Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh
Wiwit Puji Purwaningsih
702011113
1. Landasan Teori
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Evi adalah penelitian mengenai
analisis keterampilan Tecnological Pendagogical Content Knowledge (TPCK)
guru biologi SMA Negeri kota Pekanbaru. Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian suatu model TPACK yang menggambarkan hubungan antar variabel
laten pembentuknya yaitu Technological Knowledge (TK), Pedagogical
Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), Technological Content Knowledge
(TCK), Pedagogical Content Knowledge (PCK), dan Technological
Pedagogical Knowledge (TPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
5
yang memberikan kontribusi terbesar pada model TPACK yaitu variabel
technology knowledge dengan peran indikator yang memberikan kontribusi
terbesar berupa kemampuan teknik dalam menggunakan teknologi [3].
Penelitian ini menunjukkan bahwa TPACK dapat digunakan untuk mengetahui
yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan TIK melalui penjabaran antar
variabel latennya. Berdasarkan hal ini maka untuk mengetahui kemampuan
guru dalam pemanfaatan TIK dapat juga dilakukan dengan mengevaluasi setiap
komponen yang ada pada TPACK berkaitan dengan kemampuan guru.
Penelitian sejenis lainnya yang dilakukan oleh Muslim adalah penelitian
pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis kerangka kerja TPCK
bagi guru kejuruan di SMK. Dalam penelitian ini dilakukan penerapan model
pembelajaran terintegrasi model kerangka kerja TPACK dengan model
pembelajaran inovatif berbasis masalah dan berbasis proyek dapat
mengeksplorasi guru dalam meningkatkan kapasitas guru terhadap TIK dalam
pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa Profil guru SMK Teknik
Mesin berdasarkan angketTPCK menujukkan bahwa kompetensi di bidang
teknologi atau integrasi TIK dalam pembelajaran sangat rendah.[4]
6
didukung berbagai komponen multimedia seperti teks, suara, gambar, dan
video.[5] Program pembelajaran ini berisi materi pembelajaran dengan tahap-
tahap yang mudah dipelajari siswa sehingga sangat mendukung pembelajaran
individual peserta didik.
Dengan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran guru menjadi lebih
terlayani kebutuhan mengajarnya sehingga proses belajar mengajarakan jauh
lebih memudahkan dan menyenangkan/menggairahkan yang pada gilirannya
akan berdampak pada diperolehnya hasil-hasil belajar yang optimal.
7
peserta belajar. Kerangka kerja yang dibutuhkan bagi guru adalah pemahaman
efektivitas integrasi pembelajaran. TPACK menekankan hubungan-hubungan
antara teknologi, isi kurikulum dan pendekatan pedagogi yang berinteraksi satu
sama lain untuk menghasilkan pembelajaran berbasis TIK.
8
pembelajaran yang menghantarkan materi pelajaran yang tertuang dalam
kurikulum. Hal ini mencakup proses pembelajaran terkait dengan materi
pelajaran yang dipelajari serta sistem penilaian peserta belajar.
Model pembelajarannya diharapkan dapat menghantarkan peserta belajar
secara efektif. Pemahaman hubungan dan irisan antara (P) dan (C) yang secara
rigkas menyangkut bagaimana (P) dapat mempengaruhi (C) Menurut M. J.
Koehler, PCK merupakan seperangkat pengetahuan, kurikulum bidang studi.
Transformasi pengetahuan, pedagogi umum, strategi pembelajaran dalam
konteks pendidikan.[14]
9
PCK. Diantaranya dalam menyusun desain instruksional, menyusun instruksi
pembelajaran, model dan strategi pembelajaran, sistem penilaian serta dalam
mendesain kurikulum. Faktor penentunya TPACK semua komponen tersebut
terintegrasi dengan TIK. Dengan demikian TPACK memberi sumbangan yang
amat besar terhadap perubahan dan paradigma pembelajaran.
Menurut Mishra dan Koehler, konsep integrasi adalah merupakan
keterlibatan berbagai domain/komponen materi dan pedagogi yang dapat
mensupport guru dalam pembelajaran berbasis teknologi. Anggapan bahwa
struktur pengetahuan sangat terkait dengan deklararif siswa tahu apa yang
dipelajari, prosedur bagaimana mengetahuinya skematik siswa mengaitkan
antara deklaratif dan prosedur yakni apa yang dipelajari dan bagaimana
mempelajarinya dan strategi pengetahuan tentang kapan, dirnana dan
bagaimana domain secara khusus terkait dengan tujuan pembelajaran.[13]
2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, dimana semua data
dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Selain itu, penelitian ini menggunakan
metode statistik deskriptif untuk menganalisa dan menyajikan data. Statistik
deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan data
kemampuan guru dalam menerapkan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Tengaran meliputi nilai rata-
rata (mean) dan range [8].
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposivesampling. Sampel dipilihdengan pertimbangan bahwa sampel yang
digunakan adalah guru yang menggunakan alat teknologi informasi sehingga
sampel atau responden dapat memberikan informasi yang relevan sesuai
dengan persoalaan penelitian. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
primer adalah kuisioneryang diadobsi dari penelitian.[4] Sedangkan data
sekunder didapat dari kantor tata usaha yang meliputi data jumlah guru, nama
guru, jumlah kelas. Setelah semua data terkumpul peneliti melakukan analisa
data dengan metode induktif yaitu analisis data dengan memahami dahulu
realita atau fenomena dilapangan yang kemudian dikaitkan dengan teori atau
konsep yang relevan sesuai dengan persoalan penelitian.
Awal tahap ini dilanjutkan dengan merumuskan masalah berdasarkan
masalah yang telah teridentifikasi. Studi literatur menjadi tahap berikutnya
untuk menyanggah maupun mendukung hasil penelitian terdahulu yang
dijadikan landasan dalam mencari solusi permasalahan pada penelitian dulu.
Tahapan selanjutnya adalah tahap pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melakukan penyebaran kuisioner. Kuisioner tersebut mencangkup
indikator-indikator empiris yang dapat kita lihat pada tabel 1 berikut ini [9].
10
Dapat mempelajari teknologi dengan mudah TK3
Dapat mengintegrasikan penggunaan web TK4
untuk pembelajaran siswa
Dapat menggunakan software confrence(mis: TK5
MSN Messenger, Skype, Yahoo, IM)
2. Pedagogical Dapat membimbing siswa untuk belajar PK1
Knowledge mandiri
Dapat merencanakan aktivitas kelompok PK2
untuk siswa
Dapat mengidentifikasi topik yang tepat PK3
untuk aktivitas kelompok
Dapat mengajari siswa untuk dapat PK4
memonitor pembelajaran mereka sendiri
Dapat mengajari siswa untuk mengadaptasi PK5
strategi pembelajaran yang tepat
3. Content Knowledge Memiliki strategi pengembangan pemahaman CK1
dari mata pelajaran pada pembelajaran
Memiliki berbagai cara pengambangan CK2
pemahaman dari mata pelajaran pada
pembelajaran ke dua
Dapat berpikir tentang materi pelajaran CK3
seperti seorang ahli yang mengkhususkan diri
pada pertama kali mengajar subjek
Memiliki pengetahuan yang cukup tentang CK4
subjek
4. Technological Dapat menggunakan teknologi tepat TCK1
Content Knowledge guna(sumber daya multimedia misalnya,
simulasi) untuk mewakili isi mata pelajaran
Dapat memilih materi kompetensi dasar TCK2
pembelajaran yang tepat dalam mengajar
menggunakan teknologi
Melakukan proses pembelajaran dengan TCK3
media teknologi seperti Mikroskop
multimedia, LCD Proyektor, Komputer
Mengetahui materi pembelajaran yang TCK4
membutuhkan fasilitas teknologi untuk
mempermudah siswa dalam pelajaran
5. Pedagogical Content Melakukan evaluasi hasil belajar siswa PCK1
Knowledge Membuat pengembangan kurikulum/ silabus PCK2
Membuat perancangan pembelajaran PCK3
Melaksanakan pembelajaran yang mendidik PCK4
dan dialogis
6. Technological Program pendidikan guru telah menyebabkan TPK1
Pedagogical saya untuk berpikir lebih mendalamm
Knowledge tentang bagaimana teknologi dapat
mempengaruhi pendekatan pengajaran yang
saya gunakan di kelas
Berpikir kritis tentang bagaimana TPK2
menggunakan teknologi di kelas
Dapat menyesuaikan penggunaan teknologi TPK3
11
yangg dipelajari untuk kegiatan pengajaran
yang berbeda
Dapat menggunakan teknologi informasi dan TPK4
komunikasi untuk diskusi pada forum dengan
siswa
7. Technological Dapat menggunakan strategi yang TPACK1
Pedagogical Content menggabungkan konten, teknologi dan
Knowledge pendekatan pengajaran
Dapat memberikan kepemimpinan dalam TPACK2
membantu orang lain untuk
mengkoordinasikan pengunaan konten,
teknologi dan pendekatan mengajar di
sekolah
Dapat memilih untuk menggunakan TPACK3
teknologi di kelas yang meningkatkan proses
pembelajaran, bagaimana saya mengajar dan
apa yang dipelajari siswa
Dapat mengajarkan pelajaran yang tepat TPACK4
dengan mengintegrasikan mata pelajaran,
teknologi dan metode pengajaran
Dalam mengajar sesuai dengan kompetensi TPACK5
pedagogik, dapat menggunakan teknologi
pembelajaran dalam mengajar materi pada
siswa
12
Biologi C SB SB B SB SB B
Penjas C B B C C SB K
Fisika B SB B C SB SB B
Bhs. Indonesia K SB SB SB B SB B
Kewarganegaraan C B B SB B SB B
Ekonomi C B B SB C B SB
Bhs. Inggris C B B B B SB B
Kimia C SB B SB B SB B
Geografi C SB B B B SB B
Sejarah C SB B B B B B
Seni budaya B B B B B B B
Sosiologi SK SB SB C C SB C
Bhs. Jawa SB B B B B B B
Agama K B B B C B C
Antropologi K B B C C B B
Prakarya SB SB B B B SB B
Bhs. Jepang B SB B SB B B B
BK C B C B B B B
Rata-rata C SB B B B SB B
13
Pedagogical Knowledge(PK)
Pedagogical knowledge merupakan pengetahuan guru tentang berbagai
pelaksanaan, strategi dan metode untuk mendukung pembelajaran peserta didik
[11]. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola
pembelajaran yang terdiri dari pemahaman terhadap siswa, perencanaan,
implementasi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengaktualisasikan
segenap potensi siswa.
Berdasarkan analisis data, didapatkan profil PK guru SMA Negeri 1 Tengaran
yang disajikan pada Tabel 3.
Dari penilaian aspek PK dapat dilihat presentase terbanyak masuk dalam
kriteria baik dengan presentase 53%. Sedangkan kriteria sangat baik menjadi
kategori kedua dengan prtesentase sebesar 47%. Melihat presentase paling
banyak adalah presentase kriteria baik disini menggambarkan bahwa
kemampuan guru pada pengetahuan guru tentang berbagai pelaksanaan,
strategi dan metode sudah dapat dikatakan baik. Berdasarkan dari hasil
wawancara singkat bahwa bagi mereka mengajar adalah hal yang sudah biasa
tetapi ada beberapa aktivitas yang memang terkadang tidak dapat dilaksanakan
secara maksimal dikarenakan ada beberapa materi yang tidak dapat dilakukan
sesuai dengan indikator.
Content Knowledge(CK)
Content knowledge merupakan pengetahuan tentang konsep, teori, gagasan,
kerangka kerja, pengetahuan tentang pembuktian, serta praktik-praktik dan
pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan tersebut [12]. Berdasarkan
analisis data, didapatkan profil CK guru SMA Negeri 1 Tengaran yang
disajikan pada Tabel 3.
Keseluruhan penilaian pada aspek CK dapat kita lihat presentase
terbanyak masuk dalam kriteria baik dengan presentase 79%. Sedangkan
kriteria cukup menjadi kategori paling rendah dengan prtesentase sebesar
5,3%. Kategori kedua paling banyak adalah kriteria sangat baik dengan
presentase 16%. Melihat presentase paling banyak adalah presentase kriteria
baik menggambarkan bahwa kemampuan guru pada tentang konsep, teori,
gagasan, kerangka kerja, pengetahuan tentang pembuktian, serta praktik-
praktik dan pendekatan sudah dikatakan baik namun dalam pengetahuan ini
guru hanya menggunakan konten yang sudah tersedia tanpa mengembangkan
konten-konten yang sebenarnya sangat banyak sehingga dalam konsep, teori,
gagasan, kerangka kerja, pengetahuan tentang pembuktian, serta praktik-
praktik dan pendekatan ini perlu dikembangkan kembali agar mendapat hasil
yang maksimal.
14
Dari aspek TPK dapat kita lihat presentase terbanyak masuk dalam
kriteria baik dengan presentase 57,9%. Sedangkan kriteria sangat baik menjadi
kategori paling rendah dengan presentase sebesar 15,8%. Kategori kedua
paling banyak adalah kriteria cukup dengan presentase 26,3%. Melihat
presentase paling banyak adalah presentase kriteria baik menggambarkan
bahwa kemampuan guru pada pengetahuan tentang bagaimana beragam
teknologi dapat digunakan dalam pengajaran dan penggunaan teknologi sudah
dapat menyesuaikan, menggunakan, dan berpikir dalam penyampaian materi
dengan menggunakan teknologi informasi. Hasil penelitian ini juga didukung
oleh wawancara singkat dengan hasil bahwa mereka menggunakan teknologi
informasi pada saat penyampaian materi tertentu atau guru juga mencari
sumber belajara dari internet sedangkan kriteria cukup dikarenakan beberapa
mata pelajaran lebih kepada praktik.
15
dalam memilih pendekatan serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang diajarkan.
4. Kesimpulan
Kemampuan guru SMA Negeri 1 Tengaran dalam mengaplikasikan
TIK dalam pembelajaran sebenarnya mereka telah dapat mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran tetapi masih ada beberapa guru dalam
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran hanya ala kadarnya saja. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya guru SMA Negeri 1 sebenarnya telah mampu
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran tetapi ada beberapa guru yang
16
masih belum mengetahui bahkan tidak mau mempelajari teknologi-teknologi
yang sedang berkembang untuk proses pembelajaran. Walaupun ada beberapa
guru yang masih kurang dalam pemanfaatannya, guru SMA Negeri 1 Tengaran
dapat lebih mengoptimalkan penggunaan TI dalam pembelajaran, dengan cara
melakukan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan pembelajaran yang
berbasis teknologi bisa membantu guru dalam penggunaan teknologi. Selain itu
dapat juga dengan mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan
penggunaan TI dalam pembelajaran.
5. Daftar Pustaka
[1] Istiningsih, Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, Jakarta: Sinar Grafika Offset,
2012.
[2] Mishra, P. & Koehler, M.J. (2006). Technological Pedagogical Content
Knowledge: Aframework for Teacher Knowledge. Teachers College Record,
108,(6),1017-1054
[3] Suryawati, Evi. 2014. Analisis Keterampilan Tecnological Pendagogical Content
Knowledge (TPCK) Guru Biologi Sma Negeri Kota Pekanbaru. Diambil tanggal 22
Oktober 2015, dari http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSB/article/view/2478/2437
[4] Muslim. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Kerangka
Kerja TPCK Bagi Guru Kejuruan di SMK. Diambil tanggal 22 Oktober 2015, dari
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/296688
[5] Sudirman Siahaan (2010), Pemanfaatan Teknologi Dan Komunikasi
DalamPembelajaran. Jakarta: Pustekkomdiknas
[6] herman dwi surjono, 2010, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
peningkatan kualitas pembelajaran, Makalah, disajikan dalam seminar mgmp
terpadu SMP/MTs Kota Magelang.
[7] Harris, J., Mishra. P dan Koehler. M. (2009) Teacher's TechnologicalPedagogical
Content Knowledge and Learning Acyivities Types: CurriculumbasedTechnology
Integration Reframed, Journal of Research on Technology inEducation, 4(4),
hal393-416.
[8] Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
[9] Chai C.S, Koh, Tsai, & Tan (2011). “Modeling primary school pre-service
teachers’Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)”. Computers &
Education,57(2011), 1184-1193.
[10] Jordan, K. 2011. Beginning Teacher Knowledge: Result from Self-Assessed TPACK
Survey. Australian Educational Computing. 26 (1): 16-26.
[11] Koehler, M. J., Mishra, P., Bouck, E. C., De Schrvyer, M., Kereluik, K., & Shin, S.
B.(2011). Deep-play: Developing TPACK for 21st century teachers. International
Journalfor Learning Technology , 6 (2), 146–163.
[12] Shulman, L. S. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching.
17
EducationalResearcher, 15(2), 4–14.
[13] Schmidt, D. A., E. Baran, A. D. Thompson, P. Mishra, M. J. Koehler, dan T. S.
Shin. 2009. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): The
Development and Validation of an Assessment Instrument for Preservice Teachers.
Journal of Research on Technology in Education. 42 (2): 123-149.
[14] Mishra, P. dan M. J. Koehler. 2006. Technological Pedagogical Content Knowledge:
A Framework for Teacher Knowledge. Teachers College Record. 6 (108): 1017-
1054.
[15] UNESCO, 2011, UNESCO ICT Competency Framework for Teachers, The United
Nations Educational : Scientific and Cultural Organization.
[16] Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung :
Alfabeta
18