Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TPACK

(TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE)

oleh: Fi Rahmatillah Maulida, Muhammad Fiqri Ali, Nahdliana ‘Aisyatul ‘Asyiroh


210101110014, 210101110006, 210101110024

Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran PAI

Abstrak :

Artikel ini membahas tentang rancangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
berbasis TPACK “Technological Pedagogical Content Knowledge”. TPACK adalah
kerangka/rangkaian konseptual yang mengintegrasikan tiga jenis pengetahuan yaitu
pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten. Rancangan pembelajaran-PAI berbasis
TPACK ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI dengan memanfaatkan
teknologi secara efektif dan efisien. Artikel ini menjelaskan langkah-langkah dalam
merancang pembelajaran PAI berbasis TPACK, mulai dari analisis kebutuhan,
pengembangan materi, hingga evaluasi pembelajaran. Diharapkan rancangan pembelajaran
PAI berbasis TPACK ini dapat membantu guru-guru PAI dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di era digital.

A. Pendahuluan

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu bidang pendidikan yang sangat
penting dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk negara. Dalam era
digital, pendidikan agama Islam memerlukan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif
dan efisien, yang mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan konten (Fathor Rachman,
2018). TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) adalah kerangka
konseptual yang dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran PAI berbasis
teknologi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang rancangan pembelajaran PAI
berbasis TPACK, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di era digital.
Rancangan pembelajaran PAI berbasis TPACK melibatkan beberapa langkah, yang
meliputi:

1. Analisis kebutuhan: Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, guru, dan komunitas


dalam menyampaikan dan menerima pesan pembelajaran.
2. Pengembangan materi: Membuat materi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran, serta mengintegrasikan teknologi yang diperlukan (M. Ramli, 2015).
3. Pengembangan metode dan strategi pembelajaran: Mengembangkan metode dan
strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, seperti blended learning, flipped
classroom, dan penggunaan teknologi interaktif (Fathor Rachman, 2018).
4. Evaluasi pembelajaran: Menggunakan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan
untuk mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

Dalam rancangan pembelajaran PAI berbasis TPACK, guru dan siswa dapat bekerja
sama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini akan membantu
dalam mengembangkan keterampilan siswa, baik dalam bidang kognitif maupun afektif,
serta meningkatkan kemampuan siswa untuk mengikuti perkembangan IPTEK. Selain itu,
pendekatan ini juga akan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di era digital
dan membantu mereka menjadi individu yang inovatif dan berkreatif dalam era Revolusi
Industri 4.0 (Fathor Rachman, 2018).

B. Metode Penelitian

Metode penelitian kajian pustaka dapat digunakan untuk mengkaji Rancangan


Pembelajaran PAI berbasis TPACK. Kajian pustaka melibatkan proses pengumpulan,
penelaahan, dan analisis literatur atau sumber-sumber tertulis yang relevan dengan topik
penelitian. Dalam konteks ini, peneliti dapat mengumpulkan informasi tentang konsep
dasar TPACK, komponen TPACK, dan strategi pembelajaran berbasis TPACK yang
dapat diaplikasikan dalam rancangan pembelajaran PAI. Selain itu, peneliti juga dapat
menelaah penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan tentang pembelajaran
berbasis TPACK untuk meningkatkan kemampuan numerasi dan hasil belajar peserta
didik. Hasil kajian pustaka ini dapat menjadi landasan teoritis yang kuat untuk merancang
pembelajaran PAI berbasis TPACK. Beberapa sumber yang relevan untuk kajian pustaka
ini antara lain adalah jurnal “Pembelajaran Berbasis TPACK untuk Meningkatkan
Kemampuan Numerasi dan Hasil Belajar Peserta Didik” (Resmi Widaningsih, Dede
Margo Irianto, & Yeni Yuniarti, 2023) dan “Implementasi Rancangan Pembelajaran
Berbasis TPACK sebagai Integrasi Pembelajaran di Era Society 5.0 untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan” (Imamul Khaira, Evi Susilawati, & Refli
Renaldi, 2021).

C. Hasil dan Pembahasan


1. Pengertian Rancangan Pembelajaran PAI Berbasis TPACK

Pengetahuan Konten Pedagogis Teknologi (TPACK) pertama kali dipopulerkan


oleh Mishra dan Koehler pada tahun 2006. TPACK diartikan sebagai kerangka atau
pengetahuan dan kerangka yang digunakan untuk mengukur kemampuan seorang
guru dalam berhasil mengajarkan isi dan materi dengan menggunakan teknologi tepat
guna dalam metode pengajaran. Pembelajaran konkrit sudah tepat. TPACK
didasarkan pada pendekatan yang digunakan oleh Schulman yang disebut
pengetahuan konten pedagogis (PCK), yang menjelaskan bagaimana dan mengapa
konten dan pengetahuan pedagogis terkait erat.1

Guru harus menguasai interaksi antara pedagogi dan konten agar dapat
menerapkan strategi yang membantu siswa memahami materi. Guru perlu
memahami bagaimana teknologi, pedagogi, dan konten terhubung. Teknologi
pengajaran memerlukan kerangka kerja yang fleksibel.Teknologi dapat secara efektif
diintegrasikan ke dalam berbagai pendekatan pendidikan dan bidang konten.
TPACK memiliki tiga elemen dasar. Salah satunya adalah pengetahuan tentang
proses dan praktik, atau metode belajar mengajar, yang disebut pengetahuan
pedagogi (PK), dan yang lainnya adalah pengetahuan tentang konten aktual yang
dipelajari atau diajarkan, yang disebut pengetahuan konten (CK). Berisi kategori
pengetahuan. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan
suatu teknologi tertentu disebut “pengetahuan teknis” (TK).

Bapak Srisawadi berpendapat bahwa Mishra dan Köhler menggabungkan tiga tipe
dasar pengetahuan, menghasilkan apa yang mereka sebut pengetahuan konten

1
Joko Suyamto, Mohammad Masykuri, dan Sarwanto Sarwanto, “ANALISIS KEMAMPUAN TPACK
(TECHNOLGICAL, PEDAGOGICAL, AND CONTENT, KNOWLEDGE) GURU BIOLOGI SMA DALAM MENYUSUN
PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH,” INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA 9, no. 1
(30 April 2020): 46, https://doi.org/10.20961/inkuiri.v9i1.41381.
pedagogis (PCK): pengetahuan, keberadaan dan pengorganisasian praktik pedagogi
spesifik yang sesuai dengan sifat konten subjek tertentu. Jenis pengetahuan yang
diperoleh, termasuk pengetahuan tentang unsur. Standar teknologi tepat guna yang
digunakan khusus untuk mendukung proses dan praktik, atau metode belajar
mengajar, disebut sebagai pengetahuan pedagogi teknologi (TPK). Ini adalah
pengetahuan tentang bagaimana pengetahuan material dapat diterjemahkan ke dalam
representasi yang tepat melalui penerapan teknologi standar yang disebut
Pengetahuan Konten Teknologi (TCK) dan pengetahuan konten (C), pedagogi (P),
dan teknologi (T) dalam konteks pengembangan strategi dan representasi konteks
spesifik untuk pembelajaran pengetahuan yang lebih baik, yang disebut pengetahuan
konten pedagogi teknis (TPACK).2
Rancangan Pembelajaran PAI Berbasis TPACK merupakan suatu rancangan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang mengintegrasikan 3aspek penting yakni
pengetahuan “teknologi, pedagogi, dan konten”. TPACK adalah singkatan dari
“Technological Pedagogical Content Knowledge”, yang ialah model yang
menggabungkan tiga jenis pengetahuan tersebut untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif dan inovatif.
2. Tahap-Tahap TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)
a. Perencaan Pembelajaran

Perencanaan adalah proses memutuskan apa yang ingin dicapai di masa


depan dan menguraikan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukannya,
yang berarti perencanaan melibatkan sesuatu yang kita inginkan terjadi dan
diwujudkan di masa depan berdasarkan pemikiran kita, pikiran positif akan
membawa kita ke masa depan yang positif sedangkan pikiran negatif akan
membawa bencana.
Dalam perencanaan pembelajaran berbasis TPACK haruslah memiliki
tahapan-tahapan yang jelas dalam menentukannya sehingga apa yang kita
pikirkan dan inginkan terjadi dapat terwujud dengan maksimal. Tahapan tersebut
ialah:3
2
Hamidah Suryani Lukman dkk., “MODEL TPACK-21 GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA SUKABUMI,” ELSE
(Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar 6, no. 2 (20
Agustus 2022): 398, https://doi.org/10.30651/else.v6i2.12712.

3
Rizki Ananda dan Afriza Rahma Rani, “Pengembangan Model TPACK untuk Menunjang Kompetensi
Profesional pada Guru Sekolah Dasar” 6, no. 5 (2022).
 Penyusunan Perencanaan Jangka Panjang (Silabus)

Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang memuat penilaian,


waktu, sumber belajar, standar kompetensi, kompetensi inti, isi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
suatu mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran tertentu. Dari justifikasi
ini, jelaslah bahwa silabus merupakan penjabaran standar kompetensi,
lengkap dengan unsur-unsur sumber belajar, kegiatan, dan standar
kompetensi yang harus dipenuhi dalam bentuk penilaian. Sedangkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sistem pelaksanaannya lebih
pendek dari silabus digunakan untuk mengelaborasi atau mengembangkan
gambaran desain silabus.
 Penyusunan dan Penyesuaian Perencanaan Jangka Pendek (RPP)

Gambaran umum atau RPP untuk satu kali pertemuan, satu semester,
atau lebih dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP. RPP juga dapat dilihat sebagai manual
untuk melaksanakan instruksi. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar,
guru mata pelajaran yang bersangkutan segera menyiapkan RPP ini. Dan saat
membuat RPP ini, instruktur perlu memperhatikan setiap elemen penting
yang perlu dimasukkan.
Dokumen yang disebut rencana pelaksanaan pembelajaran, atau RPP,
berisi garis besar atau rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan
digunakan untuk satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih. RPP juga
dapat dilihat sebagai manual untuk mempraktekkan pembelajaran. Sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar, RPP dibuat oleh pengajar mata pelajaran
yang bersangkutan. Oleh karena itu instruktur harus berhati-hati untuk
memasukkan setiap elemen penting yang harus ada dalam RPP ketika
menyusun RPP ini.
Rencana pelajaran adalah alat pengajaran yang menguraikan mata
pelajaran dengan menentukan apa yang siswa diharapkan untuk belajar.
Mereka berisi informasi tentang proses pembelajaran (kegiatan pembelajaran,
pendekatan pengajaran), tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan sumber
daya yang diperlukan (bahan ajar, teknologi).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 menyatakan bahwa dengan menetapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang komprehensif dan sistematis, maka pembelajaran dapat
dilaksanakan secara interaktif, menarik, menarik, menantang dan efisien,
serta siswa dapat dikatakan dapat mendorong dan memotivasi partisipasi
aktif serta memberikan ruang yang luas. Untuk pembelajaran interdisipliner.
Sebab, RPP yang berkualitas mempunyai dampak yang signifikan terhadap
penyampaian pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran yang
ditetapkan dalam kerangka dasarkurikulum.
b. Pelaksanaan Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran merupakan suatu proses yang memerlukan


keterlibatan guru dan siswa. Adanya hubungan tersebut dapat dikatakan
mengakibatkan pembelajaran diarahkan pada tercapainya tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Membuka kelas,
menyajikan informasi, dan menutup sesi adalah tiga komponen utama dari
kegiatan ini.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis TPACK memiliki 3 tahapan inti,
yakni:4
a) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan ini, guru akan memulai kegiatan


pembelajaran dengan memimpin berdoa bersama peserta didik agar kegiatan
belajar mengajar dapat dengan lancar dan berkah berjalan sesuai dengan apa
yang dikehendaki bersama. Yang kemudian akan dilanjutkan dengan sesi
apersepsi dimana dalam sesi ini murid berhak menolak atau bahkan
menerima metode pembelajaran seperti apa yang akan diajarkan kepada
mereka. Yang pada intinya semua tawaran-tawaran pembelajaran dari guru
melibatkan peran TPACK dalam aspek sekecil mungkin didalamnya, seperti
yang seringkali peserta didik minta yakni dengan metode pembelajaran
visualisasi video atau menonton film yang bersangkutan dengan mata
pelajaran PAI. Dengan menggunakan metode tersebut, guru dan murid telah

4
R Mekar Ismayani dan Iis Siti Salamah Azzahra, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BERBASIS QRCODE TPACK TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA,” 2021.
menggunakan peran Teknologi Knowledge (TK) didalamnya yang kemudian
akan diteruskan kedalam instrumen TPACK lainnya ketika dalam proses
pembelajaran berlangsung.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran berbasis TPACK
dilakukan dengan tetap melihat Silabus yang telah disusun oleh guru dan juga
menyesuaikan RPP yang telah diakselerasikan kedalam Modul ajar dari dinas
pendidikan setempat. Namun dalam pelaksanaan secara keseluruhannya,
didalam kegiatan inti ini tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan dengan
proses pembelajaran yang trelah dilalui oleh peserta didik selama ini, yang
didalamnya tetap memuat aspek dan Instrumen TPACK dan didalamnya pula
menggunakan konsep dan teori yang ada dalam Kurikulum merdeka atau
bahkan Kurikulum 2013. Artinya dalam proses pembelajarannya guru
melakukan upaya improvisasi dengan menyelaraskan konsep yang ada
didalam dua kurikulum yang berbeda tetapi dalam keduanya tetap
menggunakan peran teknologi. Karena guru dalam hal ini memahami
pentingnya mengikuti zaman yang berkembang.
c) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup ini, guru tidak serta merta menutup proses
pembelajaran dengan tidak melakukan upaya apapun yang nantinya bisa
menguatkan kembali terkait pemahaman peserta didik terkait materi yang
telah diajarkan oleh guru. Tetapi guru dalam sesi kegiatan penutup ini juga
melakukan upaya seperti memberikan penugasan terkait materi yang telah
diajarkan kepada siswa, yang penugasan tersebut sifatnya tidak memberatkan
peserta didik. Seperti contoh membuat resume atau kerangka poin yang ada
didalam materi yang nantinya menggunakan peran TPACK didalamnya
seperti Pengumpulan tugas itu menggunakan aplikasi yang ada didalam
masing-masing gadget peserta didik yakni Google Clashroom yang kemudian
nantinya guru akan bisa nilai dan memasukannya didalam hasil lembar
penugasan peserta didik.

c. Evaluasi Pembelajaran

Dalam evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan pada akhir pembelajaran


dengan dilaksankannya penilaian harian kepada siswa agar dapat mengetahui
bagaimana perkembangan belajar peserta didik dengan menggunakan media
berbasiskan TPACK, namun selain hal itu, evaluasi pembelajaran yang didapat
oleh guru yaitu dengan pelaksanaan Pembelajaran terkait TPACK ini juga dapat
memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga hal itu
dapat membuat meningkatkan keterlibatan siswa dan meningkatkan kapasitas
mereka untuk belajar. evaluasi penerapan pembelajaran berbasis TPACK
harapannya dapat memeberikan evaluasi yang tinggi terhadap proses belajar
mengajar yang berlangsung.5

3. Komponen-Komponen TPACK
“Technological Pedagogical and Content Knowledge” merupakan suatu
konsep integrasi dari tiga unsur yang berbeda, yakni teknologi, pedagogi (strategi
atau metode mengajar), dan konten pendidikan. Ketiga ilmu tersebut kemudian
diintegrasikan sehingga membentuk suatu kompetensi pengajaran komprehensif
yang disebut TPACK dalam dunia pendidikan. Perpaduan ketiga unsur perencanaan,
proses, dan evaluasi pendidikan tersebut merupakan trio besar dalam pengembangan
ekosistem pendidikan masa depan yang dikenal dengan era teknologi digital.6
Di sini kami memperkenalkan, antara lain, tiga komponen pengetahuan
terpenting yang menjadi dasar TPACK:7

a. “Content Knowledge (CK) atau Pengetahuan Konten”


Pengetahuan di sini mengacu pada berbagai mata pelajaran yang menjadi
tanggung jawab guru. Hal ini mencakup pemahaman tentang konsep, teori, ide,
praktik, dan pendekatan yang diperlukan untuk mengembangkan
pengetahuan tersebut.
b. “Pedagogical Knowledge (PK) atau Pengetahuan Pedagogis”
5
Reni Novilia, “PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING DENGAN PENDEKATAN TPACK (TECHNOLOGICAL
PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE) BERBANTUAN E- LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS,” t.t.
6
Ibnu Rofi, “Nurrita Sabrina, Pengintegrasian TPACK Dalam Pembelajaran Transformasi Geometri SMA untuk
Mengembangkan Profesionatas Guru Matematika,” SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) 3,
No.1, (2019) https://osf.io/preprints/socarxiv/v2ygb/.
7
Matthew J. Koehler et al., “The Technological Pedagogical Content Knowledge Framework,”
Handbook of Research on Educational Communications and Technology: Fourth Edition, January 1,
2014, 101–11, https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3185-5_9. 103.
Guru memiliki pengetahuan tentang berbagai strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan praktik pembelajaran. Pengetahuan teknis (TK) atau
pengetahuan teknis. Guru memiliki pengetahuan tentang teknologi, termasuk
teknologi tradisional dan modern, yang dapat diintegrasikan ke dalam proses
pembelajaran.

Berikutnya, terdapat empat elemen TPACK yang membahas interaksi dan


batasan antara tiga badan pengetahuan yang telah disebutkan di atas. Keempat
elemen tersebut melibatkan:

a. “Technological content knowledge (TCK)”


Pengetahuan konten teknis adalah pemahaman guru tentang kombinasi
teknologi dan konten dalam pembelajaran, dan bagaimana keduanya bersatu
secara keseluruhan.
b. “Pedagogical Content Knowledge (PCK)”
Menurut konsep yang dikemukakan oleh Shulman, pengetahuan konten
pedagogis adalah pemahaman guru tentang bagaimana mengorganisasikan,
menyajikan, dan mengadaptasi suatu topik, masalah, atau masalah tertentu,
dengan mempertimbangkan beragam minat dan kemampuan siswa.
c. “Technological Pedagogical Knowledge (TPK)”
Pengetahuan pedagogi teknologi atau pengetahuan pedagogi teknologi
mencakup pengetahuan guru tentang penggunaan teknologi yang dapat
mendukung praktik pedagoginya.
Fokus utamanya adalah pada pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan
pedagogi, khususnya untuk mendukung kompetensi yang dibutuhkan guru abad
ke-21.
d. “Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)”

TPACK "Pengetahuan Konten Pedagogis Teknologi" adalah model yang


diperkenalkan oleh; Punya Mishra serta Matthew J. Koehler. Model ini
memungkinkan guru merancang dan menemukan strategi pembelajaran yang
efektif dengan menyelaraskan tiga elemen kunci: teknologi ,
pedagogi, dan konten.8

8
Theresia Yunia Setyawan, “Designing TPACK Lesson Plans For Primary Enggrish Classrooms”, Jurnal
Kependidikan 26, No. 2 (2014) https://repository.usd.ac.id/3704/1/985_DESIGNING+TPACK+LESSON+PLAN
S+FOR+PRIMARY+ENGLISH+CLASSROOMS.pdf.
4. Implementasi TPACK dalam Pembelajaran PAI

Kemampuan menguasai dan menggunakan teknologi untuk pembelajaran


merupakan komponen pengetahuan teknologi (TK), pengetahuan pedagogik, dan
pengetahuan konten (CK) ketika TPACK diimplementasikan. Guru harus mampu
memadukan ketiga keterampilan tersebut saat menyampaikan materi menggunakan
TPACK. Kemampuan menyampaikan materi pelajaran yang diajarkan melalui
teknologi dan penguasaan strategi dan metodologi pembelajaran berbasis teknologi
merupakan perpaduan dari ketiga kompetensi tersebut. Ketiga keterampilan ini
bekerja sama untuk memungkinkan siswa memahami subjek yang diberikan dengan
mudah. Presentasi atau tampilan bahan ajar sangat terkait dengan penggunaan
teknologi. Siswa harus diberi dorongan selama proses pembelajaran melalui
kreativitas guru yang memberikan materi yang akan memberikan mereka kekuatan
untuk mencapai hasil belajar yang ingin mereka capai. Kurangnya kemampuan
TPACK guru dapat mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa, sehingga
mengakibatkan hasil belajar siswa yang rendah.9

Guru (PAI) tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajar dan mempraktikkan
materi, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam membentuk akhlak dari siswa/
peserta didik. Pemenuhan tanggungjawab guru (PAI) dapat menjadi lebih efektif
dengan bantuan teknologi dalam proses pembelajaran. Untuk mewujudkan hal ini,
guru PAI Pengetahuan dasar tentang integrasi teknologi diperlukan. Memasukkan
teknologi ke dalam pembelajaran bukan sekedar kebutuhan, tetapi suatu keharusan
dalam bidang pendidikan.10

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran tidak akan berhasil tanpa


pengetahuan pedagogi guru dan penguasaan materi. Temuan penelitian, seperti yang
diungkapkan oleh; “Baturay dkk”. Ditegaskan bahwa kehadiran teknologi dalam
lingkungan pembelajaran tidak menjamin efektivitas pembelajaran jika guru tidak
menerapkan pendekatan pedagogi. Konsep ini dikenal dengan nama TPACK. yaitu
9
Johar, R., & Hanum, L. (2021). Strategi Belajar Mengajar: untuk Menjadi Guru yang Profesional. (C. R.
Zahara, Ed.). Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. Hal 78.
10
Margiyono, I., & Mampouw, H. L. (2011). Deskripsi Pedagogical Content Knowledge Guru Pada Bahasan
Tentang Bilangan Rasional. Department of Mathematics Education Yogyakarta State University, 133–144.
pengetahuan guru dalam memadukan teknologi, pedagogi, dan materi pelajaran
dalam konteks pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, pengetahuan guru mengenai
integrasi ketiga unsur tersebut sangatlah penting.

Pengetahuan Konten Teknologi (TCK) adalah hal yang relevan dalam


pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru PAI harus mempertimbangkan
jenis teknologi yang sesuai dengan konten yang mereka ajarkan kepada siswanya.
Sebaliknya untuk memilih teknologi tepat guna, guru perlu menguasai karakteristik
materi yang diajarkannya. Hubungan antara konten dan teknologi kemudian
diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Misalnya saja ketika belajar menutup mayat,
ciri-ciri pembelajarannya meliputi keterampilan praktis atau psikomotorik yang
harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, teknologi yang digunakan bisa digital, seperti
video, atau tradisional, meniru pembungkus boneka atau mayat. Teknologi ini
memungkinkan siswa dengan mudah mempraktikkan apa yang telah
diajarkan gurunya.

Pemanfaatan teknologi yang sesuai bisa meningkatkan kualitas pendidikan


serta mengaitkan proses pembelajaran dalam konteks ke hidupan. Dalam konteks
Pendidikan Agama Islam (PAI), guru perlu memiliki penguasaan pengetahuan
pedagogis sebagai dasar dalam pengajaran. Pengetahuan ini mencakup strategi
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian kelas. Dengan pemahaman tersebut,
pendidik dapat mengelola suatu topik, masalah/isu tertentu dengan cara yang
terorganisir, direpresentasikan, dan disesuaikan dengan berbagai minat peserta didik.

Pembelajaran berbasis teknologi yang didukung oleh kemampuan pedagogi


guru dan keakraban dengan materi dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi, motivasi belajar siswa dapat meningkat secara aktif.
Ketika siswa mempunyai motivasi yang tinggi maka guru akan lebih mudah
menanamkan nilai-nilai moral pada siswa. Motivasi yang tinggi juga membantu
siswa dalam menerima materi pembelajaran. Dengan mengintegrasikan ilmu teknis,
pedagogi, dan bahan ajar ke dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI),
guru tidak hanya memberikan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotor), tetapi juga membentuk sikap (akhlak) siswa.11

11
Rahayu, Sri. 2017. “Technological Pedagogical Content Knowledge ( TPACK ): Integrasi ICT Dalam
Pembelajaaran IPA Abad 21.” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 1–14.
Pembahasan di atas memaparkan secara rinci strategi integrasi teknologi,
pedagogi, dan materi dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
untuk mempersiapkan guru menghadapi abad 21. Menggabungkan teknologi (TK),
pedagogi (PK), dan isi (CK) dalam pembelajaran PAI berarti guru dapat
mengintegrasikan konsep TPACK dan unsur pembelajaran PAI untuk menyajikan
materi seperti Fiqh, akidah, dan sejarah. Artinya memperkuat keterampilan serta
memperluas dan meningkatkan moral. Hal ini mendorong para pendidik untuk
mengembangkan keterampilan dan kreativitasnya dalam merancang komponen dan
model pembelajaran PAI yang sesuai. Hal ini akan memotivasi siswa dalam
memahami pembelajaran PAI, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap
kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya.12

12
Efrianti, Dede. 2022. “Integritas Kemampuan Guru PAI Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran.” Book
Chapter of Proceedings Journey-Liaison Academia and Society 1 (1): 151–57.
D. Penutup

KESIMPULAN

TPACK dalam Pembelajaran PAI merupakan kemampuan menyampaikan


materi pelajaran yang diajarkan melalui teknologi dan penguasaan strategi dan
metodologi pembelajaran berbasis teknologi merupakan perpaduan dari ketiga
kompetensi tersebut. Ketiga keterampilan ini bekerja sama untuk memungkinkan
siswa memahami subjek yang diberikan dengan mudah. Sedangkan selama proses
pembelajaran siswa membutuhkan dorongan dari kreativitas guru dalam
menyampaikan materi yang dapat memberikan kekuatan agar siswa mampu
mencapai hasil belajar yang ingin dicapai. Kurangnya kemampuan TPACK guru
dapat mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa, sehingga mengakibatkan
hasil belajar siswa yang rendah.

Ketika pembelajaran guru PAI didukung melalui teknologi, maka tanggung


jawab yang dibebankan kepada guru menjadi berkurang. Hal ini sejalan dengan
penelitian Baturay dkk yang menemukan bahwa pemanfaatan teknologi dalam
lingkungan pembelajaran tidak menjamin pembelajaran efektif jika guru tidak
menerapkan pendekatan pedagogi. Saat mempelajari PAI, guru harus
mempertimbangkan jenis teknologi apa yang sesuai dengan materi yang diajarkan
kepada siswanya.
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rizki, dan Afriza Rahma Rani. “Pengembangan Model TPACK untuk
Menunjang Kompetensi Profesional pada Guru Sekolah Dasar” 6, no. 5
(2022).

Efrianti, Dede. 2022. “Integritas Kemampuan Guru PAI Dalam Memanfaatkan Media

Ismayani, R Mekar, dan Iis Siti Salamah Azzahra. “ Pengembangan Media


pembelajaran Interaktif Berbasis QRcode TPACK Terhadap Kemampuan
Literasi Digital Siswa ", 2021.

Johar, R., & Hanum, L. (2021). Strategi Belajar Mengajar: untuk Menjadi Guru
yang Profesional. (C. R. Zahara, Ed.). Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.

Lukman, Hamidah Suryani, Astri Sutisnawati, Ana Setiani, dan Nur’aini


Muhassanah. “Model TPACK -21 Guru Sekolah Dasar Di Kota Sukabumi.”
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Sekolah Dasar 6, no. 2 (20 Agustus 2022): 398.

Margiyono, I., & Mampouw, H. L. (2011). Deskripsi Pedagogical Content


Knowledge Guru Pada Bahasan Tentang Bilangan Rasional. Department of
Mathematics Education Yogyakarta State University,

Setyawan, Theresia Yunia. “Designing TPACK Lesson Plans For Primary Enggrish
Classrooms,” Widya Dharma Jurnal Kependidikan, Vol. 26, No. 2, April 2014,
228.

Rahayu, Sri. 2017. “Technological Pedagogical Content Knowledge ( TPACK ):


Integrasi ICT Dalam Pembelajaaran IPA Abad 21.” Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan 1–14.

Anda mungkin juga menyukai