Anda di halaman 1dari 25

daftar isi

Cerita Sampul

oft skill sebagai sesuatu tidak berwujud digerakkan oleh hati


nurani yang melengkapi sisi lembut individu. Hati nurani
merupakan energi penggerak yang memancar dari dalam diri
individu ketika berinterkasi dengan sesama. Dalam kehidupan
termasuk dunia kerja soft skill mengambil peran penting
mendukung keberhasilan individu mencapai karier. Penelitian di
berbagai negara menunjukkan hal tersebut.

Cover di samping menggambarkan perwujudan
simbolisasi pergerakan hati nurani mentransmisikan daya
mengubah kecepatan putar dan arah daya terhadap sumber daya
berupa nilai, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap yang
positif sebagai atribut soft skill. (lee)

rubrik utama
13
16
18

Soft Skil & Dunia Kerja

22

Lulusan Harus menjadi Kata Hati Manusia,


Bangsa, dan Kehidupan

Perusahaan Buru Karyawan Berkemampuan


Soft Skill

24
26

Soft Skill dalam Perspektif Pendidik

Kupas Soft Skill dalam Sosok Alumi


Hendry Bunardi
Integrasi LAM-PT dan Soft Skill

berita kampus
06
06

PPU Widyatama Bersama Arief Suditomo (Pem Red RCTI)

07
07
08
09

Global Action For Healthy Without Drugs

Prof. Eman Suparman Hadir pada PPU Universitas


Widyatama
Walikota Terpilih Hadir di Universitas Widyatama
Widyatama Ikuti Turnamen LIMA GOLF
Tim Golf Universitas Widyatama Boyong 8 Piala dalam Liga
Mahasiswa (LIMA) Tingkat Nasional

mozaik info
10
11
11
12

Peningkatan Soft Skill Mahasiswa di Perguruan Tinggi


Keseimbangan Hard Skill dan Soft Skill untuk Generasi
Handal Wamendiknas Buka FLS2N 2013

16
08

20
09

Soft Skill Bentuk Karakter Mahasiswa


Wapres: Soft Skill dan Hard Skill Harus Seimbang

opini
27
28

Kompetensi Hard Skill dan Soft Skill

Dengung, Gaung, Bingung...

PSAK vs IFRS

komunita 8 | September 2013

editorial
jendela komunitas
29

Komunitas Urban Farming


RW 03 Kelurahan Sukapada Cibeunying Kidul

Megapixel (MPX)
Universitas Widyatama

30

Pembina
Yayasan Widyatama
Universitas Widyatama

ragam
32

Dewan Ahli
Prof. Karhi Nisjar Sarjudin, SE., MM., Ak.
Prof. Dr. Davidescu Christina Victoria

Hypnoeducation

perspektif
34

Pemimpin Umum
Lili Irahali

30

Disiplin, Empiris, dan Paranoia

Konsultan Media
Otang Fharyana
Soendoro Dalil

profil
36

Redaksi Pelaksana

Bincang-bincang dengan Andre,


Prudential Insurance Agent

Sekretaris Redaksi & Sirkulasi


Ferani Yushan

galeri foto

Redaktur Artikel
Devy M. Puspitasari;
Abdul Rozak

32

36

resensi buku

38

40

Plum Wine

gaya hidup

44

42

Detoksifikasi Emosi

41
41

Lumpia Duren dan Sop Duren @durenaki


TongSet

komunita 8 | September 2013

Redaktur Placement Office,


Alumni & Dunia Kerja
Anna Yudiana
Redaktur Info Kampus & Mahasiswa
Noer Adi K; Adi Utama
Redaktur Artistik & Foto
Rudy Farid Sagir (Fak. DKV)
Redaktur Supplement Komunita
Annisa Bela Pertiwi (Fak. DKV)

43

Kopimu Kepribadianmu

Diterbitkan oleh:
Yayasan Widyatama

43

Teknik Seduh Teh Masyarakat Indonesia


Masih Sembarangan

44

Teknik Pernapasan Demi Kebugaran Tubuh dan Pikiran

44

Konsumsi Cokelat Tunjang Kesehatan Otak

44

Harta di Kepulauan Derawan

info bandung

Redaktur Komunitas
Eddy Budianto

Asma dan Nyeri Sendi Obati Dengan Olahraga Aqua


Boxing

42

41

Redaktur Akademik
Arry Hutomo;

Alamat Redaksi
Jl. Cikutra 204 A Bandung 40125
Gedung A, Lt. 2, Ruang A 215
Tlp. 022 7275855, ext. 122, 228;
Fax. 022 7278861
Website : www. widyatama.ac.id
Email : komunita@widyatama.ac.id

Sidang Pembaca yang budiman,

da kecenderungan pendidikan dan


pembelajaran di bangku kuliah
tidak sepenuhnya sesuai dengan
kebutuhan lapangan kerja. Padahal
hasil jajak pendapat menjelaskan dunia
kerja memerlukan kompetensi teknis dan
non teknis. Kompetensi teknis berhubungan
dengan latar belakang keahlian sedang
kompetensi non teknis yang intangible biasa
disebut soft skill.
merupakan
istilah

Soft
skill
sosiologis yang merujuk pada sekumpulan
karakteristik kepribadian, daya tarik sosial,
kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi,
kepekaan/kepedulian, serta optimisme (www.
wikipedia). Sebagai keterampilan personal
soft skill merupakan keterampilan khusus
yang bersifat kepribadian yang menentukan
kekuatan seseorang sebagai pemimpin,
pendengar (yang baik), negosiator, dan
mediator konflik. Sebagai keterampilan
interpersonal soft skill adalah keterampilan
seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain dan bekerja sama dalam sebuah
kelompok.

Atribut soft skill dimiliki oleh setiap
orang dengan kadar yang berbeda, yang
meliputi : nilai yang dianut, motivasi, perilaku,
kebiasaan, karakter dan sikap. Demikian pula
setiap pekerjaan memerlukan kadar soft skill
yang beragam walaupun ada kaidah-kaidah
yang sama.

Di sekolah atau kampus, peserta
didik selalu dicekoki oleh nilai-nilai
kompetensi dan kompetisi. Persaingan
satu sama lain dari skala individu, sekolah,
nasional dan seterusnya. Misal persaingan
dalam ujian, kelulusan atau hibah bersaing,
beasiswa BBP-PPA dsb. dengan atribut
demi kualitas serta mengharumkan nama
kampus dan jadi kebanggaan.


Padahal kompetensi pendidikan
adalah keseimbangan yang menurut Ki
Hajar Dewantara: agar manusia dapat hidup
perlu mempunyai kecakapan dasar, memiliki
pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill) yang dapat dipelajari dengan otak,
sikap (attitude) yang arif, rendah hati dan
manusiawi.
Kompetensi ini sejalan dengan visi
pendidikan UNESCO
(United Nations
for Education, Science and Culture
Organization) : Belajar mengetahui atau
memahami (learning to know), Belajar untuk
mengerjakan sesuatu (learning to do), Belajar
untuk menjadi diri sendiri (learning to be),
Belajar hidup bersama atau bermasyarakat
(learning to live together).

Atas dasar itulah KOMUNITA
edisi #8 mengangkat tema soft skills
dengan menghadirkan beberapa artikel
yang mengupas dari berbagai perspektif.
KOMUNITA juga menyajikan rubrik baru
Perspektif. Sebuah forum yang menyajikan
olah pikir civitas academica terkait dengan
profesi masing-masing mensikapi masalah
dari pandangan akademis. Selain itu
kami sajikan tulisan rehat berupa aktivitas
Universitas dan Yayasan Widyatama, profil,
lifestyle yang bisa kita simak bersama.

Semoga pembaca yang terhormat
dapat memetik nilai-nilai yang terkandung
dalam sajian kami. Seluruh jajaran redaksi
mengharapkan saran dan masukan agar kami
dapat menyajikan buah pikir dan informasi
yang bernas, sekaligus menumbuhkan etos
kerja institusi Widyatama.
Vivat Widyatama, Vivat Civitas Academica,
Vivat Indonesia dan Nusantara tercinta.
Redaksi - Lili Irahali

komunita 8 | September 2013

berita kampus

berita kampus

PPU Widyatama

Global Action

Bersama Arief Suditomo


(PemRed RCTI)

For Healthy Without Drugs

ahasiswa baru Universitas Widyatama Tahun


Angkatan 2013/2014 melaksanakan Program
Pengenalan Universitas atau PPU bertempat
di Auditorium Widyatama di bilangan Cikutra. Hadir
kurang lebih 1555 mahasiswa dengan menggunakan
pakaian putih abu tanpa atribut dengan wajah cerah
menyambut status baru sebagai seorang mahasiswa.
Kegiatan PPU yang akan digelar selama 5 (lima) hari
ini, mahasiswa baru disuguhi dengan talkshow ekslusif
bersama Bapak Arief Suditomo (Pemimpin Redaksi
RCTI). Beliau (Arief-red) memberikan pesan kepada
adik-adik mahasiswa baru untuk menimba ilmu dengan
sungguh-sungguh agar mendapatkan IPK (indeks
prestasi kumulatif) yang memuaskan, aktif berorganisasi
dan mulai mencoba mendekatkan diri dengan dunia
broadcast. Dunia broadcast selalu menunjukkan
peningkatan signifikan dari tahun ke tahun, khususnya
ketika muncul televisi swasta selain TVRI tutur Arief.
Talkshow ini dihadiri pula oleh Ketua Badan
Pengurus Yayasan Widyatama, Bapak T. Ontowiryo,
S.E., MBA, Bendahara Yayasan Widyatama, Bapak Djoko
Roespinoedji, S.E., Pg.Dip, Kepala Biro Marketing, Ibu
Devy Mawarnie Puspitasari, S.E., M.M. dan Ibu Anna
Yudiana, S.E., sebagai Level 2 Fungsional Placement
Office dan Career Center. Pada kesempatan itu pula,
Bapak T. Ontowiryo memberikan ucapan selamat

Arief Suditomo bersama Pengurus Yayasan Widyatama


datang kepada mahasiswa baru TA 2013/2014. Ray (Ketua Sentra Universitas
Widyatama) sebagai moderator, menghimbau adik-adik mahasiswa baru untuk
bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Sentra, yang berkecimpung di dunia
penulisan dan jurnalistik.

Pada kesempatan ini pula, Bapak Arief Suditomo tidak segan-segan
untuk mengundang mahasiswa Universitas Widyatama (UTama) untuk
melakukan kunjungan ke studio RCTI di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta bahkan
melakukan kegiatan magang karena di era saat ini sumber daya manusia
yang lebih diprioritaskan adalah yang memiliki pengalaman (experience).

Acara Talkshow eksklusif ini ditutup dengan pemberian Cinderamata
untuk Bapak Arief Suditomo oleh Kepala Biro Kemahasiswaan, Bapak Tezza
Adriansyah Anwar, S.IP., M.M mewakili civitas Widyatama.

dr. Aisyah sedang memberikan paparan tentang bahaya narkoba

Walikota Terpilih

Hadir di Universitas Widyatama

Prof. Eman Suparman

Hadir pada PPU Universitas Widyatama

rof. Eman
Suparman
hadir di
Universitas
Widyatama memberikan ceramah
kebangsaan bagi
Mahasiswa baru
Universitas Widyatama Tahun Angkatan 2013/2014.

Prof Eman (Ketua Bidang Pengawasan


Komisi Yudisial)

Bertempat di Auditorium Widyatama di bilangan Cikutra, Prof. Eman


memaparkan mengenai budaya taat hukum di Indonesia. Prof. Dr.
Davidescu Christina Victoria Martha,M.A sebagai Wakil Rektor Bidang
Operasional Universitas Widyatama turut hadir dan mendampingi Prof.
Eman yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Pengawasan
Perilaku Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial Republik Indonesia.

komunita 8 | September 2013

Prof Eman saat memberi pembekalan pada


mahasiswa baru
Ceramah kebangsaan ini berjalan sekitar 60 (enam puluh) menit pun
tidak terasa berjalan. Mahasiswa baru yang hadir menyimak paparan
dari Prof. Eman dengan sangat seksama. Kegiatan ini pun ditutup
dengan penyerahan cinderamata untuk pembicara, Prof. Eman
Suparman oleh Prof. Dr. Davidescu Christina Victoria Martha, M.A
mewakili Civitas Widyatama.

idwan Kamil hadir di kampus Universitas Widyatama dalam


rangka memberikan ceramah kebangsaan bagi mahasiswa
baru Tahun Angkatan 2013/2014 di Auditorium Widyatama
kawasan Cikutra.

Dalam ceramah kebangsaannya, Ridwan Kamil (Walikota
Bandung Terpilih 2013-2018) mengutarakan bahwa mulailah
melakukan perubahan bagi Indonesia dimulai dari rumah sendiri,
Bandung, tempat kita tumbuh dan berkembang.

Lakukanlah segala tindakan dengan dasar cinta, karena
dengan cinta segala tindakan akan dilakukan dengan sebaikbaiknya ujar Ridwan. Dengan pembawaan yang santai namun
serius dan banyak diselingi dengan gelak tawa dari mahasiswa
baru, ceramah kebangsaan yang memakan waktu sembilan puluh
menit pun bergulir tidak terasa. Rektor Universitas Widyatama,
Dr. Mame S. Sutoko, Ir., DEA. ikut serta mendampingi Bapak
Ridwan Kamil saat memberikan ceramah tersebut. Hadir pula
pada kesempatan tersebut, Bapak T. Ontowiryo, S.E., MBA selaku
Ketua Badan Pengurus Yayasan Widyatama beserta jajarannya.
Kehadiran Bapak Ridwan Kamil di kampus UTama
merupakan salah satu agenda dalam rangkaian kegiatan Program
Pengenalan Universitas (PPU) bagi Maha siswa Baru Tahun
Angkatan 2013/ 2014. Sebelumnya, Rektor telah melantik kurang

ahasiswa baru Universitas Widyatama Tahun Angkatan 2013/2014


melaksanakan Program Pengenalan Universitas atau PPU
bertempat di Auditorium Widyatama di bilangan Cikutra. Hadir
kurang lebih 1555 mahasiswa dengan menggunakan pakaian putih hitam
tanpa atribut dengan wajah cerah menyambut status baru sebagai seorang
mahasiswa. Kegiatan PPU yang akan digelar selama 5 (lima) hari ini,
mahasiswa baru disuguhi dengan sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya
penyalahgunaan Narkoba dengan narasumber dr. Aisah Dahlan. dr. Aisah
memberikan materi tentang berbagai macam narkoba yang ada di Indonesia
dan efek samping penggunaan narkoba. Mahasiswa dengan sangat antusias
mendengarkan dan menyimak mengenai penyuluhan narkoba tersebut.
Acara dikemas sangat menghibur karena diselingi peragaan teater oleh
mantan pecandu narkoba dan lagu-lagu yang memberikan wawasan dan
himbauan menjauhi zat adiktif tersebut.
Talkshow ini dihadiri pula oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan
Widyatama, Bapak T. Ontowiryo, S.E., MBA, Bendahara Yayasan Widyatama,
Bapak Djoko Roespinoedji, S.E., Pg.Dip, Kepala Biro Marketing, Ibu Devy
Mawarnie Puspitasari, S.E., M.M. dan Ibu Anna Yudiana, S.E., sebagai Level
2 Fungsional Placement Office dan Career Center. Pada kesempatan ini pula,
dr. Aisah tidak segan-segan untuk mengingatkan kepada seluruh mahasiswa
UTama agar menjauhi dan tidak menggunakan narkoba karena efek samping
dari penggunaannya. Kita harus hidup sehat tanpa menggunakan narkoba
agar masa depan dan cita-cita dapat diraih setinggi mungkin.

Kegiatan ini ditutup dengan pemberian Cinderamata untuk Ibu dr.
Aisah Dahlan sebagai narasumber dan Ibu Judiesty Johnny sebagai Pembina
Yayasan Sahabat Rekan Sebaya oleh Kepala Biro Kemahasiswaan, Bapak
Tezza Adriansyah Anwar, S.IP., M.M mewakili civitas Widyatama.

lebih 1555 orang sebagai mahasiswa baru Universitas Widyatama


dilanjutkan dengan pembacaan janji mahasiswa serta penyerahan
Beasiswa PPA dari Yayasan Widyatama dan Beasiswa dari Bapak
Karmaka dan Bapak Sabana yang merupakan Dewan Penyantun
Widyatama.
Acara Ceramah Kebangsaan ini pun diakhiri dengan pemberian
cinderamata untuk Bapak Ridwan Kamil yang diserahkan langsung
oleh Bapak Dr. Mame S. Sutoko, Ir., DEA. selaku Rektor Universitas
Widyatama, dan Ibu Sri Lestari Roespinoedji, S.H., Notaris selaku Ketua
Badan Pembina Yayasan Widyatama serta pemberian merchandise
dari Kepala Biro Marketing, Ibu Devy Mawarnie Puspitasari, S.E.,M.M.

Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) seusai


memberikan pembekalan pada mahasiswa baru

komunita 8 | September 2013

berita kampus

berita kampus

Tim Golf Universitas Widyatama

Boyong 8 Piala

dalam Liga Mahasiswa (LIMA) Tingkat Nasional

pegolf muda universitas widyatama

Widyatama Ikuti Turnamen

LIMA GOLF

niversitas Widyatama mengikuti turnamen Liga Mahasiswa (LIMA)


Golf 2013 yang baru diadakan pertama kali untuk olahraga golf oleh
PT. Bina Mahasiswa Indonesia dengan dukungan dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta
Persatuan Golf Indonesia. LIMA Golf 2013 diselenggarakan di Imperial Klub
Golf Lippo Karawaci Tangerang tanggal 19-21 Agustus 2013 dan diikuti
oleh 11 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. LIMA Golf menggunakan
peraturan Golf yang diberlakukan oleh The R&A Rules Limited. Bahkan
para peserta akan bermain sesuai dengan standar Internasional yaitu 18
holes dan 72 par.
Universitas Widyatama mengirimkan 3 (tiga) pegolf nya yang terdiri
dari Jordan Surya Irawan, Risko Herlambang, dan Nadya Rosiana. Untuk
Nadya Rosiana sendiri merupakan satu-satunya pegolf wanita yang
mengikuti turnamen ini. Ketiga pegolf ini berasal dari jurusan Manajemen
S1. Universitas Widyatama meraih hasil gemilang dalam turnamen ini
dengan merebut 8 (delapan) kategori sebagai berikut:
KATEGORI

NAMA

Jordan Surya Irawan sedang bertanding di LIMA golf

agi - lagi mahasiswa Universitas


Widyatama (UTama) yang tergabung
dalam Tim Golf (UTama) sukses
membawa pulang 8 piala dalam turnamen
golf di Lapangan Club Imperial Karawaci,
Tangerang. Turnamen antar mahasiswa
tingkat nasional yang diselenggarakan
oleh Liga Mahasiswa (LIMA) yang
memperebutkan
berbagai
kategori
pertandingan pada tanggal 18-21 Agustus
2013. Tim Golf Universitas Widyatama
sehari sebelumnya telah bertolak ke
Tangerang untuk mempersiapkan diri
dalam turnamen Liga Mahasiswa. Hal ini
dimaksudkan agar para atlet golf UTama
siap bertanding pada keesokan harinya.
Tim golf UTama didampingi Manager Tim
oleh Pak Tezza Adriansyah Anwar, S.IP.,
M.M. sekaligus pula menjabat sebagai
Kepala Biro Kemahasiswaan.

NPM

Juara 1 Individual Nett Event


Daily Individual Nett Day 2
Daily Individual Nett Day 3

Nadya Rosiana

0212U485

Jordan Surya Irawan

0212U568

Jordan Surya Irawan


Risko Herlambang

0212U568
0209U394

Most Valuable Player


Juara 2 Individual Gross Event
Daily Individual Gross Day 2
Nearest To The Pin
Juara 3 Team Gross Event

Dengan keberhasilan ini semoga dapat menumbuhkan semangat dan


motivasi baik untuk pegolf maupun untuk Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) lainnya terutama di bidang olahraga agar menjadi stimulus untuk
meraih prestasi di bidang non akademik. Prestasi yang didapatkan oleh
pegolf ini menjadi salah satu prestasi yang sangat membanggakan bagi
Civitas Academica Universitas Widyatama karena Universitas Widyatama
meraih hampir setengah piala dari kategori yang diperlombakan. (Jouzar
Farouq Ishak)

komunita 8 | September 2013

Piala dan penghargaan dari LIMA golf

Tim pegolf Universitas Widyatama

Tim Golf UTama berjuang dengan sekuat tenaga untuk


meraih juara dengan membawa nama baik UTama. Hasil kerja
keras Tim Golf UTama membuahkan hasil dengan memboyong
8 piala yang berhasil direbut oleh Nadya Rosiana sebagai Juara
1 Individual Nett Event, Daily Individual Nett Day 2, Daily
Individual Nett Day 3, dan Most Valuable Player. Jordan Surya
Irawan dengan membawa piala dalam kategori Most Valuable
Player, Daily Individual Gross Day 2, dan Nearest To The Pin.

Jordan Surya Irawan dan Risko Herlambang berhasil
meraih Juara 3 dengan membawa piala dalam kategori Team
Gross Event. Selamat kepada para atlet Golf UTama yang telah
meraih prestasi gemilang dengan membawa 8 (delapan) piala
untuk UTama. Seluruh civitas Widyatama bangga terhadap atlet
golf UTama yang sudah mengharumkan nama baik Widyatama.
Maju terus Tim Golf Universitas Widyatama.

Nadya Rosiana sedang bertanding di LIMA golf

komunita 8 | September 2013

mozaik info

mozaik info

Peningkatan Soft Skill Mahasiswa


di Perguruan Tinggi

eningkatan soft skill mahasiswa melalui pembinaan


pada kegiatan akademis maupun non akademis perlu
dilakukan secara optimal di perguruan tinggi. Namun
dalam kenyataannya, proses pembinaan dalam aspek
soft skill ini berjalan kurang seimbang. Pembelajaran aspek
akademik berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
sebagai hard skills dirasakan mendominasi sistem pembelajaran
kita.

Sementara, peningkatan soft skill baik dalam proses
pembelajaran maupun dalam bentuk pembinaan organisasi
kemahasiswaan dirasakan kurang mendapat perhatian yang
seksama dari berbagai pihak.

Hal itu dikemukakan Bandi Sobandi, S.Pd, M.Pd (staf
pengajar FPBS UPI Bandung) dalam lokakarya dan Training of
Trainer (TOT) "Peningkatan Intensitas dan Volume Kegiatan
Kemahasiswaan Melalui Workshop Pengembangan
Soft Skill Mahasiswa" di Universitas Bung
Hatta, Selasa (17/2).

Kegiatan yang digelar
dalam
rangka
Program
Hibah Kompetisi Institusi
yang diraih UBH tahun
2009 - 2011 ini berlangsung 2
hari dengan peserta 17 orang dosen di
lingkungan UBH.

Bandi menyatakan, untuk mengoptimalkan peningkatan soft skill mahasiswa
ini, perlu dilakukan beberapa upaya
nyata, diantaranya adanya kebijakan yang melegalisasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
yang berbasis soft skill, penyususun
program pengembangan soft skill
secara sistematis, dan desiminasi soft
skill dilakukan dengan sinergi yang melibatkan semua pihak.

Dosen jurusan pendidikan seni rupa FPBS UPI
Bandung ini memandang pola pembinaan dan pengembangan
soft skill bagi mahasiswa di perguruan tinggi selayaknya
dilakukan secara terintegrasi antara kegiatan akademik dan
non akademik. Pada kegiatan akademik, muatan soft skill ini
perlu dibina dan dikembangkan dalam berbagai kegiatan,
metode dan model pembelajaran. Sementara itu, dalam
kegiatan non akademik dapat dilakukan pembinaan secara
terprogram dalam bentuk legalisasi dan kebijakan perguruan
tinggi.

10

komunita 8 | September 2013


Menurut dia, para dosen harus memiliki keyakinan
bahwa proses pembelajaran perlu dilakukan secara sinergis
antara penguasaan hard skills dan soft skills. Kemampuan
soft skill tersebut mencakup; kemampuan memecahkan
masalah dan kemampuan kognitif, kemampuan komunikasi,
dan kemampuan interpersonal dan bekerjasama. Proses
pembelajaran bukan hanya proses penyampaian ilmu
pengetahuan saja, tapi yang lebih penting perlu ada upaya dari
dosen untuk mengembangkan potensi mahasiswa, sehingga
menjadi lulusan yang berkualitas dan cekatan. Dengan
demikian, profil lulusan tidak hanya sosok yang menguasai
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) dalam bentuk
hard skill saja, tapi mesti dilengkapi dengan pengembangan sikap
dan perilaku (softskills) mahasiswa yang mampu menjawab
kebutuhan pengguna jasa (stakeholders), dan memiliki
kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja
(enterpreneurship). "Profil lulusan
yang dicari oleh perusahaan dewasa
ini tidak hanya unggul prestasi akademik
saja, namun calon karyawan yang dicari
perlu memiliki "value added",
tegasnya.
Sementara itu, Rektor
UBH, Prof. Dr. Ir. Hafrijal
Syandri, MS ketika membuka kegiatan ini mengingatkan,
setiap kita bisa jadi dosen yang baik,
tapi belum tentu jadi pendidik yang
baik. Oleh karena itu, kegiatan ini bisa
membekali dosen untuk meningkatkan
pendidikan soft skill kepada mahasiswa,
yang pada akhirnya akan meningkatkan
p u l a
soft skill lulusan, sehingga lulusan UBH
punya daya saing tinggi untuk memasuki dunia kerja. (http://
bunghatta. ac. id / berita / 432; Selasa 17 Februari 2009)

Keseimbangan Hard Skill dan Soft Skill


Untuk Generasi Handal Wamendiknas Buka FLS2N 2013
Medan, (Analisa).
eseimbangan antara hard skill dan soft
skill menjadi keharusan yang harus
dimiliki generasi bangsa agar memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
baik. Ketiga kompetensi di atas sangat
penting untuk terwujudnya calon pemimpin
bangsa yang memiliki pengetahuan yang
sesuai dengan kebutuhan zaman, juga
memiliki keterampilan yang baik serta attitude
(sikap) terpuji sebagai manusia terdidik.

Demikian
disampaikan
Wakil
Menteri Pendidikan RI Bidang Pendidikan,
Prof Dr. Ir H Musliar Kasim di Lapangan
Merdeka Medan, Senin (17/6) malam.
Wakil Menteri Pendidikan yang
menyampaikan itu ketika membuka Festival
dan Lomba Seni Siswa Nasional ke-6
mengatakan, karena begitu pentingnya
keseimbangan
antara
pengetahuan,
keterampilan dan sikap itu, sehingga menjadi
poin penting dalam kurikulum 2013 yang
akan ditetapkan Juli 2013 ini.

Pendidikan hard skill dan soft skill
itu terintegrasi dalam muatan pelajaran yang
akan diserap siswa, ucap dia.


Menurut dia, pelaksanaan festival
yang telah keenam kali dilaksanakan
memberikan arti penting untuk menanamkan
kompetensi strategis itu. Apalagi Kementerian
Pendidikan juga membidangi kebudayaan.

Karena itu, lanjutnya Kemendiknas
memprioritaskan lahirnya generasi pemimpin
bangsa yang pintar pengetahuannya,
terampil memanfaatkan potensi yang ada
serta memiliki sikap terpuji.

Ini menjadi sangat penting karena
Indonesia dengan keanekaragaman seni
budaya yang majemuk. Maka dari itu,
kekayaan seni budaya itu menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, ujarnya.

Sampaikan apresiasi


Gubsu H Gatot Pujonugroho dalam
sambutannya menyampaikan apresiasinya
dengan Kemendiknas yang secara rutin dan
terjadwal menggelar FLS2N ini.

Sebab, kata Gubsu ini bagian integral
pembentukan karakter dengan keseimbngan
kemampuan otak kiri dan otak kanan
generasi bangsa sebagai modal dasar untuk

membawa bangsa ini lebih maju sejajar


dengan bangsa lain di dunia.

Karenanya, kegiatan ini menjadi
sangat
penting
mengingat
Indonesia
memiliki potensi seni, budaya yang sangat
tinggi dengan keragaman yang dimilikinya.
Keragaman itu akan semakin terikat erat
dalam Bhineka Tunggal Ika, ujarnya.

Ketua panitia kegiatan Dr Mudjito
Ak., M.Si dalam laporannya menyampaikan,
FLS2N dilaksanakan dari tanggal 16 sampai
22 Juni 2013 diikuti 2838 peserta dari seluruh
tanah air dari tingkat SD, SMP, SMA SMK dan
pendidikan khusus. Sedangkan total peserta
ditambah pendamping sebanyak 4479 orang.

Hadir pada kesempatan itu Wakil
Gubernur Sumatera Utara H. Tengku Erry
Nuradi, Plt Walikota Medan Drs H Dzulmi
Eldin, Sekda prov.su Drs H Nurdin Lubis,
anggota DPR RI H. Harry Lotung Siregar,
anggota DPD RI Prof. Hj. Darmayanti Lubis
tokoh pendidikan dan undangan lainnya
(rmd) http://analisada
ily.com/news; 18 Juni 2013.

Soft Skill Bentuk Karakter Mahasiswa

unungpangilun, Padek Peningkatan


soft skill mahasiswa melalui pembinaan
pada kegiatan akademis maupun
nonakademis perlu dilakukan secara optimal
di perguruan tinggi. Namun kenyataannya,
pemberian soft skill hanya berkisar 10 persen.
Sedangkan hard skill, persentasenya mencapai 90
persen.
Seharusnya dibalik, soft skill 80 persen,
kemampuan teknis (hard skill) 20 persen.
Tuntutan masyarakat terhdap pendidikan tinggi
dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi insan
yang utuh, saat ini semakin kompleks. Perguruan
tinggi tidak cukup hanya mempersiapkan
kemampuan hard skills, namun tuntutan terhadap
perilaku personal dan interpersonal soft skills,
juga harus dipersiapkan, kata Dosen Fakultas
Ekonomi Unand, Dr Rahmi Fahmy saat Seminar
Nasional Soft Skill Mahasiswa di aula STKIP PGRI
Sumbar, Sabtu (15/12).

Seminar
nasional
yang
digelar
Badan
Eksekutif
Mahsiswa
(BEM)
STKIP
ini
diikuti
ratusan

mahasiswa. Hadir pembicara lainnya, Prof. Hana


Suhenah (mantan Rektor Universitas Negeri
Jakarta/UNJ). Peningkatan soft skill mhasiswa
juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing
lulusan, sehingga kompetitif di tingkat nasional
maupun internasional. Kami berharap setiap
perguruan tinggi memberikan keterampilan
kepada seluruh mahasiswa untuk meningkatkan
soft skill untuk peningktan karakter lulusan,
tutur Hana.

Menurutnya, hard skill, kompetensi
teknis dan akademis sesuai keilmuan dan
profesi. Sedangkan soft skill, kemampuan di luar
kemampuan teknis, akademis dan profesional
yang mengacu pada kemampuan intrapersonal
yang cerdas spiritual, intelektual dan emosional.

Wakil Ketua PB PGRI Pusat ini
menambahkan, ada nilai-nilai yang perlu
dikembangkan dalam pengajaran soft skill
sehingga karakter mahasiswa berkembang. Wadah
dari pengembangan ini keluarga kampus dan
masyarakat.


Dalam perguruan tinggi, peran
dosen akan sangat berperan untuk membentuk
karakter mahasiswa. Yang nampak di luar
permukaan, adalah kemampuan hard skill,
sedangkan kemampuan yang berada di bawah
permukaan dan memiliki porsi yang paling besar,
yakni kemampuan soft skill, yang seringkali
berhubungan dengan emosi manusia, ulasnya.

Wakil Ketua III STKIP PGRI Sumbar,
Mulyati menjelaskan, pihak kampus selama
ini selalu memberikan kesempatan kepada
mahasiswa dalam mengembangkan diri melalui
proses intrakurikuler (proses belajar mengajar)
dan ekstrakurikuler. Tak hanya mahasiswa, para
dosen dan staf juga harus diasah soft skills-nya.
Jika tidak, kita tak akan bisa mencetak lulusan
yang berkualitas. Sementara lulusan yang dicari
perusahaan saat ini, tidak hanya unggul dari
prestasi akademik, namun calon karywan yang
dicari perlu memiliki value added (nilai tambah),
tegasnya. (san)
http://padangekspres.co.id; 17/12/2012 12:12 WIB

komunita 8 | September 2013

11

rubrik utama

mozaik info

Wapres:

"Soft Skill" dan "Hard Skill"


Harus Seimbang

Malang (Antara Jatim)

akil Presiden Boediono menegaskan kemampuan "soft skill


dan hard skill" dalam pendidikan harus seimbang untuk
membentuk manusia yang utuh.
"Kemampuan 'hard skill' berupa kognitif atau keterampilan
pengetahuan saja tidaklah cukup untuk membentuk manusia yang utuh,
sehingga dibutuhkan kemampuan lain, yakni berupa "soft skill' sebagai
penyeimbang," katanya dalam sambutan peresmian gedung pascasarjana
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim di Junrejo, Batu,
Senin.
Menurut Wapres, sistem pendidikan di Tanah Air belum memberikan
porsi yang cukup untuk pelajaran dan praktik untuk membangun soft
skill ini, padahal soft skill harus diajarkan sejak dini dengan pendekatanpendekatan tertentu. Oleh karena itu, lanjutnya, kurikulum 2013 ini
dirancang secara matang dan disiapkan berbagai perangkat, sistematis
yang diantaranya juga untuk mengakomodasi pelajaran dan praktik yang
bersentuhan dengan soft skill.


Hanya saja, katanya, kemampuan soft skill tersebut disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan (tidak melebihi beban). "Kurikulum
ini memang harus dipersiapkan dan dilaksanakan tahun ini," katanya
menegaskan.

Ia mengakui, akhir-akhir ini marak fenomena tawuran antarsiswa,
perkelahian antardesa, dan sikap intolerenasi juga tumbuh subur. Padahal,
materi pelajaran yang diajarkan juga beragam, sehingga apa yang salah
dalam sistem pendidikan di negeri ini.

Padahal, tegas Wapres, pendidikan merupakan parameter utama
untuk mengukur kemajuan suatu bangsa yang ditunjukkan melalui SDM
yang unggul dan berkualitas.

"Dan, perjalanan bangsa Indonesia ke depan apakah akan semakin
baik serta unggul, tergantung pendidikan warganya," kata Boediono.(*)
http://antarajatim.com/lihat/berita; 25 Mar 2013

SOFT SKILL & DUNIA KERJA

stilah seksi akhir-akhir ini terkait kesuksesan dan pendidikan


adalah soft skill yang nota bene melekat pada sosok manusia.
Konon masalah terbesar daya saing Indonesia terletak pada
sumber daya manusianya. Sikap dan perilaku karyawan
paling sering dikeluhkan oleh hampir sebagian besar manajemen
perusahaan di Indonesia. Keluhan muncul dari lesunya motivasi,
ketidakcakapan memimpin, kerjasama tim yang lemah hingga
munculnya kasus-kasus karyawan indispliner. Tetapi kalau
disimak di belahan bumi lain seumpama Eropa, Amerika dan
Asia Selatan sesungguhnya menghadapi hal sama. Penelitian di
Eropa menjelaskan kesuksesan seseorang di dunia kerja 80 %
ditentukan kemampuan soft skill dan 20 % kemampuan hard skill.

Banyak buku dan training membahas tentang soft skill
dan diminati. Buku laris Lesson From The Top tulisan Neff &
Citrin, misalnya. Bahkan buku Seven Habits of Highly Effective
People tulisan Stephen R. Covey dibeli orang dan terjual lebih
dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa, sedang versi audio terjual
1.5 juta kopi. Sementara di Indonesia beragam training terkait
soft skill diselenggarakan bertema Leadership, Motivasi, Mind
Set, Team Building, Ethos, Coaching, Counselling, Pengembangan
Diri, Kecerdasan Emosi, ESQ, Customer Service, Building Trust,
Interpersonal Communication Skill, Problem Solving Decision
Making.

Kesenjangan

Di era global ini kesempatan kerja maupun wirausaha
lintas batas negara bertumbuh dan spektakuler. Tetapi
perkembangan dunia pendidikan tidak selalu paralel dengan
realitas dunia kerja. Lulusan perguruan tinggi begitu memasuki
dunia kerja dihadapkan pada kenyataan yang sama sekali
berbeda. Ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah seringkali
juga tidak banyak membantu dalam dunia kerja. Kesenjangan
dunia pendidikan dengan dunia kerja inilah yang disebut-sebut
sebagai salah satu penyebab terjadinya pengangguran terdidik di
Tanah Air.

Tahun 2012 angka pengangguran pemuda terdidik
mencapai 41,81 persen dari total angka pengangguran nasional.
Jumlah pengangguran terdidik terbanyak adalah lulusan
perguruan tinggi, yaitu 12,78 persen. Angka pengangguran pemuda
Indonesia pun termasuk yang tertinggi bila dibandingkan dengan
negara-negara lain. Pemuda yang menganggur di Indonesia
mencapai 25,1 persen dari total angkatan kerja. Demikian pula
di negara tetangga, sejumlah besar insinyur dan lulusan lainnya
berhasil lulus setiap tahun. Tetapi faktanya terdapat kelangkaan
parah akan kesiapan lulusan untuk dipekerjakan. Kenyataan
tersebut menunjukkan terjadi kesenjangan/gap antara dunia
kerja dan institusi pendidikan.

12

komunita 8 | September 2013

Picasa.foto


Pendidikan Tinggi berorientasi pada lulusan dengan
high competence IPK tinggi dan lulus dalam waktu yang cepat.
Sementara dunia kerja berorientasi pada lulusan yang memiliki
kemampuan dalam aspek teknis dan non teknis (soft skill).
Aspek teknis berhubungan dengan latar belakang keahlian atau
kebutuhan yang diperlukan di dunia kerja. Aspek non teknis
mencakup motivasi, adaptasi, komunikasi, kerjasama, problem
solving, manajemen stress dan kepemimpinan.
Perusahaan menghadapi tantangan menakutkan dalam
mempekerjakan, memberi pelatihan, dan mempertahankan
karyawan. Globalisasi telah meningkatkan permintaan akan
pentingnya bakat dan talenta. Generasi kini dengan berbagai
kelemahannya diproyeksikan untuk mengisi permintaan
tersebut. Globalisasi dan konsekuennya dalam dunia kerja tibatiba menemukan sesuatu yang diinginkan dunia kerja yaitu soft
skill.

Soft skill dan Pendidikan Tinggi



Kalau begitu, Apa sebenarnya soft skill? Mengapa ada
kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan ini dan
memasukkannya ke dalam baju profesional seseorang ? Jika
seseorang mengidentifikasi kebutuhan terhadap keterampilan
ini, bagaimana seseorang mendapatkannya ?

komunita 8 | September 2013

13

No

Soft Skills

Elemen penting (Sub - Keterampilan)

Keterampilan Komunikatif

Keterampilan Komunikatif
Kemampuan untuk mengidentifikasi dan
Berpikir Kritis dan Keterampilan
menganalisis masalah dalam situasi sulit
Pemecahan Masalah
dan membuat evaluasi dibenarkan.
Kemampuan untuk memperluas dan
meningkatkan keterampilan berpikir
seperti penjelasan analisis dan mengevaluasi diskusi
Kemampuan untuk menemukan ide-ide
dan mencari solusi alternatif

Kemampuan untuk berpikir di luar


Kemampuan untuk membuat kesimpulan
berdasarkan bukti yang sah
Kemampuan untuk menahan dan
memberikan tanggung jawab penuh
Kemampuan untuk memahami dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerja yang bervariasi

Team Work

Kemampuan untuk membangun hubungan


yang baik, berinteraksi dan bekerja secara
efektif dengan orang lain.
Kemampuan untuk memahami dan
memainkan peran seorang pemimpin dan
pengikut alternatif
Kemampuan untuk mengakui dan
menghormati yang lain sikap, perilaku,
dan keyakinan.

Kemampuan untuk memberikan


kontribusi terhadap perencanaan dan
mengkoordinasikan kerja kelompok .
Bertanggung jawab terhadap keputusan
kelompok .

Long-Life Learning &


Keterampilan Manajemen
Informasi

Kemampuan untuk mencari dan mengelola


informasi yang relevan dari berbagai
sumber
Kemampuan untuk menerima ide-ide baru
melakukan otonomi

Kemampuan belajar untuk


mengembangkan pikiran penyelidikan
dan mencari ilmu

Keterampilan kewirausahaan

Etika , Moral & Profesional

Kemampuan untuk memahami krisis


ekonomi , lingkungan dan aspek sosial
budaya profesional
Kemampuan untuk menganalisis membuat
pemecahan masalah keputusan yang
berkaitan dengan etika

Kepemimpinan

Kepemimpinan keterampilan
Pengetahuan tentang teori-teori dasar
leadership
Kemampuan untuk memimpin proyek

14

Kemampuan untuk memberikan ide jelas,


efektif dan dengan keyakinan baik lisan
atau tertulis
Kemampuan untuk melatih keterampilan
mendengarkan aktif dan merespons secara
efektif
Kemampuan untuk hadir jelas dan
percaya diri

Elemen Tambahan (Sub - Keterampilan)

Kemampuan untuk mengidentifikasi


peluang kerja

komunita 8 | September 2013

Kemampuan untuk menggunakan


teknologi selama presentasi
Kemampuan untuk membahas dan
mencapai consensus
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan
individu dari latar belakang budaya yang
berbeda
Kemampuan untuk mengembangkan
keterampilan komunikatif seseorang
sendiri
Kemampuan untuk menggunakan keahlian
non - oral

Kemampuan untuk mengusulkan peluang


bisnis.
Kemampuan untuk membangun, mengeksplorasi dan mencari peluang bisnis dan
pekerjaan.
Kemampuan untuk menjadi wiraswasta .
Kemampuan untuk berlatih sikap etis
selain memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakat

Kemampuan untuk memahami dan


bergiliran sebagai pemimpin dan pengikut
alternatif .
Kemampuan untuk mengawasi anggotaanggota kelompok

Soft skill merujuk pada sekelompok kualitas pribadi, kebiasaan,


sikap dan social graces yang membuat seseorang baik dan
kompatibel untuk bekerja. Keterampilan tersebut menurut
Kamus Oxford adalah "Kemampuan untuk melakukan sesuatu
dengan baik". Soft skill yang didefinisikan sebagai 'sekelompok
ciri-ciri kepribadian' dapat dikatakan menggabungkan semua
aspek keterampilan generik yang meliputi unsur-unsur kognitif
yang terkait dengan keterampilan non - akademik. Soft skill di
identifikasi sebagai keterampilan yang paling penting dalam
pasar kerja global saat ini terutama di era teknologi yang pesat.

Sebuah perbedaan menunjukkan antara soft skill
dan hard skill. Hard skill mengacu pada keterampilan teknis dan
akademis, sedang soft skill mengacu pada keterampilan pribadi
dan interpersonal. Keterampilan akademis dan teknis dapat lebih
mudah didefinisikan, diamati dan diukur. Namun, pengukuran
keterampilan pribadi dan interpersonal membutuhkan faktorfaktor kompleks.

Faktual sangat sulit mendefinisikan, mengamati dan
mengukurnya dan karena soft skill sesuatu yang tidak berwujud.
Upaya riset dan penelitian ahli telah mencari pendapat dalam
upaya menentukan soft skill yang spesifik untuk diterapkan dan
digunakan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian disepakati terdapat tujuh
soft skill telah diidentifikasi dan dipilih untuk diterapkan di
lembaga pendidikan tinggi. Ketujuh soft skill dimaksud yaitu:
1. Keterampilan Komunikasi,
2. Keterampilan Berpikir dan pemecahan masalah,
3. Kerja Tim dan keterampilan manajemen,
4. Long-Life Learning dan Manajemen Informasi,
5. Keterampilan usaha/Entrepreneur,
6. Etika , moral dan profesionalisme,
7. Keterampilan Kepemimpinan.

Perubahan Paradigma & Perilaku



Arti penting soft skill bagi seseorang semakin tampak
dengan banyaknya sarjana yang menganggur tidak hanya di
Indonesia tapi di seluruh dunia. Sertifikasi, pendidikan dan
kemampuan teknis memang penting untuk membantu orang
mendapatkan antrian pekerjaan. Tetapi orang memerlukan soft
skill untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri. Untuk apa
penggunaan kemampuan akademik / teknis yang dimiliki jika
tidak ada yang tahu bahwa seseorang mempunyai keterampilan
yang diperlukan?

Inti pendidikan, atau inti dari kemampuan teknis
seseorang adalah kesempatan. Kesempatan tersebut dapat
terwujud hanya dengan perintah soft skill. Melalui soft skill
membuat seseorang selangkah lebih tinggi dan berdiri keluar
dari kerumunan. Memiliki keterampilan interpersonal yang
diperlukan merupakan dasar untuk pertumbuhan karier. Soft skill
memberikan kemampuan untuk mengambil keuntungan dari
tantangan dan peluang yang akan datang.
Soft skill sangat penting untuk kemajuan karir. Jika seseorang
tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan rekan atau klien,
mungkin dianggap tidak kompeten, meskipun kemampuan
teknis jauh lebih unggul dari orang lain. Tetapi ketika seseorang
berinteraksi lebih baik dengan mitra kerjanya, maka kesan positif
akan mereka bawa. Arti kesan positif tentunya berdampak pada
lebih banyak kesempatan, dan lebih banyak tanggung jawab.

Dengan demikian, manfaat utama soft skill adalah


pemberdayaan. Bagaimana keterampilan dan kemampuan
teknis dapat diterjemahkan menjadi bernilai ? Bagaimana
kesempatan diciptakan? Soft skill berguna untuk menciptakan
dan memanfaatkan peluang pekerjaan, karir maupun bisnis.
Tidak peduli seberapa besar kemampuan teknis yang dimiliki.
Soft skill adalah kebiasaan dan pembiasaan, bukan teori!
Sebagai keterampilan lunak memerlukan perubahan bertahap
perlahan agar menyerap ke dalam karakter. Mengembangkan
keterampilan soft skill harus diasah merupakan long life
learning. Langkah pertama yang baik adalah melupakan sifat
negatif. Kedua, bertahan untuk menempatkan keterampilan
yang dipelajari dalam praktek sehingga menjadi kebiasaan dan
merembes ke dalam perilaku.
(lee - www.last - bench.com dan berbagai sumber)

Education is
not the piling
on of learning,
information, da
ta,
facts, skills, or
abilities - that'
s
training or
instruction - bu
t
is rather makin
g
visible what is
hidden as a se
ed.
(Thomas More
quotes )

komunita 8 | September 2013

15

rubrik utama

SOFT SKILL

DALAM PERSPEKTIF PENDIDIK


Peran ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kuliah adalah sangat penting, terutama pada awal karir seseorang.
Pada tahap selanjutnya, baru soft skills yang sangat menonjol kebutuhannya. Semakin tinggi posisi seseorang, semakin
canggih soft skills yang dibutuhkan. ( Zulkifli Zaini Direktur Distribution Network PT Bank Mandiri)

i Hajar Dewantara peletak dasar


pendidikan nasional menegaskan
bahwa
kompetensi
pendidikan
seharusnya
mendorong
agar
manusia dapat hidup mempunyai kecakapan
dasar, memiliki pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill) yang dapat dipelajari, sikap
(attitude) yang arif, rendah hati dan manusiawi.
Hal ini dipertegas UU No. 12 tentang Pendidikan
Tinggi bahwa pendidikan tinggi sebagai jenjang
terakhir pendidikan formal berfungsi :
a. mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
b. mengembangkan Civitas Akademika yang
inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya
saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan
Tridharma; dan
c. mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
dengan
memperhatikan
dan
menerapkan nilai Humaniora.
Ketiga fungsi tersebut sesungguhnya
memiliki
nilai-nilai
karakter
yang
di
dalamnya tentu terkandung substansi soft skill.
Persoalannya banyak perguruan tinggi dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikannya
lebih berorientasi pada peningkatan IPK (Indeks
Prestasi Kumulatif) dan lulus tepat waktu sebagai
indikator keberhasilan peningkatan mutu,
dibanding menguatkan aspek soft skill. Belum
banyak terlihat kebijakan yang terstruktur dalam
proses pembelajaran di perguruan tinggi yang
memberi porsi yang memadai bagi substansi soft
skill.

Disinyalir hanya perguruan tinggi
tertentu yang memberi perhatian mendasar pada
hakekat fungsi pendidikan tinggi sebagaimana
tersebut di atas, termasuk bagaimana soft skill
dikembangkan untuk mengurangi kesenjangan
kompetensi lulusan agar diserap dunia kerja.

Prof.Dr.H Sunary0 Kartadinata, M.Pd

16

komunita 8 | September 2013

Tampaknya perlu belajar dari Skenario India.


Laporan NASS-COM terbaru mendukung fakta
yang menyatakan bahwa 75 % dari para insinyur
tidak dipekerjakan karena fokusnya selalu
pada akademisi dan teori. Ini menunjukkan
krisis soft skill yang merupakan fenomena
universal. Tetapi justru masalah dan alasan India
menyelenggarakan pendidikan tinggi mengacu
pada alasan-alasan yang naif :
Sistem pendidikan dirancang memaksa
siswa untuk lebih berkonsentrasi pada belajar
hafalan dari pada mengembangkan semangat
penyelidikan, yang merupakan faktor yang
paling dominan untuk mencapai keberhasilan
di tempat kerja .
Selama pendidikan di perguruan tinggi,
banyak insinyur mengabaikan mempelajari
humaniora, bahasa dan seni. Dalam proses ini,
perkembangan untuk melengkapi kecerdasan
manusia dan fakultas seperti kreativitas dan
keterampilan antar-pribadi menjadi terhambat.
Bagaimana
praktek
pendidikan
tinggi dalam perspektif perguruan tinggi kita ?
Rektor UPI, Prof. Sunaryo menegaskan bahwa
esensi perguruan tinggi adalah selain mencetak
individu yang memiliki ilmu juga harus dapat
melahirkan individu-individu yang dapat
menerapkan ilmu yang didapatkannya sehingga
bermanfaat bagi masyarakat atau menjadi kata
hati umat manusia, kata hati bangsa dan bahkan
kata hati kehidupan. Untuk itu, setiap perguruan
tinggi memiliki otonomi untuk membuat pilihan
dan mempertanggungjawabkan hasil pilihannya
dalam memilih alternatif-alternatif untuk
melahirkan para sarjana yang terbaik. Esensi
tersebut tentunya harus terdapat benang merah
dengan kompetensi kebutuhan dunia kerja.

Karena itu, Prof. Sunaryo berpendapat
bahwa: paradigma dunia pendidikan harus
mulai dirubah sehingga para mahasiswa harus

mendapatkan juga soft skill sebagai penunjang


dalam percepatan kinerja dan karir saat
memasuki dunia kerja atau di masyarakat.
Intinya adalah para lulusan-lulusan perguruan
tinggi harus dibekali ilmu survival menghadapi
dunia kerja yang sangat bergerak cepat. Soft
skill yang meliputi kemampuan berkomunikasi,
bernegosiasi dan berfikir kreatif wajib dimiliki
para lulusan perguruan tinggi. Harap diingat
bahwa soft skill bukanlah ilmu yang dapat
dipelajari dalam waktu singkat, tetapi merupakan
life - long process yang memerlukan waktu lama
ditempa melalui berbagai dinamika kehidupan,
kehidupan
kampus
maupun
kehidupan
masyarakat dengan kemampuan fleksibilitas dan
adaptasi yang tinggi.

Yang paling utama perguruan
tinggi atau sekolah di jenjang sebelumnya
wajib menciptakan manusia yang siap belajar
sepanjang hayat. Salah satu strategi yang
dapat diterapkan oleh perguruan tinggi dalam
menyiapkan lulusan-lulusan yang handal dalam
menghadapi tekanan berat dalam dunia kerja
atau masyarakat adalah dengan memperkenalkan
sedini mungkin terhadap mahasiswa apa yang
akan dihadapinya di masa akan datang dengan
program yang dinamakan early exposure. Seperti
diterjunkan ke masyarakat sebagai bagian dari
training awal. Kemudahan fasilitas saat ini juga
seharusnya dijadikan sebagai penunjang untuk
mempermudah dalam proses belajar bagi para
mahasiswa, belajar lebih keras dan berusaha
lebih banyak.

Hal senada diungkapkan Prof. Ichsan
Setya Putra, Ketua Satuan Penjaminan Mutu
ITB bahwa dunia pendidikan seharusnya tidak
selalu menekankan pada kompetensi keilmuan
saja tetapi seperti yang dicantumkan di badan
akreditasi di Amerika Serikat. Badan Akreditasi di
Amerika memasukan soft skill di urutan tertinggi
porsinya. Disana juga dicantumkan kemampuan
berkomunikasi dan team work, memahami etika
profesi. Perlu juga menyadari pentingnya lifelong learning, memahami dari 11 kompetensi,
6 diantaranya masuk soft skill. Seperti contoh
berkaitan dengan kompetensi engineer di negaranegara Eropa dan Amerika Serikat seorang
insinyur harus mampu mengimplikasikan
solusi-solusi tekniknya bagi masyarakat. Dari hal
tersebut dapat diketahui bahwa soft skill (dalam
hal ini empati) dicampurkan dengan keilmuan
teknik guna membuat masyarakat lebih maju
dengan kehadiran ilmu teknik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kompetensi yang harus
dimiliki para mahasiswa adalah bukan hanya
kompetensi keilmuan yang dipelajarinya tetapi
juga problem solving skill dengan langkah kenali
masalah, sederhanakan masalah, buat model
dari masalah tersebut kemudian diselesaikan lalu
dievaluasi.

Pendidikan
karakter
dimulai
bagaimana seseorang bisa memberikan empati
(our under achievening collegues).

Intinya bagaimana melatih mahasiswa untuk


empati. Seharusnya Dosen memberikan team
dynamics theory. Contohnya dulu ada KKN
tematik (menyelesaikan masalah-masalah di
masyarakat) untuk membangun rasa empati.
Pendidikan pembentukan karakter dimulai dari
membangun rasa empati sehingga timbul rasa
ingin membangun atau memperbaiki sesuatu
yang kurang tepat yang akhirnya timbullah
integritas (kejujuran) dari setiap individu.
Mengenali pemahaman-pemahaman langkah
supaya terintegrasi yaitu dimulai dengan yang
pertama yaitu konsep, IPK (integritas, prestasi
dan komitmen), dirancang memasuki tahapan
yaitu akademik, cokurikuler dan extrakurikuler.
Perubahan perilaku mahasiwa itu tidak cukup
dengan membuat SK (surat keputusan).
Menumbuhkan soft skill memerlukan
environment yang mendukung yang terintegasi
antar dosen, mahasiswa, dan seluruh elemen
karyawan. Keberhasilan seseorang tidak
ditentukan dengan IPK atau IQ seseorang, tetapi
bagaimana seseorang bisa berinteraksi dengan
orang lain.
Interaksi sangat luas. Intrapersonal ke
dalam diri, sedang interpersonal dengan
sesama. Intrapersonal lebih pada kemampuan
mengendalikan emosi/emotional intelligence
(mengenali, memahami, mengendalikan dan
mengarahkan emosi), mengelola diri seperti
time management, selalu mengasah gergaji (longlife kearning yaitu teknik belajar terus) seperti
olahraga yaitu mengasah dirinya untuk hidup
sehat, spiritual. Kemampuan berkomunikasi
interpersonal dengan orang lain tidak hanya
untuk berbicara tetapi juga mendengar individu
lain. Aktif di kegiatan himpunan (leadership &
sinergi). Sinergi artinya mencari jalan keluar
yang lebih baik dari dua pikiran yang berbeda,
mendengarkan dengan empati (emphatic
listening) memahami lawan bicara kita, sudut
pandang seseorang, kemampuan membentuk
team works. (Lee)

Redaktur komunita ketika mewawancarai Rektor UPI

komunita 8 | September 2013

17

rubrik utama

Lulusan Harus Menjadi

KATA HATI MANUSIA,


BANGSA & KEHIDUPAN
Sejenak Bersama Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. - Rektor UPI
Hari, Kamis di bulan 19 September 2013, pukul 08.00 WIB tepat kami tiba di Gedung Isola - Kantor
Rektor UPI. Gedung peninggalan Belanda merupakan bangunan heritage yang berdiri strategis
di ketinggian jl. Setiabudi. Di ruang tamu yang sederhana kami menunggu Prof. Dr. H. Sunaryo
Kartadinata, M.Pd. untuk sebuah wawancara terkait soft skill dan perguruan tinggi. Berikut cuplikan
wawancara dengan beliau.
Komunita (K-Lee): Apa esensi dari perguruan tinggi dalam
menjalankan fungsi tridarmanya.
Prof. Sunaryo (S): Esensi dari perguruan tinggi adalah selain
mencetak individu yang memiliki ilmu juga harus dapat melahirkan
individu-individu yang dapat menerapkan, mengembangkan
ilmu yang didapatkannya sehingga memberi kemaslahatan bagi
masyarakat atau menjadi kata hati umat manusia, kata hati bangsa
dan bahkan kata hati kehidupan. Inilah dimensi utuh yang harus
dipersiapkan perguruan tinggi yang tentunya berpengaruh pada proses
pembelajaran, kurikulum dan iklim pembelajaran. Setiap perguruan
tinggi memiliki dan mengembangkan otonomi masing-masing yang
tentunya sebuah kecakapan. Melalui otonomi ini perguruan tinggi
membuat pilihan dan mempertanggungjawabkan akan hasil dari
pilihannya dalam memilih alternatif-alternatif untuk melahirkan para
sarjana yang terbaik sehingga berpengaruh sangat signifikan terhadap
kurikulum, iklim pembelajaran yang diciptakan dan dibangun.

"Esensi dari perguruan tinggi


adalah selain mencetak
individu yang memiliki ilmu
juga harus dapat melahirkan
individu-individu yang dapat
menerapkan, mengembangkan
ilmu yang didapatkannya
sehingga memberi
kemaslahatan bagi masyarakat
atau menjadi kata hati umat
manusia, kata hati bangsa dan
bahkan kata hati kehidupan"
18

komunita 8 | September 2013

hadap lulusan. Dunia kerja menghendaki lulusan dengan kemampuan


teknis dan non teknis, perguruan tinggi tidak demikian. Hampir
kebanyakan lulusan kurang memiliki atau masih belum memiliki
sisi non teknis (soft skill) yang mumpuni. Padahal dunia kerja
sebagai dunia yang sangat dinamis memerlukan karyawan dengan
kemampuan tersebut.
S : Fenomena gap tidak dapat dipungkiri, sebab dunia kerja sangat
dinamis. Karena itu, paradigma proses pendidikan di perguruan
tinggi harus mulai dirubah sehingga para mahasiswa harus diberikan
soft skill sebagai penunjang dalam percepatan kinerja dan karir
saat memasuki dunia kerja atau di masyarakat. Intinya adalah
para lulusan-lulusan perguruan tinggi harus dibekali ilmu survival
dalam menghadapi dunia kerja yang bergerak sangat cepat. Soft
skill yang meliputi kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi dan
berfikir kreatif wajib dimiliki para lulusan perguruan tinggi. Harap
diingat juga bahwa soft skill bukanlah ilmu yang dapat dipelajari
dalam waktu singkat di perguruan tinggi, tetapi merupakan lifelong process yang memerlukan waktu lama dan ditempa melalui
berbagai dinamika kehidupan dengan kemampuan fleksibilitas dan
adaptasi yang tinggi. Jadi perguruan tinggi bukan satu-satunya yang
dapat menuntaskannya. Yang paling utama adalah perguruan tinggi
maupun sekolah di jenjang sebelumnya wajib menciptakan manusia
yang siap belajar sepanjang hayat. Salah satu strategi yang dapat
diterapkan oleh perguruan tinggi dalam menyiapkan lulusan-lulusan
yang handal dalam menghadapi tekanan berat dalam dunia kerja atau
masyarakat adalah dengan memperkenalkan sedini mungkin terhadap
mahasiswa tentang apa yang akan dihadapinya di masa yang akan
datang. UPI tahun ini meluncurkan program yang dinamakan early
exposure, mahasiswa diterjunkan ke masyarakat sebagai bagian dari
training awal. Kemudahan fasilitas saat ini juga seharusnya dijadikan
sebagai penunjang untuk mempermudah dalam proses belajar bagi
para mahasiswa untuk belajar lebih keras dan berusaha lebih banyak.
Bagi mahasiswa janganlah hidup ini jadi kemanjaan, tapi justru
harus berpikir keras, bekerja keras. Lebih jauh tentu nilai tersebut
seharusnya ditanamkan kepada mahasiswa baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat.
K-Lee: Bagaimana penerapan konten soft skill di UPI dari sisi
perencanaan, pelaksanaan?
S : Penerapan soft skill di UPI,memperhatikan tiga hal. 1). UPI
merupakan pencetak tenaga pengajar yang sangat fundamental
bagi kehidupan bangsa dan negara yaitu membangun bangsa yang
berpendidikan dan cerdas, memiliki ilmu yang tinggi. Pemahaman

esensi pendidikan ini ditanamkan UPI kepada seluruh mahasiswa


baik mahasiswa S-1, S-2 maupun S-3. Sesungguhnya pendidikan
bukan hanya memberikan ilmu pada siswa tetapi juga membangun
kepribadian termasuk soft skill seperti toleransi, kecakapan
berkomunikasi, toleransi, etika kerja, dsb. Inilah perspektif yang harus
dipahami semua mahasiswa UPI. 2). Selanjutnya, menerapkan early
exposure dimana mahasiswa terjun ke sekolah-sekolah dihadapkan
untuk mengetahui kultur pendidikan dan latar belakang yang dialami
para siswa di sekolah. Juga untuk memahami metode apa yang harus
diterapkan ketika mengajar siswa. Diantaranya saat ini menonjolkan
pada interaksi tinggi secara dua arah. 3). Penerapan teori dan praktek,
dengan tema lesson study. UPI selama belasan tahun melakukan riset
proses di sekolah-sekolah di kota Bandung tentang konteks transaksi
antara siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Selain itu juga
program ini telah mampu menciptakan kerjasama antar bangsa seperti
pelatihan guru-guru dari negara Etiopia dan Afghanistan. Program
Lesson study juga diharapkan dapat menjembatani antara dunia
pendidikan dengan dunia kerja dengan akan diadakannya kongres
lesson study tahun 2014 yang melibatkan juga para praktisi bisnis.
Juga kegiatan yang melibatkan kemahasiswaan seperti job fair dan
study dengan unit kegiatan mahasiswa. Lainnya, kegiatan keagamaan
sepanjang tahun yang melibatkan tutor mahasiswa juga bagian dari
proses pendidikan. Hal di atas merupakan program dan praktek
di UPI saat ini. Untuk hal tersebut proses evaluasi, assesment juga
dilakukan sebagai upaya perbaikan-perbaikan ke depan. Demikianlah
kolaborasi antara internal dan eksternal terus dilakukan.
K-Lee : Bagaimana dengan PTS ? yang memiliki keterbatasan dalam
berbagai hal.
S : Perguruan Tinggi Swasta memiliki karakteristik yang berbeda.
Seperti standar kualitas yang beragam perlu dibuat perumusan
standarisasi yang jelas mulai dari infrastruktur, elemen pengajar
dan administratif sampai fasilitas pendukung sehingga seluruh
perguruan tinggi baik itu swasta maupun negeri memiliki standar
yang tidak berbeda jauh. Perlu juga dibangun kesadaran-kesadaran
yang bermuara pada otonomi yang bertanggung jawab. Sehingga
para penyelenggara pendidikan tidak asal-asalan atau kurang serius
dalam menyelenggarakan proses pendidikan di lingkungan perguruan
tingginya. Format kolaborasi, kerjasama juga perlu dibangun dengan
semua stakeholder. Hal lain menyangkut kebijakan, misal dunia usaha
yang membantu meningkatkan pendidikan mendapat keringanan
pajak. Pemerintah mungkin dapat me-review kembali beberapa
kebijakan yang berkaitan dengan pajak yang harus dibebani oleh
yayasan penyelenggara pendidikan. Hal ini memiliki dampak yang
cukup signifikan karena dengan penghilangan atau pengurangan pajak
bagi penyelenggara pendidikan otomatis dana yang dihimpun yayasan
dapat lebih banyak dan dapat didistribusikan untuk meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pendidikan.
K-Lee : Perspektif soft skill menurut Rektor, bagaimana ?
S : Soft skill lebih terkait dengan karakteristik kepribadian seperti
etika kerja, kecakapan berkomunikasi, kecakapan memimpin
kelompok, kecakapan berfikir alternatif, berfikir kreatif, empati,
toleran terhadap perbedaan dan etos kerja. Intinya adalah
kematangan, kemampuan individu dalam menerima dan mensikapi
tekanan dalam bermasyarakat pada umumnya terutama dunia
kerja atau bisnis yang sangat dinamis. Semua kecakapan di atas
dapat membawa gabungan individu-individu meraih visi yang sama
dalam membangun masyarakat karena visi merupakan perekat.
Esensi dari soft skill sendiri menyangkut rasa, hati, pikiran, konteks,
emosi, sosial dan spiritual. Jadi harus dibangun dalam kultur nyata

dalam setting sebuah pekerjaan. Pembelajaran soft skill sulit untuk


diseragamkan, pasti ada kekhasan di masing-masing perguruan tinggi
walau ada kaidah-kaidah yang sama tentunya.
K-Lee : Bagaimana dengan dosen sebagai salah faktor kunci untuk
memberi value pada pembelajaran soft skill ?
S : Dosen sebagai role model harus memiliki prinsip keteladanan
karena dosen atau pengajar merupakan pemegang peran yang
paling penting dalam dunia pendidikan. Mereka role model dalam
kedisiplinan menjalankan fungsinya, maupun keilmuannya. Karena
itu mereka harus konsisten terhadap keduanya sehingga mampu
menjadi contoh. Sebagai ilmuwan yang pendidik, dosen harus mampu
mendiagnosa keilmuan program studinya yang diterapkannya pada
para mahasiswa. Sebagai seorang pendidik, mereka harus disiplin
dalam soal waktu, menjalankan kewajibannya dalam pengajaran
misalnya. (Fe)

Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.


(Lahir di Ciamis, Jawa Barat, 21 Maret 1950), adalah seorang Guru Besar
UPI yang saat ini menjabat Ketua Umum ISPI periode 2009-2014 dan
Rektor UPI selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015.
Pendidikan

Karier
Akademik



Pengalaman
Organisasi



















Tanda Jasa &
Penghargaan

Sarjana bimbingan konseling FIP IKIP Bandung, 1976;


Master bimbingan konseling IKIP Bandung, 1983;
Sandwich program, University of New York, 1986
Doktor bimbingan dan konseling IKIP Bandung, 1988.
Sekretaris Jurusan BP FIP IKIP Bandung, 1980
Ketua Program Studi BP FIP IKIP Bandung, 1995-
1996
Pembantu Dekan I FIP IKIP Bandung, 1988-1995
Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum
dan Keuangan UPI, 1996-2005
Guru Besar FIP UPI, 1996
Rektor UPI dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015
Ketua Umum PB ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan
Konseling), 2001-2006
Ketua II ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia) di
Jakarta, 2004-2009;
Ketua Komite Sekolah SMAN 4 Bandung, 2002-2005;
Litbang Dewan Pendidikan di Bandung, 2003-2005
Ketua Majelis Eksekutif Asosiasi LPTK Indonesia, 20052010
Pengurus Pusat ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia) Bidang
Pendidikan dan Pengembangan SDM, 2010-2015
Ketua Umum Forum Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) Jawa Barat, 2006-2011
Dewan Kehormatan KONI Jawa Barat, 2007
Ketua Umum ISSE di Bandung, 2002-sekarang
Ketua Dewan Pembina PB MGBK (Musyawarah Guru
Bimbingan dan Konseling 2012-sekarang
Dewan Penasehat ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul
Ulama) Jabar, 2012-sekarang
Ketua Umum ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan
Indonesia, 2009-sekarang
Piagam Dosen Teladan dai IKIP Bandung, 1987;
Satya Lencana Dwidya Sista dari Menhankam/Pangab,
1990;
Karya Bhakti Satya 20 Tahun dan 30 Tahun dari IKIP
Bandung/UPI, 1995 dan 2003;
Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun dan 30 Tahun
dari Presiden RI, 1998 dan 2004.

komunita 8 | September 2013

19

rubrik utama

Prof. Ichsan Setya Putra :

LINGKUNGAN DAN DOSEN


KUNCI MENUMBUHKAN SOFT SKILL

rof. Ichsan Setya Putra, Ketua


Satuan Penjaminan Mutu ITB
menegaskan bahwa menumbuhkan
soft skill memerlukan environment
yang mendukung yang terintegasi antar
dosen, mahasiswa, dan seluruh elemen
karyawan.
Pendidikan
karakter
dimulai
bagaimana seseorang bisa memberikan
empati (our under achievening collegues).
Intinya bagaimana melatih mahasiswa untuk
empati. Seharusnya Dosen memberikan
team dynamics theory. Contohnya dulu ada
KKN tematik (menyelesaikan masalahmasalah di masyarakat) untuk membangun
rasa empati.

Pendidikan pembentukan karakter
dimulai dari membangun rasa empati
sehingga timbul rasa ingin membangun
atau memperbaiki sesuatu yang kurang
tepat yang akhirnya timbullah integritas
(kejujuran) dari setiap individu. Mengenali
pemahaman-pemahaman langkah supaya
terintegrasi yaitu dimulai dengan yang
pertama yaitu konsep, IPK (integritas,

20

komunita 8 | September 2013

prestasi dan komitmen), dirancang


memasuki tahapan yaitu akademik,
cokurikuler dan extrakurikuler. Perubahan
perilaku mahasiwa itu tidak cukup dengan
membuat SK (surat keputusan).

Mengenai soft skill di ITB. ITB
memiliki SK tentang harkat pendidikan

"menumbuhkan
soft skill
memerlukan
environment yang
mendukung yang
terintegasi antar
dosen, mahasiswa,
dan seluruh
elemen karyawan"

yang keluar tahun 2002 dan berakhir tahun


2010 tetapi dipertegas kembali sampai saat
ini. Inti dari SK ini berbunyi bahwa ITB
bukan saja menyelenggarakan pendidikan
keilmuan tetapi juga pendidikan kepribadian
yang menjunjung tata nilai yang luhur.
Meski terlihat abstrak, soft skill ternyata juga
mencakup kepribadian. Ada yang kurang
sampai saat ini tentang penyelengaraan SK
ini dimana implementasinya masih belum
terintegrasi secara penuh.
Di ITB seluruh mahasiswa baru
sejak awal dibekali mengenai anti korupsi,
KKN tematik, training soft skill seperti
seven habits for high efective people, learning
skill dan sebagainya. Tetapi payungnya
masih belum cukup untuk mempersatukan
semua ini sehingga saat ini sedang digarap
supaya hal tersebut terlaksana. Yang
paling penting yang harus ditanamkan ke
mahasiswa adalah learning skill sehingga
para mahasiswa mampu menjadi long
and self directed learner sehingga setiap
mahasiswa mampu mengenali rencana,
target dan mengeksekusi targetnya tersebut
dalam belajar dan mengevaluasi hasil
dari kinerjanya. Baru setelah itu dapat
diimplementasikan mengenai emotional
intelligence. Yang belum dilaksanakan di
ITB ini adalah membentuk lingkungannya
sehingga hal-hal diatas dapat dicapai.

Mengimplementasikannya dengan
cara melewati beberapa proses : SENSE
OF URGENCY TO CHANGE, langkah
pertama untuk mencapai soft skill yang
baik. Kemudian the vision of change,
ada orang-orang yang menggerakkan.
Visi ini benar-benar perlu ditanamkan,
diimplementasikan, supaya semua orang
tahu, aware, sebagai tag line, agar semua
orang dapat mengetahui visi dan misi yang
ingin dicapai. Private victory (kemenangan
pribadi) setiap individu harus mampu
memilih, merencanakan dan akhirnya
mengeksekusi rencana-rencana pribadi

baik itu jangka pendek, menengah atau


jangka panjang seperti 20 tahun dari saat
ini.

Dunia pendidikan seharusnya
tidak selalu menekankan pada kompetensi
keilmuan saja tetapi seperti yang
dicantumkan di badan akreditasi di Amerika
Serikat dimana disana juga dicantumkan
kemampuan berkomunikasi dan team work,
memahami etika profesi. Badan Akreditasi
di Amerika memasukan soft skill di urutan
tertinggi porsinya. Seperti contoh berkaitan
dengan kompetensi engineer di negaranegara Eropa dan Amerika Serikat seorang
insinyur harus mampu mengimplikasikan
solusi-solusi tekniknya bagi masyarakat.
Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa soft
skill (dalam hal ini empati) dicampurkan
dengan keilmuan teknik guna membuat
masyarakat lebih maju dengan kehadiran
ilmu teknik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kompetensi yang harus dimiliki para

mahasiswa adalah bukan hanya kompetensi


keilmuan yang dipelajarinya tetapi juga
problem solving skill dengan langkah kenali
masalah, sederhanakan masalah, buat
model dari masalah tersebut kemudian
diselesaikan lalu dievaluasi.
Dosen faktor kunci

Dosen atau pengajar memiliki
peran yang sangat besar dalam memberikan
kompetensi keilmuan pada mahasiswa.
Penerapan atau menerapkan setiap
cabang keilmuan ke dalam soft skill atau
penerapan sehari-hari dalam masyarakat
sangat penting. Hal tersebutlah yang
harus disadari oleh para pengajar atau
dosen. Guna meningkatkan kinerja dalam
mengajar hendaknya setiap dosen lebih
menggali kembali ilmu atau teknik dalam
proses belajar mengajar (tidak perlu terlalu
mendalam seperti teori pengajaran yang ada
seperti di UPI). Tetapi esensi dari proses

mengajar sehingga ilmu yang disampaikan


dapat diterima dengan baik oleh para
mahasiswa.

Dosen atau pengajar merupakan
salah satu kunci kesuksesan dalam dunia
pendidikan. Terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan supaya kinerja dosen
tetap dalam standar yang tinggi, diantaranya
adalah kesadaran atau integritas atau
tanggung jawab yang harus dimiliki
oleh para pengajar akan tugasnya, sering
diadakannya workshop guna meningkatkan
teknik dalam mengajar, performance review
sehingga kinerja semua elemen terutama
pengajar dapat terkontrol. (Fe)

Prof. Ichsan Setya Putra


Pendidikan

1994 Doctor in Aerospace Engineering Delft University of


Technology, the Netherlands
1983 Sarjana Tekhnik Mesin ITB dan Delft University of Technology,
the Netherlands.

Pekerjaan

2010 sekarang
2003 2010
2000 2003
1994 sekarang

1983 sekarang

: Ketua Satuan Penjaminan Mutu ITB


: Direktur Pendidikan ITB
: Ketua Departemen Tekhnik Penerbangan ITB
: Ketua Lab.Struktur ringan, Pus.Rekayasa
Industri ITB
: Sekarang Dosen ITB

Bidang Interest

Fatigue & Fracture Mechanics, Mengajar & Memperbaiki Pembelajaran

Lain-lain

Licensed trainer of 7 Habits of Highly Effective College Students, Licensed trainer of 7 Habits of Highly Effective
People, Memberikan Workshop memperbaiki Pengajaran untuk Dosen, Memberikan Training Motivasi untuk
Mahasiswa & Siswa SMA, Menulis buku : Strategi Sukses di Kampus, SUKSES DENGAN SOFTSKILLS, SUKSES
BERLATIH KEPEMIMPINAN

komunita 8 | September 2013

21

rubrik utama

Perusahaan Buru Karyawan

BERKEMAMPUAN SOFT SKILL

oft skill sesungguhnya merujuk pada sekelompok kualitas


pribadi, kebiasaan, sikap dan social graces yang membuat
seseorang karyawan baik dan kompatibel untuk bekerja.
Perusahaan menghargai soft skill karena
penelitian
menyarankan
dan
pengalaman
menunjukkan bahwa softskill sama pentingnya
dengan indikator kinerja yang disebut hard skill.

Setiap perusahaan mencari campuran
yang berbeda antara keahlian dan pengalaman
karyawan tergantung pada bisnisnya. Namun hal
itu tidaklah cukup untuk menjadi fungsional ahli.
Untuk melengkapi kompetensi inti yang unik, setiap
perusahaan memerlukan soft skill tertentu dalam
mencari karyawan potensial.

Kualitas
layanan
ekonomi
dan
pentingnya tim kerja dalam organisasi perusahaan
menempatkan pandangan baru pada keterampilan
seseorang dan membangun hubungan (puts a new
premium on people skills and relationship-building),
kata Lori Kocon - seorang ahli sumber daya
manusia. Ketika bisnis dilakukan pada kecepatan
yang meningkat pesat, pengusaha menginginkan
orang-orang yang tangkas, mampu beradaptasi dan
kreatif dalam memecahkan masalah. The Smyth di County Industri
Council, sebuah badan berbasis di Amerika Serikat melakukan

22

survei baru-baru ini menemukan profil utuh tentang keterampilan


dan karakteristik yang dibutuhkan bagi karyawan yang baik. Bahwa
orang-orang yang paling mungkin dipekerjakan untuk pekerjaan
yang tersedia adalah mereka yang memiliki soft
skill.

Ciri-ciri paling umum tentang soft skill
yang disebutkan hampir setiap perusahaan,
adalah : Etos kerja Positif, Sikap Baik, Keinginan
untuk belajar dan dilatih .

Mohan Rao, Direktur Teknis pada
Emmellen Biotech Pharmaceuticals Ltd,
Mumbai mendefinisikan 'sikap yang baik adalah
keterampilan perilaku yang tidak dapat diajarkan
namun dapat dikembangkan melalui pelatihan
yang berkesinambungan. Sikap ini merupakan
sifat reaktif individu dan tentang melihat halhal dengan perspektif tepat. Seseorang harus
siap memecahkan masalah secara proaktif dan
menciptakan situasi win-win. Seseorang harus
dapat mengambil kepemilikan tanggung jawab
atas tindakannya dan memimpin dari depan
tanpa menyebut berhenti di saat paling kritis.
Sebagian besar pemimpin bisnis mengamati
bahwa mereka bisa menemukan pekerja yang memiliki hard skill
yaitu kemampuan untuk mengoperasikan mesin atau memenuhi

"Untuk melengkapi
kompetensi inti
yang unik, setiap
perusahaan
memerlukan soft
skill tertentu
dalam mencari
karyawan
potensial"

komunita 8 | September 2013

tugas-tugas lain, tetapi banyak karyawan potensial kekurangan soft skill yang
dibutuhkan perusahaan. CEO dan manajer sumber daya manusia mengatakan
mereka siap untuk mempekerjakan karyawan yang menunjukkan tingkat
tinggi soft skill dan kemudian melatih mereka untuk pekerjaan tertentu yang
tersedia.

Menurut survey Profil Tenaga Kerja (www.workforce.com)
karyawan yang lebih berharga adalah orang yang bisa tumbuh dan belajar
sesuai perubahan bisnis. Soft skill sama pentingnya, jika tidak lebih penting,
daripada keterampilan tradisional sesuai dengan kebutuhan bisnis dan
industri.

Kocon menyarankan semua calon karyawan terutama mereka yang
bercita-cita untuk posisi manajerial agar mendekati sisi lembut mereka.
Beberapa soft skill paling umum yang dicari pengusaha (Some of the most
common soft skills employers are looking for) dan akan menilai diri anda
adalah :
1 . Etika Kerja yang Kuat
Apakah Anda termotivasi dan mendedikasikan diri anda untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan , tidak peduli apa ? Apakah Anda
akan teliti dan melakukan pekerjaan terbaik Anda?
2 . Sikap Positif
Apakah Anda optimis dan bersemangat? Apakah Anda menghasilkan
energi yang baik dan niat yang baik?
3 . Keterampilan Komunikasi yang baik
Apakah Anda baik mengartikulasikan secara lisan dan sebagai pendengar
yang baik? Dapatkah Anda membuat kasus Anda dan mengekspresikan
kebutuhan Anda dalam cara yang membangun jembatan dengan rekan
kerja, pelanggan dan vendor?
4 . Kemampuan Manajemen Waktu
Apakah Anda tahu bagaimana memprioritaskan tugas-tugas dan bekerja
pada sejumlah proyek yang berbeda sekaligus? Apakah Anda akan
menggunakan waktu Anda pada pekerjaan bijaksana?
5 . Keterampilan Pemecahan Masalah
Apakah Anda berpikir penuh dan mampu secara kreatif memecahkan
masalah yang pasti akan muncul? Apakah Anda mengambil kepemilikan
masalah atau meninggalkan masalah tersebut untuk orang lain?
6 . Bertindak sebagai Team Player
Apakah Anda bekerja dengan baik dalam kelompok dan tim? Apakah
Anda akan kooperatif dan mengambil peran kepemimpinan saat yang
tepat?
7 . Keyakinan Diri
Apakah Anda benar-benar percaya bahwa Anda dapat melakukan
pekerjaan? Apakah Anda memproyeksikan rasa tenang dan melahirkan
keyakinan pada orang lain? Apakah Anda memiliki keberanian untuk
mengajukan pertanyaan yang perlu ditanyakan dan bebas menyumbangkan ide Anda?
8 . Kemampuan Menerima dan Belajar dari Kritik
Anda akan mampu menangani kritik ? Apakah Anda coachable dan terbuka untuk belajar dan tumbuh sebagai pribadi dan sebagai seorang
profesional?
9 . Fleksibilitas / Adaptasi
Apakah Anda mampu beradaptasi dengan situasi baru dan tantangan?
Apakah Anda merangkul perubahan dan terbuka untuk ide-ide baru?
10 . Bekerja Baik dibawah Tekanan
Dapatkah Anda menangani stres yang menyertai deadline dan krisis?
Anda akan mampu untuk melakukan pekerjaan terbaik dan datang
melalui dalam keadaan darurat?

Soft Skills Quotes


Knowledge is gained by learning; trust by doubt; skill by
practice; and love by love. (Thomas S Szasz quotes)
After a certain high level of technical skill is achieved,
science and art tend to coalesce in esthetics, plasticity,
and form. The greatest scientists are always artists as
well. (Albert Einstein quotes)
Wisdom is knowing what to do next, skill is knowing how
to do it, and virtue is doing it (David Starr Jordan quotes)
If you look for truth, you may find comfort in the end; if
you look for comfort you will not get either comfort or
truth only soft soap and wishful thinking to begin, and in
the end, despair (CS Lewis quotes)
When love and skill work together, expect a masterpiece.
(John Ruskin quotes )
The ability to take pleasure in one's life is a skill and is
a kind of intelligence. So intelligence is a hard thing to
evaluate and it manifests itself in so many different ways.
I do think the ability to know how to live a life and not be
miserable is a sign of that. (Todd Solondz quotes)
The right of each individual in any relation to secure to
himself the full benefits of his intelligence, his capacity, his
industry and skill are among the inalienable inheritances
of humanity. (Leland Stanford quotes)
The essence of intelligence is skill in extracting meaning
from everyday experience. (Unknown quotes)
Attitude is more important than the past, than education,
than money, than circumstances, than what people do or
say. It is more important than appearance, giftedness, or
skill. (W C Fields quotes)

Sumber : http://jobs.aol.com/, http://www.rediff.com/ - (Lee)


komunita 8 | September 2013

23
23

rubrik utama

Kupas Soft Skill

DALAM SOSOK ALUMNI

HENDRY BUNARDI
K

etika seorang mahasiswa diberi


pertanyaan tentang apa alasannya
menentukan pilihan untuk kuliah
pada program studi yang dipilihnya,
tentu jawabannya berbagai ragam alasan.
Jawaban itu tergantung pada pengalaman
hidup dan persepsi diri yang terbentuk pada
dirinya.

Pertimbangan yang mendorong
orang berada pada kondisi dan situasi
tertentu, antara lain karena unsur kompetensi,
minat dan bakatnya, sehingga dia mengambil
kesimpulan dan memutuskan pilihannya
sesuai dengan kapasitas dirinya.
Demkian pula halnya dengan
Hendry Bunardi, seorang Area Business
Leader Jateng pada Bank BTPN, yang
pernah mengalami kawah candradimukanya
STIEB/Sekolah
Tinggi
Ilmu
Ekonomi
Bandung (sekarang Universitas Widyatama).
Kesuksesan
dirinya
mencapai
karier
seperti saat ini tidak datang tiba-tiba, atau
tidak didapatkannya dengan Cuma-cuma.
Memerlukan proses panjang dan berliku,
dalam penempaan diri yang luar biasa
beratnya bagi seorang pemuda seperti dia.

Satu dari sekian bukti keberhasilan
soft skill dalam aktivitas perkuliahan selama
masa studi di perguruan tinggi dapat kita
tinjau dari kisahnya sebagai berikut dibawah
ini.

Berikut ini kisah Hendry Bunardi
tentang kiprahnya semasa kuliah yang
memberi bekal soft skill padanya hingga
kini berhasil dalam kariernya di dunia
kerja. Pertama kali lulus SMA Taruna Bakti
Bandung (1993), cita-citanya melanjutkan
sekolah di Perguruan Tinggi terkenal Jakarta
(Universitas Trisakti) tidak diteruskan, karena
orangtuanya tidak menyetujuinya. Akhirnya
dia mengikuti kehendak orangtua agar dirinya
melanjutkan kuliah di kota Bandung saja,
dan memilih STIEB sebagai tempat untuk
menuntut ilmu. Setelah mengikuti masa
orientasi kampus yang diselenggarakan oleh
Senat Mahasiswa, saya berniat mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia
katanya mulai bercerita. Misalnya menjadi
anggota Resimen Mahasiswa (MENWA).

24

komunita 8 | September 2013

Kesuksesan dirinya
mencapai karier seperti
saat ini tidak datang
tiba-tiba, atau tidak
didapatkannya dengan
cuma-cuma.
Memerlukan proses
panjang dan berliku
Dimana proses seleksi di kampus cukup ketat
selama tiga bulan berlatih dari pukul 05.00
s/d 07.00 setiap hari. Pada tahun 1995 saya
menjadi utusan STIEB seorang diri mengikuti
Pendidikan Dasar Kemiliteran di Depo
Bela Negara Cikole Lembang selama tiga
minggu. Tempaan fisik dan mental selama
mengikuti pendidikan dasar kemiliteran itu
sangat bermanfaat pada kehidupan saya
dikemudian hari. Disamping aktif sebagai
anggota Menwa di kampus, saya bersama
lima orang teman membangun usaha counter
handphone dengan modal awal hanya Rp. 1
juta per orang. Baru berjalan 1 bulan counter
kami dibobol maling, namun kami tidak putus
asa, dalam jangka waktu kurang dari dua
tahun kami telah mempunyai 6 counter HP.
Meskipun kesibukan kuliah begitu
padat, namun aktivitas sebagai anggota
Menwa tidak berkurang dan dengan latar
belakang sebagai atlit olahraga Tae Kwon
Do (semasa SMU /SMU Taruna Bakti saya
pernah menjadi juara I kelas Feather putra
pada kejuaraan Tae Kwon Do antar SMU se
Bandung raya). Waktu itu saya mengutarakan
gagasan untuk dari beberapa teman-teman
yang akhirnya membentuk kepanitiaan
(saya ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana).

Namun
pengurus
Senat
Mahasiswa
(sekarang PEMA/Pemerintahan Mahasiswa)
meragukan gagasan ini, bahkan kurang
memberikan dukungannya.

Berkat kekompakan Kepanitiaan
yang mempunyai visi sama dan akan
membuat sejarah yaitu menyelenggarakan
kejuaraan Tae Kwon Do Tingkat SMU seJabar yang pertama kali di lingkungan kampus
STIEB akhirnya terwujud dan sukses.

Di kemudian hari kejuaraan ini
setiap tahun pesertanya semakin meningkat
jumlahnya. Bahkan bukan hanya pada tingkat
se-provinsi Jabar saja, namun sudah sampai
pada tingkat nasional /se-Indonesia. Dengan
adanya kejuaraan ini STIEB (Universitas
Widyatama) mulai dikenal masyarakat secara
luas. Universitas Widyatama pernah menjadi
juara umum kejuaraan Tae Kwon Do Tingkat
Mahasiswa se-Indonesia selama 9 kali. Suatu
prestasi yang membanggakan tentunya.

Pada tahun 1997 s/d 1999
saya ditunjuk sebagai Komandan Kompi
Menwa STIEB. Semasa periode itu saya
merasakan bagaimana belajar sebagai
seorang pemimpin/leader, dimana kami
sukses
menyelenggarakan
pengabdian
masyarakat (BINTER/Pembinaan Teritorial,
istilah di lingkungan Menwa) dengan
membangun saluran air bersih bagi warga
desa, membangun MCK (Mandi,cuci,kakus)
Umum, dll.

Tahun 1999 saya menyelesaikan
kuliah, dimana waktu untuk menyiapkan
skripsi hanya dalam dua bulan. Disamping itu
usaha counter handphone akhirnya ditutup
setelah saya beralih bergabung menjadi
Marketing di Standard Chartered Bank, karena
ada penawaran dari seorang adik kelas (sdr
Tedja Kurnia/mantan ketua KOPMA STIEB).
Dalam waktu 1,5 tahun saya menjadi Sales
Manager di Bank tersebut, memimpin 3 team
dengan 30 orang staff. Hal ini saya rasakan
sebagai hasil selama kuliah dan pengalaman
dalam kegiatan berorganisasi di kampus.
Tahun 2005 saya direkruit oleh
Bank ABN AMRO (Bank Belanda) dan dalam
jangka waktu lima tahun menjabat sebagai
Area Sales Manager.


Apalagi ditambah
dengan
kemampuannya
menjalin
komunikasi
(mendengarkan ide orang,
melakukan presentasi,dan
menuangkan
informasi
dalam tulisan / proposal)
dan kemampuan berfikir
kritis dan kreatif, serta
kemampuan memimpin dan
memahami tata aturan yang
berlaku di lingkungannya.
Secara proses alamiah
d ala mpe rgau la n
berorganisasi
tersebut,
m e m b u k t i k a n
Hendry Bunardi (kiri) mewakili Bank BTPN menyerahkan ucapan
bahwa telah terjadi
terimakasih kepada RS Santo Boromeus atas partisipasinya pada
suatu
jalinan yang
Program Sahabat Daya.
saling mengisi antar
Namun kembali saya direkruit oleh komponen dari soft skill dengan proses belajar
Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan mengajar dalam perkuliahan. Pada komponen
Nasional) sebagai AVP Level, hanya dalam Intrapersonal skills (self - knowledge, self
jangka waktu satu tahun saya dipercaya - regulation, time management, sense
memegang 9 cabang di Jawa Tengah of purpose) ; pembentukan diri selama
menjabat sebagai Vice President dengan berproses dalam kegiatan perkuliahan secara
jumlah staf sebanyak 200 orang. Disamping tidak langsung terbentuk karena penempaan
itu dilingkungan masyarakat dipercaya diri melalui kegiatan pendisiplinan diri dalam
juga dalam organisasi Pelestarian Burung latihan Dasar Kemiliteran dan latihan beladiri
Indonesia sebagai Ketua Pengurus Burung Tae Kwon Do, sehingga yang bersangkutan
Indonesia Cabang Bandung. Sebagai dapat mengelola diri karena berada dalam
alumnus saya masih tetap memberikan budaya disiplin yang baik.
kontribusi berupa bimbingan kepada adikInterpersonal skills (coordinating/teamadik Menwa dan menyelenggarakan kuliah work,
managing
conflict,
decision
umum kewirausahaan (UMKM) dengan making, planing & organizing); hal ini
pembicara Bpk. Prof. Dorojatun Kuncoro diperolehnya melalui kegiatan kepanitiaan
Jakti. Namun tidak hanya itu saja, kegiatan yang mengharuskan bekerjasama dalam
lainnya yaitu mengadakan juga kegiatan Tim, melatih bertindak bijaksana ketika
refreshing menembak untuk para anggota menghadapi masalah hubungan antar
Menwa aktif, alumni, pegawai Yayasan dan anggota panitia.
Rektorat, dosen, unit kegiatan mahasiswa
Communication skills (listening, oral
lainnya di Universitas Widyatama Bandung. communication, written communication);
Pengalaman Hendry Bunardi tersebut di thinking skills (critical thinking, creative
atas menggambarkan secara alamiah proses thinking);
melalui kewajibannya harus
long-life learning membentuk diri selama bertemu dengan organisasi lain selama
kegiatan kuliah, yaitu yang bersangkutan berproses dalam kegiatan Unit kegiatan
memilih pembentukan diri selain melalui Mahasiswa /UKM maupun kepanitiaan
proses perkuliahan tatap muka, juga even kejuaraan, dan sebagainya. Hal ini
kegiatan organisasi ekstrakurikuler. Misalkan memaksa yang bersangkutan mengerahkan
untuk komponen soft skill : intrapersonal, kemampuan dirinya untuk mengembangkan
interpersonal,
communication,
thinking kemampuan
berkomunikasi
dengan
(critical & Creative), leadership and ethics. baik. Leadership; hal ini didapatnya dari
Mayoritas diperoleh dari proses berinteraksi kepercayaan yang diberikan kepadanya
dalam kegiatannya di lingkungan organisasi.
sebagai ketua panitia pelaksana dalam
Pengalaman memimpin kepanitiaan kejuaraan Tae Kwon Do dan Komandan
kejuaraan Tae Kwon Do dan sebagai Kompi Menwa, secara proses alamiah selama
komandan
Kompi
Menwa
disamping menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
kemampuan diri dalam pengetahuan, tata berjalan dengan baik. Ethics;
melalui
nilai, pengaturan waktu, juga kemampuan aktivitasnya di lingkungan Unit Kegiatan
berkoordinasi dalam teamwork, mengatur Mahasiswa dimana yang bersangkutan
konflik / managing conflict, pengambilan belajar memahami tentang nilai-nilai etika
keputusan,
menyusun
rencana
dan yang berlaku di lingkungan masyarakat baik
mengendalikan pelaksanaannya.
kampus maupun masyarakat luar kampus

(ketika
yang
bersangkutan
harus
mengkomunikasikan
dengan
pihak
luar kampus). Disamping itu juga dapat
menentukan
standar-standar
pergaulan
mana yang harus diikuti dan mana yang tidak
boleh diikuti dalam diri seseorang.
Oleh karenanya pada kenyataan di dunia
kerja telah membuktikan bahwa umumnya
mahasiswa yang sering atau pernah
aktif dalam organisasi kemahasiswaan
lebih survive dan kariernya lebih mapan
dibandingkan mereka yang tidak pernah ikut
organisasi kemahasiswaan atau organisasi
lainnya.

Soft skill sebagai materi disisi
lain, disamping proses kegiatan belajar
mengajar merupakan proses pembentukan
diri bagi mahasiswa yang sedang menuntut
ilmu di perguruan tinggi. Kehadirannya
tidak langsung nampak dalam kurikulum
pembelajaran yang ada, namun harusnya
melekat atau berdampingan dengan proses
belajar mengajar pada mata kuliah yang
tercantum dalam kurikulum.

Keberhasilan soft skill tergambarkan
seperti kisah sdr. Hendry Bunardi tersebut
diatas, namun hal ini sangat tergantung pada
kesadaran sang mahasiswa itu sendiri untuk
memilih jalan yang akan ditempuh selama dia
mengikuti proses perkuliahan.
Suatu pertanyaan Apakah perlu di
fasilitasi wadah untuk pembentukan karakter
diri mahasiswa itu melalui aktivitas soft skill,
dengan cara mewajibkan para mahasiswa
untuk memilih aktivitas non kurikuler yang
mengandung materi soft skill disamping
aktivitas rutin perkuliahannya? Akhirnya
kita sampai pada suatu kesimpulan bahwa
materi yang mengandung soft skill ternyata
sangat baik dan penting disediakan untuk
mendampingi kegiatan kurikuler perkulihan
rutin dalam rangka membentuk kader
pemimpin yang unggul. (EB. Misnan).

pada kenyataan di
dunia kerja telah
membuktikan
bahwa umumnya
mahasiswa yang
sering atau pernah
aktif dalam organisasi
kemahasiswaan lebih
survive dan kariernya
lebih mapan

komunita 8 | September 2013

25

opini

rubrik utama

INTEGRASI LAM-PT DAN SOFT SKILL


Tantangan Baru Aptisi

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun

Perguruan tinggi swasta (PTS) dihadapkan pada


era persaingan antar perguruan tinggi yang makin
ketat. Persaingan bukan hanya antar PTS, termasuk
juga dengan PTN yang melakukan ekspansi melalui
pembukaan program-program studi baru, kata Dr. Ir. HM
Budi Djatmiko, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta
Indonesia (APTISI) Jawa Barat saat menjadi narasumber
dalam acara Workshop Peningkatan Berkelanjutan
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)
bertempat di Universitas Widyatama (Sabtu, 14/9).

engan adanya persaingan tersebut,


sebanyak 3.250 PTS se-Indonesia siap
menyampaikan
aspirasi
sekaligus
mengingatkan pemerintah cq.
Kementerian Pendidikan Nasional atas
perlakuan yang diskriminatif terhadap PTS
selama ini. Menurutnya, perlakuan diskriminasi
terlihat dari porsi anggaran pendidikan yang
tidak seimbang antara PTN dan PTS. Jumlah PTS
yang kian hari semakin banyak tidak diimbangi
oleh bantuan anggaran dari pemerintah yang
memadai. Selain itu, terdapat pula perbedaan
mendasar terhadap sistem kebijakan penilaian
yang di-terapkan selama ini.

yang ada pada perguruan tinggi, seperti:


Agama,
Humaniora,
Sosial,
Kesehatan,
dll. Dalam kaitan itu, integrasi LAM PT juga
membahas mengenai peranan soft skills bagi
peningkatan kemajuan perguruan tinggi.

Sistem pengajaran matakuliah di kelas
pada saat pemberian keilmuan (transfer knowledge) lebih diorientasikan pada kemampuan
teknis, pedagogis dan praktis dengan adanya
aplikasi nyata (real application) yang terjadi di
lingkungan masyarakat terkini.

Soft skills menjadi suatu sistem
pembelajaran yang efektif & efisien serta
berdampak besar terhadap para alumni
mahasiswa di dunia kerja,

80% Soft skills

Perguruan Tinggi

20% Hard skills

Porsi Penerapan Softskills & Hardskills pada Perguruan Tinggi



Dr. Budi menyinggung mengenai
keberadaan sistem evaluasi perguruan tinggi
(BAN PT) yang saat ini masih memiliki banyak
kelemahan. Menurutnya, BAN PT sudah tidak
sesuai lagi dengan keinginan serta harapan
bagi kemandirian dalam evaluasi sebuah
Perguruan Tinggi. Beliau menyampaikan usulan
ide menarik terkait sistem evaluasi Perguruan
Tinggi yang bersifat humanis serta berjangka
panjang, yakni LAM PT (Lembaga Akreditasi
Mandiri Perguruan Tinggi). Sistem evaluasi ini
akan lebih mudah, cepat dan efektif dalam hal
penerapannya serta tidak terkesan menakutnakuti bagi semua perguruan tinggi yang
sedang di evaluasi. LAM PT juga melingkupi dan
mencakup hampir semua rumpun keilmuan

26
26

komunita 8 | September 2013

sementara hard skills hanya menjadi pintu


pembuka
mahasiswa
dalam
memasuki
dunia kerja (hal-hal administratif ). Soft skills
menjelaskan mengenai proses pembelajaran
secara aktualisasi, implementasi dan pragmatis
yang bersifat abstrak, sementara hard skills
menjelaskan mengenai ukuran-ukuran nyata
yang dapat dilihat secara kongkret.

Karena itu membangun lingkungan
kampus (field atmosfhere) dalam rangka
menguatkan pembangunan soft skill harus
segera dilakukan. Tentunya hal ini harus diawali
oleh para pimpinan universitas, staf pengajar
(Dosen), staf karyawan dan seluruh elemen
mahasiswa yang menjadi produk (output)
Perguruan Tinggi. (AbR)

Segenap Keluarga Besar


YAYASAN WIDYATAMA dan
UNIVERSITAS WIDYATAMA
Mengucapkan duka cita sedalamdalamnya atas wafatnya

Dr. H. Moedjadi, Drs., M.Pd.


Sekretaris Badan Pengurus Yayasan
Widyatama
Lahir 21 Juli 1932
Wafat Rabu, 16 Oktober 2013
pukul 03.00 WIB
Pada usia 81 Tahun,
Dimakamkan di pemakaman
Sindanglaya Bihbul Arcamanik
Bandung
Semoga amal ibadah beliau diterima
di sisi Allah SWT dan dibukakan
pintu ampunan yang seluas-luasnya
serta mendapat tempat terbaik di sisi
Allah SWT.
Dan bagi keluarga yang ditinggalkan
diberi kekuatan, ketabahan dan
kesabaran.
Aamiin Ya Robbal Alamin.

Kompetensi, Hard Skill


dan Soft Skill
Moedjadi

Kompetensi
anyak yang mengartikan kompetensi itu sebagai kemampuan.
Secara umum mungkin benar, namun menyamakan kompetensi
dengan kemampuan tidaklah tepat. Seorang yang kompeten selain
memiliki kemampuan juga harus mempunyai niat untuk melakukan
sesuatu sesuai kemampuannya. Sebagai contoh seorang sopir, jelas ia dapat
atau mampu mengendarai mobil, memajukan, mengundurkan, belok kanan,
dan belok kiri. Tetapi apakah di jalan raya ia mampu menjalankan mobil
dengan baik atau tidak, misalnya kalau mau berhenti memberi tanda dulu,
mendahului melalui sebelah kanan, memberi tanda belok, dan tidak ngebut.
Contoh lain, seorang pemain sepak bola, apakah ia kompeten main atau
tidak tergantung bukan hanya ia mampu menendang bola tetapi juga ia harus
mampu menendang bola ke arah yang diinginkan oleh pelatihnya.

Demikian halnya seorang pendidik, kompetensi mengajar tidak
hanya bergantung pada bahwa ia menguasai materi yang diajarkan tetapi juga
bergantung apakah ia mempunyai niat untuk mengajar, memiliki motivasi
mengajar, dan memiliki dorongan untuk mengajar dengan baik. Pendidik
yang profesional dan berkualitas diharapkan memiliki kompetensi yang
baik untuk keperluan itu. Kompetensi bukanlah hanya kemampuan, tetapi
orang yang kompeten harus memiliki kemampuan dan motivasi untuk
melaksanakan kemampuan itu. Motivasi sendiri merupakan dorongan untuk
bertindak. Jadi pendidik yang kompeten adalah pendidik yang memiliki
kemampuan mendidik dan memiliki dorongan untuk melaksanakannya.

Menurut Spencer & Spencer (1993), kompetensi terbentuk dari
lima karakteristik yaitu: 1) pengetahuan (knowledge), 2) ketrampilan (skill),
3)motif (motive), sesuatu yang dipikirkan dan diinginkan, 4) watak (traits),
karakteristik mental, dan 5) konsep diri (self concept), sikap terhadap sesuatu.
Jadi, seorang yang kompeten harus memiliki kelimanya. Kalau hanya
sebagian yang dimiliki kompetensinya tidak lengkap.

Hard skill dan Soft skill



Pengetahuan dan keterampilan, termasuk keterampilan otak, adalah
kelompok hard skill, yaitu kemampuan yang menunjukkan seseorang dapat
mengerjakannya, seperti matematika, fisika, akuntansi, menendang, dan
memahat. Sedangkan motif, watak, dan konsep diri adalah kelompok soft skill,
yaitu kemampuan yang menunjukkan seseorang mau/ingin mengerjakannya
dengan baik, seperti jujur, berkomunikasi, disiplin, dan rajin.

Hard skill dapat diajarkan dan dilatihkan, sedangkan soft skill
sulit untuk diajarkan dan dilatihkan. Jika kita ingin menguasainya perlu
dibiasakannya. Oleh karena itu, dalam latihan soft skill yang kita jalani ini
disamping kita mengetahui, memahami, menghayati dan mempraktekkan,
kita perlu membiasakannya agar kita dapat menguasainya dengan baik. Hard
skill merupakan penguasaan Ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan
teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya, sedangkan soft skill adalah
keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal
skills) dan keterampilan mengatur dirinya (Intrapersonal Skills) yang mampu
mengembangkan secara maksimal dalam performa seseorang.

Keterampilan soft skill ini meliputi
kemampuan untuk
berkomunikasi, membangun hubungan dengan orang lain, kemampuan
untuk memahami orang lain, empati, kejujuran, integritas, kemampuan
memberikan motivasi, kemampuan untuk memimpin, kemampuan adaptasi,
dan lain sebagainya. Dalam dunia kerja kesuksesan seseorang tergantung
dari kualitas soft skill yang dipunyai (80%), dan hard skill (20%). Berdasarkan
data ini, soft skill merupakan hal yang penting untuk dikuasai demi mencapai
kesuksesan di dunia kerja.

Menurut Spencer & Spencer (1993) hubungan antara soft skill dan
hard skill ini digambarkan sebagai gunung es.


Dari gambaran tersebut di atas dapat diperoleh kesimpulan
bahwa kemampuan hard skill itu nampak dan dapat ditunjukan serta merta.
Sedangkan soft skill itu tidak kelihatan, baru kita mengetahui jika kita
mengamatinya secara mendalam bagaimana soft skill seseorang itu. Sebagai
contoh, untuk mengetahui apakah seseorang pandai matematika (hard skill)
dapat ditanya seketika itu juga dengan soal-soal matematika dan kita bisa
langsung mengetahui tingkat kepandaiannya atas jawaban yang diberikan.
Tetapi kalau kita ingin mengetahui apakah seseorang itu memiliki kejujuran
(soft skill) yang tinggi kita tidak dapat langsung mengetahui dengan bertanya
apakah dia jujur. Jawaban yang diberikan tentu perlu dibuktikan kebenarannya
dengan menggali lebih dalam atas kebenaran jawaban itu. Itulah sebabnya
antara soft skill dan hard skill oleh Spencer & Spencer digambarkan sebagai
gunung es.
Ada tiga perbedaan pokok antara hard skill dan soft skill
1. Seseorang yang hard skill-nya tinggi berarti ia memiliki IQ yang tinggi
(berada di otak kiri pusat logika), sedangkan seseorang yang soft skillnya tinggi berarti ia memiliki EQ yang tinggi (berada di otak kanan pusat
emosional).
2. Hard skill adalah skill di mana aturan berlaku di setiap tempat, tidak
bergantung pada organisasi, keadaan, tempat bekerja, atau orang yang bekerja
sama dengan kita. Sebaliknya, soft skill adalah keterampilan manajemen diri
dan keterampilan insani, di mana aturan berubah bergantung pada budaya
organisasi, tempat di mana kita bekerja, dan orang yang bekerja sama dengan
kita.
3. Hard skill dapat dipelajari di sekolah dan dari buku, sebaliknya tidak ada
cara sederhana untuk mempelajari soft skill. Sebagian besar soft skill tidak bisa
diajarkan dengan baik di sekolah dan hanya bisa dipelajari dengan praktek
bekerja melalui trial and error.
Manakah yang lebih penting, hard skill atau soft skill?

Dengan uraian yang saya sebutkan di atas, timbullah suatu
pertanyaan: mana yang lebih penting, hard skill atau soft skill? Jawabannya
sangat tergantung pada karir yang kita pilih.
Karir seseorang itu dapat dibagi dalam tiga kategori:
1. Karir yang memerlukan hard skill dan sedikit soft skill. Contoh: ahli fisika.
Para ahli fisika ini mungkin pergaulannya dengan orang lain kurang baik,
namun mereka berhasil pada karirnya.
2. Karir yang memerlukan baik hard skill maupun soft skill. Banyak karir
yang termasuk ke dalam kategori ini, seperti akuntan dan pengacara. Mereka
perlu menguasai ilmu akuntansi atau ilmu hukum dengan baik tetapi juga
harus menguasi hubungan interpersonal dengan orang lain (client) untuk
membangun karirnya.
3. Karir yang memerlukan terutama soft skill dan sedikit hard skill. Contoh:
salesman. Penjual mobil tidak perlu menguasai banyak tentang seluk beluk
mobil, tetapi ia harus memahami betul tentang kebutuhan pelanggannya.

Pada umumnya, soft skill adalah lebih penting dalam karir bisnis
daripada hard skill. Banyak para pejabat yang sebenarnya hard skill nya kurang
namun mereka menduduki jabatan yang tinggi karena mereka memiliki
leadership skills, management skills, self promotion skills dsb. Dalam kehidupan
kita sehari-hari sebaiknya kita memiliki hard skill dan soft skill seimbang.
Seimbang tidak berarti sama bergantung pada kehidupan kita, profesi kita
dan lingkungan kita. Pada waktu masih kuliah hard skill lebih penting, namun
pada waktu kita bekerja diperusahaan soft skill lebih penting.
Moedjadi (Dosen Universitas Widyatama, doktor di bidang pendidikan)

komunita 8 | September 2013

27

opini

jendela komunitas

PSAK vs IFRS

Dengung, Gaung, Bingung


Aida Wijaya, S.E., Ak., M.Si.

i saat sidang skripsi, almarhumah Prof. Koesbandijah


menguji saya dengan satu pertanyaan: Apa yang anda
ketahui mengenai IAS?. Dengan bangga saya menjawab
bahwa IAS adalah singkatan dari International Accounting
Standard, yakni standar akuntansi berskala internasional yang disusun
oleh International Accounting Standard Committee/Board (IASC/B).
Pengetahuan saya yang sebatas itu tok, ternyata meluluskan saya
jadi sarjana (rekan seperjuangan saya saat itu tidak lulus gara-gara
tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut). Itu di tahun 1996. Di
saat itu Indonesia baru saja punya standar akuntansi yang disebut
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Lumayan tebalnya,
hasil jerih payah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menterjemahkan
dari standar akuntansinya Amerika Serikat, yang disebut US GAAP
(Generally Accepted Accounting Principles). Waktu itu saya sudah 2
tahun kerja di kantor akuntan publik, pernah sesekali membuka PSAK
tapi tidak pernah melihat yang namanya IAS.
Tahun 1997 saya mudik ke kampus untuk menjadi dosen,
setahun kemudian diutus mengikuti workshop bedah buku mengenai
akuntansi internasional. Ketika itu saya mulai menyadari bahwa
dengung IAS sudah menyambangi negeri kita. Tetapi, bertahuntahun kemudian saya masih mengajar mahasiswa hanya bicara
tentang PSAK, sama sekali lupa tentang IAS. Kemudian di tahun
2005 saya diutus lagi untuk mengikuti seminar internasional yang
diselenggarakan oleh IASB mengenai IAS, yang ternyata sudah ganti
nama menjadi IFRS (International Financial Reporting Standards).
Sepulang seminar, saya melihat bahwa dengung IAS semasa saya
kuliah sudah menjadi gaung IFRS yang harus dihadapi praktisi di
negeri kita. IAI menyatakan bahwa terhadap standar akuntansi
Indonesia (PSAK) akan dilakukan harmonisasi dengan IFRS. Tetapi
pulang seminar, saya tetap masih mengajar dengan bicara tentang
PSAK, bukan IAS/IFRS.
Gaung akuntansi internasional semakin keras ketika saya
ditugasi mengajar mata kuliah akuntansi internasional di tahun 2009.
Kata para praktisi IAI, bukan lagi harmonisasi yang dituju, melainkan
konvergensi ke IAS/IFRS. Kalau ditanya apa bedanya harmonisasi
dengan konvergensi, jawabnya tidak pernah jelas, karena kosa
kata Indonesia tidak ada terjemahan untuk convergence, makanya
diterjemahkan jadi konvergensi. Pokoknya, kesan yang saya tangkap
adalah bahwa IASB merasa BT dengan niat harmonisasi negaranegara dunia, karena ujung-ujungnya setiap negara punya modifikasi
masing-masing atas IAS/IFRS, yang dampaknya sama saja dengan
sebelum ada IAS/IFRS, dimana setiap negara punya standar masingmasing. Karena itulah IASB kemudian menuntut konvergensi, alias
mengadopsi secara penuh semua IAS/IFRS, tanpa kompromi.

28

komunita 8 | September 2013

Atas tuntutan tersebut, akuntan Indonesia bertekad


melakukan full adoption. Mulai Juli 2009 sudah diluncurkan berbagai
revisi atas PSAK untuk menyamakan dengan IAS/IFRS, kemudian
atas desakan kondisi internasional, sejak tahun buku 2011 semua
perusahaan yang selama ini menggunakan PSAK, harus menerapkan
PSAK hasil konvergensi dengan IAS/IFRS tersebut. Alhasil, saya
kebagian menyambangi berbagai perusahaan yang membutuhkan
orang yang punya pengetahuan yang up-to-date tentang akuntansi
internasional ini. Kebetulan saya mengajar mata kuliah akuntansi
keuangan menengah yang sudah versi IFRS, sehingga saya paham
mana-mana saja perubahan dari PSAK yang berbasis pada US GAAP
versus IFRS yang pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh GAAP-nya
Inggris.
Namun sayangnya, dengung yang sudah saya dengar sejak
17 tahun yang lalu, yang sudah menjadi gaung memekakkan sejak 8
tahun lalu, toh sampai saat itu belum juga berhasil menumbangkan
PSAK Indonesia sepenuhnya. Beberapa waktu lalu, dosen saya
Pak Nengah Seroma menyentil dengan pertanyaan, Apakah kita
saat ini sudah pakai IFRS?. Tanpa pikir panjang saya jawab, Sudah
donk, pak, sejak tahun buku 2011 kemarin. Kemudian beliau bertanya
lagi, Kalau begitu, di laporan auditor kita menyatakan bagaimana?.
Di situ saya mandeg. Weleeeh, iya, ya, kita tidak menyatakan bahwa
laporan keuangan yang diaudit sudah disusun berdasarkan IFRS,
melainkan disusun berdasarkan standar akuntansi di Indonesia!
Artinya, kita belum pakai IFRS donk?! Apalagi kalau ditengok, hampir
di setiap PSAK yang sudah mengacu pada IAS/IFRS terkait masalah
yang sama, masih saja ditemukan catatan pada awal halaman
mengenai berbagai pengecualian alias hal-hal yang tidak sama
persis dengan IFRS/IAS-nya. Kembali ke pertanyaan, apa bedanya
harmonisasi dengan konvergensi???

Akhirnya, kapan PSAK konvergensi kita bisa menjadi IFRS
sepenuhnya? Para pakar IAI kita berkali-kali menyatakan salah
satu kendalanya adalah menterjemahkan IFRS ke dalam bahasa
Indonesia. Kalau memang demikian, apa salahnya menggunakan
bahasa Inggris yang notabene merupakan bahasa internasional?!
Dengung sudah bergaung, tapi kita tetap bingung!

Komunitas Urban Farming

RW 03 Kelurahan Sukapada Cibeunying Kidul

ercocok tanam ditengah kota yang


sudah padat penduduknya, dengan
ruang terbatas, kesempatan terbatas,
dan hampir semua persyaratan yang
dibutuhkan untuk bercocok tanam serba terbatas,
tapi ternyata dari kondisi yang serba terbatas itu
pula muncul kreatifitas dari sekelompok orang
yang pantang menyerah terhadap keadaan seperti
itu.
Dibawah pimpinan ketua RW 03 bapak
Agus Bustomi, berbagai unsur di lingkungan
masyarakat berembuk dan membulatkan tekadnya
untuk memberdayakan seluruh potensi yang
tersedia dengan berbuat sesuatu, yaitu bercocok
tanah bagi para penggemar di dunia pertanian,
atau berkesenian bagi yang senang dunia seni,
dan masih banyak lagi yang dapat dikerjakan.
Kelompok masyarakat yang bertetangga dengan
Universitas Widyatama ini semakin bersemangat
ketika pemerintah kota Bandung melalui BPLK
Kota Bandung mengulurkan tangan memberikan
penyuluhan mengenai pengolahan sampah, dll.
Sebagai bagian dari warga masyarakat Kelurahan
Sukapada khususnya bagian dari warga RW
03, Universitas Widyatama juga berpartisipasi
memberikan dukungan berupa pemanfaatan
fasilitas yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan
masyarakat RW 03 tersebut.

Salah satu yang unik adalah bahwa
kegiatan pada Urban Farming ini adalah dimana
proyek percontohannya dilakukan dilantai atas
kantor serbaguna RW 03, mulai dari pembibitan
sampai dengan tanaman siap panennya. Dalam
proyek percontohan ini telah dicoba membuat
pembibitan berbagai jenis sayuran antara lain :

kangkung, cabe, tomat, timun jepang, labu,


bawang, dan sebagainya. Disamping itu sedang
dilakukan percobaan juga untuk pengolahan
sampah menjadi kompos. Gerakan masyarakat
peduli lingkungan, mungkin gelar yang bisa
disematkan pada kelompok masyarakat ini.
Mereka berpandangan bahwa sampah adalah
merupakan harta karun, karena dari sampahlah
dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu hal lain yang
dapat digunakan sebagai penunjang kepentingan
lingkungannya, sampah organik misalnya dapat
diolah menjadi kompos penyubur tanaman yang
bisa menghindari penggunaan pupuk kimia,
atau sampah plastik, botol, besi, dan sebagainya
yang dapat dimanfaatkan menjadi barang lainnya,
sehingga kalau sampah yang dihasilkan dari
rumah tangga maupun perkantoran disekitarnya
harus dibuang ke TPA (tempat penampungan
akhir), maka volumenya akan sangat berkurang.
Kompos yang dihasilkan dari pengolahan ini akan
dapat dimanfaatkan oleh warga yang menjadi
peserta atau anggota urban farming sebagai
pupuk tanaman yang sedang diupayakannya, atau
dapat dijual menjadi pendapatan tambahan untuk
kepentingan kelompok.

Aktifitas kelompok urban farming
sedang berupaya mengembangkan perluasan
lahan tanamnya, yaitu memanfaatkan lahan-lahan
tetangga yang masih dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan bersama. Jalinan kerjasama sedang
dirintis antara pemilik lahan dengan masyarakat
penggarapnya. Melalui kegiatan yang saling
menguntungkan ini diharapkan akan terwujud
lingkungan yang asri, karena banyak tumbuh
pepohonan yang variatif, yaitu tanaman jenis

sayur - mayur, buah - buahan, dan tanaman


peneduh lainnya. Selain itu sebagian warga RW
03 yang menjadi anggota Urban Farming ini
telah mencoba melakukannya di halaman rumah
masing-masing. Secara tidak sadar mereka
sedang membangun ketahanan pangan skala kecil
dirumah tangganya. Dalam pengertian mereka
sudah tidak lagi terpengaruh dengan harga cabe,
tomat atau bawang yang tiba-tiba membumbung
tinggi, karena hal ini sudah tersedia dihalaman
rumahnya masing-masing.

Kerjasama dan sinergi yang telah
berjalan antara Universitas Widyatama dengan
warga sekitarnya (RW 03 khususnya), yaitu
penyediaan kereta sampah, penyediaan tempat
penampungan
sementara
sampah
warga,
pembuatan tong sampah, dan menyiarkan kegiatan
peringatan HUT RI ke 68 di lingkungan RW 03
yang lalu melalui siaran utamatv komunitas. Serta
untuk masa depan direncanakan hasil pelatihan
seni tari bagi putra-putri RW 03 yang dilaksanakan
di gedung serbaguna RW 03 bekerjasama dengan
RRI Bandung itu juga akan disiarkan oleh
UtamaTv komunitas chanel 32 UHF. Potensi
masyarakat dilingkungan kampus Universitas
Widyatama itu diharapkan menjadi bagian dari
upaya secara terus menerus dalam meningkatkan
peran serta secara aktif dalam membangun Bangsa
dan Negara Indonesia melalui pendidikan.

Beban yang datang akan terasa ringan
apabila dihadapi secara bersama-sama, demikian
pula halnya berbagai permasalahan kehidupan
bermasyarakat perkotaan, akan dapat diselesaikan
dengan secara bersama-sama pula. (e.b. misnan)

Percontohan Urban Farming

Aida Wijaya
(Dosen Akuntansi Universitas Widyatama dan juga Praktisi)

komunita 8 | September 2013

29

jendela komunitas

MEGAPIXELS (MPX)
Universitas Widyatama

P
Hunting bareng (24 Oktober 2010) rektor UPI

erkembangan dunia fotografi di


zaman sekarang ini sangatlah
signifikan, semakin banyaknya
pengguna
kamera
digital
dikalangan
masyarakat
Indonesia
merefleksikan perekonomian negara yang
terus menerus berkembang. Berbagai
pengguna mulai dari kalangan menengah
sampai kalangan atas sudah lumrah
perihal menggunakan kamera digital
untuk melengkapi kebutuhan hidup, dari
kalangan anak muda sampai orang tua,
baik hanya digunakan untuk dokumentasi
biasa, hobi dan bahkan digunakan sebagai
perangkat bisnis untuk merajut kehidupan
di masa yang akan datang.

Melihat
potensi
tersebut,
munculah gagasan untuk membentuk
sebuah Komunitas independen untuk
mewadahi
mahasiswa
Universitas
Widyatama yang ingin berbagi ilmu
mengenai fotografi. 23 Oktober 2009,
tercetuslah nama MEGAPIXELS (MPX)
PHOTOGRAPHY COMMUNITY yang
dibentuk oleh Fusuy, Rayn, Rizky, Refantho
dan Galih. MPX ini sendiri memiliki arti

yaitu satu juta piksel dalam gambar dan mengungkapkan jumlah


elemen sensor gambar dari kamera digital atau jumlah elemen
tampilan display digital, yang kami harapkan dari nama MPX sebagai
nama komunitas kami adalah agar terciptanya upaya dari setiap
individu-individu organisasi teintegrasi satu sama lainnya untuk
menciptakan value di Universitas Widyatama.

Tahun 2010, MEGAPIXELS (MPX) menjadi bagian dari
sub unit Kelompok Seni Mahaswa (KSM) dengan tujuan agar
potensi yang ada dapat digali lebih dalam lagi. Tidak disangka
begitu membludaknya minat mahasiswa Universitas Widyatama
yang ingin bergabung dengan MEGAPIXELS, terlihat dari jumlah
pendaftar melebihi 100 orang khususnya mahasiswa baru pada
waktu itu. MEGAPIXELS(MPX) semakin lama semakin berkembang
dan beregenerasi, untuk mengikuti
perkembangan
zaman
maka komunitas yang awalnya hanya mewadahi seni fotografi,

kini jangkauan MEGAPIXELS (MPX) merambah pada wilayah design


graphic, digital illustration, digital imaging, videography. Kegiatan
yang rutin dilaksanakan yaitu hunting foto bersama, pameran karya,
diskusi mengenai teori fotografi, praktik fotografi, bisnis fotografi,
workshop adobe photoshop sebagai katalis kreativitas fotografi
dan desain grafis, dan juga seputar videography (discussion,
editing, shooting short film). Dengan adanya MEGAPIXELS (MPX)
sendiri, diharapkan dapat membuka mata lebih luas lagi, melihat
alam semesta beserta unsur-unsurnya dengan perspektif yang unik,
mengembangkan pola pikir agar lebih kreatif agar dapat menjadi
bekal di kehidupan nanti sehingga memiliki competitive advantage
dalam dunia bisnis, dan khususnya memberikan value added untuk
Universitas Widyatama.
(http://megapixelsutama.tumblr.com/)

Big Regards,
Written by Yusuf Maulana Bahri
http://www.hierosphotography.com
http://www.hierosphotography.tumblr.com
http://www.elfusuy.tumblr.com
phone: 08565-939-2011
email: elfusuy@yahoo.com

30

komunita 8 | September 2013

komunita 8 | September 2013

31

ragam

HYPNOEDUCATION

Pipin Sukandi

untuk orang yang ketakutan berlebihan


atau istilahnya phobia dapat menggunakan
Hypnotherapy, untuk membantu kepolisian
dalam mencari kejujuran jawaban dapat
menggunakan Hypno Forensik, untuk
para dosen atau guru agar menarik dalam
pengajaran dapat menggunakan Hypno
Education yang akan dibahas dalam artikel
ini. Dan masih banyak sekali manfaat
hypnosis untuk kegiatan yang positif lainnya.

idak terasa tahun ajaran baru sudah


di depan mata. Sekolah maupun
Universitas saling bersaing untuk
memperebutkan jumlah siswa. Baik
kurikulum, fasilitas semua diperbaharui
demi menjaga nama baik sekolah maupun
universitas. Salah satu cara agar sekolah
ataupun universitas tersebut difavoritkan oleh
siswa adalah pengajarnya harus nyaman
menurut siswa. Nah kenyamanan apa
yang sebenarnya diharapkan siswa? Salah
satunya adalah teknik mengajar. Artikel ini
akan membahas mengenai teknik mengajar
menggunakan hypnosis atau yang lebih
dikenal dengan Hypnoeducation.

Hati-hati dengan barang bawaan
Anda, banyak copet, jambret dan hipnotis
Itulah salah satu pengumuman berupa
spanduk yang dikeluarkan oleh pihak
berwajib untuk mengingatkan masyarakat.
Beberapa waktu lalu di harian surat kabar
pun banyak berita yang mengenai kejahatan
hipnotis yaitu teller dihipnotis kebobolan
100juta, Dihipnotis belasan juta rupiah
melayang dan masih banyak pemberitaan
miring mengenai hipnotis.

Sebenarnya orang yang belajar
hypnosis sama seperti halnya seseorang
yang membeli sebuah pisau. Setelah
dibeli pisau tersebut akan dipergunakan
untuk apa? Kembali kepada nurani dari
seseorang tersebut. Apakah digunakan untuk
mencelakai orang atau digunakan untuk
memotong sayuran. Begitu juga dengan
hypnosis. Hypnosis sendiri banyak sekali
manfaatnya seperti untuk olahragawan
dapat menggunakan Hypno Sport, untuk
ibu yang akan melahirkan anak pertama
dengan penuh ketakutan dan kekhawatiran
dapat
menggunakan
Hypno
Birthing,

32

komunita 8 | September 2013

Sejarah Hypnosis
Sebelum membahas lebih jauh
apa itu hypnoeducation ada baiknya para
pembaca mengetahui terlebih dahulu sejarah
hypnosis agar lebih mengerti mengenai
hypnosis. Sejarah hypnosis ini penulis ambil
dari beberapa sumber dari internet. Hypnosis
pada zaman dahulu dipraktekkan dalam
ritual agama maupun ritual penyembuhan.
Catatan sejarah tertua tentang hypnosis
yang diketahui saat ini berasal dari Ebers
Papyrus yang menjelaskan teori dan praktek
pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun
1552 SM. Dalam Ebers Papyrus diceritakan
di sebuah kuil yang dinamai "Kuil Tidur",
para pendeta mengobati pasiennya dengan
cara menempelkan tangannya di kepala
pasien sambil mengucapkan sugesti untuk
penyembuhan. Para pendeta penyembuh
tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis
oleh masyarakat.

Seorang Raja Mesir yang bernama
Pyrrhus, Kaisar Vespasian, Francis I dari
Prancis dan para bangsawan Prancis
lainnya sampai Charles X ternyata juga
mempraktekkan cara pengobatan yang
intinya memberi sugesti kepada pasien
untuk sembuh. Pada sebuah dinding kuil
di India juga digambarkan suatu proses
pengobatan pada saat pasien dalam kondisi
trance yang dicapai melalui suatu tarian atau
gerakan-gerakan monoton dalam acara ritual
penyembuhan.

Pada sekitar tahun 1500 Paracelcus
memperkenalkan suatu istilah Magnetisme,
yaitu dengan magnet seseorang dapat
disembuhkan penyakitnya, seperti halnya
yang dia lakukan kepada pasien-pasiennya.
Cara pengobatan inilah yang kemudian
diadopsi oleh Mesmer.
Abad 18 Hypnosis Modern

Diawali oleh kisah seseorang
pendeta katolik bernama Gassner yang
tinggal di Klosters sebelah timur Switzerland.

Gassner punya teori "seseorang sakit adalah


karena kemasukan setan". Untuk mencapai
kesembuhan, setan itu harus dikeluarkan
dari tubuh. Berbeda dengan para penyembuh
waktu dulu yang menutup diri dari tinjauan
medis, Gassner mempersilakan para dokter
untuk mengobservasi cara pengobatannya.
Gassner mengobati pasiennya secara
bersamaan. Pasien duduk berjajar secara
memanjang seperti barisan kursi gereja.
Sebelum Gassner keluar untuk menemui
pasien, seseorang asisten Gassner memberi
semacam ceramah yang salah satu isinya
adalah ketika Gassner menyentuhkan tongkat
salibnya ke badan pasien, maka pasien
akan langsung tersungkur di lantai dan tidak
sadarkan diri. Dan itulah yang benar-benar
terjadi ketika Gassner menyentuhkan tongkat
salibnya ke tubuh pasien satu per satu.

Pasien yang tidak sadarkan diri
itu dianggap mati, dan ketika dibangunkan
kembali, pasien dianggap lahir kembali dalam
kondisi suci dan terbebas dari pengaruh
setan. Dalam kondisi pasien tidak sadarkan
diri, Gassner memberi sugesti bahwa setan
telah diusir dari tubuh pasien. Pada tahun
1770-an, Mesmer termasuk salah satu dokter
yang sering menyaksikan cara pengobatan
Father Gassner.
Franz Anton Mesmer (1735-1815)

Dia mendapatkan gelar Doctor
pada tahun 1766 dengan makalahnya yang
berjudul De Planetarum Influx. Mesmer
menyatakan bahwa dalam tubuh manusia
terdapat cairan universal yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan tubuh. Cairan
yang tidak mengalir dengan lancar karena
tersumbat bisa menyebabkan manusia
menjadi tidak sehat secara mental maupun
fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet
untuk melepaskan sumbatan aliran cairan
tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.

Metode terapi yang dilakukan
Mesmer adalah dengan mengisi penuh
sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet.
Pasien yang ingin diobati diminta memegang
besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih
dari satu, mereka diminta memegang kabel
yang menghubungkan satu sama lain dengan
maksud agar energi magnet tersebut mengalir
ke tiap tubuh pasien. Kemudian pada saat
pengobatan, Mesmer melakukan sebuah
drama penyembuhan yang menimbulkan
efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat
pasien yang ada menjadi terhanyut dalam

imajinasi drama tersebut. Ada juga pasien yang mengalami halusinasi


sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer mengeluarkan asap
atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya, Mesmer
menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah
disembuhkan.

Mesmer lahir 23 Mei 1734, di Iznang, Lake Constance,
Austria. Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis,
semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan.
Mesmer juga mengaku bisa mengalirkan energi
magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang
yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari
penyakitnya. Hal ini membuat Mesmer menjadi
sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia
mendapatkan perlawanan dari kalangan medis
karena teorinya dinilai tidak ilmiah.

Kondisi ini membuat Mesmer tidak
betah di Wina dan kemudian pindah ke
Perancis. Nasib Mesmer ketika di Perancis pun
tidak jauh beda. Meskipun beberapa dokter
mendukung dan masyarakat merasa tertolong
dengan kehadiran Mesmer, sebagian besar
dokter Perancis tidak senang dengan Mesmer.
Sebab itulah pada tahun 1781 Mesmer pindah
ke Belgia.

Ternyata, kepergian Mesmer dari
Perancis ke Belgia tidak membuat ajaran
mesmerisme
mati.
Mesmerisme
makin
berkembang pesat di Perancis dan membentuk
sebuah organisasi yang khusus mempelajari
Mesmerisme. Kemudian atas permintaan penganut mes-merisme di
Perancis, Mesmer kembali lagi Ke Perancis.

Kedatangan Mesmer ke Perancis yang kedua kalinya ini juga
mendapatkan perlawanan dari kalangan medis. Mereka meminta Raja
Louis XVI untuk membentuk komisi khusus yang menyelidiki metode
penyembuhan mesmer. Hasil penyelidikan ini mendiskreditkan
Mesmer. Akhirnya Mesmer Pindah ke sebuah desa kecil di Swis dan
menghabiskan masa tuanya untuk mengobati orang-orang miskin.
Hypnosislah Murid Anda

Itu sedikit mengenai sejarah hypnosis. Dari sana jelas
bahwa hypnosis bukanlah ilmu magis yang selama ini dikenal hanya
dengan menepuk pundak dan orang akan menurut. Hypnosis dapat
dikategorikan sebagai The Art Of Communication atau seni dalam
berkomunikasi. Berapa banyak para pembaca yang sedang menonton
sinetron dan ada seseorang yang memanggil nama Anda tetapi tidak
mendengarnya? Dipanggil berulang dengan suara agak keras pun
tetap tidak terdengar. Kejadian itu dalam istilah hypnosis dinamakan
Anda sedang dalam kondisi Trance. Yaitu kondisi dimana Anda sangat
fokus terhadap sinetron tadi. Berapa banyak para pembaca yang
sedang asik main games balap motor atau mobil tanpa sadar tangan
dan badan Anda saat berbelok ke kiri ikut bergeser ke kiri begitu juga
sebaliknya saat games Anda tombolnya ke kanan tanpa sadar badan
Anda pun ikut bergerak ke kanan.

Keadaan tersebut karena alam bawah sadar secara cepat
memprogram apa yang dipikirkan. Alam bawah sadar bukan berarti
tiadanya kesadaran. Sebaliknya, justru disitulah kesadaran level
tinggi. Hypnosis seni berkomunikasi yang memiliki kemampuan
memberi sugesti dengan menembus faktor kritis dari pikiran
bawah sadar yang merupakan potensi yang sangat besar untuk
menggerakan diri melakukan sesuatu diluar kebiasaan. Begitu juga
dengan hypnoeducation. Pada saat pengajar ma-suk ke dalam kelas
maka pikiran siswa masih berpencar.

Mungkin siswa ada yang sedang berpikir di tempat kostnya, ada


yang masih memikirkan nanti siang akan makan dengan apa dan
sebagainya. Kita sebagai pengajar tidak bisa langsung masuk dan
memberikan materi, karena frekwensi gelombang otak yang ada
dikelas tersebut belum satu frekwensi dengan pengajarnya. Ibarat
Anda akan mendengarkan radio di frekewensi A dan mencari channel
radio tersebut di frekwensi B. Sampai kapan pun tidak akan bersatu.
Begitu juga dengan siswa yang alam bawah
sadarnya masih dimana-mana meskipun secara
fisik siswa tersebut sudah dikelas. Maka kita sebagai
pendidik harus menyamakan dulu frekwensinya
dengan siswa di kelas.

Melalui hypnoeducation pendidik akan
mampu menembus faktor kritis peserta didiknya
sehingga dapat meninggalkan kesan atau pengertian
mendalam tentang apa yang diajarkannya secara
permanen, masuk kedalam memory jangka panjang
para peserta didik.

Pertanyaan yang sangat sederhana,
apakah siswa masih mengingat film bisokop yang
ditonton sebulan lalu? Apakah siswa masih ingat
materi yang Anda berikan pada minggu kemarin?
Saya yakin jika ditanya mengenai film bioskop
maka siswa akan sangat mengingatnya dan dapat
menjelaskan kembali alur ceritanya. Tetapi jika siswa
ditanya mengenai materi minggu kemarin saya rasa
tidak sedikit yang sudah melupakannya. Mengapa
bisa demikian?

Karena film bioskop menggunakan
teknik yang dapat merangsang seseorang untuk tetap diam tanpa
jenuh memperhatikannya. Jika Anda sebagai pendidik dengan
menggunakan metode hypnoeducation langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengajak dan membawa kondisi siswa secara tidak
terpaksa untuk belajar mata pelajaran yang Anda berikan. Sebagai
ilustrasinya saya sering diundang oleh sekolah untuk memberikan
acara seminar. Suatu hari peserta seminar saya adalah siswa dengan
jurusan IPA. Pada saat saya tanyakan mata pelajaran apa yang
menurut mereka sulit hampir 90% menjawab kimia. Namun ketika
saya bercanda berapa banyak yang ingin membuat petasan? Hampir
90% mengangkat tangannya. Saya bertanya kepada mereka apa
sebenarnya bahan untuk membuat petasan? Beberapa dari mereka
menjawab campuran kimia. Ketika saya tantang maukah mereka
menghafal bahan pembuat petasan tersebut? Mereka serempak
menjawab mau tanpa paksaan.Namun ketika saya kembali bertanya
apakah mereka mau menghafal rumus kimia untuk menghadapi ujian
nanti? Serempak menjawab tidak mau. Lho apa bedanya menghafal
bahan petasan dengan materi kimia?
Disinilah peran hypnoeducation berjalan. Ketika saya
menawarkan untuk membuat petasan maka alam bawah sadar
siswa adalah bermain. Tetapi ketika disuruh menghafal rumus kimia
maka alam bawah sadar siswa adalah belajar. Peran para pendidik
diawal memberikan materi sangat berpengaruh. Hindarilah ketika
Anda mengajarkan materi yang terbilang sulit oleh siswa dengan
mengatakan bahwa jumlah lulusan pelajaran Anda ini rendah sehingga
harus benar-benar dipelajari. Secara tidak sadar siswa sudah di
sugestikan bahwa pelajaran tersebut memang sulit. Sebenarnya tidak
ada yang sulit bagi siswa hanya tidak mau untuk sedikit lebih banyak
mengorbankan waktu untuk belajarnya. Nah disinilah tantangan kita
sebagai pendidik untuk membawa siswa agar pola pikir alam bawah
sadarnya merasa rugi jika tidak masuk ke kelas Anda. Bukan sebagai
kewajiban karena ada jadwal sehingga siswa masuk ke kelas.
Pipin Sukandi, S.E., M.M., CH., CHt., CI., CEFT., CT., MNNLP.
(Lecturer, Motivator, Trainer, Hypnotherapist. www.pipinsukandi.com)

komunita 8 | September 2013

33

perspektif

Disiplin, Empiris, dan


Paranoia
Arry Hutomo MDKSP, S.Si., M.T.

ompetisi global, ketidakpastian, lingkungan yang terus


berkembang ekstrem bahkan kekacauan yang terjadi mungkin
dialami beberapa bahkan hampir semua perusahaan/institusi.
Penulis dalam tulisan ini tidak memilih membahas pernyataan
di atas tetapi cenderung tertarik membahas mengapa ada perusahaan atau
individu yang berhasil melewati lingkungan ekstrem kondisi di atas, dan
bagaimana pemimpin mereka berhasil bahkan berjaya dari sudut pandang
yang lain, bahkan bukan berhasil karena kekacauan, akan tetapi lebih tepatnya
berjaya di tengah ketidakpastian. Kondisi tersebut biasanya, praktisi atau
konsultan menyebutnya formidable challenge culture (Tantangan budaya
yang kuat).
Mengacu pada hasil analisis historis komparatif beberapa
perusahaan yang berhasil keluar dari tekanan lingkungan ekstrem (Sumber :
Morten.T. Hansen (2011), Center of Research in Security Press. Booth School
of Business, The University of Chicago, www.csrp.chicagobooth.edu). Kultur
objek yang diteliti bukannya perusahaan yang tidak kita kenal, objek yang
disurvei diantaranya raksasa di bidangnya dengan pemimpin terbaiknya,
seperti Intel (Brian Krzanich), Microsoft (Bill Gates), Apple (Steve Jobs)
AMD (Dirk Meyer), Southwest Airlines (Herb Kelleher), Amgen Pharmacy
(R.A Bradway) dll.
Beberapa kultur atau mitos yang sering terdengar mungkin dalam
pembinaan soft skill tentang kepemimpinan sukses ditemukan bertentangan
dengan temuan riset dari analisis historis komparatif. Diantara temuan
riset tersebut menyatakan bahwa pemimpin sukses yang dicirikan sebagai
manusia yang visioner dan berani mengambil resiko, ternyata bertolak
belakang dengan hasil riset tersebut, pemimpin terbaik tidak lebih memiliki
kemampuan visioner meramalkan masa depan. Akan tetapi mereka mengamati
apa yang berhasil, dan selalu mencari tahu mengapa mereka berhasil, dan
mereka berhasil membangun konstruksi berdasarkan dasar-dasar pemikiran
yang sudah teruji. Jadi intinya bukan lebih berani mengambil resiko, visioner,
kreatif atau nekat dibanding dengan yang lain, tetapi mereka lebih disiplin,
empiris dan paranoid.
DISIPLIN DI LUAR KURVA NORMAL
Universitas Widyatama, salah satu universitas di mana pemimpin
dan pendiri universitas konsisten meningkatkan keberlanjutan terhadap nilai
disiplin dalam melaksanakan kegiatannya yang terdapat dalam tata nilai
DJITU (Disiplin, Jujur, Inovatif, Tekun dan Ulet). Di sini penulis mencoba
memaparkan sebagian hasil analisis historis komparatif CRSP 2011,
sehingga paradigma disiplin dapat konsistensi menjaga sikap kita berjaya
dari lingkungan ekstrem tersebut dengan harapan menular pada tingkat
organisasi.
Jika kita berbicara disiplin di luar kurva normal diharapkan lebih dari
sekadar bahwa disiplin adalah cara hidup teratur, atau kepatuhan hierarkis
atau kepatuhan aturan birokratis. Mungkin hal tersebut cenderung tersirat
lebih kental unsur paksaan dan masih dalam kurva normal. Jim Collins
(2011) dalam riset yang beliau pelajari, perusahaan yang berhasil keluar dari
lingkungan ekstrem, harus berubah menjadi disiplin yang fanatik yaitu dengan
kehendak batin (konsistensi sadar diri bukan terpaksa) akan konsistensi
dengan nilai, konsistensi dengan peningkatan kualitas dan standar kinerja,
konsistensi dengan tujuan jangka panjang. Disiplin di luar kurva normal,
merupakan upaya kemandirian pikiran untuk melakukan apa yang diperlukan

34

komunita 8 | September 2013

demi menciptakan hasil yang


luar biasa, tak peduli betapa
s u l i t n y a . M o r t e n . T. H a n s e n
(2011) dalam risetnya juga
menyatakan bahwa pemimpin
yang baik, tidak bereaksi
berlebihan terhadap peristiwa,
menyerah pada arus, atau
melompat untuk menyabet
peluang-peluang yang memikat
tapi tidak relevan. Dicontohkan
raksasa Apple mampu menunjukkan keuletan luar biasa, teguh memegang
standar, tapi cukup berdisiplin untuk tidak bermimpi muluk di luar kemampuan
mereka, Dalam film Jobs 2013 (dokumenter) diperankan oleh Ashton
Kutcher sebagai tokoh peran Steve jobs, pemimpin Apple tetap memulai
setiap awal proyek menegaskan kepada rekan timnya untuk konsistensi mulai
dari nilai, tujuan, dan standar yang luar biasa, bahkan tidak sedikit pegawai
yang berjatuhan pada kondisi ekstrem tersebut. Steve Jobs berkata bahwa
dirinya bukan memiliki keteguhan yang lebih tinggi dibandingkan orang lain,
bukan jiwa pemberontak dibanding orang lain, tetapi beliau berusaha lebih
empiris terhadap ketidakpastian. Seperti Brian Krzanich, CEO Intel beliau
sepakat mengajak rekan timnya untuk menjadikan diri mereka merdeka
sejati dengan disiplin atas kemauan sendiri apapun kendala di depannya,
meskipun itu menuntut kinerja di luar kurva normal. Sama halnya dengan
menganalogikan jika kita beribadah, apa yang terjadi jika kedisiplinan
ditempatkan pada situasi kondisi terpaksa vs konsisten sadar diri. Yang
jelas usaha menghadapi kendala beribadah sudah berbeda, kenikmatan dalam
melaksanakan pun sudah berbeda.
John Brown, CEO Stryker, mengutarakan bahwa dengan disiplin
di luar kurva normal akan mencapai kinerja konsisten, maksudnya bahwa
siapapun harus menentukan batas bawah dan batas atas. Batas bawah tersebut
adalah rintangan yang Anda lompati dan batas atas yaitu plafon yang tak
akan Anda lampaui. Kemudian ketika Anda berpikir pada posisi ambisi
menggapai sesuatu, segeralah Anda mengkonversi posisi pengendalian diri
untuk menahan kecepatan. Jika proses tersebut terdiri dari ex anteon going
ex post, maka pada ex ante Jim Collins (2011) menyatakan disiplin fanatik
dalam berencana harus memiliki mekanisme kerja yang konkret, jelas,
cerdas, dan dikejar secara tekun untuk membuat Anda tetap di jalur yang
benar. Pada saat on going biasanya akan muncul dua jenis ketidaknyamanan
yang diterapkan pada diri sendiri : (1) ketidaknyamanan berupa komitmen
tak tergoyahkan pada kinerja unggul dalam kondisi sulit, dan (2) ketidaknyamanan berupa menahan diri dalam kondisi baik.
EMPIRIS KREATIF
Robert B. Cialdini dan Noah J. Goldstein, (Annual Review of
Psycology (P. 591-624, 2004), hasil studi yang mendukung penelitian
psikologi sosial yang dilakukan Morten.T. Hansen (2011) menunjukkan
bahwa pada kondisi ketidakpastian atau lingkungan yang ekstrem,
kebanyakan orang akan melihat orang lain tokoh otoritas, rekan sejawat,
norma kelompok, untuk mendapatkan petunjuk utama mengenai bagaimana
mereka harus melakukan tindakan selanjutnya. Pada riset ditemukan
sebaliknya bahwa perusahaan yang sukses dalam objek yang diteliti di
atas, tetap tidak berpaling pada pengetahuan umum untuk menentukan
tindakanEmpiris kreatif dalam hal ini menjadikan diri kita terlibat dalam
proses pada masa-masa ketidakpastian, dan cenderung lebih menggunakan
bukti empiris.

Intinya adalah menjadi lebih empiris untuk mendukung kemandirian


mental dan memvalidasi insting kreatif. mengandalkan pengamatan
langsung, melakukan eksperimen praktis, bergulat dengan bukti ketimbang
mengandalkan opini, emosi, pengetahuan umum otoritas atau ide-ide yang
belum teruji. Memiliki fondasi empiris, seperti yang selalu dilakukan
perusahaan Microsoft pada kajian tersebut, membuat langkah mereka lebih
berani dan kreatif serta membatasi resiko mereka.
Dalam buku The 4 Disciplines of Execution: Achieving Your
Wildly Important Goals terdapat hasil riset yang dilakukan Franklin
Covey (anak dari Stephen R. Covey), sering kita dengar ada mitos bahwa
ambilah kesempatan/peluang tersebut karena tidak akan datang dua kali.
Beberapa strategi execution tidak membenarkan atau menyalahkan slogan/
mitos tersebut, akan tetapi bagaimana kita harus berpikir lebih empiris dalam
memilih /memanfaatkan peluang tersebut. Menurut buku di atas, bahkan
disiplin 1 # Focus on wildly important langkah yang harus di awali untuk
mengeksekusi mitos tersebut. Intinya kita harus berhati-hati dalam melakukan
pemetaan SWOT Strategy -> PELUANG yang akan mendatangkan
ANCAMAN, bukan berpikir murni peluang atau murni ancaman. Dalam
hal ini berpikir empiris kreatif adalah penting mempertimbangkan seluruh
konstrain-konstrain yang ada, sehingga kita memiliki strategi pelapis
(bumper strategy) ketika kita menghadapi ancaman dalam mengeksekusi
peluang. Merujuk kepada kejadian historis persaingan Intel versus AMD,
ketika AMD menyatakan diri menjadi perusahaan semikonduktor pertama
yang mencatat pertumbuhan 60% dan membidik peluang nomor 1 (satu)
dalam sirkuit intergrasi dan memiliki peluang melampaui Intel, Texas
Instruments, National Semiconductor. Pada saat itu tahun 1984-1994 Intel
sebaliknya melakukan strategi membatasi pertumbuhan demi meminimalkan
peluang hilangnya kendali. Memang AMD berhasil mencatat pertumbuhan
tetapi ketika resesi dunia tahun 1998, AMD terbalik jatuh merosot dengan
penjualan $795 juta/tahun dengan hutang naik tiga kali lipat dalam setahun
tesebut (Sumber: Sunnyvale, CA; AMD Annual Report, Fiscal 2000).
Kondisi ini bertahan dan Intel memimpin bahkan hingga tahun ini
2013. Hasil analisis historis komparatif yang dilakukan Morgan T. Hansen
(2011) ini disebabkan Intel lebih empiris dalam menentukan strateginya
dibanding AMD dan itu diterapkan di semua lininya. Analogi sederhana
dalam pertandingan sepakbola ketika bagaimana pemikiran empiris seorang
defender maju dan mendapat PELUANG besar untuk menjebol gawang
lawan, hal yang harus diwaspadai (berhati-hati) ketika peluang itu gagal
dimanfaatkan, maka akan segera dikonversi menjadi ANCAMAN yang
cepat bagi dirinya untuk terbobol oleh lawan, Maka dari itu strategi bumper
secara empiris diperlukan tapi juga harus kreatif. Prinsip yang harus dipegang
bahwa hal yang besar tidaklah membentuk suatu institusi tersebut menjadi
hebat, lebih tepatnya bagaimana berpikir empris kreatif stakeholder dapat
mendukung konsistensi terhadap tujuan akhir, sehingga disiplin di luar kurva
normal memiliki keterkaitan yang erat dan diperlukan dalam hal tersebut.
Jika berbicara rohnya validasi empiris adalah bagaimana anda mevalidasikan
ide-ide kreatif kita dengan pengalaman empiris yang terbukti. Suatu realitas
yang terjadi ketika pada tahun 2000, Steve Jobs memulai bisnis ritel, apa
yang dilakukan beliau adalah mulai dari meng-hire, Mickey Drexler, CEO
The GAP, Ron Johnson dan terakhir Tim Cook sebagai eksekutif retail
terbaik saat itu, karena Steve Jobs menyadari kurang memiliki pengalaman
empiris. Apa yang pertama kali dilakukan oleh Jobs untuk kembali dalam
jalur persaingan, ternyata bukan memperkuat produk IPod, ITunes, atau Ipad,
tetapi meningkatkan disiplin. Karena tanpa disiplin tak ada peluang untuk
kreatif. Ketika berpikir empiris kreatif bahwa yang harus disadari adalah
ada proses berulang multi-langkah yang lebih didasarkan pada validasi
empiris ketimbang kegeniusan visioner. Dikutip dalam buku Great By
Choice, "In a world that is stable and predictable, and lead with fanatical
discipline and empirical creativity may be enough. However, the uncertainty
and instability also necessitates us to lead productive paranoia."artinya Jim
Collins mengatakan bahwa dalam dunia yang stabil dan bisa diramalkan,
memimpin dengan disiplin fanatik dan kreativitas empiris mungkin cukup.
Akan tetapi, ketidakpastian dan ketidaksta-bilan juga meniscayakan kita
memimpin dengan paranoia produktif.

PARANOIA
Jika kita pernah membaca salah satu buku berjudul Black Swan
yang dipopulerkan oleh tokoh finansial dunia Nassim Nicholas Taleb
(International Best Seller-2011), hampir tidak ada, perusahaan atau institusi
yang hebat meramalkan Black Swan khusus sebelum peristiwa itu terjadi.
Namun, meramalkan bahwa akan ada Black Swan, tapi bentuknya belum
diketahui dengan pasti, adalah hal yang mungkin. Konsep Black Swan
disini adalah gangguan yang kecil kemungkinannya terjadi, peristiwa
yang hampir tak bisa diramalkan oleh siapapun. Taleb berbicara bahwa
siapapun, apakah sudah mempersiapkan safety/reserve margin atau Jim
Colllins berbicara tentang tabung oksigen ekstra, dan meningkatkan opsiopsi kita sebelum bertemu dengan Black Swan. Bercermin dengan praktik
membangun perguruan tinggi baik pada masa senang maupun susah, pada
stabil maupun tidak stabil, ketidak konsistenan peraturan-peraturan yang
dikeluarkan. Saat pendidikan adalah menjadi momok terpenting di negara
ini, bukan saja dari sudut pelaksanaannya, mungkin ke tahap awal dahulu
pemerataan kesempatan pendidikan yang sama dengan berbagai ancaman
ketertinggalannya.
Intinya ada kategori Perguruan Tinggi mana yang akan terdepan,
mana yang tertinggal, mana yang binasa. Paranoia produktif yang dibentuk
seharusnya bukan pada gangguan luar itu sendiri yang membentuk anda
masuk dalam kategori tesebut. Tapi kitalah yang menentukannya untuk
menangani Black Swan diri kita sendiri untuk memilih kategori mana kita
akan masuk. Mengendalikan Black Swan berarti kompetisi di luar kurva
normal harus konsisten dibentuk mulai tidak menyukai resiko membuat
institusi pendidikan kita menjadi rusak parah dan tidak jelas. Resiko yang
membuat diri kita mengalami potensi kerugian yang besar dan rentan
terhadap kualifikasi kompetensi mendatang. Kita analogikan perilaku
paranoia produktif tersebut ke dalam perumpamaan sebuah kamera
memiliki fitur zoom in/zoom out, kita sebagai pendidik atau siapapun harus
terus memiliki fokus secara obsesif terhadap objek foto (tujuan kita) dan
superwaspada terhadap perubahan di dalam landscape foto, perubahan cuaca
(lingkungan ekstrem). Dalam praktik men-zoom out kamera kita harus bisa
merasakan perubahan dalam kondisi apapun; menakar kerangka waktu,
berapa banyak waktu sebelum profil foto (resiko) berubah, kemudian disiplin
konsistensi sadar diri apakah hal tersebut menuntut perubahan rencana. Jika
ada perubahan, ubah dan atur lensa kamera anda (zoom in) berfokus pada
eksekusi unggul terhadap rencana dan tujuan.
Pertanyaan yang muncul, ketika kita menimbang ancamanancaman dan bahaya-bahaya terbesar yang akan dihadapi Universitas/
Institusi Pendidikan, berapa lama sebelum profil resiko itu berubah kita dapat
berbuat? Asumsi umum mengatakan bahwa perubahan itu sulit. Namun, jika
perubahan memang demikian sulit, mengapa kita melihat kian banyak bukti
adanya perubahan radikal institusi pembanding yang tidak kalah sukses,
intinya perubahan bukanlah hal tersulit. Hal yang jauh lebih sulit ketimbang
menerapkan perubahan adalah mencari tahu apa yang bekerja, memahami
mengapa itu dapat berhasil, dan sadar kapan harus berubah, dan mengetahui
kapan kita tidak mesti berubah. Semua sering menyalahkan pencapaian yang
sedang-sedang saja karena ketidaksediaan untuk berubah, apapun itu, tapi ciri
pencapaian sedang-sedang saja adalah inkonsistensi kronis. Dan secara sadar
keberuntungan bukanlah strategi. Pertanyaan terakhir yang saya ingin ajukan
apa yang menjadi sebab-musabab kekacauan dan ketidakpastian itu apakah
karena tingkat ekonomi di Indonesia? Penulis berpendapat tidak sepenuhnya.
Ada sejumlah pendorong bersifat ekonomi, seperti meningkatnya kompetensi
global, model bisnis yang bergerak cepat. Namun, sumber ketidakstabilan
jelas datang jauh dari luar ekonomi, seperti peraturan pemerintah (deregulasi),
pembelajaan pemerintah yang tidak disiplin, resiko politik, teknologi yang
merusak. Kemudian, akan ada gangguan yang sepenuhnya baru dan kekuatankekuatan acak yang belum terlihat. Semoga pemaparan disiplin di luar kurva
normal, pemikiran empiris kreatif dan paranoia produktif bisa menjawab
permasalahan kita bersama. Aamiin.
Arry Hutomo MDKSP , S.Si., M.T. (Dosen UTama, Ka.Biro Renbang)

komunita 8 | September 2013

35

profil

Bincang-Bincang dengan

ANDRE

Prudential Insurance Agent

ndre Anderson, SE, MM, RFP - I, QWP, AEPP, lahir dan besar di Kabupaten
Kuala Tungkal, Propinsi Jambi, saat berusia 3 tahun tempat tinggal
mengalami kebakaran sehingga pindah ke Kota Jambi tetapi kemudian
hijrah kembali ke Kuala Tungkal, Andre Anderson memiliki 4 kakak dan 1
adik. dari lahir sampe SMP tinggal di Kuala Tungkal, lahir dari keluarga sederhana,
memulai bisnis obat. Kedisiplinan yg ditanamkan oleh ibunda tercinta merupakan
sumber inspirasi Andre karena disaat tempat tinggal terbakar untuk yang kedua
kalinya. Ibunda tercinta dengan gigih dan kebulatan tekad membangun ekonomi
keluarga dengan berbisnis masih menjual obat, pakaian, bahan pakaian bahkan
arisan-arisan. Seorang kakak laki-lakinya juga merupakan role model karena
sangat gigih dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap keluarga.

Perjalanan Karier, Pandangan dan Harapan

Memasuki masa remaja Andre hijrah ke bandung, mengenyam bangku
sekolah di SMAN 2 Bandung masuk jurusan IPS, walaupun ikut dengan saudara
(saudara kakak ipar) tetapi hidup mandiri kost bersama teman-teman. Mengikuti
umptn tetapi gagal kemudian masuk STIEB (cikal bakal Widyatama) tahun 1983.
Saat Mahasiswa cukup aktif dan dikenal karena sering tampil di kegiatan-kegiatan
kampus seperti panitia penerimaan mahasiswa dan aktif di senat mahasiswa. Saat
menyusun skripsi sudah mulai bekerja di pabrik textile menjadi staf keuangan
kemudian diangkat menjadi manajer keuangan di daerah Leuwigajah Cimahi.
Setelah lulus tetap bekerja di pabrik tersebut selama 12 tahun.

Saat krisis moneter global tahun 1998 pabrik mengalami kemunduran
akhirnya keluar dari pabrik textile. Kehidupan yang berada di zona nyaman dan
lebih mengabdi pada atasan membuatnya melakukan hal yang dianggap bodoh
bagi Andre. Karena terlalu sibuk bekerja ibunda yang sakit kurang terperhatikan
sampai akhirnya meninggal. Turning poin di saat itulah yang membuat Andre
berpikir tidak mau lagi menjadi pegawai. Karena merasa tidak memiliki time
freedom akibat kesibukan kerja. Kemudian memulai bisnis di bidang Multi Level
Marketing dengan modal yang cukup besar tetapi pernah kolapse. Sampai
selanjutnya tahun 2004 memasuki bisnis agensi asuransi ini (Prudential).

36

komunita 8 | September 2013

Prospek Bisnis Asuransi di Indonesia 2013


Jumlah pelaku asuransi joint venture alias
patungan antara investor asing dengan lokal
di industri asuransi umum pada tahun 2013
bakal semakin banyak. Menurut Budi Herawan,
Ketua Bidang Statistik Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia (AAUI), menyebutkan sebanyak lima
perusahaan asing dari kawasan regional sudah
menyatakan minat mengembangkan bisnis
asuransi di Indonesia.
Kehadiran para pemain baru tersebut bakal
memperpanjang daftar investor asing yang
merambah asuransi di Indonesia. Menurut Budi,
perusahaan asing dari regional tersebut berasal
dari Malaysia dan Singapura.
Investor itu sebenarnya sudah berbisnis di
Indonesia. Mereka memiliki mitra lokal, tapi
bukan di asuransi. Perusahaan mitra lokal akan
memudahkan niat akuisisi asuransi di Indonesia.
"Mereka sudah menyatakan minat kepada kami,"
ungkap Budi, Rabu (19/12).
Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI, menambahkan kelima perusahaan sempat meminta
masukan kepada asosiasi. Asosiasi hanya
menyarankan agar investor melakukan deal
langsung dengan pelaku asuransi terkait. Dengan
berbagai proses jual-beli, Julian memperkirakan,
investor regional itu masuk Indonesia pada 2013,
tetapi belum diketahui semester berapa.
Potensi bisnis
Menurut Julian, ada dua alasan pemain regional
tertarik masuk Indonesia. Pertama, laba industri
asuransi umum sejak lima tahun terakhir tumbuh
positif. Jelas saja, hal ini memacu perusahaan luar
terpikat masuk, apalagi iklim investasi di tanah air
membaik.
Kedua, faktor pertumbuhan kelas menengah
semakin besar. Padahal, saat bersamaan penetrasi
asuransi umum masih minim. Berdasarkan data
Biro Perasuransian Bapepam-LK, penetrasi
asuransi umum sampai akhir September hanya
0,46%. "Mungkin mereka melihat potensinya
sangat besar," kata Julian.
Sebagai gambaran, hingga kuartal III-2012 total
premi industri asuransi umum mencapai Rp 28,96
triliun, tumbuh 14,4% dibandingkan periode sama
tahun lalu Rp 28,55 triliun. Sumbangan terbesar
dari asuransi kendaraan bermotor Rp 8,75
triliun, asuransi properti Rp 7,99 triliun, asuransi
kecelakaan diri dan kesehatan Rp 3,62 triliun.
Saat bersamaan, klaim hanya Rp 11,05%, tumbuh
25,9%.
Dengan prospek bisnis cerah, investor asing
berbondong-bondong ke Indonesia. KONTAN
pernah memberitakan, ACE Limited membeli 80%
saham Asuransi Jaya Proteksi (Japro) senilai US$
130 juta. Lalu Zuellig Group membeli 80% saham
PT Asuransi Indrapura Rp 1 triliun.
Diasuransi jiwa juga serupa. Terbaru, Dai-Chi
Life Insurance Co Ltd dan Fukoku Mutual Life
Insurance Co akan membeli 40% saham PT Panin
Life. Insurance Australia Group (IAG) juga sudah
menyiapkan US$ 102 juta untuk terjun ke bisnis
asuransi di Indonesia
(http://pakar-asuransi.blogspot.com)

Dengan positif thinking walaupun pernah


jatuh juga tetapi dengan usaha keras dapat
cepat meraih posisi dengan penghasilan yang
sangat besar perbulan dengan grup agensi
sebanyak 500 orang. Sukses sejati menurut
Andre adalah membuat orang lain sukses
juga dan membuat orang lain lebih hebat
darinya, karena kesuksesan tidak selalu dari
ukuran materi saja. Sukses dapat dipercepat
tetapi yang paling penting adalah menikmati
perjalanan dalam meraih kesuksesan tersebut.
Pada dasarnya sukses tidak dapat diraih
dengan instant dan yang terpenting adalah
ukuran kesuksesan ujungnya adalah langit
dalam artian tidak terbatas.

Sebagai individu Andre menyadari
akan kelemahan dan kelebihan diri. Ia
mengakui kelemahan diri : malas mencatat,
suka menunda-nunda, dan emosian. Dari
3 hal diatas, emosi berangsur-angsur dapat
diturunkan karena mulai belajar untuk
meredam emosi dan semua sifat dapat
berubah asal kita mau belajar. Ia mulai
menyadari kelebihan diri : percaya diri,
memiliki leadership. Soft skill: rendah hati, mau
mendengarkan orang lain dan mau belajar
merupakan soft skill paling penting dalam
segala bisnis (terutama dalam bisnis yang Pak
Andre butuhkan).

Pencapaian dalam karir terutama di
bidang yang ditekuni saat ini (asuransi) yang
asalnya hanya seorang diri dengan sistem
networking, saat ini sudah mencapai sampai
500 orang agen asuransi. Capaian ini dapat
dikatakan karena beberapa faktor yaitu hasil
kerja keras bersama-sama serta kesadaran
masyarakat yang meningkat akan manfaat
asuransi. Obsesi lain dalam 10 tahun ke depan
mentargetkan memiliki 10 Agensi Manajer,
saat ini baru 2 Agensi Manajer.

Visi (terutama visi agensi) yang
selalu dikembangkannya adalah pertama,
mensejahterakan orang banyak (seperti
diketahui bahwa biaya berobat saat ini saat
mahal dan dengan memiliki polis asuransi
bila suatu saat menderita sakit maka sektor
keuangan yang dimiliki setiap orang tidak
terganggu sehingga orang tersebut tetap
sejahtera. Kedua, memberikan peluang untuk
sukses bagi semua orang yang ingin bergabung
bersama agensinya.
Pesan untuk Mahasiswa

Pesan bagi adik-adik mahasiswa, agar
terus mengembangkan jiwa kewirausahaan
karena lapangan kerja tidak semakin banyak
justru semakin mengerucut. Tips bagi para
mahsiswa: harus mau berubah karena jaman
sudah berubah. Mindset yang telah ditanamkan
sejak dulu bahwa paradigma kuliah yang benar
kemudian mencari kerja harus berubah. Yang
harus mulai ditanamkan adalah peluang itu
ada dalam setiap lini kehidupan, fokus dalam
menjalani segala hal. (Fe)

Skill without imagination is


craftsmanshi p and gives
us many useful objects
such as wickerwork picnic
baskets. Imagination
without skill gives us
modern art.
(Tom Stoppard )

On a bell curve, we're all born


with certain skills. Some people
are beter track runners than
others, and on and on, and
everyone knows this. But there
are some people who are more
psychic, more tuned in. If you're
too far above average, you
can walk down the street, go
into information overload, be
empathic, be an empath, pick up
all the feelings of all the people
around you... and your life can
be miserable. (Major Ed Dames
quotes )

komunita 8 | September 2013

37

galeri foto

galeri foto
Certified Pub
lic Accountan
t (CPA) Exam
(Tanggal 3 Review
6 Juli 2013)

Rapat Tinjauan
Manajemen
(Tanggal
11-06-2013)

STUDI BANDING & PKL FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS WARMADEWA BALI 2013
(tanggal 07 s/d 09 Juni 2013)

PENG
PAMERAN TO
KMA
U
S
N
KESUCIA

KULIAH UMUM PROGRAM MM


Tema Perkembangan Ekonomi Makro Indonesia Di tahun 2013
Pembicara : Dr. Bowo (14 Juni 2013)

Workshop E-learning Dosen Universitas Widyatama

Pelantikan
Presiden Mahasiswa
Periode 2013-2014
Kolaborasi Budaya Indonesia Jepang
Tanggal 04 - 09 Juni 2013

38

komunita 8 | September 2013

Workshop E-learning Dosen


Universitas Widyatama

komunita 8 | September 2013

39

resensi buku

info bandung
INFO HOTEL

AMAROOSSA
Jl. Aceh No. 71. A
Telp: +62 22 4222221
AMARIS
Jl. Cimanuk No. 14
Telp: +62 22 42009985
ASTON TROPICANA
Jl. Cihampelas No. 125-129
Telp: +622 22 2030101
ASTON PRIMERA PASTEUR
Jl. Dr.Djunjunan No. 96
Telp: +62 22 2060124

Lumpia Duren dan


Sop Duren @durenaki

PLUM WINE

ngela Davis Gardner merupakan


Professor Emeritus dari MC State
University dimana dia mengajar
selama 20 tahun.
Dia telah mengajar di Tsuda College
Tokyo, mulai mencintai budaya Jepang dan
tertarik terhadap hubungan diplomatik
antara Jepang dan Amerika. Waktu yang
dilewati di Jepang mempengaruhinya dalam
penulisan roman Plum Wine, salah satu
novel yang terkenal, yang mendapat banyak
penghargaan, diantaranya Kiriyama Prize
Notable Book.

Alur cerita sangat menarik.
Seorang dosen dari Amerika bernama
Barbara Jefferson yang mengajar di sebuah
universitas di Jepang telah menerima
warisan dari Michiko Nakamoto, seorang
dosen di Universitas yang sama yang
telah membimbing dan menjadi ibu bagi
Barbara, membantunya untuk mengadaptasi
diri dengan gaya hidup orang Jepang,
dan memahami perasaan orang Jepang.
Sayangnya, Michiko Nakamoto meninggal
tiba-tiba dan agak misterius. Warisan
yang diterima oleh Barbara adalah sebuah
tansu atau peti yang berisi botol-botol
minuman terbuat dari buah plum. Awalnya,
Barbara mengira bahwa itu hanya botolbotol minuman biasa dan heran mengapa
diberikan kepadanya, karena Michiko
mengetahui Barbara tidak begitu menyukai
minuman itu.

40

komunita 8 | September 2013


Akan tetapi, melihat dengan teliti,
Barbara menemukan bahwa tiap botol itu
diberi tanggal antara tahun 1930-1965 dan
dibungkus dengan kertas yang ada tulisan
tangan. Barbara menduga bahwa ini adalah
sebuah diary, mungkin cerita tentang
kehidupan Michiko Nakamoto, yang menjadi
kesulitan Barbara, tidak mengerti bahasa
Jepang.

Barbara meminta tolong kepada
seorang pemuda Jepang yang berbahasa
Inggris, Seiji Okada yang juga pernah
dekat dengan Michiko. Dari apa yang
diterjemahkan oleh Seiji terungkap bahwa
Michiko memiliki seorang anak perempuan
yang cacat akibat bom Hiroshima. Ketika
peristiwa pemboman itu terjadi, Michiko
sedang mengandung. Perjuangan Michiko
untuk membesarkan anaknya luar biasa,
sendiri karena suaminya juga menjadi
korban bom Hiroshima. Satu-satunya
orang yang membantu Michiko adalah
Seiji. Seiji selalu dekat dengan Michiko, dan
kapan saja dibutuhkan dia bersedia. Antara
mereka berdua terjadi hubungan lebih dari
persahabatan. Penerjemahan berjalan lancar,
lalu Barbara dan Seiji mulai dekat, hubungan
cinta mulai terjalin. Akan tetapi, Seiji
kelihatan cukup menjaga jarak dan Barbara
tidak mengerti mengapa sikapnya demikian.
Selain itu Seiji tidak menerjemahkan seluruh
teks yang tertulis, ada bagian yang dia
lewatkan.

Barbara tidak mengerti kenapa? Setelah


diselidiki, Barbara mengetahui bahwa baik
Michiko maupun Seiji menjadi korban bom
Hiroshima. Mereka menderita seumur hidup
karena radiasi dari bom Hiroshima dan
mereka tidak sanggup menjalani kehidupan
yang normal secara emosional. Di pihak lain,
Barbara bingung dan membela diri ketika
teman-teman orang Jepang membicarakan
hal yang tidak menyenangkan tentang orang
Amerika, tentang perang yang mereka buat
di Vietnam. Barbara tidak dapat bertahan
dan pulang walaupun hatinya dan hati Seiji
terluka.

Cara pengarang mendeskripsikan
budaya dan perasaan orang Jepang memukau.
Semua dialog hidup dan cerita tentang orang
Jepang yang selamat dari bom Hiroshima
begitu riil, sehingga pembaca merasakan
dan berempati terhadap tokoh-tokohnya.
Sebenarnya, cerita cinta antara Barbara
dan Seiji adalah cerita biasa, tetapi deskripsi
penderitaan Michiko dan Seiji akibat bom
Hiroshima, cara mereka menyembunyikan
perasaan, kesabaran dan kekuatan membuat
pembaca tertarik. Angela Davis Gardner
pandai mendeskripsikan berbagai kota di
Jepang, kondisi, legenda, dan seni. Plum
Wine mendeskripsikan hubungan manusia,
perbedaan budaya dan dampak perang bom
Hiroshima terhadap Jepang.
Plum Wine adalah sebuah buku yang
sangat menarik. (Christina Victoria)

Satu lagi makanan unik dari Bandung, Nih ada


Durenaki. Durenaki punya lumpia duren dan
sop duren loh! Lumpia duren ini memiliki rasa
renyah di luar namun lumer di dalam. Lumpia
duren punya 3 varian rasa : lumpia duren
original, lumpia duren keju, dan lumpia duren
coklat. Lumpia duren yang favourite Durenaki
ada lumpia duren original.
Sop duren durenaki juga gak kalah seru loh!
Dengan bahan baku utama buah durian medan
yang di kombinasikan dengan berbaga jenis
makanan. Paduan rasa manis dan legit dari
buah durian dan rasa gurih dan asin dari
ketan dan keju memiliki sensasi tersendiri
saat menikmatinya. Sop duren Durenaki
ada 7 varian rasa yaitu sop duren original,

ARION SWISS BELLHOTEL


Jl. Oto Iskandardinata No. 16
Telp: +62 22 4240000
BANANA INN HOTEL
Jl. Setiabudhi No.191 Bandung
Phone: +62 22 2005479
BALI WORLD HOTEL
Jl. Soekarno Hatta No. 713
Telp: +62 22 7332088
CARCADIN
Jl. Kebon Jati No. 71-75
Telp: +62 22 424800

sop duren ketan hitam, sop duren kacang hijau,


sop duren kelapa muda, sop duren roti pandan,
sop duren Strawberry dan sop duren mix yang
kamu bisa pilih sendiri paduan nya.
sumber : Infobandung.com

FAVE BRAGA
Jl. Braga No. 99-101
Telp: +62 22 84468222
GREEN HILL UNIVERSAL
Jl. Setiabudi No. 376
Telp: +62 22 2010388

TONGSET
TongSet ini
tidak ditambahkan bahan
pengawet sehingga hanya bisa tahan sampai
7 hari saja dalam suhu ruangan dan bisa
sampe 14 hari apabila dalam freezer. Buat
yang gak suka pedas jangan khawatir,
TongkolSetan ini punya level kepedasan loh!
Ada Level ORI(tidak pedas sama sekali), Level
S (sedang), Level SS (pedas), Level SSS (pedas
banget), Level SSSS (pedas gila). Mau pesen
TongkolSetan bisa ke : 0838 2298 6446
(Telepon / SMS/ WA) atau BBM : 259D0A91.
Jangan lupa follow twitternya ya
@TongkolSetan :) sumber :Infobandung.com

GARDEN PERMATA
Jl. Lemahneundeut No.7
Telp: +62 22 2015730
GEULIS
Jl. Ir. H. Djuanda No. 129
Telp: +62 22 2507777
GUMILANG REGENCY
Jl. Dr. Setiabudhi No. 323
Telp: +62 22 2012612
GRAND PREANGER
Jl. Asia Afrika No. 81
Telp: +62 22 4231631
GRAND AQUILA
Jl. Dr. Djunjunan No. 116
Telp: +62 22 2039280

komunita 88 || September
September 2013
2013
komunita

41

gaya hidup

DETOKSIFIKASI
EMOSI

elama ini detoksifikasi lebih dikenal untuk membersihkan tubuh


fisik kita dari racun. Padahal selama ini mental dan emosi kita juga
terpapar racun. Agar tidak berubah menjadi penyakit fisik, racun di
mental dan emosi kita harus juga dibersihkan.

Berbagai pengalaman hidup tentu mendatangkan aneka rasa dan
emosi. Pengalaman baik memberi dampak menyenangkan. Sedangkan
pengalaman buruk kerap meninggalkan trauma di batin. Kalau trauma
itu terlalu dalam, memori trauma itu bisa masuk, meracuni dan disimpan
di bagian otak tak sadar. Otak tak sadar ini adalah otak reptilian dalam
otak kita. Terdiri dari batang otak dan otak kecil, kata Tom Suhalim, pakar
aura dan penyembuhan. Otak reptilia ini tugasnya mengatur fungsi refleks,
pernapasan, detak jantung dan keseimbangan.

Pada dasarnya, trauma adalah energi emosional. Trauma dalam
hidup kita mengganggu keseimbangan energi. Bahkan juga menyumbat
aliran energi di tubuh kita. Masyarakat kita malah mengajarkan untuk
menekan dan menyembunyikan emosi yang kita rasakan. Ini justru
menimbulkan banyak masalah, kata pria yang sering jadi narasumber soal
feng shui dan foto aura ini.

Memori terhadap trauma itu, ujar Tom, bisa dipanggil lagi dan
dibuang. Membuang racun dari trauma itu bisa dilakukan menggunakan
metode Energy Activator Therapy, tuturnya.

Terapi yang disingkat menjadi EAT itu menggunakan sejumlah
metode untuk membuang racun mental dan emosional itu. Ada prinsip
akupuntur, energi penyembuhan bumi, afirmasi, palmistry, juga eye
movement densentisation response, katanya.

Terapi EAT itu bakal mempengaruhi sistem meridian tubuh yang
dikenal dalam ilmu akupuntur. Juga bakal memperbaiki sistem aura dan
cakra tubuh kita. Di samping itu sistem organ tubuh kita, sistem darah
dan saraf serta memori sel organ juga ikut dipengaruhi oleh terapi ini.
Metode terapi ini paling efektif untuk melepaskan memori sel organ yang
sakit. Emosi-emosi tertentu yang intens menyebabkan emosi itu tersimpan
bukan hanya di otak tapi juga di dalam sel organ, tegasnya. Rasa marah
yang berlebihan bakal mempengaruhi kesehatan organ liver. Pasalnya,
dalam ilmu akupuntur, organ liver dikenal ada hubungannya dengan rasa
marah. Sedangkan rasa takut dan cemas ada hubungannya dengan organ
limpa.

Pengobatan paling efektif untuk emosi adalah persinggungan
yang terkendali terhadap hal-hal yang ditakuti. Bila menghadapi secara
terkendali, penyembuhan bisa terjadi dan emosi pun terlepaskan, ujar
Tom. Proses terapi ini tidak rumit. Klien tinggal duduk dan rilek sambil
memejamkan mata. Satu sesi menghabiskan waktu sekitar 60 menit. Setiap
sesi selalu didasarkan kepada kebutuhan klien. Teknik yang digunakan juga
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien, katanya. Pada saat terapi itu
kita merasakan berbagai sensasi. Ada yang merasa hangat, lalu ada yang
merasa tubuhnya ditusuk-tusuk, juga yang merasa nyeri di bagian tubuh
tertentu. Timbul juga berbagai sensasi emosi - emosi seperti menangis dan
tertawa. Ada juga yang merasakan sensasi spiritual seperti merasa bahagia
dan menyatu, imbuhnya.

Sesuai dengan kebutuhan masing-masing klien, masing-masing
klien membutuhkan jumlah sesi terapi yang berbeda. Untuk masalah yang
tak terlalu berat, sesi terapi seminggu sekali selama sebulan sudah bisa
menyapu racun emosi di tubuh. Ada juga klien yang membutuhkan waktu
beberapa bulan untuk masalah yang sangat berat.
Sumber: metrotvnews.com

42

komunita 8 | September 2013

gaya hidup

Asma dan Nyeri Sendi


Obati Dengan
Olahraga Aqua Boxing

qua boxing perpaduan antara kick boxing dilakukan di


dalam air. Biasanya dilakukan di dalam kolam renang.
Olahraga ini bisa membantu menyembuhkan nyeri sendi.
Olahraga air telah lama dikenal sebagai cara yang baik
untuk menurunkan berat badan dan menjaga tubuh agar tetap
bugar. Air memberikan ketahanan alami dan mempermudah
sendi saat bergerak, sehingga mereka yang memiliki mobilitas
terbatas
serta
masalah
pada
sendi
bisa
mendapatkan
keuntungan dari olahraga yang dilakukan di dalam air. Salah
satunya adalah jenis olahraga air baru ini, yakni aqua boxing.
Seperti dilansir Femguide, aqua boxing merupakan kegiatan yang
menggabungkan intensitas kick boxing dengan aerobik air.

Jenis olahraga air ini baik untuk kesehatan sendi, sehingga
patut dicoba bagi mereka yang mengalami nyeri sendi atau orangorang berusia di atas 40 tahun.

Aqua boxing dianggap sebagai olahraga yang didasarkan
pada kick boxing yang biasanya dilakukan di gym. Perbedaannya
adalah bahwa air mampu menciptakan perlawanan dan pada saat
yang sama mengurangi risiko cedera serta ketegangan pada otot dan
sendi.
Boxing atau tinju dalam air juga menawarkan latihan kardio
yang sangat baik bagi kaki serta lengan Anda. Jenis olahraga baru ini
juga sangat baik untuk membantu seseorang untuk menyehatkan
sistem pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru.

Orang-orang yang memiliki masalah pernapasan seperti
asma dan komplikasi lain dapat mendapatkan manfaat dari aqua
boxing. Jenis olahraga ini juga baik dilakukan bagi orang yang cedera
atau mengalami kecelakaan usai operasi. Selain itu, aqua boxing sangat
cocok untuk meningkatkan keseimbangan. Air bertindak sebagai
stabilisator dan dapat membantu Anda tetap seimbang di dalam air.

Otot-otot sendi juga menjadi lebih kuat dari waktu ke waktu
saat olahraga ini dilakukan secara konsisten dan rutin. Tak hanya
itu, sirkulasi oksigen dan darah ke seluruh tubuh juga meningkat.
Bagi Anda yang memiliki masalah jantung juga akan mendapatkan
manfaat dengan olahraga kardiovaskular ini.
Sumber : metrotvnews.com

Kopimu
Kepribadianmu

lebih memilih untuk menjaga hal-hal sederhana.


Mereka lebih sabar dan lebih tahan terhadap
perubahan. Sikap yang lebih tenang dan
menjaga suasana hati, juga ditemukan pada
peminum kopi hitam.

Sebuah penelitian mengungkapkan, orang


yang minum beberapa jenis kopi, memiliki ciriciri yang sama. Jika Anda minum latte, atau
menambahkan susu pada kopi, maka Anda
cenderung suka membantu orang lain. Jika
Anda memilih minum kopi tanpa kafein, Anda
lebih mungkin menjadi obsesif dan pengendali.
Psikolog klinis Dr. Ramani Durvasula, melakukan
penelitian ini terhadap 1.000 peminum kopi,
dan menilai sejumlah gaya kepribadian umum
dan sifat-sifat psikologis.
Termasuk, di antaranya sifat introvert dan
ekstrovert, kesabaran, perfeksionis, kehangatan,
kewaspadaan, kepekaan, serta keberanian sosial.
Peminum kopi hitam ditemukan lebih lugu dan

Peminum latte terlihat sebagai sosok pencari


kenyamanan dan murah hati dengan waktu
mereka. Juga, sering mengulur waktu mereka.
Orang-orang yang memesan kopi manis, atau
minuman beku, misalnya frappuccino, terlihat
lebih mengikuti tren dan menikmati mencoba

banyak hal baru. Mereka dianggap lebih berani


dalam hal sosial, tapi juga lebih sembrono.
Pemesan minuman ekstra berbusa seperti
cappuccino atau memilih kopi tanpa kafein,
lebih menikmati berada dalam kontrol dan
sering perfeksionis. Mereka terlalu sensitif dan
cenderung khawatir, tapi teliti dalam memantau
kesehatan mereka.
Sementara, peminum kopi instan menjadi orang
yang paling santai. Tapi, mereka juga miskin
dengan rencana, dan paling mungkin menundanunda sesuatu.
Survei tadi dijelaskan Dr. Durvasula dalam
buku 'You Are WHY You Eat: Change Your Food
Attitude, Change Your Life'.
Penentuan survei dilakukan dengan memberi
pertanyaan umum dan diminta memilih dari
serangkaian pertanyaan. Dalam survei juga
ditanya, apakah mereka minum kopi, dan jenis
kopi yang dipesan. Nah, kopi apa yang sering
Anda minum?
Sumber : Tribunnews.com

Teknik Seduh Teh Masyarakat Indonesia


Masih Sembarangan

kar teh Kib Roby dari Dharma Teas Bali menyatakan


penyeduhan teh secara sembarangan mengurangi cita rasa
bahkan mematikan kualitasnya. "Sebagian besar masyarakat
di Indonesia masih sembara-ngan menyeduh teh, sehingga
mereka kurang menikmati cita rasa teh yang sebenarnya. Hasilnya
kurang maksimal," kata Kib Roby dalam workshop teknik menyeduh
teh di Bandung.
Dihadapan sekitar 30-an juru masak, waitress retoran dan
penikmat teh di Kota Bandung, Kib menyebutkan seduhan yang
maksimal bisa menikmati cita rasa yang sesungguhnya dari hidangan
kopi. Dengan teknik yang benar, kesadaran dan sedikit seni penyeduhan,
maka akan dihasilkan cita rasa teh. "Teh tidak semata dihidangkan,

namun juga perlu ada teknik dan cara yang benar untuk memunculkan
cita rasa dan menjadikan teh menjadi sajian yang luar biasa," kata dia.
Kib menyebutkan, hampir di semua restoran di Indonesia
menyediakan teh sebagai minuman, namun sebagian besar pula
tidak disajikan dengan cara yang seharusnya dilakukan seorang
penyaji teh. "Kadang pahit, kadang hambar atau ada rasa lain di
sana. Seharusnya waitress dan penyaji teh di restoran di Indonesia
harus sudah menyajikan secara benar, sehingga bisa memuaskan
pelanggan.

Kib menyebutkan, kehadiran dan penyajian teh yang bercita
rasa tinggi bisa meningkatkan produktifitas dan daya saing bagi
restoran yang bersangkutan. Di sisi lain perlu andil mengedukasi
penyaji teh maupun konsumen yang datang ke restoran. "Seduh teh
perlu kesabaran, dan itu semua bisa menjadi nilai tambah. Saya yakin
dengan kualitas seduhan teh yang semakin baik akan makin banyak
pula penikmat teh. Dan saya yakin akan banyak penikmat kopi yang
beralih menjadi penikmat teh," kata Kib.
Pada kesempatan itu, pakar teh yang bermukim di Bali tersebut
mempraktikan cara penyeduhan teh yang baik dengan empat varian
teh yakni teh putih, teh hijau, teh hitam dan teh herbal. "Penyeduhan
setiap jenis teh itu beda-beda, contohnya untuk seduhan teh hijau dan
putih butuh empat menit, teh hitam lima menit. Bila kurang dan lebih
waktunya rasanya akan beda dan tidak maksimal, suhu air juga harus
diperhatikan dan tidak sama untuk setiap teh," kata dia.
Kegiatan diskusi yang digelar di rumah makan di kawasan
Gasibu Kota Bandung itu berlangsung cukup interaktif, dan diakhiri
dengan kegiatan minum teh bersama, menikmati empat macam teh
terbaik. Diskusi itu merupakan bagian dari kegiatan Festival Teh Jawa
Barat 2013 yang digelar di Jalan Cikapundung Timur Kota Bandung
yang diikuti oleh seluruh produsen teh di Jawa Barat serta beberapa
perusahaan pengolaan dari sejumlah daerah di Indonesia.
Sumber : Metrotvnews.com

komunita 8 | September 2013

43

gaya hidup

Konsumsi Cokelat
Tunjang Kesehatan
Otak

M
Teknik Pernapasan
Demi Kebugaran Tubuh
dan Pikiran

atihan menarik napas dalam-dalam


dapat meningkatkan kesehatan Anda.
Latihan sederhana ini menjadi hal wajib,
terutama ketika Anda merasa sedih atau
banyak pikiran. Saat Anda merasakan beban
masalah hidup di bahu Anda, pernapasan dalam
yang sederhana dapat memberikan bantuan.
Jadi lain kali, ketika Anda merasa jengkel di
tempat kerja, segara ambil nafas dalam-dalam.

engonsumsi cokelat secara rutin


diyakini juga berpengaruh positif
terhadap kesehatan otak. Dikutip dari
laman sciencedaily.com, meminum dua cangkir
cokelat panas setiap hari membantu menjaga
kesehatan otak dan kemampuan berpikir para
lansia. Studi tersebut melibatkan 60 orang
dengan usia rata-rata sekitar 73 tahun dan tidak
memiliki masalah demensia.
Para partisipan meminum dua cangkir
cokelat panas tersebut setiap hari selama 30
hari penelitian. Mereka kemudian diberikan
tes memori dan kemampuan berpikir. Mereka
juga menjalani tes ultrasound untuk mengukur

jumlah aliran darah ke otak selama tes


berlangsung. Dari studi tersebut, 18 orang di
antara mereka memiliki gangguan aliran darah
pada saat awal tes berlangsung.
Setelah mengonsumsi cokelat secara teratur,
kecepatan aliran darah mereka meningkat
hingga 8,3% pada tes akhir. Mereka juga
mengalami peningkatan kemampuan dalam tes
mengingat dari kebutuhan waktu mengingat
awal 167 detik menjadi hanya 116 detik di
akhir penelitian. Sedangkan, mereka yang
tidak mengalami masalah dengan aliran darah
tidak mengalami perubahan apapun. Meski
demikian, salah seorang peneliti dari Harvard
Medical School Farzaneh A Sorond menyatakan
tetap memerlukan penelitian lanjutan untuk
membuktikan keterkaitan antara konsumsi
kakao, masalah aliran darah, dan penurunan
kemampuan kognitif.
Sumber: metrotvnews.com

EKSPRESIKAN POTENSI ANDA melalui KOMUNITA ..!!!


MARI BERBAGI PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN BAGI SESAMA ..
Redaksi menerima tulisan (artikel, berita), karikatur, ilustrasi, foto kegiatan
Redaksi KOMUNITA menerima tulisan (artikel, berita), karikatur, ilustrasi, foto kegiatan dengan syarat : topik
atau tema aktual, relevan, penyajian cukup singkat, dan disajikan secara menarik, belum pernah dipublikasikan.
Untuk naskah tulisan 3.500 kata dalam bahasa Indonesia dalam 1,5 spasi. Redaksi berhak mengedit naskah tulisan
(tidak perlu memberitahu penulis/pengirim sebelumnya) dengan tidak mengurangi makna isi tulisan.
Tulisan disampaikan ke alamat email : komunita@widyatama.ac.id atau Redaksi Komunita, Kampus Widyatama, jl.
Cikutra 204A Bandung, 40125.
Naskah tulisan, karikatur, ilustrasi, foto kegiatan yang lolos akan dimuat secepatnya. Jika tidak bisa dimuat,
dipastikan dikembalikan paling lama dua minggu dari penerimaan naskah.
Untuk kelengkapan administrasi, bila mengirimkan naskah tulisan, karikatur, ilustrasi, foto
kegiatan mohon disertakan riwayat hidup singkat, serta foto diri. Terima kasih. (Redaksi)

Mengurangi stres
Latihan pernapasan dalam dapat mengurangi
tingkat stres, mengurangi panik dan ketakutan
serta membantu Anda berpikir jernih. Nafas
dalam merangsang sistem saraf parasimpatis
yang memperlambat denyut jantung. Rupanya
pernapasan juga dapat menurunkan tekanan
darah tinggi.

TOPIK KOM
UNITA Edis
i #9..!!!
Akreditasi PT

QuiiZ .
KiRim NeWs WidyaTamA untuk Komunita #9
BE a CITIZEN JOURNALIST

Mendetoksifikasi tubuh
Nafas dalam membersihkan darah, memompa
darah ke seluruh bagian tubuh, dan membuang
racun dari tubuh Anda.
Menguatkan otot paru-paru
Latihan pernapasan dalam memperkuat
otot paru-paru dan meningkatkan pasokan
oksigen ke tubuh Anda. Karena gaya hidup
memicu kita untuk kurang menghirup oksigen,
maka pernapasan dalam menjamin Anda
mendapatkan oksigen yang cukup. Kekurangan
oksigen juga berakibat kelelahan dan kurangnya
konsentrasi.
Mengurangi rasa gugup
Rasa gugup dapat dialami siapa saja. Ketika
gugup datang, seseorang bisa saja mengalami
kesulitan berbicara. untuk mengatasinya
diperlukan menarik nafas dalam. Lakukan hal
tersebut, dijamin Anda akan jauh lebih tenang.
Kemudian, bagaimana melakukan latihan
pernapasan sederhana yang mendalam?
Duduk dan renggangkan kaki Anda lalu
letakkan tangan Anda pada lutut. Hirup nafas
dari hidung sebanyak-banyaknya sampai perut
mengembang kira-kira 30 detik. Kemudian
buang nafas melalui mulut secara perlahan.
sumber : metrotvnews.com

44

komunita 8 | September 2013

Harta di Kepulauan Derawan

epulauan Derawan di Berau, Kalimantan Timur, adalah surga bagi pencinta bahari.
Satwa laut apa pun, mulai dari yang langka atau dilindungi dan bebas untuk ditangkap,
ada semua di perairan di ujung paling barat dari Balikpapan, itu.

Kepulauan Derawan terdiri dari empat pulau kecil, masing-masing Pulau Derawan,
Maratua, Sangalaki, dan Babakan. Nah, disebut surga laut karena tiap pulau memiliki
kekayaan laut berbeda. Pulau Derawan adalah tempat ideal untuk snorkeling. Rupa-rupa
hewan laut bisa ditemukan di bawah perairan tempat menginap para wisatawan ini.

Lain lagi yang bisa dijumpai di Pulau Sangalaki. Di pulau ini, hampir saban malam,
bisa dijumpai penyu yang datang ke permukaan untuk bertelur. Ada dua jenis kura-kura
raksasa di pulau ini: penyu hijau dan penyu sisik. Ada pula konservasi penyu di sana.

Di Pulau Babakan, ada sebuah danau yang disesaki jellyfish atau ubur-ubur laut.
Danau Kakaban, namanya. Uniknya, tak seperti ubur-ubur laut pada umumnya yang
beracun, hewan bertubuh lembut di Danau Kakaban tak beracun sama sekali. Jadi, bebas
untuk disentuh, asalkan tak diangkat ke permukaan. Lama sedikit di permukaan, hewan ini
akan mati.

Sementara di Pulau Maratua, selain asyik untuk ber-snorkeling, bila beruntung,
Anda bisa menjumpai hiu putih. Apalagi saat air laut tengah pasang. Pendek kata, tak ada
tempat di Kepulauan Derawan, yang tidak pantas untuk disambangi.
Sumber: metrotvnews.com

Dapatkan Hadiah Pilihan Kamu !!!


1) voucher makan bareng teman di Foodcourt Festivita
Universitas Widyatama or
2) Voucher pulsa HP anda Rp 100.000 (seratus ribu).
1. Mahasiswa punya berita / news kampus ? Berniat
membuat berita ? Berlatih membuat Berita ? Mau menjadi
citizen journalist ? KIRIM News anda ke majalah Komunita

Kami mengund
ang bpk, ibu,
rekanrekan, serta
adik-adik mah
asiswa
berpartisipas
i dan berbag
i pengalaman
dan pengetah
uan dalam to
pik di atas
berbentuk na
skah tulisan,
foto dll.
Kami tunggu
partisipasinya
.
Terima kasih
.
Salam Redak

si

2. Syarat : a) Berita mengandung konten 5 W (What, Who,


When, Where, Why), 1 H (How); b) Tema kegiatan kampus
dan mahasiswa yang mempunyai nilai berita; c) Kegiatan
subjek berita pada periode Oktober s/d Desember 2013.

Kirim Berita/News Anda melalui : Sekretaris Redaksi
Komunita, email : ferani .yushan@widyatama.ac.id. Berita
yang dimuat pada KOMUNITA edisi #9 mendapat hadiah
yang dapat diambil di Redaksi Komunita, Telp 122, dengan
membawa identitas lengkap.
Kantor Buka pada : Rabu Kamis, jam 10.00 s/d 16.00.
Selamat bergabung sebagai citizen Journalist.
IKUTI DAN BACA TERUS MAJALAH KOMUNITA.

komunita 8 | September 2013

45

DJITU

Anda mungkin juga menyukai