Anda di halaman 1dari 12

DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.

xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And


Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And Content


Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Tri Windianingsih
Pendidikan Fisika,Universitas Jambi, Indonesia
Surat-e: trywidya0612@gmail.com

Nova Susanti
Pendidikan Fisika, Universitas Jambi, Indonesia
Surat-e: nova_fisikaunja@unja.ac.id

Alrizal
Pendidikan Fisika, Universitas Jambi, Indonesia
Surat-e: alrizal@unja.ac.id

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antar variabel
TPACK. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
survei. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan whattsap grup dan mengisi kuesioner
melalui google formulir. Subjek penelitian ini adalah guru SMP Se-Kecamatan Pasar Jambi.
Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner kemudian dianalisis menggunakan
metode Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS) dengan software
SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 variabel terdapat 5 hubungan variabel
memiliki pengaruh signifikan, sedangkan 7 hubungan variabel tidak berpengaruh signifikan
yaitu variabel CK terhadap TCK, CK terhadap TPACK, variabel PCK terhadap
TPACK, variabel PK terhadap PCK, variabel PK terhadap TPACK, variabel PK terhadap
TPK, dan variabel TPK terhadap TPACK Artinya pengetahuan pedagogi dan pengetahuan
konten tidak signifikan mempengaruhi kemampuan TPACK guru. Dari penelitian diharapkan
kompetensi TPACK guru bisa lebih baik lagi terutama di pengetahuan teknologi, karena
kemampuan TPACK guru sangat dipengaruhi oleh pengetahuan teknologi.

Kata kunci: Kompetensi Guru, TPACK, integrasi teknologi

Abstract. The purpose of this study was to analyze the influence between TPACK variables.
The type of research used is quantitative research with a survey approach. This research was
using whattsap group and filling out the questionnaire through google form. The subject of
this study was a junior high school teacher in Pasar Jambi Subdistrict. The data collection
technique using a questionnaire was then analyzed using the Structural Equation Model-
Partial Least Square (SEM-PLS) method with SmartPLS software. The results showed that
from 12 variables, there were 5 variable relationships that had a significant influence, while 7
variable relationships had no significant effect, namely the CK variable against TCK, CK
against TPACK, the PCK variable against TPACK, the PK variable against PCK, the PK
variable against TPACK, the PK variable against TPK, and the TPK variable to TPACK,
meaning that pedagogical knowledge and content knowledge did not significantly affect the
teacher's TPACK ability. From the research, it is hoped that the competence of TPACK
teachers can be even better, especially in technology knowledge, because the ability of
TPACK teachers is greatly influenced by technological knowledge.

Keywords: Teacher Competencies, TPACK, technology integration

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 1


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

I. Pendahuluan
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemajuan pendidikan bangsa itu (Misrawati, 2017).
Pendidikan merupakan sarana untuk memajukan semua bidang penghidupan manusia di Indonesia, baik
dalam bidang ekonomi, sosial, teknologi, keamanan, keterampilan, berakhlak mulia, kesejahteraan, budaya
dan kejayaan bangsa (Ilham, 2019). Manusia membutuhkan pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup dan
pendidik memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Kebutuhan peserta didik akan
terpenuhi apabila guru memiliki standar yang sesuai dengan kompetensi guru. Sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dibutuhkan guru yang profesional.
Guru yang profesional dituntut agar terus berkembang sesuai dengan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kebutuhan peserta didik (Syaidah et al., 2018). Dalam memenuhi kebutuhan peserta didik,
guru harus memiliki standar sesuai dengan standar kompetensi guru. Kompetensi guru merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, proses berfikir,
penyesuaian diri, sikap dan nilai-nilai yang dianut dalam melaksanakan profesi sebagai guru (Ramaliya,
2018). Sesuai dengan peraturan pemerintah No.74 tahun 2008 tentang guru, kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru adalah (a) kompetensi pedagogik (b) kompetensi kepribadian (c) kompetensi sosial (d) kompetensi
profesional, terutama perkembangan guru diabad 21. Guru abad 21 dituntut harus memiliki keterampilan
baik hard skill maupun soft skill yang dapat berkonstribusi dengan masyarakat didunia pendidikan (Sumar et
al., 2020).Guru yang dibutuhkan di abad 21 adalah guru yang memiliki kompetensi harmoni antara
teknologi, pedagogi dan konten materi. Satu komponen saja tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi
komponen yang lain (Rahayu, 2019). Sehingga Guru perlu menguasai berbagai bidang, mahir dalam hal
pedagogi termasuk inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran, mampu mendesain pembelajaran, mampu
memanfaatkan media dan teknologi baru dalam pembelajaran (Tarihoran, 2019). Teknologi tidak hanya
bermanfaat untuk berkomunikasi, tetapi teknologi dapat berperan aktif dalam berbagai bidang salah satunya
dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan teknologi digunakan sebagai media atau sumber untuk
membantu dalam pembelajaran.
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat,mesin, material dan proses yang menolong
manusia menyelesaikan masalahnya (Zulham, 2017). Teknologi tidak hanya bermanfaat untuk
berkomunikasi, tetapi teknologi juga memberikan banyak manfaat pada dunia pendidikan. Teknologi
pendidikan adalah suatu sistem yang dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran sehingga tercapai hasil
yang diingingkan. Teknologi pendidikan mencakup seluruh proses pengintegrasian sumber-sumber belajar
mencari solusi untuk memcahkan permasalahan belajar manusia. Teknologi yang digunakan dalam
pembelajaran dapat bermanfaat untuk membantu dalam visualisasi materi, dan membantu memotivasi belajar
siswa (Purnawati, 2020). Oleh karena itu, pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran sangat penting.
Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) merupakan sebuah kerangka
konseptual yang memperlihatkan perintegrasian antara tiga pengetahuan yang harus dikuasai oleh guru, yaitu
teknologi, pedagogi, dan konten (Farikah & Al Firdaus, 2020). Technological Pedagogical and Content
Knowledge (TPACK) ini terbentuk dari tiga (3) jenis pengetahuan dasar, diantaranya: Technological
Knowledge (TK), Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK). Hasil perpaduan antara tiga (3)
pengetahuan dasar tersebut mengahasilkan pengetahuan baru, yaitu: Pedagogical Content Knowledge (PCK),
Technological Content Knowledge (TCK), Technological Pedagogical Knowledge (TPK), Technological
Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Framework (Koehler and Mishra 2006).

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 2


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Gambar 1.1 Kerangka Kerja TPACK


Menurut Koehler & Mishra, (2006) dalam model kerangka TPACK dalam gambar 2.1 di atas, ada
tiga komponen pengetahuan guru yaitu materi bidang studi, pedagogi dan teknologi. Model ini memiliki
interaksi yang sama penting yaitu interaksi antara badan pengetahuan yang dinyatakan sebagai PCK
(Pedagogical Content knowledge), TCK (Technological Content Knowledge), TPK (Technological
Pedagogical Pnowledge), dan TPACK (Technology Pedagogy and Content Knowledge).TPACK memiliki
keunggulan yaitu : TPACK tidak hanya memahami teknologi, konten, dan pedagogi secara terpisah, tetapi
lebih sebagai bentuk yang muncul yang memahami bagaimana bentuk-bentuk pengetahuan ini saling
berinteraksi. TPACK mengacu pada pemahaman tentang bagaimana merepresentasikan konsep dengan
bantuan teknologi, teknik pedagogis yang menggunakan teknologi dengan cara yang konstruktif untuk
mengajarkan konten, pengetahuan tentang membuat konsep sulit menjadi mudah dipelajari dan bagaimana
teknologi dapat membantu siswa belajar, dan pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan
untuk membangun pengetahuan yang ada (Nasar & Daud, 2020).
Berdasarkan studi literatur yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu, Widodo, and Muslim, 2022)
dimana dalam penelitiannya komponen PCK (Pedagogical Content Knowledge) dapat dipengaruhi oleh
komponen CK (Content Knowledge) dan PK (Pedagogical Knowledge) sebesar 79.4%, Komponen TCK
dapat dipengaruhi oleh komponen CK (Content Knowledge) dan komponen TK (Technological Knowledge)
sebesar 61.5%, Komponen TPK (Technological Pedagogical Knowledge) dapat dipengaruhi oleh komponen
TK dan PK sebesar 65.6% , Terakhir komponen PK, CK, TK, TCK, PCK, dan TPK terhadap TPACK
sebesar 81.2%. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah terletak pada objek penelitian,
penelitian diatas objeknya adalah mahasiswa sedangkan penulis adalah guru SMP. Perbedaan kedua yaitu
terletak pada ruang lingkup penelitian, penelitian diatas dilakukan di universitas sedangkan penulis
melakukan penelitian di SMP.
Permasalahan yang peneliti dapatkan ketika melakukan observasi di SMP Se- Kecamatan Pasar Jambi
melalui wawancara beberapa guru yaitu masih ditemukannya masalah Pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), Pengetahuan Pedagogi (Pedagogical Knowledge) dan Pengetahuan Konten
(Content Knowledge), dimana tidak semua guru memahami tentang tiga komponen dasar tersebut masih
banyak guru yang belum memanfaatkan teknologi untuk mempermudah dalam mengajar, guru masih
menggunakan metode lama dalam mengajar seperti metode ceramah yang membuat siswa menjadi bosan dan
mengantuk, faktor umur juga mempengaruhi seperti guru yang umurnya sudah tua tidak mengerti cara
menggunakan teknologi pembelajaran seperti praktikum virtual, microsoft power point, dan google
classroom.
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk menganalisis bagaimana kemampuan TPACK
(Technological Pedagogical And Content Knowledge) serta komponen mana yang berpengaruh terhadap
kemampuan TPACK. Dengan judul penelitian “ Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical
And Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi”. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis variabel TPACK guru di SMP Se-Kecamatan Pasar Jambi.

II. Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Metode kuantitatif adalah
metode penelitian yang datanya banyak melibatkan angka. Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian survei. Penelitian survei itu sendiri merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari
suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai
aspek dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan (Maidiana, 2021).
Penelitian dilaksanakan di SMP Se-Kecamatan Pasar Jambi. Penelitian dilakukan pada tanggal 6 Juni
s.d 18 Juni 2022. Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Guru SMP Se Kecamatan Pasar
Jambi, Jambi yang berjumlah 114 guru. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu non
probability dengan total sampling. Total Sampling yaitu cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara
mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Yunitasari, 2019). Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner
merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh siswa
yang ingin diselidiki, juga disebut responden (Hatmoko, 2015). Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini di adaptasi dari penelitian Susanti (2022). Instrumen TPACK guru menggunakan skala likert 5 yaitu

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 3


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1). Kuesioner penelitian
ini terdiri dari 20 item, yaitu komponen TK (Technological Knowledge) terdiri dari 3 item, CK (Content
Knowledge) terdiri dari 3 item, PK (Pedagogical Knowledge) terdiri dari 4 item, TCK (Technological
Content Knowledge) terdiri dari 2 item, PCK (Pedagogical Content Knowledge) terdiri dari 2 item, TPK
(Technological Pedagogical Knowledge) terdiri dari 1 item, dan TPACK (Technological Pedagogical and
Content Knowledge) terdiri dari 5 item.
Tahap penelitian yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah menentukan tema penelitian, selanjutnya
menentukan permasalahan atau masalah penelitian, kemudian membuat desain penelitian mulai dari teori,
konsep, variabel, skala penelitian, setelah itu menyusun instrumen sesuai variabel yang telah ditentukan,
selanjutnya menentukan teknik pengambilan sampel, kemudian menguji validitas instrumen. Setelah
instrumen dikatakan valid peneliti menentukan sekolah yang akan diteliti , selanjutnya setelah k oordinasi
dengan sekolah peneliti menyebarkan angket TPACK kesekolah tersebut , selanjutnya mengumpulkan data
dari angket yang telah disebar, lalu peneliti memasukkan data ke Microsoft Excel untuk mempermudah
pengolahan data, setelah itu peneliti melakukan analisis data menggunakan software SmartPLS, setelah data
dianalisis kemudian data diuraikan/ dijabarkan untuk membuat kesimpulan. Tahap penelitian yang terakhir
adalah membuat kesimpulan dari hasil analisis dan penjabaran data.
Uji validitas dalam angket penelitian dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya
item instrumen penelitian (Kusnadi, 2016). Validitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
instrumen betul-betul mengukur apa yang perlu diukur (Anwar, 2009). Validasi instrumen TPACK ini
peneliti berkolaborasi dengan penelitian ibu Nova Susanti dimana hasil penelitiannya terdapat 20 item yang
valid. Uji validitas dianalisis menggunakan SmartPLS. Menurut Hair, Hult, Ringle, dan Sarstedt (2013),
dalam mengevaluasi model pengukuran, nilai loading factor, Composite Reliability (CR) dan Average
Extrack Variance (AVE) digunakan untuk memvalidasi instrumen. Nilai yang disarankan dari loading factor
adalah >0.5, Composite Reliability (CR) >0.7, dan Average Extrack Variance (AVE) >0.5.
Untuk menganalisis 114 kuesioner yang telah diisi, Teknik analisis data dan pengujian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS) . Teknik analisis
Structural Equation Model SEM adalah teknik analisis regresi korelasi, yang bertujuan untuk menguji
hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan konstruk
ataupun hubungan antar konstruk. Beberapa istilah yang digunakan dalam PLS berbeda dengan pengolahan
statistik lainnya seperti SPSS.

III. Hasil Penelitian dan Pembahasan


III.1 Deskripsi Data
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Se-Kecamatan Pasar Jambi. Penelitian ini telah dilaksanakan
pada tanggal 6 Juni s.d 18 Juni 2022. Jumlah seluruh sampel adalah 114.

Tabel 3.1 Data Kuesioner TPACK guru di SMP Se-Kecamatan Pasar Jambi

Interval Kategori Frekuensi % Mean

20 - 36 Sangat Tidak Setuju 0 0%


37 – 52 Tidak Setuju 0 0%
53 – 68 Netral 12 10.5 % 77.5877
69 – 84 Setuju 79 69.3 %
85 - 100 Sangat Setuju 23 20,2 %
Total 114 100 %

Berdasarkan tabel 3.1 diatas pada kategori Sangat Tidak Setuju persentasenya 0 %, pada kategori Tidak
Setuju dengan persentase 0 %, pada kategori Netral dengan persentase 10.5 %, pada kategori Setuju dengan
persentase 69.3 %, pada kategori Sangat Setuju dengan persentase 20.3 %. Nilai rata – rata keseluruhan
adalah 77.5877. Persentase terendah terdapat pada kategori Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju dan
persentase tertinggi terletak pada kategori setuju dengan persentase 69.3 %.

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 4


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Laki - Laki
31%
Perempuan
69%

Perempuan Laki - Laki


Grafik 3.1 Data Guru

Jumlah seluruh sampel adalah 114 yang terdiri dari 52 orang guru SMP Negeri 1 Kota Jambi, 43 orang
guru SMP Negeri 2 Kota Jambi dan 19 orang guru SMP Muhammadiyyah 1 Kota Jambi, dengan jumlah
guru perempuan adalah 79 orang dan guru laki – laki adalah 35 orang. Pengumpulan data penelitian ini
menggunakan angket/kuesioner. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan skala likert. Angket penelitian
ini membahas tentang TPACK guru yang terdiri dari 7 komponen kerangka TPACK. Angket penelitian ini
terdiri dari 20 item, yaitu komponen TK (Technological Knowledge) terdiri dari 3 item, CK (Content
Knowledge) terdiri dari 3 item, PK (Pedagogical Knowledge) terdiri dari 4 item, TCK (Technological
Content Knowledge) terdiri 2 item, PCK (Pedagogical Content Knowledge) terdiri dari 2 item, TPK
(Technological Pedagogical Knowledge) terdiri dari 1 item, TPACK (Technological Pedagogical and
Content Knowledge) terdiri dari 5 item.
III.2 Analisis Data SmartPLS
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Structural Equation Model-Partial Least
Square (SEM-PLS) karena fakta bahwa SEM-PLS adalah metode analisis multivariat yang kuat meskipun
persyaratan minimal untuk ukuran sampel dan validitas data (Hair et al. , 2011). Dengan menggunakan
software SmartPLS 3.0, dilakukan analisis model pengukuran (outer model), analisis model struktural (inner
model), dan pengujian hipotesis. Model SEM yang digunakan berdasarkan pada prinsip-prinsip teori TPACK
(Agyei & Voogt, 2012; Koh et al., 2010; Graham, 2011; Koehler et al., 2007).
III.2.1 Penilaian Model Pengukuran (Outer Model)
Tahap pertama dalam analisis menggunakan Partial Least Square adalah menguji outer model atau
model pengukuran. Teknik yang digunakan untuk menganalisis outer model adalah PLS algoritma. Dalam
penelitian ini, outer model diuji menggunakan uji validitas konvergen, uji reliabilitas.
1. Uji Validitas Konvergen
Menurut Trenggonowati (2018) Convergent validity bertujuan untuk mengukur kesesuaian antara
indikator hasil pengukuran variabel dan konsep teoritis yang menjelaskan keberadaan-keberadaan indikator
dari uji variabel tersebut. Convergent validity berhubungan dengan prinsip bahwa indikator dari suatu
konstruk seharusnya berkolerasi tinggi Terdapat beberapa kriteria dalam mengukur validitas konvergen,
yaitu dengan melihat nilai dari outer loading dan average extracted variance. Pengujian pertama dari uji
validitas konvergen adalah outer loading.
Outer loading adalah tabel yang berisi loading factor untuk menunjukkan besar korelasi antara indikator
dengan variabel laten. Nilai loading factor harus lebih besar dari 0,7 maka dikatakan valid. Output outer
loadings dapat diperoleh dari PLS Algorithm Report SmartPLS. Hasil penghitungan outer loading diuraikan
dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2 Nilai Outer Loading
  CK PCK PK TCK TK TPACK TPK

CK1 0,854            

CK2 0,857            

CK3 0,866            

PCK7   0,930          

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 5


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

PCK8   0,923          

PK10     0,848        

PK16     0,839        

PK4     0,708        

PK5     0,835        

TCK3       0,948      

TCK4       0,946      

TK13         0,724    

TK5         0,832    

TK9         0,833    

TPACK10           0,901  

TPACK4           0,892  

TPACK5           0,864  

TPACK7           0,837  

TPACK9           0,878  

TPK7             1,000

Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan bahwa masing – masing indikator variabel penelitian ini memiliki
nilai outer loading > 0,7 dan tidak ada indikator variabel yang nilai outer loading nya dibawah < 0,7,
sehingga semua indikator dinyatakan layak atau valid.
Pengujian validitas konvergen selanjutnya adalah dengan mengetahui nilai Average Variance Extracted
(AVE). Nilai AVE bertujuan untuk mengukur bertujuan untuk mengukur tingkat variansi suatu komponen
kontruk yang dihimpun dari indikatornya dengan menyesuaikan pada tingkat kesalahan. Nilai AVE minimal
yang direkomendasikan adalah 0,50 (Trenggonowati, 2018).
Tabel 3.3 Nilai Average Variance Extracted (AVE)
Variabel Average Variance Extracted
(AVE)
Content Knowledge (CK) 0,737

Pedagogical Content Knowledge (PCK) 0,858

Pedagogical Knowledge (PK) 0,655

Technological Content Knowledge (TCK) 0,897

Technological Knowledge (TK) 0,636

Technological Pedagogical Knowledge (TPK) 1,000

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 6


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Technological Pedagogical and Content Knowledge 0,765


(TPACK)

Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa nilai AVE dari semua variabel yang dihasilkan lebih dari 0,5.
Berdasarkan kriteria AVE, hasil tersebut telah menunjukkan bahwa semua variabel tersebut valid, sehingga
uji validitas konvergen sudah dapat diterima.
2. Uji Reliabilitas
Composite Reliability dan Cronbach's Alpha merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat
reliabilitas dari setiap variabel (Arvianto, 2021). Menurut Nadiah (2016) Composite Reliability mengukur
nilai reliabilitas sesungguhnya dari suatu variabel sedangkan Cronbach’s Alpha mengukur nilai terendah
reliabilitas suatu variabel. Suatu data dikatakan reliabel jika nilai Composite Reliability lebih dari 0,7 dan
jika nilai Cronbach's Alpha yang dihasilkan lebih dari 0,6.
Tabel 3.4 Nilai Cronbach's Alpha dan Composite Reliability
Variabel Cronbach's Composite
Alpha Reliability
Content Knowledge (CK) 0,823 0,894

Pedagogical Content Knowledge (PCK) 0,834 0,923

Pedagogical Knowledge (PK) 0,824 0,883

0,885 0,945
Technological Content Knowledge (TCK)
0,724 0,840
Technological Knowledge (TK)
1,000 1,000
Technological Pedagogical Knowledge (TPK)
0,923 0,942
Technological Pedagogical and Content Knowledge
(TPACK)

Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa semua variabel pengukuran memenuhi kriteria reliabilitas
yang disyaratkan, baik Cronbach's Alpha maupun Composite Reliability. Semua variabel memiliki nilai
Cronbach's Alpha lebih dari 0,6 dan Composite Reliability lebih dari 0,7. Dapat disimpulkan bahwa variabel
dalam penelitian ini reliabel.
Hasil pengukuran validitas dan reliabilitas menggunakan Measurement Model atau Model Pengukuran
diatas menunjukkan bahwa alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan
reliabel. Hasil ini menunjukkan bahwa alat ukur penelitian memiliki konsistensi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
III.2.2 Penilaian Model Struktural (Inner Model)
Menurut Susanti et al (2022) Model Struktur bertujuan untuk Mengevaluasi hubungan antara konstruk
laten yang dihipotesis. Pengajuan terhadap model struktural (Inner Model) dilakukan melihat nilai R –
Square. Uji yang kedua adalah melihat signifikasi t statistic pada Algorithm Boostrapping report Path
Coefficients. Nilai t statistic lebih dari t – tabel dan signifikasi (t – tabel signifikasi 5 % = 1.98) (Pering,
2021).

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 7


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Gambar 3.1 Model Hasil Analisis SmartPls


III.2.2.1 Analisis Variant (R2 ) atau Uji Determinasi
Analisis Variant (R2 ) atau Uji Determinasi yaitu untuk mengetahui besar pengaruh variabel terhadap
variabel dependen tersebut, nilai dari koefisien determinasi dapat ditunjukkan pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Nilai R Square
Variabel R Square

Pedagogical Content Knowledge (PCK) 0.239

Technological Content Knowledge (TCK) 0.476

Technological Pedagogical Knowledge (TPK) 0.236

Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) 0.678

Tabel 3.5 menunjukkan informasi tentang nilai R – Square untuk variabel PCK, TCK, TPK, dan
TPACK. Berdasarkan nilai R – Square diperoleh nilai R – Square untuk konstruk PCK adalah 0.239. Hal ini
menunjukkan bahwa 23,9 % varian konstruk PCK dapat dijelaskan oleh konstruk PK dan CK sedangkan
76.1 % lainnya dijelaskan oleh variabel model lainnya. Konstruk TCK memiliki nilai R – Square 0.476. Hal
ini menunjukkan bahwa 47.6 % varian konstruk TCK dapat dijelaskan oleh konstruk TK dan CK sedangkan
52.4 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Konstruk TPK memiliki nilai R – Square sebesar 0.236
yang menunjukkan 23.6 %, varian konstruk TPK dapat dijelaskan oleh konstruk TK dan PK dan 76.4 %
dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Konstruk TPACK memiliki nilai R – Square sebesar 0.678.
Artinya 67.8 % varian untuk konstruk TPACK dapat dijelaskan oleh konstruk TK, PK, CK, TCK, PCK, dan
TPK sedangkan 32.2 % varian lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

III.3 Uji Hipotesis


Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk signifikansi nilai koefisien jalur dan T-statistik
yang diperoleh dengan menggunakan prosedur bootstrrapping. Hasil koefisien jalur dan nilainya dapat
dilihat pada tabel 3.6

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 8


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Tabel 3.6 Hasil Koefisien Jalur


Sampel Asli Rata-rata Standard T Statistics P Values
(O) Sampel (M) Deviasi (|O/STDEV|
(STDEV) )
CK PCK 0,354 0,355 0,103 3,453 0,001
CK TCK -0,032 -0,037 0,067 0,483 0,629
CKTPACK 0,034 0,029 0,081 0,416 0,678
PCKTPACK 0,057 0,054 0,083 0,685 0,494
PK PCK 0,168 0,173 0,115 1,458 0,146
PKTPACK -0,116 -0,110 0,093 1,250 0,212
PKTPK -0,130 -0,129 0,101 1,292 0,197
TCKTPACK 0,495 0,491 0,126 3,920 0,000
TKTCK 0,700 0,707 0,048 14,657 0,000
TKTPACK 0,236 0,246 0,089 2,647 0,008
TKTPK 0,506 0,498 0,094 5,379 0,000
TPKTPACK 0,214 0,213 0,126 1,699 0,090

Berdasarkan tabel 3.6 menunjukkan bahwa hipotesis diterima atau ditolak dengan melihat nilai t-
statistik dari t-tabel. Dari 12 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, 7 hipotesis hubungan antar
variabel CK  TCK , CK  TPACK , PCKTPACK , PK  PCK , PK  TPK , PK  TPACK , dan
TPK  TPACK ditolak dengan melihat nilai t-statistik lebih rendah dari nilai t-tabel. Maka 5 hubungan
variabel memiliki pengaruh signifikan sedangkan 7 variabel hubungan tidak memiliki pengaruh signifikan.

Pembahasan

1. CK Terhadap PCK
Hipotesis pertama menguji variabel Content Knowledge signifikan berpengaruh terhadap Pedagogical
Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur Content Knowledge terhadap
Pedagogical Content Knowledge sebesar 0.354 dan t-statistik yaitu sebesar 3.453. Dari hasil ini dinyatakan t-
statistik signifikan, karena >1.98 dengan p value <0.05 sehingga hipotesis pertama diterima. Hal tersebut
membuktikan bahwa Content Knowledge terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap Pedagogical
Content Knowledge.
2. CK Terhadap TCK
Hipotesis kedua menguji variabel Content Knowledge signifikan berpengaruh terhadap Technological
Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur Content Knowledge terhadap
Technological Content Knowledge sebesar -0.032 dan t-statistik yaitu sebesar 0.483. Dari hasil ini
dinyatakan t-statistik tidak signifikan karena <1.98 dengan p value >0.05 sehingga hipotesis kedua ditolak.
Hal tersebut membuktikan bahwa Content Knowlede terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
Technological Content Knowledge.
3. CK Terhadap TPACK
Hipotesis ketiga menguji variabel Content Knowledge signifikan berpengaruh terhadap Technological
Pedagogical And Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur Content
Knowledge terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge sebesar 0.034 dan t-statistik yaitu
sebesar 0.416. Dari hasil ini dinyatakan t-statistik tidak signifikan karena <1.98 dan p value >0.05 sehingga
hipotesis ketiga ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa Content Knowledge tidak terbukti memiliki
pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge.
4. PCK Terhadap TPACK
Hipotesis keempat menguji variabel Pedagogical Content Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Technological Pedagogical And Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur
Pedagogical Content Knowledge terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge sebesar
0.057 dan t-statistik yaitu sebesar 0.685 . Dari hasil ini dinyatakan t-statistik tidak signifikan karena <1.98
dan p value >0.05 sehingga hipotesis keempat ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa Pedagogical

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 9


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Content Knowledge tidak terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical And
Content Knowledge.
5. PK Terhadap PCK
Hipotesis kelima menguji variabel Pedagogical Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Pedagogical Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur Pedagogical
Knowledge terhadap Pedagogical Content Knowledge sebesar 0.168 dan t-statistik yaitu sebesar 1.458 . Dari
hasil ini dinyatakan t-statistik tidak signifikan karena <1.98 dan p value >0.05 sehingga hipotesis kelima
ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa Pedagogical Knowledge tidak terbukti memiliki pengaruh
signifikan terhadap Pedagogical Content Knowledge.
6. PK Terhadap TPK
Hipotesis keenam menguji variabel Pedagogical Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Technological Pedagogical Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur Pedagogical
Knowledge terhadap Technological Pedagogical Knowledge sebesar -0.130 dan t-statistik yaitu sebesar
1.292 . Dari hasil ini dinyatakan t-statistik tidak signifikan karena <1.98 dan p value >0.05 sehingga
hipotesis keenam ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa Pedagogical Knowledge tidak terbukti memiliki
pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical Knowledge.
7. PK Terhadap TPACK
Hipotesis ketujuh menguji variabel Pedagogical Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Technological Pedagogical and Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur
Pedagogical Knowledge terhadap Technological Pedagogical and Content Knowledge sebesar -0.116 dan t-
statistik yaitu sebesar 1.250 . Dari hasil ini dinyatakan t-statistik tidak signifikan karena <1.98 dan p value
>0.05 sehingga hipotesis ketujuh ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa Pedagogical Knowledge tidak
terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical and Content Knowledge.
8. TCK Terhadap TPACK
Hipotesis kedelapan menguji variabel Technological Content Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Technological Pedagogical And Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur
Technological Content Knowledge terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge sebesar
0.495 dan t-statistik yaitu sebesar 3.920 . Dari hasil ini dinyatakan t-statistik signifikan karena >1.98 dan p
value <0.05 sehingga hipotesis kedelapan diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa Technological Content
Knowledge terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical And Content
Knowledge.

9. TK Terhadap TCK
Hipotesis kesembilan menguji variabel Technological Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Technological Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur Technological
Knowledge terhadap Technological Content Knowledge sebesar 0.700 dan t-statistik yaitu sebesar 14.657 .
Dari hasil ini dinyatakan t-statistik signifikan karena >1.98 dan p value <0.05 sehingga hipotesis kesembilan
diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa Technological Knowledge terbukti memiliki pengaruh signifikan
terhadap Technological Content Knowledge.
10. TK Terhadap TPK
Hipotesis kesepuluh menguji variabel Technological Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Technological Pedagogical Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur Technological
Knowledge terhadap Technological Pedagogical Knowledge sebesar 0.506 dan t-statistik yaitu sebesar 5.379.
Dari hasil ini dinyatakan t-statistik signifikan karena >1.98 dan p value <0.05 sehingga hipotesis kesepuluh
diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa Technological Knowledge terbukti memiliki pengaruh signifikan
terhadap Technological Pedagogical Knowledge.
11. TK Terhadap TPACK
Hipotesis kedelapan menguji variabel Technological Knowledge signifikan berpengaruh terhadap
Technological Pedagogical And Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien jalur
Technological Knowledge terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge sebesar 0.236 dan
t-statistik yaitu sebesar 2.647 . Dari hasil ini dinyatakan t-statistik signifikan karena >1.98 dan p value <0.05
sehingga hipotesis kesebelas diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa Technological Knowledge terbukti
memiliki pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge.

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 10


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

12. TPK Terhadap TPACK


Hipotesis keduabelas menguji variabel Technological Pedagogical Knowledge signifikan berpengaruh
terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien
jalur Technological Pedagogical Knowledge terhadap Technological Pedagogical And Content Knowledge
sebesar 0.214 dan t-statistik yaitu sebesar 1.699 . Dari hasil ini dinyatakan t-statistik signifikan karena <1.98
dan p value >0.05 sehingga hipotesis keduabelas ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa Technological
Pedagogical Knowledge terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical
And Content Knowledge.
Berdasarkan data hasil uji hipotesis model diperoleh bahwa yang berpengaruh secara langsung terhadap
TPACK adalah komponen TK. Komponen CK dan PK tidak berpengaruh secara langsung terhadap TPACK.
Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu et al, 2022). Hasil
penelitiannya didapatkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara PK terhadap TPACK.

IV. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dari analisis variabel TPACK (Technological Pedagogical
And Content Knowledge) guru SMP melalui survei Se-Kecamatan Pasar Jambi dengan jenis Penelitian
Kuantitatif dengan pendekatan survei dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antar variabel pada instrumen TPACK. Ada 12 variabel hubungan yang dianalisis. Pada 12 variabel terdapat
5 variabel yang memiliki pengaruh signifikan dan 7 variabel tidak berpengaruh signifikan.

Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Jambi yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat artikel sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas akhir.
Dalam hal ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing skripsi dan guru SMP Se-
Kecamatan Pasar Jambi yang telah membimbing dan memberikan izin sehingga peneliti dapat melaksanakan
penelitian ini dengan baik.

Kepustakaan
[1] Farikah, F., & Al Firdaus, M. M. (2020). Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK): The
Students’ Perspective on Writing Class. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(2), 190–199.
[2] Ilham, D. (2019). Menggagas Pendidikan Nilai dalam Sistem Pendidikan Nasional. 8(3), 109–122.
[3] Koehler, Matthew J., and Punya Mishra. 2006. “Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for
Teacher Knowledge.” Teachers College Record 108(6):1017–54.
[4] Kusnadi, Y. dan M. (2016). Pengaruh Keterimaan Aplikasi Pendaftaran Online Terhadap Jumlah Pendaftar di
Sekolah Dasar Negeri Jakarta. Jurnal Paradigma, XVIII(2), 89–101. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/ index.php/
paradigma/article/download/1183/986
[5] Misrawati. (2017). Peranan Guru BK Dalam Membentuk Karakter Melalui Layanan BK Kelompok Misrawati.
Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan dan Pembelajaran, I (2), 65-68
[6] Nasar, A., & Daud, M. H. (2020). Analisis Kemampuan Guru Ipa Tentang Technological Pedagogical Content
Knowledge Pada Smp/Mts Di Kota Ende. Optika: Jurnal Pendidikan Fisika, 4(1), 9–20. https://doi.org /10.37478/
optika.v4i1.413
[7] Purnawati, Wilda, Maison Maison, and Haryanto Haryanto. 2020. “E-LKPD Berbasis Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK): Sebuah Pengembangan Sumber Belajar Pembelajaran Fisika.” Tarbawi : Jurnal
Ilmu Pendidikan 16(2):126–33. doi: 10.32939/tarbawi.v16i2.665.
[8] Rahayu, A. dan D. W. (2019). Analisis Komponen TPACK Guru SD sebagai Kerangka Kompetensi Guru
Profesional di Abad 21. Jurnal Basicedu, 3(2), 524–532.
[9] Rahayu, A. H. (2022). Analisis Tpack Mahasiswa Pgsd Unsap Sumedang. COLLASE (Creative of Learning
Students Elementary Education), 5(1), 30–38.
[10] Ramaliya. (2018). Pengembangan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran. Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman,
9(1), 77–88.
[11] Sumar, W. T., Lamatenggo, N., & ... (2020). Strategi Guru dalam Implementasi Pembelajaran Abad 21 Melalui

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 11


DOI: 10.12928/jrkpf.vxix.xxxx Analisis Variabel TPACK (Technological Pedagogical And
Content Knowledge) Guru SMP Melalui Survei Se-Kecamatan Pasar Jambi

Model Pembelajaran Daring untuk Meningkatkan Kompetensi Guru. JAMBURA Elementary …, 1(1), 100–110.
https://ejournal-fip-ung.ac.id/ojs/index.php/jeej/article/view/143
[12] Susanti, N., Hadiyanto, & Mukminin, A. (2022). The Effects of TPACK Instrument Variables on Teacher
Candidates in Higher Education. Journal of Higher Education Theory and Practice, 22(2), 107–115.
https://doi.org/ 10. 33423 / jhetp.v22i2.5041
[13] Syaidah, U., Suyadi, B., & Ani, H. M. (2018). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Di
Sma Negeri Rambipuji Tahun Ajaran 2017/2018. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(2), 185–191. https://doi.org/1 0.19184/jpe.v12i2.8316
[14] Tarihoran, E. (2019). Guru dalam pengajaran abad 21. Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 4(1), 46–58. blob:http://e-
journal.stp-ipi.ac.id/393f7271-9934-4891-ab16-b6f5cf42a9a7
[15] Yunitasari, Esti., Triningsih, Alfiani., Pradanie, R. (2019). Analysis Of Mother Behavior Factor In Following
Program Of Breastfeeding Support Group In The Region Of Asemrowo Health Cen-Ter Surabaya. NurseLine
Journal, 4(2), 94–102.
[16] Zulham. (2017). Penerapan Teknologi Informasi Menentukan Keberhasilan Dunia Perusahaan Industri. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2022; 6(2), 1-12 12

Anda mungkin juga menyukai