OLEH:
BONARDO PERJUANGAN SARAGIH 170621401065
POLITEKNIK JAMBI
2020
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala Puji Yukur hanya bagi mu Tuhan Yesus Kristus. Berkat dan Kasihmu
telah memberikan ku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu. Atas karunia
serta kemudahan yang engkau berikan akhitnya Proyek Akhir ini dapat
terselesaikan, terima kasih banyak Tuhan karena telah menghadirkan orang-
orang berarti disekeliling saya. Yang slalu memberikan semangat dan doa.
Sehingga proyek akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Untuk karya yang sederhana ini, maka saya persembahkan untuk..
Bapak dan mamak tersayang dan tercinta. Tiada kata yang bisa menggantikan
segala pengorbanan, usaha, semangat dan juga doa yang telah dicurahkan
untuk penyelesaian Proyek Akhir ini. Sehingga saya dapat menggapai cita-
cita.
Kakak saya dan saudara-saudara saya yang lainnya terima kasih atas
dukungan yang telah memberikan saya semangat dan doa yang pada
akhihrnya saya dapat menyelesaikan karya yang sederhana ini.
Bapak Sepriyanto selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin sekaligus juga
untuk Dosen Pembimbing 1, Bapak Ari Kurniawan dan dosen
pembimbing 2 Bapak Dhany Riswandi Terimakasih atas
bantuannya, nasehatnya, dan ilmunya yang selama ini dilimpahkan
kepada saya dengan rasa tulus dan iklas.
Untuk Sahabatku dan seluruh teman-teman seperjuangan prodi Teknik Mesin
angkatan 2017 yang selalu support. Terima Kasih untuk doa, semangat, dan
dukungan luar biasa kalian, sampai saya bisa menyelesaikan Proywk Akhir
ini dengan baik.
MOTTO
”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur”. (Filipi 4:6)
ABSTRACT
Jambi province is one of the coconut producing regions that has considerable development
potential. In everday life the machine is very useful to simplify and improve the desired quality. To
get coconut milk, there are still many who use traditional methods, namely by squeezing directly by
hand, this method is considered very inefficient. With the development of coconut milk extractor
machines at this time there are already but large scale and veryexpensive prices. Therefore i made a
small-scale screw type coconut milk press machine with a low price. The screw mechanism will
produce a compressive force to push and press the grated coconut so that the coconut milk and pulp
will come out continuously. The design includes the design and manufacture of main components
namely the screw shaft, filter tubes, and is equipped with an electric motor, gearbox, pully, and v-belt
and coconut milk inlet cover and pulp.
Key words : Design and build the inlet, outlet of coconut milk and dregs.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasihnya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Proyek Akhir yang Berjudul “Rancang Bangun Saluran
Masuk, Saluran Keluar Santan dan Ampas Skala Rumah Tangga”.
Penulis menyadari bahwa Laporan Proyek Akhir ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Laporan Proyek
Akhir ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Heri Iqbal, ST. Selaku Ketua Yayasan Bagimu Negeri.
2. Ibu Ir. Hilda Porawati, M.T. selaku Direktur Politeknik Jambi.
3. Bapak Sepdian, S,T, M.T. selaku Wakil Direktur I Politeknik Jambi.
4. Ibu Pramesti Nurul Adinda, SE. selaku Wakil Direktur II Politeknik Jambi.
5. Bapak Darmuji Jais, S.Ag, M.Pd selaku Wakil Direktur III Politeknik Jambi.
6. Bapak Sepriyanto,ST,MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
7. Bapak Ari Kurniawan, ST, M.Kom Selaku Pembimbing I
8. Bapak Dhany Ruswandi, ST Selaku Pembimbing II
9. Para dosen dan staf Karyawan Politeknik Jambi
10. Orang tua dan saudara terima kasih atas doa dukungan moral dan materinya
11. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2017 Politeknik Jambi terutama rekan program
studi Teknik Mesin yang selalu memberikan semangat, motivasi, serta dorongan kepada
penulis.
Penulis menyadari, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
Laporan Proyek Akhir ini. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
sempurnya laporan ini
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
LEMBAR PERSEMBAHAN.......................................................................................iii
ABSTRAK...................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................x
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRASI................................................................xi
1
rangka kedudukan motor dan poros pemeras, setelah itu rancang bangun poros
pemeras dan saringan pemeras. Dan oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk
memberikan solusi kepada pengguna Mesin Pemeras santanuntuk menggunakan
corong saluran masuk, keluar santan dan ampas dengan memakai plat Stainless
Steel supaya tidak terjadi nya karatan pada corong saluran masuk santan kelapa.
Maka dari itu sangat tertarik penulis untuk membuatRancang Bangun Saluran
Masuk, penutup, saluran keluar santan dan ampas, pada mesin pemeras santan
skala Rumah Tangga sistem (screw press) dan tenaga penggerak berupa motor
listrik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.3 Perancangan Mesin Pemeras Santan dengan Sistem Rotari Kapasitas
281.448 Liter/Jam
Mesin ini dirancang berdasarkan sistem rotari dengan daya 1450rpm motor
listrik menggunakan transmisi pully belt dan gearbox. Mesin ini memiliki
kapasitas produksi 720 liter/jam kelapa parut dan 281.448 liter/jam santan kental,
yang memiliki kualitas yang sama (warna bau dan tekstur) seperti diperas secara
manual. Mesin pemeras kelapa parut sistem rotari telah didesain kan, serta dapat
digunakan dengan baik untuk memeras kelapa parut, singkong, dan bahan
makanan lainnya. Mesin digerakan oleh motor listrik 1 Hp dimana transmisi
putaran menggunakan 2 tingkat transmis, yaitu sabuk pully dan gearbox. (Ir.
Soegitamo Rahardjo, Asep M. Tohir, Faculty of Engineering, University
Muhammadiyah Jakarta).
4
Gambar 1 Tanaman Kelapa
5
Macam-macam tipe mesin pemeras santan yaitu:
1. Pemerasan santan secara tradisional
Pemerasan santan pertama masih secara manual menggunakan
tangan beserta alatnya dan saringan untuk memisahkan ampas kelapa
dengan santan, tetapi metode ini tidak memproduksi hasil yang banyak
metode tersebut tidak efisien dan ampas masih tercampur dengan hasil
santan.
6
Gambar 3 Alat pemerasan santan sistem hidrolik.
7
Gambar 4 Mesin Press Santan Sistem Screw
8
b. Mengukur
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengindentifikasi
besar kecilnya obyek atau gejala pengukuran dapat dilakukan menggunakan
alat-alat yang standar dan menggunakan alat-alat yang tidak standar.
c. Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan didalam merencanakan suatu alat perlu sekali
memperhitungkan dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan, apakah
bahan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan baik itu secara dimensi ukuran
ataupun secara sifat dan karakteristik bahan yang akan digunakan berdasarkan
pemilihan bahan yang sesuai maka akan sangat menunjang keberhasilan.
d. Merangkai mesin
Merangkai yaitu menyatukan semua komponen alat menjadi satu mesin
yang utuh. Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa
bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi
tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan
berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara secara sempurna. Perakitan
merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya,
misalnya proses pemesinan (bubut, bor, dan gerinda) dan pengelasan yang
sebagian pelaksanaanya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam
perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur. Metode perakitan dalam
produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-
lain dalam urutan rangkaian proses produksi.
e. Pengujian Alat
Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk apakah semua fungsi sistem
bekerja dengan baik. Tujuan dari pengujian adalah untuk mendeteksi kesalahan
diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi.
9
2.2.4 Gambar Teknik
Proses produksi untuk membuat sebuah alat membutuhkan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1. Gambar Teknik
Gambar teknik adalah gambar yamg mempunyai skala ukuran dan
penjelasan tentang mesin atau alat yang akan dibuat, maka itu gambar teknik
adalah panduan atau hal penting untuk diamati sebelum melakukan
pembuatan alat atau mesin agar sesuai dengan yang dijelaskan dalam
gambar teknik tersebut.
10
Gambar 6 Sistem Rangka
2. Sistem Penggerak
Sistem penggerak adalah suatu mesin yang amat vital dalam proses
permesinan yang berhubungan dengan gaya mekanik yang bertujuan untuk
mendapat efek gerakkan pada suatu komponen yang diam dengan adanya
mesin penggerak maka komponen itu bekerja dengan semestinya. Adapun
secara umum pengklarifikasi mesin penggerak yaitu ada 2 mesin penggerak
listrik dan motor bakar.
11
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam 3 kelompok :
a. Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energi
nya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsinya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotari
kilns, dan pompa displacement konstan.
b. Beban dengan torsi variabel, adalah dengan beban torsi yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi
variabel adalah pompa sentrifugal dan van(torsi bervariasi sebagai
kuadrat kecepatan).
c. Beban dengan energi konstan, adalah dengan beban torsi yang berubah
dan berbanding dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
3. Poros
Poros yaitu sebuah elemen mesin berbentuk silinder pejal berbentuk pejal
yang berfungsi sebagai tempat kedudukan elemen-elemen lain seperti pully,
sprocket, roda gigi, kopling dan juga berperan elemen sebagai elemen penerus
daya dan putaran dari mesin penggerak. Hampir semua mesin yang
menggunakan mekanisme bergerak atau berputar memiliki poros, dari yang
berukuran kecil hingga poros yang besar. Kemudian berdasarkan posisi dalam
mesin, poros bisa diletakan dalam arah vertikal ataupun horizontal. Heri
Sonawan, (2014). Macam – macam poros berdasarkan pembebanannya :
- Poros transmisi
Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami
beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada
shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai
dan lain-lain.
12
Gambar 8 Poros Transmisi
- Poros Gandar
Poros gandar merupakan poros yang dipasang antara roda-roda kereta
barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat
beban lentur.
- Poros Spindle
Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatif pendek, misalnya
pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban
puntiran. Selain beban puntiran, poros spindel juga menerima beban
lentur. Poros spindle dapat digunakan secara efektif apabila deformasi
yang terjadi pada poros tersebut kecil.
13
Gambar 10 Poros Spindel
4. V-belt
Fungsi v-belt digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang
satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan
sama atau berbeda. Pully dan v-belt merupakan salah satu elemen mesin yang
berfungsi untuk mentransmisikan daya seperti halnya sproket rantai dan roda
gigi. Sularso, (1991)
Gambar 11 V-Belt
14
a. V-Belt digunakan untuk mentransmisi daya yang jaraknya relatif jauh.
b. Kecilnya faktor slip.
c. Mampu digunakan untuk putaran tinggi.
d. Dari segi harga v-belt relatif lebih murah dibanding dengan element
transmisi yang lain.
e. Sisitem operasi menggunakan v-belt tidak berisik (noise kecil)
dibandingkan dengan chain.
5. Bearing
Bearing adalah suatu elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus
dan aman. Pada mesin press santan ini menggunakan bearing dengan tipe
radial.
Untuk bearing dengan jenis bola mempunyai kemampuan untuk putaran
tinggi dan gesekan yang kecil. Bearing ini bisa mudah didapat dan mudah pula
dalam pemasangannya. Bearing mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sesuai
dengan kodenya dan mempunyai ukuran yang presisi.
Bearing ini dapat diklasifikasikan atas: Bearing Radial dan Bearing axial.
Menurut jenis elemen gelindingnya dibedakan atas bentuk bola dan rol.
1. Bearing axial : arah beban yang ditumpu adalah tegak lurus sumbu
poros.
15
2. Bearing Radial : arah beban yang ditumpu sejajar dengan sumbu poros.
Gambar 13 Bearing
Radial Fungsi bearing pada umumnya yaitu:
a. Mengurangi gesekan, panas dan aus.
b. Menahan beban shaft dan machine.
c. Menahan radial load dan thrust load.
d. Menjaga toleransi kekencangan.
e. Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional.
16
Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :
a. Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
b. Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d (tidak
seperti paku keling dibatasi maksimum 4d).
c. Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
7. Pully
Pully digunakan untuk memindahkan daya dari satu poros ke poros yang
lain dengan alat bantu sabuk. Karena perbandingan kecepatan dan diameter
berbanding terbalik, maka pemilihan pully harus dilakukan dengan teliti agar
mendapatkan perbandingan kecepatan yang diinginkan. Diameter luar
digunakan untuk alur sabuk dan diameter dalam untuk penampang poros. Pada
umumnya bahan yang dipergunakan untuk pully adalah Besi tuang, Besi baja,
Baja press, dan Aluminium.
Gambar 15 Pully
Untuk pully dengan bahan besi mempunyai faktor gesekan dan
karakteristik pengausan yang baik. Puli yang terbuat dari baja press mempunyai
faktor gesekan yang kurang baik dan lebih mudah aus dibanding puli dari bahan
besi tuang.
a. Bentuk dan tipe pully
Pully yang dapat digunakan untuk sabuk penggerak dapat dibagi
dalambeberapa jenis tipe yaitu:
- Sheaves/V-pully
- Variabel Speed Pully
- Mi-Lock Pully
- Timing Pully
17
b. Pemakaian Pully
Pada umumnya pully dipakai untuk menggerakkan poros yang satu
denganporos yang lain dengan dibantu sabuk sebagai transmisi daya.
Disamping itu pully juga digunakan untuk meneruskan momen secara
efektif dengan jarak maksimal.Untuk menentukan diameter pully yang
akan digunakan harus diketahui putaranyangdiinginkan.
8. Gearbox
Gearbox adalah salah satu komponen utama motor yang disebut sebagai
sistem pemindah tenaga, gearbox berfungsi untuk memindahkan dan mengubah
tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel mesin
maupun gerakan feeding. Gearbox juga berfungsi untuk mengatur kecepatan
gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan
mundur.
Gearbox, mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1. Mengubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin
2. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip
3. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.
18
2.4 Mekanisme Geometri ulir daya Poros Lurus
Ulir daya dengan konfigurasi poros lurus merupakan mekanisme yang
paling umum dipakai untuk alat press, karena proses pembuatannya mudah. Jarak
pitch dan diameter dasar ulir konstan seperti terlihat di dalam gambar.
19
Review dari Suh (1998) mengatakan bahan yang baik untuk bio
material adalah stainless steel, keramik dan polymer. Review ini bertujuan
untuk mengenal sifat bahan pengganti tulang yang bahannya banyak
ditemukan di indonesia sehingga menjadi wawasan untuk pembuatan tulang
implant buatan indonesia.
20
2.4.2 Teknologi Mekanik Yang Digunakan Dalam Merancang Mesin
1. Alat Perkakas
Alat Perkakas adalah alat yang dibutuhkan untuk melakukan
pembuatan, alat Ukur adalah alat yang digunakan untuk menentukan demensi
panjang dari benda yang diukur, yang mana alat ukur meliputi :
a. Mistar baja
b. Mistar siku
Gambar 22 Meteran
21
d. Jangka sorong
3. Mesin Bubut
Pengertian Mesin Bubut Mesin Bubut adalah suatu mesin yang
umumnya terbuat dari logam, gunanya membentuk benda kerja dengan cara
mengayat, dengan gerakan utamanya berputar. Proses bubut adalah proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. (Sumber: Syamsudin, 1999).
22
Gambar 25 Mesin Bubut.
4. Mesin Bor
Prinsip kerja mesin bor duduk ini adalah memutar mata bor yang
mempunyai alur puntir (twist) atau yang digenggam oleh cak (Chuck) yang
sudah terpasang di poros spindel yang bisa digerakkan turun atau naik untuk
mengumpankan mata bor sistem duduk ini ke bahan yang akan dibuat lubang.
Kinerja mesin bor duduk ini memakai daya motor listrik dan kemudian
ditransmisikan dengan memakai hubungan pully dan sabuk, kemudian daya
biasanya akan diteruskan ke dalam mata mesin bor duduk.
23
5. Las Busur Listrik
Las busur listrik elektroda terlindung atau lebih dikenal dengan SMAW
(Shielded Metal Arc Welding) merupakan pengelasan menggunakan busur
nyala listrik sebagai panas pencair logam.Busur listrik terbentuk diantara
elektroda terlindung. Karena panas dari busur listrik maka logam induk dan
ujung elektroda mencair dan membeku bersama
Proses pemindahan logam elektroda terjadi pada saat ujung elektroda
mencair dan membentuk butir-butir yang terbawa arus busur listrik yang
terjadi. Bila digunakan arus listrik besar maka butiran logam cair yang
terbawa menjadi halus dan sebaliknya bila arus kecil maka butirannya
menjadi besar.Wiryosumarto, (2004).
24
BAB III
RANCANG BANGUN
Mulai
Menentukan Tema
Rancang Bangun
Tidak Pengujian
Alat
YA
Selesai
25
3.2 Deskripsi / Penjelasan
Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan di dalam diagram alir
metodologi :
1. Menentukan Tema
Hal yang paling utama yang harus ditentukan adalah tema dari
rancangan yang akan dibuat. Tema ini akan mewakili pikiran utama ke arah
mana alat proyek akhir ini akan dibuat. Dalam perancangan laporan proyek
akhir ini tema yang diambil yaitu “Mesin Press Santan Skala Rumah Tangga”.
3. Analisa
Melakukan analisa mesin press santan, dari mulai parutan kelapa
dimasukan ke mesin press santan sampai terjadinya penggepressan kelapa
menjadi santan.
a. Mengamati dari mulai proses kerja mesin press santan
b. Mengamati mekanisme ulir pada screw press
c. Mengamati bagaimana pengepressan, saringan pada santan sampai pada
pembuangan sisa hasil dari pengepressan, dan air santan keluar.
26
4. Perancangan Mesin Press Santan
Perancangan adalah untuk membuat sebuah gambaran dan spesifikasi
mesin yang akan dibuat berupa screw dan saringan pada santan. Perancanaan
dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi perancangan sistem (system
flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem.
6. Rancang Bangun
Rancang Bangun yaitu membuat gambar kerja dan menentukan
tahapan-tahapan dalam proses pembuatan mesin dan penentuan bahan serta
metode kerja.
Tahapan yang dilakukan adalah pengukuran bahan, pemotongan
bahan, pembentukan bahan.
a. Pengukuran dilakukan untuk menentukan panjang besi yang ingin
dipotong.
b. Pemotongan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang telah diukur.
c. Pembentukan bahan yaitu membentuk Platstainless untuk saluran masuk
dan keluar santan dan ampas, sesuai dengan ukuran, dan juga seperti
pembentukan platstainless.
27
d. Proses perakitan semua komponen
Perakitan adalah proses menyatukan semua bahan dan komponen
menjadi satu-kesatuan yang utuh, yang mana telah dikumpulkan dari tahapan
penyiapan-penyiapan komponen seluruh mesin press santan. Tahap
penyatuan atau perakitan ini ada yang melalui tahapan pengelasan dan ada
juga yang penyatuan dengan sistem baut tergantung dengan kebutuhan yang
diinginkan.
7. Uji Coba Alat
Uji coba mesin press santan yaitu, motor listrik hidup, V-belt berputar,
Bearingberputar, screw/poros berputar dan hasil dari pengepressan dapat
sempurna
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Waktu Dan Tempat
Pembuatan alat pemeras santan dilakukan selama 1 bulan terhitung sejak
bulan juli sampai dengan bulan Agustus tahun 2020, perakitan dilakukan di
bengkel mesin Politeknik Jambi.
Mesin Perkakas
28
2 Gerinda 2 buah
3 Mesin Bor 1 buah
4 Palu 2 buah
5 Sarung Tangan 4 pasang
6 Kaca Mata Las 4 buah
Alat Ukur
1 Mistar Baja 1 buah
2 Jangka sorong 1 buah
3 Pengaris Siku 1 buah
8 V-Belt 1 Buah
29
9 Pully 1 Buah
30
komponen dan perencanaan yang tepat. Penempatan setiap komponen harus
sesuai dengan fungsinya agar alat tersebut aman saat digunakan. Berikut ini
adalah bentuk desain perencanaan alat mesin press santan.
31
1. Menyiapkan desain alat, bentuk, ukuran, dan susunan.
2. Menyiapkan bahan-bahan yang telah direncanakan.
3. Menentukan ukuran panjang, lebar, dan ketebalan bahan yang digunakan
untuk membuat tiang penyangga, poros, screw ulir, saringan santan, desain
gambar, saluran masuk dan saluran keluar.
4. Memotong dan membentuk bahan-bahan yang telah direncanakan sesuai
dengan desain alat yang telah di dibuat.
5. Melakukan proses pembubutan, proses ini bertujuan untuk membuat
bagian poros pada ulir press santan dan saringan santan.
6. Melakukan proses perencanaan penempatan bahan pada alat sesuai desain.
7. Melaksanakan proses perakitan.
8. Melakukan proses pengelasan pada tiang, kedudukan motor, pengelasan
saluran masuk dan keluar, dan tempat benda uji.
9. Melakukan uji coba.
10. Pengecekan kembali.
11. Pengecatan.
12. Selesai
32
100
33
Gambar 32 Rancang Bangun 2D Saluran keluar santan
34
3.3.6 Perakitan Semua Komponen Mesin Pemeras Santan
Perakitan adalah proses menyatukan semua bahan dan komponen menjadi
satu-kesatuan yang utuh, yang mana telah dikumpulkan dari tahapan penyiapan-
penyiapan komponen seluruh mesin press santan. Tahap penyatuan atau merakit
ini ada yang melalui tahap pengelasan dan ada juga yang penyatuan dengan sistem
baut tergantung dengan kebutuhan yang diinginkan.
3 V-Belt
4 Gear
5 Pully
6 Saklar On/Off
7 Gearbox
35
2. Pengujian Alat
Pengujian atau percobaan terhadap alat yang dilakukan untuk melakukan
penilaian terhadap alat tersebut berjalan dengan baik atau tidak.
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
37
2. Memperhatikan gambar desain
Sebelum memulai pekerjaan sebaiknya pekerja memperhatikan
gambar desain terlebih dahulu hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
pada saat proses pengukuran dan pemotongan bahan.
3. Pengukuran bahan
Dalam hal ini penulis perlu ketelitian dan ke seriusan untuk
mengukur plat stainlesssteel tersebut yang akan dipotong, jika kurang teliti
dalam melakukan pemotongan akan membuang bahan kerja dengan sia-sia.
4. Pemotongan bahan
Dalam melakukan pemotongan plat stainless steel sebaiknya baik
nya pekerja menggunakan penggores untuk menandai ukuran plat yang
sudah ditentukan, dan juga pekerja dibutuhkan ketelitian agar tidak terjadi
kesalahan pada pemotongan bahan tersebut.
150mm
Ket: Corongtersebutdibagi
menjadi 4 bagian.
38
a. Yang pertama dilakukan adalah menyediakan plat stainless steel utuh yang
telah dipotong terlebih dahulu, lalu kemudian digambar dengan menggunakan
penggores dibagi menjadi 4 bagian untuk saluran masuk, setelah itu sesudah
dibagi menjadi 4 bagian kemudian lanjut dengan melakukan pemotongan
yang telah digambar dengan bentuk trafesium, dengan ukuran lebar atas
170mm berjumlah 4 macam yang sama dan untuk lebar bawah 100 mm
dengan ukuran tinggi 150mm.
b. Dan untuk dibagian ujung corong tersebut hanya saja dengan melipat plat
yang telah dibagi 4 dengan ukuran ujung corong 100mm kemudian ditekuk
menjadi 4 bagian berbentuk kubus, dan tinggi yang diperlukan berukuran
120mm dan lebar 100mm.
c. Merakit plat stainless steel tersebut sesuai dengan gambar yang ditentukan
dan juga menggunakan pengelasan untuk menitik dibagian corong plat stain
less steel tersebut supaya dapat terbentuk seperti gambar dibawah ini.
39
4.1.2 Saluran Keluar Santan
Tahap pembuatan saluran keluar santan ada dua tahap pembuatan yaitu:
190mm
190mm
135mm
270mm
120mm
135mm
40
Gambar 36. Saluran Keluar Santan
60mm
280mm
240mm
190mm
60mm 60mm
a. Yang pertama dilakukan adalah menyediakan plat stain less utuh yang
telah dipotong terlebih dahulu lalu kemudian digambar dengan
menggunakan penggores. Lalu melakukan pemotongan kembali yang telah
digambar dengan ukuran panjang 280mm, dengan ukuran lebar yang
diperlukan adalah 190mm. Setelah semua dipotong dan bagian yang
terpotong dilakukan dengan ditekuk dengan menggunakan bantalan besi
siku padat dengan ukuran 60mm. Dan juga pada gambar diatas ada
41
gambaran cara pemotongan dan di tandai dengan garis tebal untuk
pemotongan plat, dan untuk garis tipis untuk ditekuk pada bagian plat.
b. Proses pembuatan saluran keluar ampas dilakukan dengan cara proses
pemotongan plat yang sudah diukur terlebih dahulu dan juga proses
ditekuk pada plat stainless dengan bantalan besi siku padat terhadap plat
tersebut dan juga melakukan pengikat pada setiap sudut saluran keluar
santan menggunakan paku rivet.
42
Gambar 38. Penampung Saluran Santan
43
Gambar 39. Kedudukan Penampung Ampas
4.1.6 Perakitan dan Hasil Jadi Rancang Bangun Dari Mesin Pemeras
Santan
1. Perakitan corong saluran masuk kelapa dimasukan keujung bagian atas
screw press
2. Perakitan saluran keluar santan dibagian bawah tengah saringan screw
press dan pasang pada bagian rangka bawah kedudukan screw press
menggunakan paku rivet.
3. Dan juga untuk perakitan saluran keluar ampas di pasang pada bagian
rangka ujung ulir poros screw press dan juga menggunakan paku rivet.
Hasil dari akhir proses perakitan mesin press santan kami tunjukan
pada gambar 40 sebagai berikut:
44
Gambar 40 Mesin pemeras santan kelapa
45
1. Persiapan uji kinerja
Persiapan awal yang dilakukan adalah mempersiapakan mesin, ember
penampung santan, dan parutan kelapa.
2. Pelaksanaan dan hasil uji kinerja
Setelah persiapan selesai kemudian parutan kelapa dimasukan kedalam
bak penampung, waktu yang dibutuhkan untuk mengepress 1,5 Kg parutan
kelapa sekitar ±16 menit. Uji kinerja dilakukan sebanyak dua kali dengan
hasil sebagai berikut :
a. Uji kinerja pertama
Setelah mesin dihidupkan dan parutan kelapa dimasukkan kinerja
mesin ini dalam pengepressan sempurna, karena hasil dari pengepressan
santan dan ampas dapat keluar terutama pada santan.
4.4 Pengujian
1. Pengecekan Pada Semua Komponen
Pengecekan adalah pemeriksaan semua komponen yang telah terpasang
pada mesin press santan agar tidak ada komponen yang ketinggalan atau baru
ada yang dipasang agar tidak ada kesalahan pada mesin saat digunakan dalam
proses pengoperasian maupun pengujian alat.
2 Pully
3 V-belt
4 Gearbox
5 Poros
6 Bearing
7 Saklar On/Off
46
2. Pengujian Alat
Pengujian atau percobaan terhadap alat yang dilakukan untuk melakukan
penilaian terhadap alat tersebut berjalan dengan baik atau tidak.
47
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Selesainya rancang bangun mesin press santan kelapa dengan pengujian
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dalam membuat rancang bangun saluran masuk, penutup, saluran keluar santan
dan ampas yang perlu diperhatikan adalah mengetahui apa saja komponen-
komponen yang akan digunakan dan apa saja yang harus disiapkan dalam
membuat mesin press santan kelapa seperti besi, plat stain less steel, pully, dan
gearbox.Dari hasil rancang bangun saluran masuk penutup, keluar santan dan
ampas berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala/kerusakan. Dan pembuatan
saluran masuk penutup keluar santan dan ampas proses pembuatannya adalah
dengan cara menggambar corong saluran masuk terlebih dahulu lalu kemudian
memotong plat stain less tersebut dengan bentuk trafesium kemudian perakitan
dengan cara pengelasan dan ditekuk, sama dengan pembuatan saluran keluar
santan dan ampas, perakitannya hanya dengan pemotongan, ditekuk dan
menggunakan paku rivet
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam setiap rancang bangun harus dimulai dengan membuat gambar kerja dan
proses pengerjaannya harus lengkap.
2. Dalam membuat casing mesin press santan kelapa tidak perlu semua dibuat,
untuk mengurangi kemungkinan getaran pada mesin press santan kelapa.
48
L
A
M
P
I
R
A
N