0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
145 tayangan2 halaman
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat dan menyatakan hubungan antara kalimat tersebut, seperti untuk mempertegas, menentang, melanjutkan, menambahkan, menguatkan, menyatakan akibat, konsekuensi, atau kejadian yang mendahului. Dokumen ini menjelaskan 10 jenis konjungsi antarkalimat beserta contoh penggunaannya.
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat dan menyatakan hubungan antara kalimat tersebut, seperti untuk mempertegas, menentang, melanjutkan, menambahkan, menguatkan, menyatakan akibat, konsekuensi, atau kejadian yang mendahului. Dokumen ini menjelaskan 10 jenis konjungsi antarkalimat beserta contoh penggunaannya.
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat dan menyatakan hubungan antara kalimat tersebut, seperti untuk mempertegas, menentang, melanjutkan, menambahkan, menguatkan, menyatakan akibat, konsekuensi, atau kejadian yang mendahului. Dokumen ini menjelaskan 10 jenis konjungsi antarkalimat beserta contoh penggunaannya.
Konjungsi adalah kata yang di gunakan untuk menggabungkan dua
kalimat dengan maksud tertentu, seperti untuk mempertegas, untuk
menentang kalimat-kalimat yang sebelumnya. Konjungsi antarkalimat menghubungkan antara kalimat satu dengna yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu melalui kalimat baru. Berikut ini uraian dan contoh konjungsi antarkalimat beserta fungsinya dalam kalimat :
1. konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat
sebelumnya. Seperti : biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu. Contoh : kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu, kami tetap menghargainya. 2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti : sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya Contoh : kami akan memulai pelajaran ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu kami akan istirahat dirumah penduduk 3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain diluat dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti : tambahan pula, lagi pula, dan selain itu. Contoh : kami menyambut pagi ini dengan sukacita. Tambahan pula, burung-burung juga ramai berkicau. 4. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti : sebaliknya. Contoh : kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam bibit-bibit pohon baru. 5. Konjungsi yang menyatakna keadaan yang sebenarnya, seperti : sesungguhnya dan bahwasannya. Contoh : kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin 6. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti : malahan dan bahkan. Contoh : rumah-rumah di kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampunng di tengah laut yang dangkal 7. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, seperti : namun dan akan tetapi. Contoh : keadaanya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada. 8. Konjungsi yang menyatakna konsekuensi, seperti : dengan demikian Contoh : kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu harus menanggung semua resikonya 9. Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti : oleh karena itu dan oleh sebab itu Contoh : kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya.
10. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, seperti : sebelum itu. Contoh : polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka mengangkap lima orang pemburu liar lainnya.