untuk
mendapat efek gerakkan pada suatu komponen yang diam dengan adanya
mesin penggerak maka komponen itu bekerja dengan semestinya. Adapun
secara umum pengklarifikasi mesin penggerak yaitu ada 2 mesin penggerak
listrik dan motor bakar.

Gambar 7 Sistem Penggerak Motor Listrik dan Motor Bensin


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, dan penyedot debu.

11
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam 3 kelompok :
a. Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energi
nya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsinya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotari
kilns, dan pompa displacement konstan.
b. Beban dengan torsi variabel, adalah dengan beban torsi yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi
variabel adalah pompa sentrifugal dan van(torsi bervariasi sebagai
kuadrat kecepatan).
c. Beban dengan energi konstan, adalah dengan beban torsi yang berubah
dan berbanding dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
3. Poros
Poros yaitu sebuah elemen mesin berbentuk silinder pejal berbentuk pejal
yang berfungsi sebagai tempat kedudukan elemen-elemen lain seperti pully,
sprocket, roda gigi, kopling dan juga berperan elemen sebagai elemen penerus
daya dan putaran dari mesin penggerak. Hampir semua mesin yang
menggunakan mekanisme bergerak atau berputar memiliki poros, dari yang
berukuran kecil hingga poros yang besar. Kemudian berdasarkan posisi dalam
mesin, poros bisa diletakan dalam arah vertikal ataupun horizontal. Heri
Sonawan, (2014). Macam – macam poros berdasarkan pembebanannya :
- Poros transmisi
Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami
beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada
shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai
dan lain-lain.

12
Gambar 8 Poros Transmisi
- Poros Gandar
Poros gandar merupakan poros yang dipasang antara roda-roda kereta
barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat
beban lentur.

Gambar 9 Poros Gandar

- Poros Spindle
Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatif pendek, misalnya
pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban
puntiran. Selain beban puntiran, poros spindel juga menerima beban
lentur. Poros spindle dapat digunakan secara efektif apabila deformasi
yang terjadi pada poros tersebut kecil.

13
Gambar 10 Poros Spindel

4. V-belt
Fungsi v-belt digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang
satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan
sama atau berbeda. Pully dan v-belt merupakan salah satu elemen mesin yang
berfungsi untuk mentransmisikan daya seperti halnya sproket rantai dan roda
gigi. Sularso, (1991)

Gambar 11 V-Belt

Keuntungan Memakai V-Belt yaitu:


V-Belt mempunyai kelebihan dari pada penggunakan rantai dan sproket.
Berikut ini adalah kelebihan yang dimiki oleh v-belt :

14
a. V-Belt digunakan untuk mentransmisi daya yang jaraknya relatif jauh.
b. Kecilnya faktor slip.
c. Mampu digunakan untuk putaran tinggi.
d. Dari segi harga v-belt relatif lebih murah dibanding dengan element
transmisi yang lain.
e. Sisitem operasi menggunakan v-belt tidak berisik (noise kecil)
dibandingkan dengan chain.
5. Bearing
Bearing adalah suatu elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus
dan aman. Pada mesin press santan ini menggunakan bearing dengan tipe
radial.
Untuk bearing dengan jenis bola mempunyai kemampuan untuk putaran
tinggi dan gesekan yang kecil. Bearing ini bisa mudah didapat dan mudah pula
dalam pemasangannya. Bearing mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sesuai
dengan kodenya dan mempunyai ukuran yang presisi.
Bearing ini dapat diklasifikasikan atas: Bearing Radial dan Bearing axial.
Menurut jenis elemen gelindingnya dibedakan atas bentuk bola dan rol.

1. Bearing axial : arah beban yang ditumpu adalah tegak lurus sumbu
poros.

Gambar 12 Bearing Axial

15
2. Bearing Radial : arah beban yang ditumpu sejajar dengan sumbu poros.

Gambar 13 Bearing
Radial Fungsi bearing pada umumnya yaitu:
a. Mengurangi gesekan, panas dan aus.
b. Menahan beban shaft dan machine.
c. Menahan radial load dan thrust load.
d. Menjaga toleransi kekencangan.
e. Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional.

6. Baut dan Mur


Baut dan mur adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah
satu ujungnya dibentuk kepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam) dan
ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat
digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak,
maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali.Bentuk
uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam)
sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat.

Gambar 14 Baut dan Mur

16
Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :
a. Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
b. Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d (tidak
seperti paku keling dibatasi maksimum 4d).
c. Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.

7. Pully
Pully digunakan untuk memindahkan daya dari satu poros ke poros yang
lain dengan alat bantu sabuk. Karena perbandingan kecepatan dan diameter
berbanding terbalik, maka pemilihan pully harus dilakukan dengan teliti agar
mendapatkan perbandingan kecepatan yang diinginkan. Diameter luar
digunakan untuk alur sabuk dan diameter dalam untuk penampang poros. Pada
umumnya bahan yang dipergunakan untuk pully adalah Besi tuang, Besi baja,
Baja press, dan Aluminium.

Gambar 15 Pully
Untuk pully dengan bahan besi mempunyai faktor gesekan dan
karakteristik pengausan yang baik. Puli yang terbuat dari baja press mempunyai
faktor gesekan yang kurang baik dan lebih mudah aus dibanding puli dari bahan
besi tuang.
a. Bentuk dan tipe pully
Pully yang dapat digunakan untuk sabuk penggerak dapat dibagi
dalambeberapa jenis tipe yaitu:
- Sheaves/V-pully
- Variabel Speed Pully
- Mi-Lock Pully
- Timing Pully

17
b. Pemakaian Pully
Pada umumnya pully dipakai untuk menggerakkan poros yang satu
denganporos yang lain dengan dibantu sabuk sebagai transmisi daya.
Disamping itu pully juga digunakan untuk meneruskan momen secara
efektif dengan jarak maksimal.Untuk menentukan diameter pully yang
akan digunakan harus diketahui putaranyangdiinginkan.
8. Gearbox
Gearbox adalah salah satu komponen utama motor yang disebut sebagai
sistem pemindah tenaga, gearbox berfungsi untuk memindahkan dan mengubah
tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel mesin
maupun gerakan feeding. Gearbox juga berfungsi untuk mengatur kecepatan
gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan
mundur.
Gearbox, mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1. Mengubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin
2. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip
3. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.

Gambar 16 Gear Box

18
2.4 Mekanisme Geometri ulir daya Poros Lurus
Ulir daya dengan konfigurasi poros lurus merupakan mekanisme yang
paling umum dipakai untuk alat press, karena proses pembuatannya mudah. Jarak
pitch dan diameter dasar ulir konstan seperti terlihat di dalam gambar.

Gambar 17 Geometri ulir poros lurus

2.4.1 Bahan teknik dan Teknologi Mekanik


Menurut Choudhuryet al (2001).Bahan teknik yang digunakan dalam
membuat mesin pembelah pinang yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a. Stainless Steel
Stainless steel adalah bahan yang banyak digunakan dalam industri,
terutama industri yang membuat inplan tulang, bahan ini salah satu jenis baja
yang tahan terhadap karat serta sifat mekanis yang baik. Bahan-bahan
pembuatan stainless steel adalah nikel murni, ferrokron (Fe-Cr),
ferromangan (Fe-Mg), Ferromangan (Fe-Mn), ferrosilicon (Fe-Si),
ferromolybden (Fe-Mo), dan scrap low carbon steel. (Suh,1998).
Tambunan dkk (2009), Suharno dan Kurniawan (2004) Mengatakan
bahan ferronickel banyak didaerah pomala sulawesi tenggara, sehingga
mereka melakukan percobaan membuat stainless steel dengan menggunakan
bahan baku tersebut. Hasil yang mereka dapatkan sama-sama kualitas
stainless steelnya lebih rendah dari pada stainless steel bahan baku impor.
Mereka mengatakan kualitas turun karena impurity (pengotor) yang tinngi
pada bagian bahan baku lokal.

19
Review dari Suh (1998) mengatakan bahan yang baik untuk bio
material adalah stainless steel, keramik dan polymer. Review ini bertujuan
untuk mengenal sifat bahan pengganti tulang yang bahannya banyak
ditemukan di indonesia sehingga menjadi wawasan untuk pembuatan tulang
implant buatan indonesia.

Gambar 18 Stainless Steel


b. Baja
Baja merupakan paduan yang sebagian besar terdiri dari unsur besi dan
karbon 0,2%-2,1% Sifat baja karbon dipengaruhi oleh presentase karbon dan
struktur mikro.Sedangkan struktur mikro pada baja karbon dengan campuran
unsur lain dalam baja dapat meningkatkan nilai kekerasan, tahan gores dan
tahan suhu

Gambar 19 Plat Baja

20
2.4.2 Teknologi Mekanik Yang Digunakan Dalam Merancang Mesin
1. Alat Perkakas
Alat Perkakas adalah alat yang dibutuhkan untuk melakukan
pembuatan, alat Ukur adalah alat yang digunakan untuk menentukan demensi
panjang dari benda yang diukur, yang mana alat ukur meliputi :
a. Mistar baja

Gambar 20 Mistar Baja

b. Mistar siku

Gambar 21 Mistar Siku


c. Meteran

Gambar 22 Meteran

21
d. Jangka sorong

Gambar 23 Jangka Sorong


2. Gerinda Potong
Mesin Gerinda adalah suatu alat ekonomis untuk menghasilkan bahan
dasar benda kerja dengan permukaan kasar maupun permukaan yang halus
untuk mendapatkan hasil dengan ketelitian yang tinggi.
Pada prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, pemolesan, maupun pemotongan.

Gambar 24 Gerinda Potong

3. Mesin Bubut
Pengertian Mesin Bubut Mesin Bubut adalah suatu mesin yang
umumnya terbuat dari logam, gunanya membentuk benda kerja dengan cara
mengayat, dengan gerakan utamanya berputar. Proses bubut adalah proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. (Sumber: Syamsudin, 1999).

22
Gambar 25 Mesin Bubut.

4. Mesin Bor
Prinsip kerja mesin bor duduk ini adalah memutar mata bor yang
mempunyai alur puntir (twist) atau yang digenggam oleh cak (Chuck) yang
sudah terpasang di poros spindel yang bisa digerakkan turun atau naik untuk
mengumpankan mata bor sistem duduk ini ke bahan yang akan dibuat lubang.
Kinerja mesin bor duduk ini memakai daya motor listrik dan kemudian
ditransmisikan dengan memakai hubungan pully dan sabuk, kemudian daya
biasanya akan diteruskan ke dalam mata mesin bor duduk.

Gambar 26 Mesin Bor.

23
5. Las Busur Listrik
Las busur listrik elektroda terlindung atau lebih dikenal dengan SMAW
(Shielded Metal Arc Welding) merupakan pengelasan menggunakan busur
nyala listrik sebagai panas pencair logam.Busur listrik terbentuk diantara
elektroda terlindung. Karena panas dari busur listrik maka logam induk dan
ujung elektroda mencair dan membeku bersama
Proses pemindahan logam elektroda terjadi pada saat ujung elektroda
mencair dan membentuk butir-butir yang terbawa arus busur listrik yang
terjadi. Bila digunakan arus listrik besar maka butiran logam cair yang
terbawa menjadi halus dan sebaliknya bila arus kecil maka butirannya
menjadi besar.Wiryosumarto, (2004).

Gambar 27 Mesin Las Listrik

24
BAB III
RANCANG BANGUN

3.1 Flow Chart Mesin Pemeras Santan

Mulai

Menentukan Tema

Studi Literatue Dan lapangan

Perancangan Mesin Press Santan

Persiapan Alat Dan Bahan

Rancang Bangun

Tidak Pengujian
Alat

YA

Hasil Dan Pembahasan

Selesai

Gambar 28 Flow Chart

25
3.2 Deskripsi / Penjelasan
Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan di dalam diagram alir
metodologi :
1. Menentukan Tema
Hal yang paling utama yang harus ditentukan adalah tema dari
rancangan yang akan dibuat. Tema ini akan mewakili pikiran utama ke arah
mana alat proyek akhir ini akan dibuat. Dalam perancangan laporan proyek
akhir ini tema yang diambil yaitu “Mesin Press Santan Skala Rumah Tangga”.

2. Studi Literature dan Studi Lapangan


Studi literature dilakukan untuk mendapatkan landasan teori sebagai
acuan dalam analisis kasus. Dasar-dasar teori tersebut diperoleh dari jurnal-
jurnal nasional, laporan proyek akhir sebelumnya, buku-buku serta bacaan-
bacaan lain yang berhubungan dengan tema laporan proyek akhir ini.
Sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran dan wawasan dalam
pembuatan laporan proyek akhir tentang mesin press santan.
Studi lapangan dilakukan dengan cara menganalisa dan melihat mesin
press santan yang sudah ada, guna mendapatkan masukan dan melihat
langsung proses pengepressan kelapa sampai menjadi santan pada mesin press
santan.

3. Analisa
Melakukan analisa mesin press santan, dari mulai parutan kelapa
dimasukan ke mesin press santan sampai terjadinya penggepressan kelapa
menjadi santan.
a. Mengamati dari mulai proses kerja mesin press santan
b. Mengamati mekanisme ulir pada screw press
c. Mengamati bagaimana pengepressan, saringan pada santan sampai pada
pembuangan sisa hasil dari pengepressan, dan air santan keluar.

26
4. Perancangan Mesin Press Santan
Perancangan adalah untuk membuat sebuah gambaran dan spesifikasi
mesin yang akan dibuat berupa screw dan saringan pada santan. Perancanaan
dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi perancangan sistem (system
flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem.

5. Persiapan Alat Dan Bahan


Persiapan alat untuk membuat mesin press santan harus
memperhatikan ketersediaan alat supaya tidak ada kendala dalam melakukan
perakitan dan pembuatan mesin tersebut. Alat yang perlu dipersiapan seperti
mesin las, gerinda potong, alat ukur, mesin bor, dan lain lain.
Bahan yang digunakan untuk dalam melakukan perakitan ataupun
pembuatan alat sangatlah penting untuk memperhitungkan bahan yang akan
digunakan. Bahan yang perlu disiapkan dalam pembuatan dan perakitan
mesin press santan adalah as poros stainless, plat stainless, motor listrik,
gearbox, bearing, dan lain-lain.

6. Rancang Bangun
Rancang Bangun yaitu membuat gambar kerja dan menentukan
tahapan-tahapan dalam proses pembuatan mesin dan penentuan bahan serta
metode kerja.
Tahapan yang dilakukan adalah pengukuran bahan, pemotongan
bahan, pembentukan bahan.
a. Pengukuran dilakukan untuk menentukan panjang besi yang ingin
dipotong.
b. Pemotongan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang telah diukur.
c. Pembentukan bahan yaitu membentuk Platstainless untuk saluran masuk
dan keluar santan dan ampas, sesuai dengan ukuran, dan juga seperti
pembentukan platstainless.

27
d. Proses perakitan semua komponen
Perakitan adalah proses menyatukan semua bahan dan komponen
menjadi satu-kesatuan yang utuh, yang mana telah dikumpulkan dari tahapan
penyiapan-penyiapan komponen seluruh mesin press santan. Tahap
penyatuan atau perakitan ini ada yang melalui tahapan pengelasan dan ada
juga yang penyatuan dengan sistem baut tergantung dengan kebutuhan yang
diinginkan.
7. Uji Coba Alat
Uji coba mesin press santan yaitu, motor listrik hidup, V-belt berputar,
Bearingberputar, screw/poros berputar dan hasil dari pengepressan dapat
sempurna
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Waktu Dan Tempat
Pembuatan alat pemeras santan dilakukan selama 1 bulan terhitung sejak
bulan juli sampai dengan bulan Agustus tahun 2020, perakitan dilakukan di
bengkel mesin Politeknik Jambi.

3.3.2 Persiapan Alat Kerja Dan Bahan


Alat yang perlu dipersiapan adalah seperti mesin bubut, alat ukur, gerinda
potong, mesin bor, las listrik, serta alat pelindung diri seperti wearpack, topeng
las, sarung tangan, kaca mata, dan lain-lain.

Tabel 1 Persiapan Alat Kerja

Mesin Perkakas

No. Alat Yang Digunakan Spesifikasi Jumlah

1 Mesin Las 1 buah


2 Mesin Bubut 1 buah

Perkakas Tangan Dan Tool


1 Ragum Duduk 1 buah

28
2 Gerinda 2 buah
3 Mesin Bor 1 buah
4 Palu 2 buah
5 Sarung Tangan 4 pasang
6 Kaca Mata Las 4 buah
Alat Ukur
1 Mistar Baja 1 buah
2 Jangka sorong 1 buah
3 Pengaris Siku 1 buah

Berikut bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan dan perakitan


mesin pemeras santan kelapa dan spesifikasinya diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan

No. Bahan Yang Digunakan Spesifikasi Jumlah

1 Hollow Besi 2 batang

2 Plate stainless steel 1 lembar

3 Poros Stainless Steel 1 batang

4 Gearbox 1:30 1 Buah

5 Roda Hidup 4 Inchi 4 Roda

6 Bearing NTN 4 Buah

7 Mur dan Baut Stainless, 13.14mm 10

8 V-Belt 1 Buah

29
9 Pully 1 Buah

10 Motor Listrik 1 Phase, 1400 rpm 1 Buah

11 Skalar On/Off Fush Botton 1 Buah

Bahan Bentuk Pengerjaan


1 Elektroda Secukupnya

2 Mata Gerinda Secukupnya

3 Baut dan Mur Secukupnya

Bahan Atau Komponen Perlengkapan


1 Thiner 2 kaleng

2 Amplas Ecoline 1 lembar

3 Cat Foxy Nippe2000 1 kaleng

4 Cat Biru Nippe2000 2 Kaleng

3.3.3 Desain Analisa Dan Perancangan Mesin Pemeras Santan


Analisa dan perancangan adalah suatu usaha untuk mengamati secara
detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen
pembentuknya atau penyusunya untuk di kaji lebih lanjut dengan analisa yang
mana analisa tersebut dilakukan dengan mempelajari literature yang sudah ada
dan mencari teori-teori yang sudah ada maupun melihat secara langsung prinsip
kerja mesin press santan
Berikut ini adalah bentuk desain dan perancangan dua model sistem mesin
press santan.
1. Desain Rancang Bangun Mesin Pemeras Santan
Dalam perencanaan rancang bangun mesin press santan yang sangat perlu di
perhatikan yaitu jenis alat dan bahan yang digunakan. Dalam perancangan alat
pembelah buah pinang, agar aman saat digunakan untuk itu perlu penempatan

30
komponen dan perencanaan yang tepat. Penempatan setiap komponen harus
sesuai dengan fungsinya agar alat tersebut aman saat digunakan. Berikut ini
adalah bentuk desain perencanaan alat mesin press santan.

Gambar 29 Rancang Bangun 3D Mesin Pemeras Santan Tampak Depan

Gambar 30 Rancang Bangun 3D Mesin Pemeras Santan Tampak Atas

3.3.4 Tahapan Persiapan Komponen Mesin Pemeras Santan


Perakitan bahan merupakan proses terakhir, dimana penempatan
semua komponen dan dilakukan pengelasan, dan pembautan.
Adapun tahapan proses pembuatanmesin press santan antara lain sebagai
berikut :

31
1. Menyiapkan desain alat, bentuk, ukuran, dan susunan.
2. Menyiapkan bahan-bahan yang telah direncanakan.
3. Menentukan ukuran panjang, lebar, dan ketebalan bahan yang digunakan
untuk membuat tiang penyangga, poros, screw ulir, saringan santan, desain
gambar, saluran masuk dan saluran keluar.
4. Memotong dan membentuk bahan-bahan yang telah direncanakan sesuai
dengan desain alat yang telah di dibuat.
5. Melakukan proses pembubutan, proses ini bertujuan untuk membuat
bagian poros pada ulir press santan dan saringan santan.
6. Melakukan proses perencanaan penempatan bahan pada alat sesuai desain.
7. Melaksanakan proses perakitan.
8. Melakukan proses pengelasan pada tiang, kedudukan motor, pengelasan
saluran masuk dan keluar, dan tempat benda uji.
9. Melakukan uji coba.
10. Pengecekan kembali.
11. Pengecatan.
12. Selesai

3.3.5 Tahapan Pembuatan Saluran Masuk, Keluar Santan dan Ampas


1. Langkah-langkah pada pembuatan corong saluran masuk, sebagai berikut:
a. Merancang bentuk Plat Stainless yang akan dibuat
b. Digambar dan tentukan ukurannya 150mm dan 170mm Plat Stainless
c. Pilih bahan yang akan digunakan untuk pembuatan Corong Saluran
masuk, santan dan ampas.
d. Lakukan pengukuran yang sudah ditentukan pada gambar teknik.
e. Potong Plat Stainless tersebut sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan pada gambar teknik.
f. Setelah dipotong dan dibentuk ukuran nya lakukan perancangan
saluran masuk tersebut.

32
100

Gambar 31. Rancang Bangun 2D Corong Masuk Santan Kelapa

2. Langkah-langkah pembuatan saluran keluar santan dan ampas, sebagai


berikut:
a. Merancang bentuk Plat Stainless yang akan dibuat
b. Digambar dan tentukan ukuran Plat Stainless
c. Pilih bahan yang akan digunakan untuk pembuatan Saluran keluar
santan dan ampas.
d. Lakukan pengukuran yang sudah ditentukan pada gambar teknik.
e. Potong Plat Stainless tersebut sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan pada gambar teknik.
f. Setelah dipotong dan dibentuk ukuran nya lakukan perancangan saluran
keluar santan dan ampas tersebut.

33
Gambar 32 Rancang Bangun 2D Saluran keluar santan

Gambar 33 Rancang Bangun 2D Saluran Keluar Ampas

34
3.3.6 Perakitan Semua Komponen Mesin Pemeras Santan
Perakitan adalah proses menyatukan semua bahan dan komponen menjadi
satu-kesatuan yang utuh, yang mana telah dikumpulkan dari tahapan penyiapan-
penyiapan komponen seluruh mesin press santan. Tahap penyatuan atau merakit
ini ada yang melalui tahap pengelasan dan ada juga yang penyatuan dengan sistem
baut tergantung dengan kebutuhan yang diinginkan.

3.3.7 Pengecekan Pada Semua Komponen


1. Pengecekan Pada Semua Komponen
Pengecekan adalah pemeriksaan semua komponen yang telah terpasang pada
mesin pembelah buah pinang agar tidak ada komponen yang ketinggalan atau
baru ada yang dipasang agar tidak ada kesalahan pada mesin saat digunakan
dalam proses pengoperasian maupun pengujian alat.

a. Pengecekan adalah pemeriksaan semua komponen pada mesin apakah


semua telah terpasang pada tempat dan fungsinya masing masing atau ada
komponen yang ketinggalan dan belum terpasang agar tidak ada kesalahan
pada mesin saat digunakan dalam proses.

Table 3 Pengujian Fungsi Alat


Berfungsi
No Nama Komponen
Ya Tidak
1 Motor Listrik
2 Bearing

3 V-Belt

4 Gear

5 Pully
6 Saklar On/Off
7 Gearbox

35
2. Pengujian Alat
Pengujian atau percobaan terhadap alat yang dilakukan untuk melakukan
penilaian terhadap alat tersebut berjalan dengan baik atau tidak.

Tabel 4 Mesin Press Santan


No Parutan Kelapa Sempurna Cacat Waktu
1 Parutan kelapa 2 kg
2 Parutan Kelapa 1,5 kg

36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perancangan Mesin Pemeras Santan Kelapa


Di dalam pembuatan corong saluran masuk dan saluran keluar dibutuhkan
bahan Plat stainless steel yang masih utuh lalu diukur sesuai dengan ukuran yang
dibutuh kan menggunakan roll meter, setelah semua ukuran stain less steel telah
ditentukan kemudian potong plat sesuai pola yang ditentukan mengunakan mesin
gerinda tangan. Proses pembuatan saluran masuk, saluran keluar santan dan
ampas tertera seperti berikut ini :

Gambar 34. Plat stainless steel

Dalam proses pengerjaan ini penulis harus melakukan beberapa langkah-


langkah yang perlu dikerjakan yaitu sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan
Sebelum memulai suatu pekerjaan sebaiknya pekerja harus
mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan hal ini bertujuan untuk
mempermudah pekerja membuat saluran masuk penutup keluar santan dan
ampas.

37
2. Memperhatikan gambar desain
Sebelum memulai pekerjaan sebaiknya pekerja memperhatikan
gambar desain terlebih dahulu hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
pada saat proses pengukuran dan pemotongan bahan.
3. Pengukuran bahan
Dalam hal ini penulis perlu ketelitian dan ke seriusan untuk
mengukur plat stainlesssteel tersebut yang akan dipotong, jika kurang teliti
dalam melakukan pemotongan akan membuang bahan kerja dengan sia-sia.
4. Pemotongan bahan
Dalam melakukan pemotongan plat stainless steel sebaiknya baik
nya pekerja menggunakan penggores untuk menandai ukuran plat yang
sudah ditentukan, dan juga pekerja dibutuhkan ketelitian agar tidak terjadi
kesalahan pada pemotongan bahan tersebut.

4.1.1 Corong Saluran Masuk Kelapa


Corong saluran masuk kelapa merupakansuatu alat yang berfungsi sebagai
tempat masuk nya buah kelapa yang sudah diparut lalu dimasukan ke dalam
corong yang telah dipasangkan. Di dalam pembuatan corong masuk kelapa
dibutuhkan bahan Plat Stainless steel sesuai ukuran yang dibutuh kan
menggunakan roll meter, setelah semua ukuran corong masuk telah ditentukan
kemudian potong plat sesuai pola yang ditentukan menggunakan gerinda tangan.
Proses pembuatan corong saluran masuk penutup tertera seperti berikut ini :
170 mm 170 mm

150mm
Ket: Corongtersebutdibagi
menjadi 4 bagian.

Ket: Dan untukdibagian


ujungcorong
120mm
berukuran 100mm x4

38
a. Yang pertama dilakukan adalah menyediakan plat stainless steel utuh yang
telah dipotong terlebih dahulu, lalu kemudian digambar dengan menggunakan
penggores dibagi menjadi 4 bagian untuk saluran masuk, setelah itu sesudah
dibagi menjadi 4 bagian kemudian lanjut dengan melakukan pemotongan
yang telah digambar dengan bentuk trafesium, dengan ukuran lebar atas
170mm berjumlah 4 macam yang sama dan untuk lebar bawah 100 mm
dengan ukuran tinggi 150mm.
b. Dan untuk dibagian ujung corong tersebut hanya saja dengan melipat plat
yang telah dibagi 4 dengan ukuran ujung corong 100mm kemudian ditekuk
menjadi 4 bagian berbentuk kubus, dan tinggi yang diperlukan berukuran
120mm dan lebar 100mm.
c. Merakit plat stainless steel tersebut sesuai dengan gambar yang ditentukan
dan juga menggunakan pengelasan untuk menitik dibagian corong plat stain
less steel tersebut supaya dapat terbentuk seperti gambar dibawah ini.

Gambar 35.Corong saluran masuk

39
4.1.2 Saluran Keluar Santan
Tahap pembuatan saluran keluar santan ada dua tahap pembuatan yaitu:
190mm
190mm

135mm

270mm
120mm

135mm

35mm 120mm 35mm

a. Pemotongan Plat stainless steel dengan ukuran panjang 270mm,


dengan ukuran lebar yang diperlukan dibagian ujung corong adalah
120mm. Setelah semua dipotong semua sisi bagian terpotong
kemudian ditekuk dengan ukuran 190mm dan diratakan kembali untuk
mendapatkan ukuran yang sama sesuai dengan yang diinginkan. Dan
juga pada gambar diatas ada gambaran cara pemotongan dan di tandai
dengan garis tebal untuk pemotongan plat, dan untuk garis tipis untuk
ditekuk pada bagian plat.
b. Proses pembuatan saluran keluar santan dilakukan dengan cara proses
pemotongan plat yang sudah diukur terlebih dahulu dan juga proses
melakukan penekukan pada plat stainless dengan bantalan besi siku
padat terhadap plat tersebut dan juga melakukan pengikat pada setiap
sudut saluran keluar santan menggunakan paku rivet.

40
Gambar 36. Saluran Keluar Santan

4.1.3 Saluran Keluar Ampas


Tahap pembuatan saluran keluar ampas ada dua tahap pembuatan yaitu:

60mm

280mm
240mm

190mm
60mm 60mm

a. Yang pertama dilakukan adalah menyediakan plat stain less utuh yang
telah dipotong terlebih dahulu lalu kemudian digambar dengan
menggunakan penggores. Lalu melakukan pemotongan kembali yang telah
digambar dengan ukuran panjang 280mm, dengan ukuran lebar yang
diperlukan adalah 190mm. Setelah semua dipotong dan bagian yang
terpotong dilakukan dengan ditekuk dengan menggunakan bantalan besi
siku padat dengan ukuran 60mm. Dan juga pada gambar diatas ada

41
gambaran cara pemotongan dan di tandai dengan garis tebal untuk
pemotongan plat, dan untuk garis tipis untuk ditekuk pada bagian plat.
b. Proses pembuatan saluran keluar ampas dilakukan dengan cara proses
pemotongan plat yang sudah diukur terlebih dahulu dan juga proses
ditekuk pada plat stainless dengan bantalan besi siku padat terhadap plat
tersebut dan juga melakukan pengikat pada setiap sudut saluran keluar
santan menggunakan paku rivet.

Gambar 37. Saluran Keluar Ampas

4.1.4 Pembuatan Penampung Saluran Santan


Tahap-tahapan pembuatan penampung saluran santan yaitu:
1. Pemotongan besi plat siku
2. Pengukuran besi plat siku
3. Ukuran 270mm
4. Pengelasan besi plat siku dengan rangka
5. Menyediakan besi plat
6. Memotong plat tersebut dengan ukuran 270mm
7. Melakukan pengelasan dengan besi siku yang sudah ditempelkan
dirangka
8. Selesai

42
Gambar 38. Penampung Saluran Santan

4.1.5 Tahap Pembuatan Penampung Saluran Ampas


Begitu juga selanjutnya sama dengan pembuatan penampung saluran
santan.
Tahap-tahapan pembuatan penampung saluran Ampas yaitu:
1. Pemotongan besi plat siku
2. Pengukuran besi plat siku
3. Ukuran 260mm
4. Pengelasan besi plat siku dengan rangka
5. Menyediakan besi plat
6. Memotong plat tersebut dengan ukuran 260mm
7. Melakukan pengelasan dengan besi siku yang sudah ditempel kan
dirangka
8. Selesai

43
Gambar 39. Kedudukan Penampung Ampas

4.1.6 Perakitan dan Hasil Jadi Rancang Bangun Dari Mesin Pemeras
Santan
1. Perakitan corong saluran masuk kelapa dimasukan keujung bagian atas
screw press
2. Perakitan saluran keluar santan dibagian bawah tengah saringan screw
press dan pasang pada bagian rangka bawah kedudukan screw press
menggunakan paku rivet.
3. Dan juga untuk perakitan saluran keluar ampas di pasang pada bagian
rangka ujung ulir poros screw press dan juga menggunakan paku rivet.
Hasil dari akhir proses perakitan mesin press santan kami tunjukan
pada gambar 40 sebagai berikut:

44
Gambar 40 Mesin pemeras santan kelapa

4.2 Prosedur Pengoprasian Mesin


Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengoperasikan mesin
press santan ini sebagai berikut :
1. Siapkan bahan uji seperti parutan kelapa.
2. Lakukanlah penyetelanpress santan untuk mendapatkan hasil pengepressan
yang baik.
3. Lakukan proses penghidupan mesin.
4. Lakukan pengisian parutan kelapa kedalam bak penampungan (jangan mengisi
bak penampungan terlebih dahulu sebelum mesin dihidupkan).
5. Tampung hasil pengepressan yaitu air santan dan ampas kelapa parutan.
6. Lihat hasil pengepressan/ampas santan apakah masih basah atau kering .
7. Ambil data pengujian.
8. Selesai matikan kembali mesin.

4.3 Uji Kinerja


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa semua komponen
komponen berada dalam fungsi yang baik pada saat pengoperasiannya. Serta
menganalisa kekurangan atau kesalahan dalam penyetelan alat.

45
1. Persiapan uji kinerja
Persiapan awal yang dilakukan adalah mempersiapakan mesin, ember
penampung santan, dan parutan kelapa.
2. Pelaksanaan dan hasil uji kinerja
Setelah persiapan selesai kemudian parutan kelapa dimasukan kedalam
bak penampung, waktu yang dibutuhkan untuk mengepress 1,5 Kg parutan
kelapa sekitar ±16 menit. Uji kinerja dilakukan sebanyak dua kali dengan
hasil sebagai berikut :
a. Uji kinerja pertama
Setelah mesin dihidupkan dan parutan kelapa dimasukkan kinerja
mesin ini dalam pengepressan sempurna, karena hasil dari pengepressan
santan dan ampas dapat keluar terutama pada santan.

4.4 Pengujian
1. Pengecekan Pada Semua Komponen
Pengecekan adalah pemeriksaan semua komponen yang telah terpasang
pada mesin press santan agar tidak ada komponen yang ketinggalan atau baru
ada yang dipasang agar tidak ada kesalahan pada mesin saat digunakan dalam
proses pengoperasian maupun pengujian alat.

Table 5 Pengujian Fungsi Alat


No Berfungsi
Nama Komponen Ya Tidak
1 Motor Listrik 


2 Pully
3 V-belt 

4 Gearbox 

5 Poros 

6 Bearing 


7 Saklar On/Off

46
2. Pengujian Alat
Pengujian atau percobaan terhadap alat yang dilakukan untuk melakukan
penilaian terhadap alat tersebut berjalan dengan baik atau tidak.

Tabel 6 Mesin Press Santan


No Parutan Kelapa Santan Ampas Waktu
1 Parutan kelapa 1,5 kg 0,9 kg 0,5kg 16 Menit
2 Parutan Kelapa 2 kg 1,6 kg 0,7 kg 23 Menit

4.5 Hasil Pengujian


Hasil dari pengujian mesin press santan dapat kita lihat bahwa pada
parutan kelapa dengan berat 1,5 kg dapat menghasilkan santan dengan sebanyak
0,9kg, dan sisa ampas dalam pengepressan seberat 0,5kg, dengan waktu
penggepressan selama 16 menit.
Pada pengujian ke-2 dengan berat parutan kelapa seberat 3 kg, dapat
menghasilkan air santan sebanyak 1,6 kg, sisa ampas dengan berat 0,7kg, dalam
waktu pengepressan selama 23 menit.
Sebagai perbandiangan dengan mesin press santan yang sudah ada
berdasarkan hasil wawancara yang sudah kami lakukan Di lokasi Simpang Rimbo
yaitu pada parutan kelapa dengan berat 3 kg dapat menghasilkan santan dengan
sebanyak 1,5 kg, dan sisa ampas setelah pengepresan yaitu 0,7 kg, dan juga waktu
dalam proses pengepresan hanya 2 menit.

47
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Selesainya rancang bangun mesin press santan kelapa dengan pengujian
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dalam membuat rancang bangun saluran masuk, penutup, saluran keluar santan
dan ampas yang perlu diperhatikan adalah mengetahui apa saja komponen-
komponen yang akan digunakan dan apa saja yang harus disiapkan dalam
membuat mesin press santan kelapa seperti besi, plat stain less steel, pully, dan
gearbox.Dari hasil rancang bangun saluran masuk penutup, keluar santan dan
ampas berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala/kerusakan. Dan pembuatan
saluran masuk penutup keluar santan dan ampas proses pembuatannya adalah
dengan cara menggambar corong saluran masuk terlebih dahulu lalu kemudian
memotong plat stain less tersebut dengan bentuk trafesium kemudian perakitan
dengan cara pengelasan dan ditekuk, sama dengan pembuatan saluran keluar
santan dan ampas, perakitannya hanya dengan pemotongan, ditekuk dan
menggunakan paku rivet

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam setiap rancang bangun harus dimulai dengan membuat gambar kerja dan
proses pengerjaannya harus lengkap.
2. Dalam membuat casing mesin press santan kelapa tidak perlu semua dibuat,
untuk mengurangi kemungkinan getaran pada mesin press santan kelapa.

48
L
A
M
P
I
R
A
N

Anda mungkin juga menyukai